obat antihipertensi edit

10
Obat Antihipertensi DIURETIK Diuretik Tiazid Mekanisme kerja: menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga ekskresi Na + dan Cl - meningkat. Penggunaan: eekti dalam menurunkan risiko kardio!askular. Namun eekti!itas berkurang pada pasien gagal ginjal. "ek samping: o #ipokalemia. $apat dihindari bila tia%id diberikan dengan dalam dosis rendah atau dikombinasi dengan obat lain seperti diuretik hemat kalium. o #iponatremia, hipomagnesemia, hiperkalsemia. o &out akut, akibat menghambat ekskresi asam urat dari ginjal. Obat Dosis (mg) Pemberian Sediaan #idroklorotia%id '. * ' hari ab dan mg /lortalidon '. * ' hari ab mg 0ndapamid '. * . ' hari ab . mg 1endro2umetia%i d . * ' hari ab mg Metola%on . * ' hari ab . 3 dan ' mg Metola%on rapid a4ting . * ' ' hari ab . mg 5ipamid '* ' hari ab . mg /eterangan: Metola%one tidak menurunkan &67 sehingga menjadi pilihan yang lebih eekti pada pasien dengan gangguan ungsi ginjal. 0ndapamide meningkatkan ekskresi natrium, klorida, dan air dengan menginhibisi transport ion natrium mele8ati tubulus ginjal sehingga memiliki manaat kardio!askular. Diuretik emat Ka!ium Mekanisme: menginter!ensi reabsorbsi natrium pada tubulus distal, menurunkan sekresi kalium. Penggunaan: merupakan diuretik lemah, digunakan terutama dalam kombinasi dengan diuretik lain untuk men4egah hypokalemia.

Upload: cuncunalandra

Post on 03-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

text

TRANSCRIPT

Obat Antihipertensi

DIURETIKDiuretik Tiazid Mekanisme kerja: menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga ekskresi Na+ dan Cl- meningkat. Penggunaan: efektif dalam menurunkan risiko kardiovaskular. Namun efektivitas berkurang pada pasien gagal ginjal. Efek samping: Hipokalemia. Dapat dihindari bila tiazid diberikan dengan dalam dosis rendah atau dikombinasi dengan obat lain seperti diuretik hemat kalium. Hiponatremia, hipomagnesemia, hiperkalsemia. Gout akut, akibat menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.

ObatDosis (mg)PemberianSediaan

Hidroklorotiazid 12.5 251 x/hariTab 25 dan 50 mg

Klortalidon12.5 251 x/hariTab 50 mg

Indapamid1.25 2.51 x/hariTab 2.5 mg

Bendroflumetiazid2.5 51 x/hariTab 5 mg

Metolazon2.5 51 x/hariTab 2.5; 5 dan 10 mg

Metolazon rapid acting0.5 11 x/hariTab 0.5 mg

Xipamid10 201 x/hariTab 2.5 mg

Keterangan: Metolazone tidak menurunkan GFR sehingga menjadi pilihan yang lebih efektif pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Indapamide meningkatkan ekskresi natrium, klorida, dan air dengan menginhibisi transport ion natrium melewati tubulus ginjal sehingga memiliki manfaat kardiovaskular.

Diuretik Hemat Kalium Mekanisme: mengintervensi reabsorbsi natrium pada tubulus distal, menurunkan sekresi kalium. Penggunaan: merupakan diuretik lemah, digunakan terutama dalam kombinasi dengan diuretik lain untuk mencegah hypokalemia. Efek samping: hiperkalemia bila diberikan pada pasien dengan gagal ginjal, atau bila dikombinasi dengan ACE-inhibitor.

ObatDosis (mg)PemberianSediaan

Amilorid5 101-2 x/hari

Spironolakton 25 1001 x/hariTab 25 dan 100 mg

Triamteren 25 3001 x/hariTab 50 dan 100 mg

Keterangan: Spironolakton Efek samping: ginekomastia, mastodinia, gangguan menstruasi dan penurunan libido pada pria. Dosis untuk asites refrakter dapat ditingkatkan sampai 400 mg/hari.

Loop Diuretik Mekanisme: bekerja pada pars ascendant ansa Henle dengan cara menghambat kotransport Na+, K+, Cl- dan menghambat reabsorbsi air dan elektrolit. Jarang digunakan sebagai antihipertensi, kecuali pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (kreatinin serum >2.5 mg/dl) atau gagal jantung. Waktu paruh umumnya pendek sehingga diperlukan pemberian 2 atau 3 kali sehari. Efek samping: hampir sama dengan tiazid, kecuali menimbulkan hiperkalsiuria dan menurunkan kalsium darah.

ObatDosis (mg)PemberianSediaan

Furosemide20 802-3 x/hariTab 40 mg, amp 20 mg

Torsemid2.5 101-2 x/hariTab 5, 10, 20, 100 mgAmpul 10 mg/ml (2 dan 5 ml)

Bumetanide0.5 42-3 x/hariTab 0.5; 1 dan 2 mg

As. Etakrinat25 1002-3 x/hariTab 25 dan 50 mg

Keterangan: Furosemide (Lasix) untuk gagal jantung dan gagal ginjal dapat ditingkatkan sampai 240 mg/hari. Torsemide untuk gagal jantung dapat ditingkatkan sampai 200 mg/hari.

PENGHAMBAT ADRENERGIKPenghambat Adrenoseptor Beta (-bloker) Mekanisme: berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian -bloker dapat dikatikan dengan hambatan reseptor 1, antara lain: Penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah jantung. Hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat penurunan produksi angiotensin II. Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron adrenergic perifer dan peningkatan biosintesis prostasiklin. Penurunan TD oleh -bloker yang diberikan per oral berlangsung lambat, efek mulai terlihat dalam 24 jam sampai 1 minggu setelah terapi dimulai, dan tidak diperoleh penuruan TD lebih lanjut setelah 2 minggu bila dosisnya tetap. Penggunaan: sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang, terutama pada pasien dengan penyakit jantung coroner (khususnya sesudah infark miokard akut), pasien dengan aritmia supraventrikel dan ventrikel tanpa kelainan konduksi, pada pasien muda dengan sirkulasi hiperdinamik, dan pada pasien yang memerlukan antidepresan trisiklik atau antipsikotik (karena efek antihipertensinya tidak dihambat obat-obat tersebut). Kontraindikasi: asma bronkial, bradikardia, blockade AV derajat 2 dan 3, sick sinus syndrome, gagal jantung yang belum stabil. Efek samping: Bronkospasme, bradikardia, blockade AV, hambatan nodus SA, dan menurunkan kekuatan kontraksi miokard. Efek sentral (depresi, mimpi buruk, halusinasi) pada -bloker yang lipofilik (propranolol, oksprenolol). Gangguan fungsi seksual pada -bloker nonselektif.

Dosis awal (mg/hari)Dosis maksimal (mg/hari)Frekuensi pemberianSediaan

Kardioselektif

Asebutolol2008001 2 xCap 200 mg, tab 400 mg

Atenolol251001 xTab 50 dan 100 mg

Bisoprolol2.5101 xTab 5 mg

Metoprolol

Biasa502001 2 xTab 50 dan 100 mg

Lepas lambat1002001 xTab 100 mg

Nonselektif

Alprenolol1002002 xTab 50 mg

Karteolol2.5102 3 xTab 5 mg

Nadolol201601 xTab 40 dan 80 mg

Oksprenolol

Biasa803202 xTab 40 dan 80 mg

Lepas lambat803201 xTab 80 dan 160 mg

Pindolol5402 xTab 5 dan 10 mg

Propranolol401602 3 xTab 10 dan 40 mg

Timolol20402 xTab 10 dan 20 mg

Karvedilol12.5501 xTab 25 mg

Labetalol1003002 xTab 100 mg

Keterangan: Labetalol dan karvedilol memiliki efek vasodilatasi karena selain menghambat reseptor obat ini juga menghambat reseptor .

Penghambat Adrenoseptor Alfa (-bloker) Mekanisme: hambatan reseptor 1 menyebabkan vasodilatasi di arteriol dan venula sehingga menurunkan resistensi perifer. Venodilatasi juga menyebabkan aliran balik vena berkurang sehingga menurunkan curah jantung. Keuntungan: Efek positif terhadap lipid darah (menurunkan LDL dan trigliserida dan meningkatkan HDL) dan mengurangi resistensi insulin, sehingga cocok untuk pasien hipertensi dengan dislipidemia dan/atau diabetes mellitus. Hambatan reseptor 1 akan merelaksasi otot polos prostat dan sfingter uretra sehingga mengurangi retensi urin pada pasien dengan hipertrofi prostat. Memperbaiki insufisiensi vaskular perifer, tidak menganggu fungsi jantung, tidak menganggu aliran darah ginjal dan tidak berinteraksi dengan AINS. Efek samping: hipotensi ortostatik pada pemberian dosis awal/peningkatan dosis, sakit kepala, palpitasi, edema perifer, hidung tersumbat, mual, dll.

Dosis awal (mg/hari)Dosis maksimal (mg/hari)Frekuensi pemberianSediaan

Prazosin0.541 2 xTab 1 dan 2 mg

Terazosin 1 241 xTab 1 dan 2 mg

Bunazosin1.533 xTab 0.5 dan 1 mg

Doksazosin1 241 xTab 1 dan 2 mg

Adrenolitik Sentral Metildopa Mekanisme: menstimulasi reseptor 2 di sentral melalui transmitter sintetis sehingga mengurangi sinyal simpatis ke perifer. Pada pemakaian jangka panjang sering terjadi retensi air sehingga efek antihipertensi makin berkurang, yang disebut toleransi semu, dan dapat diatasi dengan pemberian diuretik. Penggunaan: Merupakan antihipertensi tahap kedua, efektif bila dikombinasi dengan diuretik. Pilihan utama pada ibu hamil karena terbukti aman untuk janin. Dosis efektif minimal: 2 x 125 mg/hari. Dosis maksimal: 3 g/hari. Hipertensi pasca bedah sering diberikan secara IV dengan infus intermiten 250-1000 mg/6 jam. Efek samping: Paling sering: sedasi, hipotensi postural, pusing, mulut kering, sakit kepala. Lainnya: depresi, gangguan tidur, impotensi, kecemasan, penglihatan kabur, hidung tersumbat. Jarang: anemia hemolitik autoimun, trombositopenia, leukopenia, demam obat, sindrom seperti lupus dengan pembentukan antibody antinukleus (ANA). Klonidin Mekanisme: klonidin menstimulasi 2-adrenoreseptor pada batang otak, mengaktivasi neuron inhibitor, sehingga menurunkan sympathetic outflow. Hal ini menurunkan resistensi perifer, resistensi vaskular ginjal, tekanan darah, dan frekuensi denyut jantung. Penggunaan: sebagai obat ke-2 atau ke-3 bila penurunan TD dengan diuretik belum optimal. Dosis: 0.075 mg 2x/hari dan dapat ditingkatkan sampai 0.6 mg/hari. Efek samping: mulut kering dan sedasi, gejala ortostatik. Guanfasin dan guanabenz Sifat-sifat farmakologik dan efek samping mirip dengan klonidin. Dosis: 0.5 3 mg/hari, sebaiknya sebelum tidur.

Penghambat Saraf Adrenergik Reserpin Obat pertama yang diketahui dapat menghambat sistem saraf simpatis pada manusia. Mekanisme: reserpin terikat kuat pada vesikel di ujung saraf sentral dan perifer dan menghambat proses penyimpanan (uptake) katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) ke dalam vesikel). Selanjutnya katekolamin dipecah oleh enzim monoamine oksidase di sitoplasma. Pemberian reserpin mengakibatkan penurunan curah jantung dan resistensi perifer. Penggunaan: dosis: 0.05 mg 1x/hari bersama diuretik dan jangan melebihi 0.25 mg/hari. Efek samping: pada dosis yang dianjurkan, tidak banyak menimbulkan efek samping. Guanetidin dan guanadrel Mekanisme: bekerja pada neuron adrenergic perifer. Obat ini ditransport secara aktif ke dalam vesikel saraf dan menggeser norepinefrin ke luar vesikel. Menurunkan TD dengan cara menurunkan curah jantung dan resistensi perifer. Dosis: 10-50 mg/hari dosis tunggal. Efek samping: hipotensi ortostatik, diare.

Penghambat Ganglion Trimetafan Kerjanya cepat dan singkat, digunakan untuk menurunkan TD dengan segera, seperti pada:1. Hipertensi darurat, terutama aneurisma aorta diseksan akut2. Untuk menghasilkan hipotensi yang terkendali selama operasi besar. Dosis: 0.3 5 mg/menit IV. Efek samping: Ileus paralitik, paralisis kandung kemih, mulut kering, penglihatan kabur, hipotensi ortostatik. Dapat menyebabkan pembebasan histamine dari sel mast sehingga dapat menimbulkan reaksi alergi.

VASODILATORHidralazin Mekanisme: menurunkan TD melalui efek vasodilatasi perifer melalui relaksasi langsung otot polos arteriol, sedangkan otot polos vena hampir tidak dipengaruhi. Penggunaan: Dosis oral: 25-100 mg 2x/hari. Hipertensi darurat (eclampsia): 20-40 mg IM atau IV. Dosis maksimal: 200 mg/hari. Efek samping: sakit kepala, mual, flushing, hipotensi, takikardia, palpitasi, angina pectoris. Kontraindikasi: hipertensi dengan PJK. Tidak dianjurkan pada pasien usia > 40 tahun.

Minoksidil Mekanisme: membuka kanal kalium sensitive ATP dengan akibat terjadinya efflux kalium dan hiperpolarisasi membrane yang diikuti oleh relaksasi otot polos pembuluhd arah dan vasodilatasi. Penggunaan: efektif untuk hipertensi akselerasi atau maligna dan pada pasien dengan penyakit ginjal lanjut karena meningkatkan aliran darah ginjal. Harus diberikan bersama diuretik dan penghambat adrenergik untuk mencegah retensi cairan dan mengontrol reflex simpatis. Dosis: 1.25 mg 1-2x/hari dan dapat ditingkatkan sampai 40 mg/hari. Efek samping: retensi cairan dan garam, efek samping kardiovaskular (karena reflex simpatis), dan hipertrikosis.

Diazoksid Penggunaan: untuk mengatasi hipertensi darurat, hipertensi maligna, hipertensi ensefalopati, hipertensi berat pada glomerulonephritis akut dan kronik. Dosis: 50-100 mg dengan interval 5-10 menit bolus atau 15-30 mg/menit IV. Efek samping: retensi cairan dan hiperglikemia. Kontraindikasi: PJK, edema paru.

Natrium Nitroprusid Mekanisme: mengaktifkan guanilat siklasi dan meningkatkan konversi GTP menjadi GMP-siklik pada otot polos pembuluh darah. Lalu terjadi penurunan kalsium intrasel dengan efek akhir vasodilatasi arteriol dan venula. Denyut jantung meningkat karena reflek simpatis, namun curah jantung tidak banyak berubah karena efek venodilatasi menurunkan beban hulu. Resistensi perifer (beban hilir) juga menurun karena dilatasi arteriol, sehingga obat ini menurunkan kerja jantung dan berefek baik pada gagal jantung. Penggunaan: kerjanya paling cepat dan efektif untuk mengatasi hipertensi darurat. Dosis: 0.5-10 ug/kg/menit IV.

PENGHAMBAT ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME dan ANTAGONIS RESEPTOR ANGIOTENSIN IIACE-Inhibitor Merupakan terapi pilihan pada pasien dengan hipertensi, penyakit ginjal kronik, dan proteinuria. Mekanisme: bekerja dengan mensupresi sistem renin-angiotensin-aldosteron. ACE-inhibitor mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosterone. ACE-inhibitor juga menghambat degradasi bradykinin sehingga kadar bradykinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ACE-inhibitor. Vasodilatasi menurunkan TD dan berkurangnya aldosterone menyebabkan ekskresi air dan natrium serta retensi kalium. Efek samping: batuk kering, hyperkalemia, rash, edema angioneurotik, efek teratogenic. Kontraindikasi: wanita hamil dan ibu menyusui.

ObatDosis (mg/hari)Frekuensi pemberianSediaan

Kaptopril 25 1002 3 xTab 12.5 dan 25 mg

Benazepril10 401 2 xTab 5 dan 10 mg

Enalapril2.5 401 2 xTab 5 dan 10 mg

Fosinopril10 401 xTab 10 mg

Lisinopril10 401 xTab 5 dan 10 mg

Perindopril 4 81 2xTab 4 mg

Quinapril10 401 xTab 5, 10, dan 20 mg

Ramipril2.5 201 xTab 10 mg

Trandolapril1 41 x

Imidapril2.5 101 xTab 5 dan 10 mg

Keterangan: Captopril: pemberian bersama makanan akan mengrangi absorpsi sekitar 30% sehingga harus diberikan 1 jam sebelum makan. Fasinopril diekresi oleh ginjal dan hepar sehingga merupakan pilihan yang aman pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

ARB Mekanisme: ARB secara kompetitif menghalangi pengikatan angiotensin II pada reseptor angiotensin tipe I (AT1), sehingga mengurangi efek vasokonstriksi yang diinduksi angiotensin II, retensi natrium, dan pelepasan aldosterone. Efek samping: hyperkalemia dalam keadaan seperti insufisiensi ginjal atau bila dikombinasi dengan obat yang cenderung meretensi kalium, fetotoksik. Kontraindikasi: kehamilan trimester 2 dan 3, stenosis arteri renalis bilateral. Tidak dianjurkan untuk wanita menyusui.

ObatDosis (mg/hari)Frekuensi pemberianSediaan

Losartan25 1001 2 xTab 50 mg

Valsartan80 3201 xTab 40 dan 80 mg

Irbesartan 150 3001 xTab 75 dan 150 mg

Telmisartan20 801 xTab 20, 40 dan 80 mg

Candesartan8 32 1 xTab 4, 8 dan 16 mg

ANTAGONIS KALSIUM Mekanisme: menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, antagonis kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi. Efek samping: Nifedipin kerja singkat paling sering menyebabkan hipotensi dan dapat menyebabkan iskemia miokard atau serebral. Sakit kepala, muka merah terjadi karena vasodilatasi arteri meningeal dan di daerah muka. Konstipasi dan retensi urin akibat relaksasi otot polos saluran cerna dan kandung kemih terutama pada verapamil. Hyperplasia gusi.

ObatDosis (mg/hari)Frekuensi pemberianSediaan

Nifedipin3 4 xTab 10 mg

Nifedipin (long acting) 30 601 xTab 30, 60 dan 90 mg

Amlodipine2.5 101 xTab 5 dan 10 mg

Felodipin2.5 201 xTab 2.5; 5 dan 10 mg

Isradipin2.5 10 2 xTab 2.5 dan 5 mg

NicardipinCap 20 dan 30 mg

Nicardipin SR60 120 2 xTab 30, 45, dan 60 mgAmp 2.5 mg/ml

Nisoldipin10 401 xTab 10, 20, 30, dan 40 mg

Verapamil80 320 2 3 xTab 40, 80, dan 120 mgAmp 2.5 mg/ml

Diltiazem90 180 3 xTab 30 dan 60 mgAmp 50 mg

Diltiazem SR120 540 1 xTab 90 dan 180 mg

Verapamil SR 240 4801 2 xTab 240 mg