materi laporan har bay trafo

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber daya yang penting bagi sebuah perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan suatu hal yang penting dan sebagai modal utama dalam sebuah pembangunan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi sebuah negara dan berbagai sektor pendukung lainnya. Hal ini melatar belakangi penerapan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi di tubuh PT PLN (Persero) yang didasarkan pada pemikiran “Invest in People” yang berarti manusia adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Program On The Job Training adalah salah satu program dari PT. PLN (PERSERO) yang merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan diklat prajabatan yang dilaksanakan oleh calon pegawai PT. PLN (Persero). Program ini adalah merupakan latihan dan pengenalan akan tugas calon pegawai dan diharapkan mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia, sehingga dengan adanya SDM yang kompetitif PT. PLN (Persero) mampu mewujudkan Visinya yaitu “Diakui sebagi perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.” Nurandi / 2530027LIS 1

Upload: mochammad-el-turk

Post on 06-Aug-2015

454 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

Page 1: materi laporan har bay trafo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu sumber daya yang penting bagi sebuah perusahaan adalah Sumber

Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia

merupakan suatu hal yang penting dan sebagai modal utama dalam sebuah

pembangunan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi sebuah negara dan berbagai

sektor pendukung lainnya. Hal ini melatar belakangi penerapan sistem manajemen SDM

berbasis kompetensi di tubuh PT PLN (Persero) yang didasarkan pada pemikiran “Invest

in People” yang berarti manusia adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan.

Program On The Job Training adalah salah satu program dari PT. PLN

(PERSERO) yang merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan diklat prajabatan yang

dilaksanakan oleh calon pegawai PT. PLN (Persero). Program ini adalah merupakan

latihan dan pengenalan akan tugas calon pegawai dan diharapkan mampu

mengembangkan dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia, sehingga

dengan adanya SDM yang kompetitif PT. PLN (Persero) mampu mewujudkan Visinya

yaitu “Diakui sebagi perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan

terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.”

1.2. Dasar dan Tujuan Pelaksanaan OJT

Program On The Job Training Program merupakan salah satu jenis program dari

Diklat Seleksi Pegawai Baru. Diklat Prajabatan SMK sebagaimana dimaksud dalam

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 412.K/DIR/2008 tentang Sisdiklat. Program

Diklat Prajabatan meliputi program-program sebagai berikut :

a. Program Pembinaan Fisik dan Mental (Kesamaptaan);

b. Program Pengenalan Perusahaan;

c. Program Pembidangan sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di

Perseroan/Perusahaan;

d. Program On The Job Training (OJT) sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di

Perseroan/Perusahaan.

Nurandi / 2530027LIS 1

Page 2: materi laporan har bay trafo

Kegiatan program diklat tersebut diselenggarakan oleh PT PLN (Persero)

Pusdiklat/Udiklat. Dari hasil penyelenggaraan diklat diharapkan dapat membangun

kompetensi Siswa SMK sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di Perseroan/

Perusahaan. Pelaksanaan OJT tersebut kemudian disusun Laporan OJT yang bertujuan

untuk memantau efektivitas pelaksanaan OJT dengan benar dan baik, sesuai dengan

rencana kegiatan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan OJT merupakan salah

satu prasyarat bagi seorang siswa OJT PLN dalam menentukan kelulusannya sebagai

seorang karyawan PLN. Dengan melaksanakan kegiatan OJT diharapkan bagi siswa

tersebut untuk mengetahui proses bisnis PT.PLN (Persero) serta mempelajari kegiatan

kerja dalam PT. PLN (Persero) khususnya PLN Tragi Area Samarinda.

1.3. Maksud Pelaksanaan OJT

Pelaksanaan Program On The Job Training Diklat Prajabatan SMK adalah untuk

membangun kompetisi siswa Prajabatan sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di

Perseroan/ Perusahaan. Pelaksanaan OJT merupakan salah satu media pembelajaran bagi

seorang siswa untuk mengenal kegiatan maupun proses bisnis yang ada dalam

Perseroan/ Perusahaan sehingga diharapkan dapat memiliki gambaran situasi lingkungan

kerja di dalamnya dan dapat beradaptasi baik dengan para pegawai maupun dengan

pekerjaannya kelak.

Nurandi / 2530027LIS 2

Page 3: materi laporan har bay trafo

BAB II

PROFIL UNIT

2.1. Struktur Organisasi Tragi Area Samarinda

Gambar 1. Struktur Organisasi

Nurandi / 2530027LIS 3

Sup. Adm dan SDM

SUTRISNO

Sup. Operasi

SUHARTONO

Sup. Pemeliharaan

M. WARDOYO

Manager Tragi Area

Samarinda

SUNYATA

HENIWIBAWA

Sup. GIHarapan Baru

EDY SAHBANA

Sup. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

GUSTI S. JAYA

Junior Operasi Data Base

Cleaning Service

Operator

Satpam

Cleaning Service

Satpam

Staf Pemeliharaan

Operator

Junior Officer

Page 4: materi laporan har bay trafo

2.2. Proses Bisnis Unit

PT. PLN (Persero) Tragi Area Samarinda merupakan salah satu unit Tragi yang

berada dibawah organisasi AP2B SISTEM KALTIM.. Sebagai unit, Tragi Area

Samarinda membawahi 6 Gardu Induk yang berada di Samarinda, yaitu GI

Tengkawang, GI Harapan Baru, GI Bukuan, GI Sambutan, GI Embalut dan GI Bukit

Biru.

PT. PLN (Persero) Tragi Area Samarinda menyalurkan listrik dari pembangkit

melalaui jaringan Transmisi dan Gardu Induk yang kemudian akan didistribusikan ke

jaringan 20 kV .

Saat ini ada beberapa PLTD yang masih aktif dan kontinyu memberikan pasokan

daya kesistem jaringan Tragi Area Samarinda, yakni

NO PEMBANGKIT DAYA

1. PLTD Karang Asam 39 MW2. PLTD Kledang 40.4 MW3. PLTG Sambera 2x19.2 MW4. PLTGU Tanjung Batu 60 MW5. PLTU CFK 2x25 MW6. PLTU Senoni 2x7.5 MW7. PLTMG Kaltimex 4 13.5 MW8. PLTG Menamas 20 MW9. PLTU Powerindo 7.7 MW

Dan mendistribusikan beberapa penyulang, diantaranya:

NO.

GARDU INDUK NAMA PENYULANG

BEBAN PUNCAK SIANG (MW)

BEBAN PUNCAK MALAM (MW)

1. Tengkawang T1,T2,T4,T7,T8,T9,T10 10.540 10.7882. Harapan Baru H1,H3,H4,H5,H6,H7,H8 6.076 5.7973. Embalut E1,E2,E3,E4 7.425 5.3154. Sambutan SBT1,SBT2,SBT3 5.477 6.6655. Bukuan B2,B4,B5 4.495 6.0146. Bukit Biru R1,R2,R3,R4,R5 8.308 9.610TOTAL 42.321 44.189

Keterangan : Data operasi Tragi Area Samarinda bulan maret 2012

Nurandi / 2530027LIS 4

Page 5: materi laporan har bay trafo

BAB IIIPELAKSANAAN OJT BIDANG TRANSMISI

PEMELIHARAAN BAY TRAFO

3.1. Maksud dan Tujuan Pemeliharaan

Pengertian pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting karena pemeliharaan

yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin berfungsinya

peralatan dengan baik.

Tujuan pemeliharaan

Pemeliharaan bertujuan untuk mempertahankan kondisi atau menjaga agar

peralatan menjadi tahan lama dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi

sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang

menyebabkan kerusakan.

Pedoman dalam pemeliharaan yaitu surat keputusan Direksi PT PLN (PERSERO)

Nomer 114.K/DIR/2010 tentang buku petunjuk batas-batas pengoperasian dan

pemeliharaan peralatan Gardu Induk .

3. 2. Jenis jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan dibagi menjadi beberapa metode sebagai berikut :

2.2.1. Preventive Maintenance (Time Base Maintenance)

Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan

untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan untuk

mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya.

Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada Instruction

Manual dari pabrik dan pengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaan ini disebut

juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu (Time Base Maintenance).

Nurandi / 2530027LIS 5

Page 6: materi laporan har bay trafo

2.2.2. Predictive Maintenance (Conditional Maintenance)

Predictive maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara

memprediksi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya

peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan memprediksi kondisi tersebut

dapat diketahui gejala kerusakan secara dini.

Untuk ini diperlukan personil khusus untuk analis karena hasil prediksi didasarkan

pada hasil pengamatan dilapangan. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan

berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance)

2.2.3. Corective Maintenance

Corrective maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana

ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat

menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula

disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi.

Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenance, yang bisa berupa Trouble

Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang

dilaksanakan dengan terencana.

2.2.4. Breakdown Maintenance

Bereakdown maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah

terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat

Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dapat dibagi 2 macam :

1. Pemeliharaan yang berupa monitoring dan dan pengamatan dilakukan oleh

petugas operator.

2. Pemeliharaan yang berupa pembersihan, pengukuran dan perbaikan dilakukan

oleh petugas pemeliharaan.

3.3 Pemeliharaan Bay Trafo

Nurandi / 2530027LIS 6

Page 7: materi laporan har bay trafo

Bay trafo adalah suatu rangkaian peralatan listrik yang berada di

serandang terdiri dari beberapa peralatan yang sangat penting dan sangat

berpengaruh terhadap penyaluran tenaga listrik.

3.3.1. Peralatan bay trafo

Peralatan bay trafo terdiri dari:

1) Trafo tenaga (transformer)

Transformator tegangan adalah suatu peralatan tenaga listrik yang

berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan

rendah atau sebaliknya.

Gambar 2. Trafo Tenaga

2) LA (Lighting Arrester)

Lighting Arrester adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai

pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan

tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge) maupun oleh surja

hubung(SwitchingSurge).

Nurandi / 2530027LIS 7

Page 8: materi laporan har bay trafo

Gambar 3. LA (Lighting Arrester)

3) CT (Current Transformer)

Current Transformer (Transformator Arus) yaitu peralatan yang

digunakan untuk pengukuran besaran arus pada instalasi listrik dengan

mentrasformasikan besaran arus dari besaran arus yang besar menjadi besaran

arus kecil untuk keperluan pengukuran dan proteksi.

Gambar 4. CT (Current Transformer)

4) PMT (Pemutus Tegangan)

PMT atau pemutus tenaga adalah alat yang berfungsi sebagai alat

pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta

mampu membuka dan menutup saat terjadi gangguan (hubung singkat).

Gambar 5. PMT (Pemutus)

Nurandi / 2530027LIS 8

Page 9: materi laporan har bay trafo

5) PMS BUS

PMS BUS berfungsi untuk memisahkan bay penghantar dengan busbar.

PMS rel tidak dilengkapi dengan pms tanah.

Gambar 6. PMS BUS

3.3.2.Tujuan Pemeliharaan Bay Tafo

Tujuan pemeliharaan peralatan bay Trafo antara lain :

Untuk meningkatkan reliability, availability dan effisiensy.

Menjaga keandalan peralatan sehingga dapat terus menyalurkan listrik secara

kontiniu

Untuk memperpanjang umur peralatan.

Mengurangi resiko terjadinya kegagalan pada saat menjalani fungsinya.

Meningkatkan safety peralatan.

3.3.3. Langkah-Langkah Pemeliharaan

Langkah-langkah pemeliharan bay trafo adalah sebagai berikut :

3.3.3.1. Persiapan

Sebelum melaksanakan pemeliharaan terlebihdahulu melakukan persiapan

agar proses pemeliharaan dapat berjalan dengan lancar, aman dan tepat waktu.

Adapun persiapannya adalah sebagai berikut :

Nurandi / 2530027LIS 9

Page 10: materi laporan har bay trafo

1) Persiapan alat-alat pemeliharaan

Alat-alat pemeliharaan yang harus dipersiapkan pada saat pemeliharaan

adalah :

a. Tangga

Tangga digunakan untuk menjangkau ketinggian yang sulit dijangkau. Contohnya

pada saat pembersian isolator.

Gambar 7. Tangga

b. Kain pembersih dan Ember

Kain pembersih digunakan untuk membersihkan kotoran debu dan lumut yang

menempel pada permukaan isolator.

Ember adalah wadah atau tempat pencampuran air dengan cairan pembersih

(chemical).

Gambar 8. Kain pembersih dan Ember

c. Cairan pembersih (chemical)

Cairan pembersih (chemical) digunakan untuk membersihkan isolator yg berlumut,

dengan cairan pembersih (chemical) ini dapat mempermuda dalam pembersihan

isolator.

Nurandi / 2530027LIS 10

Page 11: materi laporan har bay trafo

Gambar 9. Chemical

d. Jet cleaner pump

Jet cleaner pump digunakan untuk membersihkan lumut dari peralatan pada saat

pemeliharaan bay line. Jet cleaner pump sering digunakan untuk membersihkan

lumut pada pondasi support.

Gambar 10. Jet Cleaner Pump

e. Selang Air

Selang digunakan sebagai media penghubung antara jet cleaner pump dengan

sumber air.

Gambar 11. Selang Air

f. Grease Contact

Grease Contact digunakan sebagai pelumas pada pisau PMS agar dapat berfungsi

dengan baik dan dapat terhindar dari korosi.

Nurandi / 2530027LIS 11

Page 12: materi laporan har bay trafo

Gambar 12. Grease Contact

g. Multimeter

Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan

(resistansi). 

Gambar 13. Multimeter

h. Breaker Analyzer

Breaker analyzer digunakan untuk mengukur keserempakan PMT. Pengukuran ini

bertujuan untuk mengetahui waktu kerja PMT secara individu serta untuk

mengetahui keserempakan pada saat open atau close.

Gambar 14. Breaker Analyzer

Nurandi / 2530027LIS 12

Page 13: materi laporan har bay trafo

i. Insulation Tester

Insulation tester digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik

maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan

tinggi arus searah.

Gambar 15. Insulation Tester

j. Micro ohm meter

Micro ohm meter digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan

suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada kondukto.

Gambar 16. Mikro ohm Meter

k. Earth tester

Earth tester digunakan untuk mengukur tahanan pentanahan. Terminal alat ukur

terdiri dari 3 (tiga) buah, 1 (satu) dihubungkan dengan elektroda yang akan diukur

nilai tahanan pentanahannya dan 2 (dua) dihubungkan dengan elektroda bantu yang

merupakan bagian dari alat ukurnya. Ketelitian hasil tergantung dari cukupnya

energi yang ada pada baterai.

Nurandi / 2530027LIS 13

Page 14: materi laporan har bay trafo

Gambar 17. Earth Tester

l. Tool set

Tool set digunakan untuk pemeliharaan yg terdiri dari kunci ring ,kunci pas , kunci

inggris, kunci (L), dan lain-lain. Tool set ini sangat membantu mempermuda pada

saat pemeliharaan.

Gambar 18. Tool Set

m. Tool kit electric

Tool kit electric digunakan untuk memperbaiki system kelistrikan pada box

peralatan. Tool kit elektric ini terdiri dari obeng, tes pen, skun cable, tang press

skun, tang potong, tang kombinasi, tang lacip/jepit dan lain-lain.

Nurandi / 2530027LIS 14

Page 15: materi laporan har bay trafo

Gambar 19. Tool Kit Electrick

2) Persiapan alat pengaman

Keamanan adalah faktor penting dalam pekerjaan pemeliharaan, terutama bagi

pekerja untuk menjaga keamanan diri dari pekerjaan di lapangan.

Alat pengaman (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja

untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi

bahaya/kecelakaan kerja. Alat pengaman (APD) merupakan kelengkapan yang

wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga

keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. 

Berbagai alat pengaman(APD) yang biasanya digunakan dalam melaksanakan

pemeliharaan :

1) Safety Belt

Safety Belt berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,

biasanya digunakan pada  pekerjaan ketinggian.

Gambar 20. Safety Belt

2. Safety Helmet

Safeti helmet berfungsi sebagai pengaman kepala dari benda yang bisa

mengenai kepala secara langsung.

Nurandi / 2530027LIS 15

Page 16: materi laporan har bay trafo

Gambar 21. Helmet

3. Grounding Lokal dan Stick Ground

Gronding lokal berfungsi sebagai konduktor untuk mengalirkan sisa induksi

ketanah pada peralatan bay line, sedangkan stick ground adalah alat yang terbuat

dari fiber yang berfungsi sebagai isolasi pada saat pemasangan grounding lokal.

Gambar 22. Stick dan Grounding Lokal

4. Kacamata Hitam

Kacamata hitam digunakan untuk melindungi mata dari debu dan silau matahari

yang dapat mengganggu penglihatan pada saat pekerjaan pemeliharaan.

Gambar 23 Kacamata Hitam

5. Sepatu Karet (sepatu boot)

Sepatu karet berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja ditempat yang becek

ataupun berlumpur. Kebanyakan dilapisi dengan metal untuk melindungi kaki

dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

Nurandi / 2530027LIS 16

Page 17: materi laporan har bay trafo

Gambar 24. Sepatu Karet

6. Sepatu pelindung (safety shoes)

Sepatu pelindung berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan

sebagainya.

Gambar 25. Sepatu Pelindung

7. Sarung Tangan

Sarung tangan digunakan sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja

ditempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan

bentuk sarung tangan disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Gambar 26. Sarung Tangan

8. Tagging

Nurandi / 2530027LIS 17

Page 18: materi laporan har bay trafo

Tagging digunaka sebagai rambu-rambu yang dipasang pada panel kontrol berisi

peringatan atau informasi pada line tersebut sedang ada pekerjaan.

Gambar 27. Tagging

9. Police Line

Police Line digunakan sebagai pembatas peralatan yang bebas tegangan atau

peralatan yang dipelihara.

Gambar 28. Police Line

3) Persiapan manuver pembebasan tegangan

Manuver pembebasan tegangan adalah suatu proses pembebasan

tegangan pada peralatan listrik dari bertegangan hingga tidak bertegangan.

Proses ini harus berpedoman pada SOP yang telah di terbitkan oleh AP2B.

SOP adalah suatu bentuk ketentuan tertulis yang berisi prosedur /

langkah-langkah kerja yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu

Nurandi / 2530027LIS 18

Page 19: materi laporan har bay trafo

kegiatan.Petugas yang melaksanakan menuver adalah operator yang sedang

bertugas yang diawasi oleh supervisor operasi.

Berikut adalah langkah-langkah manuver pembebasan tegangan bay trafo:

Contoh manuver pembebasan teganga pada bay trafo

Gambar 29. Single Line

Urutan manuver pembebasan tegangan

1) PMT Incoming 20 kV Trafo di lepas ( )

2) PMT 150 kV Trafo di lepas ( )

3) PMS Bus A Trafo di lepas ( )

4) PMT Incoming 20 kV Trafo Reg out

Nurandi / 2530027LIS 19

Page 20: materi laporan har bay trafo

5) Pemasangan Grounding Lokal

Catatan: 1. Setiap melakukan urutan manuver , maka laporkan jam

Pelepasan tersebut kepada dispatcher AP2B

2. Pemasangan grounding lokal dilakukan oleh petugas

Pemeliharaan.

3.3.3.2. Pelaksanan Pemeliharaan

Pelaksanaan pemeliharaan dapat dilakukan setelah mendaptkan konfirmasi

bahwa manuver pembebasan telah selesai dilaksanakan dari supervisor operasi

kepada supervisor pemeliharaan.

Sebelum melakukan pemeliharaan ada baiknya kita berdoa bersama-sama

agar kegiatan berjalan dengan lacar tanpa ada kejadian yang tidak diinginkan.

Setelah semua persiapan telah di laksanakan dan personil pun telah siap

maka pelaksanaan pemeliharaan dapat di laksanakan.

Beberapa hal yang dapat di lakukan pada saat pelaksanaan pemeliharaan,

yaitu :

1. Pembersihan isolator dan pemeriksaan isolator dari kemungkinan

retak, pecah dan flash

2. Pengecekkan dan pembersihan control box peralatan 150 kv pada bay

trafo

3. Pembersihan dan pelumasan pisau–pisau pada pms bus 150 kv

4. Pemeriksaan konektor

5. Pengecekan sumber dc untuk suplai tegangan peralatan bay trafo

6. Pengukuran tahanan pentanahan peralatan pada bay trafo

7. Pengukuran tahanan isolasi tahanan kontak

8. Pengujian keserempakan PMT

9. Pengujian fungsi kontrol .

3.3.3.3. Penyelesaian pemeliharaan

Nurandi / 2530027LIS 20

Page 21: materi laporan har bay trafo

Setelah kegiatan Pemeliharaan selesai dilakukan, maka adapun yang harus di

periksa kembali, yaitu :

1. Pengecekan Peralatan apakah semua peralatan bay trafo telah dilakukan

pemeliharaan.

2. Merapikan kembali peralatan yang digunakan setelah pemeliharaan bay trafo

telah selesai di laksanakan jagan sampai ada peralatan yang tertinggal.

Setelah pemeriksaan kembali telah di laksanakan dan dinyatakan aman .

Supervisor pemeliharaan melaporkan kepada supervisor operasi bahwa pemeliharaan

telah selesai di laksanakan dan peralatan pemeliharaan telah di amankan, dilanjut

supervisor operasi akan melaporkan kepada AP2B dan menunggu perintah manuver

pemberian tegangan dari AP2B.

Manuver pemberian tegangan harus mengikuti SOP yang telah d keluarkan oleh AP2B.

Berikut adalah langkah – langkah manuver penormalan tegangan bay trafo :

Contoh manuver pemberian tegangan pada bay trafo

Gambar 30. Single Line

Urutan manuver pemberian tegangan

1. Grounding LokaL di lepas ( )

Nurandi / 2530027LIS 21

Page 22: materi laporan har bay trafo

2. PMT Incoming 20 kV Trafo Reg in

3. PMS Bus A Trafo di masukkan ( )

4. PMT 150 kV Trafo di masukkan ( )

5. PMT Incoming 20 kV Trafo ( )

Catatan : 1. Setiap melakukan urutan manuver , maka laporkan jam pelepasan peralatan

tersebut pada ap2b.

2. Pelepasan grounding lokal di lakukan oleh pihak pemeliharaan.

BAB IV

HASIL PELAKSANAAN

4.1. Kesimpulan

1. Peralatan bay trafo pada Gardu Induk Tengkawang dalam kondisi berfungsi

dengan baik dan keandalannya tetap terjaga karena pemeliharaannya yang rutin

dan terjadwal.

2. Kegiatan pemeliharaan selalu berjalan degan lancar karena kegiatan mengikuti

SOP yang ada.

4.2 Saran – Saran

Selama ini pemeliharaan di Tragi area samarinda berjalan dengan baik, kondisi

seperti itu harus di pertahankan agar keandalan peralatan baik di serandang maupun

didalam Gardu induk itu sendiri dapat tetap terjamin.

Nurandi / 2530027LIS 22