materi evaluasi pendidikan

98
EValuasi EValuasi Pendidikan Pendidikan Oleh Oleh: Sari : Sari Rudiyati Rudiyati Email: [email protected]/[email protected] Email: [email protected]/[email protected] Pengertian Evaluasi: 1. Menurut Suharsimi AK: Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi dua langkah yakni mengukur dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat kuantitatif. Pengukuran atau “measurement” Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk yang bersifat kualitatif. Evaluasi atau “evaluation” adalah kegiatan menilai dengan mengukur terlebih dahulu.

Upload: arif-syamsul-a-hanafi

Post on 03-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

berisi materi evaluasi pendidikan

TRANSCRIPT

  • EValuasiEValuasi PendidikanPendidikanOlehOleh: Sari : Sari RudiyatiRudiyati

    Email: [email protected]/[email protected]: [email protected]/[email protected]

    Pengertian Evaluasi:1. Menurut Suharsimi AK:

    Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi dua langkah yakni mengukur dan menilai.

    Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat kuantitatif. Pengukuran atau measurement

    Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk yang bersifat kualitatif.

    Evaluasi atau evaluation adalah kegiatan menilai dengan mengukur terlebih dahulu.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi

    2. Menurut BS Bloom : Evaluation... is the systematic collection of

    evidence to determine wether in fact certain evidence to determine wether in fact certain changes are taking place in the learns as well as to determine the amound or degree of change in individual students. Berarti bahwa evaluasi adalah pengumpulan bukti-buktisecara sistematis untuk menentukan beberapa secara sistematis untuk menentukan beberapa perubahan yang sebenarnya diperoleh dalam belajar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah/ banyaknya atau derajat dari perubahan individual siswa.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi3.Ralph Tyler :

    Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana dan apa sebabnya.

    4.Cronbach & Stuffebeam Pengertian yang telah dikemukakan oleh Ralph Pengertian yang telah dikemukakan oleh Ralph

    Tyler ditambah dengan keterangan bahwa : proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi juga digunakan untuk membuat suatu keputusan.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi5. Roestiyah, dkk :

    a. Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan.

    b. Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalm-dalamnya, yang seluas-luasnya, sedalm-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab-akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi

    3. Dalam rangka mengembangkan sistem instruksional, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah direncanakan.

    4. Evaluasi adalah alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses apakah tujuan pendidikan dan apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang diharapkan.

  • PROSES TRANFORMASI PENDIDIKANPROSES TRANFORMASI PENDIDIKAN

    Evaluasi pendidikan merupakan kegiatan penelitian yang terjadi di bidang pendidikan yang terdiri dari evaluasi belajar siswa dan evaluasi program pendidikan.

    Input/Masukan

    Output/LuaranTransformasi

    Feedback/Umpanbalik

    Proses Transformasi PendidikanSuharsimi AK, 2001

  • InputInput --transformasitransformasi--outputoutput --feedbackfeedback Input = masukan, yaitu bahan mentah yang dimasukkan ke

    dalam mesin transformator. Dalam hal ini adalah calon siswa yang akan memasuki sekolah/lembaga pendidikan, perlu dinilai dahulu kemampuannya, sehingga dapat diketahui apakah yang bersangkutan mampu mengikuti diketahui apakah yang bersangkutan mampu mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

    Transformasi = perubahan (rupa, bentuk, sifat, keadaan, dsb). Jadi transformator adala mesin pengubah, yaitu sekolah/lembaga/institusi yang bertugas mengubah masukan menjadi luaran.

    Output = luaran yang dihasilkan dari transformasi, yaitu lulusan.lulusan.

    Feed back atau umpan-balikan adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi yang diperlukan untuk memperbaiki input maupun transformasi

  • UnsurUnsur--unsur yang berfungsi sebagaiunsur yang berfungsi sebagaipenentu luaran antara lainpenentu luaran antara lain ::

    Siswa sendiri Siswa sendiri

    Guru dan personal lainnya

    Bahan/Materi pelajaran

    Strategi/Metode mengajar

    Media/Sumber/Alat pembelajaran Media/Sumber/Alat pembelajaran

    Sistem Evaluasi

    Sarana Penunjang

    Sistem adminstrasi dan manajemen

  • Penyebab kurang bermutunyaPenyebab kurang bermutunyalulusan :lulusan :

    Input yang kurang baik kualitasnya.

    Guru dan personal yang kurang profrsional Guru dan personal yang kurang profrsional

    Bahan, strategi/metode,media/sumber/alat dan sistem evaluasi yang kurang tepat.

    Kurangnya sarana penunjang

    Sistem administrasi dan manjemen yang Sistem administrasi dan manjemen yang kurang baik.

  • Makna EvaluasiMakna Evaluasi1. Bagi Siswa

    Siswa dapat menetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran : berhasil mengikuti pelajaran :

    a. Memuaskan. Kepuasan ingin diperoleh lagi pada kesempatan lain. Akibatnya motivasi tinggi atau motivasi rendah.

    b. Tidak memuaskan. Tidak puas, kemudian ber-b. Tidak memuaskan. Tidak puas, kemudian ber-usaha agar tidak tertulang lagi, atau malah putus asa.

  • 2. Makna Bagi Guru2. Makna Bagi Guru

    a. Guru dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melnjutkan pelajarannya, karena telah berhasil menguasai bahan karena telah berhasil menguasai bahan pelajaran; dan siswa yang belum berhasil menguasai pelajaran.

    b. Guru mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa. Selain itu diajarkan sudah tepat bagi siswa. Selain itu guru mengetahui apakah strategi/metode, sumber/media/alat pembe-lajaran yang digunakan sudah tepat atau belum.

  • 3. Makna Bagi Sekolah3. Makna Bagi Sekolah

    a.Dapat diketahui apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah, sudah sesuai dengan harapan semua pihak.

    b. Informasi guru tentang tepat tidaknya kurikulum sekolah merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah dimasa mendatang.

    c. Informasi hasil penilaian dari tahun ke tahun c. Informasi hasil penilaian dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai pedoman sekolah untuk pemenuhan standar sekolah.

  • Tujuan & Fungsi EvaluasiTujuan & Fungsi Evaluasi

    1. Selektif

    Untuk mengadakan seleksi terhadap siswa, antara lain :

    a. Memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu

    b. Memilih siswa yang dapat naik kelas ke tingkat berikutnya.berikutnya.

    c. Memilih siswa yang seharusnya mendapat bea-siswa, dll.

    d. Memilih siswa yang berhak lulus.

  • LanjutanLanjutan Tujuan & Fungsi EvaluasiTujuan & Fungsi Evaluasi

    2. Diagnostik

    Guru dapat mengetahui tentang keunggulan dan kelemahan siswa, dan dan kelemahan siswa, dan mengatasinya.Mendeteksi kesulitan belajar siswa dan sebab-sebabnya.

    3. Penempatan

    Guru dapat menentukan dengn pasti di kelompok mana seorang siswa harus kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan. Hal ini merupakan pengukuran kecapakan siswa yang diisyaratkan di awal program.

  • LanjutanLanjutan Tujuan & Fungsi EvaluasiTujuan & Fungsi Evaluasi

    4. Pengukur Keberhasilan (Sumatif)

    Untuk mengetahui sejauh mana program berhasil diterapkan. Misalnya guna menentukan berhasil diterapkan. Misalnya guna menentukan nilai akhir dari suatu program penguasaan/ kelulusan.

    5. Pengukur kemajuan atau bentukan (Formatif)(Formatif)

    Guna memperoleh umpan-balik kemajuan belajar para siswa yang dirancang agar meliputi semua unit instruksional yang telah diajarkan.

  • CiriCiri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi

    1. Evaluasi dilakukan secara tidak langsung. Misalnya mengukur kepandaian melalui ukuran kemampuan mengerjakan soal-soal.kemampuan mengerjakan soal-soal.

    2. Evaluasi pendidikan cenderung bersifat kuantitatif. Artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Kemudian baru diinterpretasikan ke bentuk kualitatif. Misalnya, kurang-cukup-baik-sangat baik, dll.

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi

    3. Evaluasi pendidikan menggunakansatuan-satuan yang tetap.Misalnya satuananak tunanetra, berbeda dengan satuananak tunanetra, berbeda dengan satuananak tunarungu wicara, ataupuntunagrahita.

    4. Evaluasi pendidikan bersifat relatif.Artinya tidak sama, tidak selalu tetap dariArtinya tidak sama, tidak selalu tetap darisati waktu ke waktu yang lain

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristikCiri/karakteristikEvaluasiEvaluasi

    5.Dalam evaluasi pendidikan sering terjadi kesalahan. Berbagai faktor sumber kesalahan, kesalahan. Berbagai faktor sumber kesalahan, antara lain :

    a. Terletak pada alat ukurnya. Jadi alat ukur yang digunakan harus terbukti baik. Dapat mengukur apa yang seharusnya diukur(valid), mengukur apa yang seharusnya diukur(valid), dan dapat diandalkan/ dipercaya (reliabel)

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristikCiri/karakteristikEvaluasiEvaluasi

    Valid berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Tes dikatakan mempunyai validitas tinggi, apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan pengukuran. Selain itu juga harus dengan tujuan pengukuran. Selain itu juga harus mempunyai kecermatan tinggi dalam mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut/ lambang/ciri khas yang diukurnya.

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi

    Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan. Dalam hal ini konsep reliabilitas adalah kestabilan. Dalam hal ini konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya; yaitu apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama,kalau aspek dalam diri subyek memang belum berubah. Relatif menunjuk adanya memang belum berubah. Relatif menunjuk adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil di antara hasil pengukuran. Bila terjadi perbedaan besar dari waktu ke waktu, maka hasil pengukuran itu tidak dapat dipercaya/tidak reliabel.

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristikCiri/karakteristikEvaluasiEvaluasi

    b. Terletak pada orang yang melakukan evaluasi :1) Faktor subjektivitas evaluator/penilai.1) Faktor subjektivitas evaluator/penilai.2) Kecenderungan penilai. Memberi nilai murah atau mahal

    3) Adanya Hallo Effect, yaitu kesan penilai terhadap siswa.

    4) Pengaruh hasil yang telah diperoleh sebelum-4) Pengaruh hasil yang telah diperoleh sebelum-nya.5) Kekeliruan menjumlah angka-angka hasil penilaian

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi

    c.Terletak pada siswa yang dievaluasi/dinilai :

    1) Suasana hati seseorang akan berpenga-ruh terhadap hasil evaluasi/penilaian

    2) Keadaan phisik ketika siswa sedangdievaluasi/dinilai.dievaluasi/dinilai.

    3) Nasib siswa kadang-kadang mempu-nyai peranan terhadap hasil evaluasi/penilaian.

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristikCiri/karakteristikEvaluasiEvaluasi

    d. Terletak pada situasi dimana evaluasi/penilaian berlangsung :penilaian berlangsung :

    1) Suasana lingkungan.Misalnya suasanagaduh dalam ujian.

    2) Pengawasan dalam evaluasi/penilaian.2) Pengawasan dalam evaluasi/penilaian.Pengawasan yang ketat, atau longgar

  • Subyek & Obyek/SasaranSubyek & Obyek/SasaranEvaluasi/PenilaianEvaluasi/Penilaian

    1. Subyek Evaluasi/Penilaian :

    Orang/Program yang dievaluasi : Siswa,Guru, program sekolah, dll.

    2. Obyek/Sasaran Evaluasi :

    Segala sesuatu yang menjadi titik pusatSegala sesuatu yang menjadi titik pusatpengamatan/ evaluasi. Misalnya:Prestasi belajar matematika

  • Pengertian Evaluasi ProgramPengertian Evaluasi ProgramEvaluasi program adalah suatu rangkaian evaluasi

    yang dilakukan dengan seksama dengan melihattingkat keberhasilan program.

    Program itu sendiri berarti rencana atau kegiatanyang direncanakan dengan saksama.

    Melakukan evaluasi program adalah kegiatan yangdimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggitingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncana -kan.

  • Titik awal dari kegiatan evaluasi program adalahkeingintahuan penyusun program untuk melihatapakah tujuan program sudah tercapai atau belum.1. Jika sudah tercapai, bagaimana kualitas penca-1. Jika sudah tercapai, bagaimana kualitas penca-

    paian kegiatan tersebut.2. Jika belum tercapai :a. Bagian manakah dari rencana kegiatan yang telah

    dibuat yang belum tercapai?b. Apa sebab bagian rencana kegiatan tersebutb. Apa sebab bagian rencana kegiatan tersebut

    belum tercapai?

  • Dengan kata lain, evaluasi program dimaksudkanuntuk mengukur ketercapaian/keterlaksanaan/targetprogram. Untuk menentukan seberapa jauh targetprogram. Untuk menentukan seberapa jauh targetprogram telah tercapai, yang dijadikan tolok ukuradalah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahapperencanaan kegiatan.

    Sebagai contoh, misalnya seorang guru menarget-kan sekurang-kurangnya ada 5 orang siswa yangmendapat nilai 10. Tetapi setelah hasil ujianmendapat nilai 10. Tetapi setelah hasil ujiandiperiksa ternyata hanya 2 orang saja yangmemperoleh nilai 10, dengan demikian tingkatkeberhasilan guru tersebut hanya 2/5 X100% = 40%.

  • Evaluasi program biasanya dilakukan un-tuk kepentingan pengambil kebijakan untukmenentukan kebijakan selanjutnya. Evaluasiprogram harus dilaksanakan secara sistemaprogram harus dilaksanakan secara sistema-tik, rinci dan menggunakan prosedur yangsudah teruji secara cermat. Dengan metodetertentu maka akan diperoleh data yangandal dan dapat dipercaya. Penentuankebijakan akan tepat apabila data yangandal dan dapat dipercaya. Penentuankebijakan akan tepat apabila data yangdigunakan sebagai dasar pertimbangantersebut benar, akurat dan lengkap.

  • Ada empat macam kebijakan lanjutan yang mungkindiambil setelah evaluasi program dilakukan, yaitu :1. Program/kegiatan dilanjutkan karena dari data yang1. Program/kegiatan dilanjutkan karena dari data yang

    terkumpul diketahui bahwa program tersebut sangatbermanfaat dan dapat dilaksanakan dengan lancar,sehingga pencapaian tujuannya tinggi.

    2. Program/kegiatan dilanjutkan dengan penyempurnaankarena dari data yang terkumpul diketahui bahwahasil program sangat bermanfaat, tetapi pelaksana -hasil program sangat bermanfaat, tetapi pelaksana -annya kurang lancar atau kualitas pencapaiannyarendah. Perlu mendapatkan perhatian untuk kebijakanberikutnya adalah cara atau proses kegiatan penca -paian program/kegiatan.

  • 3. Program/kegiatan perlu dimodifikasi karena daridata yang terkumpul dapat diketahui bahwakemanfaatan hasil program rendah, sehinggakemanfaatan hasil program rendah, sehinggaperlu disusun lagi perencanaan program yanglebih baik. Dalam hal ini mungkin tujuan programyang perlu diubah.

    4. Program/Kegiatan tersebut tidak dapat dilanjut-kan, dengan kata lain dihentikan; karena dari datayang terkumpul diketahui bahwa hasil programyang terkumpul diketahui bahwa hasil program/kegiatan kurang bermanfaat. Ditambah lagidalam pelaksanaan program sangat banyakhambatannya.

  • Pendidik/Guru adalah orang yang paling pentingstatusnya di dalam pelaksanaan program pembelajaran/kegiatan belajar mengajar karena guru memegang peranyang penting, yaitu mengatur dan mengelola kelas.yang penting, yaitu mengatur dan mengelola kelas.Bagaimana kegiatan kelas berlangsung merupakan hasilkerja guru. Di dalam melaksanakan tugas yang pentingmengelola kelas, guru berupaya sekuat tenaga agarberhasil dalam melaksanakan program pembelajaran.

    Jika ternyata guru belum berhasil, guru tentunya inginmenelusuri apa penyebab dia belum berhasil tersebut.Jika guru tidak mengetahui apa dan gaimana melakukanJika guru tidak mengetahui apa dan gaimana melakukanevaluasi program, ia tidak akan mampu melakukanpenelusuran penyebab ketidakberhasilannya. Agar iamampu melakukan tugas dengan sempurna, maka yangbersangkutan harus bersedia mempelajari evaluasiprogram.

  • Untuk menjawab mengapa guru perlumelakukan evaluasi program, terlebihdahulu harus diketahui tentang siapamelakukan evaluasi program, terlebihdahulu harus diketahui tentang siapasaja yang dapat melakukan evaluasiprogram tersebut. Orang yang melaku -kan evaluasi (evaluator) dalam kegiatanprogram dapat orang-orang dari dalam(orang yang terlibat dalam kegiatanprogram dapat orang-orang dari dalam(orang yang terlibat dalam kegiatanprogram), dan dapat pula orang-orangdari luar (orang yang tidak terlibatdalam kegiatan program)

  • Setiap jenis evaluator program mempunyai kelemahan.1. Evaluator dalam internal evaluator sangat memahami

    seluk-beluk program/kegiatan, tetapi ada kemung -kinan dapat dipengaruhi oleh keinginan untuk dapatkinan dapat dipengaruhi oleh keinginan untuk dapatdikatakan bahwa programnya berhasil. Dengan katalain, evaluator dalam dapat dipengaruhi oleh unsursubjektivitas. Jika hal itu terjadi, data yang terkumpulkurang benar dan kurang akurat meskipun cukuplengkap.

    2. Evaluator luar external evaluator mungkin menjum -pai kesulitan dalam memperoleh data yang lengkappai kesulitan dalam memperoleh data yang lengkapkarena ada hal-hal yang disembunyikan oleh parapelaksana program. Namun karena evaluatornya tidakberkepentingan akan nama baik program, maka datayang terkumpul dapat lebih objektif.

  • Guru dapat dikategorikan sebagai evaluatordalam. Guru sebagai pelaksanakan pembelajaran,mengetahui betul apa yang terjadi dalam prosesbelajar mengajar. Untuk memperbaiki prosesbelajar mengajar. Untuk memperbaiki prosespembelajaran yang akan dilaksanakan di lain waktu,guru perlu mengetahui seberapa tinggi tingkatpencapaian tugas yang telah dilaksanakan selamakurun waktu tertentu. Mereka memerlukan informasiyang tepat agar dapat digunakan untuk meningkat -kan pekerjaannya. Dalam hal ini guru tidak dikhawakan pekerjaannya. Dalam hal ini guru tidak dikhawa-tirkan akan menutupi kekurangannya atau kurangobjektif karena hasil evaluasinya tidak akandilaporkan dan diketahui oleh siapapun di luardirinya (merupakan evaluasi diri guru/refleksi guru)

  • 1. Siswa yang baru masuk (input) memilikikarakteristik atau kekhususan sendiri-sendiri, yang banyak mempengaruhi ke-berhasilan dalam belajar.berhasilan dalam belajar.

    2.Masukan instrumental dan masukan ling-kungan.

    a. Masukan instrumental: guru, materi/kurikulum, strategi/metode pembela-jaran, media, sumber, dan alat pembe-lajaranjaran, media, sumber, dan alat pembe-lajaran

    b.Masukan lingkungan: lingkungan ma-nusia dan lingkungan bukan manu -sia.

  • 1. Menelusuri secara khusus latar belakangkeluarga siswa, termasuk keterlibatankeluarga dalam program.

    2. Menyusun rencana evaluasi Programkeluarga dalam program.

    2. Menyusun rencana evaluasi Program3. Menyusun instrumen pengumpulan data.4. Membuat catatan/rekaman data5. Membuat analisis terhadap data yang ter

    -kumpul-kumpul6. Membuat kesimpulan7. Membuat rancangan perbaikan program

  • Pengertian kriteria: tolok ukur/standar/takaranSesuatu yang digunakan sebagai patokan atau

    batas minimal untuk sesuatu yang diukur.Mengapa perlu ada kriteria?Mengapa perlu ada kriteria?1. Evaluator ada patokan dalam melakukan penilaian

    terhadap obyek yang akan dinilai.2. Dapat digunakan untuk menjawab/mempertang -

    gungjawabkan hasil penilaian yang dilakukan.3. Menghindari masuknya unsur subyektivitas penilai

    agar tidak distorsi dari pendapat pribadi.agar tidak distorsi dari pendapat pribadi.4. Hasil evaluasi akan relatif sama walau dilakukan

    dalam waktu dan kondisi evaluator yang berbeda.5. Memberikan arahan kepada para evaluator agar

    ada penafsiran yang sama

  • 1. Apabila yang dievaluasi merupakan implementasikebijakan, maka peraturan perundangan danketentuan Yang sudah dikeluarkan berkenaandengan kebijakan bersangkutan.dengan kebijakan bersangkutan.

    2. Buku pedoman atau petunjuk pelaksanaan.3. Konsep atau teori yang terdapat dalam buku-buku

    ilmiah.4. Hasil penelitian yang relevan5. Keputusan ahli Expert judgment5. Keputusan ahli Expert judgment6. Kesepakatan Tim Penyusun Program7. Rumusan yang disusun logik yang mengandalkan

    akan dan nalar evaluator.

  • Wujud kriteria adalah tingkatan/gradasi kondisi sesua-tu yangdapat ditransfer menjadi nilai. Ada dua jenis kriteria, yaitu:1. Kriteria kuantitatif: Diwujudkan dalam bentuk angka

    a. Tanpa pertimbangan: disusun hanya dengan memper -hatikan rentangan bilangan tanpa mempertimbangkanapa-apa, dilakukan dengan membagi rentanganapa-apa, dilakukan dengan membagi rentanganbilangan. Contoh: kondisi maksimal prestasi belajar100% dengan menggunakan lima kategori, maka antara1%-100% dibagi rata, sehingga menghasilkan kategori:- Nilai 5 (Sangat Baik/Sangat Tinggi), jika mencapai81% - 100%- Nilai 4 (Baik/Tinggi), jika mencapai 61% - 80%- Nilai 3 (Cukup), jika mencapai 41% 60%- Nilai 3 (Cukup), jika mencapai 41% 60%- Nilai 2 (Kurang/Rendah), jika mencapai 21% - 40%- Nilai 1 (Sangat Kurang/Sangat Rendah), jika < 20%

  • b. Dengan pertimbangan: disusun hanya denganmemperhatikan rentangan bilangan dengan mem-pertimbangkan hal-hal tertentu. Contoh: menentu-kan nilai dengan huruf A, B,C,D,E berdasarkan-kan nilai dengan huruf A, B,C,D,E berdasarkanbesarnya persentase pencapaian hasil belajar,sebagai berikut:- Nilai A (Sangat Baik): jika mencapai 86 % -100%- Nilai B (Baik): jika mencapai 66% - 80%- Nilai C (Cukup): jika mencapai 56% - 65%- Nilai D (Kurang): jika mencapai 40% - 55%- Nilai E (Sangat Kurang): jika mencapai < 40%

  • Kriteria kualitatif: kriteria yang tidak menggunakanangka-angka. Hal-hal yang perlu dipertimbangkandalam menentukan kriteria kualitatif adalah indika -tor yang dikenai kriteria adalah komponentor yang dikenai kriteria adalah komponena. Tanpa pertimbangan: Tinggal menghitung

    banyaknya indikator dalam komponen yang me -menuhi kriteria. (1) Komponen adalah unsurpembentuk kriteria program; (2) Indikator adalahuntuk pembentuk kriteria komponen.untuk pembentuk kriteria komponen.

    b. Dengan pertimbangan: Evaluator mempertimbang-kan dalam menentukan indikator mana yangharus diprioritaskan atau dianggap lebih pentingdari yang lain.

  • Kriteria kualitatif dengan pertimbangan disusun mela -luidua cara: (1) Dengan mengurutkan indikator dan (2)dengan pembobotan.1) Dengan mengurutkan indikator: dengan urutan prio -

    ritas, misalnya sbb:ritas, misalnya sbb:- Nilai 5, jika memenuhi semua indikator- Nilai 4, jika memenuhi 4 indikator- Nilai 3, jika memenuhi 3 indikator- Nilai 2 , jika memenuhi 2 indikator- Nilai 1, jika hanya memenuhi 1 indikator saja.

    2) Dengan pembobotan: Pembobotan indikator yang ada2) Dengan pembobotan: Pembobotan indikator yang adadiberi nilai dengan bobot yang berbeda yang disertaialasan yang tepat. Kemudian menentukan skalapenilaiannya. Mis : 1-4, 1-5 atau 1-10

    Nilai indikator: Jumlah bobot sub-indikator kali nilai sub-indikator, dibagi jumlah bobot.

  • 1. Goal oriented evulation model (model evaluasi orientasitujuan)

    Model ini merupakan model yang paling awal. Obyekpengamatan model ini adalah tujuan program yang sudahditetapkan jauh sebelum program dimulai.pengamatan model ini adalah tujuan program yang sudahditetapkan jauh sebelum program dimulai.

    Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, terus-menerus memantau sejauh mana tujuan tersebut sudahterlaksana, didalam proses pelaksanaan program. Modelini dikembangkan oleh Tyler.

    2.Goal free evaluation model (model evaluasi bebas tujuan)Model evaluasi yang dikembangkan oleh Michel Scriven iniModel evaluasi yang dikembangkan oleh Michel Scriven iniberlawanan dengan model no.1 yaitu evaluator tidakperlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan program,yang perlu diperhatikan adalah kerjanya program, denganjalan mengidentifikasikan penampilan-penampilan yangterjadi, baik hal-hal yang positif diharapkan, maupun hal-hal negataif yang tidak diharapkan.

  • Alasan mengapa tujuan program tidak perlu diperhatikankarena ada kemungkinan evaluator terlalu rincimengamati tiap-tiap tujuan khusus. Kecenderunganevaluator hanya memperhatikan terpenuhinya pe -evaluator hanya memperhatikan terpenuhinya pe -nampilan pada masing-masing tujuan khusus, tanpamemperhatikan sejauh mana masing-masing penam -pilan tersebut mendukung penampilan akhir yangdiharapkan tujuan umum, maka akibatnya jumlahpenampilan khusus tidak banyak manfaatnya. Dengandemikian jelaslah bahwa yang dimaksud evaluasi bebasdemikian jelaslah bahwa yang dimaksud evaluasi bebastujuan dalam model ini bukan bebas sama sekali, tetapihanya bebas dari tujuan khusus. Model inihanyamempertimbangkan tujuan umum yang akandicapai oleh program, buka secara rinci per-komponendalam tujuan khusus.

  • 3. Formative-summative evaluation model (modelevaluasi formatif-sumatif).

    Selain Goal free evaluation model (model eval -uasi bebas tujuan), Michel Scriven juga mengem

    Selain Goal free evaluation model (model eval -uasi bebas tujuan), Michel Scriven juga mengem bangkan model evaluasi formatif-sumatif). Modelini menunjuk adanya tahapan dan lingkup obyekyang dievaluasi, yaitu evaluasi dilakukan pada waktu program masih berjalan (evaluasi formatif) danketiga program sudah selesai/berakhir (evaluasisumatif). Dalam model ini evaluator tidak dapatsumatif). Dalam model ini evaluator tidak dapatmelepaskan diri dari tujuan. Tujuan evaluasiformatif memang berbeda dengan tujuan evaluasisumatif. Dengan demikian model ini menunjuktentang apa, kapan dan tujuan evaluasi tersebutdilaksanakan.

  • Tujuan evaluasi formatif adalah untuk mengetahuisejauh mana program yang dirancang dapat berlang sung, sekaligus mengidentifikasi hambatan. Dengansung, sekaligus mengidentifikasi hambatan. Dengandiketahuinya hambatan dan hal-hal yang menyebabkanprogram tidak lancar, pengambil keputusan secara dinidapat mengadakan perbaikan yang mendukungkelancaran program.

    Tujuan evaluasi sumatif adalah untuk mengukurketercapaian program. Fungsi evaluasi sumatif dalamketercapaian program. Fungsi evaluasi sumatif dalamevaluasi program pembelajaran dimaksudkan sebagaisarana untuk mengetahui posisi individu di dalamkelompoknya. Mengingat bahwa obyek sasaran danwaktu pelaksanaan berbeda antara evaluasi formatif dansumatif, maka lingkup sasaran yang dievaluasi berbeda.

  • 4. Countenance evaluation model (model evaluasi perse-tujuan)Model ini dikembangkan oleh Stake dan diulas olehFernandes (1984:8). Model ini menekankan padaFernandes (1984:8). Model ini menekankan padapelaksanaan dua pokok: (1). Deskripsi descriptiondan pertimbangan judgment, serta membedakanadanya tiga tahap yaitu: (1) anteseden antesedencontext, (2) transaksi transaction/process , (3)keluaran output-outcames /hasil.

    Matrik pertama yaitu deskripsi, berkaitan ataumenyangkut dua hal yang menunjukkan posisimenyangkut dua hal yang menunjukkan posisisesuatu (sasaran evaluasi), apa maksud/tujuanprogram, dan pengamatan/akibat, apa yang sesunggguhnya/betul-betul terjadi. Selanjutnya evaluatormengikuti matrik kedua, yang menunjukkan langkahpertimbangan yang mengacu pada standar.

  • Menurut Stake, ketika evaluator tengah mempertim bangkan program pendidikan, ybs mau tidak mauharus melakukan dua perbandingan sbb:harus melakukan dua perbandingan sbb:1. Membandingkan kondisi hasil evaluasi program

    tertentu dengan yang terjadi di program lain,dengan obyek sama.

    2. Membandingkan kondisi hasil pelaksanaan pro gram dengan standar yang diperuntukkan bagigram dengan standar yang diperuntukkan bagiprogram yang bersangkutan, didasarkan padatujuan yang akan dicapai.

  • 5. CSE (Centre for the Study of Evaluation) UCLA (University of California in Los Angeles) EvaluationModel.Model.Ciri model CSE-UCLA adalah adanya lima tahapevaluasi, yaitu: perencanaan, pengembangan, im-plementasi, hasil dan dampak. Fernades (1984)memberikan penjelasan tentang model ini menja diempat tahap, yaitu: (1) Need assessment, (2) Programplanning, (3) Formative evaluation, (4) Summativeevaluation.evaluation.a. Need assessment:

    Dalam tahap I ini evaluator memusatkan perhatianpada penentuan masalah:1) Hal-hal apakah yang perlu dipertimbangkan

    sehubungan dengan keberadaan program?

  • 2) Kebutuhan apakah yang terpenuhi sehubung andengan keberadaan program?dengan keberadaan program?

    3) Tujuan jangka panjang apakah yang dapat dicapaimelalui program?

    b. Program PlanningDalam tahap kedua model ini, evaluator me ngumpulkan data yang terkait langsung denganprogram, dan mengarah pada pemenuhankebutuhan yang telah diidentifikasi pada tahap I.program, dan mengarah pada pemenuhankebutuhan yang telah diidentifikasi pada tahap I.Dalam tahap perencanaan ini program PBMdievaluasi dengan cermat untuk mengetahuiapakah rencana pembelejaran disusun berdasarkanhasil asesmen kebutuhan. Evaluasi tahap ini tidaklepas dari tujuan yang telah dirumuskan.

  • c. Formative EvaluationDalam tahap ketiga ini, evaluator memusatkan per Dalam tahap ketiga ini, evaluator memusatkan per pada keterlaksanaan program. Evaluator diha -rapkanbetul-betul terlibat dalam program, karena harusmengumpulkan data dan berbagai informasi daripengembang program.

    d. Summative EvaluationDalam tahap keempat ini, evaluator programDalam tahap keempat ini, evaluator programdiharapkan dapat mengumpulkan semua data hasildan dampak program. Melalui evaluasi sumatif inidiharapkan dapat diketahui apakah tujuan sudahtercapai, dan jika belum dicaribagian mana yangbelum tercapai, dan apa penyebabnya.

  • 6. CIPP (Context Input Process Product) Evalua tionModel CIPP dikembangkan oleh Stufflebeam, dkk(1967) di Ohio State University. Singkatan CIPP(1967) di Ohio State University. Singkatan CIPPmerupakan sasaran evaluasi yang tidak lain adalahkomponen dari proses sebuah program kegiatan.Model CIPP adalah model evaluasi yang meman -dang program yang dievaluasi sebagai sebuahsistem. Dengan demikian harus menganalisisberdasarkan komponen-komponen program.berdasarkan komponen-komponen program.Gilbert Sax menambahkan huruf O (Outcames)dalam CIPP, sehingga menjadi CIPPO, jadi tidakhanya berhenti di Product, tetapi sampai padaoutcamesnya, sampai kiprah lulusan di masyara-kat.

  • Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambar-kan dan merinci lngkungan, kebutuhan yang tidakterpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, danterpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dantujuan proyek. Ada empat pertanyaan yang dapatdiajukan dalam evaluasi konteks, yaitu:1. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh

    program.2. Tujuan pengembangan program apakah yang

    belum dapat tercapai oleh programbelum dapat tercapai oleh program3. Tujuan pengembangan program apakah yang

    dapat membantu mengembangkan masyarakat.4. Tujuan-tujuan yang mana sajakah yang paking

    mudah dicapai.

  • Maksud dari evaluasi masukan adalah mengetahuikemampuan awal siswa dan sekolah dalam menun -jang program. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukanuntuk program yang berkenaan dengan masukan

    Apakah program yang diberikan berdampak pada1. Apakah program yang diberikan berdampak padaprestasi belajar siswa?

    2. Berapa siswa yang menerima dengan senang hatiatas program bersangkutan?

    3. Bagaiman reaksi siswa terhadap pembelajaran,setelah menerima program?setelah menerima program?

    4. Seberapa tinggi kenaikan prestasi belajar setelahmenerima program?

    Menurut Stufflebeam pertanyaan yang berkenaandengan masukan mengarah pada pemecahan masalahyang mendorong diselenggarakannya program ybs.

  • Evaluasi proses dalam CIPP menunjuk pada apa,what kegiatan apa yang dilakukan dalam program,siapa who orang yang ditunjuk sebagai penang -siapa who orang yang ditunjuk sebagai penang -gungjawab program, kapan when kegiatan akanselesai. Dalam CIPP, evaluasi proses diarahkan padaseberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan dalamprogram sudah terlaksana sesuai dengan rencana .Stufflebean, pertanyaan-pertanyaan dalam proses:a. Apakah pelaksanaan program sesuai dengana. Apakah pelaksanaan program sesuai dengan

    jadwal?b. Apakah staf yang terlibat di dalam pelaksanaan

    program akan sanggup menangani kegiatanprogram

  • c. Apakah sarana dan prasarana yangdisediakan dimanfaatkan secaramaksimal?maksimal?

    d. Hambatan-hambatan apa saja yangdijumpai selama pelaksanaan pro -gram dan kemungkinan jika programdilanjutkandilanjutkan

  • Evaluasi produk/hasil diarahkan pada hal-hal yangmenunjukkan perubahan yang terjadi pada masukanEvaluasi produk merupakan tahap akhir dari serang-kaian evaluas program. Pertanyaan-pertanyaan yangdapat diajukan, antara lain:dapat diajukan, antara lain:a. Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan telah tercapai?b. Pertanyaan-pertanyaan apakah yang mungkin di -

    rumuskan berkaitan dengan rincian proses danpencapaian tujuan?

    c. Dalam hal-hal apakah berbagai kebutuhan siswac. Dalam hal-hal apakah berbagai kebutuhan siswasudah dapat dipenuhi selama pelaksanaan pro -gram?

    d. Apakah dampak yang diperoleh siswa dalam waktuyang relatif panjang dengan adanya program?

  • Model yang dikembangkan oleh Malcolm Provusini merupakan model yang menenkan pada pandang-an adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan-an adanya kesenjangan di dalam pelaksanaanprogram. Evaluator mengukur besarnya kesenjanganyang ada pada setiap komponen program.

    Model ini menekankan pada kesenjangan yangsebetulnya merupakan persyaratan umum bagisemua kegiatan evaluasi, yaitu mengukur adanyaperbedaan antara yang seharusnya dicapai (harapan)perbedaan antara yang seharusnya dicapai (harapan)dan yang sudah riil dicapai (ketercapaian tujuan)

  • 1. Judul KegiatanMenyebutkan isi pokok kegiatan evaluasi yangmencantumkan program apa yang dievaluasi (atau bagiandari program), dan dapat juga mencantumkan modelyang digunakan serta menyebutkan unit dan lokasiprogram.program.

    2. Alasan Dilaksanakannya EvaluasiMenjelaskan adanya kebijakan program yang menjadiobyek sasaran, perkiraan adanya hambatan tentangpelaksanaan atau alasan mengapa perlu dilaksana -kanevaluasi

    3. Tujuan EvaluasiAda dua bentuk tujuan, yaitu umum dan khusus. Dalamtujuan umum dideskripsikan secara umum apa tujuanAda dua bentuk tujuan, yaitu umum dan khusus. Dalamtujuan umum dideskripsikan secara umum apa tujuanyang akan dicapai dalam evaluasi. Dalam tujuan khususdisebutkan secara rinci target yang harus dicapai darievaluasi. Dalam hitungan, banyaknya butir tujuan tidakdibatasi tetapi menunjukkan batasan sekurang-kuranyatiga kalimat dan sebaiknya tidak lebih dari lima kalimat

  • 4. Pertanyaan EvaluasiMerumuskan beberapa pertanyaan yang akan dica-ri jawabannya melalui kegiatan evaluasi program

    5. Metode yang digunakan5. Metode yang digunakanMenjelaskan tentang model evaluasi, obyeksasaran evaluasi program yang dihasilkan dariidentifikasi komponen program dan indikator,sumber data, metode yang digunakan, instrumenyang digunakan sebagai pelengkap metodepengumpulan data, dan teknik analisis datanya.pengumpulan data, dan teknik analisis datanya.

    6. Prosedur kerja dan langkah-langkah kegiatanevaluasiMembicarakan hal-hal yang terkait dengan pro-ses yang akan dilalui oleh evaluator program.

  • Langkah-langkah kegiatan yaitu langkah demi langkahsemua kegiatan. Sejak proses pemahaman terhadapprogram, menetapkan model evaluasi, menetapkanobyek sasaran evaluasi program yang dihasilkan dariobyek sasaran evaluasi program yang dihasilkan dariidentifikasi komponen program dan indikator, sumberdata, metode yang digunakan, menyusun instrumenyang digunakan sebagai pelengkap metode pengum -pulan data, menguji-cobakan instrumen, mengumpulkandata, dan teknik analisis datanya, dan menyusunlaporan.Agar penahapan langkah dapat diketahui dengan jelasAgar penahapan langkah dapat diketahui dengan jelas

    oleh petugas evaluator dan pemberi tugas, uraiantentang langkah-langkah kegiatan ini dilengkapi denganrencana operasi kegiatan Plan of Operation . Semuakegiatan yang akan dilaksanakan dalam sebuah garisdalam minggu dan kolom bulana tertentu.

  • No Jenis kegiatan Januari Februari Maret April Keterangan

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Persiapan petu gas2. Penyiapan instrumen3. Pengumpulan data4. Analisis data5. Penyusunan laporan6. Penggandaan dan pe6. Penggandaan dan pe

    -nyerahan laporan

  • EvaluasiEvaluasi PembelajaranPembelajaran di di sekolahsekolah inklusifinklusifOlehOleh: Sari : Sari RudiyatiRudiyati (PLB(PLB--FIPFIP--UNY)UNY)

    email: email: [email protected]/[email protected]/[email protected]@yahoo.com

    Pengertian Evaluasi:1. Menurut Suharsimi AK:1. Menurut Suharsimi AK:

    Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi dua lang -kah yakni mengukur dan menilai.

    Mengukur adalah membandingkan sesuatu de -ngan satu ukuran yang cenderung bersifatkuantitatif. Pengukuran atau measurementkuantitatif. Pengukuran atau measurementMenilai adalah mengambil suatu keputusanterhadap sesuatu dengan ukuran baik dan burukyang bersifat kualitatif.Evaluasi atau evaluation adalah kegiatan

    menilai dengan mengukur terlebih dahulu.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi

    2. Menurut BS Bloom : Evaluation... is the systematic collection of

    evidence to determine wether in fact certainevidence to determine wether in fact certainchanges are taking place in the learns as wellas to determine the amount or degree ofchange in individual students. Berarti bahwaevaluasi adalah pengumpulan bukti-buktisecara sistematis untuk menentukan beberapasecara sistematis untuk menentukan beberapaperubahan yang sebenarnya diperoleh dalambelajar yang dapat digunakan untuk menentu -kan jumlah/banyaknya atau derajat dari peru -bahan individual siswa.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi3.Ralph Tyler :

    Evaluasi merupakan sebuah proses pengum-pulan data untuk menentukan sejauh mana,pulan data untuk menentukan sejauh mana,dalam hal apa, dan bagian mana tujuanpendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagai -mana dan apa sebabnya.

    4.Cronbach & StuffebeamPengertian yang telah dikemukakan oleh RalphPengertian yang telah dikemukakan oleh RalphTyler ditambah dengan keterangan bahwa :proses evaluasi bukan sekedar mengukursejauh mana tujuan tercapai, tetapi jugadigunakan untuk membuat suatu keputusan.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi5. Roestiyah, dkk :

    a. Evaluasi adalah proses memahami ataumemberi arti, mendapatkan dan mengkomumemberi arti, mendapatkan dan mengkomu-nikasikan suatu informasi bagi petunjukpihak-pihak pengambil keputusan.

    b. Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan dataseluas-luasnya, sedalm-dalamnya, yangseluas-luasnya, sedalm-dalamnya, yangbersangkutan dengan kapabilitas siswa,guna mengetahui sebab-akibat dan hasilbelajar siswa yang dapat mendorong danmengembangkan kemampuan belajar.

  • Lanjutan Pengertian EvaluasiLanjutan Pengertian Evaluasi

    3. Dalam rangka mengembangkan sisteminstruksional, evaluasi merupakan suatukegiatan untuk menilai seberapa jauhkegiatan untuk menilai seberapa jauhprogram telah berjalan seperti yang telahdirencanakan.

    4. Evaluasi adalah alat untuk menentukanapakah tujuan pendidikan dan apakahapakah tujuan pendidikan dan apakahproses dalam pengembangan ilmu telahberada di jalan yang diharapkan.

  • PROSES TRANFORMASI PENDIDIKANPROSES TRANFORMASI PENDIDIKAN

    Evaluasi pendidikan merupakan kegiatan penelitian yang terjadi di bidang pendidikan yang terdiri dari evaluasi belajar siswa dan evaluasi program pendidikan.

    Input/Masukan Output/LuaranTransformasi

    Feedback/Umpanbalik

    Proses Transformasi PendidikanSuharsimi AK, 2001

  • InputInput --transformasitransformasi--outputoutput --feedbackfeedback Input = masukan, yaitu bahan mentah yang dimasuk -

    kan ke dalam mesin transformator. Dalam hal ini adalahcalon siswa yang akan memasuki sekolah/ lembagapendidikan, perlu dinilai dahulu kemampuannya,sehingga dapat diketahui apakah yang bersangkutansehingga dapat diketahui apakah yang bersangkutanmampu mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

    Transformasi = perubahan (rupa, bentuk, sifat, keadaan,dsb). Jadi transformator adala mesin pengubah, yaitusekolah/lembaga/institusi yang bertugas mengubahmasukan menjadi luaran.masukan menjadi luaran.

    Output = luaran yang dihasilkan dari transformasi, yaitululusan.

    Feed back atau umpan-balikan adalah segala informasibaik yang menyangkut output maupun transformasiyang diperlukan untuk memperbaiki input maupuntransformasi

  • UnsurUnsur--unsurunsur yangyang berfungsiberfungsi sebagaisebagaipenentupenentu luaranluaran antaraantara lainlain ::

    Siswa sendiri

    Guru dan personal lainnya Guru dan personal lainnya

    Bahan/Materi pelajaran

    Strategi/Metode mengajar

    Media/Sumber/Alat pembelajaran

    Sistem Evaluasi Sistem Evaluasi

    Sarana Penunjang

    Sistem adminstrasi dan manajemen

  • PenyebabPenyebab kurangkurang bermutunyabermutunya lulusanlulusan ::

    Input yang kurang baik kualitasnya.

    Guru dan personal yang kurang profresio - Guru dan personal yang kurang profresio -nal

    Bahan, strategi/metode,media/sumber/alatdan sistem evaluasi yang kurang tepat.

    Kurangnya sarana penunjang Kurangnya sarana penunjang

    Sistem administrasi dan manjemen yangkurang baik.

  • Makna EvaluasiMakna Evaluasi1. Bagi Siswa

    Siswa dapat menetahui sejauh manatelah berhasil mengikuti pelajaran :telah berhasil mengikuti pelajaran :

    a. Memuaskan. Kepuasan ingin diperolehlagi pada kesempatan lain. Akibatnyamotivasi tinggi atau motivasi rendah.

    b. Tidak memuaskan. Tidak puas, kemudi -an berusaha agar tidak tertulang lagi,atau malah putus asa.

  • 2. Makna Bagi Guru2. Makna Bagi Guru

    a. Guru dapat mengetahui siswa-siswa manayang sudah berhak melanjutkan pelajarannya,karena telah berhasil menguasai bahan pelajarkarena telah berhasil menguasai bahan pelajar-an; dan siswa yang belum berhasil menguasaipelajaran (lamban/tertinggal).

    b. Guru mengetahui apakah materi yang diajar -kan sudah tepat bagi siswa. Selain itu gurukan sudah tepat bagi siswa. Selain itu gurumengetahui apakah strategi/metode, sumber/media/alat pembelajaran yang diguna -kansudah tepat atau belum.

  • 3. Makna Bagi Sekolah3. Makna Bagi Sekolah

    a.Dapat diketahui apakah kondisi belajaryang diciptakan oleh sekolah, sudahsesuai dengan harapan semua pihak.sesuai dengan harapan semua pihak.

    b.Informasi guru tentang tepat tidaknya kuri-kulum sekolah merupakan bahan pertim-bangan bagi perencanaan sekolah dimasamendatang.mendatang.

    c. Informasi hasil penilaian dari tahun ke ta -hun dapat digunakan sebagai pedomansekolah untuk pemenuhan standar seko -lah.

  • Tujuan & Fungsi EvaluasiTujuan & Fungsi Evaluasi1. Selektif

    Untuk mengadakan seleksi terhadap siswa, antara lain :

    a. Memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu

    b. Memilih siswa yang dapat naik kelas ke tingkat berikutnya.

    c. Memilih siswa yang seharusnya mendapat bea c. Memilih siswa yang seharusnya mendapat bea -siswa, dll.

    d. Memilih siswa yang berkebutuhan khusus

    e. Memilih siswa yang berhak lulus.

  • LanjutanLanjutan Tujuan & Fungsi EvaluasiTujuan & Fungsi Evaluasi

    2. Diagnostik

    Guru dapat mengetahui tentang keunggulandan kelemahan siswa, dan mengatasinya.dan kelemahan siswa, dan mengatasinya.Mendeteksi kesulitan belajar siswa dan sebab-sebabnya.

    3. Penempatan

    Guru dapat menentukan dengn pasti di kelom -pok mana seorang siswa harus ditempatkan.pok mana seorang siswa harus ditempatkan.Hal ini merupakan pengukuran kecapakansiswa yang diisyaratkan di awal program.

  • LanjutanLanjutan Tujuan & Fungsi EvaluasiTujuan & Fungsi Evaluasi

    4. Pengukur kemajuan atau bentukan (Forma -tif)

    Guna memperoleh umpan-balik kemajuanGuna memperoleh umpan-balik kemajuanbelajar para siswa yang dirancang agar meliputisemua unit instruksional yang telah diajarkan.

    5. Pengukur Keberhasilan (Sumatif)

    Untuk mengetahui sejauh mana programUntuk mengetahui sejauh mana programberhasil diterapkan. Misalnya guna menentukannilai akhir dari suatu program penguasaan/kelulusan.

  • CiriCiri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi

    1.Evaluasi dilakukan secara tidak langsung.Misalnya mengukur kepandaian melaluiukuran kemampuan mengerjakan soal-ukuran kemampuan mengerjakan soal-soal.

    2. Evaluasi pendidikan cenderung bersifatkuantitatif. Artinya menggunakan simbolbilangan sebagai hasil pertama pengukurbilangan sebagai hasil pertama pengukur-an. Kemudian baru diinterpretasikan kebentuk kualitatif. Misalnya, kurang-cukup-baik-sangat baik, dll.

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi

    3. Evaluasi pendidikan menggunakan satu -an-satuan yang tetap. Misalnya satuananak tunanetra, berbeda dengan satuananak tunanetra, berbeda dengan satuananak tunarungu wicara, ataupun tunagra -hita.

    4. Evaluasi pendidikan bersifat relatif. Arti -nya tidak sama, tidak selalu tetap darinya tidak sama, tidak selalu tetap darisatu waktu ke waktu yang lain

  • LanjutanLanjutan CiriCiri--CiriCiri//karakteristikkarakteristikEvaluasiEvaluasi

    5.Dalam evaluasi pendidikan sering terjadikesalahan. Berbagai faktor sumber kesalahan,antara lain :antara lain :

    a. Terletak pada alat ukurnya. Jadi alat ukuryang digunakan harus terbukti baik. Dapatmengukur apa yang seharusnya diukur(valid), dan dapat diandalkan/ dipercaya(valid), dan dapat diandalkan/ dipercaya(reliabel).

    Misalnya: Alat ukur untuk mengukur kemam-puan anak tunagrahita berbeda dengananak normal

  • LanjutanLanjutan CiriCiri--CiriCiri//karakteristikkarakteristikEvaluasiEvaluasi

    Valid berasal dari kata validity yang mempu -nyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatnyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermat-an suatu instrumen pengukur (tes) dalammelakukan fungsi ukurnya. Tes dikatakan mem-punyai validitas tinggi, apabila tes tersebutmenjalankan fungsi ukurnya, atau memberikanhasil ukur yang tepat dan akurat sesuai denganhasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengantujuan pengukuran. Selain itu juga harusmempunyai kecermatan tinggi dalam mende -teksi perbedaan-perbedaan kecil yang adapada atribut/ lambang/ciri khas yang diukurnya.

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi Reliabilitas berasal dari kata reliability yang

    berarti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,konsistensi, kestabilan. Dalam hal ini konsepreliabilitas adalah sejauh mana hasil suatureliabilitas adalah sejauh mana hasil suatupengukuran dapat dipercaya; yaitu apabila dalambeberapa kali pengukuran terhadap kelompoksubyek yang sama diperoleh hasil yang relatifsama, kalau aspek dalam diri subyek memangbelum berubah. Relatif menunjuk adanya toleransibelum berubah. Relatif menunjuk adanya toleransiterhadap perbedaan-perbedaan kecil di antarahasil pengukuran. Bila terjadi perbedaan besar dariwaktu ke waktu, maka hasil pengukuran itu tidakdapat dipercaya/tidak reliabel.

  • LanjutanLanjutan CiriCiri--CiriCiri//karakteristikkarakteristikEvaluasiEvaluasi

    b. Terletak pada orang yang melakukan evaluasi :1) Faktor subjektivitas evaluator/penilai.2) Kecenderungan penilai. Memberi nilai murah atau mahal

    3) Adanya Hallo Effect, yaitu kesan penilai terhadap siswa.

    4) Pengaruh hasil yang telah diperoleh 4) Pengaruh hasil yang telah diperoleh sebelum-nya.5) Kekeliruan menjumlah angka-angka hasil penilaian

  • Lanjutan CiriLanjutan Ciri--Ciri/karakteristik EvaluasiCiri/karakteristik Evaluasi

    c.Terletak pada siswa yang dievaluasi/ dini-lai :

    1) Suasana hati seseorang akan berpenga-ruh terhadap hasil evaluasi/penilaian

    2) Keadaan phisik ketika siswa sedangdievaluasi/dinilai.dievaluasi/dinilai.

    3) Nasib siswa kadang-kadang mempu-nyai peranan terhadap hasil evaluasi/penilaian.

  • LanjutanLanjutan CiriCiri--CiriCiri//karakteristikkarakteristikEvaluasiEvaluasi

    d. Terletak pada situasi dimana evalua-si/penilaian berlangsung :-si/penilaian berlangsung :

    1) Suasana lingkungan.Misalnya sua-sana gaduh dalam ujian.

    2) Pengawasan dalam evaluasi/pe -nilaian. Pengawasan yang ketat,atau longgar

  • SubyekSubyek && ObyekObyek//SasaranSasaranEvaluasiEvaluasi//PenilaianPenilaian

    1. Subyek Evaluasi/Penilaian :

    Orang/Program yang dievaluasi : Siswa,Guru, program sekolah, dll.Guru, program sekolah, dll.

    2. Obyek/Sasaran Evaluasi :

    Segala sesuatu yang menjadi titik pusatpengamatan/evaluasi. Misalnya: Prestasipengamatan/evaluasi. Misalnya: Prestasibelajar matematika anak berkebutuhankhusus (tunanetra, tunarungu, tunagra-hita, tunadaksa, tunalaras, cerdas berbakat istimewa, autis, ABB, tunamajemuk

  • EEvaluasivaluasi pembelajaranpembelajaran didi sekolahsekolahinklusifinklusif

    Evaluasi pembelajaran di sekolah inklusif hendak-ya dapat menjangkau kemampuan seluruh anakbaik yang tidak mempunyai kebutuhan khususbaik yang tidak mempunyai kebutuhan khususmaupun yang mempunyai kebutuhan khusus.

    Bagi anak yang tidak mempunyai kebutuhankhusus, evaluasi hasil belajarnya dapat mengacupada aturan yang berlaku umum (standar) tetapibagi anak berkebutuhan khusus perlu memper bagi anak berkebutuhan khusus perlu memper hatikan kondisi, kemampuan dan kebutuhannya,dan program pendidikan dan pembelajaranindividual yang telah dibuat

  • DasarDasar merancangmerancang IEPIEPUntuk merancang rencana/program pendidik -

    an individual atau IEP Individualised EducationalProgram/Plan) maka perlu diketahui dahulukondisi, kemampuan dan kebutuhannya denganmelakukan identifikasi dan asesmen.

    Dari hasil identifikasi dan asesmen tersebutdapat dijadikan dasar untuk mengetahuankemampuan awal dan merancang programkemampuan awal dan merancang programpendidikan serta pembelajaran yang diindividualisasikan. Jadi evaluasi baik evaluasi hasil belajarmaupun evaluasi program pembelajarannyadapat mengacu pada IEP tersebut.

  • DDasarasar evaluasievaluasi ABKABK

    Dalam IEP tersebut seorang ABK telahdirancang pendidikan dan pembelajarannyasesuai dengan kurikulum yang menjaditekanan.

    Kurikulum yang standar juga digunakansebagai acuhan dalam menyusun IEP.sebagai acuhan dalam menyusun IEP.Seterusnya rancangan evaluasi hasilbelajar maupun evaluasi pembelajaran ABKdidasarkan pada IEP yang telah disusunbaginya.

  • LanjutanLanjutan DasarDasar evaluasievaluasi ABKABKMenurut Snell, dalam IGAK Wardani (1995) salah

    satu asumsi dasar dalam pengembangan programpembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus,pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus,adalah ketergantungan yang rendah terhadapacuhan norma dan alat-alat penilaian yang standar.Oleh karena itu, alat ukur yang bersifat informal(non-tes) dianggap sesuai dalam mengukur kualitasperilaku yang harus ditampilkan oleh siswaperilaku yang harus ditampilkan oleh siswaberkebutuhan tersebut. Hal ini tentu saja disesuaikandengan jenis dan tingkat kelainan siswa. Alatpenilaian yang dikembangkan hendaknya benar-benar mampu menilai kemampuan yang akan dinilai.

  • AAlternatiflternatif caracara dalam mengevaluasidalam mengevaluasiABKABK

    Alternatif cara dalam mengevaluasi anakberkebutuhan khusus dalam kelas reguler:

    1.Evaluasi sesuai dengan standar dandengan cara yang sama dengan siswalain;

    2. Evaluasi sesuai dengan standar namun2. Evaluasi sesuai dengan standar namundisertai akomodasi tertentu. Evaluasi inidisesuaikan dengan kondisi dan kebutuh-an spesifik anak;

  • LanjutanLanjutan aalternatiflternatif caracara dalamdalammengevaluasimengevaluasi ABKABK

    Evaluasi dengan akomodasi dalam proses evaluasidikelompokkan menjadi empat macam, yaitu:

    a. Penyampaian soal, guru menyampaikan soal dengana. Penyampaian soal, guru menyampaikan soal denganmengulang instruksi, dengan membacakan soal;

    b. Cara menjawab soal, misal: siswa tidak harusmenuliskan jawaban namun ia dapat menandaijawaban yang sesuai di buku;

    c. Tempat, misal untuk siswa dengan perhatian terbatas,c. Tempat, misal untuk siswa dengan perhatian terbatas,dapat mengikuti ulangan di ruang terpisah yang agaksepi;

    d. Waktu,pemberian waktu yang lebih banyak denganjeda untuk istirahat

  • LanjutanLanjutan aalternatiflternatif caracara dalamdalammengevaluasimengevaluasi ABKABK

    3. Evaluasi alternatif dengan standar kesulitan yangsama dengan siswa lain. Evaluasi tidak selalumenggunakan lembar soal yang harus di jawab,menggunakan lembar soal yang harus di jawab,namun perkembangan belajar anak dapat diketahuidari observasi guru, contoh pekerjaan siswa yangmenunjukkan penguasaan materi tertentu;

    4. Evaluasi alternatif dengan standar kesulitan yangdisesuaikan dengan kemampuan anak. Evaluasi inidisesuaikan dengan kemampuan anak. Evaluasi inidigunakan untuk anak yang tidak mampu mengikutievaluasi yang sudah ditetapkan meskipun denganakomodasi tertentu. Evaluasi ini banyak digunakanuntuk anak yang mempunyai keterbatasan kognitif.

  • ProsedurProsedur evaluasievaluasi hasilhasil belajarbelajar ABKABKProsedur evaluasi hasil belajar anak berkebutuh

    -an khusus di sekolah inklusif terbagi menjadidua urutan pelaksanaan.dua urutan pelaksanaan.

    1. Dilakukan persiapan untuk mewujudkan iklimakademik yang kondusif.

    Untuk mewujudkan iklim akademik yangkondusif maka penerimaan terhadap kebera -gaman anak mutlak harus adagaman anak mutlak harus ada

    2. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar ABK yangdilakukan secara akomodatif dan kolaboratifantar guru dengan guru khusus/guru pembimbing khusus dengan fleksibilitas.

  • LanjutanLanjutan prosedurprosedur evaluasievaluasi hasilhasilbelajarbelajar ABKABK

    Pemilihan fleksibilitas pelaksanaan evaluasihasil belajar anak berkebutuhan khusus disesu -aikan dengan kondisi dan kebutuhan ABK.aikan dengan kondisi dan kebutuhan ABK.

    Oleh karena itu guru perlu mencermati kondisidan kebutuhan ABK dalam hal ini diperlukanpengetahuan yang memadai. Fleksibilitas dalam3 ranah yaitu pemberian tugas dan penilaian,3 ranah yaitu pemberian tugas dan penilaian,tuntutan waktu dan jadwal serta Lingkunganbelajar.

  • FleksibilitasFleksibilitas dalamdalam evaluasievaluasi hasilhasilbelajarbelajar ABKABK

    1. Pemberian tugas dan penilaian:a. Penulisan daftar tugas bagi siswa yang belum bisa

    menulis.menulis.b. Pembuatan PR yang berbeda daripada teman-

    temannya (disesuaikan kondisi dan kemampuan ABK

    c. Pemberian tugas disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan ABK.

    d.Pertanyaan langsung ke siswad.Pertanyaan langsung ke siswa

    e. Pemberian soal yang lebih mudah (diturunkan tingkat kesukaran)

    f. Pemberian bantuan dalam mengerjakan tugas

    g. Pembacaan soal untuk siswa yang belum bisa membaca.

  • FleksibilitasFleksibilitas dalamdalam evaluasievaluasi hasilhasilbelajarbelajar ABKABK

    2. Tuntutan waktu dan jadwala. Pemberian jeda untuk istirahat pada saat ujianb. Pemberian waktu lebih banyak untuk mengerjakan b. Pemberian waktu lebih banyak untuk mengerjakan

    tugas3. Lingkungan belajar.a. Penyediaan tempat ujian terpisah bagi ABK dengan

    perhatian terbatas.b. Penempatan ABK pada deretan tempat duduk paling

    depandepanc. Pemintaan terhadap orang tua agar lebih memperhati

    -kan belajar anak di rumahd. Menempatkan siswa pada kelompok tertentu (setara

    kemampuan mereka)

  • FleksibilitasFleksibilitas dalamdalam evaluasievaluasi hasilhasilbelajarbelajar ABKABK

    Ketiga penerapan fleksibilitas evaluasi hasilbelajar ABK di sekolah inklusif harus sudahdisesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ABK.disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ABK.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalamtahap ini adalah respon ABK dan anak lain(verbal maupun non verbal) dan kelancaranpelaksanan evaluasi (apakah kompetensipelaksanan evaluasi (apakah kompetensipembelajaran dapat dicapai?). Oleh karena ituevaluasi program pembelajaran ABK juga perludilakukan untuk mengetahui ketercapaianprogram (IEP) yang sudah dirancang.

    EValuasi Pendidikan.pptEvaluasi Program.pptxEValuasi pembelajaran di sekolah inklusif.ppt