makalah tugas askep bph kelompok 4

19
ASUHAN KEPERAWATAN NC URINE Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah NC Urine yang Dibimbing Oleh Ns Heri Kristianto, M. Kep. Sp. KMB Disusun Oleh Kelompok 4 PSIK A Christina Hanni K.D 125070218113017 Dian Fithria 125070218113005 Siti Nurhidayati 125070218113019 Putri Rohmad Utomo 125070218113063 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Upload: keyfin-aliffah-rizal-kasdianto

Post on 14-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

ASUHAN KEPERAWATAN NC URINE

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah NC Urine yang Dibimbing Oleh

Ns Heri Kristianto, M. Kep. Sp. KMB

Disusun Oleh

Kelompok 4 PSIK A

Christina Hanni K.D 125070218113017

Dian Fithria 125070218113005

Siti Nurhidayati 125070218113019

Putri Rohmad Utomo 125070218113063

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

2014

Page 2: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

BPH KASUS 1

Bapak Budi, usia 76 tahun, mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak pagi ini. Gejala awal muncul sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam, keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam), berkemih tidak puas, sulit menahan berkemih, pancaran urin lemah. Klien memiliki riwayat DM. Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan 6.55 ng/ml. Hasil uroflowmetry: voiding time 80 det, flow time 87 det, voided volume 170 cc.

Tugas:

1. Buatlah patofisiologi kasus diatas dengan detail!2. Berapa skor AUA?3. Berapa skor IPSS?4. Apa rencana medis selanjutnya?5. Lakukan manajemen askep: pengkajian, analisa data, prioritas diagnosa, renpra dan

intervensi!

Page 3: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

1. PATOFISIOLOGI KASUS 1

Tidak pernah

<1 waktu di dalam 1 jam

≤ waktu 1 jam

Selama 1 jam

≥ waktu satu jam

Hampir selalu

1. Pengosongan yang tidak complete, pasien tidak merasakan pengosongan bladder.

0 1 2 3

4

5

2. Frekuensi. 0 1 2 34

5

3. Urgensi 0 1 2 3 4 5

4. Weak stream, weak urinary

0 1 2 3 45

Faktor usia

Penyempitan limen ureter prostatika

Kelenjar prostat hiperplasia

Kontraksi muskulus destrusor tidak adekuat (lemah)

Frekuensi

Sel stroma pertumbuhan terpacu

Menghambat aliran urin

Peningkatan tekanan intra vesical

Hipertrofi otot destrusor

Intermiten Hesistensi

UrgensiDisuria Terminal dribling

Page 4: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

5. Straining (mengejan)

01 2 3 4 5

6. Nocturia 0 1 2 3 45

7. Quality of life due to urinary system

0 1 2 34

5

2. Skor AUA :

Delighted Pleased Sangat Puas

MixedTidak Puas

Sangat Tidak Puas

Total Skor AUA : 27

3. Skor IPSS

NoTidak Pernah

Kurang Dari

sekali dalam

lima kali

Kurang dari

setengah

Kadang ( ±50%)

Lebih dari

setengah

Hampir selalu

1.

Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda merasa tidak puas saat setelah berkemih?

0 1 2 3 4

5

2.

Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus kembali kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai berkemih?

0 1 2 3

4

5

3.

Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mendapatkan bahwa kencing anda terputus-putus?

0

1 2 3 4 5

4.

Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda sulitt menahan kencing?

0 1 2 3 4

5

Page 5: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

5.

Selama sebulan terakhir, seberapa sering pancuran kencing anda lemah?

0 1 2 3 4

5

6.

Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus mengejan untuk mulai berkemih?

0

1 2 3 4 5

7.

Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus bangun untuk berkemih sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di pagi hari?

Tidak ada

0

1 kali

1

2 kali

2

3 kali

3

4 kali

4

≥5 kali

5

Total Skor IPSS : 24

4. RENCANA MEDIS SELANJUTNYA

1. Modifikasi perilaku klien

2. Medikal Management :

- Alpha blockers

- 5-alpha reductase inhibitors

- Terapi kombinasi

3. Terapi Pembedahan

- Terapi berbasis OR

4. Pemasangan Kateter

5. ASKEP KASUS 1

PENGKAJIAN

Page 6: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

Data Demografi

Nama : Bapak Budi

Usia : 76 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Anamnesa

- mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak pagi

- Gejala awal muncul sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam

- keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam)

- berkemih tidak puas

- sulit menahan berkemih

- pancaran urin lemah

Riwayat penyakit :

-DM

Hasil pemeriksaan penunjang :

- pemeriksaan PSA : 6.55 ng/ml

- Hasil uroflowmetry: -voiding time 80 det, -flow time 87 det, -voided volume 170 cc.

Analisa Data

Data Etiologi Dx. KeperawatanDS : - sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam- keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam)- sulit menahan berkemih

DO :-

Pemeriksaan penunjang:-pemeriksaan PSA : 6.55 ng/ml- Hasil uroflowmetry: -voiding time 80 det, -flow time 87 det

Riwayat Penyakit :-Penyakit DM

Faktor usia↓

kelenjar prostat akan mengalami hiperplasia

↓mempersempit saluran uretra

prostatica dan menyumbat aliran urine

↓tekanan intravesikal meningkat

↓kompensasi terhadap tahanan

uretra prostatika↓

otot detrusor dan buli-buli berkontraksi lebih kuat untuk dapat memompa urine keluar

Gangguan Eliminasi Urin b/d Obstruksi anatomik akibat pembesaran prostat

Domain 3 (Eliminasi dan Pertukaran)Kelas 1 (Fungsi Urinarius)

Page 7: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

↓pemeriksaan PSA : 6.55 ng/ml

- Hasil uroflowmetry: -voiding time 80 det, -flow time 87 det

↓- sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam- keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam)- sulit menahan berkemih

↓Gangguan Eliminasi Urin

DS :- mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak pagi- pancaran urin lemah- berkemih tidak puas

DO :-

Pemeriksaan penunjang:- Hasil uroflowmetry : voided volume 170 cc

Riwayat penyakit :-Penyakit DM

Faktor Usia + Riwayat penyakit DM↓

Hormon estrogen dan testosteron tidak seimbang

↓Kelenjar prostat hiperplasia

↓Prostat membesar

↓Penyempitan limen ureter

prostatika↓

Hasil uroflowmetry : voided volume 170 cc

↓tidak bisa BAK

pancaran urin lemah

berkemih tidak puas

Retensi Urin

Retensi Urin b/d sumbatan

Domain 3 (Eliminasi dan Pertukaran)Kelas 1 (Fungsi Urinarius)

PRIORITAS DIAGNOSA

1. Gangguan Eliminasi Urin

2. Retensi Urin

NO Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi1. Gg. Eliminasi Urine Setelah dilakukan

perawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan pasien mampu melaporkan :

1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam

2. Pertahankan pola eliminasi urin yang optimum

Page 8: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

1. Mampu buang air kecil2. Pancaran urin tidak

lemah3. Mampu berkemih dengan

puas4. Klien dapat mengontrol

pengeluaran urine setiap 4 jam.

3. Pantau eliminasi urin meliputi bau, frekuensi, volume dan warna

4. Edukasi pada pasien untuk menghindari makanan yang dapat mengakibatkan iritasi bladder

5. Berikan dan ajarkan pasien tentang diary berkemih

2. Retensi Urine Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan pasien mampu melaporkan :1. Berkemih dengan

jumlah yang cukup tak teraba distensi kandung kemih

2. Menunjukkan residu pasca-berkemih kurang dari 50 ml, dengan tak adanya tetesan/kelebihan aliran

3. pasien berkemih secara normal

1. Monitor intake dan output urin pasien

2. Monitor penggunaan obat anti kolionergik

3. Monitor derajat distensi bladder

4. Stimulasi dengan kompres dingin agar mestimulasi refleks bladder

5. Ajarkan pasien latihan kegel.

Kasus BPH 2:

Pak Toni, usia 67 tahun, BB 48 kg, TB 150 cm. mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu. Klien mengeluh nyeri di suprapubis, BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah, sering terputus-putus. Hasil pemeriksaan PSA menunjukka nilai 7,5 ng/ml. Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri. Sebelumnya klien pernah mendapat pengobatan dari puskesmas, yaitu obat golongan 5-alpha reductase inhibitors tetapi gejala hilang timbul. Pasien akan dilakukan tindakan operasi TURP dan mengeluh takut dengan tindakan yang akan dilakukan.

Setelah dilakukan operasi TURP, klien mengeluh panas disekitar perineum. Hasil pemeriksaan di Ruang Recovery kamar operasi diperoleh TD sebelum anastesi 130/80 mmHg, TD di ruang RR 110/80 mmHg, Nadi 100x/m, RR 20x/m, CR < 3 det, respon gerak pada kaki (-), respon positif terhadap panggilan, pasien mampu batuk. Klien terpasang kateter three way dan diperoleh data urin warna merah pada 12 jam pertama, warna merah jernih pada 12 jam kedua setelah operasi dan warna jernih pada 12 jam ke empat.

1. Jelaskan mekanisme etiologi kasus s.d timbulnya masalah medis pada kasus diatas!2. Jelaskan asuhan keperawatan pemberian obat golongan 5-alpha reductase inhibitors!

Page 9: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

3. Buatlah askep preoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!4. Buatlah askep postoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!

1.PROSES MENUA

(USIA)

KONSUMSI OBAT 5 ALFA REDUKTASE INHIBITOR

PENINGKATAN STEM SEL dan BERKURANG SEL

MATI

KETIDAKSEIMBANGAN HORMON (↗ESTEROGEN dan TESTORSTERON↘)

HIPERPLASIA PADA KELENJAR PROSTAT

PENYEMPITAN LUMEN URETER PROSTATIKA

MENGHAMBAT ALIRAN URINE

STROMA DAN EPITEL MENINGKAT

Page 10: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

2. ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN OBAT 5 ALPHA REDUTACE INHIBITOR Jelaskan kepada klien mengenai tujuan pemberian obat 5 alpha reductace inhibitor

Tujuan : menurunkan volume prostat, meningkatkan pancaran urine, menurunkan kejadian retensi urine akut, dan menekan kemungkinan tindakan pembedahan hingga 50%.

Jelaskan kepada klien cara kerja obat 5 alpha reductace inhibitor.Cara Kerja : menghambat pembentukan dihidrotestosteron (DHT) dari testosteron, yang dikatalisis oleh enzim 5 α- redukstase di dalam sel-sel prostat.

Jelaskan kepada klien mengenai keuntungan penggunaan obat tersebut.Keuntungan : Hormon testosterone tidak berkurang.

Jelaskan kepada klien mengenai efek samping dari pemberian obat 5aplha resuktase inhibitorEfek Samping : penurunan libido, volume ejakulasi dan impotensi, penurunan serum PSA sampai 50% (meskipun nilainya bervariasi tiap individu)

Page 11: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

Informasikan bahwa klien yang mengkonsumsi obat ini adalah klien yang beresiko mengalami perkembangan dan hasil yang merugikan, seperti kandidat operasi buruk, pasien yang menghindari operasi dan biaya yang signifikan terkait dengan obat ganda.

3. ASKEP PREOPERATIVE pada pasien BPH

DATA ETIOLOGI Dx KepDS :- mengeluh nyeri di suprapubis- BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah, sering terputus-putus- mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu

DO : -

Klien mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu

↓Pancaran urine lemah dan

terputus-putus↓

BAK tidak lampias↓

Mengeluh nyeri di suprapubis↓

NYERI AKUT

Dx : Nyeri Akut

DS :- mengeluh takut dengan tindakan yang akan dilakukan

DO :- Hasil pemeriksaan PSA menunjukka nilai 7,5 ng/ml. - Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri.

Faktor pencetus (keluhan klien)↓

Klien datang ke RS↓

Dilakukan Pemeriksaan↓

Akan dilakukan operasi TURP↓

Klien mengeluh takut↓

ANSIETAS

Dx : Ansietas

DS :-Mengeluh nyeri pada bladder

DO : -

Penunjang :Kultur bakteri (+)

Retensi urin↓

Sisa urin berada di bladder↓

Terjadi invasi mikroorganisme pada bladder

↓Nyeri pada bladder

↓Kultur bakteri (+)

↓INFEKSI

Dx : Infeksi

Page 12: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

NO Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi1. Nyeri Akut Setelah dilakukan

perawatan selama 3x24jam diharapkan pasien mampu :

1. Nyeri hilang/berkurang

2. Klien menunjukkan wajah rileks dan tenang

1. Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas ( skala 0 – 10 ).

2. Pertahankan patensi kateter dan sistem drainase. Pertahankan selang bebas dari lekukan dan bekuan

3. Berikan tindakan kenyamanan ( sentuhan terapeutik, pengubahan posisi, pijatan punggung ) dan aktivitas terapeutik

4. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi dan analgesik untuk antinyeri

2. Ansietas Setelah dilakukan perawatan selama 1x24jam diharapkan pasien mampu :1. Ketakutan berkurang /

hilang2. Klien menunjukkan

wajah tenang dan rileks

1. Dampingi klien dan bina hubungan saling percaya

2. Berikan informasi tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.

3. Berikan informasi mengenai keuntungan dan kerugian (efek samping) dari prosedur pembedahan

4. Dorong pasien untuk menyatakan perasaan dan kekhawatiran

3. Infeksi Setelah dilakukan perawatan selama 3x24jam diharapkan pasien mampu :1. Infeksi berkurang/hilang2. Tidak terjadi komplikasi

lebih lanjut

1. Kolaborasi mengenai pemberian antibiotic

2. Pantau tanda-tanda komplikasi yang muncul akibat infeksi

4. ASKEP POSTPERATIVE pada pasien BPH

DATA ETIOLOGI Dx. KeperawatanDS :- klien mengeluh panas disekitar perineum

Pasca Operasi TURP Dipasang kateter klien mengeluh

Dx : Nyeri Akut

Page 13: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

DO :- Nadi 100x/m- RR 20x/m

Penunjang :- dipasang kateter 3 ways- diperoleh data urin warna merah pada 12 jam pertama

3 ways panas di skitar perineum

urin merah pd TTV abnormal12jam pertama

Diperoleh data NYERI AKUTWarna urin merahPada 12jamPertama

DS : -

DO :- Luka pembedahan

Penunjang :- dipasang kateter 3ways

Pasca Operasi TURP

Luka TerpasangPembedahan kateter

↓Tempat masuknya mikroorganisme

↓RESIKO INFEKSI

Dx : Resiko Infeksi

NO Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi1. Nyeri Akut Setelah dilakukan

perawatan selama 3x24jam diharapkan pasien mampu :1. Nyeri Berkurang2. Wajah relaks dan

tenang3. TTV normal

1. Jelaskan pada klien tentang gejala pasca operasi

2. Pemantauan klien pada interval yang teratur selama 48 jam, untuk mengenal gejala-gejala dini dari spasmus kandung kemih.

3. Jelaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi nyeri akan berkurang dalam 24 sampai 48 jam.

4. Beri penyuluhan pada klien agar tidak berkemih ke seputar kateter.

5. Jaga kepatenan pada kateter

6. Anjurkan pada klien untuk tidak duduk dalam waktu yang lama sesudah tindakan TUR-P.

7. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi, termasuk latihan nafas dalam, visualisasi.

8. Jagalah selang drainase urine tetap aman dipaha

Page 14: Makalah TUGAS ASKEP BPH Kelompok 4

untuk mencegah peningkatan tekanan pada kandung kemih. Irigasi kateter jika terlihat bekuan pada selang.

9. Observasi tanda – tanda vital

10. Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat – obatan (analgesik)

2. Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan selama 3x24jam diharapkan pasien mampu :1. Tidak mengalami infeksi

dan komplikasi2. Dapat mencapai waktu

penyembuhan

1. Pertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter dengan steril

2. Lakukan perawatan luka pada bekas operasi dengan teknik steril.

3. Anjurkan intake cairan yang cukup sehingga dapat menurunkan potensial infeksi.

4. Monitor urine, meliputi warna dan frekuensi

5. Lakukan traksi kateter apabila warna merah pada urine telah berkurang

6. Sebelum melepas kateter, periksa retensi urin dan aliran urin

7. Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat antibiotik.