laporan observasi manlab

26
TUGAS AKHIR SEMESTER MANAJEMEN LABORATORIUM HASIL OBSERVASI PADA LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI 02 PONTIANAK Dosen : Rody PS, S.Pd Mahwar Q, M.Si NAMA KELOMPOK 1. EMI RULYATI (091710204) 2. ISRAWATI HASIBUAN (091710567) 3. NIA TRIANA (091710430) 4. NUR ANISSA (091710240) 5. SRI MURTINI (091710230) PRORGAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2011

Upload: isra-hasibuan

Post on 06-Jul-2015

1.092 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 1/26

 

TUGAS AKHIR SEMESTER 

MANAJEMEN LABORATORIUM

HASIL OBSERVASI PADA LABORATORIUM KIMIA

SMA NEGERI 02 PONTIANAK 

Dosen : Rody PS, S.Pd

Mahwar Q, M.Si

NAMA KELOMPOK 

1.  EMI RULYATI (091710204)

2.  ISRAWATI HASIBUAN (091710567)

3.  NIA TRIANA (091710430)

4.  NUR ANISSA (091710240)

5.  SRI MURTINI (091710230)

PRORGAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PONTIANAK 

2011

Page 2: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 2/26

 

 

LAPORAN OBSERVASI

LABORATORIUM DI SMAN 2 PONTIANAK 

BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan.

Dalam pengertian sempit laboratorium sring diartikan sebagai tempat yang berupa gedung

yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan

 praktikum. Dalam pembelajaran biologi laboratorium dapat berupa ruang terbuka atau alam

terbuka misalnya kebun botani. Namun dalam tulisan ini pengelolaan laboratorium hanya

dibatasi pada laboratorium berupa ruang tertutup yang ada di sekolah menengah ke atas.

Dalam pendidikan Sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan

 belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan

laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains. Woolnough & Allsop (dalam Nuryani

Rustaman, 1995), mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya prktikum sains.

Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Belajar siswa dipengaruhi oeh

motivasi siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersunguh-sungguh dalam mempelajari

sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, siswa diberi kesempatan untuk memnuhi doronganrasa ingin tahu dan ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana siswa

menemukn pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam. Kedua, praktikum

mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Melakukan eksperimen

merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Dengan kegiatan prktikum

siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen dengan

melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat

dengan alat ukur yang sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara

aman, merancang, melakukan dan menginterprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum

menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan sains menyakini

 bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan siswa

sebagai scientis. Beberapa pakar pendidikan mempunyai pandangan yang berbeda terhadap

kegiatan praktikum, sehingga melahirkan beberapa metode dan model praktikum, seperti

misalnya : model praktikum induktif, verifiksi, inkuari.. Di dalam kegiatan praktikum

Page 3: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 3/26

 

menurut pandangan ini siswa bagaikan seorang scientist yang sedang melakukan eksperimen,

mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat,

melakukan pengukuran secara cermat, menginterprestasi data perolehan, serta

mengkomunikasikannya melalui laporan yang harus dibuatnya. Keempat, praktikum

menunjang materi pelajaran. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa prktikum dapat

menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

1.2 Rumusan Masalah 

1.  Apakah pegertian laboratorium?

2.  Apakah peranan dan fungsi laboratorium dalam pembelajaran sains ?

3.  Bagaimanakah Fasilitas dalam laboratorium di SMA .N 2 PONTIANAK?

4.  Bagaimanakah sarana dan prasarana dalam laboratorium di SMA N 2 PONTIANAK?

5.  Bagaimanakah proses pelaksanaan praktikum dan keselamatan kerja dalam

laboratorium di SMA N 2 PONTIANAK?

1.3 Tujuan

1.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa sebenarnya laboratorium

2.  Mengetahui peranan dan fungsi laboratorium di SMN 02 PONTIANAK ?

3.  Mengetahui kelengkapan fasilitas standar sarana dan prasarana dalam laboratorium

di SMAN 02 PONTIANAK 

4.  Mengetahui bagaimana proses dan pentingnya keselamatan kerja siswa dalam

laboratorium

5.  Mengetahui apakah laboratorium di SMAN 02 PONTIANAK sudah memenuhi

standar yang telah ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun

2007 atau belum

1.4 Manfaat

1.  Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui betapa

 pentingnya laboratorium sebagai sarana pendukung dalam pembalajaran sains

2.  Menyadari bahwa keselamatan kerja di dalam laboratorium sangat perlu diutamakan

3.  Mengertii bahwa kelengkapan fasilitas baik alat maupun bahan sangat mempengaruhi

dalam efektivitas belajar system praktikum di dalam laboratorium

Page 4: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 4/26

 

 

BAB II 

KAJIAN PUSTAKA 

2.1 Pengertian Laboratorium 

Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7), Laboratorium adalah

tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan

tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas

laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan percobaan dan

  penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1) ³Laboratorium adalah suatu ruangan

tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat

alat-alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang lengkap´. Kemudian,

menurut Wirjosoemarto dkk (2004:40) ³pada konteks proses belajar mengajar sains di

sekolah-sekolah seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu

ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum´

2.2 Fungsi/Peranan Laboratorium Dalam Pembelajaran 

Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 44) fasilitas Laboratorium adalah sebagai berikut:

laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan

  pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa

fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat

digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci

( sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja

siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang

timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.

Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok 

atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah

angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya

terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses

  belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang

 berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.

2.3 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

(SMA/MA)

A. SATUAN PENDIDIKAN

Page 5: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 5/26

 

1.  Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27

rombongan belajar.

2.  Satu SMA/MA dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 6000 jiwa. Untuk 

  pelayanan penduduk lebih dari 6000 jiwa dapat dilakukan penambahan rombongan

 belajar di sekolah yang telah ada atau pembangunan SMA/MA baru.

B. LAHAN

1.  Lahan untuk satuan pendidikan SMA/MA memenuhi ketentuan rasio minimum luas

lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 2.3.1 berikut ini:

Table Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik  

2.  Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta

didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lahan juga memenuhi ketentuan luas

minimum seperti tercantum pada Tabel 2.3.2 yaitu berikut ini:

Page 6: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 6/26

 

 

3.  Luas lahan yang dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas adalah luas lahan yang dapat

digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa bangunan

gedung dan tempat bermain/berolahraga.

4.  Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan

keselamatanjiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

5.  Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garissempa dan

sungai dan jalur kereta api.

6.  Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.

a.  Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang

Pengendalian Pencemaran Air.

 b.  Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor 94/MENKLH/1992

tcntang Baku Mutu Kebisingan.

c.  Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 02/MEN

KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

7.  Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan

mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari PemerintahDaerah setempat.

8.  Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari

  pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

 berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.

Page 7: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 7/26

 

C. BANGUNAN GEDUNG

1.  Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMA/MA memenuhi ketentuan rasio

minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel

Table Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik 

2.  Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta

didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga memenuhi

ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel berikut ini :

Table Luas Minimum Lantai Bangunan

Page 8: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 8/26

 

 

3.  Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:a.  koefisien dasar bangunan maksimum 30 %;

 b.  koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang

ditetapkan dalam Peraturan Daerah;

c.    jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan bangunan gedung

dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan

tegangan tinggi, jarak antara bangunan gedung dengan batas-batas persil, dan

 jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

4.  Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan berikut.

a.  Memiliki struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan

maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta

untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam

lainnya.

 b.  Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan

menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.

5.  Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut.

a.  Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang

memadai.

 b.  Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi

kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan

c.  tempat sampah, serta penyaluran air hujan.

Page 9: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 9/26

 

d.  Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak 

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

6.  Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan

nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

7.  Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.

a.  Bangunan gedung mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu

kegiatan pembelajaran.

 b.  Setiap ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak melebihikondisi di

luar ruangan.

c.  Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.

8. Bangunan gedung bertingkat memenuhi persyaratan berikut.

a.  Maksimum terdiri dari tiga lantai.

 b.  Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan

kesehatan pengguna.

9. Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan berikut.

a.  Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi

 bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

 b.  Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang

 jelas.

10. Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.

1.  Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasisecara

 profesional.

1.  Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun

2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.

13. Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.

14. Pemeliharaan bangunan gedung sekolah adalah sebagai berikut.

a.  Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun

 jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan

minimum sekali dalam 5 tahun.

 b.  Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu,

kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.

Page 10: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 10/26

 

1.  Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ruang Laboratorium Kimia

a.  Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

 pembelajaran kimia secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

 b.  Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan belajar.

c.  Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan

 belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium

48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang

laboratorium kimia minimum 5 m.

d.  Ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan

memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

e.  Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4.9

Tabel 4.9 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia

Page 11: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 11/26

 

 

Page 12: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 12/26

 

 

Page 13: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 13/26

 

 

Page 14: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 14/26

 

 

Manajemen Keselamatan Kerja

Proses produksi dengan mengoperasikan berbagai peralatan pada umumnya tidak sama

sekali terbebas dari resiko bahaya. Hal ini harus mejadikan perhatian dari pihakmanajemen

dan unit-unit teknis dan secara khusus bertanggungjawab terhadap keselamatan kerja.

Dengan demikian keselamatan kerja akan merupakan bagian yang selalu dipertimbangkan

dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan sehingga upaya pencegahan

kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah dimulai seja perencanaan. Pada setiap perusahaan

diharuskan berdiri Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), berdasarkan

 pada undang-undang nomor 1 tahun 1970. Dengan pendekatan demikian, maka diharapkan

manajemen perusahaan mengambil sikap nyata yang mencakup:

1.  mengidentifikasi setiap proses dan peralatan pengendalian kerugian sebagai sumber 

resiko bahaya,

2.  mengestimasi rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,

3.  menyusun rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,

4.  menyusun sistem komunikasi yang diperlukan, dan

5.  menyiapkan sarana dan peralatan beserta personil yang terlaith dan profesional.

Manajemen keselamatan kerja harus mampu mencari dan mengungkapkan kelemahan

operasional yang memungkinkan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan.

Kebijaksanaan manajerial yang dijabarkan dalam pelaksanaan operasional dengan tingkat

Page 15: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 15/26

 

segi manajemen yang sangat esensial bagi kelangsungan proses produksi dan keselamatan

kerja yang mengarahkan pada partisipasi semua pihak dalam sistem manajemen dan

organisasi, akan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman sebagai landasa kuat untuk 

kontinuitas usaha dan pengaman investasi dalam pembangunan.

Hiperkes dan keselamatan kerja haruslah dipandang sebagai upaya teknis manajerial yang

sangat besar fungsi dan peranannya dalam:

1.  Mengamankan investasi.

2.  Memelihara kelestarian dan kontinuitas usaha.

3.  Mengembangkah potensi ekonomi.

4.  Meningkatkan manfaat perangkat produksi.

5.  Memelihara dan meningkatkan daya produktivitas kerja dari tenaga kerja.

Mutu sumberdaya manusia ditingkatkan melaui tiga jalur dalam peningkatan mutu

 pengetahuan dan ketrampilan, yaitu:

1.   jalur pendidikan formal,

2.   jalur latihan kerja, dan

3.   jalur pengalaman kerja.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat penting bukan saja untuk meningkatkan kemampuan kerja secara teknis operasional, akan tetapi juga kemampuan kerja

secara aman serta kemampuan menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan

sehat.

Simbol Bahaya di Laboraturium

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan

tentang Bahan Berbahaya (Ord inance on Hazard eous Substances). Peraturan tentang Bahan

Berbahaya (Ord inance on Hazard eous Substances) adalah suatu aturan untuk 

melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan

kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ord inance on Hazard eous  Substances)

untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang,

Page 16: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 16/26

 

area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan

kesehatan manusia.

Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan kimia (kemikalia)

(Chemicals Law) §19/2 didefinisikan sebagai

� Bahan berbahaya atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law) §3a,

� Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi

 berbahaya selama produksi atau penggunaan,

� Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah meledak 

Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami tentang masalah

hukum :

� Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia ± bagaimana terjadinya di alam atau diproduksi

dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll)

� Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnyacat,

larutan formaldehid dll)

� Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses

 produksi. Sifat-sifat ini lebik menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya

Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai

dengan

simbol-simbol bahaya

Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori

 bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam

� Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)

� Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau

� Kombinasi dari keduanya.

Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode (catatan:

huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya)

  Inflammable substances (bahan mudah terbakar)

Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan

amat sangat mudah terbakar ( ext r emely flammable substances), dan bahan sangat mudah

terbakar (hig hly flammable substances). Bahan dapat terbakar ( flammable substances) juga

termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol

 bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.

Page 17: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 17/26

 

BAB III 

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang telah diperoleh selama obseravsi di SMA N 2 PONTIANAK 

disajikan pada tabel hasil penelitian berikut ini:

Tabel Alat hasil penelitian pada LAB kimia SMA N 2 Pontianak 

Nama Alat Jumlah Tempat

Gelas Ukur 250 ml 2 buah Rak 1

Gelas Ukur 100 ml 13 buah

Gelas Ukur 10 ml 12 buah

Gelas Ukur 1 liter 1 buah

Pipet Ukur 10 ml 10 buah

Pipet ukur 5 ml 16 buah

Pipet Volume 10 ml 8 buah

Pipa U 7 buah

Pipa Y 16 buah

Ph meter 1 buah

Kondensor Liebig 1 buah Rak 2

Kondensor lurus 1 buah

Labu destilasi 500ml 1 buah

Labu destilasi 100ml 1 buah

Tabng Reaksi 30 ml 1 buah

Tutup Gabus kecil 12 buah

Tutup gabus besar 7 buah

Masker 3 kotak 

Sarung Tangan 2 kotak 

Buret 16 buah Rak 8

Gelas Beaker 500 ml 9 buah Rak 3

Gelas Beaker 200 ml 4 buah

Gelas Beaker 100 ml 23 buah

Gelas Beaker 50 ml 8 buah

Page 18: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 18/26

 

Gelas Beaker 250 ml 10 buah

Gelas Beaker 1 liter 1 buah

Erlenmeyer 100 ml 25 buah Rak 4

Erlenmeyer 125 ml 22 buah

Erlenmeyer 250 ml 62 buah Rak 9

Erlenmeyer 500 ml 1 buah

Erlenmeyer 1 liter 1 buah

Plat tetes 27 buah Rak 5

molymod structure 5 kotak 

Lumpang Besar 9 buah

Lumpang sedang 1 buah

Lumpang kecil 3 buah

Alu besar 5 buah

Alu kecil 2 buah

Krus 8 buah

Cawan porselen 15 buah

Pengayak 11 buah

sikat tabung besar 1 buah

sikat tabung kecil 8 buah

termometer 1000

C 7 buahTermometer 110

0C 14 buah

Tabung Reaksi Panjang 102 buah Rak 6

Tabung Reaksi Pendek 12 buah

Tabung Reaksi kecil 123 buah

Tabung Reaksi besar 2 buah

Tabung Reaksi sangat kecil 171 buah

Pembakar spirtus 19 buah

Penjepit tabung kayu 8 buah

Penjepit tabung besi 12 buah

corong kaca 4 buah

Rak tabung reaksi 12 buah Rak 7

Magnet batang 2 buah Rak 6

Page 19: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 19/26

 

Sendok stainless 14 buah

Batang Pengaduk Panjang 15 buah

kawat nikrom 11 buah

spatula stainless 3 buah

spatula porselen 1 buah Rak 7

Petridish 154 buah

Kaca Arloji kecil 2 buah

Kaca Arloji besar 50 buah

Labu Ukur 100 ml 13 buah Rak 9

Labu Ukur 500 ml 2 buah

Labu Ukur 1 liter 1 buah

Kawat Kasa 17 buah

  pipet tetes kecil 38 buah

Botol sempot 3 buah Rak 8

Indikator universal

kertas lakmus

kaki tiga 12 buah

  penjepit buret 5 buah

  Neraca Ohaus 7 buah

Tabel Alat hasil penelitian pada LAB kimia SMAN 02 Pontianak 

Sodium Tartate 3

Sodium fosfat 2

Sodium Hidrogen Karbonat 4

Sodium Hidroksida 2

Sodium Oksalat 2

Sodium Klorida 2

Sodium Bromida 1

Sodium Asetat 1

Sodium Karbonat 2

Page 20: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 20/26

 

Sodium Sitrat 1

Sodium Sulfat 2

Potasium Iodida 5

Potasium bromoida 1

Potasium ferrosianida 3

Potasium permanganate 1

Potasium hidroksida 1

Potasium asetat 1

Potasium klorida 3

  potasium dikromat 1

  potasium kromat 1

Potasium tartate 1

Ammonium ferrosulfat 1

Ammonium sulfat 1

Barium klorida 1

Barium Hidroksida 1

Besi klorida 1

Magnesium klorida 2

Asam sitrate 2

asam kromat 1asam nitrat 1

asam oksalat 2

Alumunium sulfat 2

Cupri sulfat 2

Zink sulfat 1

mangan sulfat 3

Besi sulfat 1

Besi (iii)oksida 1

Cupri Oksida 1

Asam asetat 1

Asam salisilat 1

Asam klorida 1

Page 21: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 21/26

 

Besi klorida 1

Ferro sulfat 1

Magnesium Sulfat 1

  Natrium sulfat 1

  Natrium bisulfit 1

Barium sulfat 1

Mangan (IV)oksida 1

Alumunium klorida 1

Tembaga (ii)klorida 1

Mangan Oksida 1

Kobalt klorida 1

Cuka makan(asam setat 5%) 6

  buffer solution ph 1 2

Buffer solution ph 3 3

Buffer solution ph 4 3

Buffer soluton ph 7 1

Buffer solution ph 9 1

Buffer solution ph 11 1

Marble chips 4

Metil orange 1Iodin 1

Bromtimol blue 1

Metil Red 3

Iodin Crystal 2

Phenolpthalein 1

alpa naftol 1

Metil blue 1

  propanol 5% 1

KI 0,5 M 1

Pereaksi molisch 1

Pb(NO3) 0,1 M 1

Zink metal 1

Page 22: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 22/26

 

Ammonium 2

H2SO4 1

Metanol 3

HCl 2

Etanol 2

Kloroform 1

Sulfur 1

Spirtus 2

Formalin 1

Asam asetat glacial 1

Karbon Aktif 4

Glukosa 1

Gliserin 2

Air aki 3

Vaselin 1

Biuret 1

Fehling 1

Kalium Hidrokida 1

Fehling A 1

Fehling B 1Pereaksi Millon 1

3.2  PEMBAHASAN

Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penelitian dilakukan. Dalam

  pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang

dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum.

Dalam pendidikan Sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan

 belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan

laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains. 

laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan

  pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa

fasilitas umum dan fasilitas khusus. Adapun fungsi dan peranan laboratorium khususnya

Page 23: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 23/26

 

untuk pembelajaran kimia adalah tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara

 praktek yang menggunakan alat khusus yang tidak mungkin dibawa ke dalam ruangan kelas. 

Dari hasil observasi yang telah diperoleh dapat di ketahui bahwa laboratorium kimia di

SMAN 02 PONTIANAK sudah memenuhi standar berdasarkan standar sarana dan

 prasarana yang telah ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun 2007.

Hal ini dapat dilihat dari kelengkapan fasilitas mulai dari alat-alat dan bahan-bahan yang di

  perlukan pada saat akan melakukan praktikum. Dalam laboratorium kimia di SMAN 02

PONTIANAK ini persediaan alat dan bahan sangat banyak, terutama untuk persediaan bahan

terlalu berlebihan. Sehingga banyak bahan yang terbuang dengan sia±sia karena sudah tidak 

layak digunakan atau kadaluarsa. Dari segi ruangan laboratorium SMAN 02 PONTIANAK 

saat ini cukup memadai yaitu dengan luas sekitar 100 m2 untuk rombongan peserta didik 

kurang dari 40 orang, karena telah diketahui bahwa standar ruangan praktikum berdasarkan

  peraturan mentri pendidikan nasional No.24 tahun 2007 yaitu Rasio minimum ruang

laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik 

kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang

 penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m.

Dalam laboratorium SMAN 02 PONTIANAK hanya ada 2 ruangan khusus yaitu ruang

utama atau ruang praktikum dan satu ruangan yang digunakan sebagai ruang penyimpanan

sekaligus ruang persiapan. Ruang praktikum terdiri dari 1 buah meja demonstrasi, dan 8

  buah meja kerja siswa yaitu masing-masing meja di isi tujuh buah kursi untuk siswamelakukan praktikum. Selain itu dalam ruang praktikum terdapat 4 buah bak pencucian yang

mana 2 buah tidak dapat digunakan karena sudah rusak. Adapun untuk ruang penyimpanan

sekaligus ruang persiapan didalamnya terdapat 4 buah lemari yaitu lemari penyimpanan alat,

lemari penyimpanan bahan, lemari asam yang sudah rusak, dan lemari persiapan.

Laboratorium SMAN 02 PONTIANAK ini terletak di dekat pemukiman penduduk sehingga

memiliki instlasi yang sangat memadai seperti air, dan listrik. Instlasi listrik di perlukan

untuk mengoperasikan peralatan dan penerangan pada saat praktikum. Sehingga jalannya

  praktikum dapat dilakukan dengan baik. Berdasarkan standar sarana dan prasarana

laboratorium SMAN 02 PONTIANAK telah memenuhi standar berdasarkan standar sarana

dan prasarana yang telah ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun

2007. Namun kurangnya kesadaran dari lembaga sekolah yang tidak memperhatikan

  perawatan dan kebersihan laboratorium menyebabkan laboratorium tidak terawat dengan

  baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya debu dalam ruangan, banyak terdapat barang-

Page 24: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 24/26

 

  barang yang tidak perlu di ruangan praktikum seperti hiasan dinding yang tidak ada

hubungannya dengan laboratorium di ruang praktikum. Di ruang penyimpanan berserakan

 bahan-bahan yang sudah kadaluarsa yang di biarkan di lantai, seharusnya bahan-bahan yang

sudah kadaluarsa tersebut di simpan dalam lemari khusus atau tempat khusus pembuangan

 bahan-bahan kimia yang sudah kadaluarsa. Bila dibiarkan berserakan dapat membahayakan.

Keselamatan kerja di laborotorium kimia SMAN 02 PONTIANAK kurang mendapatkan

  perhatian dari pihak sekolah karena tidak terdapat perlengkapan keselamatan kerja seperti

alat pemadam kebakaran dan label bahan kimia berbahaya sehingga kemungkinan terjadinya

kecelakaan tidak dapat dicegah dengan cepat. Dalam melakukan kegiatan di

laboratorium,harus disadari bahwa dalam setiap kegiatan praktikum berpotensi menimbulkan

dampak lingkungan dan kebakaran sehingga penting sekali aspek keselamatan kerja dan

kesehatan untuk diperhatikan

.

Page 25: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 25/26

 

BAB V 

KESIMPULAN DAN SARAN 

5.1  KESIMPULAN

1.  Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penelitian dilakukan.

Dalam pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa

gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat

dan bahan praktikum.

2. fungsi dan peranan laboratorium SMAN 02 PONTIANAK khususnya untuk 

  pembelajaran kimia adalah tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara

  praktek yang menggunakan alat khusus yang tidak mungkin dibawa ke dalam

ruangan kelas.

3. Fasilitas sarana dan prasarana dalam laboratorium di SMAN 02 PONTIANAK 

dapat dikatakan lengkap.

4. Keselamatan kerja di laborotorium kimia SMAN 02 PONTIANAK kurang

mendapatkan perhatian dari pihak sekolah.

6.  laboratorium di SMAN 02 PONTIANAK sudah memenuhi standar yang telah

ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun 2007.

2.5 SARAN 

y  Pihak sekolah seharusnya lebih memperhatikan perawatan dan kebersihan

laboratorium.

y  Laboratorium SMAN 2 PONTIANAK seharusnya menyediakan tempat khusus

untuk bahan ± bahan yang sudah tidak terpakai lagi.

y  Menyediakan label bahan kimia yang berbahaya untuk mencegah terjadinya

kecelakaan seperti keracunan.

y Pihak sekolah harus lebih memperhatikan perlengkapan keselamatan kerja dankesehatan praktikan

Page 26: LAPORAN OBSERVASI manlab

5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 26/26

 

DAFTAR PUSTAKA

Ariskunto,S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta

Arsyad,A. 2007. Media Pembelajaran. Rajawali Pres. Jakarta

Suma¶mur,P. K. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Biena Higeena.

Jakarta

Saiful,B. 1991. Pengetahuan Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran. Erlangga. Jakarta.