materi buat sap - prilly
DESCRIPTION
NNNNNNNNNNNNTRANSCRIPT
A. Jenis Pen
Ada berbagai jenis macam pen yang digunakan untuk menyuntikkan insulin,
antara lain:
1. Pena insulin
Alat ini menyerupai sebuah pena, memiliki jarum kecil di ujungnya dan barel
untuk tempat insulin. Pasien hanya perlu mengatur jumlah/dosis insulin dengan
cara memutar indicator dosisnya kemudian langsung menginjeksikan insulin
tersebut secara subkutan dengan menekan bagian atas pena tersebut. Alat ini
tentu saja sangat menguntungkan bagi orang-orang yang memerlukan insulin 2
atau 3 kali sehari namun mengalami kesulitan dalam membawa jarum dan spuit.
2. Injector
Suntikam diberikan melalui lokasi khusus yang terhubung dengan tabung yang
dimasukkan dengan jarum dan penggantiannya dilakukan sekitar seminggu
sekali. Untuk injeksi jenin multiple, pasien dapat menggunakan insuflon atau I-
port.
3. Injector jet insulin
Alat ini berbentuk silinder yang bekerja dengan menembakkan semprotan insulin
yang halus melalui kulit dengan tekanan yang sangat tinggi. Hanya dengan
menekan tombol pelepasnya, insulin akan langsung disuntikkan dengan cepat
dan akurat sehingga mengurangi partisipasi klien dalam melakukan suntikkan
insulin. Alat ini sangat cocok digunakan oleh pasien yang takut dengan jarum,
mengalami kesulitan dalam membuang jarum, dan pasien yang juga menyandang
cacat fisik, seperti serebral Palsy. Kelemahan alat ini adalah harganya yang
mahal.
4. Pompa insulin eksternal
Alat pompa ini dapat diletakkan di ikat pinggan atau disembunyikan di dalam
kantong dan dihubungkan ke dalam jaringan sub kutan abdomen. Alat ini secar
perlahan mengeluarkan insulin dasar ke abdomen sepanjang hari. Pasien juga
dapat menginjeksikan dosis booster disesuaikan dengan makan dan pola aktivitas
pada hari itu. Alat ini memiliki kelemahan yaitu pemasangan selang ke jaringan
sub kutan dapat memperbesar resiko infeksi sehingga harus secara rutin diganti.
B. Area Menyuntik Insulin
Ada beberapa area yang dapat digunakan sebagai tempat untuk menyuntikkan
insuli. Area tersebut antara lain abdomen, paha, lengan dan bokong. Suntikan
biasanya diberikan secara sub kutan. Maka dari itu penting untuk memberikan
edukasi pada pasien tentang anatomi kulit secara sederhana sehingga pasien dapat
menyuntikkan insulin dengan tepat. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah : pada
bagian abdomen area 3 cm di sekitar pusar tidak bisa dijadikan area penyuntikkan
sebab area tersebut terdapat bayak pembuluh darah sehingga dapat mempercepat
kerja dari insulin, jarak antara suntikkan yang satu dengan yang lain kurang lebih 2
cm, suntikkan insulin harus dilakukan di area yang berbeda-beda dengan rotasi
menurut pola dan waktu yang ditentukan, dan hindari area yang terkena luka dan
infeksi.
Untuk menentukan pola suntikkan, maka pada bagian abdomen dapat dibagi
menjadi 4 area. Area kanan atas, kiri atas, kiri bawah dan kanan bawah. Di satu area
digunakan sebagai area penyuntikkan selama 1 minggu kemudian berpindah ke area
yang lainnya. Hal ini berguna agar tempat awal yang digunakan sebagai area
penyuntikkan sudah mengalami perbaikan jaringan dan bisa dijadikan area
penyuntikkan lagi.
C. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Efek samping insulin
Insulin memiliki efek samping jika digunakan secara berlebihan atau setelah
pemberian insulin klien langsung melakukan aktivitas yang berat. Efek samping
dari insulin adalah hipoglikemi. Reaksi ini biasanya terjadi pada saat waktu
puncak obat. Bila terjadi hal ini yang perlu dilakukan pertama kali adalah klien
harus minum atau makan minuman yang manis, seperti air gula. Bila tidak terjadi
perubahan maka anjurkan klien untuk segera datang ke pelayanan kesehatan.
Berikut adalah tanda terjadinya hipoglikemia: kadar gula darah <60 mg/dl,
takikardi, kulit lembab, keringat dingin dan berlebihan, tremor, gelisah,
kesadaran menurun.
2. Insulin yang rusak atau kadaluarsa
Pemakaian insulin harus diperhatikan kelayakannya. Hal ini sangat penting untuk
dilakukan untuk menghindari keracunan obat. Hal-hal yang harus diperhatikan
antara laian:
a. Perhatikan tanggal kadaluarsanya sebelum menggunakan insulin
b. Perhatikan penampilan insulin. Jika insulin yang digunakan adalah insulin
regular maka warnanya jernih. Jika yang digunakan insulin intermediet maka
warnanya keruh. Perlu diingat jangan mencampur insulin tanpa resep dan
sepengetahuan dokter.
c. Insulin yang ada dalam keadaan baik memiliki cirri yaitu tidak terdpaat
endapan. Pada insulin intermediet cara untuk menguji kelayakannya dalah
dengan menggulung botol insulin di telapak tangan agar substansi dan
cairannya tercampur. Bila setelah dilakukan hal ini insulin tetap saja
menghasilkan endapan maka insulin sudah tidak layak pakai.
3. Cara penyimpanan insulin
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penyimpanan insulin, antara
lain: insulin tidak boleh disimpan di dalam freezer karena suhu yang terlalu
dingin dapat merusak protein yang ada dalam insulin; jika insulin belum dibuka
maka cartridge sistem dan perangkat insulin pen harus di simpan di dalam lemari
es dengan suhu 2 derajat celcius dan buang bila sudah lewat tanggal kadaluarsa;
vial harus dibuang setelah 28 hari dibuka; bila tidak ada lemari pendingin maka
vial yang sudah dibuka dapat disimpan di tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung dan sejuk.
4. Cara membuang jarum insulin
Jarum suntik insulin sebaiknya digunakan hanya untuk satu kali injeksi, namun
karena harganya yang mahal maka jarum suntik dapat digunakan untuk 2 kali
injeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari tumpulnya jarum yang dapat
meningkatkan rasa nyeri saat penyuntikkan. Setelah digunakan pastikan jarum
tertutup kembali untuk menghindari transmisi agen infeksius.
Jarum yang sudah digunakan maka harus dibuang di sharp container. Apabila
klien tidak memilikinya maka dapat jarum suntik dapat ditempatkan di tempat
yang aman. Jarum yang sudah tidak terpakai tersebut segera dibuang ke RS.
Perlu diingat oleh klien bahwa sampah jarum tidak sama dengan sampah rumah
tangga, sehingga apabila dibuang sembarangan dapat menimbulkan transmisi
agen infeksius.
5. Jenis dan lama kerja insulin
a. Insulin kerja singkat
Insulin jenis ini biasanya diberikan sebelum makan dan efeknya bisa bertahan
hingga 8 jam. Jenis insulin ini antara lain: Crystal Zinc Insulin (CZI), actrapid,
velosulin, dan semilente.
b. Insulin kerja menengah
Yang termasuk insulin kerja menengah antara lain: Netral Protamine
Hegedorn, monotardo, dan insulatardo. Jenis ini kerja walnya adalah 1,5-2,5
jam. Puncaknya tercapai dlaam 4-15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai
24 jam.
c. Insulin kerja panjang
Insulin kerja panjang memiliki efek yang lama yaitu 24-36 jam. Yang termasuk
jenis insulin ini antra lain Protamin Zinc Insulin, dan ultratard
d. Insulin campuran
Yaitu jenis insulin yang merupakan campuran jenis insulin kerja singkat dan
mengenah. Preparatnya: mixtard 30.
Untuk dosisnya, pemberian insulin tergantung kadar gula darah:
a. Kadar gula darah < 60 mg/dl diberikan 0 unit
b. Kadar gula darah < 200 mg/dl diberikan 5-8 unit
c. Kadar gula darah 200-250 mg/dl diberikan 10-12 unit
d. Kadar gula darah 250-300 mg/dl diberikan 15-16 unit
e. Kadar gula darah 300-350 mg/dl diberikan 20 unit
f. Kadar gula darah > 350 mg/dl diberikan 20-24 unit
Namun sebaiknya penentuan dosis ini harus diberikan oleh dokter.
Referensi
Karch, Amy. 2011. Buku Ajar Farmakologi Keperawatan. Jakarta: EGC
Thiruvelan. 2010. Insulin Jet Injector. www.healthy-ojas.com Diakses tanggal 19 November
2013 pukul 10.00WIB