bb hukum kesehatan oct 2010

58
1 HUKUM KESEHATAN KODE MATA KULIAH : PFI 2209 BLOCK BOOK Planning Group : IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H. I. DEWA NYOMAN SEKAR, S.H., M.M. A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H. SAGUNG PUTRI M.E. PURWANI, S.H FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010

Upload: daniel-kusuma

Post on 28-Oct-2015

153 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bb

TRANSCRIPT

1

HUKUM KESEHATAN KODE MATA KULIAH : PFI 2209

BLOCK BOOK

Planning Group :

IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H. I. DEWA NYOMAN SEKAR, S.H., M.M. A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H. SAGUNG PUTRI M.E. PURWANI, S.H

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2010

2

1. Identitas Mata Kuliah. Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

Kode Mata Kuliah : PFI 2209

Planning Group : 1. Ida Bagus Putra Atmadja, S.H., M.H.

2. I Dewa Nyoman Sekar, SH.,M.M

3. A.A Ngurah Wirasila, S.H.,M.H

4. Sg. Putri M.E Purwani, S.H

Status Mata Kuliah : Pilihan Kekhususan HK Pidana, (Penguasaan Ilmu

dan Ketrampilan)

SKS : 2 SKS

2. Deskripsi Mata Kuliah. Hukum kesehatan merupakan cabang dari ilmu hukum yang relatif baru, namun

sangat penting diketahui untuk dijadikan dasar pemahaman tentang pengertian,

sumber hukum, sejarah hukum kesehatan, profesi bidang kesehatan, transaksi

terapetik, pola hubungan terapetik, kegawatan medik, Informed concernt, Medical

record, hubungan dokter dengan pasien dan tanggung jawab dokter dalam hukum.

Yang kemudian dapat dipakai mengambil langkah­langkah dalam mencegah

terjadinya kesalahan dalam mengambil tindakan medis atau malpraktek. Substansi

Mata Kuliah hukum kesehatan yang bersumber pada UU Kesehatan beserta

peraturannya yang juga mencakup kode etik profesi kedokteran yang dilihat dari

sudut pandang hukum perdata, hukum pidana serta dari sudut pandang hukum

administrasi negara, yang dalam hal ini berkaitan dengan perjanjian antara dokter

dengan pasien dalam informed consent, euthanasia, transaksi terapetik dan ijin

praktek seorang dokter. Dalam hal ini juga membahas mengenai sanksi hukum

yang dikenakan dalam Hukum Administrasi Negara, KUHPer dan KUHP.

3. Tujuan Mata Kuliah. Dengan mempelajari mata kuliah hukum kesehatan mahasiswa diharapkan mampu

menganalisis dalam pemecahan kasus­kasus yang berkaitan dengan hukum

kesehatan.

3

4. Prasyarat Mata Kuliah Mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah hukum kesehatan, sudah pernah

menempuh mata kuliah :

­ Hukum Perdata

­ Hukum Pidana

­ Hukum Perikatan

­ Hukum Administrasi Negara

5. Metode dan Strategi Proses Pembelajaran.

• Metode Perkuliahan : Problem Based Learning (PBL) pusat pembelajaran

ada pada mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah “belajar” (Learning)

bukan “mengajar” (Teaching).

• Strategi Pembelajaran : kombinasi perkuliahan 50 % (6 kali pertemuan

perkuliahan ) dan tutorial 50 % (6 kali pertemuan tutorial ).

• Pelaksanaan Perkuliahan & Tutorial :

Perkuliahan dan tutorial dalam Mata Kuliah Hukum Kesehatan, masing­

masing direncanakan berlangsung sebanyak 6 kali pertemuan yaitu :

a. Perkuliahan dilakukan sebanyak 3x yaitu : pertemuan 1, 3, 5, dan

tutorial sebanyak 3x yaitu : pertemuan : 2, 4, 6. dilanjutkan dengan

Satu kali pertemuan untuk Ujian Tengah semester (UTS)

b. Perkuliahan dilakukan sebanyak 3x yaitu : pertemuan 7, 9, 11 dan

tutorial sebanyak 3x yaitu : pertemuan, 8, 10, 12. Dilanjutkan dengan

satu kali pertemuan untuk Ujian Akhir Semester (UAS).

• Strategi perkuliahan : Perkuliahan tentang sub­sub pokok bahasan

dipaparkan dengan alat bantu media papan tulis, power point slide, serta

peyiapan bahan bacaan tertentu yang dipandang sulit diakses oleh mahasiswa.

Sebelum mengikuti perkuliahan mahasiswa sudah mempersiapkan diri (self

study) mencari bahan (materi), membaca dan memahami pokok bahasan yang

akan dikuliahkan sesuai dengan arahan (guidance) dalam Block Book. Tehnik

perkuliahan : pemaparan materi, tanya­jawab dan diskusi (proses pembelajaran

dua arah).

4

• Strategi Tutorial:

a. Dalam kelas tutorial mahasiswa dibagi dalam group­group kecil, dengan

jumlah maksimal 20 orang

b. Mahasiswa mengerjakan tugas­tugas: (Discussion task; Study Task dan

Problem Task) sebagai bagian dari self study (20 jam perminggu),

kemudian berdiskusi di kelas, tutorial, presentasi power point, dan diskusi.

c. Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan :

1) Menyetor karya tulis berupa paper dan/atau tugas­tugas lain sesuai

dengan topik tutorial 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

2) Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk power point

presentation ataupun slide head projector untuk tugas tutorial 1, 2,

3, 4, 5, dan 6.

6. Ujian dan Penilaian. a. Ujian :

Ujian dilaksanakan dua kali dalam bentuk tertulis yaitu Ujian tengah Semester

(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)

b. Tugas :

Mahasiswa wajib menyiapkan tugas­tugas dan membahasnya baik tugas

mandiri maupun tugas kelompok untuk dipresentasikan maupun dikumpul.

c. Sistem Penilaian :

Penilaian Akhir dan proses pembelajaran ini berdasarkan Rumus Nilai Akhir

sesuai Buku Pedoman Fakultas Hukum Universitas Udayana, sebagai berikut :

(UTS + TT) 2 + 2(UAS)

________________ = Nilai Akhir 3

5

SKALA PENILAIAN

Skala Nilai Huruf Angka

Penguasaan Kompetensi

Ket. Dgn Skala Nilai

0 – 10 0 ­ 100

A 4 B+ 3,5 B 3 C+ 2,5 C 2 D+ 1,5 D 1 E 0

Sangat Baik Antara sangat baik dengan baik Baik Antara baik dan cukup Cukup Kurang Sangat kurang Gagal

8,0 – 10,0 80 – 100 7,0 – 7,9 70 – 79 6,5 – 6,9 65 – 69 6,0 – 6,4 60 – 64 5,5 – 5,9 55 – 59 5,0 – 5,4 50 – 54 4,0 – 4,9 40 – 49 0,0 – 3,9 0 – 39

7. Materi/Organisasi Perkuliahan. 1. PENDAHULUAN

a. Kontrak Perkuliahan, Silabus

b. Pengertian Hukum Kesehatan

c. Sejarah Hukum Kesehatan

d. Sumber Hukum Kesehatan

e. Fungsi Hukum Kesehatan

2. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN

a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum

b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

c. Aspek­Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan

3. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN

a. Profesi di bidang kesehatan

b. Kode Etik di bidang tenaga kesehatan

4. TRANSAKSI TERAPETIK

a. Asas­asas dalam hubungan terapetik

b. Pola Hubungan Terapetik

c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien

5. KEGAWATAN MEDIK

a. Pengertian Kegawatan Medik

b. Kewajiban menangani kasus kegawatan medik

c. INFORMED CONCERN pada kegawatan medik

d. Konpidensial Medik

6

6. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)

a. Pengertian Rekam Medik

b. Komponen Rekam Medik

c. Kegunaan Rekam Medik

d. Aspek Hukum dari Rekam Medik

7. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN

a. Teknologi bayi tabung

b. Operasi penyesuaian jenis kelamin

c. Transplantasi Organ

8. EUTHANASIA

a. Pengertian Euthanasia

b. Penentuan Kematian

c. Masalah Hukum Euthanasia

9. MALPRAKTEK MEDIK

a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice

b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice

c. Pencegahan terjadinya Malpractice

d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum

10. Teori­Teori MALPRACTICE

a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice

b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice

c. Teori­Teori Pembelaan dalam Malpractice

11. ABORSI

a. Pengertian Aborsi

b. Aspek hukum Aborsi

12. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM

a. Tanggungjawab Perdata

b. Tanggungjawab Pidana

8. Daftar Refrensi :

• Peraturan Pelaksana :

1. Undang­Undang No. 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang­Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

7

3. PerMenKes No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik

4. PerMenKes No. 1419 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter

dan Dokter Gigi

• Buku :

1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin

Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007

2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum

Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005

3. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”

Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005.

4. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991

5. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak­Hak Pasien dalam Transaksi

Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang­Undang No.

29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama,

Surabaya, 2006

6. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan

hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)”

7. Hermien Hadiati Koeswadji ; ”Hukum dan Masalah Medik”, Airlangga

University Press, 1984

8. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007

9. Jef. Leibo ; “Hukum Kesehatan dan Etika Kedokteran, Masalah Dokter­Dukun

(peningkatan kesehatan masyarakat sebuah pendekatan sosiologis)”, Liberty,

Yogjakarta, 1981.

10. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999

11. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan

Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988

12. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,

Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009.

13. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam

kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990

8

14. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan

Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,

Cetakan Pertama, 2000

15. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008.

16. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai

peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,

Cetakan Pertama, 2007.

17. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi

Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan

Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999

18. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001

9

Pertemuan 1 : Perkuliahan 1 (Lectures)

I. PENDAHULUAN

a. Kontrak Perkuliahan, Silabus

b. Pengertian Hukum Kesehatan

c. Sejarah Hukum Kesehatan

d. Sumber Hukum Kesehatan

e. Fungsi Hukum Kesehatan

II. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN

a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum

b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

c. Aspek­Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan

Bahan Bacaan :

a. Undang­Undang No. 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

b. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.13­39

c. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan

hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1­90

d. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.3­19

e. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1­36

f. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.1­25

10

Pertemuan 2 : Tutorial 1

Study Task–Discussion Task:

Salah satu subsektor terpenting di dalam kehidupan suatu negara adalah subsektor

kesehatan. Oleh sebab itu perlu diciptakan perangkat hukumnya yang akan

menentukan pola kehidupan di dalam subsektor yang bersangkutan. Hukum Perdata

mengatur subyek dan antar subyek dalam hubungan inter­relasi (kedudukannya

sederajat). Hukum pidana adalah peraturan mengenai hukuman. Dalam masalah

hukum pidana kedudukan penguasa/pemerintah adalah lebih tinggi. Di dalam sistem

kesehatan nasional disebutkan, bahwa kesehatan menyangkut semua segi kehidupan

yang ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas dan kompleks. Dilihat dari

perbedaan­perbedaan maka etik kedokteran tetap diperlukan untuk mendampingi

hukum kedokteran. Bahkan etika kedokteran perlu terus dikembangkan dan dihayati

oleh setiap dokter sebagai instrumen selfcontrol dan tidak hanya dijadikan bahan

pemikiran yang bersifat teoritis belaka sebagaimana kecendrungannya pada akhir­

akhir ini.

Tugas :

1. Diskusikan mengenai perbedaan antara Health Law danMedical Law? Serta kedudukan, serta aspek dalam hukum kesehatan

2. Diskusikan batasan, ruag lingkup serta fungsi hukum kesehatan, tertutama dalam hubungannya dengan kedudukan hukum kesehatan dalam ilmu hukum!

3. Identifikasi tujuan dan asas dalam hukum kesehatan ! 4. Identifikasi aspek­aspek hukum dalam hukum kesehatan !

Bahan Bacaan :

1. Undang­Undang No. 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.13­39 3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan

hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1­90 4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.3­19 5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1­36 6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu, 2008, h.1­25

11

Pertemuan 3 : Perkuliahan 2 (Lectures)

a. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN

Ø Profesi di bidang kesehatan

Ø Kode Etik di bidang tenaga kesehatan

b. TRANSAKSI TERAPETIK

Ø Asas­asas dalam hubungan terapetik

Ø Pola Hubungan Terapetik

Ø Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien

Bahan Bacaan :

1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter” Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11­37

2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h. 40­74

3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak­Hak Pasien dalam Transaksi Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang­Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama, Surabaya, 2006, h.13­72

4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37­54

5. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990, h.27­41

6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu, 2008, h.26­91

7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7­18

8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17­54

9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001, h.12­24

12

Pertemuan 4 : Tutorial 2

Discussion Task–Study Task

Seorang dokter gigi mendapatkan ijin praktek sebagai dokter gigi, namun suatu hari

dokter tersebut melakukan praktek aborsi di tempat prakteknya, yang mana dokter

yang bersangkutan sesuai dengan ijinnya tidak mempunyai kewenangan untuk

melakukan praktek aborsi. Karena tidak sesuai dengan bidangnya maka si pasien

akhirnya meninggal.

Diskusikan dan jelaskan argumentasi saudara, sanksi­sanksi apakah yang dikenakan

terhadap dokter gigi tersebut ?

Lain halnya dengan seorang dokter bedah plastik yang memberikan garansi kepada

pasiennya berupa perubahan bentuk hidung dari pesek menjadi mancung. Namun

kenyataannya setelah operasi hidung pasien menjadi ”meleleh”.

Diskusikan dan jelaskan apakah dokter tersebut dapat dikatakan melakukan

wanprestasi ? dan dapatkah dokter digugat ganti rugi oleh si pasien akibat tidak sesuai

dengan janjinya ?

Bahan Bacaan :

1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter” Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11­37

2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h. 40­74

3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak­Hak Pasien dalam Transaksi Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang­Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan Pertama, Surabaya, 2006, h.13­72

4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37­54

5. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990, h.27­41

6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu, 2008, h.26­91

7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7­18

8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17­54

9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001, h.12­24

13

Pertemuan 5 : Tutorial 3

1. KEGAWATAN MEDIK

Ø Pengertian Kegawatan Medik

Ø Kewajiban menangani kasus kegawatan medik

Ø INFORMED CONCERN pada kegawatan medik

2. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)

Ø Pengertian Rekam Medik

Ø Komponen Rekam Medik

Ø Kegunaan Rekam Medik

Ø Aspek Hukum dari Rekam Medik

Bahan Bacaan :

1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum Pidana”,

Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37­43

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan

Ketiga, 2007, h.133­142 dan 229­235

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55­72

4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter

Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu,

2008, h.116­125

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai

peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,

Cetakan Pertama, 2007, h.19­45

6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik,

Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT.

Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121­183

7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,

h.57­70

14

Pertemuan 6 : Tutorial 3

Discussion Task – Study Task:

Fungsi dan tujuan dari rekam medik yang utama adalah untuk memberikan fasilitas

taraf pelayanan kesehatan yang tinggi, rekam medik kesehatan dapat dipergunakan

sebagai bahan pendidikan dan penelitian. Rekam medik sangat penting bagi pasien

maupun bagi sistem pelayanan kesehatan. Menurut Soerjono Soekanto rekam medik

mempunyai fungsi :

­ Bahan pembuktian di siding peradilan

­ Sarana mengembalikan ingatan para pihak yang berperkara

Tidak tersedianya fasilitas rekam medik masih terjadi dibeberapa tempat pelayanan

kesehatan. Hal ini menimbulkan permasalahan tersendiri, khususnya apabila terjadi

tuntutan hokum yang berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga kesehatan.

Tugas :

1. Bagaimanakah Sejarah dan perkembangan Rekam Medik ? 2. Apakah Pengertian Rekam Medik ? (baik menurut pendapat sarjana maupun

peraturan perundang­uandangan yang berkaitan dengan hukum kesehatan, khususnya Rekam Medik) ?

3. Apa sajakah Peranan , Nilai / kegunaan dan Isi Rekam Medik ? 4. Apa sajakah yang terkandung dalam Rekam Medik ? 5. Apa isi dari Permenkes No.749a Tahun 1989 ? 6. Bagaimanakah contoh dari Rekam Medik

Bahan Bacaan :

1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37­43

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan Ketiga, 2007, h.133­142 dan 229­235

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55­72

4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju, Cetakan Kesatu, 2008, h.116­125

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.19­45

6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121­183

7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001, h.57­70

15

Pertemuan :7, Lecture: 4

A. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN

Ø Teknologi bayi tabung

Ø Operasi penyesuaian jenis kelamin

Ø Transplantasi Organ

B. EUTHANASIA/MERCY KILLING

Ø Pengertian Euthanasia

Ø Penentuan Kematian

Ø Masalah Hukum Euthanasia

Bahan Bacaan :

1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.114­148

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan Ketiga, 2007, h.157­180 dan 246­252

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94­125

4. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990, h.43­49

5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001, h.102­109

16

Pertemuan : 8, Tutorial : 4

Discussion Task­Study Task

Perkataan atau istilah euthanasia adalah merupakan suatu perkataan atau istilah yang

masih asing didengar oleh telinga dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Istilah

euthanasia dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk mengakhiri dan

menghentikan kehidupan seseorang dari suatu penderitaan penyakit pada umumnya

yang tidak memiliki harapan untuk sembuh, baik dengan atau tanpa bantuan orang

lain. Memang agaknya tindakan itu dapat diterima untuk dilakukan dan secara rasionil

dapat dibenarkan. Oleh karena mungkin penyakit yang diderita oleh seseorang tidak

ada harapan atau bahkan tidak dapat disembuhkan. Daripada lebih lama menderita

dan menahan sakit yang luar biasa, juga akan menimbulkan beban ekonomi,

psikologis atau perasaan serta tenaga yang lebih besar, sebaiknya tindakan euthanasia

itu segera dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan.

Diskusikan :

1. Bagaimanakah pengertian Euthanasia, dan apa sajakah jenis­jenis tindakan

Euthanasia dalam pelayanan kedokteran ?

2. Bagaimanakah perkembangan Euthanasia ? serta konsep tentang kematian ?

3. Pasal­pasal manasajakah dalam KUHP yang berkaitan dengan Euthanasia?

Bahan Bacaan :

1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.114­148

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta, Cetakan Ketiga, 2007, h.157­180 dan 246­252

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94­125

4. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990, h.43­49

5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001, h.102­109

17

Pertemuan : 9, Lecture : 5

1. MALPRAKTEK MEDIK

a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice

b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice

c. Pencegahan terjadinya Malpractice

d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum

2. Teori­Teori MALPRACTICE

a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice

b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice

c. Teori­Teori Pembelaan dalam Malpractice

Bahan Bacaan :

1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin

Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41­136

2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum

Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45­127

3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.82­95

4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.20­28

5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86­93

6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan

Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37­66

7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,

Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95­128

8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.132­175

9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai

peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,

Cetakan Pertama, 2007, h.47­54

10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001

18

Pertemuan 10 : Tutorial 5

Discussion Task – Study Task:

Adapun yang menjadi landasan dari Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)

1. Sumpah Hipocrates (460­377 SM)

2. Deklarasi Genewa (1948)

3. International Code of Medical Ethics (1949)

4. Lafal sumpah dokter Indonesia (1960)

5. Pernyataan­pernyataan (deklarasi) Ikatan Dokter Sedunia (World Medical

Association, WMA) antara lain :

a. Deklarasi Genewa (1948)àtentang lafal sumpah dokter

b. Deklarasi Helsinki (1964)àtentang riset klinik

c. Deklarasi Sidney (1968)àtentang saat kematian

d. Deklarasi Oslo (1970)àtentang pengguguran kandungan atas indikasi

medik

e. Deklarasi Tokyo (1975)àtentang penyiksaan

Menurut J.Guwandi Malpraktek Medis dapat dibedakan menjadi 2 (dua) gol:

1. Dengan Sengaja

2. Tidak dengan sengaja atau karena kelalaian

Menurut motifnya Malpraktek Medis dibedakan :

1. Pada Malpraktek (dalam arti sempit) tindakannya dilakukan secara sadar, dan

tujuan dari tindakannya memang sudah terarah kepada akibat yang hendak

ditimbulkan atau tidak peduli pada akibatnya, walaupun ia mengetahui bahwa

tindakannya itu bertentangan dengan hukum yang berlaku

2. Pada kelalaian tidak ada motif ataupun tujuan untuk menimbulkan akibat yang

terjadi. Akibat yang timbul disebabkan karena adanya kelalaian yang

sebenarnya terjadi di luar kehendaknya.

Diskusikan :

1. Apa difinisi dan Pengertian Malpraktek Medik ?

2. Apa jenis­jenis Malpraktek Medik ?

3. Bagaimanakah secara garis besarnya standar pelayanan medik ?

4. Apa sajakah yang digolongkan kasus Malpraktek Medik dan bukan

Malpraktek Medik ?

19

5. Bagaimanakah prosedur tuntutan kasus Malpraktek Medik ?

6. Yang bagaimanakah dikatakan Malpraktek etik, pidana dan perdata ?

7. Bagaimanakah jalur tuntutan kasus Malpraktek Medik ?

Bahan Bacaan :

1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin

Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41­136

2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum

Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45­127

3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.82­95

4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.20­28

5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86­93

6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan

Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37­66

7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,

Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95­128

8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.132­175

9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai

peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,

Cetakan Pertama, 2007, h.47­54

10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001

20

Pertemuan 11 : Lecture 6

1. ABORSI

c. Pengertian Aborsi

d. Aspek hukum Aborsi

2. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM

a. Tanggungjawab Perdata

b. Tanggungjawab Pidana

c. Tanggungjawab Administrasi

Bahan Bacaan :

1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”

Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38­85

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.196­211

3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,

Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22­76

4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan

Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,

Cetakan Pertama, 2000, h.135­141

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai

peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,

Cetakan Pertama, 2007, h.55­74

6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,

h.35­48

21

Pertemuan 12 : Tutorial 6

Diskusikan :

­ Bagaimanakah pengaturan terhadap Aborsi di Indonesia ? dan dalam peraturan

mana sajakah memuat mengenai Aborsi, sebutkan beserta isinya

1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”

Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38­85

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.196­211

3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,

Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22­76

4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan

Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,

Cetakan Pertama, 2000, h.135­141

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai

peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,

Cetakan Pertama, 2007, h.55­74

6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,

h.35­48

22

KONTRAK PERKULIAHAN

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

Kode Mata Kuliah : PFI 2209

Bobot SKS : 2 SKS

Semester : II (Dua))

Hari Pertemuan : I

Pengajar : (1) IDA BAGUS PUTRA ATMADJA, S.H., M.H.

(2) I. DEWA NYOMAN SEKAR, S.H., M.M.

(3) A.A NGURAH WIRASILA, S.H., M.H.

(4) SAGUNG PUTRI M.E PURWANI, SH

Manfaat Mata Kuliah

Dengan mempelajari mata kuliah hukum kesehatan mahasiswa diharapkan mampu

menganalisis dalam pemecahan kasus­kasus yang berkaitan dengan hukum kesehatan.

Deskripsi Perkuliahan

Hukum kesehatan merupakan cabang dari ilmu hukum yang relatif baru, namun

sangat penting diketahui untuk dijadikan dasar pemahaman tentang pengertian,

sumber hukum, sejarah hukum kesehatan, profesi bidang kesehatan, transaksi

terapetik, pola hubungan terapetik, kegawatan medik, Informed concernt, Medical

record, hubungan dokter dengan pasien dan tanggung jawab dokter dalam hukum.

Yang kemudian dapat dipakai mengambil langkah­langkah dalam mencegah

terjadinya kesalahan dalam mengambil tindakan medis atau malpraktek. Substansi

Mata Kuliah hukum kesehatan yang bersumber pada UU Kesehatan beserta

peraturannya yang juga mencakup kode etik profesi kedokteran yang dilihat dari sudut

pandang hukum perdata, hukum pidana serta dari sudut pandang hukum administrasi

negara, yang dalam hal ini berkaitan dengan perjanjian antara dokter dengan pasien

dalam informed consent, euthanasia, transaksi terapetik dan ijin praktek seorang

dokter. Dalam hal ini juga membahas mengenai sanksi hukum yang dikenakan dalam

Hukum Administrasi Negara, KUHPer dan KUHP.

23

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Mata Kuliah ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan dan

menganalisis berbagai masalah yang berkaitan dengan gejala­gejala kejahatan yang

ada dan terjadi di masyarakat serta mampu memecahkan dan memberikan solusi

hukum terkait dengan permasalahan yang ada.

Strategi Perkuliahan

Strategi Perkuliahan ini banyak menggunakan diskusi dan pemecahan masalah

(problem solving learning). Perkuliahan dilaksanakan dengan tatap muka, diskusi dan

pemecahan masalah. Materi kuliah dan bahan bacaan wajib diinformasikan pada awal

perkuliahan. Untuk menambah pemahaman materi kuliah, mahasiswa diberikan tugas­

tugas berupa tugas terstruktur dan tugas mandiri. Metode perkuliahan yang digunakan

yaitu metode Problem Based Learning. Mahasiswa belajar (learning) menggunakan

masalah sebagai basis pembelajaran. Dosen bukan mengajar (teaching), tetapi

memfasilitasi mahasiswa belajar.

Pelaksanaan perkuliahan dikombinasikan dengan tutorial. Perkuliahan dilakukan oleh

dosen penanggung jawab mata kuliah sebanyak 6 (enam) kali, yaitu pertemuan ke­1,

3, 6, 9,11, dan pertemuan ke­13 untuk memberikan orientasi materi perkuliahan per­

pokok bahasan. Selanjutnya dilakukan tutorial atas sub­sub pokok bahasan dilakukan

oleh tutor yang ditetapkan oleh fakultas. Tutorial dilakukan pada pertemuan ke­2, 4,

5, 7, 10,12,14 dan 15. Ujian­ujian terstruktur, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan

Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan pada pertemuan ke­ 8 dan 16. Total

pertemuan tatap muka minimal 16 kali (termasuk UTS dan UAS).

Materi Pokok

1. PENDAHULUAN

a. Kontrak Perkuliahan, Silabus

b. Pengertian Hukum Kesehatan

c. Sejarah Hukum Kesehatan

d. Sumber Hukum Kesehatan

e. Fungsi Hukum Kesehatan

2. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN

a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum

b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

24

c. Aspek­Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan

3. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN

a. Profesi di bidang kesehatan

b. Kode Etik di bidang tenaga kesehatan

4. TRANSAKSI TERAPETIK

a. Asas­asas dalam hubungan terapetik

b. Pola Hubungan Terapetik

c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien

5. KEGAWATAN MEDIK

a. Pengertian Kegawatan Medik

b. Kewajiban menangani kasus kegawatan medik

c. INFORMED CONCERN pada kegawatan medik

d. Konpidensial Medik

6. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)

a. Pengertian Rekam Medik

b. Komponen Rekam Medik

c. Kegunaan Rekam Medik

d. Aspek Hukum dari Rekam Medik

7. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN

a. Teknologi bayi tabung

b. Operasi penyesuaian jenis kelamin

c. Transplantasi Organ

8. EUTHANASIA

a. Pengertian Euthanasia

b. Penentuan Kematian

c. Masalah Hukum Euthanasia

9. MALPRAKTEK MEDIK

a. Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice

b. Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice

c. Pencegahan terjadinya Malpractice

d. Upaya menghadapi tuntutan Hukum

10. Teori­Teori MALPRACTICE

a. Teori Sumber Perbuatan Malpractice

b. Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice

25

c. Teori­Teori Pembelaan dalam Malpractice

11. ABORSI

a. Pengertian Aborsi

b. Aspek hukum Aborsi

12. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM

a. Tanggungjawab Perdata

b. Tanggungjawab Pidana

Bacaan Bacaan

• Peraturan Pelaksana :

1. Undang­Undang No. 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang­Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

3. PerMenKes No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik

4. PerMenKes No. 1419 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter

dan Dokter Gigi

• Buku :

1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”

Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005.

2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991

3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan

hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)”

4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007

5. Jef. Leibo ; “Hukum Kesehatan dan Etika Kedokteran, Masalah Dokter­Dukun

(peningkatan kesehatan masyarakat sebuah pendekatan sosiologis)”, Liberty,

Yogjakarta, 1981.

6. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999

7. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam

kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama, 1990

26

8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008.

9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari berbagai

peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia, Malang,

Cetakan Pertama, 2007.

Tugas­Tugas ­ Mahasiswa mengerjakan tugas­tugas: (Discussion task; Study Task dan

Problem Task) sebagai bagian dari self study, kemudian berdiskusi di kelas,

tutorial, presentasi power point, dan diskusi.

­ Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan :

a. Menyetor karya tulis berupa paper dan/atau tugas­tugas lain sesuai

dengan topik tutorial.

b. Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk power point

presentation ataupun slide head projector untuk tugas tutorial

Kreteria dan Standar Penilaian

Penilaian dilakukan berdasarkan ujian tertulis, lisan, penilaian terhadap pembelajaran

dan unjuk sikap. Penilaian meliputi aspek hard skills dan aspek soft skills. Hard skills

melalui tugas­tugas, UTS, UAS sedangkan soft skills meliputi kehadiran, etika dan

moral, kemampuan presentasi, disiplin dan keaktifan di kelas, berdasarkan pada

pengamatan dalam tatap muka selama perkuliahan. Adapun komponen yang dipakai

sebagai berikut :

Tugas Peper 20%

Tugas Web 5%

Tugas Terstruktur 10%

Presensi 5%

Presentasi Kelompok 10%

Keaktifan dikelas 10%

UTS 20%

UAS 20%

27

Tata Tertib Siswa dan Dosen

a. Mahasiswa diwajibkan sudah memiliki Block Book Mata Kuliah Hukum

Kesehatan ini sebelum perkuliahan dimulai, serta mempersiapkan materi

sehingga proses perkuliahan dan tutorial dapat terlaksana dengan lancar.

b. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat pada waktu perkuliahaan yang telah

ditentukan oleh PD I, toleransi waktu diberikan 15 menit. Jika terlambat lebih

dari toleransi waktu yang diberikan agar tidak masuk ruang kuliah, karena

akan mengganggu.

c. Selama mengikuti perkuliahaan Hp diwajibkan dalam kondisi ”silent”

d. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini wajib berpakaian sopan (tidak

memakai kaos oblong) tidak mempergunakan sandal atau sepatu yang diinjak

belakangnya.

e. Mahasiswa wajib hadir minimal 75% dari tatap muka

f. Mahasiswa yang aktif dikelas maupun dalam diskusi berhak mendapat point

khusus

g. Dosen tidak hadir lebih dari 15 menit, dan tidak ada tugas atau bahan,

mahasiswa dapat mengisi daftar hadir.

h. Ujian susulan UTS maupun UAS baru bisa diberikan apabila ada rekomendasi

dari PD I

i. Dosen wajib memberikan penilaian akhir secara transparan kepada mahasiswa.

j. Protes nilai dilayani paling lama 1 minggu setelah nilai keluar

Jadwal Kuliah

No Pokok Bahasan Minggu Ke; Dosen Pengajar

1 2 3 4

1 Pengertian, Ruang Lingkup

PENDAHULUAN

Kontrak Perkuliahan, Silabus

Pengertian Hukum Kesehatan

Sejarah Hukum Kesehatan

Sumber Hukum Kesehatan

Fungsi Hukum Kesehatan

I

Ida Bagus Putra Atmadja, SH., MH

28

RUANG LINGKUP HUKUM

KESEHATAN

a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam

ilmu hukum

b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

c. Aspek­Aspek Hukum dalam Hukum

Kesehatan

2 Tutorial / Diskusi II

3 PROFESI DIBIDANG KESEHATAN

Profesi di bidang kesehatan

Kode Etik di bidang tenaga kesehatan

TRANSAKSI TERAPETIK

a. Asas­asas dalam hubungan terapetik

b. Pola Hubungan Terapetik

c. Hak dan Kewajiban antara dokter dan

pasien

III

4 Tutorial / Diskusi IV

5 KEGAWATAN MEDIK

Pengertian Kegawatan Medik

Kewajiban menangani kasus kegawatan

medik

INFORMED CONCERN pada kegawatan

medik

Konpidensial Medik

REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)

a. Pengertian Rekam Medik

b. Komponen Rekam Medik

c. Kegunaan Rekam Medik

d. Aspek Hukum dari Rekam Medik

V

6 Tutorial / Diskusi VI

29

7 TEKNOLOGI DALAM HUKUM

KESEHATAN

Teknologi bayi tabung

Operasi penyesuaian jenis kelamin

Transplantasi Organ

EUTHANASIA

a. Pengertian Euthanasia

b. Penentuan Kematian

c. Masalah Hukum Euthanasia

VII

8 Tutorial / Diskusi VIII

9 MALPRAKTEK MEDIK

Criminal Malpractice, Civil Malpractice

dan Administrative Malpractice

Pembuktian dan tanggung gugat

Malpractice

Pencegahan terjadinya Malpractice

Upaya menghadapi tuntutan Hukum

Teori­Teori MALPRACTICE

Teori Sumber Perbuatan Malpractice

Kriteria dalam menilai dan membuktikan

adanya Malpractice

Teori­Teori Pembelaan dalam Malpractice

IX

10 Tutorial / Diskusi X

11 ABORSI

a. Pengertian Aborsi

b. Aspek hukum Aborsi

TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM

HUKUM

Tanggungjawab Perdata

Tanggungjawab Pidana

XI

12 Tutorial / Diskusi XII

Sagung Putri M.E Purwani, SH

30

Apabila ada ketentuan yang belum tercantum dalam Kontrak Perkuliahaan ini, maka

akan ditentukan secara bersama­sama kembali.

Pihak I Pihak II

Dosen Pengampu, Mahasiswa

(I.B. Putra Atmadja, SH., MH.) (KORMA : )

Mengetahui

Ketua Bagian Hukum Pidana

A.A Ngurah Yusa Darmadi SH

NIP.19571125 198602 1 001

31

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 1

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu mengerti, memahami dan

menjelaskan peristilahan, pengertian, sejarah dan sumber beserta fungsi Hukum

Kesehatan (C2)

6. Materi Pokok

I. PENDAHULUAN

a. Kontrak Perkuliahan, Silabus

b. Pengertian Hukum Kesehatan

c. Sejarah Hukum Kesehatan

d. Sumber Hukum Kesehatan

e. Fungsi Hukum Kesehatan

II. RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN

a. Kedudukan Hukum Kesehatan dalam ilmu hukum

b. Tujuan dan Asas dalam hukum kesehatan

c. Aspek­Aspek Hukum dalam Hukum Kesehatan

7. Pengalaman Belajar :

Setelah mendengarkan penjelasan dan mendiskusikan kedua pokok bahasan ini,

mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci apa dan bagaimana HUKUM

KESEHATAN serta ruang lingkup, tujuan, asas dan aspek­aspek HUKUM

KESEHATAN (C2).

32

8. Strategi Pembelajaran :

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA & ALAT

PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Menjelaskan Kontrak

Perkuliahan, Silabus, SAP dan

Penjelasan Secara Umum

mengenai materi perkuliahan

Mendengarkan,

Menjelaskan dan

Mencatat.

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power Point,

Block Book, Tugas

Terstruktur, dan

LCD

Penyajian Menjelaskan :

PENDAHULUAN

§ Kontrak Perkuliahan,

Silabus

§ Pengertian Hukum

Kesehatan

§ Sejarah Hukum Kesehatan

§ Sumber Hukum Kesehatan

§ Fungsi Hukum Kesehatan

RUANG LINGKUP HUKUM

KESEHATAN

Kedudukan Hukum Kesehatan

dalam ilmu hukum

Tujuan dan Asas dalam

hukum kesehatan

Aspek­Aspek Hukum dalam

Hukum Kesehatan

Mendengarkan dan

mencatat serta bertanya

­idem­

33

Penutup ­Memimpin diskusi / tanya

jawab

­Memberi tugas­tugas

­Kesimpulan Kuliah

­Berdiskusi, bertanya

dan menjawab

­Mengerjakan tugas­

tugas

­idem­

Post Test Evaluasi melalui diskusi, lisan, dan unjuk sikap dan kemampuan menjelaskan

dan soal uraian

Referensi 1. Undang­Undang No. 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.13­39

3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang hubungan

hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1­90

4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.3­19

5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1­36

6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.1­25

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Ida Bagus Putra Atmadja, SH., MH)

34

SATUAN ACARA PENGAJARAN

( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 2

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu berdiskusi untuk

menemukan jawaban dari pertanyaan ­ pertanyaan dan menganalisis permasalahan

yang diajukan dalam Discussion Task­study task

6. Materi Pokok : Discussion Task – Study Task

7. Pengalaman Belajar :

Mempelajari dan mendiskusikan tentang istilah dan menjelaskan tentang manfaat

dan ruang lingkup Hukum Kesehatan(C3).

8. Strategi Pembelajaran

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan secara

umum mengenai materi

perkuliahan yang berkaitan

dengan diskusi atau study task

Mendengarkan,

mencatat dan tanya

jawab.

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power

Point, Block

Book, Tugas

Terstruktur, dan

LCD

Penyajian ­Menjadi Fasilitator (tutor),

mediator dan motivator dalam

diskusi

Tutorial (Berdiskusi

dan tanya jawab)

­idem­

Penutup ­Menyimpulkan kegiatan diskusi

sekaligus mengevalusi kegiatan

diskusi.dan memberikan tugas

terstruktur

Laporan ­idem­

35

Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap (kemampuan

menganalisis soal uraian)

Referensi 1. Undang­Undang No. 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama

Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.13­39

3. Hermien Hadiati Koeswadji ; “Hukum Kedokteran (studi tentang

hubungan hukum dalam mana dokter sebagai salah satu pihak)” TT, h.1­

90

4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.3­19

5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum

Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.1­36

6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.1­2

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Ida Bagus Putra Atmadja, SH., MH)

36

SATUAN ACARA PENGAJARAN

( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 3

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu mengerti, menjelaskan

serta mendiskusikan tentang profesi dibidang kesehatan dan transaksi terapetik.

6. Materi Pokok :

A. PROFESI DIBIDANG KESEHATAN

Ø Profesi di bidang kesehatan

Ø Kode Etik di bidang tenaga kesehatan

B. TRANSAKSI TERAPETIK

Ø Asas­asas dalam hubungan terapetik

Ø Pola Hubungan Terapetik

Ø Hak dan Kewajiban antara dokter dan pasien

7. Pengalaman Belajar :

Mempelajari dan mendiskusikan Objek dan Metode serta Hubungan Hukum

Kesehatan dengan Ilmu­ilmu lain (C3).

8. Kegiatan Belajar Mengajar

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan ­Memberikan penjelasan

terhadap profesi dibidang

kesehatan dan transaksi

terapetik

Mendengarkan,

mencatat dan tanya

jawab.

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan,

Text Book,

Power Point,

Block Book,

Tugas

Terstruktur, dan

LCD

37

Penyajian A. PROFESI DIBIDANG

KESEHATAN

o Profesi di bidang

kesehatan

o Kode Etik di bidang

tenaga kesehatan

B. TRANSAKSI

TERAPETIK

o Asas­asas dalam

hubungan terapetik

o Pola Hubungan

Terapetik

o Hak dan Kewajiban

antara dokter dan

pasien

Mendengarkan dan

mencatat serta bertanya

­idem­

Penutup ­Memimpin diskusi dan tanya

jawab

­Memberi tugas terstruktur

­Kesimpulan kuliah

Berdiskusi, tanya jawab

dan mengerjakan tugas

­idem­

Post Test Evaluasi kemampuan menganalisis soal uraian dan unjuk sikap

Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban

Dokter” Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11­37

2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama

Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h. 40­74

3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak­Hak Pasien dalam

Transaksi Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya

Undang­Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”,

Srikandi, Cetakan Pertama, Surabaya, 2006, h.13­72

4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum

38

Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37­54

5. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien

(dalam kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan

Pertama, 1990, h.27­41

6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.26­91

7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,

Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7­18

8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi

Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan

Dokter dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17­54

9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001, h.12­24

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Ida Bagus Putra Atmadja, SH., MH)

39

SATUAN ACARA PENGAJARAN

( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 4

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menemukan jawaban

sekaligus menjelaskan serta menganalisis jawaban pertanyaan­pertanyaan dalam

study task yang diajukan.

6. Materi Pokok : Discussion Task–Study Task

7. Pengalaman Belajar :

Mahasiswa mampu menemukan jawaban sekaligus menjelaskan pertanyaan­

pertanyaan atas study task (C3).

1. Strategi Pembelajaran

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan secara umum

mengenai materi perkuliahan yang

berkaitan dengan diskusi atau

study task

Mendengarkan,

mencatat dan tanya

jawab.

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power

Point, Block

Book, Tugas

Terstruktur, dan

LCD

Penyajian ­Menjadi Fasilitator (tutor),

mediator dan motivator dalam

diskusi

­ Diskusi ­idem­

Penutup ­Menyimpulkan kegiatan diskusi

sekaligus mengevalusi kegiatan

diskusi.

­ Laporan ­idem­

40

Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap (kemampuan

menganalisis soal uraian)

Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”

Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.11­37

2. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h. 40­74

3. Hendrojono Soewono ; ”Perlindungan Hak­Hak Pasien dalam Transaksi

Terapeutik Suatu Tinjauan Yuridis Setelah Berlakunya Undang­Undang

No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran”, Srikandi, Cetakan

Pertama, Surabaya, 2006, h.13­72

4. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.37­54

5. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam

kerangka hukum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,

1990, h.27­41

6. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.26­91

7. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,

Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.7­18

8. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi

Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter

dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.17­54

9. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001, h.12­24

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Ida Bagus Putra Atmadja, SH., MH)

41

SATUAN ACARA PENGAJARAN

( SAP )

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 5

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai

materi kegawatan medik dan rekam medik (Medical Record)

6. Materi Pokok :

1. KEGAWATAN MEDIK

Ø Pengertian Kegawatan Medik

Ø Kewajiban menangani kasus kegawatan medik

Ø INFORMED CONCERN pada kegawatan medik

2. REKAM MEDIK (MEDICAL RECORD)

Ø Pengertian Rekam Medik

Ø Komponen Rekam Medik

Ø Kegunaan Rekam Medik

Ø Aspek Hukum dari Rekam Medik

7. Pengalaman Belajar :

Mampu menjelaskan dan menganalisis kegawatan medik dan rekam medik

(Medical Record).(C2 dan C3)

10. Strategi Pembelajaran

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan ­ Memberikan ulasan umum

perkuliahan mengenai materi

pokok

Mendengarkan, mencatat Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan,

Text Book,

42

Power Point,

Block Book,

Tugas

Terstruktur,

dan LCD

Penyajian 1. KEGAWATAN MEDIK

Ø Pengertian Kegawatan

Medik

Ø Kewajiban menangani

kasus kegawatan medik

Ø INFORMED

CONCERN pada

kegawatan medik

2. REKAM MEDIK

(MEDICAL RECORD)

Ø Pengertian Rekam

Medik

Ø Komponen Rekam

Medik

Ø Kegunaan Rekam Medik

Ø Aspek Hukum dari

Rekam Medik.

Mendengarkan dan mencatat

serta bertanya

­idem­

Penutup ­ Memimpin diskusi dan tanya

jawab, Kesimpulan kuliah,

memberi tugas

Berdiskusi, tanya jawab dan

evalusi

­idem­

Post Test ­ Evaluasi dan penilaian terhadap proses pembelajaran dan unjuk sikap

43

Referensi 1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum

Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37­43

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.133­142 dan 229­235

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum

Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55­72

4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.116­125

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,

Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.19­45

6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi

Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter

dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121­183

7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001, h.57­70

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Ida Bagus Putra Atmadja, SH., MH)

44

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 6

5. Indikator Pencapaian : Mampu menjelaskan dan menganalisa

pertanyaan dalam Discussion Task – Study Task (C2 dan C3)

6. Pokok Bahasan : Discussion Task – Study Task

7. Pengalaman Belajar :

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisa. Discussion Task – Study Task

(C3).

8. Kegiatan Belajar Mengajar

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan materi

perkuliahan

­Mendengarkan

­Mencatat

­Bertanya

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power Point,

Block Book, Tugas

Terstruktur, dan

LCD

Penyajian Fasilitator pada saat

diskusi dan

pembahasan study

task

Mendiskusikan mengenai

­ Kegawatan medik dan

jenisnya

­ Rekam medik dan jenisnya

­idem­

Penutup ­Kesimpulan kuliah,

memberikan evaluasi

­Berdiskusi

­Tanya jawab

­Mengerjakan tugas

­idem­

Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan kemampuan memahami,

menjelaskan dan menganalisis kasus dalam soal uraian

45

Referensi 1. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum

Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.37­43

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.133­142 dan 229­235

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum

Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.55­72

4. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.116­125

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,

Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.19­45

6. Veronica Komalawati ; ”Peranan Informed Consent Dalam Transaksi

Terapeutik, Suatu Tinjauan Yuridis Persetujuan Dalam Hubungan Dokter

dan Pasien”, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.121­183

7. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001, h.57­70

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Ida Bagus Putra Atmadja, SH., MH )

46

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 7

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu, menjelaskan dan

menganalisa mengenai materi pokok . (C3)

6. Materi Pokok :

A. TEKNOLOGI DALAM HUKUM KESEHATAN

Ø Teknologi bayi tabung

Ø Operasi penyesuaian jenis kelamin

Ø Transplantasi Organ

B. EUTHANASIA/MERCY KILLING

Ø Pengertian Euthanasia

Ø Penentuan Kematian

Ø Masalah Hukum Euthanasia

7. Pengalaman Belajar :

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis materi pokok ( C3 )

8. Kegiatan Belajar Mengajar

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan materi

perkuliahan

­Mendengarkan

­Mencatat

­Bertanya

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power Point,

Block Book, Tugas

Terstruktur,

Penyajian A. TEKNOLOGI DALAM

HUKUM KESEHATAN

Ø Teknologi bayi tabung

­ Mendengarkan dan

mencatat serta bertanya

­idem­

47

Ø Operasi penyesuaian

jenis kelamin

Ø Transplantasi Organ

B. EUTHANASIA/MERCY

KILLING

Ø Pengertian Euthanasia

Ø Penentuan Kematian

Ø Masalah Hukum

Euthanasia

Penutup ­Kesimpulan kuliah,

memberikan evaluasi

­Berdiskusi

­Tanya jawab

­Mengerjakan tugas

­idem­

Post Test Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan kemampuan memahami, menjelaskan

dan menganalisis kasus dalam soal uraian

Referensi 1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.114­148

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.157­180 dan 246­252

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94­125

4. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam

kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,

1990, h.43­49

5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju, 2001,

h.102­109

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Sagung Putri M.E Purwani, SH)

48

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 8

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menemukan jawaban,

menjelaskan dan menganalisis permasalahan atas study task

6. Pokok Bahasan : Discussion Task – Study Task

7. Pengalaman Belajar:

Mampu menjelaskan dan menganalisa masalah yang dirangkum dalam Block book

(C2dan C3).

8. Strategi Pembelajaran

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Menjelaskan Materi

Perkuliahan

­Mendengarkan

­Mencatat

­Bertanya

Silabus, SAP,

Kontrak Perkuliahan,

Text Book, Power

Point, Block Book,

Tugas Terstruktur,

Penyajian Fasilitator pada saat

diskusi

Diskusi, membahas kasus

tentang:

­ Penggunaan teknologi

dalam hukum kesehatan dan

jenisnya.

­ Pengertian euthanasia dan

bagaimana prosesnya beserta

masalah hukumnya,

­idem­

Penutup Kesimpulan kuliah,

evaluasi hasil diskusi

­Tanya jawab, menyimak ­idem­

Post Test kemampuan memahami dan menganalisis kasus tersebut, evaluasi proses

49

diskusi dan unjuk sikap

Referensi 1. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama Jaya,

Cetakan Pertama, 1991, h.114­148

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.157­180 dan 246­252

3. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.94­125

4. Soerjono Soekanto ; “Segi­Segi Hukum Hak dan Kewajiban Pasien (dalam

kerangka hokum kesehatan”, Mandar Maju, Bandung, Cetakan Pertama,

1990, h.43­49

5. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001, h.102­10

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Sagung Putri M.E Purwani SH)

50

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 9

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisa,

terhadap materi pokok

6. Materi Pokok

A. MALPRAKTEK MEDIK

Ø Criminal Malpractice, Civil Malpractice dan Administrative Malpractice

Ø Pembuktian dan tanggung gugat Malpractice

Ø Pencegahan terjadinya Malpractice

Ø Upaya menghadapi tuntutan Hukum

B. Teori­Teori MALPRACTICE

Ø Teori Sumber PerbuatanMalpractice

Ø Kriteria dalam menilai dan membuktikan adanya Malpractice

Ø Teori­Teori Pembelaan dalam Malpractice 7. Pengalaman Belajar :

Menganalisa dan memecahkan masalah Malpraktek medik serta teori­teori dalam

Malpraktek (C3 dan C4)

8. Strategi Pembelajaran :

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Menjelaskan materi

kuliah secara umum

sesuai dengan sub

bahasan

­Mendengarkan, mencatat

dan tanya jawab

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power Point,

Block Book, Tugas

Terstruktur,

Penyajian A. MALPRAKTEK Mendengarkan dan mencatat ­idem­

51

MEDIK

Ø Criminal

Malpractice,

Civil Malpractice

dan

Administrative

Malpractice

Ø Pembuktian dan

tanggung gugat

Malpractice

Ø Pencegahan

terjadinya

Malpractice

Ø Upaya

menghadapi

tuntutan Hukum

B. Teori­Teori

MALPRACTICE

Ø Teori Sumber

Perbuatan

Malpractice

Ø Kriteria dalam

menilai dan

membuktikan

adanya

Malpractice

Ø Teori­Teori Pembelaan dalam Malpractice

dan bertanya

Penutup ­Kesimpulan kuliah ­Berdiskusi

­Tanya jawab

­Mencatat

­idem­

52

Post Test kemampuan memahami dan menganalisis teori dan evaluasi terhadap proses

pembelajaran serta unjuk sikap

Referensi 1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin

Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41­136

2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum

Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45­127

3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama

Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.82­95

4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.20­28

5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum

Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86­93

6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana

dan Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37­66

7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik

Kedokteran”, Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95­128

8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.132­175

9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,

Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.47­54

10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Sagung Putri M.E Purwani SH)

53

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 10

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menemukan

jawaban,menjelaskan, menganalisis, dan memecahkan permasalahan atas

problem task dan discussion task

6. Materi Pokok : Problem task dan Discussion task

7. Pengalaman Belajar :

Menganalisa dan memecahkan masalah yang dirangkum dalam Block book (C3

dan C4).

1. Strategi Pembelajaran

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pendahuluan Materi Diskusi ­ Mendengarkan

­ Diskusi dan tanya jawab

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power

Point, Block

Book, Tugas

Terstruktur,

Penyajian Fasilitator pada saat

diskusi

Mendiskusikan:

­ Mengenai malpraktek dalam

medik dan jenisnya beserta

upaya dalam menghadapi

tuntutan hukumnya

­ Mengenai teori­teori dalam

malpraktek

­idem­

Penutup ­Kesimpulan kuliah,

memberikan evaluasi

­Berdiskusi

­Tanya jawab

­idem­

54

jalannya diskusi

Post Test kemampuan memahami dan menganalisis kasus dan evaluasi proses

pembelajaran dan unjuk sikap

Referensi 1. Adam Chazawi ; ”Malpraktik Kedokteran, Tinjauan Norma dan Doktrin

Hukum”, Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h. 41­136

2. Anny Isfandyarie ; ”Malpraktek & Resiko Medik dalam Kajian Hukum

Pidana”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2005, h.45­127

3. Fred Ameln ; “Kapita Selekta Hukum Kedokteran”, PT. Grafikatama

Jaya, Cetakan Pertama, 1991, h.82­95

4. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.20­28

5. Jusuf Hanafiah & Amri Amir; “Etika Kedokteran dan Hukum

Kesehatan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, h.86­93

6. Ninik Mariyanti ; ”Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana

dan Perdata”, Bina Aksara, Jakarta, Cetakan Pertama, 1988, h.37­66

7. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik

Kedokteran”, Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.95­128

8. Syahrul Machmud; “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi

Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, Mandar Maju,

Cetakan Kesatu, 2008, h.132­175

9. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”,

Bayumedia, Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.47­54

10. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Sagung Putri M.E Purwani SH)

55

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 11

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menganalisa, menjelaskan,

menemukan jawaban sekaligus memecahkan masalah tentang aborsi dan

tanggungjawab dokter Hukum Kesehatan

6. Materi Pokok :

1. ABORSI

a. Pengertian Aborsi

b. Aspek hukum Aborsi

2. TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM HUKUM

a. Tanggungjawab Perdata

b. Tanggungjawab Pidana

c. Tanggungjawab Administrasi

7. Pengalaman Belajar :

Menganalisa dan memecahkan masalah tentang tentang aborsi dan tanggungjawab

dokter Hukum Kesehatan(C3 dan C4)

8. Strategi Pembelajaran :

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan

umum materi kuliah

­Mendengarkan

­Mencatat dan bertanya

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power Point,

Block Book, Tugas

Terstruktur,

Penyajian 1. ABORSI

a. Pengertian

Aborsi

­ Mendengarkan, mencatat

dan bertanya

­idem­

56

b. Aspek hukum

Aborsi

2. TANGGUNG

JAWAB

DOKTER

DALAM

HUKUM

a. Tanggungjawab

Perdata

b. Tanggungjawab

Pidana

c. Tanggungjawab

Administrasi

Penutup ­ ­Kesimpulan kuliah ­Diskusi aktif ­idem­

Post Test Evaluasi proses pembelajaran serta unjuk sikap

Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”

Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38­85

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.196­211

3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,

Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22­76

4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan

Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,

Cetakan Pertama, 2000, h.135­141

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,

Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.55­74

6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001, h.35­48

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Sagung Putri M.E Purwani SH)

57

SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP)

1. Nama Mata Kuliah : HUKUM KESEHATAN

2. Kode Mata Kuliah : PFI 2209 / 2 SKS

3. Waktu Pertemuan : 100 menit

4. Pertemuan Minggu Ke : 12

5. Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu menganalisa, menjelaskan,

menemukan jawaban sekaligus memecahkan masalah atas discussion task yang

diajukan dan menghubungkannya dengan perkembangan kenyataan di lapangan

6. Materi Pokok : Discussion task

7. Pengalaman Belajar :

Menganalisa dan memecahkan masalah Discussion task (C3 dan C4)

8. Strategi Pembelajaran :

TAHAP KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan

umum materi kuliah

­Mendengarkan

­Mencatat dan bertanya

Silabus, SAP,

Kontrak

Perkuliahan, Text

Book, Power Point,

Block Book, Tugas

Terstruktur,

Penyajian Fasilitator pada saat

diskusi

Mendiskusikan mengenai :

­ Aborsi, Pengertian aborsi

dan aspek hukumnya

­Tanggung jawab dokter

secara hukum baik perdata,

pidana, dan administrasi.

­idem­

Penutup ­Memimpin diskusi /

tanya jawab dan

­Kesimpulan kuliah

­Diskusi aktif

­Mengerjakan tugas

­idem­

Post Test Masing­masing membawa satu kasus yang berbeda dengan bersumber dari

internet dan Evaluasi proses pembelajaran serta unjuk sikap

58

Referensi 1. Bahder Johan Nasution ; “Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter”

Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan Pertama, 2005, h.38­85

2. J. Guwandi ; “Hukum Medik (medical law), Fak. Kedokteran UI, Jakarta,

Cetakan Ketiga, 2007, h.196­211

3. Nusye KI Jayanti ; ”Penyelesaian Hukum dalam Malapraktik Kedokteran”,

Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama, 2009, h.22­76

4. Sofwan Dahlan ; ”Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi dokter dan

Penegak Hukum”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,

Cetakan Pertama, 2000, h.135­141

5. Triana Ohoiwutun ; “Bunga Rampai Hukum Kedokteran (tujuan dari

berbagai peraturan perundangan dan UU praktik kedokteran)”, Bayumedia,

Malang, Cetakan Pertama, 2007, h.55­74

6. Wila Chandrawila Supriadi ; ”Hukum Kedokteran”, CV. Mandar Maju,

2001, h.35­48

Dosen Pengampu

Tanda Tangan

(Sagung Putri M.E Purwani SH)