makalah model pengembangan borg & gall1.doc

28
MODEL PENELITIAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT) BORG AND GALL Oleh: Kelompok IV KASMIAH KASIM 13B16004 BOSLINI 13B1600 WIWIEK TAMSYANI 13B16024 PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014 Mata Kuliah: Metode Penelitian Pendidikan

Upload: jeremy-payne

Post on 19-Oct-2015

2.070 views

Category:

Documents


359 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas berkat, rakhmat dan Hidayah-Nya, yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah model penelitian pengembangan Borg & Gall.Adapun Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan dan sebagai referensi bagi para pembaca yang akan melakukan penelitian pengembangan. Dalam penulisan ini banyak hambatan, serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat diselesaikan tepat waktu berkat adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual.

Penulis menyadari sepenuhnya, dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dalam menemukan referensi yang berkaitan Model Pengembangan Borg & Gall. Dengan segala kerendahan hati, penulis menantikan kritik dan saran yang membangun atas penulisan makalah ini agar dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri umumnya kepada seluruh pembaca makalah ini.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Makassar, 26 Februari 2014Penulis DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.....1DAFTAR ISI....2BAB I. PEDAHULUAN

A. Latar Belakang......3B. Rumusan Masalah.6C. Tujuan...6D. Manfaat....7BAB II. PEMBAHASANA. Pengertian Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall8B. Karakteristik Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall9C. Langkah-langkah Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall11D. Kekurangan dan Kelebihan Model Penelitian Pengembangan Borg & Gall...14E. Tips-tips Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall..15BAB III. PENUTUPA. Kesimpulan..16B. Implikasi..16C. Saran16DAFTAR PUSTAKA.18BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Diera globalisasi sekarang ini, sebagian besar kondisi pembelajaran yang tengah berlangsung di sekolah-sekolah masih sangat konvensional, seperti penyampaian materi yang menggunakan model ceramah, penyusunan materi yang sekedarnya dan atau materi hanya bersumber dari buku-buku teks yang belum tentu sesuai dengan keadaan sekolah. Padahal buku-buku teks yang banyak beredar saat ini adalah produk nasional yang tidak memperhatikan karakteristik pada tiap-tiap satuan pendidikan seperti yang dinginkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang lebih memperhatikan tiap-tiap satuan pendidikan (Kukuh Andri Aka, 2013).Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran sendiri, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan bahan pembelajaran yang lebih berkualitas sebagai salah satu sumber belajar (Kukuh Andri Aka, 2013).

Adapun bagian dari sumber belajar adalah bahan ajar yang dapat diperoleh dari berbagai referensi. Menurut pengertian sumber belajar dari AECT dan Banks dalam Komalasari (2010:108) dinyatakan bahwa salah satu komponen sumber belajar adalah bahan. Bahan merupakan perangkat lunak (software) yang mengandung pesan-pesan belajar, yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu. Contoh bahan ajar tersebut misalnya buku teks, modul, film, transparansi (OHP), program kaset audio, dan program video. Bahan ajar disamakan dengan materi ajar sebagaimana berdasar pada makna harfiah bahan dan materi dalam bahasa Inggris. Bahan dalam bahasa Inggris berarti material. Begitu pula materi dalam bahasa Inggris

juga berarti material. Sebagaimana dikutip dari Kim bahwa bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Sedangkan dalam permendiknas no. 41 tahun 2007

dinyatakan materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar atau materi ajar merupakan bagian dari sumber belajar dimana terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perangkat lunak yang mengandung pesan pembelajaran yang disajikan menggunakan peralatan tertentu (Kukuh Andri Aka, 2013)..Dalam mengembangkan bahan pembelajaran perlu diperhatikan model-model pengembangan guna memastikan kualitasnya, seperti yang diungkapkan oleh Syaiful Sagala (2005:136), penggunaan model pengembangan bahan pembelajaran yang pengembangan pengajaran secara sistematik dan sesuai dengan teori akan menjamin kualitas isi bahan pembelajaran. Dalam pengembangan model pembelajaran yang baru perlu dilakukan suatu penelitian. Penelitian sangat diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan baik yang dihadapi oleh seseorang maupun kelompok atau lembaga. Oleh karena itu, para pendidik selain bertugas menyampaikan materi, juga dituntut untuk berusaha meningkatkan kemampuan anak didiknya melalui model penelitian pengembangan yang sesuai untuk diimplemnetasikan pada peserta didik (Kukuh Andri Aka, 2013).

Penelitian dan inovasi pendidikan diharapkan memberi masukan bagi penetapan kebijakan tersebut. Pendidik sebagai pelaksana pendidikan memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pelayanan pada masyarakat. Penelitian yang merupakan salah satu tugas guru tersebut secara esential merupakan aktivitas untuk mengembangkan teori atau cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang tekait dengan kehidupan khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Aktivitas penelitian mutlak diperlukan oleh seorang guru karena setiap pemecahan masalah memerlukan teori-teori yang teruji keunggulannya. Teori-teori yang ada membutuhkan pembaharuan, oleh karena itu diperlukan penelitian. Jenis-jenis penelitian yang dapat digunakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah tersebut khususnya dalam bidang pendidikan adalah penelitian pengembangan (Kukuh Andri Aka, 2013). Penelitian Pengembangan atau research and development (R & D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2009). Penelitian Pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabakan (Sujadi, 2003:164). Produk yang dihasilkan dapat berupa benda atau prangkat keras (hardware) dan dapat juga berupa perangkat lunak (software). Model-model pengembangan tersebut antara lain, model Hannafin dan Peck, Gagne and Briggs, Dick and Carry, Thiagarajan (4D), Plomp, serta Borg and Gall. Menurut Borg&Gall (1983) research based development adalah sebuah riset yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengevaluasi produk untuk keperluan pendidikan. Tujuan dari riset ini adalah menghasilkan sebuah produk.

Dari beberapa model tersebut tentu memiliki karakteristik masing-masing yang perlu lebih dalam lagi dipahami. Maka dari itu diperoleh bahwa pemilihan bahan pembelajaran perlu diperhatikan dalam kesesuaian dengan standar isi dan lebih-lebih pemilihan bahan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Oleh karena itu, pada makalah ini akan membahasas lebih mendalam mengenai Model Penelitian Pengembangan Borg and Gall yang merupakan salah satu model pengembangan yang dianggap penting diketahui untuk mengembangkan proses belajar mengajar sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks karena pengaruh perkembangan lingkungan internal dan kesternal dalam dunia pendidikan.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:1. Apakah pengertian model penelitian pengembangan Borg and Gall?2. Apakah karakteristik model penelitian pengembangan Borg and Gall?3. Bagaimanakah langkah-langkah model penelitian pengembangan Borg and Gall?4. Apakah yang menjadi kekurangan dan kelebihan model penelitian pengembangan Borg and Gall?

5. Bagaimanakah tips-tips dalam melaksanakan model penelitian dan pengembangan Borg and Gall?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian model penelitian pengembangan Borg and Gall.

2. Menjelaskan karakteristik model penelitian pengembangan Borg and Gall.

3. Menjelaskan langkah-langkah model penelitian pengembangan Borg and Gall.

4. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan model penelitian pengembangan Borg and Gall.

5. Menjelaskan tips-tips dalam melaksanakan model penelitian dan pengembangan Borg and Gall.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Sebagai bahan informasi kepada pembaca khususnya para pendidik mengenai langkah-langkah dan tips-tips model penelitian pengembangan Borg and Gall dalam meningkatkan kualitas peserta didik.

2. Sebagai bahan informasi kepada pembaca khususnya para pendidik mengenai kekurangan dan kelebihan model penelitian pengembangan Borg and Gall dalam meningkatkan kualitas peserta didik.3. Sebagai bahan informasi kepada pembaca khususnya para pendidik agar setelah membaca makalah model penelitian pengembangan Borg and Gall tersebut, mampu menentukan model penelitian pengembangan apakah yang tepat diimplementasikan kepada peserta didik dalam meningkatkan kualitas peserta didik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Penelitian Pengembangan (Research and Development) Borg and GallPenelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan secara rasional sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, empiris dapat diamati dan diketahui cara-cara yang digunakan dan sistematis, menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. (Sugiono, 2008).

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002). Pengembangan adalah memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada (Sugiono, 2004). Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002). Model penelitian dan pengembangan (Research and Development) disebut juga sebagai research-based development merupakan model penelitian yang mengembangkan produk baru dan menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dimaksud bersifat longitudinal ataupun bertahap. Hal ini didukung oleh pendapat Sugiyono (2008: 407) yang mendefinisikan model penelitian dan pengembangan sebagai model penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Lebih lanjut, Richey and Klein (2007) melalui Emzir (2012: 264), mendefinisikan R & D sebagai the systematic study of design, development and evaluation processes with the aim of establishing an empirical basis for the creation of instructional and non-instructional products and tools and new or enhanced models that govern their development. R & D terdiri dari siklus dimana sebuah versi produk dikembangkan, di tes lapangan (field-tested), dan direvisi berdasarkan data lapangan (Gall & Borg, 1983). Penelitian R & D merupakan jembatan penghubung antara penelitian penelitian pendidikan dan praktik pendidikan karena tujuan utama penelitian R & D adalah menerapkan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian pendidikan dan menggabungkannya menjadi sebuah produk yang dapat digunakan di sekolah (Gall & Borg, 1983). Model penelitian pengembangan Borg and Gall merupakan salah satu model penelitian dan pengembangan pendidikan yang sangat populer. Jika seseorang ingin mengembangkan atau membuat sebuah produk pendidikan dapat dilakukan dengan menggunakan model ini. Menurut Borg and Gall (1983) research based development adalah sebuah riset yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengevaluasi produk untuk keperluan pendidikan.Dengan demikian, yang diperlukan dalam pengembangan ini adalah rujukan tentang prosedur produk yang akan dikembangkan. Uraian model pengembangan Borg dan Gall, dijelaskan sebagai berikut: Educational research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle , which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the product based on the finding, field testing it in the setting where it wil be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the field testing stage. In indicate that product meets its behaviorally defined objectives. (Borg & Gall, 1983:772)

Terjemahan:

Riset dan pengembangan bidang pendidikan (R & D) adalah suatu proses yang yang digunakan untuk mengembangkan dan mengesahkan produk bidang pendidikan. Langkah-langkah dalam proses ini pada umumnya dikenal sebagai siklus R& D, yang terdiri dari: pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan validitas komponenkomponen pada produk yang akan dikembangkan, mengembangkannya menjadi sebuah produk, pengujian terhadap produk yang dirancang, dan peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba (Muhamad Khotib, 2013).B. Karakteristik Model Penelitian Pengembangan (Research and Development) Borg and Gall

Borg and Gall (1983) menjelaskan empat ciri utama dalam model penelitian pengembangan (Research and Development), yaitu:

1. Mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan (Studying research findings pertinent to the product to be develop).

2. Mengembangkan basis produk temuan tersebut (Developing the product base on this findings).3. Bidang pengujian dalam pengaturan wilayah yang akhirnya digunakan (Field testing it in the setting where it will be used eventually).

4. Merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap uji lapangan (Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage).Dari empat ciri utama model penelitian pengembangan R & D Borg and Gall tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri utama R & D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk pendidikan dirancang dan dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki/direvisi (Ari Julianto, 2012).C. Langkah-Langkah Model Penelitian Pengembangan (Research and Development) Borg and Gall

Dalam teknologi pembelajaran, deskripsi tentang prosedur dan langkah-langkah penelitian pengembangan sudah banyak dikembangkan. Borg & gall (1983) menyatakan bahwa prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: 1. Mengembangkan produk, dan 2. Menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan.

Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengemban sedangkan tujuan kedua disebut sebagai validasi. Dengan demikkian, konsep penelitian pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus disertai dengan upaya mengevaluasi (Adip Wahyudi, 2010).Dalam keperluan penelitian dan pengembangan, seorang peneliti harus memenuhi langkah-langkah procedural yang biasanya digambarkan dalam suatu gambar alur dari awal hingga akhir. Menurut Borg & Gall model menggariskan langkah-langkah umum dalam penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Langkah-langkah Model Penelitian Pengembangan Borg & Gall

Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall :1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal (Research and information collecting)Penelitian dan pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.

2. Perencanaan (planning)Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil. Hal yang sangat urgen dalam tahap ini adalah merumuskan Tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang tepat untuk mengembangkan program-program atau produk sehingga program atau produk yang diuji cobakan sesuia dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai.

3. Pengembangan format produk awal (Develop preliminary form of product)Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan program yang dimaksud apakah berupa bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi dengan video.

4. Uji coba awal (Preliminary field testing)Dilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis.

5. Revisi produk (Main product revision)Dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan.6. Uji coba lapangan (Main field testing)Dulakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data kuantitatif. Hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan kelompok control.

7. Revisi produk (Operational product revision)Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam pencapaian Tujuan dan mengumpulkan informasi.

8. Uji lapangan (Operational field testing)Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi, dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.

9. Revisi produk akhir (Final product revision)Yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan.

10. Desiminasi dan implementasi (Dissemination and implementation)Yaitu penyampaian hasil pengembangan (proses, prosedur, program, atau produk) kepada para pengguna yang professional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal, atau dalam bentuk buku atau handbook.

Skema tersebut dirujuk dari the major steps in the R & D cycle Borg dan Gall. Pengadaptasiannya diwujudkan dalam bentuk perencanaan teknis sasaran dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam tiap tahapnya. Sukmadinata (2010) menjelaskan Jika kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan diikuti dengan benar, maka akan dapat menghasilkan suatu produk pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-langkah tersebut bukanlah hal baku yang harus diikuti, langkah yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan peneliti (Adip Wahyudi, 2011).D. Kelebihan dan Kekurangan Model Penelitian Pengembangan (Research and Development) Borg and Gall1. KelebihanKelebihan model penelitian pengembangan Borg and Gall adalah sebagai berikut:

a. Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here-and-now) melalui pengembangan solusi atas suatu masalah sembari menghasilkan pengetahuan yang bisa digunakan di masa mendatang.b. Mampu menghasilkan suatu produk/ model yang memiliki nilai validasi tinggi, karena melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli.

c. Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan akan selalu ditemukan model/ produk yang selalu aktual dengan tuntutan kekinian.

d. Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan (Pasu Iting Situmorang, 2013).2. Kekurangana. Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang, karena prosedur yang harus ditempuh relatif kompleks.

b. Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian R&D ditujukan untuk pemecahan masalah here and now, dan dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan populasi.

c. Model penelitian pengembangan R&D ini memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar (Pasu Iting Situmorang, 2013)..E. Tips-Tips Model Penelitian Pengembangan (Research and Development) Borg and GallDemi kemudahan dalam pengimplementasian model penelitian pengembangan (R & D), Gall dan Borg (2003) merekomendasikan beberapa tips berikut ini jika ingin melakukan model penelitian pengembangan (R & D):

1. Rencanakan waktu untuk merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dengan baik.

2. Dalam mendesain produk atau program pembelajaran baru, gunakan/berpatokanlah pada hasil-hasil penelitian terkait dan prinsip-prinsip berbasis penelitian dari desain pembelajaran.

3. Tentukan dari awal, apakah program atau produk tersebut memang betul-betul diperlukan dan apakah udah ada competitor/saingan produk tersebut.

4. Nyatakan tujuan program dalam bentuk yang bisa dievaluasi 4. dengan jelas.5. Jika tertarik melakukan R & D namun tidak memiliki sumber daya/dana yang cukup, lebih baik melakukan evaluasi sumatif/formatif terhadap proyek R & D lainnya.6. Terkait dana yang cukup besar, jika memungkinkan batasi pengembangan produk hanya pada sebagian langkah siklus R & D serta hindari penggunaan media/alat yang mahal (Pasu Iting Situmorang, 2013). .

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Model penelitian pengembangan menurut Borg and Gall adalah adalah sebuah riset yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengevaluasi produk untuk keperluan pendidikan.2. Model penelitian pengembangan menurut Borg and Gall memiliki 4 karakteristik atau cirri utama.3. Model penelitian pengembangan menurut Borg and Gall memiliki 10 langkah yang harus dilakukan oleh para peneliti dalam rangka pencapaian peserta didik yang berkualitas.

4. Model penelitian pengembangan menurut Borg and Gall menyajikan beberapa tips yang dapat memudahkan dalam melakukan penelitian dengan model pengembangan Borg and Gall.

B. Implikasi

Dengan memahami pengertian, karakteristik, langkah-langkah, dan tips-tips dalam model penelitian pengembangan (Research and Development) menurut Borg and Gall, maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan baik dan benar serta dapat meningkatkan kualitas peserta didik dalam dunia pendidikan.

C. Saran1. Penulis menyarankan agar nantinya untuk peneliti berikutnya mengetahui secara detail tentang langkah-langkah model penelitian pengembangan (Research and Development) menurut Borg and Gall.2. Penulis menyarankan pula sebagai bahan kajian berikutnya diharapkan mampu menggunakan referensi yang lebih banyak sehingga dapat menambah bahan kajian untuk review makalah ini.DAFTAR PUSTAKAAka, kukuh Andri. 2013. http://belajarpendidikanku.blogspot.com/2013/02/model-model-pengembangan-bahanajar.html.pdf (diakses tanggal 20 Februari 2014).Borg, Walter R., & Gall, M.D. 1983. Educational research: An introduction. New York & London: Longman.Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Press.Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. 2003. Educational Research: An Introduction 7th Ed. New York: Pearson Education Inc.Julianto, Ari. 2012. http://arijulianto.blogspot.com/2012/02/Penelitian Pengembangan/Development Research.html.pdf (diakses tanggal 20 Februari 2014).Khotib, Muhammad. 2013. http://muhammadkhotib.blogspot.com/2013/06/Model PenelitianBorgandGall.html.pdf.html.pdf. (diakses tanggal 20 Februari 2014).Mulyatiningsih, Endang. 2011. Riset Terapan: Bidang Pendidikan dan Teknik. Yogyakarta: UNY Press.Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & Bandung: Alfabeta.Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.Wahyudi, Adip. 2011. http://adipwahyudi.blogspot.com/2011/01/model-penelitian-pengembangan-borg-and-gall.html.pdf (diakses tanggal 20 Februari 2014).

Mata Kuliah: Metode Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr.Ramlawati, M.Si

MODEL PENELITIAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT) BORG AND GALL

Oleh:

Kelompok IV

KASMIAH KASIM13B16004

BOSLINI13B1600

WIWIEK TAMSYANI13B16024

PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

Model Penelitian Pengembangan Borg And GallPage 14