evaluasi pembelajaran, materi kuliah

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang alah satu kompetensi yang harus Anda kuasai adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Anda sebagai guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru, dimana salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. S Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, Anda sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. 1.2 Pengertian Evaluasi Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN Page 12

Upload: trysnokoe

Post on 11-Jun-2015

2.352 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

alah satu kompetensi yang harus Anda kuasai adalah evaluasi pembelajaran.

Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Anda sebagai guru dalam

pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan

penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen

penilaian kemampuan guru, dimana salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi

pembelajaran.

S

Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi

merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk

mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan

(feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan

pembelajaran. Di sekolah, Anda sering mendengar bahwa guru sering memberikan

ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes

tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem

evaluasi itu sendiri.

1.2 Pengertian Evaluasi

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui

keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan

suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah

menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai

dasar untuk pengambilan keputusan

Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi

pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi

informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan

pembelajaran. Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi

dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian

skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan

tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment)

dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan

evaluasi.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 2: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu

informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi

pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi

pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk

mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta

keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan

penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi

diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya,

evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan

outcom. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.

Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai “a process for

describing an evaluand and judging its merit and worth”. (suatu proses untuk

menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya).

Sax (1980 : 18) juga berpendapat “evaluation is a process through which a value

judgement or decision is made from a variety of observations and from the background

and training of the evaluator”. (evaluasi adalah suatu proses dimana pertimbangan atau

keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari

evaluator). Dari dua rumusan tentang evaluasi ini, dapat kita peroleh gambaran bahwa

evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan

kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu

untuk membuat suatu keputusan. Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang

perlu kita pahami lebih lanjut, yaitu :

1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk).

Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas daripada sesuatu, baik

yang menyangkut tentang nilai maupun arti. Sedangkan kegiatan untuk sampai

kepada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.

2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang

berkenaan dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1988 : 14-15) secara tegas

membedakan kedua istilah tersebut sebagai berikut :

Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya

mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar.

Jadi pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 3: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks

tertentu. Tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi baik

proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi

hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.

Pemberian nilai dan arti ini dalam bahasa yang dipergunakan Scriven (1967) adalah

formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi evaluasi, maka

nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh evaluasi.

3. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement).

Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi.

Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti (worth and merit) dari sesuatu

yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah

termasuk kategori kegiatan evaluasi.

4. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria tertentu.

Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu

proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria yang digunakan dapat

saja berasal dari apa yang dievaluasi itu sendiri (internal), tetapi bisa juga berasal dari

luar apa yang dievaluasi (eksternal), baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

1.3 Persamaan dan Perbedaan Evaluasi dan Penilaian

Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan

nilai sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga

sama. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup (scope) dan

pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas

pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik.

Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal, yakni orang-orang

yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan.

Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru,

dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen

dalam suatu sistem (sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan

dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal) tetapi juga pihak

eksternal (evaluasi eksternal), seperti konsultan mengevaluasi suatu program.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 4: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,

sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih

membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang

kemajuan belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian

lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya

merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan

penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran

(quantitative description), tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan

wawancara (qualitative description).

1.4 Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran

Dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah

tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung dengan jenis evaluasi

yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat

khusus. Jika Anda merumuskan tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka Anda

harus merinci tujuan umum tersebut menjadi tujuan khusus, sehingga dapat

menuntun Anda dalam menyusun soal atau mengembangkan instrumen evaluasi

lainnya. Ada dua cara yang dapat Anda tempuh untuk merumuskan tujuan evaluasi

yang bersifat khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua,

melakukan perincian proses mental yang akan dievaluasi. Cara pertama berhubungan

dengan luas pengetahuan sesuai dengan silabus mata pelajaran dan cara kedua

berhubungan dengan jenjang pengetahuan, seperti yang dikembangkan Bloom dkk.

Di samping tujuan evaluasi, Anda juga harus memahami fungsi evaluasi. Fungsi

evaluasi memang cukup luas, tetapi paling tidak Anda dapat meninjaunya dari jenis

evaluasi yang digunakan, seperti evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Hal lainnya

yang dianggap penting adalah prinsip evaluasi. Evaluasi yang baik adalah evaluasi

yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip evaluasi, baik yang berisfat umum

maupun yang bersifat khusus.

Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi

sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,

sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan

khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 5: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring,

evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.

Dalam konteks yang lebih luas lagi, Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan evaluasi

dan pengukuran adalah untuk “selection, placement, diagnosis and remediation,

feedback : norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation and

guidance of learning, program and curriculum improvement : formative and

summative evaluations, and theory development”. (seleksi, penempatan, diagnosis

dan remediasi, umpan balik : penafsiran acuran-norma dan acuan-patokan, motivasi

dan bimbingan belajar, perbaikan program dan kurikulum : evaluasi formatif dan

sumatif, dan pengembangan teori).

Perlu Anda ketahui bahwa evaluasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan

kegiatan, antara lain bimbingan dan penyuluhan, supervisi, seleksi, dan

pembelajaran. Setiap bidang atau kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang berbeda.

Dalam kegiatan bimbingan, tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi

secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik, sehingga dapat diberikan

bimbingan dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam kegiatan supervisi, tujuan

evaluasi adalah untuk menentukan keadaan suatu situasi pendidikan atau

pembelajaran, sehingga dapat diusahakan langkah-langkah perbaikan untuk

meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Dalam kegiatan seleksi, tujuan evaluasi

adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai

peserta didik untuk jenis pekerjaan, jabatan atau pendidikan tertentu.

Menurut Kellough dan Kellough dalam Swearingen (2006) tujuan penilaian adalah

untuk membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

peserta didik, menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan

efektifitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran,

menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, komunikasi dan

melibatkan orang tua peserta didik.

Chittenden (1994) mengemukakan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah

“keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up”.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 6: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik

dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama

mengikuti proses pembelajaran.

3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan

kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga

guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.

4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik

terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.

Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Cronbach (1963 : 236) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it

is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to

appraise a product already on the market”. Cronbach nampaknya lebih menekankan

fungsi evaluasi untuk perbaikan, sedangkan Scriven (1967) membedakan fungsi

evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi

formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan

untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang

sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan

mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat

dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah dianggap selesai.

Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung kepada dari sudut mana Anda

melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah :

1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui hinggamana

kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Peserta didik adalah manusia yang belum dewasa.

2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik

sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta

didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan

masyarakat dengan segala karakteristiknya.

3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam

menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 7: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam

usaha memperbaiki proses pembelajarannya.

4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam

kelompok, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.

Hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua sebagai

pendidik pertama dan utama di lingkungan keluarga.

5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam

menempuh program pendidikannya.

6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan

seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun

kenaikan kelas.

7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang

kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang

berwenang, kepala sekolah, guru-guru dan peserta didik itu sendiri.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 8: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Fungsi penilaian

Prinsip-prinsip Umum Evaluasi

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, Anda harus memperhatikan

prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut :

1. Kontinuitas

Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu

sendiri adalah suatu proses yang kontinu.

2. Komprehensif

Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, Anda harus mengambil

seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi.

3. Adil dan objektif

Dalam melaksanakan evaluasi, Anda harus berlaku adil tanpa pilih kasih.

Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Anda

juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan

kemampuan peserta didik.

4. Kooperatif

Dalam kegiatan evaluasi, Anda hendaknya bekerjasama dengan semua pihak,

seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan

peserta didik itu sendiri.

5. Praktis

Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi Anda sendiri yang

menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat

tersebut.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 9: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Prinsip Umum Evaluasi

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 10: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Jenis - Jenis Evaluasi Pembelajaran

Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :

1. Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-

kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2. Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang

paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3. Evaluasi penempatan

Eva;uasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa

dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa

4. Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan

meningkatan proses belajar dan mengajar.

5. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan

kemajuan bekajra siswa.

Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :

1) Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai

rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang

muncul dalam perencanaan

2) Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun

strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3) Evaluasi proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai

kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor

hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4) Evaluasi hasil atau produk

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 11: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar

untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau

dihentikan.

5) Evaluasi outcom atau lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni

evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

1) Evaluasi program pembelajaran

Evaluais yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program

pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang

lain.

2) Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-

garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3) Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan

pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek

kognitif, afektif, psikomotorik.

Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi

Berdasarkan objek :

1. Evaluasi input

Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,

keyakinan.

2. Evaluasi tnsformasi

Evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain

materi, media, metode dan lain-lain.

3. Evaluasi output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil

pembelajaran.

Berdasarkan subjek :

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 12: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

1. Evaluasi internal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,

misalnya guru.

2. Evaluasi eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya

orangtua, masyarakat.

II.2 Sasaran Evaluasi Pembelajaran

Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam

kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sasaran evaluasi pembelajan meliputi :

tujuan pengajaran, unsur dinamis pembelaaran, pelaksnaan pembelajaran, dan

kurikulum.

1. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu

diperhatikan karena unsur/aspek pembelajaran yang lain selalu bermula dan

bermuara pada tujuan pengajaran. Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tujuan

pengajaran adalah penjabaran tujuan pengajaran, rumusan tukuan pengajaran

dan unsure-unsur tujuan pengajaran.

2. Unsur dinamis pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran

yang kedua. Yang dimaksud dengan unsure dinamis penbelajaran adalah

sumber belajaratau komponen sistem intruksional yang terlibat dalam

kegiatan pembelajaran. Sumber-sumber belajar dibedakan menjadi dua jenis

yaitu : sumber belajar yang dirancang yakni sunber belajar yang secara

khusus telah dikembangkan sebagai komponen pembelajaran untuk

memberikan kemudahan/fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal, dan

sumber belajar yang kedua yakni sumber belajar yang dimanfaatkan yakni

sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan

pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan, dan digunakan untuk

keperluan belajar.

3. Pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai interksi antara sumber

belajar dengan siswa. Dengan demikian dalam mengevaluasi pelaksanaan

pembelajaran, kita sebenarnya menentukan seberapa derajat interaksi antara

siswa dengan beberapa sumber belajar dan seberapa derajat interksi

sumberbelajar dengan tujuan pembelajaran.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 13: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

4. Kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis yakni seperangkat kompnen

pembelajaran yang diuraikan secara tertulis pada bahan tercetak atau buku.

II.3 Prosedur Evaluasi Pembelajaran

Prosedur evaluasi pembelajaran terdiri dari lima tahap, yakni penyusunan

rancangan, penyusunan intrumen, pengumpulan data, dan penyusunan laporan

evaluasi pembelajaran.

1) Penyusunan rancangan

Secara garis besar desain evaluasi pembelajaran berisi hal-hal yang sama

dengan tertera dalam desain penelitian yakni meliputi latar belakang,

problematika, tujuan evaluasi, populasi dan sampel, instrument dan sumber

data, serta teknik analisis data.

2) Penyusunan instrument

Setelah menyusun rancangan evaluasi pembelajaran maka tahapan

berikutnya adalah penyusunan instrumen pembelajaran merumuskan tujuan

yang akan dicapai dengan instrument yang akan disusun; membuat kisi-kisi

yang mencanangkan tentang perincian variable dan jenis instrument yang

akan digunakan untuk mengukur bagian vriabel; membuat butir-butir

instrument yang berkaitan dengan kisi-kisi; menyunting instrument evaluasi

pembelajaran.

3) Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan

data diantaranya adalah kausioner, wawancara, pengematan,dan studi kasus.

4) Analisis data

Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis. Data

dapat diolah secara individual maupun kelompok, apabila data diolah sercara

individual maka hasilnya menunjuk kepada seseorang atau suatu keadaan,

sedangkan apabila data diolah dan dianalisis secara kelompok maka hasilnya

menunjukkan pada suatu bagian data atau keseluruhan.

5) Penyusunan laporan

Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut :

a) tujuan evaluasi

b) problematika

c) lingkup dan metodelogi evaluasi pembelajaran

d) pelaksanaan evaluasi pembelajaran

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 14: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

e) hasil evaluasi pembelajaran

II.4 Teknik-Teknik Evaluasi Pengajaran

Dalam evaluasi secara garis besar, mempunyai dua macam teknik evaluasi, yaitu:

teknik tes dan teknik non tes.

1. Teknik Tes

Sebagai alat pengukur dan penilai, tes ada beberapa macam model menurut

pemakain dan waktu atau kapan digunakannya tes tersebut Model-model tes

tersebut, yaitu: a. Tes Seleksi, b. Tes Awal, c. Tes Akhir, d. Tes Diagnostik,

e. Tes Formatif, f. Tes Sumatif.

2. Tes Seleksi

Tes seleksi ini tak jarang lagi kita dengar dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tes ini juga bisa kita sebut, tes penyaringan bagi calon siswa tahun ajaran

baru yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah. Materi tes yang digunakan

dalam tes ini hanyalah materi prasyarat untuk mengikuti atau melanjutkan ke

pendidikan selanjutnya. Misalnya seorang siswa akan melanjutkan studinya di

perguruan tinggi IAIN di prodi bahasa arab, maka siswa tersebut akan di beri

ujian atau tes seleksi yang soalnya mengenai bahasa arab. Apabila nilai yang

didapatkannya memenuhi syarat dan nilainya tinggi maka siswa tersebut

dapat melanjutkan studinya di IAIN. Tes ini bisa juga kita laksanakan secara

lisan, secara tulis dan secara perbuatan.

3. Tes Awal

Tes ini juga sering kita dengar dengan istilah pre-test. Tes ini digunakan pada

saat akan berlangsungnya penyempaian materi yang akan di ajarkan oleh guru

kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau

bahan yang akan di ajarkan telah dapat di kuasai oleh siswa didik. Tes ini

mengandung makna, yaitu: tes yang dilaksankan sebelum berlangsungnya

proses pembelajaran terjadi. Materi tes yang di berikan harus berkenaan

dengan materi yang akan diajarkan dan soalnya mudah-mudah akan tetapi

memenuhi pokok pembahasan yang seharusnya materi tersebut telah dikuasai

oleh siswa. Contoh soal tentang huruf jarr yang di tanyakan pada mahasiswa

bahasa arab semester lima. Dengan catatan apa bila semua soal tes awal dapat

dijawab atau dikuasai dengan baik dan benar, maka materi tes yang

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 15: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

ditanyakan tidak akan diajarkan lagi, dan apabila materi tes yang ditanya

belum cukup dipahami siswa, maka guru hanya mengajarkan materi yang

belum dipahami. Tes ini dapat dilaksanakan dan dilakukan dengan tes lisan

dan tulisan.

4. Tes Akhir

Tes ini lebih banyak diketahui dengan post-test. tes ini dilaksanakan pada

akhir proses pembelajaran suatu materi dengan tujuan untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa tentang materi dan pokok penting materi yang

dipelajari. Materi tes ini barkaitan dengan materi yang telah diajarkan kepada

siswa sebelumnya, terutama materi tentang sub-sub penting pelajaran. Naskah

tes akhir sama dengan tes awal supaya guru kita dapat mengetahui mana lebih

baik hasil kedua tes tentang pemahaman siswa. Apabila siswa lebih

memahami suatu materi setelah proses pembelajaran maka, program

pengajaran dinilai berhasil.

5. Tes Diagnostik

Tes ini adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan

siswa sehingga dengan mengetahui kelemahan siswa tersebut, maka kita bisa

memperlakukan siswa tersebut dengan tepat. Materi tes yang ditanya dalam

tes diagnostik biasanya mengenai hal-hal tertentu yang juga merupakan

pengalaman sulit bagi siswa. Tes ini dapat dilaksanakan dengan cara lisan,

tulisan, atau dengan mengkaloborasi kedua cara tes. dalam catatan, tes ini

hanya untuk memeriksa, jika hasil pemeriksaan tersebut membuktikan

kelemahan daya serap siswa maka terhadap suatu pembelajaran. Maka siswa

tersebut akan dilakukan pembimbingan secara khusus kepadanya.

6. Tes Formatif

Tes ini merupakan tes hasil belajar yang tujuannya untuk mengetahui sejauh

mana siswa menguasai pelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran dlam

jangka wakt yang telah ditentukan, tes ini dilaksanakan biasanya di tengah-

tengah perjalanan program pembelajaran. Tes ini juga disebut dengan “ujian

harian”. Materi tes ini adalah materi yang telah di sampaikan kepada siswa

sebelumnya. Soalnya bisa dalam tingkat mudah maupun sulit. Dalam tes ini,

jika siswa telah menguasai materi yang telah diajarkan dengan baik, maka

guru akan menyampaikan materi selanjutnya. Dan apabila materi belum dapat

dikuasai secara menyeluruh, maka guru harus mengajarkan bagian materi

yang belum dipahami.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 16: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

7. Tes Sumatif

Tes ini tidak asing bagi siswa, karena tes ini adalah tes akhir dari program

pembelajaran. Tes ini juga bisa disebut EBTA, tes akhir semestes, UAN. Tes

ini dilaksanaka pada akhir program pembelajaran. Seperti setiap akhir

semester, akhir tahun. Materinya yang di tes adalah materi yang telah diajar

kan selama satu semester. Dengan demikian materi ini lebih banyak dari

materi te yang ada pada tes formatif. Tes ini biasanya dilakukan dengan cara

tulisan, dan biasanya siswa memperoleh soal yang sama satu sama lain. Tes

ini memiliki tingkat tes yang sukar atau lebih berat dari tes formatif. Dengan

ada tes ini maka kita bisa menentukan peringkat atau rangking siswa selama

program pembelajaran, dan juga tes ini menentukan kelayakan seorang siswa

untuk mengikuti program pembelajaran selanjutnya.

8. Teknik Non-Tes

Non tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk menilai

aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa non-

tes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a. skala bertingkat, b. kuesioner, c.

daftar cocok, d. wawancara, e. pengamatan, f. riwayat hidup.

9. Skala Bertingkat

Skala bertingkat menggambarkan suatu nilai yang berwujud angka terhadap

suatu hasil penentuan. Kita dapat menilai hampir segala aspek dengan skala.

Dengan maksud agar pencatatannya objektif, maka penilaian terhadap

penampilan atau pengambaran kepribadian seseorang disiapkan dalam bentuk

skala.

10. Kuesioner

Kuesioner juga dapat di artikan angket yang digunakan sebagai alat bantu

dalam rangka pengukuran dan penilaian hasil belajar. Dengan adanya angket

yang harus diisi oleh siswa maka guru akan mengetahui keadaan,

pengalaman, pengetahuan dan tingkah. Angket atau soal kuesioner dapat di

berikan secara langsung dan dijawab atau diisi langsung oleh objeknya, ini

dikatakan kuesioner langsung. Dan jika angket atau soal kuesioner dikirim

dan diisi oleh orang lain ( sanak saudaranya), namun soalnya dituju untuk

objek, ini disebut kuesioner tidak langsung. Dengan cara tes ini lebih

menghemat waktu dan tenaga.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 17: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

11. Daftar Cocok

Daftar cocok adalah deretan pertanyaan yang singkat serta mudah dipahami

oleh penjawabnya dengan cara menconteng saja,Contoh:

Berikanlah tanda conteng pada kolom yang sesui dengan pendapatnya.

Pendapat

pernyataan penting biasa Tidak penting

1. Rajin belajar

2. Suka membaca

3. Sering bolos

4. Cepat memahami

12. Wawancara

Wawancara juga disebut dengan interview, secara umum adalah proses

pengumpulan keterangan yang dilakukang dengan tanya jawab lisan sepihak,

bertatap muka langsung, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Wawancara dapat dibedakan dengan dua jenis: 1. wawancara terpimpin,yang

materi pertanyaannya telah terstruktur dengan tujuannya 2. wawacara bebas,

yang materi yang ditanyakan bebas tidak terstruktur akan tetapi mempunyai

tujuan. Objeknya bisa pada siswa langsung atau orang tuanya.

13. Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah sebuah cara menghimpun data yang

dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya dengan cara pengamatan yang

teliti dan mencatat hasil pengamatan secara sistematis. Observasi atau

pengamatan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk: 1. Pengamatan partisipan

adalah pengamatan yang pengamatnya langsung memasuki dan mengikuti

kegiatan yang sedang diamati. Seperti pengamatan tentang pertanian, maka

pengamat harus bergabung menjadi petani. 2. Pengamatan sistematik adalah

observasi dimana faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis, dan

sudah diatur menurut kata gorinya. Pengamatan ini dilakukan di luar dari

kelompok yang ingin diamati. 3. Pengamatan eksperimental akan terjadi jika

pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini ia dapat

mengendalikan unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga

situasi dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 18: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

14. Riwayat hidup

Riwayat hidup juga bisa kita katakan curiculum vite (CV). Atau gambaran

hidup peserta didik, dalam segala aspek. Dengan mengkaji atau menganalisis

dukumen atau riwayat hidupnya maka seorang guru akan dapat menarik

kesimpulan tentang tingkah laku atau kepribadian dan sikap dari peserta

didik. Soal-soal yang biasa digunakan seperti. Nama siswa, status dalam

keluarga, agama yang dianut, prestasinya dll.

Ciri-Ciri Tes yang Baik

Tes akan dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila memenuhi syarat sebagai

berikut:

1) Validitas

Maksud dari validitas adalah apa bila tes tersebut sesuai dengan materi

pembelajaran. Kata lainnya adalah nilai tes tersebut tepat atau mempunyai

nilai ketepatan jawabanya. Contoh: untuk mengukur pertisipasi siswa

terhadap proses pembelajaran dapat dilahat melaluai kehadiran, terpusatnya

perhatian siswa pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan oleh guru dalam arti yang relevan pada permasalahan.

2) Realibilitas

Maksud dari reabilitas tes adalah apa bila tes tersebut dapat dipercaya jika

memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Dengan kata lain,

jika diberikan kepada siswa tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka

siswa akan tetap berada dalam urutan atau tingkatan yang sama dalam

kelompoknya.

3) Objektivitas

Maksud dari objektivitas tes adalah tidak adanya unsur pribadi antara guru

dengan peserta didik baik dalam aspek membuat soal maupun dalam

skoringnya.

4) Praktis dan Ekonomis

Istilah ini telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tes

yang dimaksud dengan praktis dan ekonomis adalah sebuah tes tidak boros

waktu ataupun biaya, sehingga mudah diikuti oleh semua murid.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 19: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

BAB III

KESIMPULAN

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 20: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Pada hakikatnya tes adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan atau soal-soal

yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu.

Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada

sesuatu. Dalam proses pengukuran tentu harus menggunakan alat ukur. Alat ukur

tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi.

Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan

informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat

keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah

suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti)

daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka

mengambil suatu keputusan.

Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai

sesuatu. Di samping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama.

Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup (scope) dan pelaksanaannya.

Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan

tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi

kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar

peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat

kualitatif.

Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi

sistem pembelajaran. Sedangkan, tujuan umum penilaian adalah keeping-track, checking-

up, finding-out, and summing-up. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui

tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; kecakapan,

motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran; tingkat

kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah ditetapkan; mendiagnosis keunggulan dan kelemahan

peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; seleksi, yaitu memilih peserta

didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu; menentukan kenaikan kelas; dan

menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2012), Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Kementrian

Agama Islam.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12

Page 21: Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah

Ayu, Dwi. (2009), Evaluasi Pembelajaran.http://ventidanokarsa.blogspot.com/2009/05/evaluasi-pembelajaran.html

Izhaman, Fitrial. (2013), Teknik-teknk Evaluasi Pembelajaran.http://meyzzacompany.blogspot.com/2013/03/teknik-teknik-evaluasi-pembelajaran.

M A K A L A H E V A L U A S I P E M B E L A J A R A N Page 12