documentmh

32
RESPONSI Morbus Hansen Pembimbing : dr. Sri Ardila Nurainiwati, SpKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015 Oleh : Wildan firmansyah 201420401011123

Upload: lala

Post on 24-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Lepra

TRANSCRIPT

Slide 1

RESPONSIMorbus HansenPembimbing : dr. Sri Ardila Nurainiwati, SpKK

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015Oleh : Wildan firmansyah 201420401011123Bab 1Tinjauan PustakaPENDAHULUANDefinisiSINONIMMycobacterium leprae. Organisme ini merupakan bakteri tahan asam yang sampai sekarang belum berhasil untuk di kultur secara invitroETIOLOGIRidley dan JoplingWHO (1981)TT: Tuberkuloid Polar, (bentuk yang stabil)Ti: Tuberkuloid indefinite (labil)BT : Borderline Tuberculoid (labil)BB: Mid borderlineBL: Borderline lepromatousLi : Lepromatosa IndefiniteLL: Lepromatosa PolarMultibasilerLLBLBBPausibasiler LTTBTKlasifikasiPatofisiologiPenyebabPenyebab penyakit kusta yaitu M. leprae yang mempunyai afinitas yang besar pada sel Schwann dan sel sistem retikuloendotelial. Pada kondisi tropis kuman kusta dari sekret nasal dapat bertahan sampai sembilan hari di luar tubuh manusia.Sumber Penularan Sampai saat ini hanya manusia yang dianggap sebagai sumber penularan walaupun kuman kusta dapat hidup pada armadilo, simpanse dan pada telapak kaki tikus yang tidak mempunyai kelenjar thimus (Athymic nude mouse)Cara Keluar dari Penjamu (Host)Kuman kusta banyak ditemukan di mukosa hidung manusia. Suatu kerokan hidungPatofisiologiCara PenularanPenularan terjadi apabila basil M. leprae yang utuh keluar dari tubuh penderita dan masuk ke dalam tubuh orang lain. Secara teoritis penularan terjadi melalui kontak yang lama dengan penderita kusta,Cara Masuk ke dalam PenjamuTempat masuk kuman kusta ke dalam tubuh penjamu belum diketahui secara pasti sampai saat ini. Diperkirakan cara masuknya adalah melalui saluran pernapasan bagian atas dan melalui kontak kulit yang tidak utuhPenjamu (Tuan Rumah = Host)sedikit orang yang terinfeksi setelah kontak dengan penderita adanya imunitas.GEJALA KLINIS //Multibasiler

GEJALA KLINIS //Pausibasiler

ALUR DIAGNOSIS

DiagnosisDIAGNOSIS BANDINGpsoriasis, tinea circinata, dermatitis seboroikRegimen MDT-WHO dibedakan antara penderita tipe PB dan MBPENATALAKSANAAN

Regimen PB berwarna hijau: di dalam 1 blister terdiri atas Rifampisin 600 mg/bulan di bawah pengawasan, Dapson 100 mg/hari.Regimen MB berwarna merah: di dalam 1 blister terdiri atas kombinasi Rifampisin 600 mg/bulan di bawah pengawasan, Dapson 100mg/hari dan Klofamizin 300 mg/bulan.Dosis MDT menurut umur: penderita kusta anak usia 10-14 tahun tersedia blister berwarna biru untuk kusta tipe PB sementara blister berwarna kuning untuk kusta tipe MB.Bab 2Tinjauan KasusNama: Tn. BSUmur: 45 tahunJenis Kelamin: laki-lakiAgama: islamPekerjaan: Pekerja BangunanPendidikan: SMPSuku Bangsa: JawaAlamat: BlitarTanggal pemeriksaan: 30 april 2015Identitas PasienAnamnesisAnamnesisPemeriksaan FisikStatus Generalis

Keadaan umum: BaikKesadaraan: Compos MentisPemebalan cuping telinga (+)Pembesaran N. aurikularis (+)Kekuatan otot dalam batas normalStatus DermatologisPlanningPrognosisQuo et bonam, jika dengan terapi yang tepat dan menghilangkan faktor predisposisinya. Bab 3Foto Kasus