makalah radiografi tumor rm

35
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejarah penemuan sinar-X oleh Wilhem Conrad Rontgen, seorang ahli fisika berkebangsaan jerman melalui percobaannya pada tanggal 8 November 1995, telah memberikan perkembangan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk dalam dunia kedokteran. Prinsip dari radiodiagnostik yaiyu sinar-X yang mengenai suatu objek akan menghasilkan gambaran radiograf yang dapat membantu menegakkan diagnosa adanya suatu kelainan penyakit. Pemeriksaan Radiologi merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan pada kelainan Patologis maupun Traumatis dapat membantu dalam menentukan diagnosa suatu penyakit. Tidak menutup kemungkinan juga dapat digunakan untuk mendiagnosa adanya tumor di dalam rongga mulut. Tumor rongga mulut (oral neoplasm) adalah suatu pertumbuhan abnormal di dalam dan di sekitar rongga mulut yang pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan dan tidak berguna bagi tubuh.Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bibir, pipi, dasar mulut, palatum, lidah, dan di dalam tulang rahang. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan, dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia. 1.2 Rumusan masalah

Upload: fitria-chris

Post on 02-Aug-2015

934 views

Category:

Documents


97 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Radiografi Tumor RM

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sejarah penemuan sinar-X oleh Wilhem Conrad Rontgen, seorang ahli fisika

berkebangsaan jerman melalui percobaannya pada tanggal 8 November 1995, telah

memberikan perkembangan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk dalam dunia

kedokteran. Prinsip dari radiodiagnostik yaiyu sinar-X yang mengenai suatu objek akan

menghasilkan gambaran radiograf yang dapat membantu menegakkan diagnosa adanya suatu

kelainan penyakit.

Pemeriksaan Radiologi merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan pada kelainan

Patologis maupun Traumatis dapat membantu dalam menentukan diagnosa suatu penyakit.

Tidak menutup kemungkinan juga dapat digunakan untuk mendiagnosa adanya tumor di

dalam rongga mulut.

Tumor rongga mulut (oral neoplasm) adalah suatu pertumbuhan abnormal di dalam dan

di sekitar rongga mulut yang pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan dan tidak berguna

bagi tubuh.Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bibir, pipi, dasar mulut, palatum, lidah, dan

di dalam tulang rahang. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu

pembengkakkan, dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia.

1.2 Rumusan masalah

Dengan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah, yaitu bagaimanakah

gambaran radiografi dari berbagai macam tumor rongga mulut?

1.3 Tujuan permasalahan

Untuk mengetahui cirri-ciri berbagai macam tumor rongga mulut melalui gambaran

radiografi.

Page 2: Makalah Radiografi Tumor RM

BAB 2. PEMBAHASAN

Tumor (neoplasma) merupakan sekumpulan sel yang membelah diri dengan sangat cepat

sehingga tumbuh dan jumlahnya menjadi semakin banyak dan tidak terkendali. Untuk beberapa

jenis tumor tertentu, kumpulan sel yang tumbuh dengan sangat cepat ini terlihat sebagai benjolan

jika sudah mencapai tahap yang cukup lanjut.

Dalam keadaan normal, pembelahan sel selalu terkendali. Di dalam tubuh kita terdapat

sistem yang mengatur kapan sel membelah dan seberapa cepat sel - sel tersebut harus

memperbanyak diri. Jika sistem pengaturan ini terganggu maka sel - sel akan membelah secara

tidak terkendali sehingga menyebabkan timbulnya tumor. Sebenarnya perbanyakan jumlah sel

ini dilakukan tubuh untuk menggantikan sel - sel yang secara rutin mengalami kematian serta

untuk menambah jumlah sel tubuh pada masa pertumbuhan. Sel akan mati jika sudah mencapai

masa tertentu.

Tumor dapat bersifat jinak (benign) atau ganas (malignant). Tumor jinak (benign) bersifatt

tidak menyerang dan menghancurkan jaringan yang berdekatan, tetapi mampu tumbuh

membesar secara lokal. Biasanya setelah dilakukan operasi pengangkatan (tumor jinak), tumor

jenis ini tidak akan muncul lagi. Tumor ganas (malignant) atau yang lebih dikenal dengan istilah

kanker, yang memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan, baik

dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau menyebabkan

terjadinya metastasis (migrasi sel ke tempat yang jauh).

Tumor jinak biasanya terbungkus oleh semacam selaput yang membuat jaringan. Kumpulan

sel - sel tumor ini terpisah dengan jaringan yang normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar

ke bagian tubuh yang lain. Tumor jinak biasanya tidak membahayakan kesehatan penderitanya.

Sedangkan pada tumor ganas, kecepatan pembelahan selnya sangat tinggi dan sel - selnya

menunjukkan keabnormalan yang relatif besar. Tumor ganas tidak terbungkus oleh selaput

seperti halnya tumor jinak sehingga akan menyulitkan untuk mengangkat sel tumor ganas sampai

bersih melalui metode pembedahan sehingga biasanya pengobatan atas tumor ganas ini

dilakukan dengan menggunakan metode penyinaran atau kemoterapi. Tumor ganas juga bisa

menyerang dan merusak jaringan di sekitarnya. Sel - sel tumor bisa masuk ke dalam pembuluh

Page 3: Makalah Radiografi Tumor RM

darah dan menyebar ke bagian - bagian tubuh yang lainnya. Proses penyebaran sel tumor ganas

ini disebut sebagai metastasis.

Metode pengobatan pada neoplasma antara lain dengan operasi, radioterapi, dan kemoterapi.

Beberapa teknik operasi antara lain intralesional atau intrakapsuler, eksisi marginal, eksisi luas

serta operasi radikal. Teknik intralesional atau intrakapsuler dilakukan dengan cara

eksisi/kuretase tumor.

2.1 Tumor Jinak Rongga Mulut

2.2.1 Tumor Jinak Odontogen Rongga Mulut

Merupakan tumor yang berasal dari sel-sel odontogen yang meliputi jaringan epitel gigi,

jaringan ikat mesenkim atau gabungan dari keduanya

Neoplasma yang terjadi hanya dari satu/semua jaringan pembentuk gigi/ mengandung sel

odontogenik pada stadium pertumbuhan tanpa menghasilkan suatu struktur intersel yang

mmiliki krakteristik.

Yang termasuk epitel odontogen: sisa enamel organ, perkembangan enamel organ, epitel

kista odontogen, sel basal mukosa rongga mulut.

Sekelompok lesi yang kompleks dan punya sifat klinis dan gambaran histologi yang

bervariasi. Berupa neoplasia sebenarnya (true neoplasma) dan neoplasia bentukan salah

menyerupai tumor (tumor-like malformation atau hamartomas)

Merupakan interaksi antara epitel odontogen dengan jaringan ikat mesenkim odontogen.

Menurut WHO 1992, berdasarkan asal sel / jaringan tumor, tumor jinak dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

A. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen tanpa melibatkan ektomesenkim

odontogen.

Tumor ini dibagi menjadi empat tipe, yaitu :

1) Ameloblastoma

Ameloblastoma merupakan tumor odontogen yang berasal dari enamel organ

(ameloblas) yang merupakan sel pembentuk gigi, yang secara klinis sering ditemui dan

paling umum, tumor ini tumbuh lambat, terlokalisir, sebagian besar jinak.

Page 4: Makalah Radiografi Tumor RM

Ameloblastoma merupakan neoplasma polimorpus yang dimana terdapat proliferasi

epitel odontogenik yang tediri atas 2 macam yakni Tipe Follikuler tersusun dari enamel

organ yang dimana terdapat pulau pulau / folikel dari sel epitel. Kemudian Tipe

Plexiform, epitel dibentuk dari kontinuitas anatomizing strands. Kedua tipe tersebut sama

sama terdapat jaringan stroma di dalamnya. Tumor ini merupakan lanjutan

perkembangan kista yaitu kista dentigerous yang berkembang menjadi tumor yaitu

ameloblastoma.

Gambaran klinis ameloblastoma pada rahang bawah

kanan

Ameloblastoma dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Ameloblastoma multikistik (solid)

Gambaran klinis : asymptomatis, pembesaran tumor menyebabkan ekspansi

rahang tidak sakit dan tidak disertai parastesia.

Gambaran radiografi : sangat khas pada lesi-lesi yang radiolusen multikistik, jika

berkembang menjadi lokus yang besar digambarkan seperti buih sabun (soap

bubble) & jika lokus masih kecil digambarkan seperti honey combed, terlihat

bukal dan lingual korteks terekpansi, resorbsi akar gigi, pada beberapa kasus

berhubungan dengan erupsi M3.

Page 5: Makalah Radiografi Tumor RM

Honey combe Soap buble

Gambar rontgenologis ameloblastoma

b. Ameloblastoma unikistik

Gambaran klinis : pada mandibula khususnya region posterior, asymptomatik,

menimbulkan pembengkakan pada rahang, pertumbuhan lambat, lokalis.

Gambaran radiografi : Tampak gambaran radiolusen berbatas jelas mengelilingi

mahkota M3 yang tidak erupsi.

c. Ameloblastoma

Gambaran klinis : simptomatis, bertangkai, ulserasi atau berupa lesi mukosa

alveolar/ berupa gingiva peduculated. Diameter lesi <1,5cm, ditemukan pada

pasien usia lanjut. Sering ditemukan pada gingiva posterior / mukous alveolar,

sering terjadi pada mandibula.

Gambaran radiografi : Tampak radiolusen, permukaan tulang alveolar sedikit

erosi.

Gambar A : ameloblastoma multikistik

Gambar B : ameloblastoma unikistik

Gambar C : ameloblastoma periferal

Page 6: Makalah Radiografi Tumor RM

2) Calcifying ephitelial odontogenic tumor (Pinborg Tumor)

Gambaran Klinis:

Jarang ditemukan, tidak ada faktor predileksi, kebanyakan pada regio posterior

madibula, symptomatis berupa sakit ringan, terdapat pembengkakan, terlokalisir,

pertumbuhan lambat.

Rontgenologis:

Dijumpai lesi unilokuler, tetapi juga ditemukan multilokuler lebih sering dari

pada skallop. Adanya strktur berkalsifikasi dengan ukuran dan densitas yg variatif.

Berhubungan dengan adanya impaksi pada gigi M3. Campuran antara radiolusen dan

radiopak, dengan pulau-pulau padat banyak tersebar dan bervariasi di seluruh bagian.

Rontgenologis Calcifying ephitelial odontogenic tumor (Pinborg Tumor)

3) Squamous odontogenic tumor

Gambaran Klinis:

Tumor ini berasal dari transformasi neoplasi dari sisa-sisa epitel mallasez.

Kelihatan berasal dari ligamen periodontal dan berhubungan dengan permukaan

lateral akar gigi dan gigi tidak erupsi. Melibatkan proc. alveolar dan maksila. Tidak

ada faktor predileksi sisi dan jenis kelamin. Symptomatis berupa sakit ringan berupa

pembengkakan gingiva, Gigi goyang, pertumbuhan lambat.

Rontgenologis:

Gambaran rontgen tidak menunjukkan gambaran yang spesifik, menunjukkan

kerusakan tulang yang berbentuk triangular di sebelah lateral akar gigi. Kadang juga

Page 7: Makalah Radiografi Tumor RM

adanya kerusakan tulang arah vertical, lesi menunjukkan gambaran sklerosis,

diameter > 1,5cm

Rontgenologis Squamous odontogenic tumor

B. Tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogen dan melibatkan ektomesenkim

odontogen dengan atau tanpa pemebentukan jaringan keras gigi.

1) Odontoma

Tumor ini dipertimbangkan sebagai anomali perkembangan (hamartomas) agak

jarang disebut neoplasia sesungguhnya.

Tumor ini dibagi menjadi dua tipe yaitu compound dan compleks odontoma.

Compound odontoma mengandung struktur seperti gigi, sedangkan complex

odontoma mengandung masa dominan dari enamel dan dentin dan bentuknya tidak

menyerupai gigi.

Gambaran Klinis:

Asymtomatik, biasanya terjadi pada usia

setengah baya, pada pemeriksaan rontgen

ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, lesi

kecil, jarang menjadi besar, bisa menjadi besar

sampai 6cm sehingga menyebabkan ekpansi

rahang, sering di maksila dari pada mandibula,

ada pembengkakan.

Rontgenologis:

Compound odontoma menunjukkan kumpulan struktur yang mirip gigi dengan

ukuran dan bentuk variatif dikelilingi daerah radiolusen yang tipis.Memiliki massa

Page 8: Makalah Radiografi Tumor RM

gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan srtuktur cacat serta berhubungan dengan gigi

yang erupsi.

Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang

dikelilingi garis radiolusen tipis. Massa gabungan tunggal seperti material dan tak ada

kemiripan anatomi gigi apapun. Muncul sebagai massa yang buram dikelilingi oleh

tepi sempit lucent.

Radiograf Complex Odontoma

Radiograf Compound Odontoma

2) Ameloblastic fibroma

Merupakan tumor campuran jaringan Epitel dan jaringan mesenkim.

Gambaran Klinis:

Cenderung pada usia muda dekade kedua, melibatkan laki-laki sedikit lebih

umum dibandingkan perempuan. Lesi kecil asymtomatic, pada lesi yang besar

Page 9: Makalah Radiografi Tumor RM

menyebabkan pembesaran rahang. Sisi posterior mandibula paling sering, lokalis,

dan pertumbuhannya lambat.

Rontgenologis:

Lesi menunjukkan gambaran radiolusen, berbatas tegas, dan lesi menunjukkan

sklerotik, dihubungkan pada gigi yang tidak erupsi, lesi yang besar melibatkan

ramus asenden mandibula.

Gambaran Rontgenologis Ameloblastic fibroma

3) Ameloblastic fibro-odontoma

Merupakan sebuah tumor yang gambaran umumnya merupakan suatu fibroma

ameloblastik tetapi juga mengandung enamel dan dentin. Peneliti berpendapat tumor

ini merupakan suatu tahap dalam perkembangan suatu odontoma. Dalam beberapa

kasus tumor tumbuh progresif menyebabkn perubahan bentuk dan kehancuran tulang.

Gambaran Klinis:

Dapat melibatkan kedua rahang, tidak ada faktor predileksi jenis kelamin, pada

umumnya asymptomatis, terlokalisir dan terjadi pembengkakan setempat.

Page 10: Makalah Radiografi Tumor RM

Rontgenologis:

Secara umum menunjukkan gambaran radiolusen unilokuler, berbatas tegas.

Jarang ditemukan radiolusen multilokuler. Lesi mengandung sejumlah bahan

terkalsifikasi dengan radiodensitas dari struktur gigi. Bahan kalsifikasi menunjukkan

gambaran multiple, radiopak yang kecil dan bergabung menjadi besar dan keras.

Gambaran Rontgenologis Ameloblastic Fibro-Odontoma

C. Tumor yang berasal dari ektomesenkim odontogen dengan atau tanpa melibatkan epitel

odontogen.

1) Odontogenic myxoma / myofibroma

Gambaran Klinis:

Jarang dijumpai, merupakan neoplasia yang pertumbuhannya lambat, terlokalisir,

tapi mempunyai sifat invasif dan agresif. Berasal dari jaringan ikat dental papilla.

Umumnya pada faktor predileksi usia, melibatkan kedua rahang pada mandibula bisa

korpus maupun ramus, asymptomatis, menyebabkan gigi goyang, ekspansi menipis.

Rontgenologis:

Lesi tampak radiolusen yang dipisahkan oleh gambaran tulang trabekular. Batas

lesi dengan tulang tidak berbatas jelas.

Page 11: Makalah Radiografi Tumor RM

Radiografi odontogenic myxoma

2) Cementoblastoma

Gambaran Klinis:

Asymptomatis, dapat melibatkan seluruh gigi gligi baik RA

dan RB anterior atau posterior. Apabila lesi cukup besar secara

klinis menunjukkan suatu ekspansi tulang sehingga ada

pembengkakan rahang, terlokalisir, sering disebabkan trauma

pada jaringan periodontal.

Rontgenologis:

Lesi menunjukkan suatu massa radiopak yang melekat pada apeks gigi penyebab.

Batas lesi dengan jaringan sekitarnya dipisahkan suatu gambaran Radiolusen yang

tipis. Gambaran radiografis dari sementoblastoma ini mirip dengan gambaran

radiografis pada hipersementosis.

Radiograf cementoblastoma

Page 12: Makalah Radiografi Tumor RM

2.2.2 Tumor Jinak Non Odontogen Rongga Mulut

A. Tumor Jinak Non Odontogen yang Berasal dari Jaringan Ikat Mulut

1) Jaringan Pembuluh Saraf

Neurofibroma

Merupakan neoplasi jinak yang relatif tidak umum, secara histologi

mengandung campuran sel-sel schwann neoplastik dan akson-akson yang

tersebar. Neoplasia berkembang dari berkas syaraf dan batang saraf yang besar,

menghasilkan pembesaran tumor.

Gambaran Klinis:

Pada pemeriksaan palpasi tampak lebih kenyal dari pada jaringan lunak

sekitarnya, sering digambarkan sebagai konsistensi kistik, menyerupai tekstur

jaringan adiposa. Batas dengan jaringan lunak sekitarnya sulit dibedakan,

menunjukkan adanya variasi warna, antara warna pucat hingga agak

kekuningan dengan dilindungi warna yang bervariasi coklat, kulit atau

mukosa terlihat normal.

Neurofibroma memiliki variasi bentuk antara lain tumor-tumor bertangkai

nodular terlokalisir, bersegmen, linier, ekspansi batang saraf lobular, lesi

besar, menimbulkan deformasi, mempunyai masa tumor, dan kecil.

Gambaran radiografi

Neurofibroma dapat terjadi dalam kanalis mandibula, di tulang cancellous,

dan di bawah periosteum tersebut. Batas tepi terdapat radiolucen tajam

didefinisikan dapat corticated. Namun, meskipun bersifat jinak dan

pertumbuhan yang lambat, beberapa lesi ini memiliki batas yang tidak jelas.

Tumor biasanya muncul unilokular namun terkadang juga memiliki bentukan

multilocular. Neurofibroma pada saraf gigi rendah menunjukkan pembesaran

fusiform kanal.

Page 13: Makalah Radiografi Tumor RM

Radiograf Neurofibroma

Neurilemoma / Schawannoma

Neurilemoma adalah tumor yang berasal dari neuroectodermal, yang timbul

dari sel-sel Schwann yang terbentuk dalam lapisan yang menutupi saraf perifer.

Tumor ini tidak memiliki potensi untuk transformasi menjadi ganas.

Gambaran klinis

Neurilemoma tumbuh lambat, dapat terjadi pada setiap usia (tapi paling

sering muncul dalam dekade kedua dan ketiga), dan terjadi dengan frekuensi

yang sama pada laki-laki dan perempuan. Mandibula dan sakrum adalah yang

paling umum. Lesi ini menyebabkan beberapa gejala selain yang berkaitan

dengan lokasi dan ukuran tumor. Keluhan umum adalah pembengkakan.

Meskipun nyeri jarang kecuali encroaches tumor pada saraf yang berdekatan,

paresthesia mungkin timbul, terutama dengan lesi yang berasal dari saluran

alveolar inferior. Nyeri, biasanya berkembang di lokasi tumor, jika parestesi

terjadi, dirasakan anterior untuk tumor.

Gambaran radiografi :

Neurilemoma paling sering melibatkan mandibula, dengan kurang dari 1

dalam 10 kasus yang terjadi pada rahang atas. Tumor paling sering terletak

dalam sebuah saluran saraf diperluas alveolar posterior foramen mentalis.

Page 14: Makalah Radiografi Tumor RM

Radiograf Neurilemoma

2) Jaringan Mesoderm

Osteoma

Osteoma dapat terbentuk dari membran tulang tengkorak dan wajah.

Penyebab osteoma tumbuh perlahan-lahan tidak jelas, tapi tumor mungkin timbul

dari tulang rawan atau periosteum embrional. Hal ini tidak jelas apakah osteoma

adalah neoplasma jinak atau hamartomas. Lesi ini mungkin soliter atau multiple

terjadi pada satu atau banyak tulang. Osteoma berasal dari periosteum dan dapat

terjadi baik di luar maupun di dalam sinus paranasal. Hal ini lebih sering terjadi

pada sinus frontal dan ethmoid daripada di sinus maksila.

Gambaran klinis

Osteoma dapat terjadi pada usia berapapun tetapi paling sering ditemukan

pada orang tua lebih dari 40 tahun. Satu-satunya gejala dari berkembangnya

osteoma adalah asimetri disebabkan oleh, pembengkakan tulang keras pada

rahang. Pembengkakan tidak menimbulkan rasa sakit sampai ukuran atau

posisi mengganggu fungsi. Meskipun osteoma sebagian kecil, beberapa

Page 15: Makalah Radiografi Tumor RM

mungkin menjadi cukup besar untuk menyebabkan kerusakan parah, terutama

yang berkembang di frontoethmoid tersebut wilayah.

Gambaran radiografi

Osteoma terdiri semata-mata dari tulang kompak seragam radiopak

dengan batas jelas yang mengandung tulang menunjukkan bukti cancellous

struktur trabekula internal. Paling sering pada aspek posterior mandibula

umumnya di sisi lingual ramus atau di perbatasan mandibula di bawah

geraham. Lokasi lain termasuk daerah condylar dan coronoid.

Gb. a

Gb. b

Gambar a. radiograf panoramik menunjukkan osteoma di sudut mandibula (panah). Gambar

b. radiograf rahang oblik lateral menunjukkan solid osteoma radiopak melekat pada batas

inferior dari mandibula (panah)

Page 16: Makalah Radiografi Tumor RM

2.2 Tumor Ganas Rongga Mulut

A. Karsinoma

Keganasan oral yang paling umum, dapat didefinisikan sebagai suatu tumor ganas

yang berasal dari epitel permukaan. Hal ini ditandai awalnya oleh invasi sel-sel epitel

ganas ke dalam jaringan ikat yang mendasari dengan penyebaran berikutnya ke jaringan

lunak yang lebih dalam yang berdekatan tulang lokal-regional kelenjar getah bening dan

akhirnya ke tempat yang jauh seperti paru-paru, hati, dan tulang.

Radiologic keganasan oral.

Karsinoma sel skuamosa umum melibatkan batas lateral dari lidah. Oleh karena

itu paling umum untuk mengamati invasi tulang adalah posterior mandibula. Lesi dari

bibir dan dasar mulut dapat menyerang anterior rahang bawah. lesi yang melibatkan

gingiva terlampir dan tulang alveolar yang mendasari bisa tampak seperti penyakit

inflamasi misalnya periodontal penyakit. Keganasan ini juga terlihat pada amandel,

langit-langit lunak, dan vestibulum bukal. Hal ini jarang terjadi pada palatum.

Page 17: Makalah Radiografi Tumor RM

Gambaran radiografi

Karsinoma sel skuamosa dapat mengikis ke dalam tulang dasar dari segala arah,

menghasilkan radiolusensi yang polymorphous dan tidak teratur garis. Invasi terjadi

dalam salah satu setengah dari kasus dan ditandai paling sering oleh perbatasan tidak

jelas, noncorticated . Jarang sekali perbatasan itu dapat tampil halus tanpa korteks,

menunjukkan erosi yang mendasari daripada invasi. Jika keterlibatan tulang ekstensif,

pinggiran tampak memiliki perpanjangan fingerlike sebelum menunjukkan zona

kehancuran penulangan. Jika terjadi fraktur patologis, perbatasan menunjukkan tulang

tipis tajam berakhir dengan perpindahan dari segmen dan massa jaringan yang

berdekatan lunak. Sclerosis dalam struktur osseous dasar (mungkin dari penyakit

radang sekunder) dapat dilihat dalam hubungan dengan erosi dari karsinoma

permukaan.

Struktur internal dari karsinoma sel skuamosa pada lesi rahang benar-benar

radiolusen, struktur osseous asli dapat benar-benar hilang. Sesekali pulau kecil tulang

trabekuler sisa normal terlihat dalam ini radiolusensi pusat.

Bukti invasi tulang di sekitar gigi pertama mungkin muncul sebagai pelebaran

ruang periodontal ligamen dengan hilangnya lamina dura yang berdekatan. Gigi

mungkin muncul melayang di massa jaringan lunak radiolusen kehilangan dukungan

dari tulang. Dalam tumor yang luas ini massa jaringan lunak dapat tumbuh dengan

gigi di dalamnya, sehingga gigi terlalu tinggi dari posisi normal mereka. Tumor dapat

tumbuh di sepanjang saluran neurovaskular rendah dan melalui foramen mentalis,

mengakibatkan peningkatan lebar dan hilangnya batas kortikal kanal ini.

Penghancuran yang berdekatan batas kortikal normal seperti lantai hidung, sinus

maksilaris, atau piring mandibula bukal atau lingual mungkin terjadi. Aspek posterior

rahang atas juga dapat dihapuskan. Batas inferior mandibula yang dapat thlflried atau

dihancurkan. Jika tumor luas, fraktur patologis mungkin terjadi.

Gb. a Gb. b

Page 18: Makalah Radiografi Tumor RM

Gb. c Gb. d

Gb. e

Gambar a-d, karsinoma sel skuamosa (panah), mengakibatkan kerusakan yang tidak teratur tulang.

Perhatikan perusakan proses alveolar tepat dan dasar sinus maksilaris dan massa jaringan lunak

(panah) di Gb.a. Dalam gambar film oklusal (Gb.b) lantai anterior hidung telah rusak (perhatikan

kurangnya tulang hidung anterior), serta proses alveolar anterior. Gb. c, Tulang alveolar pendukung

telah rusak dari seluruh gigi. Gb d, Menampilkan kerusakan perbatasan anterior ramus mandibula

dengan karsinoma sel skuamosa.

B. Ameloblastoma ganas

Malignant ameloblastoma didefinisikan sebagai ameloblastoma neoplasma ganas,

karena menunjukkan kriteria histologis seperti mitosis meningkat dan abnormal dan

hyperchromatic, besar, inti pleomorfik. Gambaran histologis mungkin tidak berkorelasi

dengan perilaku klinis. Di sisi lain, karsinoma ameloblastic adalah anameloblastoma

dengan khas fitur histologis jinak yang serta ganas karena perilaku biologis, yaitu,

metastasis.

Page 19: Makalah Radiografi Tumor RM

Gambaran klinis :

Lesi ini dapat berperilaku sebagai ameloblastoma jinak, menunjukkan massa

meluas keras rahang dengan gigi tergeser dan mungkin longgar serta pada mukosa

atasnya normal. Nyeri dari jaringan lunak atasnya telah dilaporkan. Penyebaran

metastasis mungkin ke kelenjar getah bening leher rahim, paru-paru, atau organ

dalam lainnya, serta kerangka, terutama tulang belakang. Perluasan lokal dapat terjadi

ke tulang yang berdekatan, jaringan ikat, atau kelenjar ludah. Tumor ini paling sering

terjadi antara dekade pertama dan keenam kehidupan dan lebih sering terjadi pada

laki-laki daripada perempuan.

Gambaran radiografi :

Lesi ini lebih sering terjadi di mandibula daripada di rahang, dengan sebagian

besar terjadi di daerah premolar dan molar, di mana ameloblastoma biasanya

ditemukan. Lesi yang tampak unilokular atau, lebih umum, multilocular,

memberikan penampilan sarang lebah atau sabun-gelembung pola seperti yang

terlihat dalam ameloblastomas jinak. Sebagian besar septa yang kuat dan tebal.

Radiograf ameloblastoma ganas

C. Osteosarkoma

Osteosarcoma adalah neoplasma ganas tulang yang osteoid diproduksi langsung oleh

stroma malignant. Ketiga jenis histologis utama chondroblastic, osteoblastik, dan

fibroblastik osteosarcoma. Penyebab osteosarkoma tidak diketahui, tetapi mutasi genetik

Page 20: Makalah Radiografi Tumor RM

virus dan penyebab telah diusulkan. Hal ini juga dikenal terjadi dalam hubungan dengan

penyakit Paget dan displasia fibrosa setelah iradiasi terapi.

Gambaran radiografi

Osteosarcoma mungkin sepenuhnya radiolusen, campuran radiolusen-radiopak,

atau cukup radiopak. Struktur osseous internal dapat mengambil penampilan tulang

butiran-atau sklerotik-muncul, bola kapas, gumpalan, atau sarang lebah struktur

internal di daerah dengan kerusakan yang berdekatan dari osseous sudah ada

sebelumnya struktur internal yang dihasilkan, struktur trabekuler normal rahang

hilang.

Pelebaran membran periodontal dikaitkan dengan osteosarcoma tetapi juga

terlihat pada keganasan lain. Dinding antral atau hidung korteks mungkin hilang pada

lesi rahang atas. Lesi mandibula dapat menghancurkan korteks dari saluran

neurovaskular dan dura lamina yang berdekatan. Atau, saluran neurovaskular dapat

simetris melebar dan membesar. Efek pada periosteum dibahas dalam diskusi di

pinggiran.

Menunjukkan ruang ligamen melebar (panah) dan kepadatan dari mandibula di wilayah molar

pertama lebih besar dari normal karena pembentukan tulang abnormal dari tumor.

D. Chondrosarcoma/Chondrogenic sarkoma

Merupakan tumor ganas yang berasal dari tulang rawan. Empat subtipe histologis,

yang berkembang paling umum di wilayah kraniofasial, adalah sel jernih, terdiferensiasi,

myxoid, dan bentuk mesenchymal. Tumor ini mungkin terjadi terpusat dalam tulang, di

pinggiran tulang, atau jarang, dalam jaringan lunak. Tumor ini bisa timbul secara

Page 21: Makalah Radiografi Tumor RM

langsung dari tulang rawan atau mungkin terjadi dalam tumor jinak kartilaginosa. Dalam

kasus yang terakhir,ini disebut chondrosarcoma sekunder.

Gambaran klinis :

Chondrosarcoma umumnya terjadi pada usia berapa pun, meskipun mereka lebih

sering terjadi pada orang dewasa (usia rata-rata 47 tahun). Penyakit ini

mempengaruhi laki-laki dan perempuan dengan prevalensi sama. Seorang pasien

dengan chondrosarcoma mungkin memiliki massa perusahaan atau keras relativitas

tively durasi panjang. Pembesaran lesi ini dapat menyebabkan nyeri, sakit kepala,

dan kelainan bentuk. Tanda-tanda kurang sering dan gejala termasuk perdarahan dari

tumor atau dari leher gigi, defisit saraf sensorik, proptosis, dan gangguan visual.

Selalu tumor ditutupi dengan kulit di atasnya normal atau mukosa kecuali sekunder

ulserasi. Jika chondrosarcoma terjadi di atau dekat daerah TMJ, trismus atau fungsi

sendi abnormal dapat terjadi.

Gambaran radiografi :

Lesi umumnya bulat, bulat telur, atau lobulated. Umumnya perbatasan mereka

didefinisikan dengan baik dan pada waktu corticated, sedangkan di lain waktu

mereka berbaur dengan tulang normal yang berdekatan. Chondrosarcomas biasanya

menunjukkan beberapa bentuk kalsifikasi di dalam pusatnya, sehingga memberi

gambaran radiolusen-radiopak campuran. Pada saat campuran ini menunjukkan

bentuk dimakan ngengat tulang bergantian dengan pulau tulang sisa terpengaruh

oleh tumor. Lesi jarang sekali radiolusen. Struktur radiopak sentral telah

digambarkan sebagai flocculent, menyiratkan fitur snowlike. Kalsifikasi difus dapat

ditumpangkan pada latar belakang tulang yang menyerupai butiran atau ground-

glass-muncul tulang abnormal. Pemeriksaan yang cermat dari area flocculence dapat

mengungkapkan nidus radiolusen sentral, yang mungkin tulang rawan dikelilingi

oleh kalsifikasi. Hasilnya adalah bulat atau daerah berbintik.

Page 22: Makalah Radiografi Tumor RM

Menunjukkan Chondrosarcoma, dari rahang atas anterior, dengan kalsifikasi tidak teratur dalam

struktur internal dari tumor (panah).

E. Fibrosarcoma

Fibrosarcoma merupakan neoplasma yang terdiri dari fibroblas ganas yang

memproduksi kolagen dan elastin. Etiologi tidak diketahui, meskipun dapat timbul

secara sekunder pada jaringan yang telah menerima tingkat terapi radiasi.

Gambaran radiografi

Sebagian besar kasus fibrosarcoma dari rahang terjadi pada mandibula, Dengan

jumlah terbesar ini terjadi di daerah premolar-molar.Pinggiran dan bentuk.

Fibrosarcoma memiliki tidak jelas batas-batas yang digambarkan sebagai compang-

camping, kurang dibatasi dan noncorticated dan kurangnya ada kemiripan kapsul.

Tumor ini umumnya berbentuk 'dengan cara yang menunjukkan bahwa mereka telah

tumbuh di sepanjang tulang, sehingga mereka cenderung memanjang melalui ruang

sumsum. Perbatasan radiografi tidak menunjukkan tingkat tumor karena lesi ini

biasanya infiltratif. Jika lesi jaringan lunak terjadi berdekatan dengan tulang, mereka

dapat menyebabkan depresi piring-seperti di tulang yang mendasari atau menyerang

sebagai sebuah karsinoma sel skuamosa. Akhirnya, sclerosis dapat terjadi pada tulang

normal yang berdekatan dengan fibrosarcoma pada perifer tulang atau pusat.

Lesi tampak radiolusen sepenuhnya. Jika lesi tidak terlalu agresif, baik tulang

rahang sisa atau reaktif pembentukan tulang osseus terjadi. Efek yang paling umum

pada struktur yang berdekatan adalah kehancuran. Pada mandibula, prosesus alveolar,

Page 23: Makalah Radiografi Tumor RM

perbatasan inferior rahang, dan korteks dari saluran neurovaskular hilang. Pada

rahang atas, lantai rendah dari sinus maksilaris, dinding posterior rahang atas, dan

lantai hidung dapat dihancurkan. Pada rahang baik, lamina dura dan korteks folikel

yang dihapuskan. Penghancuran lempeng kortikal luar biasanya disertai dengan

massa jaringan lunak yang menonjol. Resorpsi akar jarang.

Radiograf Fibrosarcoma

Page 24: Makalah Radiografi Tumor RM

BAB 3. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tumor merupakan sekumpulan

sel yang membelah diri dengan sangat cepat sehingga tumbuh dan jumlahnya menjadi

semakin banyak dan tidak terkendali. Tumor dibagi menjadi 2 yaitu tumor jinak dan tumor

ganas. Tumor jinak kecepatan pembelahan sel - selnya tidak terlalu tinggi dan sel - sel hasil

pembelahan yang cepat tersebut masih menunjukkan keabnormalan yang relatif rendah,

sedangkan tumor ganas kecepatan pembelahan selnya sangat tinggi dan sel - selnya

menunjukkan keabnormalan yang relatif besar serta tidak mempunyai selaput seperti halnya

tumor jinak sehingga bisa menyerang dan merusak jaringan di sekitarnya. Sel - sel tumor bisa

masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke bagian - bagian tubuh yang lainnya.

Tumor jinak dibagi menjadi 2 yaitu tumor jinak odontogen dan non odontogen. Tumor

jinak odontogen berasal dari sel-sel odontogen yang meliputi jaringan epitel gigi, jaringan

ikat mesenkim atau gabungan dari keduanya. Tumor yang tergolong dalam tumor jinak

odontogen antara lain : Ameloblastoma, Calcifying Odontogenic Tumor (Pinborg Tumor),

Squamous Odontogenic Tumor, Odontoma, Ameloblastis Fibroma, Ameloblastic Fibro-

odontoma, Odontogenic Myxoma/Myofibroma, Cementoblastoma. Sedangkan tumor jinak

non odontogen bukan berasal dari sel-sel odontogen, antara lain Neurofibroma,

Neurilemoma/Schawannoma dan Osteoma. Tumor ganas pada rongga mulut antara lain :

Karsinoma, Ameloblastoma ganas, Osteosarcoma, Chondrosarcoma serta Fibrosarcoma.

Metode pengobatan pada neoplasma antara lain dengan operasi, radioterapi, dan

kemoterapi. Beberapa teknik operasi antara lain intralesional atau intrakapsuler, eksisi

marginal, eksisi luas serta operasi radikal. Teknik intralesional atau intrakapsuler dilakukan

dengan cara eksisi/kuretase tumor.

Page 25: Makalah Radiografi Tumor RM

DAFTAR PUSTAKA

Syafriadi, Mei. 2008. Patologi Mulut (Tumor Neoplastik dan Non Neoplastik Rongga Mulut).

Yogyakarta : Penerbit Andi.

White, Stuart C dan Michael J. Pharoah. 2009. Oral Radiology Principles and Interpretation

(Edisi 6). China : Mosby Elsevier.

Pindborg, Jens J.1991. Kanker dan Prakanker Rongga Mulut (alih bahasa). Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.