obat analgetik
DESCRIPTION
PPT Obat AnalgetikTRANSCRIPT
OBAT ANALGETIKTrian Satrio
PENGGOLONGAN Analgesik opioid / analgesik narkotika
Merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri
Analgesik non opioid/ non narkotik Semua analgetik non-opiod merupakan obat anti
peradangan nonsteroid(NSAID).Seperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan para amino fenol seperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti ibuprofen, asam mefenamat, naproksen/naproxen
OPIOID Morfin
Indikasi : meredakan atau menghilangkan nyeri hebat, mengurangi atau menghilangkan sesak napas akibat edema pulmonal yang menyertai gagal jantung kiri, menghentikan diare
Efek samping : mual, muntah, depresi napas, urtikaria, eksantem, dermatitis kontak, pruritus, bersin, intoksitasi akut terjadi akibat percobaan bunuh diri.
Sediaan : Pulvus opii mengandung 10% morfin dan <0,5% kodein.Yang mengandung alkoloid murni di gunakan untuk pemberian oral / parenteral ialah garam HCL, garam sulfat ataufosfat alkoloid morfin dangan kadar 10 mg/mL
OPIOID Metadon
Indikasi : jenis nyeri yang dapat di pengaruhi metadon sama dengan jenis nyeri dapat dipengaruhi morfin.
Efek samping : perasaan ringan, pusing, kantuk, fungsi mental terganggu, berkeringat, pruritus, mual dan muntah.
Fentanil Indikasi : menangani nyeri kronis pada pasien yang
memerlukan analgesik opioid Efek samping : hipoventilasi, mual, muntah, sembelit /
susah buang air besar, somnolen, bingung / kekacauan, halusinasi, euforia ( keadaan emosi yang gembira berlebihan ) , gatal – gatal , dan retansi urin.
Kontra indfikasi : bukan untuk nyeri setelah op, lansia, gangguan fungsi hati dan dinjal, penyakit paru, bradiaritmia, tumor otak, hamil dan menyusui.
NON OPIOID Berdasarkan derivatnya, analgetik non-opiod
dibedakan atas 8 kelompok yaitu : Derivat Paraaminofenol : Parasetamol Derivat Asam Salisilat : asetosal, salisilamid dan
benorilat Derivat Asam Propionat : ibuprofen, ketoprofen Derivat Asam Fenamat : asam mefenamat Derivat Asam Fenilasetat : diklofenak Derivat Asam Asetat Indol : indometasin Derivat Pirazolon : fenilbutazon Derivat Oksikam : piroksikam
NON OPIOID Parasetamol
Penghambat prostaglandin yang lemah. Parasetamol mempunyai efek analgetik dan antipiretik,
tetapi kemampuan antiinflamasinya sangat lemah Farmadol, Sanmol, Panadol, Dumin 500mg, dosis max 4gr Syr: 120mg/5ml forte:250mg/5ml
Asetosal (Aspirin) Mempunyai efek analgetik, anitipiretik, dan
antiinflamasi. Indikasi: demam, nyeri tidak spesifik seperti sakit
kepala, nyeri otot dan sendi (artritis rematoid). Efek samping : perpanjangan masa perdarahan,
hepatotoksik (dosis besar) dan iritasi lambung. Aptor, Aspilets = 80mg, 100mg
NON OPIOID Asam Mefenamat
Mempunyai efek analgetik dan antiinflamasi, tetapi tidak memberikan efek antipiretik.
Efek samping : dispepsia Ponstan, Anafen, Analspec Dosis : 2-3 kali 250-500 mg sehari Kontraindikasi : anak di bawah 14 tahun dan wanita hamil
Ibuprofen Mempunyai efek analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi,
namun efek antiinflamasinya memerlukan dosis lebih besar Efek sampingnya ringan, seperti sakit kepala dan iritasi
lambung ringan. Ibufenz, Arfen, Arthrifen Dosis 4 kali 400 mg sehari Anak 20mg/kgBB dosis terbagi
NON OPIOID Diklofenak
Diberikan untuk antiinflamasi dan bisa diberikan untuk terapi simtomatik jangka panjang untuk artritis rematoid, osteoartritis, dan spondilitis ankilosa.
Efek samping : mual, gastritis, eritema kulit Aclonac, Araclof, Cataflam Dosis : 100-150 mg, 2-3 kali sehari
Indometasin Mempunyai efek antipiretik, antiinflamasi dan analgetik
sebanding dengan aspirin, tetapi lebih toksik. Efek samping : diare, perdarahan lambung, sakit
kepala, alergi Dialon, Dosis lazim : 2-4 kali 25 mg sehari
NON OPIOID Piroksikam
Hanya diindikasikan untuk inflamasi sendi. Efek samping : gangguan saluran cerna, pusing,
tinitus, nyeri kepala dan eritema kulit. Pirocam, Pirofel, Rexil, Relox Dosis : 10-20 mg sehari
Fenilbutazon Hanya digunakan untuk antiinflamasi,
mempunyai efek meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin, sehingga bisa digunakan pada artritis gout.
Waktu paruh 50-65 jam