makalah pbl blok 13

25
Mengenal Masa Tumbuh Kembang Seorang Anak Andreas Esa NIM :102010298/ D6 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat Alamat Korespondensi: [email protected] Pendahuluan Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak masa konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifast kuantitati sehingga demikian dapat kita ukur dengan menggunakan satuan panjang ataupun satuan berat. Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan. Dengan demikian, seorang anak bukanlah dewasa kecil, oleh karena anak mempunyai cirri khas yang berbeda dengan orang dewasa baik secara fisiologi, anatomi ataupun biokimia. Mempelajari tumbuh kembang mempunyai tujuan umum menjaga agar seorang anak dapat tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan baik secara mental, emosi, fisik dan social yang 1

Upload: andreas-esa

Post on 14-Dec-2015

269 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

yeah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pbl Blok 13

Mengenal Masa Tumbuh Kembang

Seorang Anak

Andreas Esa

NIM :102010298/ D6

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat

Alamat Korespondensi: [email protected]

Pendahuluan

Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak masa konsepsi

sampai berakhirnya masa remaja. Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel

serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti

sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifast kuantitati sehingga demikian dapat kita ukur dengan

menggunakan satuan panjang ataupun satuan berat. Perkembangan ialah bertambahnya

kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang

pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan. Dengan demikian, seorang

anak bukanlah dewasa kecil, oleh karena anak mempunyai cirri khas yang berbeda dengan

orang dewasa baik secara fisiologi, anatomi ataupun biokimia. Mempelajari tumbuh kembang

mempunyai tujuan umum menjaga agar seorang anak dapat tumbuh dan berkembang melalui

tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan baik secara mental, emosi, fisik dan social yang

sesuai dengan potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia dewasa yang berguna.1

Anamnesis

Dari kasus yang ada ditemukan seorang pasien anak berusia 3 tahun 8 bulan, berat badan yang

tidak mengalami peningkatan, ketakutan dan selalu memegang tangan ibunya saat diperiksa.

Untuk kasus seperti ini ada baiknya dilakukan juga allo-anamnesis kepada orangtua untuk

menanyakan keseharian si anak seperti apa mendapat makanan yang baik gizinya, sering

ketakutan seperti ini atau tidak, apa mengalami kesulitan belajar atau tidak, serta diajukan

1

Page 2: Makalah Pbl Blok 13

pertanyaan-pertanyan yang lebih detil dalam tes denver apabila dicurigai mengalami

gangguan perkembangan.

Pemeriksaan Antropometri

Antropometri sebagai salah satu metode untuk mengetahui status gizi dapat dilakukan dengan

mengukur beberapa parameter seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar

kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak di bawah kulit. Pada anak-anak,

pemeriksaan antropometri biasanya terdiri dari pengukuran berat badan, tinggi atau panjang

badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas.

Berat badan (BB)

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering

digunakan dan dapat digunakan pada berbagai tingkat usia, seperti pada bayi baru

lahir, balita, anak–anak bahkan dewasa. Pengukuran ini bertujuan untuk

mengetahui massa tubuh (otot, lemak, mineral, air). Berat badan merupakan ukuran

antropometri yang sangat labil, karena massa tubuh sensitif terhadap perubahan

keadaan mendadak (sakit, kurang nafsu makan, atau berkurangnya konsumsi

makanan). Pada anak, berat badan mempunyai hubungan linear dengan tinggi

badan, sehingga dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun

status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema dan

adanya tumor. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan

menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan

pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan

gambaran keadaan kini.

Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai alasan, antara lain:

1. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat

karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.

2. Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara

periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.

3. Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.

2

Page 3: Makalah Pbl Blok 13

4. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur.

5. Karena masalah umur merupakan faktor penting untuk penilaian status gizi,

berat badan terhadap tinggi badan sudah dibuktikan dimana-mana sebagai

indeks yang tidak tergantung umur.

6. Alat pengukur yang mudah diperoleh termasuk didaerah pedesaan dengan

ketelitian yang tinggi dengan menggunakan dacin yang sudah dikenal oleh

masyarakat.

Panjang atau tinggi badan (PB atau TB)

Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan

keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Pemeriksaan ini

bertujuan untuk mengetahui dimensi linear dari tubuh. Tinggi badan memberikan

gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil

pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama

yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada

masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U (tinggi badan

menurut umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan)

jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya

dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan

gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat

yang menahun.

Mengukur panjang atau tinggi badan tergantung dari umur dan kemampuan anak

untuk berdiri. Mengukur panjang dilakukan dengan cara anak terlentang.

Sedangkan mengukur tinggi badan anak berdiri tegak.

Pengukuran tinggi badan dilakukan untuk anak berusia 2 tahun atau lebih dan anak

sudah mampu berdiri pasien yang lebih dewasa dilakukan dengan alat pengukur

tinggi (microtoise) yang mempunyai ketelitian 0,1 cm. Untuk bayi atau anak yang

berumur kurang dari 2 tahun, pengukuran dilakukan dengan terlentang, dengan

menggunakan alat pengukur panjang badan (infantometer).

Pada penelitian MGRs atau  WHO 2005, tinggi badan lebih pendek 0,7 cm

dibandingkan dengan panjang badan. Oleh karena itu, penting untuk mengkoreksi

3

Page 4: Makalah Pbl Blok 13

hasil bila pengukuran tidak dilakukan dengan cara yang sesuai untuk kelompok

umur.jadi didapatka ketentuan sebagai berikut :

1. Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya (berdiri)

maka ditambahkan 0,7 cm untuk mengkoversi menjadi panjang badan.

2. Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih diukur panjang badannya

maka dikurangi 0,7 cm untuk mengkoversi menjadi tinggi badan.1,2,7

Lingkar lengan Atas (LILA)

Pengukuran lingkar lengan atas dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan

jaringan otot dan lapisan lemak dibawah kulit. Pengukuran ini hanya sensitif

menilai keadaan gizi anak balita (disamping WUS dan ibu hamil). Indeks

pengukuran LILA bersifat sangat labil dan hanya menggambarkan keadaan gizi

masa kini. Beberapa peneliti mengklaim kemampuan mendeteksi anak KEP

dengan LILA memiliki reliabilitas yang sama dengan BB/U. Pengukuran Lingkar

lengan atas tidak dibedakan menurut umur dan jenis kelamin. Pengukuran ini

memiliki keuntungan sebagai berikut :

Mudah dan praktis, apalagi untuk sampel besar.

Sangat menguntungkan untuk screening gizi dan penilaian status gizi.

Namun metode ini juga memiliki kekurangan, antara lain

Tidak dapat memberi gambaran pertumbuhan gizi secara tepat

Secara operasional sering mengalami kesulitan pengukuran, terutama bila

anak takut dan tegang.

Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang

memadai untuk digunakan diIndonesia

Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada TB

Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah),tetapi kurang sensitif

untuk golongan dewasa.

4

Page 5: Makalah Pbl Blok 13

Kriteria penggolongan status gizi anak balita dan ambang batas (cut of points )

adalah sebagai berikut :

Gizi baik, bila LILA > 13,5 cm

Gizi kurang, bila LILA antara 12,5 – 13,5 cm.

Gizi buruk atau Bayi dengan KEP, bila LILA < 12,5 cm.

Lingkar Kepala

Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara

praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala

atau peningkatan ukuran kepala. Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan

ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama

tahun pertama, akan tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan

kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan

tengkorak dapat bervariasi sesuai keadaan gizi.

Pengukuran ini terutama dilakukan pada bayi sampai umur 3 tahun. Pada anak

lebih dari 3 tahun bukan mnerupakan pemeriksan yang rutin.

Prosedur pengukuran adalah sebagai berikut :

Bahan dan alat:

Pita ukur dengan lebar kurang dari1 cm, fleksibel, tidak mudah patah. 2,3

Pemeriksaan Denver II

Uji skrining yang paling sering digunakan adalah development denver screening test

(DDST). DDST memberikan penilaian empat domain perkembangan perilaku-sosial,

penyesuaian motorik halus, bahasa dan motorik kasar sejak lahir sampai umur 6 tahun. Uji

ini dilakukan dalam waktu 20-30 menit tanpa pelatihan yang luas dan peralatan yang

mahal.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, DDST secara efektif dapat

menidentifikasikan antara 85-100 % bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami

5

Page 6: Makalah Pbl Blok 13

keterlambatan perkembangan dan pada “follow up” selanjutnya ternyata 89% dari

kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.

DDST telah dikritik karena kurang mengidentifikasi anak dengan ketidakmampuan

perkembangan anak khususnya masalah bahasa. Uji ini bukan untuk meramalkan akan

tetapi untuk mendeteksi kemampuan anak di bawah normal dengan umur sebayanya.

Selain itu DDST bukan pula tes diagnostik atau tes IQ.2 Uji ini kemudian diterbitkan

kembali sebagai DDST-II dengan seksi bahasa yang sangat dipetluas. DDST-II dilaporkan

mempunyai sensitivitas yang lebih besar terutama untuk keterlambatan bahasa.

Frankenburg melalui DDST mengemukakan empat parameter perkembangan yang dipakai

dalam menilai perkembangan anak balita yaitu:

Personal social

Aspek ini berhubungan dengan kemandirian, bersosialisasi, dan berinterraksi

dengan lingkungannya.

Fine motor adaptive

Aspek ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,

melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan

dilakukan otot-otot kecil saja tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya

kemampuan untuk menggambar, memegang suatu benda, dan lain-lain.

Language

Kemampuan untuk memberikan respon pada suara, mengikuti perintah, dan

berbicara spontan

Gross motor

Aspek ini berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Alat yang digunakan dalam test ini adalah:

Alat peraga

6

Page 7: Makalah Pbl Blok 13

Benang wol merah, kismis atau manik-manik, kubus warna merah, kuning, hijau,

biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas, dan pensil.

Lembar formulir DDST

Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan

cara penilaiannya

7

Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap yaitu:

Tahap pertama

Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia antara 3 bulan sampai 5

tahun yaitu:

3-6 bulan

9-12 bulan

18-24 bulan

3 tahun

4 tahun

5 tahun

Tahap kedua

Tahap ini dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan

pada tahap pertama. Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang

lengkap.

Interpretasi test denver adalah:

Normal

Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan

Suspect

Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan

7

Page 8: Makalah Pbl Blok 13

Untestable

Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada

lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai

90% 1-3

TEORI KOGNITIF

Teori perkembangan kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang

hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan

psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang

bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan

melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini

membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang

mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang

memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini

digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang

menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan

bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui

tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori

ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk

memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin

canggih seiring pertambahan usia:

Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)

Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)

Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk

mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan

tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat

bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting

dalam enam sub-tahapan:

8

Page 9: Makalah Pbl Blok 13

1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan

berhubungan terutama dengan refleks.

2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan

dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.

3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan

bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan

pemaknaan.

4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai

duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu

yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda

(permanensi objek).

5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan

belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk

mencapai tujuan.

6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal

kreativitas.

Tahapan praoperasional

Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan

permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara

kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget

adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini

adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak

belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.

Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang

orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti

mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan

semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.

Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara

usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan

berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar.

Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan

9

Page 10: Makalah Pbl Blok 13

tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di

dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami

bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk

memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif

di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.

Tahapan operasional konkrit

Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai

duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses

penting selama tahapan ini adalah:

Pengurutan adalah kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri

lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari

benda yang paling besar ke yang paling kecil.

Klasifikasi adalah kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda

menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa

serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut.

Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua

benda hidup dan berperasaan)

Decentering adalah anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan

untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar

tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.

Reversibility adalah anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah,

kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa

4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.

Konservasi adalah memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah

tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.

Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan

tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama

banyak dengan isi cangkir lain.

10

Page 11: Makalah Pbl Blok 13

Penghilangan sifat egosentrisme adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang

orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh,

tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu

meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu

baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti

akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu

sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.

Tahapan operasional formal

Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget.

Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut

sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara

abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam

tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak

melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di

antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai

perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif,

penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang

tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai

keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap

operasional konkrit.

Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu

sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.

Universal (tidak terkait budaya)

Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang

berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan

Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis

Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari

tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)

Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan

hanya perbedaan kuantitatif11

Page 12: Makalah Pbl Blok 13

Proses perkembangan

Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi

tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang

membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan

tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui

sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan

maupun proses perolehan pengetahuan tersebut.

Asimilasi merupakan proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.

Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau

informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya.

Akomodasi. Bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema

akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses

ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali.

Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan

berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian

tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan

Equilibrium yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan

pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang

tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.

Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari

luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.

Teori Moral

Lawrence Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada

penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Kohlberg sampai pada pandangannya

setelah 20 tahun melakukan wawancara yang unik dengan anak-anak.

12

Page 13: Makalah Pbl Blok 13

Dalam wawancara, anak-anak diberikan serangkaian cerita dimana tokoh-tokohnya

menghadapi dilema-dilema moral. Bagaimana anak-anak dalam penyikapi setiap cerita yang

dilakukan oleh masing-masing tokoh dalam cerita yang disampaikan oleh kohlberg. Berikut

ini adalah salah satu cerita dilema Kohlberg yang paling populer:

Konsep kunci dari teori Kohlberg, ialah internalisasi, yakni perubahan perkembangan dari

perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara

internal.

Tingkat Satu: Penalaran Prakonvensional

Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan

moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral,

penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.

Tahap 1 : Orientasi hukuman dan ketaatan ialah tahap pertama dalam teori perkembangan

moral Kohlberg. Pada tahap ini perkembangan moral didasarkan atas hukuman. Anak-anak

taat karena orang-orang dewasa menuntut mereka untuk taat.

Tahap 2: Individualisme dan tujuan adalah tahap kedua dari teori ini. Pada tahap ini penalaran

moral didasarkan pada imbalan dan kepentingan diri sendiri. Anak-anak taat bila mereka ingin

taat dan bila yang paling baik untuk kepentingan terbaik adalah taat. Apa yang benar adalah

apa yang dirasakan baik dan apa yang dianggap menghasilkan hadiah.

Tingkat Dua: Penalaran Konvensional

Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan

moral Kohlberg. Internalisasi individu pada tahap ini adalah menengah. Seorang mentaati

standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-standar (internal)

orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.

Tahap 3: Norma-norma interpersonal, pada tahap ini seseorang menghargai kebenaran,

kepedulian, dan kesetiaan pada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan

moral. Anak anak sering mengadopsi standar-standar moral orangtuanya pada tahap ini,

sambil mengharapkan dihargai oelh orangtuanya sebagai seorang perempuan yang baik atau

laki-laki yang baik.

13

Page 14: Makalah Pbl Blok 13

Tahap 4: Moralitas sistem sosial. Pada tahap ini, pertimbangan moral didasarkan atas

pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.

Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional

Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral

Kohlberg. Pada tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada

standar-standar orang lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-

pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Tahap 5: Hak-hak masyarakat versus hak-hak individual, pada tahap ini seseorang mengalami

bahwa nilai-nilai dan aturan-aturan adalah bersifat relatif dan bahwa standar dapat berbeda

dari satu orang ke orang lain. Seseorang menyadari hukum penting bagi masyarakat, tetapi

nilai-nilai seperti kebebasan lebih penting dari pada hukum.

Tahap 6: Prinsip-prinsip etis universal, pada tahap ini seseorang telah mengembangkan suatu

standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia yang universal. Bila menghadapi

konflik secara hukum dan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati, walaupun

keputusan itu mungkin melibatkan resiko pribadi. 1,3,4

Kebutuhuan dasar seorang anak

Kebutuhan dasar seorang anak secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)

2. Kebutuhan akan kasih saying orang tua (asih)

3. Kebutuhan akan latihan/ tangsangan/ stimulus (asah)

Kebutuhan asuh akan nutrisi adalah sangat penting. Nutrisi adalah termasuk pembangun

tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada

tahun-tahun awal pertama kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang

sangat pesat terutama pada otak.

Sampai usia 6 bulan Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang paling ideal untuk bayi ditinjau

dari segi kesehatan fisis maupun psikis. ASI mempunyai kadar laktosa yang tinggi yang 14

Page 15: Makalah Pbl Blok 13

diperlukan untuk otak bayi. Pertumbuhan otak manusia adalah yang paling cepat

dibandingkan pertumbuhan otak makhluk lainnya.Oleh karena itu, memerlukan zat-zat yang

sesuai dengan untuk mendorong pertumbuhan otaknya dengan sempurna.

Pada umunya kebutuhan energy adalah sebagi berikut:

Bayi rata-rata: 110 kkalori/kg BB/ hari

Anak 1-3 tahun : 100 kkalori/kg BB/ hari

Anak 4-6 tahun: 90 kkalori/kg BB/ hari

Anak 7-9 tahun: 80 kkalori/kg BB/ hari

Anak laki-laki 10-12 tahun: 60-70 kkalori/kg BB/ hari

Anak perempuan 10-12 tahun: 50-60 kkalori/kg BB/ hari

Anak laki-laki 13-18 tahun: 50-60 kkalori/kg BB/ hari

Anak perempuan 13-18 tahun: 40-50 kkalori/kg BB/ hari

Nutrien-nutrien dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:

1. Golongan pembangun : protein hewani dan protein nabati, dibutuhkan kira-kira 2-3

gram/ kg BB/ hari

2. Golongan sumber tanaga: karbohidrat, ubi, kentang, singkong, dsb

3. Golongan pelindung: mikro nutrient (besi, kalsium, seng, dll), vitamin-vitamin dan air

Berikan juga imunisasi sebagai pelindung anak akan infeksi-infeksi penyakit seperti imunisasi

TBC, difteri, tetnus, pertusis, polio, campak, hepatitis B dan lain sebagainya.Dengan

melaksanak imunisasi yang lengkap, diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit-

penyakit yang yang menimbuljan kesakitan dan kematian.

Kebutuhan akan asih yaitu kebutuhan akan emosi meliputi:

Kasih sayang orang tua

Rasa aman

Harga diri

Kebutuhan akan sukses

Mandiri

Dorongan

Kebutuhan mendapat kesempatan dan pengalaman15

Page 16: Makalah Pbl Blok 13

Rasa memiliki

Kebutuhan akan stimulasi (asah) merupakan cikal bakal pendidikan dan pelatihan. Stimulasi

adalah yang sangat penting dlam tumbuh kembang anak.Yang dimaksud stimulasi di sini

adalah perangsangan yang dating dari lingkungan luar anak antara lain berupa latihan dan

bermain. Anak yang mendapat banyak stimulasi terarah dengan cepat dibandingkan anak

yang kurang mendapat stimulasi. Stimulasi harus dilaksanak dengan penuh perhatian dan

kasih saying. 1,5-7

Retardasi mental

Retardasi metanl adalah suagtu gangguan yang heterogen yang terdiri dari fungsi intelektual

yang di bawah rata-rata dan gangguan dalam kemampuan adaptif yang ditemukan orang

sebelum usia 18 tahun. Gangguan dipengaruhi oleh factor genetic, lingkungan, dan

psikososial.

Pada pemeriksaan fisik dari berbagai bagian tubuh tertentu mungkin memiliki karakteristik

tertentu pada orang retardasi mental. Sebagai contoh ukuran kepala memberikan petunjuk

terhadap berbagai keadaan seperti mikrosefali, hidrocefalus, dan sindroma down. Wajah

pasien mungkin memiliki beberapa stigmata retardasi mental, yang sangat mempermudah

diagnosis. Tanda fasial tersebut adalah hipertelorisme, tulang hidung yang datar, alis mata

yang menonjol, lipatan epikantus, opasitas kornea, perubahan retina, teling yang letaknya

rendah atau bentuknya aneh, lidah yang menonjol dan gangguan gigi geligi.

Kesimpulan

Tumbuh kembang masa anak adalah masa yang sangat rentan akan ketergantungan orang lain.

Berbagai asupan gizi, kasih sayang, stimulant, pengarahan dan pendidikan akan sangat

menentukan bagaimana masa depan si anak. Orangtua adalah sosok yang paling berperan

dalam menjaga, melindungi, dan membesarkan seorang anak. Jadi, tanggung jawab,

kedewasaan dan karakter sangat diperlukan sebelum menjadi orangtua yang siap

membesarkan seorang anak.

Daftar pustaka

16

Page 17: Makalah Pbl Blok 13

1. Narendra MB, dkk. Tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1. Jakarta: Sagung Seto;

2008

2. Stephen SA. Ilmu kesehatan anak Nelson. Dalam: Samik W, penyunting. Pertumbuhan

dan perkembangan. Edisi ke-15. Jakarta: EGC; 2000.p.45-85.

3. Santrok, John W. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1.

Jakarta; Erlangga: 2002

4. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Edisi ke-1. Jakarta: EGC; 1995.p.10,71-2.

5. Sukman TP. Pedoman imunisasi di Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Ikatan Dokter Anak

Indonesia; 2008.p.98-105.

6. Tom L, Avroy F. At a Glance neonatologi. Dalam: Amalia S, penyunting. Neonatologi:

Kedokteran perianatal, bayi baru lahir yang normal, dan bayi preterm. Jakarta: Erlangga;

2009.p.33,52-3,68.

7. Achmad DS. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi jilid II. Edisi ke-5. Jakarta: Dian

Rakyat; 2006.p.133.

8. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997

17