makalah kasus 3.doc

38
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem Comunity Nursing Program II Disusun oleh TUTOR 7 M. Zaenudin Wasilah 220110100032 Iswari Nastiti 220110100043 Aisah Syayidah 220110100083 Fabianus Tegar 220110100102 Endah Rahayu 220110100105 Hanna khoirotun nisa 220110100034 Wiwi Karlina 220110100056 Evi Noviyanti 220110100051 Djoko Permadi 220110100096 S. Ratih Herdina 220110100121 Annisa Labertha 220110100002 Sonya Putri Perdana 220110100009 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN 0

Upload: ais-abdan-hariyanti

Post on 13-Aug-2015

632 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

promosi kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KASUS 3.doc

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem Comunity Nursing Program II

Disusun oleh TUTOR 7

M. Zaenudin Wasilah 220110100032

Iswari Nastiti 220110100043

Aisah Syayidah 220110100083

Fabianus Tegar 220110100102

Endah Rahayu 220110100105

Hanna khoirotun nisa 220110100034

Wiwi Karlina 220110100056

Evi Noviyanti 220110100051

Djoko Permadi 220110100096

S. Ratih Herdina 220110100121

Annisa Labertha 220110100002

Sonya Putri Perdana 220110100009

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR 2013

0

Page 2: MAKALAH KASUS 3.doc

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan

hidayatnya sehingga penyusunan makalah kasus 3 Nusing Community II telah selesai disusun.

Dalam makalah ini dijelaskan mengenai definisi asuhan keperawatan, Tujuan, Tahapan-tahapan

sampai intervensi dalam asuhan keperawatan keluarga.

Makalah yang telah kami susun ini merupakan hasil dari diskusi kelompok kami yang mana telah

kami sesuaikan dengan sumber-sumber yang ada. Diharapkan disamping dapat menambah

wawasan keilmuan, juga dapat membentuk mahasiswa yang aktif, kreatif, dan mampu bekerja

sama dalam menggali, mengkaji, dan mempelajari suatu bahan materi.

Penyusun berharap makalah ini dapat dijadikan salah satu sumber bagi para mahasiswa

dalam proses belajar di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Di samping itu,

semoga makalah ini dapat memperkaya khazanah keilmuan khususnya bagi para mahasiswa

yang menyusun makalah ini.

Akhir kata, semoga upaya untuk meningkatkan keilmuan dalam pengetahuan

keperawatan ini mendapat ridlo Allah subhanahu wa ta’ala.

Jatinangor, 9 Maret 2013

1

Page 3: MAKALAH KASUS 3.doc

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Tujuan

BAB II ISI

1. Kasus Pemicu

2. Definisi asuhan keperawatan

3. Misi

4. Tujuan

5. Tahapan-Tahapan

6. Klasifikasi Intervensi

7. Hambatan Intervensi

8. Peka Budaya

9. Evidance Based

10. Penentuan Prioritas Masalah

11. Pengkajian

12. Diagnosa keperawatan

BAB III Simpulan

Daftar Pustaka

2

Page 4: MAKALAH KASUS 3.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Asuhan Keperawatan keluarga merupakan salah satu kegiatan keperawatan yang

biasnya bertempatkan dirumah klien, agent memberikan asuhan keperawatan sesuai

dengan masalah yang dihadapi. Pemberian asuhan keperawatan juga melibatkan beberapa

disiplin ilmu dari berbagai profesi kesehatan yang ada.

Pemberian asuhan keperawatan bertujuan Memandirikan klien sebagai bagian dari

anggota keluarga, menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan klien,

meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga, meningkatkan

produktivitas klien dan keluarga, meningkatkan kualitas keluarga.

Untuk memberikan asuhan keperawatan juga harus melewati beberapa tahapan

seperti pengkajian, diagnosa prioritas, hingga implementasi setelah diberikan intervensi

agent juga mengevaluasi klien.

2. Tujuan

Setelah melakukan pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat memahami

materi sehingga dapat mengaplikasikan materi yang ada kedalam kehidupan di dunia

keperawatan. Perawat harus bisa berbaur dengan klien dengan nyaman agar tercipta rasa

trust sehingga memudahkan pekerjaan kami.

3

Page 5: MAKALAH KASUS 3.doc

BAB II

ISI

1. Kasus Pemicu

Chair : Sonya putri perdana

Scriber 1 : Iswari Nastiti

Scriber 2 : Aisah Syayidah

Dalam kunjungan berikutnya, perawat Y juga menemukan informasi baru bahwa Tn. A

(Sunda) dan Ny. B (Aceh) memiliki masalah kesehatan yaitu hipertensi dan DM. Tn A

bahkan tidak bisa bekerja jika DM dan hipertensinya kambuh. Perawat Y memulai

tahapan berikutnya setelah pengkajian selesai dilaksanakan. Perawat Y

mempertimbangkan beban keluarga dalam penentuan diagnosa keperawatan, prioritas,

dan rencana asuhan keerawatan keluarga dengan mempertimbangkan budaya yang

dimiliki keluarga. Pertisipasi keluarga dalam membantu anggota keluarga yang sakit dan

masalah keluarga lainnya yang telah teridentifikasi perlu dioptimalkan.

STEP 1

(tidak ada)

STEP 2

a. Diagnosa yang mungkin diangkat dalam kasus ini? (iswari)

b. Peran dan fungsi keluarga? Apa yang harus dilakukan perawat untuk hal tersebut?

(endah)

c. Partisipasi keluarga yang bisa diharapkan untuk membantu mengatasi masalah

keluarga? (fabian)

d. Intervensi keperawatan? (icha)

4

Page 6: MAKALAH KASUS 3.doc

e. Dampak perbedaan kebudayaan? (evi)

f. Faktor penyebab DM dan hipertensi kambuh? (djoko)

g. Tahap apa saja yang dilakukan perawat dalam pengkajian hingga intervensi? (ais)

h. Apa saja yang perlu dipertimbangkan perawat selain budaya dalam beban

keperawata? (hana)

i. Apa saja beban keluarga? (ratih)

j. Adakah lembaga yang melindungi perawat? (evi)

k. Adakah cara lain ketika keluarga menolak untuk diintervensi? (endah)

l. Apa budaya yang bertentangan antara suku sunda dengan suku aceh? (fabian)

m. Munculnya masalah Tn A itu dari mana? Sosial? Ekonomi? (wasilah)

n. Manajemen sumber daya keluarga yang bisa membantu untuk menentukan dalam

intervensi keperawatan keluarga? (djoko)

o. Apakah evidence based practice tentang peran keluarga Tn A dengan penyakit tn A

yang kronik? (ais)

STEP 3

a. Mekanisme koping tidak efektif berhubungan dengan sosial dan ekonomi rendah

(endah)

b. LO

c. Bisa dengan bantuan orang terdekat atau orang yang dipercaya. Contoh: orang tua,

teman (wasilah)

d. Harus memahami bahasa agar tidak salah paham dan persamaan persepsi (hana)

e. Perseteruan karena individu yang kurang mengerti mengenai budaya masing-masing

(endah)

5

Page 7: MAKALAH KASUS 3.doc

Komunikasi tidak sejalan (fabian)

Buruknya tujuan, peran, dan fungsi keluarga (icha)

f. Karena emosi menyebabkan TD meningkat. Tekanan darah meningkat memicu

hipertensi sehingga DM kambuh (hana)

g. LO

h. LO

i. Bebannya antara lain: Istri anak tidak mau berkomunikasi, penyakit anak, penyakit

yang diderita sendiri, dan ekonomi (wiwi)

j. Perawat dibawah wewenang DEPKES. Perlindungan untuk perawat belum ada (hana)

k. Intervensi lagi keluarga ketika sudah masuk ke tahap bargaining (iswari)

l. Karakter aceh: sifat keras, dan berpendirian teguh

Karakter sunda: rendah hati (icha dan djoko)

m. Sosial ekonomi merupakan salah satu faktornya. Mekanisme koping tidak efektif

(wiwi)

n. LO

o. Manajemen sumber daya keluarga yang bisa membantu untuk menentuka dalam

intervensi keperawatan keluarga (djoko)

p. LO

6

Page 8: MAKALAH KASUS 3.doc

STEP 4

STEP 5

Daftar Learning objects

a. Pengkajian keluarga

b. Diagnosa keperawatan keluarga

c. Prioritas masalah keperawatan keluarga

d. Rencana asuhan keperawatan keluarga

e. Evidence based practice tentang partisipasi keluarga dalam perawatan keluarga

dengan penyakit kronis di rumah

7

Asuhan keperawatan keluarga

Page 9: MAKALAH KASUS 3.doc

f. Peka budaya dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga

2. Definisi asuhan keperawatan keluarga

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam praktik

keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada tatanan

komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar

keperawatan, berlandaskan pada etika dn etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang

serta tanggung jawab keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994;Mc

Closkey & Grace, 2001)

Dapat disimpulkan bahwa asuhan kperawatan keluarga adalah kegiatan praktik

keperawatan kepada klien yaitu anggota dalam suatu keluarga dengan menggunakan

proses keperawatan yang telah berpedoman pada standar keperawatan yang berlaku, dan

etika keperawatan , serta dalam lingkup wewenga dan tanggung jawab keperawatan.

3. MISI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Berikut ini adalah misi yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga

yang berkualitas :

a. Memberdayakan keluarga untuk membangun setiap anggota keluarganya agar dapat

memelihara kesehatan yang optimal.

b. Membina kemitraan penting dilakukan karena dapat menjadikan keluarga yang

mandiri dan meningkatkan ketahanan keluarga

c. Meningkatkan peran keluarga dalam prevensi primer, sekunder, dan tersier di bidang

kesehatan.

d. Mewujudkan kesehatan merupakan hak setiap individu dalam anggota keluarga.

e. Memiliki karakter yang kuat dan cerdas dengan mempersiapkan sumber daya

manusia yang berkualitas dengan peran serta aktif keluarga.

8

Page 10: MAKALAH KASUS 3.doc

4. Tujuan asuhan keperawatan keluarga

Menurut Kozier & Erb, 1995; Friedman, 1998; Mc Closkey & Grace, 2001 tujuan asuhan

keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :

a. Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga

b. Menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan klien

c. Meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga

d. Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga

e. Meningkatkan kualitas keluarga

5. Tahapan-tahapan dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga :

a. Pengkajian

Pengkajian keluarga

Identifikasi data demografi dan sosio kultural ktermasuk lokasi

Agama yang dianut dan hubungannya dengan kondisi kesehatan saat ini

Lingkungan rumah

Struktur keluarga

Fungsi dasar keluarga

Perkembangan keluarga dan tugas perkembangan yang dilaksanakan

strategi yang dilakukan keluarga bila stress dan mekaisme koping

pengkajian pelaksanaan tugas kesehatan keluarga

bahasa pengantar yang digunakan keluarga

hubungan keluarga dengan tetangga dan antar keluarga yang berhubungan

darah

pendidikan

system dan sumber pendukung yang tersedia untuk keluarga

Pengkajian anggota keluarga

Pengkajian fisik setiap anggota keluarga9

Page 11: MAKALAH KASUS 3.doc

Pengkajian mental setiap anggota keluarga

Pengkajian emosional setiap anggota keluarga

Pengkajian social setiap anggota keluarga

Pengkajian spiritual setiap anggota keluarga

Pengkajian terlaksananya tugas individu

b. DiagnosaKeperawatan

Pada asuhan keperawatan keluarga bidang garapan keperawatan adalah kesenjangan

tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada manusia pada tingkat keluarga disebut juga

sebagai masalah keperawatan. Etiologi dari masalah keperawatan keluarga biasanya

tidak optimalnya kesehatan keluarga dalam bidang kesehatan.

Menentukan prioritas masalah :

Pertimbangan dalam menentukan prioritas masalah :

Masalah keperawatan keluarga yang dijumpai lebih dari satu

Sumber daya yang dimiliki keluarga dan komunitas terbatas

Keterbatasan IPTEK keperawatan yang dikuasai perawatan keluarga

Berat dan menonjolnya masalah yang dirasakan oleh keluarga berbeda-

beda

Waktu yang dimiliki terbatas

Mengatasi masalah prioritas dapat mengatasi masalah inti tersebut

c. Perencanaan

Merupakan acuan tertulis yang terdiri dari berbagai intervensi keperawatan yang

dirancanakan dapat mengatasi diagnosis keperawatan sehingga klien dapat terpenuhi

kebutuhan dasarnya. Intervensi yang dilakukan perawat bersifat bantuan, higienis,

rehabilitasi, suportif, preventif, observasi, dan memberikan invormasi yang akurat

dan memuaskan tentang pengobatan.

Indikasi untuk intervensi keperawatan keluarga :

Menurut White and leahey dalam friedman ,1998 :

Adanya keluarga dengan suatu masalah yang berhubungan diantara anggota

keluarga yang dipengaruhi

10

Page 12: MAKALAH KASUS 3.doc

Adanya anggota keluarga dengan penyakit yang memiliki dampak yang

merugikan secara nyata terhadap anggota keluarga lain

Seorang angota keluargadi diagnosa penyakitnya untuk pertama kali

Perkembangan anak atau remaja secara emosional, tingklah laku, atau fisik

dalam konteks keluarga yang sakit

Salah satu anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis pulang atau

pindah dari suatu institusi keperawatan komunitas

Anggota keluarga mempunyai penyakit mematikan

d. Implementasi

Merupakan suatu bagian aktif dalam asuhan keperawatan . Tindakan ini bersifat

intelektual, teknis, dan interpersonal berupa upaya pemenuhan kebutuhan dasar klien.

Tindakan keperawatan meliputi :

Tindakan keperawatan

Observasi keperawatan

Pendidikan kesehatan atau keperawatan

Tindakan medis yang dilakukan perawat(tindakan limpah)

e. Evaluasi

Merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna apakah

tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan

lain

6. Klasifikasi intervensi keperawatan:

a. Menurut freedman 1998 :

Supplemental : perawat secara langsung memberikan pelayanan keperawatan

yang tidak dapat dilakukan keluarga

Facilitative :perawat membantu mengatasi hambatan dari keluargadan

memperoleh pelayanan medis,kesejahteraan social, transportasi, atau

pelayanan kesehatan dirumah.

Developmental : Perawat membantu keluarga untuk menolong diri sendiri

sesuai kemampuannya. Perawat juga menolong keluarga memanfaatkan

11

Page 13: MAKALAH KASUS 3.doc

fasilitas kesehatan yang bersumber dari diri sendiri seperti dukungan social

internal dan eksternal

Intervensi keluarga dan definisi aktifitas :

Label Defenisi aktifitas

Dukungan keluarga Meningkatnya minat keluargadan tujuan

Mempertahankan proses keluarga Meminimalkan efek gangguan proses keluarga

Promise integritas keluarga Meningkatnya daya ikat dan kesatuan keluarga

Keterlibatan keluarga Partisipasi keluarga dalam perawatan fisik dan

emisi pasien

Mobilisasi keluarga Penggunaan kekuatan keluarga yang

mempengaruhi kesehatan pasien melalui

petunjuk positif

Terapi keluarga Interaksi dengan keluarga sebagai “agen

pengubah yang bergerak menuju cara hidup

yang lebih produktif

Dukungan saudara kandung Meningkatkan keterlibatan saudara kandung

pada saat saudara lainnya mengalami sakit

7. Hambatan dalam intervensi keperawatan keluarga :

a. Menurut bailon & maglaya 1978

Infirmasi yang diperoleh keluarga mungkin kurang atau keliru

Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh sehingga keluarga hanya

melihat sebagian dari masalah

Keluarga memperoleh informasi yang diperlukan ,tetapi tidak dapat mengaitkan

dengan situasi yang sedang dihadapi

Keluarga tidak mau menghadapi situasi

Keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku

Kegagalan mengaitkan antara tindakan dan sasaran keluarga

12

Page 14: MAKALAH KASUS 3.doc

Keluarga kurang percaya terhadap tindakan yang di usulkan

Hambatan dalam intervensi keperawatan keluarga menurut buku yang berjudul

Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat oleh Drs. Nasrul Effendy halaman

43, dibagi menjadi dua sumber yaitu :

a. Hambatan dari keluarga

- Pendidikan keluarga yang rendah akan mempersulit tingkat pemahaman

keluarga dengan apa yang disampaikan oleh perawat.

- Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana, dan prasarana)

Sumber daya keluarga merupakan factor pendukung dalam pola hidup sehat

yang seharusnya keluarga lakukan.

- Kebiasaan-kebiasaan yang melekat

Kebiasaan yang sudah melekat akan sangat sulit untuk dirubah, yang tentunya

memerlukan proses yang lama.

- Sosial budaya yang tidak menunjang

Sosial budaya seseorang yang bertentangan dengan dunia kesehatan akan

sangat menghambat dalam proses intervensi keperawatan keluarga ini. Karena

kita akan sulit untuk mengubah paradigma yang sudah membudaya secara

turun temurun.

b. Hambatan dari perawat

- Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti ; PHN

Kit, transportasi

- Kondisi alam (geografi yang sulit)

Letak geografis suatu keluarga yang dikaji sulit tempuh seperti melewati

sungai besar tanpa jembatan yang memadai, atau letak rumah dipelosok

dengan jalan tanpa aspal, dll, akan sangat menghambat perawat dalam

melakukan intervensi.

- Kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)

13

Page 15: MAKALAH KASUS 3.doc

Ini merupakan factor penting, karena dengan beda bahasa akan besar

kemungkinan dalam salah persepsi. Dan itu fatal jika salah persepsi itu dalam

hal proses pengobatan .

- Keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga.

Pengetahuan perawat tentang kultur keluarga merupakan suatu modal utama

yang harus dimiliki perawat untuk masuk kedalam dunia keluarga tersebut dan

akan memudahkan dalam melakukan intervensi.

8. Peka Budaya

Ada tiga pedoman dalam keperawatan peka budaya / transcultural nursing (Andrew and

Boyle, 1995) yaitu : mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak

bertentangan dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang

menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien

bertentangan dengan kesehatan.

a. Cultural care preservation or maintenance

- Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang proses

melahirkan dan perawatan bayi.

- Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien.

- Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat

b. Cultural care accomodation or negotiation

- Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien

- Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan

- Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan

berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik

c. Cultual care repartening/reconstruction

- Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan

melaksanakannya

- Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya

kelompok

14

Page 16: MAKALAH KASUS 3.doc

- Gunakan pihak ketiga bila perlu

- Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang dapat

dipahami oleh klien dan orang tua

- Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan

Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing-masing

melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya

yang akhirnya akan memperkaya budaya-budaya mereka. Bila perawat tidak memahami

budaya klien maka akan timbul rasa tidak percaya sehingga hubungan terapeutik antara

perawat dengan klien akan terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari

efektifitas keberhasilan menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat

terapeutik.

9. Evidence Based Practice

Evidence Based Practice is the practice of EBP is the integration of individual clinical

expertise with the best available external clinical evidence from systematic research and

client’s values and expectations.

Evidence memiliki beberapa level yaitu :

Randomized controlled double blind studies

RCT

Cohort

Case control

Seri kasus

Laporan kasus

Ide/ opini

Proses

Identifikasi pertanyaan EBP :

15

Page 17: MAKALAH KASUS 3.doc

Problem/ populasi/ pasien

Intervensi

Comparison with others

Outcomes

Distinctive Featurs of Research Studies

Design Distintive Features Examples

Experimental Randomization

Manipulation

Control

Randomized controlled trial

Quasi-experimental No randomization

Some manipulation

Some control

Non-equvalent control group: posttest

only or pretest-posttest

One group: posttest only or pretest-

posttest

Untreated control, repeated measures

Repeated treatment where subjects serve

as their own controls

Crossover design

Time series

Non-experimental No randomized

No manipulation

Little control

Descriptive :

- exploratory

- survey

- descriptive comparative

- time dimensional

Correlational

Qualitative No randomization

No manipulation

Little control

Historical research

Grounded theory

Ethnographic

Phenomenological-hermeneutic

16

Page 18: MAKALAH KASUS 3.doc

Aspek yang dikritisi

Author, tahun, negara

Design

Sample technique and sample size

Intervensi

Outcomes

Hasil

Komentar (kelebihan dan kekurangan)

Strength of Research Evidence Rating Scheme

Level Type of Evidence

I Evidence obtained from an experimental study/ randomized controlled trial (RCT) or

meta-analysis of RCTs

II Evidence obtained from a quasi-experimental study

III Evidence obtained from a non-experimental study, qualitative study, or meta-synthesis

Quality Rating Scheme for Research Evidence

Grade Research Evidence

A: High Consistent result with sufficient sample, adequate control, and definitive

conclusions; consistent recommendations based on extensive literature

review that includes thoughtful reference ti scientific evidence

B: Good Reasonably consistent results; sufficient sample, some control, with fairly

definitive conclusions; reasonably consistent recommendations based on

fairly comprehensive literature review that includes some reference to

scientific evidence

C: Low/Major flaw Little evidence with inconsistent results; insufficient sample size;

conclusions cannot be drawn

17

Page 19: MAKALAH KASUS 3.doc

The Johns Hopkins Nursing Evidence-Based Practice Process

PET (Practice Question, Evidence, and Translation)

Practice Question

Step 1 : Identify an EBP question

Step 2 : Define the scope of the practice question

Step 3 : Assign responsibility for leadership

Step 4 : Recruit an interdisciplinary team

Step 5 : Schedule a team conference

Evidence

Step 6 : conduct an internal and external search for evidence

Step 7 : Appraise all types of evidence

Step 8 : Summarize the evidence

Step 9 : Rate the strength of the evidence

Step 10 : Develop recommendations for change in systems or processes of care based on

the strength of the evidence

Translation

Step 11 : determine the appropriateness and feasibility of translating recommendations

inti the specific practice setting

Step 12 : Create an action plan

18

Practice questionEvidence Translation

Page 20: MAKALAH KASUS 3.doc

Step 13 : Implement the change

Step 14 : Evaluate outcomes

Step 15 : report the results of the preliminary evaluation to decision makers

Step 16 : secure support from decision makers to implement the recommented change

internally

Step 17 : identify the next steps

Step 18 : communicate the findings

10. Penentuan masalah prioritas dengan scoring.

Ditinjau dari:

1. Sifat masalah.(skala : 1-3, bobot : 1)

a. Skor 3 : Tidak atau kurang sehat.

b. Skor 2 : Ancaman kesehatan.

c. Skor 1 : Keadaan sejahtera.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah.(skala : 0-2, bobot : 2)

a. Skor 2 : mudah

b. Skor 1 : sebagian

c. Skor 0 : tidak dapat diubah

3. Potensial masalah untuk dicegah. (skala : 1-3, bobot : 1)

a. Skor 3 : tinggi

b. Skor 2 : cukup

c. Skor 1 : rendah

4. Menonjolnya masalah. (skala : 0-2, bobot : 1)

19

Page 21: MAKALAH KASUS 3.doc

a. Skor 2 : masalah berat harus segera ditangani.

b. Skor 1 : masalah ada tapi tidak perlu segera ditangani.

c. Skor 0 : masalah tidak dirasakan.

Rumus :

11. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. A DENGAN

DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI

                 

a. Data Umum

1.  Kepala  Keluarga (KK) : Tn. A

2.  Jenis Kelamin : Laki - laki

3.  Umur/ tanggal lahir : 40 tahun

4.  Agama : Islam

5.  Pendidikan : -

6.  Pekerjaan : Buruh

7.  Alamat : Jalan Mawar

b. Susunan Anggota Keluarga

N0 Nama Umur Sex Hub

Dg

KK

Pendd Pekerjaan Status Imunisasi Status

KesBCG Polio DPT Hepatitis Campak

1 Tn. A 40 L Ayah - Buruh

2 Ny. B 33 P Ibu - IRT

20

Total skor yang didapat

X bobot

Skor tertinggi

Page 22: MAKALAH KASUS 3.doc

3 An. C 15 P Anak SMP Pelajar

4 An. E 8 L Anak SD Pelajar

5 An. F 7 L Anak SD Pelajar

6 An.

D

4 P Anak - -

c.  Genogram

Ket :

= perempuan

= Laki – laki

21

Ny.H

Ny.B

An. E An. F

Tn. A

An. C An. D

Page 23: MAKALAH KASUS 3.doc

= Pisah atau bercerai

d. Pengkajian :

Tipe Keluarga : Blended Family

Suku Bangsa : Tn A = Sunda, Ny. B = Aceh

Agama : Islam

Bahasa yang di gunakan : bahasa sunda

Pantangan : tidak teridentifikasi

Kebiasaan Budaya yang Berhubungan dengan Masalah Kesehatan: tidak

teridentifikasi

Kegiatan Rutin keagamaan di rumah: tidak teridentifikasi

Pekerjaan Anggota Keluarga:

Ny. B seorang ibu rumah tangga, suaminya bekerja sebagai buruh, dan anak – anak

nya masih pelajar.

Tahapan Perkembangan Keluarga :

Keluarga Tn. A sekarang pada tahap perkembangan dengan anak usia remaja. Tugas

perkembangan pada tahap ini adalah mengimbangi kebebasan remaja dengan

tanggung jawab yang sejalan dengan maturitas remaja, memfokuskan kembali

hubungan perkawinan, dan melakukan komunikasi yang terbuka di antara orangtua

dengan anak-anak remaja.

Konflik antar pasangan :

Masalah yang timbul di keluarga Tn. A mungkin salah satu penyebabnya adalah

perbedaan budaya dan komunikasi dalam keluarga yang kurang efektif.

Pola komunikasi Keluarga :

22

Page 24: MAKALAH KASUS 3.doc

Komunikasi yang terjadi di keluarga Tn. A mungkin kurang efektif karena setelah

dilakukan pengkajian keluarga Tn. A mengalami stres marital, kesulitan keuangan

dam nutrisi keluarga yang kurang sehingga anak – anak nya pun sering bolos sekolah

dan sering mengalami penyakit infeksi.

Penghasilan Keluarga :

Penghasilan secara keseluruhan dari keluarga Tn. A secara jelas nya tidak

teridentifikasi tetapi dari melihat pekerjaan dan kondisi keluarga nya pun, sepertinya

penghasilan keluarga Tn. A kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan keluarganya.

Struktur Kekuatan keluarga :

Dalam melakukan pengambilan keputusan< keputusan terakhir dipegang oleh Tn. A

Struktur Peran :

Tn. A tetap berperan menjadi pencari nafkah, Ny. B sebagai ibu rumah tangga dan

anak – anak nya sebagai pelajar.

Nilai dan Norma Budaya :

Tn. A dan Ny. B lahir dari budaya yang berbeda yaitu sunda dan aceh. Meskipun

dengan kebudayaan yang berbeda Tn. A dan Ny.B tetap saling menghargai satu sama

lain meskipun terkadang mengalami perbadaan dalam kebudayaan.

Fungsi Keluarga :

Fungsi afektif : Tn. A dan Ny. B sangat menyayangi anak – anak nya meskipun ada

anak yang dihasilkan dari istri yang berbeda

Fungsi Sosial : hubungan antar anggota keluarga Tn. A baik tetapi setelah pengkajian

didapatkan resiko ketidakefektifan komunikasi terapeutik yang dilakukan keluarga

Tn. A sehingga anggota keluarga masih kurang tahu tentang penyakit yang diderita

Tn. A

Kemampuan Keluarga Mengenal masalah kesehatan :

Keluarga Tn. A masih kurang peka terhadap timbulnya tanda gejala munculnya

penyakit yang diderita Tn. A sehingga penyakit yang diderita baru diketahui setelah

dilakukan pengkajian oleh perawat

23

Page 25: MAKALAH KASUS 3.doc

Kemampan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan :

Dalam mengambil keputusan pun keluarga Tn. A masih kurang sigap karena

memikirkan keadaan ekonomi keluarga yang sangat pas – pasan.

Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :

Sama dengan poin poin sebelumnya anggota keluarga yang lain masih kurang peka

dan masih minim penetahuannya mengenai penyakit yang diderita oleh Tn. A.

Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:

Mungkin karena keadaan ekonomi yang minim keluarga Tn. A jadi kurang

memperhatikan keadaan rumah yang sehat sehingga anak – anak nya pun bisa

dikatakan sering mengalami penyakit infeksi.

Kemampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan :

Keluarga Tn. A masih ragu untuk menggunakan fasilitas kesehatan diakibatkan

karena kondisi ekonomi yang rendah.

Hasil Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. A

Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada seluruh anggota keluarga Tn. A

didapatkan hasil bahwa :

Tn. A mengalami masalah kesehatan hipertensi dan diabetes melitus sedangkan anak

– anknya mempunyai riwayat penyakit infeksi.

ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi

1. Data Subjektif

Keluarga Tn. A

tidak mengetahui

penyakit yang

sedang diderita oleh

Tn. A, dan anggota

keluarga yang lain

masih kurang

ketidakefektifan program

terapeutik pada keluarga

Tn. A

Ketidaktahuan anggota

keluarga mengenai kondisi,

pengobatan dan faktor –

faktor resiko pada penyakit

kronis yang dialami Tn. A

24

Page 26: MAKALAH KASUS 3.doc

mengetahui

bagaimana cara

merawat Tn. A dan

tidak tahu

bagaimana kondisi

Tn. A saat ini

2. Data Objektif

Dari hasil

pengkajian dan

riwayat yang

diderita Tn. A

sebenarnya Tn. A

sudah sejak lama

mengidap penyakit

ini tetapi Tn. A

tidak tahu penyakit

yang diderita dan

anggota keluarga

yang lain pun hanya

mengira sebagai

penyakit warung

saja

12. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakefektifan program terapeutik pada keluarga Tn. A berhubungan dengan

ketidaktahuan anggota keluarga mengenai kondisi, pengobatan dan faktor – faktor resiko

pada penyakit kronis yang dialami Tn. A

25

Page 27: MAKALAH KASUS 3.doc

BAB III

SIMPULAN

26

Page 28: MAKALAH KASUS 3.doc

Setelah mendiskusikan kasus 3 mengenai asuhan keperawatan keluarga anggota tutor

menjadi paham mengenai pemberihan asuhan keperawatan keluarga yang merupakan bagian dari

tugas perawat komunitas.

Diskusi ini juga menunjang untuk melakukan praktikum kami ke keluarga. Sehingga

mempermudah untuk melakukan tahapan-demi tahapan yang harus dilalui untuk mengkaji

hingga melakukan implementasi.

Daftar Pustaka

27

Page 29: MAKALAH KASUS 3.doc

Sudiharto. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan

Transtruktural. Jakarta: EGC

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural.

Jakarta : EGC.

Slide ibu desy (evidance based practice)

28