fisiologi ibu hamil versi 2003

22
TUGAS DISKUSI KELOMPOK 5 MODUL REPRODUKSI Anggota DK 5: Andika Indra Purwantoro I11110061 Reza Redha Ananda I11112005 Novia R. Maringga I11112074 Juwita Valen R. I1011131007 Atika I1011131018 Fida Alawiyah I1011131027 Gusti Ahmad Faiz Nugraha I1011131040 Aisyah I1011131042 Ely Kusumawardani I1011131044 Akbar Taufik I1011131068 Lisa Florencia I1011131072 Yohanes Satrio I1011131076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Upload: gusti-ahmad-faiz

Post on 03-Feb-2016

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

yifkvk

TRANSCRIPT

Page 1: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

TUGAS DISKUSI KELOMPOK 5

MODUL REPRODUKSI

Anggota DK 5:

Andika Indra Purwantoro I11110061

Reza Redha Ananda I11112005

Novia R. Maringga I11112074

Juwita Valen R. I1011131007

Atika I1011131018

Fida Alawiyah I1011131027

Gusti Ahmad Faiz Nugraha I1011131040

Aisyah I1011131042

Ely Kusumawardani I1011131044

Akbar Taufik I1011131068

Lisa Florencia I1011131072

Yohanes Satrio I1011131076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2015

Page 2: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

Perubahan Fisiologis Saat kehamilan

Pada saat kehamilan terjadi proses adaptasi baik fisiologis, anatomis dan

biokimia. Proses adaptasi ini merupakan respons terhadap rangsangan fisiologis dari

janin dan plasenta. Proses ini akan berakhir setelah proses persalinan dan menyusui,

kembali kepada keadaan prahamil hampir secara sempurna.

Banyak dari perubahan fisiologis dianggap abnormal jika terjadi pada wanita

tidak hamil misalnya peningkatan bermakna volume darah dan curah jantung. Adaptasi

seperti ini dapat mengakibatkan kegagalan ventrikel jika ibu hamil memiliki penyakit

jantung. Oleh karena itu, adaptasi fisiologis dapat disalahartian sebagai proses patologis

atau dapat memperparah keadaan suatu penyakit. Pada kehamilan normal terjadi

perubahan anatomis dan fisiologis pada hampir semua sistem organ. Berikut perubahan

fisiologis saat kehamilan ditinjau berdasarkan sistem organ:

1) Saluran reproduksi

a. Uterus

Selama kehamilan terjadi pembesaran uterus hingga mencapai > 20 L

akibat regangan dan hipertrofi mencolok sel-sel otot sementara produksi miosit

baru terbatas. Hipertrofi ini diiringi oleh akumulasi jaringan fibrosa terutama

pada lapisan otot eksternal dan peningkatan bermakna jaringan elastik.

Anyaman yang terbentuk juga ikut memperkuat dinding uterus.

Meskipun mengalami penebalan yang bermakna selama beberapa bulan

pertama kehamilan, dinding korpus sebenarnya menipis seiring kemajuan

gestasi. Pada aterm, ketebalan dinding ini hanya 1 – 2 cm. Pada bulan-bulan

terakhir kehamilan, uterus berubah menjadi suatu kantung berotot yang tipis,

lunak dan lentur. Hipertrofi uterus, pada awal kehamilan dirangsang oleh

estrogen dan progesteron. Pembesaran uterus paling mencolok terjadi di fundus.

Sejak awal kehamilan uterus sudah mengalami kontraksi ireguler yang tidak

menyebabkan nyeri. Selama trimester kedua, kontraksi ini dapat dideteksi

dengan pemeriksaan bimanual yang disebut juga kontraksi Braxton Hicks.

Kontraksi ini muncul spontan dan sporadis serta tidak berirama dengan

intensitas 5 – 25 mmHg. Kontraksi ini meningkat selama 1 – 2 minggu terakhir

kehamilan dengan frekuensi setiap 10 – 20 menit sehingga dapat mengakibatkan

rasa tidak nyaman dan persalinan palsu (false labor) pada akhir kehamilan.

Page 3: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

Perfusi plasenta di ruang antarvilus bergantung pada aliran darah uterus

total terutama dari arteri uterina dan ovarium. Aliran darah uteroplasenta

meningkat berkisar 450 – 650 ml/menit menjelang aterm. Vena-vena uterus

mengalami peningkatan daya regang untuk menampung peningkatan massif

aliran darah uteroplasenta.

Peningkatan progresif aliran darah ibu-plasenta selama gestasi diakibatkan

oleh vasodilatasi sementara aliran darah janin-plasenta yang meningkat akibat

terus tumbuhnya pembuluh plasenta. Diameter rerata arteri uterina meningkat

hingga 2 kali lipat pada minggu ke-20. Vasodilatasi ini diakibatkan oleh

stimulasi estrogen.

b. Serviks

Serviks sudah mulai mengalami perlunakan dan sianosis pada 1 bulan

setelah konsepsi akibat peningkatan vaskularitas dan edema serviks keseluruhan

desertai hipertrosfi serta hiperplasia kelenjar serviks. Kelenjar-kelenjar serviks

mengalami proliferasi mencolok sehingga kelenjar ini akan menempati separuh

dari seluruh massa serviks. Perubahan ini mengakibatkan perluasan (eversi)

kelenjar endoserviks kolumnar yang tampak merah dan seperti beludru serta

mudah berdarah oleh trauma ringan seperti pengambilan apusan Pap (pap

smear).

Sel mukosa endoserviks memproduksi mukus lengket dalam jumlah besar

yang menyumbat kanalis servisis uteri segera setelah konsepsi. Mukus ini kaya

akan imunoglobulin dan sitokin sehingga berfungsi sebagai sawar imunologis

untuk melindungi uterus terhadap infeksi vagina. Sumbat mukus ini akan lepas

sehingga tejadi bloody show pada awal persalinan.

c. Ovarium

Selama kehamilan, ovulasi berhenti dan pematangan folikel baru ditunda.

Biasanya hanya satu korpus luteum yang ditemukan pada wanita hamil. Struktur

ini berfungsi optimal memproduksi progeteron sampai 6 – 7 minggu pertama

kehamilan. Suatu reaksi desidua berupa bercak jaringan yang meninggi dan

mudah berdarah pada dan di bawah permukaan ovarium, serupa dengan stroma

endometrium, sering dijumpai pada kehamilan dan terlihat pada kelahiran

caesar. Terjadi juga peningkatan kaliber vena-vena ovarium yang terlihat pada

kelahiran caesar.

Page 4: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

Selama kehamilan, relaksin diproduksi oleh korpus luteum, desidua dan

plasenta serta iorgan non reproduksi. Efek biologis utamanya adalah

remodelling jaringan ikat saluran reproduksi untuk mengakomodasi persalinan,

inisiasi peningkatan hemodinamika ginjal serta penurunan osmolalitas.

Luteoma kehamilan yaitu suatu tumor ovarium padat berdiameter > 20 cm

yang terbentuk selama kehamilan dan terdiri dari sel-sel terluteinisasi akibat

reaksi luteinisasi berlebihan akan mengecil setelah kelahiran. Kista teka lutein

adalah lesi ovarium jinak berukuran sedang akibat stimulasi fisiologis

berlebihan dengan peningkatan kadar serum hCG.

d. Tuba Uterina

Otot-otot tuba uterina hanya sedikit mengalami hipertrofi selama

kehamilan. Namun, epitel mukosa tuba menjadi agak mendatar. Di stroma

endosalping mungkin terbentuk sel-sel desidua, tapi tidak terbentuk membran

desidua yang kontinu.

e. Vagina dan perineum

Selama kehamilan, terjadi peningkatan vaskularitas dan hiperemia di kulit

dan otot perineum serta vulva, disrtai pelunakan jaringan ikat di bawahnya.

Meningkatnya vaskularitas sangat mempengaruhi vagina dan menyebabkan

warnanya menjadi keunguan (tanda chadwick). Dinding vagina mengalami

peningkatan ketebalan mukosa, pelonggaran jaringan ikat dan hipertrofi sel otot

polos sebagai persiapan untuk meregang saat persalinan. Papila epitel vagina

mengalami hipertrofi sehingga terbentuk gambaran berpaku-paku halus.

Sekresi serviks ke vagina selama kehamilan sangat meningkat dan berupa

cairan putih agak kental. Cairan ini ber-pH asam, berkisar 3,5 – 6 akibat

peningkatan produksi asam laktat dan glikogen di epitel vagina oleh kerja

Lactobacillus acidophilus.

2) Kulit

Terjadi peningkatan aliran darah kulit selama kehamilan untuk mengeluarkan

kelebihan panas yang terbentuk akibat peningkatan metabolisme. Setelah

pertengahan kehamilan juga terbentuk alur-alur kemerahan yang sedikit cekung di

kulit abdomen, payudara serta paha yang disebut stria gravidarum atau stretch

marks. Pada wanita multipara, selain stria gravidarum, sering tampak garis-garis

putih keperakan mengkilap yang mencerminkan sikatriks dari stria lama.

Page 5: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

Hiperpigmentasi terjadi pada 90% wanita dan biasanya mencolok pada wani

berkulit gelap. Garis tengah kulit abdomen (linea alba) mengalami pigentasi

sehingga berubah menjadi hitam kecoklatan (linea nigra). Kadang muncul bercak-

bercak kecoklatan ireguler berbagai ukuran di wajah dan leher emnimbulkan

kloasma atau melasma gravidarum (mask of pregnancy). Pigmentasi areola dan

kulit genital juga dapat bertambah. Hanya sedikit diketahui tentang sifat perubahan

pigmentasi meskipun melanocyte stimulating hormone meningkat secara bermakna

sejak akhir bulan kehamilan hingga aterm. Estrogen dan progesteron juga memiliki

efek merangsang melanosit.

Angioma yang disebut vascular spider terbentuk pada dua pertiga wanita kulit

putih. Angioma ini berupa tonjola-tonjolan kecil merah di kulit terutama pada

wajah, leher, dada atas serta lengan disertai dengan jari-jari menjulur keluar dari

bagian tengah lesi. Keadaan ini juga sering disebut nevus, angioma atau

telangiektasia. Eritema palmaris ditemukan selama kehamilan pada dua pertiga

wanita kulit putih. Perubahan vaskular ini kemungkiana besar akibat

hiperestrogenemia.

3) Payudara

Pada minggu-minggu awal kehamilan, wanita sering merasakan parestesia dan

nyeri payudara. Setela bulan kedua, payudara membesar dan memperlihatkan vena-

vena halus di bawah kulit. Puting menjadi jauh lebih besar, lebih gelap serta lebih

tegak. Setelah beberapa bulan pertama, pemijatan lembut pada puting

menyebabkan keluarnya cairan kental kekuningan (kolostrum). Areola juga

semakin melebar dan lebih gelap. Di areola tersebut tersebar sejumlah tonjolan

kecil, kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebasea hipertrofik.

4) Perubahan metabolik

Sebagai respons terhadap peningkatan kebutuhan janin dan plasenta, wanita

hamil mengalami perubahan metabolik secra intens. Pada trimester ketiga, laju

metabolik basal ibu meningkat 10 – 20% dibandingkan saat tidak hamil. Tambahan

kebutuhan total energi selama kehamilan diperkirakan mencapai 80 ribu kkal atau

sekitar 300 kkal/hari. Perubahan metabolik pada kehamilan yang lain meliputi:

a. Penambahan berat badan

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan akibat oleh

uterus dan isisnya, payudara dan peningkatan volume darah serta cairan

Page 6: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

ekstrasel ekstravaskular. Penambahan berat badan rerata selama kehamilan

berkisar 12,5 kg.

b. Metabolisme air

Pada kehamilan terjadi peningkatan retensi air. Retensi ini diperantarai oleh

penurunan osmolalitas plasma sekitar 10mOsm/kg akibat perubahan ambang

osmotik untuk haus dan sekresi vasopressin. Jumlah air tambahan minimal

rerata yang diperoleh oleh ibu hamil sebesar 6,5 L dimana 3,5 L berasal dari

kandunagan air janin, plasenta dan cairan amnion dan 3 L berasal dari

peningkatan volume darah, uterus dan ukuran payudara.

Edema pitting terlihat jelas di pergelangan kaki dan tungkai khususnya pada

sore hari. Penimbunan cairan ini sekitar 1 L akibat peningkatan tekanan vena di

bawah uterus akibat sumbatan parsial vena kava. Penurunan tekanan osmotik

koloid interstisium juga menyebabkan edema kehamilan.

c. Metabolisme protein

Produk-produk konsepsi, uterus dan darah ibu reatif lebih kaya protein

daripada lemak atau karbohidrat. Konsenterasi asam amino lebih tinggi di

kompartemen janin daripada ibu yang diatur oleh plasenta sehingga

memekatkan asam amino ke dalam sirkulasi janin yang dapat berperan dalam

sintesis protein dan transaminasi asam amino.

d. Metabolisme karbohidrat

Kehamilan normal ditandai oleh hipoglikemia puasa, hiperglikemia pasca

makan dan hiperinsulinemia ringan. Peningkatan kadar basal insulin plasma ini

berkaitan dengan ingesti glukosa. Sensitivitas insulin mengalami penurunan 45

– 70% pada ibu hamil sehingga terjadi keadaan resistensi insulin perifer untuk

memastikan kesediaan glukosa bagi janin pasca makan. Kadar laktogen plasenta

yang meningkat mengakibatkan peningkatan lipolisis sehingga meningkatkan

konsenterasi asam lemak bebas darah yang membantu meningkatkan resistensi

jaringan terhadap insulin. Tejadi perubahan bahan bakar karbohidarat menjadi

lemak untuk mempercepat kelaparan.

e. Metabolisme lemak

Selama kehamilan, konsenterasi lemak, lipoprotein plasma meningkat

bermakna dan lemak disimpan di bagian tengah tubuh serta tersedia untik

disalurkan kepada plasenta selama trimester terakhir. Mekanisme yang

menyebabkan hiperlipidemia adalah peningkatan aktivitas lipolitik dan

Page 7: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

penurunan aktivitas lipoprotein lipase di jaringan lemak. Selama kehamilan

terjadi juga perbaikan respons vasodilatasi akibat peningkatan konsenterasi

HDL. Kadar rerata kolesterol LDL, HDL dan trigliserida adalah 267 mg/dl, 136

mg/dl, 81 mg/dl dan 245 mg/dl.

f. Metabolisme elektrolit dan mineral

Selama kehamilan terjadi retensi natrium sebesar 1000 mEq dan kalium 300

mEq akibat peningkatan resorpsi tubulus. Meskipun terjadi peningkatan

akumulasi total natrium dan kalium, konsentrasi keduanya dalam serum sedikit

menurun akibat bertambahnya volume plasma. Namun keduanya tetea berada

dalam kisaran normal untuk wanita hamil.

Kadar kalsium serum total menurun selama kehamilan. Janin yang sedang

tumbuh menghasilkan beban tambahan bagi homeostatis kalsium ibu.

Kebutuhan ini umumnya dipenuhi oleh peningkatan 2 kali lipat penyerapan

kalsium di usus ibu oleh 1,25-dihidroksivitamin D3.

5) Perubahan hematologis

a. Volume darah

Terjadi hipervolemia dengan peningkatan 40 – 45% dari volume darah

wanita tidak hamil setelah usia 32 – 34 minggu kehamilan. Hipervolemia akibat

kehamilan memiliki fungsi penting yaitu: (1) memenuhi kebutuhan metabolik

uterus yang membesar dengan sistem vaskular yang mengalami hipertrofi hebat,

(2) menyediakan nutrien dan elemen secara belimpah untuk menunjang

pertumbuhan pesat lasenta dan janin, (3) melindungi ibu dan janin terhadap efek

buruk gangguan aliran balik vena pada posisi telentang dan berdiri, dan (4)

melindungi ibu terhadap efek buruk kehilangan darah selama proses persalinan.

Volume darah ibu mengalam peningkatan awal selama trimester pertama.

Lalu volume tersebut bertambah cepat selama trimester kedua hingga melambat

pada trimester ketiga. Ekspansi volume darah diakibatkan peningkatan plasma

dengan rerata sekitar 450 ml dan eritrosit. Di sumsum tulang terjadi hiperplasia

eritroid sedang, dan hitung retikulosit sedikit meningkat selama kehamilan

normal. Sehingga terjadi peningkatan kadar eritropoietin plasma dan berakibat

produksi maksimal eritrosit.

b. Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit

Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit agak berkurang selama kehamilan

karena plasma bertambah cukup besar. Konsentrasi hemoglobin (Hb) pada

Page 8: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

aterm rerata 12,5 g/dl. Konsentrasi Hb < 11 g/dl terutama pada akhir kehamilan

dianggap abnormal, biasanya akibat defisiensi besi.

c. Metabolisme besi

Dari sekitar 1000 mg besi yang diperlukan selama kehamilan, sekitar 300 mg

secara aktif dipindahkan ke janin dan 200 mg diekskresi melalui saluran cerna.

Pengeluaran ini bersifat obligatorik dan berlangsung meskipun ibu mengalami

defisiensi besi. Peningkatan rerata volume eritrosit sekitar 450 ml memerlukan

500 mg besi. Kebutuhan besi menjadi besar sekitar 6 -7 mg/hari selama paruh

kedua kehamilan. Jumlah ini biasanya tidak tersedia dari simpanan besi

sehingga perlu pemberian suplemen besi.

6) Fungsi imunologis

Kehamilan diperkirakan berkaitan dengan penekanan fungsi imunologis

humoral dan selular untuk mengakomodai graft janin semialogenik yang asing.

Salah satu mekanismenya adalah supresi Th 1 dan Tc (sel T sitotoksik) yang

menurunkan sekresi IL-2, IFN-γ dan TNF-β. Hal ini juga dapat menjelaskan

kejadian remisi selama kehamilan pada sebagian penyakit autoimun seperti artritis

reumatoid, sklerosis multipel dan tiroiditis autoimun.

Tidak semua aspek imunologis mengalami penekanan. Terjadi upregulation

(peningkatan pengaktifan) sel Th2 yang meningkatkan sekresi IL-4, IL-6, dan IL-

13. Di mukus serviks kadar puncak IgA dan IgG serta IL-1 β jauh lebih tinggi

selama kehamilan yang penting bagi proteksi janin.

a. Leukosit

Sebagian dari kemotaksis leukosit PMN dan fungsi perlekatan mengalami

penekanan sejak awal trimester kedua. Hal ini mungkin akibat relaksin yang

menggangu pengaktifan netrofil. Sehingga terjadi perbaikan beberapa penyakit

autoimun dan peningkaran kerentanan terhadap penyakit autoimun tertentu.

Hitung leukosit selama kehamilan berkisar dari 5000 – 12.000/μL. Selama

persalinan, jumlah sel ini dapat sangat meningkat dengan rerata 14.000 –

16.000/ μL.

b. Penanda peradangan

Konsenterasi protein C-reaktif, suatu reaktan serum fase akut, meningkat

cepat hingga 1000 kali lipat saat terjadi trauma jaringan. Lanju endap darah

meningkat karena meningkatnya fibrnogen dan globulin plasma. Yang terakhir,

Page 9: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

faktor komplemen C3 dan C4 juga meningkat selama trimester kedua hingga

ketiga.

c. Koagulasi dan fibrinolisis

Selama kehamilan normal, baik koagulasi maupun fibrinolisis meningkat

tetapi tetap seimbang untuk mempertahankan hemostatis. Terjadi peningkatan

konsentrasi semua faktor pembekuan kecuali faktor XI dan XIII, serta

meningkatnya kadar kompleks fibrinogen berberat molekul tinggi dengan

peningkatan fibrinogen plasma sekitar 50% atau sebesar 450 mg/dl sehingga

terjadi peningkatan laju endap darah. Penurunan sistem fibrinolitik yang

berfungsi menyingkirkan kelebihan fibrin dilawan oleh peningkatan kadar

plasminogen sehingga memastikan keseimbangan hemostatik selama kehamilan

normal.

d. Trombosit

Hitung trombosit rerata sedikit berkurang selama kehamilan menjadi

213.000/μL dibandingkan 250.000/μL. Penurunan konsentrasi trombosit

sebagian disebabkan oleh efek hemodilusi.

e. Limpa

Menjelang akhir kelahiran normal, daerah limpa membesar hingga 50%

dibandingkan trimester pertama.

7) Sistem Kardiovaskular

Perubahan pada fungsi jantung mulai tampak selama 8 minggu pertama

kehamilan. Curah jantung meningkat sejak minggu kelima dan mencerminkan

berkurangnya resistensi vaskular sistemik dan meningkatnya kecepatan jantung.

Kinerja ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskular

sistemik.

a. Jantung

Seiring dengan terangkatnya diafragma, jantung tergeser ke kiri dan apeks

jantung agak bergeser ke lateral dari posisinya dan pada radiografi dijumpai

peningkatan ukuran bayangan jantung. Juga terjadi efusi perikardium jinak yang

memperbesar siluet jantung. Selama kehamilan terjadi peningkatan kecepatan

nadi istitrahat sekitar 10 kali/menit dan murmur sistolik serta deviasi ringan

sumbu listrik ke kiri pada EKG.

Curah jantung. Selama kehamilan normal, tekanan arteri rerata dan resistensi

vaskular menurun, sementara volume darah dan laju metabolik basal meningkat.

Page 10: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

Akibatnya pada awal kehamilan, curah jantung dalam posisi berbaring lateral

meningkat secara bermakna.

Selama kehamilan tahap lanjut pada wanita dalam posisi terlentang, uterus yang

membesar akan menekan aliran balik vena dari tubuh bagian bawah sehingga

menurunkan preload dan curah jantung. Selama kala satu persalinan, curah

jantung meningkat cepat. Selama kala kedua curah jelas meningkat seiring

dengan upaya ekspulsif kuat.

b. Fungsi hemodinamik pada kehamilan lanjut

Kehamilan tahap lanjut dilaporkan berkaitan dengan peningkatan kecepatan

jantung, isi sekuncup dan curah jantung. Resistensi vaskular sistemik dan paru

serta tekanan osmotik koloid berkurang secara bermakna.

c. Sirkulasi dan tekanan darah

Perubahan pada postur memengaruhi tekanan darah arteri. Tekanan arteri

brakialis saat duduk lebih rendah daripada dalam posisi berbaring lateral.

Tekanan areteri biasany menurun hingga nadir pada 24 – 26 minggu lalu

meningkat. Tekanan diastol menurun lebih rendah daripada tekanan sistol.

Stagnansi darah di kstrimitas bawah berkaitan dengan oklusi vena panggul dan

vena kava inferior oleh uterus yang membesar. Perubahan-perubahan ini bereran

dalam pembentuan edema dependen dan terjadinya varises vena di tungkai dan

vulva serta hemoroid.

d. Hipotensi posisi terlentang

Pada sekitar 10% wanita, penekanan pembuluh-pembuluh besar saat berbaring

telentang oleh uterus mengakibatkan hipotensi arteri signifikan yang disebut

supine hypotensive syndrome. Tekanan arteri uterus lebih rendah daripada

tekanan di arteri brakialis.

e. Renin, Angiostensin II, dan Volume Plasma

Sumbu renin angiostensin aldosteron berperan penting dalam kontrol tekanan

darah oleh ginjal melalui keseimbangan natrium dan air. Semua komponen dari

sistem ini meningkat pada kehamilan normal. Renin diprosuksi oleh ginjal ibu

maupun plasenta, sementara hatu ibu dan janin memproduksi angiotensinogen.

Peningkatan angiotensinogen ini akibat produksi estrogem yang tinggi selama

kehamilan normal. Stimulasi sistem renin angiostensin ini penting dalam

memelihara tekanan darah trimester pertama.

Page 11: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

8) Saluran napas

Peningkatan keinginan untuk bernapas sering terjadi sejak awal kehamilan atau

disebut juga dispnea fisiologis. Dispnea ini diakibatkan oleh peningkatan volume

tidal yang menurunkan pCO2 darah yang secara paradoks menyebabkan dispnea.

Kapasitas residual fungsional dan volume residual menurun akibat terangkatnya

diafragma serta resistensi paru total berkurang. Peningkatan upaya respirasi dan

penurunan pCO2 darah seama kehamilan dipengaruhi terutama oleh progesteron.

Progesteron bekerja di sentral yaitu menurunkan ambang dan meningkatkan

sensitivitas respons homorefleks terhadap CO2.

Untuk mengompensasi alkalosis respiratorik yang terjadi, kadar bikarbonat

plasma berkurang dari 26 menjadi sekitar 22 mmol/L. Peningkatan minimal pH

darah menurunkan kapasitas darah ibu dalam membebaskan oksigen yang

dikompensasi oleh peningkatan 2,3-difosfogliserat di eritrosit ibu. Sehingga

hiperventilasi ibu hamil akibat penurunan pCO2 darah dapat membantu

pemindahan CO2 dari janin ke ibu dan juga mempermudah pelepasan oksigen ke

janin.

9) Sistem kemih

Konsentrasi kreatinin dan urea plasma berkurang akibat peningkatan filtrasi

glomerolus. Glukosuria selama kehamilan tidak selalu bermakna abnormal.

Peningkatan filtrasi glomerolus yang cukup besar disertai gangguan kapasitas

reabsorptif tubulus untuk glukosa adalah penyebab dari glukosuria. Proteinura

biasanya tidak terjadi selama kehamilan, kecuali dalam konsentrasi rendah selama

satau setelah persalinan berat. Persalinan dan pelahiran janin dapat mengakibatkan

hematuria akibat trauma saluran kemih bagian bawah.

Selama kehamilan juga terjadi hidronefrosis dan hidroureter normal. Setelah

berkembang hingga keluar panggul, uterus berada di atas ureter dan menekan

struktur ini di pinggir panggul. Akibatnya ureter mengalami pemanjangan dan

tergeser ke kanan. Pada sekitar 85% wanita hamil, dilatasi ureter lebih besar di sisi

kanan.

Selama kehamilan juga terjadi peningkatan frekuensi berkemih dan pengeluaran

urine total harian. Sebagian besar wanita akan mengalami episode awal

inkontinensia urine selama kehamilan.

Page 12: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

Tabel perubahan fisiologis ginjal saat kehamilan

Perubahan Gambaran

Peningkatan ukuran ginjal Penjanng ginjal bertambah 1 cm pada

pemeriksaan x-ray

Dilatasi pelvis, kaliks dan ureter Mirip hidronefrosis pada USG atau

intravena pielografi (IVP) (lebih nyata

di kanan)

Peningkatan hemodinamika ginjal Laju filtrasi glomerolus dan aliran

plasma ginjal meningkat sekitar 50%

Perubahan metabolisme asam basa Penurunan ambang bikarbonat ginjal

sebesar 4 – 5 mEq/l dan pCO2 sebesar

10 mmHg; progesteron merangsang

pusat pernapasan

Penanganan air oleh ginjal Osmoregulasi berubah; ambang

osmotik untuk pelepasan Vasopressin

dan rasa haus menurun; laju

pengeluaran hormon meningkat;

osmolalitas seru menurun 10 mOsm/L

10) Saluran cerna

Seiring perkembangan kehamilan, lambung dan usus tergeser oleh uterus yang

membesar. Pengosongan lambung dan waktu transit usus melambat karena

hormonal dan mekanis. Pirosis (nyeri epigastrik) sering terjadi selama kehamilan

yang disebabkan refluks sekresi asam ke esofagus bawah. Hemoroid sering terjadi

selama kehamilan akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena di bawah uterus

yang membesar

a. Hati

Beberapa pemerikasaan laboratorium fungsi hati mengalami perubahan dan

dianggap abnormal saat wanita tidak hamil. Aktivitas fosfatase alkali total

berlipat dua kali. Kadar aspartat transaminase (AST), alanin transaminase, dan

bilirubin serum sedikit lebih rendah daripada nilai pada wanita tidak hamil.

Konsentrasi albumin serum menurun selama kehamilan mendekati 3 gr/dl

dibandingkan dengan 4,3 g/dl pada wanita tidak hamil. Namun albumin total

Page 13: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

meningkat akibat peningkatan volume distribusi oleh penambahan volume

plasma. Juga terjadi penigkatan ringan kadar globulin serum.

b. Kandung empedu

Selama kehamilan, kontraktilitas kandung empedu berkurang sehingga terjadi

peningkatan saturasi kolesterol empedu akibat kerja progesteron yang

menghambat stimulasi otot polos oleh kolesistokinin sehingga berperan

meningkatkan prevalens batu empedu kolesterol pada wanita multipara.

11) Sistem endokrin

a. Kelejar hipofisis

Kelenjar hipofisis membesar selama kehamilan sebesar 135% dibandingkan saat

tidak hamil. Selama kehamilan, kadar prolaktin meningkat 10 kali lipat pada

saat aterm dibandingkan saat tidak hamil. Selama awal menyususi, terjadi

lonjakan sekresi prolaktin sebagai repons terhadap penghisapan oleh bayi.

b. Kelenjar tiroid

Selama kehamilan, tiroid membesar akibat hiperplasia jaringan kelenjar dan

peningkatan vaskularitas dan biasanya tidak mengakibatkan tiromegali

bermakna. Kehamilan memicu peningkatan mencolok kadar thyroxine-binding

globulin (TBG) akibat respons terhadap peningkata kadar estrogen. Terjadi

peningkatan hCG yang menstimulasi tiroid (efek mirip tirotropin) dan

berbanding terbalik dengan penurunan konsentrasi tirotropin.

c. Kelenjar paratiroid

Penurunan akut atau kronis kalsium plasma atau penurunan akut magnesium

sehingga merangsang pengeluaran hormon PTH. Konsentrasi PTH plasma

menurun selama trimester ketiga lalu meningkat secara progresif akibat

penurunan kadar kalsium oleh peningkatan volume plasma sepanjang sisa

kehamilan. Hasil akhir dari perubahan ini adalah hiperparatiroidisme pada

kehamilan agar pasokan kalsium ke janin memadai.

12) Sistem otot dan rangka

Lordosis progresif adalah gambaran khas pada kehamilan normal yang

mengompensasi posisi uterus yang membesar di bagian depan. Terjadi peningkatan

mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeus dan pubis selama kehamilan. Mobilitas

ini berperan sebagai respons perubahan postur ibu dan menimbulkan

ketidaknyamanan di bawah punggung pada akhir kehamilan. Pasien juga terkadang

merasakan nyeri, baal dan kelemahan ekstrimitas atas yang disebabkan tarikan

Page 14: Fisiologi Ibu Hamil Versi 2003

saraf ulnaris dan medianus oleh fleksi leher anterior dan melorotnya gelang bahu

secara berlebihan.

Sumber:

Cunningham, F. G. Obstetri Williams Edisi 23. Jakarta: EGC; 2010