quality plan lagoi bay mall bintan rev. 01 (versi 2003)

Upload: kameswara-ehem

Post on 18-Jul-2015

250 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

STEEL FABRICATION AND PLANT CONSTRUCTION

QUALITY PLANNo. Dokumen : 001/JBPU-QP/LMB/XI/10

PROYEK PEMBERI TUGAS LOKASI NO. KONTRAK/SPK PROJECT MANAGER

: : : : :

ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk BINTAN KEPULAUAN RIAU _ MASDUKI

NO. PROYEK :

10.10.614

KETERANGAN

DIBUAT

DIPERIKSA

DISETUJUI CLIENT

NAMA JABATAN NAMA PERUSAHAAN

YULI PAMBUDI ADM. PROYEKPT. JAGAT BAJA PRIMA UTAMA

MASDUKI MANAGER PROYEKPT. JAGAT BAJA PRIMA UTAMA

Ir. RUDY HARTANTIO MANAGER PROYEKPT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk

STEEL FABRICATION AND PLANT CONSTRUCTION

TANGGAL

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

LEMBAR HISTORIS REVISI

NO REVISI TANGGAL KETERANGA N

: 00: 22/11/2010 : 1. Terbitan Awal.

DISTRIBUSI DOKUMENNAMA JABATAN / PERUSAHAANPM - PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk PM -

KETERANGAN

Hal. 2 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

DAFTAR ISI Halaman 1. DATA PROYEK, ASPEK LEGAL2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

4 5 6 7 8 14 22 25

RUANG LINGKUP PEKERJAAN TIME SCHEDULE ( MASTER ) STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PROSEDUR FABRIKASI METODE PELAKSANAAN RENCANA INSPEKSI DAN TES PROYEK LAMPIRAN-LAMPIRAN

Hal. 3 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

1.

DATA PROYEK, ASPEK LEGAL DAN RUANG LINGKUP

DATA PROYEK :1.1. Nama Proyek 1.2. Alamat Proyek 1.3. Client / Pelanggan 1.4. Alamat Client / Pelanggan

: ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL : Bintan Kepulauan Riau : PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk. : JL. Let. Jend. S Parman No. 106 Jakarta Barat 11430 T : 021 5666999

1.5. Contact Person

: Bpk. Ir. Rudy Hartantio : Struktur Baja : 90 hari setelah SPK diterima. : 365 hari setelah Serah Terima Pertama ( ST 1 )

1.6.

Jenis Proyek

1.7. Waktu Pelaksanaan 1.8. Waktu Pemeliharaan

ASPEK LEGAL / DATA TEKNIS :1.9. 1.10. 1.11. 1.12.

Total Quantity Material Utama Sub Material Anchor Bolt

: 189.83 Ton : Supply by PT. Jagat Baja Prima Utama. : Mur dan Baut A307 & A325 supply by PT. JBPU : U 24 >> ST 41 supply by PT. JBPU : Kawat Las E 70XX : UT for 10% Butt Weld : Sand Blast SSPC 10 : Primer Epoxy Barrier 77 : DFT 1x60 Intermediate - Penguard Mid Coat : DFT 1x80 Finish Coat Polyurethane Enamel Hardtop XP : DFT 2x40 EX. JOTUN

1.13. Pengelasan 1.14. NDT1.15. 1.16.

Pembersihan material Pengecatan

1.17.

Alat berat yang dipakai

:-

Hal. 4 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN 2.1. Konstruksi Baja

2.2.1 Pengadaan Material Baja oleh PT Jagat Baja Prima Utama 2.2.2 Fabrikasi : Material baja difabrikasi di workshop PT. Jagat Baja Prima Utama Cikarang, Jalan Inti III Blok C8 Kavling 8 & 9, Kawasan Industri HYUNDAI, Cikarang Bekasi, Jawa Barat. 2.2.3 Blast Cleaning SSPC SP 10 : Setelah material baja difabrikasi kemudian dilakukan proses sand blast yaitu menghilangkan kotoran dan karat yang menempel pada material tersebut dengan cara dismprot dengan pasir kwarsa sampai terlihat mengkilap. 2.2.4 Pengiriman ( Delivery To Site ) : Setelah material baja telah dilakukan sweep blast lalu di packing untuk kemudian dikirim ke proyek. 2.2.5 Erection Material baja yang dikirim ke proyek disusun sedemikian rupa ditempat yang telah ditentukan ( lay down area ) sehingga mempermudah untuk Material Handling pada saat pemasangan struktur baja, material yang belum dipasang tetapi masih di area penempatan sebaiknya ditumpuk dengan rapi.

Hal. 5 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

3.

MASTER SCHEDULE PROYEK ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL - BINTAN

Hal. 6 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Hal. 7 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Gambar 01. Schedule Pelaksanaan Struktur Baja Anchor Mall & Lagoi Bay Mall Bintan

4.

STRUKTUR ORGANISASI

Hal. 8 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK ANCHOR MALL & LAGOI MALL BINTAN BINTAN KEPULAUAN RIAU

PROJECT DIRECTORIr. Y. ARIO TROY HP : 0818194159

PROJECT MANAGER HP : 08161800226

MASDUKI

HEAD OFFICE

SITE OFFICESITE MANAGERDANU KAMESWARA

QUALITY CONTROL TBA

M/ETBA

SUPERVISORHERU TARSONO

GA / ADMTBA

SAFETY OFFICERTBA

SURVEYORSARTONO

HP : 085246614888

SUB KONTRAKTORTBA

Gambar 02. Struktur Organisasi Proyek Lagoi Mall Bintan.

5. PROSEDUR FABRIKASIHal. 9 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Prosedure dan spesifikasi ini di terapkan dalam fabrikasi struktur baja untuk PROYEK ANCHOR MALL & LAGOI BAY MALL - BINTAN

1.

REFERENSI

Japanese Architectural Standard Specification ( JASS 6 ), 1993 American Welding Society for Structural Welding Code ( AWS D1.1 : 2004 ) Japanese Industrial Standard JIS (1993) 2. MATERIAL

Material yang digunakan dalam pengerjaan fabrikasi ini harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan khusus yang spesifik seperti dibawah ini : Baja Struktur profil dan plat harus sesuai dengan standar atau equivalent terhadap standards ( JIS G 3101 ) SS 400 Baja Roll dan Struktur Umum. Toleransi Ukurannya di sesuaikan dengan standar JIS G 3192, JIS G 3193 and JIS 3194 Baut dan Mur : A 325 and A 307 Ankur/Jangkar Baut : U 24 Kawat Las harus sesuai dengan standar JIS , atau yang sama dengan standar AWS.A 5.1 dan A5.20 ( E 7018 dan ER 71T-1 )

3.

PROSES FABRIKASI

Semua bangunan struktur baja difabrikasi sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ada pada standar AWS D 1.1 bagian 5 dan sesuai dengan Standar Jepang.(JASS 6)

3.1 PERSIAPAN 3.1.1 Bahan baku Material baja yang dikirim ke workshop dalam penanganannya harus di buat / ditempatkan pada bantalan / ganjal dan tidak boleh kontak dengan tanah. 3.1.2 Sebelum di marking ,material harus terhindar dari kerusakan dan benturan material lainnya . Perbaikan kerusakjan/bengkok dapat di perbaiki dengan cara pemukulan maupun dengan cara pemanasan material dengan tidak melebihi temperatur 650C dengan pendinginan air dan untuk pemanasan 850 C dengan pendinginann udara luar. 3.1.3 Material baja harus bersih dari sisik serta dari material-material yang kotor lainnya.

3.2 Pemarkaan Dan Pemotongan. 3.2.1 Pemarkaan (Marking) Pemarkaan sangat penting untuk menandai titik pengeboran, garis bantu,garis potong, garis pembatas dan lain-lain yang harus tepat di buat pada material baja dimana di gunakan mal dan pengaris. Penggunaan pahat dan sejenisnya tidak diijinkan pada material bending atau pada bagian yang dapat rusak. Tiap potong pengerjaan baja harus di buat markanya,sesuai dengan shop drawing dan sesuai dengan orientasi pada saat erection.

Pemarkaan perakitan seperti terlihat di bawah ini : Hal. 10 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Contoh Pemarkaan Drawing : 614 - LMB HTRD 001

614 LMB HTRD 001 3.2.2 3.2.3 Pemotongan Sisi

= Nomor Proyek = Lagoi Mall Bintan = Area Struktur = Nomor Gambar

Pemotongan sisi dilakukan dengan lampu potong (Torch/gas cutter) atau dengan gergaji potong. Pemotongan 3.2.3.1 Pemotongan material baja dilakukan dengan gergai potong, gunting(shearing),gerinda atau dengan lampu potong ( Cutting Torch ). 3.2.3.2 3.2.4 Pembengkokan 3.2.4.1 Material Baja di bengkokan dengan temperature ruang atau pemanasan dan tidak melebihi temperature 650 C apabila didinginkan dengan air dan apabila pendinginanan dengan udara maka harus dipanaskan pada suhu 850 C. 3.2.4.2 Pembengkokan material baja karbon dilakukan dengan menggunakan lampu pemanas (Heating Torch). 3.2.5 Lobang Baut. 3.2.5.1 Lobang baut di bor atau dengan menggunakan punched , untuk baut kekuatan tinggi dan kekuatan sedang gram-gram bekas bor harus di hilangkan/gerinda dengan mulus.. Deformasi/pembengkokan dan gram-gram sisa potong harus di perbaiki dan gerinda halus.

3.2.5.2 3.2.5.3

Posisi lobang harus dibuat secara tepat dan harus cocok pada bagian material pasang pada saat erection.

lain apabila di

Tingkat kesesuaian lobang dapat dilihat seperti TABLE-1

TABLE-1 KESESUAIAN LOBANGBAGIAN FIGURE TOLERANCE

Perbedaan Dalam Gambar

e < 1.5 mm

ep

Jarak Pada Lobang

1.5 mm < p < 1.5 mm

Ketidak akuratan lobang

e < 1.5 mm

eHal. 11 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

3.2.5.4

Penyesuaian - e < 1 mm Di setujui 3.2.6 Machining 3.2.6.1 Semua plat, potongan(bars), siku dan material hasil pengerolan harus di ukur dan di cek secara hati-hati tingkat kelurusan dan jaraknya baru dilakukan penekanan dan pengeboran. 1 mm < e < 1.5 mm di stel dengan reamers. 1.5 mm > e to di tolak( rejected.)

3.2.6.2

Ujung sisi memanjang dan melintang semua plat dan potongan(bars),siku dan semua material hasil pengerolan harus di machining dan gram-gramnya harus dihilangkan sebelum melakukan pengelasan pada material lain.

3.2.7

Toleransi Fabrikasi Setiap bagian baja struktur harus di fabrikasi dengan toleransi seperti terlihat pada TABLE-2 dan di sesuaikan dengan table 4 5 pada JASS 6 ( Japanese Architectural Standard ). TABLE-2 TOLERANSI FABRIKASINO BAGIAN GAMBAR TOLERANSI

1

BEAML + L

- 5 mm < L < 5 mm

2

HEIGHT of SECTION

H + H

H < 800 m - 3 mm < H < 3 mm H > 800 m - 4 mm < H < 4 mm

3

WIDTH of SECTION

B + B

- 3 mm < B < 3 mm

4

BENDING of FLANGE

b

b

e

e

JOINT e < e/3b/200 and e >>>>>>> THICHKNESS ( ) 1 x 60 1 X 80 1 X 40 W/S 1 X 40 Site 220 GENERRIC TYPE Epoxy Zincrich Primer Penguard Mid Coat Hardtop XP JOTUN PAINT As Client Spec BRAND COLOR

4.3. PENCAMPURAN, PENGENCERAN DAN PENYIMPANAN 4.3.1. Ikuti petunjuk-petunjuk pemanufaktur cat untuk pencampuran pegecatan, pengenceran dan penyimpanan. 4.3.2. Bahan pengencer dan cat harus dengan merek yang sama. 4.4 PELAPISAN 4.4.1. Persyaratan pelapisan cat dari klien/owner harus diterapkan pada pengerjaan fabrikasi. 4.4.2. Pengukuran lapisan cat di ukur dengan menggunakan alat Elcometer. 4.5. PENGERINGAN PELAPISAN PERMUKAAN 4.5.1 Pengecatan tidak dilakukan apabila dalam kondisi : chalking, wrinkling, blistering, orange peel, pembentukan lobang-lobang jarum atau kerusakan lainnya yang di sebabkan oleh kondisi bahan cat. 4.5.2. Tidak boleh ditambahkan bahan untuk mempercepat pengeringan kecuali bahan yang diwajibkan oleh pembuat cat. 4.6 PERBAIKAN CAT 4.6.1 Perbaikan pengecatan dilakukan dengan persyaratan yang diwajibkan oleh pemanufaktur cat. 4.6.2 Perbaikan atau penambahan ketebalan cat dilakukan apabila ketebalan cat tidak mencukupi, material terbentur yang disebabkan pemindahan material ke pengepakan, tergores karena benda lain dan lainlain.

Hal. 13 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

4.7

PENGECEKAN PENGECATAN 5.7.1 Pengecekan pengecatan harus dilakukan pada persiapan permukaan, ketebalan lapisan cat kering dan kondisi permukaan cat. 5.7.2 Sebelum pengepakan, pengecekan pengecatan harus dilakukan dan apabila ada cacat-cacat pengecatan harus di perbaiki dengan cara cat kembali (Touch-Up ). 5.7.3. Setiap material yang di cat harus di ukur ketebalan catnya dengan alat ukur Elcometer dan dicatat hasilnya sebagai laporan inspeksi pengecatan.

4.8

PENGEPAKAN ( PACKING) 4.8.1 BATAS UKURAN DAN BERAT a. Semua produk harus di packing untuk pengaturan kerapihan transport dan dapat mempermudah/mempercepat prosess perakitan pada saat erection di lapangan.

b.

Ring, pin, baut, mur serta ukuran material yang kecil harus di ikat dan di paking untuk menghindarii kehilangan material selama dalam perjalanan. Bilamana material tersebut tidak mungkin/bisa di ikat maka dapat dimasukkan kedalam kotak atau kantong dan untuk lebih mudah mengklasifikasikannya apabila di buka di lapangan. Ring,pin,baut,mur serta material yang kecil harus di marking sesuai dengan artikel 5 Marking of Part Identification Number. Tambahan untuk mencegah pencurian/pembongkaran ukuran material kecil dapat di Sealed dan paking.

c.

Batas Ukuran Dan Berat Ukuran pengepakan umumnya tidak melebihi batas persyaratan transportasi ( Panjang : 11 m, Lebar :3.4 m, dan berat 35 tons kotor )

d.

Batas Minimum Berat Batas Ukuran berat pengepakan minimum tidak kurang dari 500 kg. Atau 1 (satu) m3 .

4.8.2. STANDAR PENGEPAKAN Bentuk pengepakan umumnya seperti bundle, drum baja, bare, dan lain-lain. Pengepakan harus disesuaikan dengan bentuk,karakteristik,ukuran dan factor-faktor lain untuk memperkecil/meminimize kerusakan apabila dilakukan pembongkaran maupun transportasi.

4.8.3. STANDAR PENGEPAKAN JBPU Ada beberapa macam bentuk baku pengepakan oleh PT. JAGAT BAJA PRIMA, bilamana klient/owner tidak cocok dengan bentuk pengepakan apabila melewati laut , maka dapat mengajukan bentuk pengepakan sesuai dengan kesepakatan seperti :

1.

Case (Sesuai dengan Fig. 1 in Appendix-2 PACKING STANDARD) Bentuk pengepakan seperti ini dibuat dengan memenuhi persyaratan tertutup total seperti contoh untuk pengepakan tahan air,tahan rembesan,mencegah pengkaratan,terlindung dari sinar matahari dan juga terhindar dari benturan karena goncangan,tekanan,berat dan kejutan. Oleh karena itu semua material yang kecil harus di paking dan diikat didalam satu kotak (Case)

2.

Crate Packing (Refer to Fig. 2 in the appendix-2 PACKING STANDARD) a. Crate packing digunakan untuk peralatan dan bagian-bagian yang tahan terhadap Hal. 14 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

hujan,debu,sinar matahari,goncangan,tekanan serta kejutan. b. Tipe pengepakan ini digunakan untuk peralatan yang membutuhkan pengecekan external selama perjalanan.

3.

Skid Packing (Refer to Fig. 3 in the Appendix-2 PACKING STANDARD) Skid packing digunakan untuk produk yang cukup besar dan menjamin kerusakan karena : benturan yang disebabkan oleh material yang bersinggungan dengan material lain, goncangan, serta dimana dapat langsung diangkat dan membutuhkan kestabilan .

4.

Bundle packing (Refer to Fig. 4 in the Appendix-2 PACKING STANDARD) Bundle paking digunakan pada produk yang simple dan produk yang kokoh dimana tahan terhadap benturan ,beban kejut selama dalam perjalanan.

5.

Bare Packing (Refer to Fig. 5 in the Appendix-2 PACKING STANDARD) Bare packing digunakan untuk produk ukuran sedang ,tahan redaman selama transportasi dan tersimpan dengan sebagian yang dapat terlindungi.

5. MANUFACTUR DATA RECORD ( MDR )Laporan Inspeksi test selama fabriikasi meliputi persyaratan pengetesan harus di dokumentasikan yang disebut Manufacturers Data Record ( MDR ). Bila ada ketidak sesuaian produk atau LKS ( Laporan Ketidak Sesuaian ) harus diselesaikan dan di di CLOSE oleh fabricator dan harus disetujui dan ditandatangani oleh client/owner sebelum dilampirkan dalam laporan inspeksi Manufacturers Data Records dan sebelum release material dilakukan. Data laporan yang harus ditandatangani oleh fabricator, client/owner seperti dibawah ini : 1. Sertifikat Material Laporan Inspeksi Fabrikasi : - Material, Dimensi dan Pengelasan Laporan Pengiriman.

2.3.

Hal. 15 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

6. METODE PELAKSANAANI. PEKERJAAN PERSIAPAN1.

Menyiapkan semua izin yang diperlukan untuk mendirikan kantor sementara lapangan, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja.

2. Menentukan dan menyiapkan lokasi untuk penempatan dan assembling material (Laydown Area) sebelum erection. 3. Membersihkan lokasi kerja. 4. Tempatkan Tanda Larangan pada tempat-tempat berpotensi bahaya seperti pada area manuver untuk kendaraan berat, jalur tegangan tinggi, jalur yang tak boleh dilalui orang dll.

II. PENERIMAAN MATERIAL DI LAPANGAN

1.

Pastikan kondisi material dalam keadaan baik / utuh tanpa ada Pastikan jumlah material yang dikirim sesuai dengan data yang Jika terdapat kerusakan yang bersifat fatal pada material yang

kerusakan yang bersifat fatal.2.

tertera pada surat pengiriman material.3.

dikirim, maka material harus dikembalikan ( rejected ) untuk segera diperbaiki atau diganti.4.

Saat loading dan unloading material, harus diperhatikan agar

material tidak mengalami kerusakan baik karena benturan ataupun overstress ( kelebihan tegangan ) pada saat proses pengangkatan.5.

Pastikan

kodifikasi

material

disesuaikan

dengan

tempat

penyimpanan sementara ( laydown area ) yang telah ditentukan sebelumnya.III. PENYIMPANAN MATERIAL1.

Material yang diterima di lapangan harus ditempatkan pada

laydown area yang telah ditentukan.Hal. 16 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

2.

Material harus diletakkan pada tempat yang bersih, datar, dan diberi Usahakan material terhindar dari panas / hujan sebelum dipasang

bantalan yang cukup untuk menghindari kontak langsung dengan tanah.3.

dengan cara menutupnya dengan terpal plastik. Khusus untuk material tertentu.4.

Material yang ukurannya kecil seperti mur dan baut harus Material cat harus disimpan ditempat tertutup untuk menghindari

diletakkan di dalam kotak penyimpanan. 5. kontak langsung dengan cuaca sekitar.IV. PENGANGKATAN MATERIAL

Material konstruksi baja yang sudah siap untuk dipasang diangkat ke lokasi pemasangan dengan Mobile Crane ( TC ). Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1.2.

Pastikan material yang akan dipasang telah siap untuk diangkat. Ikat sisi kiri dan kanan Balok, atau profil lainnya yang ada dengan Angkat material perlahan, dan perhatikan keseimbangannya. Bila

menggunakan kabel sling. 3. belum seimbang turunkan kembali dan posisi sling dibenahi agar mencapai keseimbangan. Bila telah dicapai keseimbangan maka material dapat diangkat ke lokasi pemasangan.V. PEMASANGAN ANGKUR PADA KOLOM

Pada pekerjaan ini Angkur di bagi menjadi beberapa type yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada Construction Drawing. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :

Hal. 17 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Gambar. Base plate Tipe SC-1

Hal. 18 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Gambar. Angkur terpasang pada Tipe SC-1

Gambar. Base plate Tipe SC-2

Hal. 19 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Gambar. Angkur terpasang pada Tipe SC-2

1. 2. 3. 4. 5.

Pastikan Bekisting balok / kolom beton sudah pada posisi yang Buat tanda (marking) pada Bekisting balok / kolom dalam arah X Pasang angkur beserta Template pada sumbu yang telah

benar dan mempunyai cukup penopang. dan Y untuk menentukan letak sumbu berat angkur. ditentukan. Pastikan elevasi semua template sudah sesuai dengan elevasi Pastikan jarak antara titik pusat satu buah angkur satu dengan yang rencana pada construction drawing. lainnya sesuai dengan jarak yang tertera pada gambar pelaksanaan / construction drawing. 6. Pastikan orientasi (arah sumbu x y) pemasangan angkur telah sesuai dengan gambar pelaksanaan / construction drawing.Hal. 20 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

7.

Pastikan jarak antara titik pusat pemasangan satu buah type angkur

dengan yang lainnya pada arah sumbu x dan y telah sesuai dengan gambar pelaksanaan / construction drawing. 8. Pastikan jumlah angkur yang harus dipasang pada tiap type telah sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar pelaksanaan / construction drawing. 9. Pastikan elevasi angkur telah sesuai dengan elevasi yang yang tertera pada gambar pelaksanaan / construction drawing. 10. Setelah semua angkur terpasang pada posisi yang benar sesuai gambar, maka angkur-angkur tersebut dilas ke besi tulangan balok dengan diberi perkuatan yang cukup agar pada saat pengecoran posisi angkur tidak berubah.VI. PEMASANGAN EMBEDED PLATE ( TIDAK DIPERLUKAN )

Pada pekerjaan ini Embeded Plate di bagi menjadi beberapa type yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada Construction Drawing. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :1.

Pastikan type embedded plate yang akan dipasang sesuai dengan

lokasi pemasangan yang tertera pada Construction Drawing agar tidak tertukar. 2. 3. 4. 5. Pemasangan embedded plate dilakukan sebelum pekerjaan bekisting balok atau kolom dilakukan. Pastikan penulangan kolom / balok yang akan dipasang embedded Tentukan elevasi embedded plate sesuai construction drawing Pasang embedded plate sesuai dengan elevasi yang telah plate telah siap. dengan melakukan pengukuran di lapangan. ditentukan.6.

Setelah Embeded Plate terpasang pada posisi yang benar sesuai

gambar, maka angkur-angkurnya dilas ke besi tulangan kolom dan diberi perkuatan yang cukup agar pada saat pemasangan bekisting dan pengecoran posisi embedded plate tidak berubah.Hal. 21 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

VII.

ERECTION

Sebagai penjelasan dapat dilihat pada gambar terlampir.

Gambar 01. Lokasi kerja setelah dipasang angkur.

1. 2.

Lokasi kerja siap setelah pekerjaan pemasangan angkur selesai. Pemasangan kolom baja, setelah kolom terpasang kemudian dilabrang dengan sling baja untuk tetap pada kelurusan (vertcality/alignment).

Gambar 02. Pemasangan kolom baja setelah pemasangan angkur selesai.

3. 4.

Selanjutnya pemasangan kolom dan rafter yang telah disambung/dijoint , sehingga tersambung antara dua as Pemasangan baut & kencangankan.Hal. 22 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

5. 6. 7. 8. 9.

Pengecekan kelurusan verticality dan alignment. Pengecangan baut sesuai dengan torsinya dengan kunci momen Selanjutnya pemasangan cleat dan purlin yang menhubungkan antar rafter. Pemasangan trekstang untuk kelurusan purlin. Ikuti langkah-langkah 1-8 untuk pemasangan pada bangunan selanjutnya.

Gambar 03. Denah Rangka Atap RK 5.

10.

Sambungan balok SB 5 ke balok beton

Gambar 04. Sambungan balok baja SB5 ke balok beton

11.

Sambungan balok SB 5 ke kolom beton

Hal. 23 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

7.

RENCANA INSPEKSI DAN TES PROYEK

Hal. 24 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Hal. 25 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Hal. 26 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

Hal. 27 dari 30

QUALITY PLANDISETUJUI

NO PROYEK : 10 10 614 NO. DOK. : 001/JBPUQP/LMB/XI/10TANGGALDIBUAT

REV.00 0

DIPERIKSA

22 / 11 / 10

YP

MSD

8. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Hal. 28 dari 30