mo for case 4
DESCRIPTION
FORENSIKTRANSCRIPT
Kasus Abortus
• Kelompok 9
Laporan kasus • Anda kebetulan sedang berdinas jaga di laboratorium di sebuah rumah sakit tipe B.
Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol dari sebuah alat “suction curret” milik seorang dokter di kota Anda. Masalahnya adalah bahwa dokter tersebut disangka telah melakukan pengguguran kandungan yang ilegal dan di dalam botol tersebut terdapat campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam surat permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang saat ini sedang diperiksakan ke Bagian Kebidanan di rumah sakit Anda. Penyidik membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar telah terjadi pengguguran kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan adalah perempuan yang kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.
• Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara Anda dengan dokter kebidanan yang memeriksa perempuan-perempuan di atas, agar pemeriksaan medis dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi penyidikan dan penegakan hukum.
Kronologi kejadian
Aspek hukum • Pengguguran kandungan
– KUHP Bab XIX • Pasal 346 : tentang seorang wanita hamil yang sengaja
melakukan abortus atau ia menyuruh orang lain• pasal 347 : tentang Seseorang yang sengaja melakukan
abortus terhadap ibu hamil, dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut,
• Pasal 348 : tentang seseorang yang menggugrkan kandungan. Jika dengan persetujuan ibu hamil.
• Pasal 349 : Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan)
– UU No.23 Tahun 1992 Pasal 15 • dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu
Prosedur hukum
Prosedur medikolegal
• Kewajiban dokter membantu peradilan
Pemeriksaan medis
Pemeriksaan medis
Interpretasi hasil pemeriksaan • jika ketiga perempuan tersebut dalam
pemeriksaan menunjukkan hasil pemeriksaan berupa tanda-tanda kehamilan seperti perubahan pada payudara, pigmentasi. Ditemukan juga tanda-tanda kekerasan yang bisa dilakukan oleh si ibu atau orang lain, seperti melakukan gerakan fisik berlebihan, jatuh, pemijatan/pengurutan perut bagian bawah, kekerasan langsung pada perut dan uterus. Ditemukan juga komplikasi akibat penggunaan obat-obat untuk mengugurkan kandungan, dan pemeriksaan lab yang mendukung
VeR
VeR
Tinjauan pustaka
Abortus Definisi : • Perdarahan dari uterus yang disertai dengan
keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi sebelum pada usia kehamilan < 20-24 minggu dan atau Berat < 500gr
Patofisiologi :• Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua
basalis + nekrosis jaringan sekitarnya hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya (benda asing dalam uterus) uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya.
Klasifikasi
• Abortus spontanea abortus spontan– Abortus imminens : perdarahan dari uterus < 20
minggu kehamilan, tanpa adanya dilatasi cervix– Abortus insipiens : perdarahan uterus < 20 minggu
kehamilan, dengan adanya dilatasi cervix– Abortus inkompletus : pengeluaran sebagian hasil
konsepsi <20 minggu– Abortus kompletus : semua hasil konsepsi sudah
dikeluarkan• Abortus provokatus abortus yang disengaja
Abortus provokatus
• Abortus Provokatus Medisinalis abortus yang disertai dengan indikasi medis
• Abortus provokatus Kriminalis tanpa indikasi medis
• Biasanya, wanita yang melakukan abortus provokatus kriminalis remaja, karena kehamilan yang tidak diinginkan
• Dan dilakukan di tenaga non-professional ↑ kematian dan infeksi
Tindakan aborsi menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di Indonesia
dikategorikan sebagai tindakan KRIMINAL!
video
ABORTUS TERAPETIK
Indikasi dan frekuensi
Sumber: Van Look & von Hertzen, 1990
Alasan medis12.0%
Gawatdarurat 25.0%
Atas permintaan40.0% Aspek sosial
23.0%
Indikasi dan Frekuensi Abortus Buatan
Kesimpulan
Kesimpulan pada kasus ini adalah telah ditemukan tanda-tanda pengguguran kandungan pada ketiga perempuan tersebut. Pada korban didapatkan tanda-tanda pengguguran kandungan yang didapat dari hasil pemeriksaan laboratorium berupa ditemukannya sel-sel trofoblas sebagai penanda kehamilan dan tanda-tanda kekerasan berupa luka pada perut bagian bawah dan kongesti pada vulva dan vagina akibat kekerasan tumpul. Namun, belum bisa dipastikan apakah campuran darah dan janin merupakan kandungan yang digugurkan dari yang diperiksa
Daftar pustaka
• Tyastuti. Betty Fitrianing. Studi komparasi Pemidanaan Pelaku Tindak Pidana Pemerkosaan. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2009.
• Triyono. Fajar. Pelecehan Seksual Antar Anak dalam Perspektif hokum Pidana. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2008.
• Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP). Aturan Utama. Buku I. Diunduh dari: http://www.jsmp.minihub.org/English/webpage/reso/KUHP%20indo..pdf
• Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Sidhi, Hertian S, et al. ilmu kedokteran forensik: pemeriksaan forensik laboratorium sederhana; pemeriksaan medik pada kasus kejahatan seksual. Bagian kedokteran forensik fakultas kedokteran universitas Indonesia; 1997.