miringitis bulosa

7
MIRINGITIS BULOSA / OLEH : Noorgiani Lestari- 07120100056 Miringitis bulosa adalah suatu kondisi akut yang ditandai dengan nyeri telinga disertaiterbentuknya bula pada membran timpani. Bula yang terbentuk ini dapat menyebar atau memanjang sampai ke liang telinga, dan harus dibedakan dengan bula pada liang telinga (otitismedia eksterna) Epidemiologi Diagnosis miringitis bulosa sering dijumpai pada anak- anak terutama usia 2-8 tahun,tetapi dapat juga ditemukan pada semua usia. Sering ditemukan pada musim dingin dan berhubungan dengan anak yang menderita infeksi saluran napas atas. Sebuah studi menyatakansebanyak 71 % ditemukan apada anak usia dibawah 2 tahun. 50-60% penderita miringitis bulosa adalah anak laki-laki. Etiologi Miringitis dapat berkembang sebagai penyakit primer yang sembuh sendiri darimembran timpani (miringitis primer) atau sebagai sebuah proses inflamasi dari jaringan yang berdekatan dari telinga luar atau tengah (miringitis sekunder). Etiologi dan patogenesis dan terapi miringitis primer dan sekunder berbeda. Etiologi Miringitis Primer Miringitis akut dapat terjadi karena trauma langsung membran timpani melalui penetrasi benda asing. Miringitis primer dapat disebabkan pembersihan yang tidak berhasil dari benda asing, seperti serangga. Sebuah ledakan, perubahan tekanan dalam kabin pesawat dapatmenyebabkan trauma membran timpani. Miringitis bulosa akut dapat terjadi akibat infeksi bakteri seperti streptococus pneumoniae atau infeksi virus seperti influenza, herpes zoster, atau yang lainnya. Miringitishemoragik akut dapat terjadi karena infeksi bakteri atau virus. Miringitis fungal dapat karenainfeksi jamur dari epidermis membran timpani.

Upload: noorgianilestari

Post on 28-Dec-2015

448 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Miringitis bulosa

MIRINGITIS BULOSA / OLEH : Noorgiani Lestari- 07120100056

Miringitis bulosa adalah suatu kondisi akut yang ditandai dengan nyeri telinga disertaiterbentuknya bula pada membran timpani. Bula yang terbentuk ini dapat menyebar atau memanjang sampai ke liang telinga, dan harus dibedakan dengan bula pada liang telinga (otitismedia eksterna)

Epidemiologi

Diagnosis miringitis bulosa sering dijumpai pada anak-anak terutama usia 2-8 tahun,tetapi dapat juga ditemukan pada semua usia. Sering ditemukan pada musim dingin dan berhubungan dengan anak yang menderita infeksi saluran napas atas. Sebuah studi menyatakansebanyak 71 % ditemukan apada anak usia dibawah 2 tahun. 50-60% penderita miringitis bulosa adalah anak laki-laki.

Etiologi

Miringitis dapat berkembang sebagai penyakit primer yang sembuh sendiri darimembran timpani (miringitis primer) atau sebagai sebuah proses inflamasi dari jaringan yang berdekatan dari telinga luar atau tengah (miringitis sekunder). Etiologi dan patogenesis dan terapi miringitis primer dan sekunder berbeda.

Etiologi Miringitis Primer

Miringitis akut dapat terjadi karena trauma langsung membran timpani melalui penetrasi benda asing. Miringitis primer dapat disebabkan pembersihan yang tidak berhasil dari benda asing, seperti serangga. Sebuah ledakan, perubahan tekanan dalam kabin pesawat dapatmenyebabkan trauma membran timpani.

Miringitis bulosa akut dapat terjadi akibat infeksi bakteri seperti

streptococus pneumoniae

atau infeksi virus seperti influenza, herpes zoster, atau yang lainnya. Miringitishemoragik akut dapat terjadi karena infeksi bakteri atau virus. Miringitis fungal dapat karenainfeksi jamur dari epidermis membran timpani. Miringitis eksematosa dapat terjadi padaeksema dermal dari epidermis membran timpani Miringitis granulosa terjadi ketika membrantimpani diselubungi jaringan granulasi. Sebab destruksi ini dari epidermis membran timpani jarang diketahui. Kecuali kasus yang sama diperlihatkan selama miringoplasti, ketika epidermisrusak atau ketika mukosa yang berasal dari perforasi membran timpani, menggantikan lapisanepidermis.

Etiologi Miringitis Sekunder

Terjadi pada miringitis akut dengan otitis media akut. Di sini, membran timpani beradadalam stadium awal otitis media akut, stadium dimana tekanan negatif dibentuk di telingatengah. Selama stadium ini, ujung maleus, prosesus lateralis maleus, dan membran timpanimenonjol ke arah lateral. Pars flasida juga ikut menonjol ke lateral. Dengan adanya keluarnyacairan di telinga tengah, cairan dapat diperiksa. Proses inflamasi dari infeksi saluran napas atas mempengaruhi membran timpanidengan terjadinya miringitis. Membran timpani menjadi

Page 2: Miringitis bulosa

merah dan menebal, refleks cahayatidak ada. Inflamasi pada telinga tengah berakibat penonjolan membran timpani dengankemungkinan perforasi. Ini ditandai dengan nyeri telinga terus-menerus dan manifestasi klinistipikal otitis media akut lainnya.

Pada miringitis akut dengan otitis eksterna akut, miringitis akut dapat terjadi pada kasusotitis eksterna akut post-trauma. Miringitis dapat terjadi karena otitis eksterna bakterial, otitiseksterna viral. Miringitis fungal dapat terjadi pada otitis eksterna yang disebabkan jamur.Miringitis eksematousa dapat terjadi karena eksema dermal dari liang telinga. Miringitis akutdapat terjadi pada kasus eksaserbasi inflamasi kronis meatus akustkus eksternus.

Manifestasi Klinis

Gejala klinis yang dijumpai pada miringitis bulosa yaitu :

- Nyeri telinga tiba-tiba biasanya unilateral dan berdenyut

- Bulla bisa tunggal ataupun multipel

- Isi bulla dapat berupa darah atau cairan (serous atau serosanguinous)

- Bulla dapat menutupi sebagian atau seluruh permukaan membran timpani

- Otorrhea, hanya sedikit berair

- Efusi telinga tengah sering ditemukan

- Gangguan pendengaran sensori neural dapat menyertai miringitis bulosa

- Gejala infeksi saluran napas atas sering ditemukan bersamaan dengan kasus (93%

rinitis dan 73% batuk)

Diagnosa

Diagnosa miringitis bulosa dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan beberapa pemeriksaan penunjang.

Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang dengan 2-3 hari riwayat telinga tersumbat dan pendengaran berkurang. Pasien punya riwayat mengorek liang telnga, trauma, atau penetrasi air ke kanalis auditorius eksterna. Sensasi berat dan nyeri ringan telinga dikeluhkan. Kadang-kadang rasa gatal ada di liang telinga atau keluar cairan dari liang telinga.

Pemeriksaan Fisik : Membran timpani sebagai “cermin” telinga tengah, dengan perubahan yang terjadi terlihat pada permukaan membran timpani. Dari pemeriksaan otoskopi tipikal didapatkan hal- hal sebagai berikut: pada miringitis akut, membran timpani secara tiba-tiba diubah oleh proses inflamasi, menjadi merah dan berubah bentuk, refleks cahaya kecil dan tidak ada sama sekali; miringitis hemoragik akut dapat terjadi akibat infeksi bakteri seperti streptococcus pneumoniae atau infeksi virus. Diferensial diagnosis untuk membran timpani merah sangat banyak termasuk malformasi, trauma, infeksi,

Page 3: Miringitis bulosa

tumor, dan keadaan degeneratif lainnya; miringitis bulosa akut dapat terjadi karena infeksi bakteri atau virus; granulosa akibat miringitis ketika membran timpani diselubungi jaringan granulasi dapat dilihat mealui otoskopi; ketika otitis akut terjadi, perforasi membran timpani dapat terjadi. Perforasi ini ditandai dengan pembentukan skar (miringosklerosis) dan area kalsifikasi; pada kasus miringitis kronis, membran timpani mengalami perforasi, batas mengalami inflamasi, dan jaringan granulasi; tuli dapat terjadi; cairan keluar dari kanalis auditorius eksterna.

CT- scan

resolusi tinggi untuk tulang temporal; MRI menggunakan gelombang radio yangdihasilkan dari stimulasi nukleus dan relaksasi yang terjadi sesudahnya, menciptakan sinyalyang berhubungan ke berbagai jaringan; otoskopi akustik-metode mutakhir untuk memeriksamembran timpani, menggunakan otoskopi dan timpanometri bersamaan dan khusus untuk anak-anak.

Tes lain

Tes lain yang dapat dilakukan antara lain: audometri nada murni: ini terdiri dariosilator, generator sinyal, amplifier, dan atenuator, yang mengontrol dan mengkhususkanintensitas nada yang diproduksi. Bentuk audiogram untuk individu dengan tuli dapat ditanganiahli otologi atau audiologi untuk mengetahui perjalanan penyakit dan sebab penurunan pendengaran. Konfigurasi audiogram tuli konduksi dapat digunakan sebagai tes tambahanuntuk diagnosis miringitis; timpanometri yang dapat mendeteksi adanya cairan di belakanggendang telinga, ketika audiometri multifrekuensi sudah menjadi metode objektif yang dapatditerima untuk membedakan status telinga tengah, terutama untuk diagnosis efusi; termometritimpanik deteksi emisi infra merah.

Diagnosa banding

Page 4: Miringitis bulosa

Adapun diagnosa banding dari myringitis bullosa adalah Sindrom Ramsay Hunt.Sindrom Ramsay Hunt merupakan sindroma yang ditandai dengan kelumpuhan nervus fasialis perifer yang disertai adanya ruam vesikel eritematous pada telinga atau mulut. Etiologi penyakit ini adalah varisella zooster. Bulla ditemukan pada anti heliks atau pada lobulus dan pada kasus jarang terdapat pada liang telinga.

Penatalaksanaan

Prosedur penatalaksanaan miringitis sebagai berikut: pertama, pembersihan kanalisauditorius eksterna; kedua, irigasi liang telinga untuk membuang debris (kontraindikasi bilastatus membran timpani tidak diketahui); ketiga, timpanosintesis, yaitu pungsi kecil yangdibuat di membran timpani dengan sebuah jarum untuk jalan masuk ke telinga tengah. Prosedur ini dapat memungkinkan dilakukan kultur dan identifikasi penyebab inflamasi; keempat,miringotomi, dimana pada otitis media akut, miringotomi dan pembuangan cairan mencegah terjadinya pecahnya membran timpani setelah bulging. Tindakan ini menyembuhkan gejalalebih cepat, dan insisi sembuh dalam waktu lebih cepat; kelima, timpanostomi dengan insersi pipa ke telinga tengah memungkinkan drainase. Perforasi permanen dapat terjadi.

Perawatan

Beberapa hal penting dalam perawatan miringitis; pertama, departemen emergensi ataulayanan primer ketika pasien datang dengan miringitis akut, suspek otitis media, otitis eksterna,dan benda asing di telinga. Kedua, analgesik, antiinflamasi, antipruritus, antihistamin. Ketiga, pada komplikasi supuratif perforasi membran timpani, atau mastoiditis, konsul ke spesialisTHT. Keempat, saran dari spesialis THT penting untuk medikasi miringitis kronik yangdiatandai perforasi. Kelima, pengobatan spesifik perforasi membran timpani, mencakup larutanalkohol yang mengandung asam salisilat menstimulasi pertumbuhan epitelium, yang sangat berguna jika rata-rata pertumbuhan epithelium menurun. Ketika kontak dengan mukosa telingatengah, alcohol menimbulkan nyeri telinga dan iritasi berat mukosa dengan dilanjutkan sekresimucus meningkat; serta larutan akuades dapat menolong mengeliminasi inflamasi mukosatelinga tengah, tapi menyebabkan pelepasan epidermis di liang telinga. Jaringan granulasi atau polip harus disingkirkan.

Perawatan Bedah

Perforasi kronik yang tidak terobati berakibat eksaserbasi otitis media kronik danmiringitis. Penutupan perforasi diindikasikan pada pasien dengan aktivitas dalam air.Penutupan dengan tindakan bedah perforasi disebut miringoplasti. Tingkat keberhasilanmencapai 70-90%.

Metode ini terdiri atas mengeluarkan epithelium dari batas perforasi, menutup batasdengan film/kertas dimana epidermis dan mukosa dapat tumbuh dan menghentikan perforasi.Film sangat tipis dan bisa rusak bila pasien bersin. Prosedur ini digunakan bila perforasi kurangdari 10%. Metode yang bermanfaat dari miringoplasti menggunakan kerangka kartilago.Membran timpani disokong oleh jaringan kartilago tanpa mempengaruhi mobilitas.Preoperasi: kondisi dasar

Page 5: Miringitis bulosa

persiapan membran timpani untuk miringoplasti adalah tidak ada infeksi.Intraoperatif: berhubungan dengan anatomi kanalis auditorius eksterna, abnormalitastelinga tengah, dan metode miringoplasti yang dipilih ahli bedah.Post-operatif: telinga harus tetap kering. Pasien harus menghindari posisi dan aktivitasyang menimbulkan tekanan pada graft. Antibiotik topikal diletakkan di kanalis auditorius ksterna selama 7-14 hari. Dikeluarkan saat

follow up

dan diganti dengan tetes telinga selama7-10 hari.Pada miringitis, diresepkan analgesik asetaminofen dengan kodein. Hasil yang baik didapat dari penggunaan larutan asam asetil salisilat.

Pencegahan

Nasihati pasien untuk melindungi telinga dari air dan menghindari trauma kanalisauditorius eksterna. Pasien dengan miringoplasti berulang harus menggunakan tetes telingayang bersifat asam setelah air masuk telinga.

Komplikasi

Setiap intervensi bedah mengakibatkan inflamasi post-operasi dan dapat mengakibatkaneksaserbasi pada pusat inflamasi kronis di telinga dan dapat mengarah ke perkembangan otitismedia akut/otitis eksterna bersamaan dengan destruksi membran timpani yang baru.Penurunan proteksi, contoh penggunaan bahan plastik dalam miringoplasti, dapatmengakibatkan mudah rusak dan destruksi membran timpani baru.Tuli konduksi dari kekakuan yang meningkat/erosi osikular merupakan komplikasi potensial.

Prognosis

Prognosis mayoritas pasien dengan miringitis memiliki prognosis bonam. Padadestruksi membran timpani yang baru, ahli bedah dapat mencari sebab miringoplasti ulang,dengan perbaikan perforasi.

DAFTAR PUSTAKA :

1. Schweinfurth, J. Middle Ear, Tympanic Membrane, Infections. Last update: 9 november 2009.Availablefrom: http://emedicine.medscape.com/article/858558- overview#showall.

2. McCormik, D. et al. Bullous Myringitis: A Case-Control Study. In Pediatrics 2003;112;982-986. Available from: http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/112/4/982.