makalah penelitian pengembangan versi 2003

34
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penelitian pendidikan dan pengembangan yang lebih dikenal dengan istilah research and development (R & D). Strategi untuk mengembangkan sebuah produk pendidikan oleh Borg&Gall (1983) disebut sebagai penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan kadang pula sering disebut juga suatu pengembangan berbasis pada penelitian atau disebut juga suatu Research-based development. Dalam dunia pendidikan, penelitian dan pengembangan hadir belakangan dan merupakan jenis penelitian yang relatif baru. Pengertian penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji

Upload: munawarah-che

Post on 03-Jan-2016

543 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian pendidikan dan pengembangan yang lebih dikenal dengan istilah

research and development (R & D). Strategi untuk mengembangkan sebuah produk

pendidikan oleh Borg&Gall (1983) disebut sebagai penelitian dan pengembangan.

Penelitian dan pengembangan kadang pula sering disebut juga suatu pengembangan

berbasis pada penelitian atau disebut juga suatu Research-based development. Dalam

dunia pendidikan, penelitian dan pengembangan hadir belakangan dan merupakan

jenis penelitian yang relatif baru.

Pengertian penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah

suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah-

langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan

penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan

temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang

dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan.

Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu

model pengembangan berbasis industry, yang temuan-temuannya dipakai untuk

mendesain produk dan prosedur yang kemudian secara sistematis dilakukan uji

lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi criteria keefektifan, kualitas,

dan standar tertentu(Gall & Borg, 2003).

Penelitian pengembangan menurut (Seels & Richey, 1994), didefinisikan sebagai

berikut : “ Penelitian pengembangan sebagaimana dibedakan dengan pengembangan

pembelajaran yang sederhana, didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk

merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses dan hasil-

hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara

internal.”

Page 2: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

Lebih jauh menurut Seels dan Richey,dalam bentuk yang paling sederhana

penelitian dan pengembangan ini dapat berupa : (1) kajian tentang proses dan dampak

rancangan pengembangan dan upaya-upaya pengembangan tertentu atau khusus atau

berupa (2) suatu situasi dimana seseorang melakukan atau melaksanakan rancangan,

pengembangan pembelajaran, atau kegiatankegiatan evaluasi dan mengkaji proses

pada saat yang sama atau berupa (3) kajian tentang rancangan, pengembangan, dan

proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan komponen atau proses secara

menyeluruh atau tertentu saja.

Namun pada hakikatnya, suatu penelitian dan pengembangan dilakukan untuk

menjembatani atau memutus kesenjangan antara penelitian dasar dan terapan.

Terkadang seorang peneliti melakukan sebuah penelitian dengan pendekatan

penelitian “tradisional”( misalnya penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan

focus penelitian hanya mendeskripsikan tentang pengetahuan, jarang memberikan

deskripsi yang berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain dalam

pembelajaran atau pendidikan.

Untuk itu, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaimana suatu penelitian

dan bagaimana pengembangannya dalam dunia pendidikan. Dari sini, penulis akan

mencoba mengkaji tentang penelitian dan pengembangan dalam dunia pendidikan

khususnya. Diharapkan dari pengkajian penelitian dan pengembangan akan

memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan

bagi seorang peneliti, yaitu untuk mendapatkan suatu reformasi atau perubahan yang

terjadi dalam kurun waktu tertentu.

Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian pengembangan di

bidang pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam rangka memfokuskan ide dan diskusi, maka dirumuskan masalah yang

dibahas adalah :

Page 3: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

1. Apa definisi dari penelitian pengembangan?

2. Bagaimana karakteristik dan motif penelitian pengembangan ?

3. Apa rumusan masalah dan tujuan penelitian pengembangan ?

4. Apa saja langkah-langkah pokok penelitian pengembangan?

5. Bagaimana proses penelitian pengembangan?

6. Apa metode penelitian pengembangan?

7. Apa aspek-aspek penting penelitian dan pengembangan?

8. Apa saja teknik penyusunan usulan?

C. TUJUAN PENULISAN

Dari perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penulisan makalah ini

adalah untuk mengetahui :

1. Definisi penelitian pengembangan.

2. Karakteristik dan motif penelitian pengembangan.

3. Tujuan dari penelitian pengembangan.

4. Langkah-langkah pokok penelitian pengembangan.

5. Proses penelitian pengembangan.

6. Metode penelitian pengembangan.

7. Aspek-aspek penting penelitian dan pengembangan.

8. Teknik penyusunan usulan.

D. MANFAAT

Makalah ini di samping memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian juga

diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoritis,

hasil makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi penelitian pendidikan

(education research). Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pengetahuan bagi para pembaca.

Page 4: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

BAB II

ISI

2.1 DEFINISI PENELITIAN PENGEMBANGAN

Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan

untuk menguji teori. Sedangkan Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian

pengembangan sebagai berikut:

Educational Research and development (R & D) is a process used to develop

and validate educational products. The steps of this process are usually referred to

as the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to the

product to be developed, developing the products based on these findings, field

testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct

the deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous programs of

R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets

its behaviorally defined objectives.

Penelitian Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari

proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari

temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan,

mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan

di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki

kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program

yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan

bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.

Page 5: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu

pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program,

proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan,

dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan

nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut.

Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan

berdasarkan dua tujuan, yakni :

1. Pengembangan prototipe produk

2. Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi

prototipe produk tersebut.

Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan

atas dua tipe sebagai berikut :

Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk

atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran

tentang proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang

mendukung bagi implementasi program tersebut.

Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan

yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk

memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang

efektif.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan.

Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru, materi belajar,

media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran

Page 6: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

2.2 KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN

Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan

dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran

sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap

pemerolehan kualitas pembelajaran.

2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media

belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli,

dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk

yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut

seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung

jawabkan secara akademik.

4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media

pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara

sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan

originalitas.

Sedangkan motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan Akker (1999)

antara lain :

1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat

tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya

pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk

desain dan pengembangan dalam pendidikan.

Page 7: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di

dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang

lebih evolusioner (interaktif dan siklis).

3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada

reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.

2.3 RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

Pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian pengembangan biasanya

berisi dua informasi, yaitu (1) masalah yang akan dipecahkan dan (2) spesifikasi

pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan untuk memecahkan

masalah tersebut. Selama dua aspek ini terkandung dalam sebuah rumusan masalah

penelitian pengembangan, maka rumusan masalah tersebut sudah benar.

Penambahan beberapa sub-masalah untuk merinci rumusan masalah (utama) bisa

saja dilakukan selama tidak mengurangi kejelasan makna dari rumusan masalah

tersebut, misalnya tetap hanya akan menghasilkan sebuah produk perangkat

pembelajaran dalam satu penelitian pengembangan. Rumusan masalah penelitian

pengembangan bisa dirinci menjadi beberapa sub-masalah apabila perangkat

pembelajaran yang akan dikembangkan bisa dibagi menjadi beberapa bagian.

Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan dibedakan berdasarkan

pengembangan pada bagian kurikulum, teknologi dan media, pelajaran dan instuksi,

dan pendidikan guru didaktis. Berikut ini penjelasannya :

1.   Pada bagian kurikulum

Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan

sepanjang pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu

Page 8: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

program/produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk

menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan.

2.   Pada bagian teknologi dan media

Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional,

pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan

masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.

3.   Pada bagian pelajaran dan instruksi

Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan

pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari

pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk

berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.

4.   Pada bagian pendidikan guru dan didaktis

Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan

para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan

spesifik bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan

penelitian pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar

pada penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang

memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan,

mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan

produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.

2.4 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN PENGEMBANGAN

Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall :

Page 9: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal

Penelitian dan pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka,

pengamatan atau observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal

atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi

awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui

pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.

2. Perencanaan

Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan

khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil. Hal yang

sangat urgen dalam tahap ini adalah merumuskan Tujuan khusus yang ingin

dicapai oleh produk yang dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk

memberikan informasi yang tepat untuk mengembangkan program-program

atau produk sehingga program atau produk yang diuji cobakan sesuia dengan

Tujuan khusus yang ingin dicapai.

3. Pengembangan format produk awal

Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan

pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan

program yang dimaksud apakah ber upa bahan cetak, urutan proses, atau

prosedur yang dilengkapi dengan video.

4. Uji coba awal

Dilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan

data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis.

5. Revisi produk

Page 10: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

Dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut

diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang

dikembangkan.

6. Uji coba lapangan

Dilakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data

kuantitatif. Hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan

khusus yang ingin dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

7. Revisi produk

Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan

dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk

menentukan keberhasilan produk dalam pencapaian Tujuan dan

mengumpulkan informasi.

8. Uji lapangan

Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara,

observasi, dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.

9. Revisi produk akhir

Yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan.

10. Desiminasi dan implementasi

Yaitu penyampaian hasil pengembangan(proses, prosedur, program, atau

produk) kepada para pengguna yang professional melalui forum pertemuan

atau menuliskan dalam jurnal, atau dalam bentuk buku atau handbook.

Page 11: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

2.5 PROSES PENELITIAN PENGEMBANGAN

Penelitian pengembangan biasanya dimulai dengan identifikasi masalah

pembelajaran yang ditemui di kelas oleh guru yang akan melakukan penelitian. Yang

dimaksud masalah pembelajaran.dalam penelitian pengembangan adalah masalah

yang terkait dengan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, lembar kerja

siswa, media pembelajaran, tes untuk mengukur hasil belajar, dsb. Perangkat

pembelajaran dianggap menjadi masalah karena belum ada, atau ada tetapi tidak

memenuhi kebutuhan pembelajaran, atau ada tetapi perlu diperbaiki, dsb. Tentunya

tidak semua masalah perangkat pembelajaran akan diselesaikan sekaligus, satu

masalah perangkat pembelajaran saja yang dipilih sebagai prioritas untuk diselesaikan

lebih dulu.

Tahap berikutnya adalah mengkaji teori tentang pengembangan perangkat

pembelajaran yang relevan dengan yang akan dikembangkan. Setelah menguasai teori

terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran, peneliti kemudian bekerja

mengembangkan draft perangkat pembelajaran berdasarkan teori yang relevan yang

telah dipelajari. Setelah selesai dikembangkan, draft harus berulangkali direview

sendiri oleh peneliti atau dibantu oleh teman sejawat (peer review).

Setelah diyakini bagus sesuai dengan yang diharapkan, draft tersebut dimintakan

masukan kepada para ahli yang relevan (expert validation). Masukan dari para ahli

dijadikan dasar untuk perbaikan terhadap draft. Setelah draft direvisi berdasar

masukan dari para ahli, langkah berikutnya adalah menguji-coba draft tersebut. Uji-

coba disesuaikan dengan penggunaan perangkat. Bila yang dikembangkan adalah

bahan ajar, maka uji-cobanya adalah digunakan untuk mengajar kepada siswa yang

akan membutuhkan perangkat tersebut. Uji-coba bisa dilakukan pada beberapa bagian

saja terhadap sekelompok kecil siswa, atau satu kelas. Bila yang diuji-coba adalah

silabus, maka uji-cobanya adalah terhadap guru yang akan menggunakan silabus

Page 12: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

tersebut. Kegiatan uji-cobanya adalah meminta guru menggunakan silabus untuk

menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP).

Tujuan uji-coba adalah untuk melihat apakah perangkat pembelajaran yang

dikembangkan dapat diterima atau tidak. Dari hasil uji-coba, beberapa bagian

mungkin memerlukan revisi. Kegiatan terakhir adalah revisi terhadap draft menjadi

draft akhir perangkat pembelajaran tersebut.

Menurut Akker (1999), ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan yaitu :

1.   Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation).

Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan

mencakup :

tinjauan ulang literatur,

konsultasi tenaga ahli,

analisa tentang ketersediaan contoh untuk tujuan yang terkait, dan

studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan kebutuhan.

2.   Penyesuaian teoritis (theoretical embedding)

Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan

dalam mengutarakan dasar pemikiran yang teoritis untuk pilihan rancangan.

3.   Uji empiris (empirical testing)

Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari

intervensi.

Page 13: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

4. Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation,analysis,

and reflection on process and outcome).

Implementasi dan hasilnya untuk berperan pada spesifikasi dan perluasan

metodologi rancangan dan pengembangan penelitian.

2.6 METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

Metode penelitian pengembangan tidaklah berbeda jauh dari penelitian

pendekatan penelitian lainya. Namun, pada penelitian pengembangan difokuskan

pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation (Tessmer, 1993)

yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews dan one-to-one, dan small

group), serta field test. Adapun alur desain formative evaluation sebagai berikut :

 

Gambar 1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993)

1.   Tahap Preliminary

Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti

dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah

Page 14: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan

persiapan-persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur

kerja sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian.

2.   Tahap Formative Evaluation

a. Self Evaluation

Analisis

Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam

hal ini akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis

perangkat atau bahan yang akan dikembangkan.

Desain

Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan

yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di

kembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi

teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni

desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat.  Hasil

pendesainan ini disebut sebagai prototipe pertama.

b. Prototyping

Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self

evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara

paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe

pertama dinamakan dengan prototipe kedua.

Expert Review

Page 15: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan

dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan

bahasa dari masing-masing prototipe. Saran–saran para pakar digunakan

untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan

saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada

lembar validasi sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain

ini telah valid atau tidak.

One-to-one

Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah

dikembangkan  kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan

ini digunakan untuk merevisi desain yang telah dibuat.

Small group

Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada

prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe tersebut dan

dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan pada small

group. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum

diujicobakan pada tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan

saran/komentar siswa pada small group dan hasil analisis butir soal ini

dinamakan prototipe ketiga.

c. Field Test

Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar

untuk merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek

penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test.

Page 16: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk

yang telah memenuhi kriteria kualitas. Akker (1999) mengemukakan bahwa

tiga kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki

efek potensial).

2.7 ASPEK-ASPEK PENTING PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R & D), ada beberapa aspek

penting yang harus diperhatikan :

1. Jenis Data

Dalam uji-coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan

keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Oleh sebab

itu, jenis data yang akan dikumpulkan harus disesuaikan dengan

informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bisa jadi data yang dikumpulkan

hanya data tentang pemecahan masalah yang terkait dengan keefektifan

dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang dihasilkan.

Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subjek

uji-coba tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap

subjek ahli isi, kelompok kecil, atau ketiganya. Dalam uji ahli, data yang

terungkap antara lain ketepatan substansi, ketepatan metode, ketepatan

desain produk, dan sebagainya.

2. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan harus sesuai dengan jenis data yang

dikumpulkan. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (a)

analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi dan penyajian

data yang baik dengan tabel, bagan, atau grafik, (b) data diklasifikasikan

berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan, (c) data

dianalisis secara kualitatif-naratif maupun dalam bentuk perhitungan

kuantitatif, (d) penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat

Page 17: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

faktual tanpa interpretasi pengembangan, sehingga dapat dijadikan dasar

dalam melakukan revisi produk, dan (e) dalam analisis data, penggunaan

perhitungan statistik harus sesuai dengan permasalahan yang diajukan,

dan produk yang akan dikembangkan.

3. Penyajian Data

Hasil uji-coba hendaknya disajikan secara menarik dan komunikatif,

sesuai dengan jenis dan karakteristik produk dan calon konsumen

pemakai produk. Penyajian yang komunikatif akan membantu

konsumen/pengguna produk dalam mencena informasi yang disajikan,

dan menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan model atau produk

hasil pengembangan.

4. Revisi Produk

Revisi produk, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut yaitu : (a)

simpulan yang ditarik dari hasil analisis uji-coba hendaknya menjelaskan

apakah model atau produk yang dihasilkan perlu direvisi atau tidak, (b)

pengambilan keputusan untuk melakukan revisi model atau produk perlu

disertai dengan dukungan atau pembenaran bahwa setelah direvisi model

atau produk itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik, dan

lebih mudah bagi pemakai, dan (c) komponen-komponen yang perlu dan

akan direvisi hendaknya dikemukakan secara jelas dan terperinci.

5. Expert Judgement

Proses expert judgement dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu (a)

diskusi kelompok adalah suatu proses diskusi yang melibatkan para pakar

(ahli) untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah,

menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai

alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan sumber daya

yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah pendapat

(brainstorming) diantara para ahli tentang rancangan model atau produk.

Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang keahlian

Page 18: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

masing-masing, dan (b) teknik Delphi, adalah suatu cara untuk

mendapatkan konsensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif.

Langkah-langkah penerapan teknik delphi untuk uji-ahli dalam penelitian

dan pengembangan adalah:

6. Problem Identification and Specification

Peneliti mengidentifikasi isu dan masalah yang berkembang

dilingkungannya (bidangnya), permasalahan yang melatarbelakangi, atau

permasalahan yang dihadapi yang harus mendapat penyelesaian.

7. Personal Identification and Selection

Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi,

peneliti menentukan dan memilih orang-orang ahli, menaruh perhatian,

dan tertarik pada bidang tersebut untuk memecahkan masalah. Jumlah

pakar harus sesuai dengan subpermasalahan, tingkat kepakaran

(experetise), dan atau kewenangannya.

8. Questionaire Design

Peneliti menyusun instrumen berdasarkan variabel yang diamati atau

permasalahan yang akan diselesaikan. Instrumen tersebut hendaknya

memenuhi validitas isi (content validity). Butir pertanyaan sebaiknya

menggunakan bentuk open-ended question, kecuali jika permasalahan

sudah spesifik.

9. Sending Questioner dan Analisis Responded for First Round

Peneliti mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden,

selanjutnya mereview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen

yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan

jawaban yang sama dan berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi

instrumen.

10. Development of Subsequent Questionaires

Kuesioner hasil review pada putaran pertama dikembangkan dan

diperbaiki, selanjutnya pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi,

Page 19: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

kuesioner dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami

kesulitan dan keraguan dalam merangkum, maka peneliti dapat meminta

klarifikasi kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan

hingga 3-5 putaran, bergantung dari keluasan dan kerumitan

permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus.

11. Organization of Group Meetings

Peneliti menyusun rencana pertemuan kelompok untuk melakukan

diskusi dan klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan. Disinilah

argumentasi dan debat bisa terjadi untuk mencapai konsensus dalam

memberikan jawaban tentang rancangan suatu produk atau instrumen

penelitian. Melalui face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara

terperinci mengenai responden. Keputusan akhir tentang hasil jajak

pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus.

12. Prepare Final Report

Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, dan hasil yang

dicapai dalam teknik Delphi. Hasilnya perlu diuji coba di lapangan

dengan responden yang akan menggunakan model atau produk dalam

jumlah yang lebih besar.

2.8 TEKNIK PENYUSUNAN USULAN

Penelitian dan pengembangan atau research and development (R & D) adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk atau

menyempurnakan produk. Produk tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat

keras, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium atau

juga perangkat lunak (software) seperti program komputer, model pembelajaran dan

lain-lain. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode

yang digunakan, yaitu metode : deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Variasi

metode inilah yang mendasari substansi proposal yang harus disusun.

Page 20: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

Secara umum, garis besar isi usulan penelitian dan pengembangan dapat disusun

dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Hasil Penelitian

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

B. Kerangka Berpikir

C. Produk yang Akan Dihasilkan

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

B. Desain dan Prosedur Penelitian

C. Populasi dan Sampel

D. Instrumen Penelitian

E. Analisis Data

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

PERINCIAN BIAYA PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN BIODATA PENELITI

Page 21: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat di simpulkan:

1. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam

pendidikan.

2. Empat karakteristik penelitian pengembangan antara lain ; (1) masalah yang

ingin dipecahkan ; (2) pengembangan model ; (3) proses pengembangan

produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli dan uji coba lapangan secara

terbatas (4) proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode dan

media pembelajaran.

3. Pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian pengembangan biasanya

berisi dua informasi, yaitu (1) masalah yang akan dipecahkan dan (2)

spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan

untuk memecahkan masalah tersebut.

4. Langkah-langkah penelitian pengembangan adalah (1) penelitian dan

pengumpulan informasi awal ; (2) perencanaan ; (3) pengembangan format

produk awal; (4) uji coba awal; (5) revisi produk; (6) uji coba lapangan; (7)

revisi produk; (8) uji lapangan; (9) revisi produk akhir; (10) desiminasi dan

implementasi.

Page 22: Makalah Penelitian Pengembangan Versi 2003

5. Empat tahap dalam penelitian pengembangan, yaitu (1) pemeriksaan

pendahuluan; (2) penyesuaian teoritis; (3) uji empiris; (4) proses dan hasil

dokumentasi, analisa dan refleksi.

6. Metode penelitian pengembangan difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap

preliminary dan tahap formative evaluation.

7. Aspek-aspek penting dalam penelitian dan pengembangan, yaitu (1) jenis

data; (2) analisis data; (3) penyajian data; (4) revisi produk; (5) expert

judgement; (6) problem identification and specification; (7) personal

identification and selection; (8) questionaire design; (9) sending questioner

and analysis responded for first round; (10) development of subsequent

questionaires; (11) organization of group meetings; (12) prepare final report.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa menjadi referensi pembaca dan

sangat diharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan dalam penulisaan –

penulisan yang akan datang.