konsep diri (makalah).doc

41
1 MAKALAH DASAR DASAR PSIKOSOSIAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN KONSEP DIRI OLEH KELOMPOK I BADILLAH ODE JUL ROSMINI HAYU SAHID MIFTAHUL JANNAH SRI SARINA AMELIA PUTRI NURUL FITRAH SARASWATI MUNADIAH MUKHLIS KINTAN KHUSNUL U WA ODE RISNA KONSENTRASI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: bdl-ode-jul

Post on 29-Jan-2016

796 views

Category:

Documents


142 download

DESCRIPTION

diri konsep nya

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

1

MAKALAH DASAR DASAR PSIKOSOSIAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

KONSEP DIRI

OLEH

KELOMPOK I

BADILLAH ODE JUL

ROSMINI

HAYU SAHID

MIFTAHUL JANNAH

SRI SARINA

AMELIA PUTRI

NURUL FITRAH

SARASWATI

MUNADIAH MUKHLIS

KINTAN KHUSNUL U

WA ODE RISNA

KONSENTRASI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Page 2: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karena atas limpahan berkah dan hidayahnya kami

kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul KONSEP DIRI.

            Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata

kuliah KONSEP DASAR KEPERAWATAN 2  kami yaitu Ns. Sahmad, M.Kep.  yang telah

membimbing kami, dan kepada teman-teman semua yang memberikan dukungannya kepada

kami.

            Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal

pembuatan, penyusunan ataupun materi yang disajikan belum lengkap. untuk itu kami harapkan

kritik dan saran yang dapat mendorong kami untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

            Sekian dan terima kasih.

Kendari, 04 Desember 2015

Kelompok 1

Page 3: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

3

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………………1

Kata pengantar…………………………………………………………………………………...2

Daftar isi………………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang…………………………………………………………………………4

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………5

1.4 Manfaat………………………………………………………………………………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Konsep Diri……………………………………………………………….7

2.2 dimensi diri……………………………………………………………………………8

2.3 komponen konsep diri………………………………………………………………..10

2.4 Prinsip-Prinsip Dasar Yang Mempengaruhi Konsep Diri……………………………13

2.5 faktor yang mempengaruhi konsep diri………...…………………………………….13

2.6 perkembangan konsep diri……………………………………………………………14

2.7 langkah langkah mempertahankan konsep diri1……………………………………..18

2.8 hambatan dalam membangun konsep diri……………..……………………………..20

2.9 pengaruh perawat dalam konsep diri klien…………………………………………...20

2.10 Asuhan Keperawatan Klien dengan gangguan konsep diri…………………………21

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………………..22

Saran…………………………………………………………………………………23

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….24

Page 4: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda dalam proses kehidupannya, mulai

dari lahir hingga mencapai titik kedewasaannya. Sehingga di dalam diri setiap individu

terdapat berbagai macam cara identifikasi serta perubahan melalui proses yang berbeda pula

dan diharapkan menuju arah yang lebih baik. Di dalamnya terdapat hubungan timbal balik

antara satu individu dengan individu lainnya dan dari identifikasi tersebut didapatkan pola

tingkah laku dari hasil pemikiran yang panjang.

Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita

terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat

usia muda. Masa remaja adalah waktu yang kritis ketika banyak hal secara kontinu

mempengaruhi konsep diri.

Konsep diri adalah citra subyektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari

perasaan, sikap dan persepsi bawah sadar maupun sadar. Konsep diri dikembangkan melalui

proses yang sangat kompleks yang melibatkan banyak variable. Keempat komponen konsep

diri adalah identitas, citra tubuh, harga diri dan peran.

Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang

tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada

akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung

tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.

Konsep diri dan persepsi tentang kesehatan sangat berkaitan erat satu sama lain. Klien yang

mempunyai keyakinan tentang kesehatan yang baik akan dapat meningkatka konsep diri.

Tetapi sebaliknya, klien yang memiliki persepsi diri yang negatif akan menimbulkan

keputusasaan.

Maka disini kami akan memaparkan tentang konsep diri dalam keperawatan yang

nantinya akan dibutuhkan oleh kita selaku askep. Didalamnya terkandung komponen-

Page 5: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

5

komponen konsep diri, faktor pengaruh konsep diri, dan proses keperawatan dalam konsep

diri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari konsep diri ?

2. Apa saja dimensi dari konsep diri ?

3. Apa saja komponen dari konsep diri ?

4. Apa saja prinsip-prinsip dari konsep diri ?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi konsep diri ?

6. Bagaimana perkembangan dari konsep diri itu ?

7. Apa saja langkah-langkah untuk mempertahankan konsep diri ?

8. Bagaimana pengaruh perawat dalam konsep diri klien ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dari konsep diri.

2. Menjelaskan dimensi konsep diri.

3. Menjelaskan komponen - komponen dari konsep diri.

4. Menjelaskan prinsip – prinsip konsep diri.

5. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi konsep diri.

6. Menjelaskan perkembangan konsep diri.

7. Mengidentifikasi langkah-langkah mempertahankan konsep diri.

8. Mengidentifikasi hambatan dalam membangun konsep diri

9. Menjelaskan pengaruh perawat dalam konsep diri klien.

Page 6: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

6

D. Manfaat

1. Mengetahui pengetian konsep diri dan praktis dalam menumbuhkan konsep diri

positif bagi anak-anak.

2. Konsep Diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam

komunikasi antar pribadi.

3. Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu.

4. Sebagai literatur untuk mengetahui apa yang dimaksud konsep diri.

5. Sebagai referensi bagi pembaca agar mengetahui pengaruh konsep diri dalam

keperawatan.

Page 7: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Diri

      Secara umum, Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu “self concept” merupakan suatu

konsep mengenai diri individu itu sendiri yang meliputi bagaimana seseorang memandang,

memikirkan dan menilai dirinya sehingga tindakan-tindakannya sesuai dengan konsep tentang

dirinya tersebut.

      Konsep diri mempunyai banyak pengertian dari beberapa ahli. Berikut merupakan konsep diri

menurut para ahli yang lain:

Seifert dan Hoffnung (1994), misalnya, mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu

pemahaman mengenai diri atau ide tentang konsep diri.“.

Santrock (1996) menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu

dari konsep diri.

Atwater (1987) menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang

meliputi persepsi seseorang tentang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang

berhubungan dengan dirinya.

Burns (1982), konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita

sendiri. Sedangkan Pemily (dalam Atwater, 1984), mendefisikan konsep diri sebagai

sistem yang dinamis dan kompleks diri keyakinan yang dimiliki seseorang tentang

dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari

individu tersebut.

Page 8: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

8

Cawagas (1983) menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu

akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya,

kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.

Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan

pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara seseorang untuk

melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang

diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.

B. Dimensi Konsep Diri

1. Pengetahuan tentang diri anda adalah informasi yang anda miliki tentang diri

anda,misalnya jenis  kelamin, penampilan.

2. Pengharapan bagi anda adalah gagasan anda tentang kemungkinan menjadi apa diri

anda kelak.

3. Penilaian terhadap diri anda,adalah pengukuran anda tentang keadaan anda

dibandingkan dengan apa yang seharusnya terjadi pada diri anda, hasil pengukuran

tersebut adalah rasa harga diri.

Konsep diri memiliki dua kecondongan, yaitu:

a. Konsep Diri Negatif

Konsep diri negatif adalah penilaian negatif terhadap diri sendiri dan merasa tidak mampu

mencapai sesuatu yang berharga, sehingga menuntun diri ke arah kelemahan dan emosional yang

dapat menimbulkan keangkuhan serta keegoisan yang menciptakan suatu penghancuran diri.

b. Konsep Diri Positif

Page 9: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

9

Merupakan penilaian positif serta mengenali diri sendiri secara baik, mengarah ke

kerendahan hati dan kedermawanan sehingga ia mampu menyimpan informasi tentang diri

sendiri, baik informasi positif maupun negatif. Konsep diri positif menganggap hidup adalah

suatu proses penemuan yang membuat diri kita mampu menerima berbagai macam kejutan-

kejutan, konsekuensi, imbalan serta hasil. Dengan demikian diri kita mampu menerima semua

keadaan orang lain.

Langkah langkah yang perlu di ambil untuk memiliki konsep diri yang positif:

1. Bersikap objektif dalam mengenai diri sendiri

Tidak mengabaikan pengalaman poisitif atau pun keberhasilan sekecil  apapun yang pernah di

capai, carilah cara  dan kesempatan untuk mengembangkan talenta, jangan terlalu beraharap

bahawa diri kita dapat membahagiakan semua orang atau melakukan segala sesuatu secara

sekaligus.

2. Hargailah diri sendiri

Hargailah diri sendiri dengan melihat kebaikan yang ada dalam diri, sehingga kita mampu

melihat hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif.

3. Jangan memusuhi diri sendiri

Memerangi diri sendiri adalah sesuatu hal yang melelahkan karena merupakan pertanda bahwa

ada permusuhan dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri yang sejati,akibatnya

akan timbul kelelahan mental dan rasa prustasi yang dalam, yang mengakibatkan makin

lemahnya konsep diri positif.

4. Berpikir positif dan rasional

Kendalikan pikiran kita ketika mulai menyesatkan jiwa dan raga.

Page 10: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

10

C. Komponen Konsep Diri

Konsep diri terdiri dari  5 komponen :

Identitas diri

   Menurut Stuart dan Sundeen (1991), identitas adalah kesadaran akan diri yang bersumber dari

obsesi dan penilaian yang merupakan sistesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan

yang utuh

Identitas juga bercermin pada yang lain (the other), yang tidak bisa terlepas dari

pengakuan/pengukuhan orang lain. Identitas manusia selama hidupnya di cerminkan oleh

seperangkat opini orang lain.

Keunikan setiap individu sekaligus adalah kekuatan diri dan kelemahannya, kekuatan karena

dengan memahami keunikan itu kita tidak tergoyahkan oleh penafsiran yang lain, kelemahannya

adalah ketika kita berupaya untuk mengukuhkan identitas tersebut.

Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak, yang di pengaruhi oleh pandangan dan perlakuan

lingkungan.

Ciri-ciri individu dengan perasaan yang identitas positif dan kuat:

1. Memandang diri berbeda dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya.

2. Memiliki kemandirian, mengerti dan percaya diri, yang timbul dari perasaan berharga,

berkemampuani suatu kesela dan dapat menguasai diri.

3. Mengenal diri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari orang lain .

Page 11: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

11

4. Mengakui jenis kelamin sendiri.

5. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan.

Gambaran diri

     Pandangan atau persepsi tentang diri kita sendiri, bukan penilaian orang lain terhadap

dirinya. Sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar (Stuart dan Sundeen,

1991)

a) Sikap tersebut mencakup: persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi,

penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.setiap perubahan tubuh akan

berpengaruh terhadap kehidupan individu.

b) Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya,menerima reaksi diri tubuhnya dan

menerima stimulus dari orang lain, semakin sadar dirinya terpisah dari lingkungan “usia

remaja, fokus individu terhadap fisik lebih menonjol”.

c) Gambaran diri berhubungan erat  dengan kepribadian,cara individu memandang diri

berdampak penting pada apek pisikologinya,individu yang berpandangan realistic

terhadap diri,menerima,menyukai bagian tubuh akan memberi rasa aman,terhindar dari

rasa cemas,dan meningkatkan harga diri individu yang stabil,realistis dan konsisten

terhadap gambaran diri akan memiliki kemampuan yang mantap terhadap realisasi

sehingga memacu sukses dalam hidup.

Harga diri

Page 12: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

12

     Berupa penilaian atau evaluasi dirinya terhadap hasil yang didapat baik internal maupun

eksternal yang merupakan proses pencapaian ideal diri. Harga diri terkait dengan berbagai hal

yang berperan vital, di antaranya:

Kualitas emosi

Aktualisasi diri

Kepercayaan diri

(Coopersmith, Stuart dan Sudeen, 1991)

Ideal diri

    Suatu yang kita harapkan atau harapan individu terhadap dirinya yang akan dinilai oleh

personal lain. Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standart

pribadi.Stuart dan Sundeen, (1991) yaitu :

1. Standart tersebut berhubungan dengan tipe orang, tentang yang di inginkan, sejumlah

aspirasi, cita-cita,nilai yang ingin di capai.

2. Ideal diri berpengaruh terhadap perwujudan dan cita-cita,harapan pribadiberdasarkan

norma sosial (keluarga, budaya) dan kepada siapa ia ingin lakukan.

3. Mulai berkembang pada masa kanak-kanak dan di pengaruhi oleh orang penting pada

dirinya yang memberikan tuntutan dan harapan.Pada usia remaja ideal diri terbentuk

melaui proses identifikasi/memperhatikan.

4. Kejadian yang terjadi dalam dirinya, serta dapat memilih dan menyesuaikan diri.

5. Faktor yang berpengaruh terhadap ideal diri :

a) Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas kemampuannya.

Page 13: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

13

b) Budaya, standar ini dibandingkan dengan standar kelompok teman.

c) Ambisi dan keinginan untuk lebih dan berhasil, kebutuhan yang realistic,

keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan cemas dan rendah diri.

d) Ideal diri hendaknya ditetapkan tidak terlalu tinggi tetapi masih lebih tinggi dari

kemampuan sehingga tetap menjadi pendorong dan masih dapat di capai serta

tidak frustasi.

Peran

Merupakan pola sikap, prilaku, posisi dimasyarakat atau fungsi dirinya baik di lingkungan

masyarakat, keluarga, atau komunitas. Peran merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan

yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.

Peran dalam kehidupan dijalani dengan kadar dan konsekuensinyan, peran yang baik adalah

peran yang tak menyalahi aturan yang benar, memenuhi kebutuhan dan sinkron dengan ideal

diri. Peran sosial, merupakan hubungan antara satu individu dengan individu lainnya, terkait

dengan etnik, budaya dan agama, karena pada dasarnya masing-masing diri memiliki berbagai

identitas diri yang berbeda (multiple selfes).

D.  Prinsip-Prinsip Dasar Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Prinsip dasar yang mempengaruhi konsep diri ada 5 hal yaitu :

1. Bila anak hidup dalam suasana penuh dengan kritik, dia belajar untuk menyalahkan

orang lain.

2. Bila anak hidup dalam suasana penuh kekerasan, di belajar untuk berkelahi.

3. Bila anak hidup dalam suasana penuh olok-olok, dia belajar untuk menjadi seorang

pemalu.

4. Bila anak hidup dalam suasana memalukan, dia belajar untuk selalu merasa bersalah.

Page 14: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

14

5. Bila anak hidup di dalam suasana yang penuh dengan toleransi,dia belajar untuk

menjadi  seorang penyabar.

6. Bila anak hidup dalam suasana penuh dukungan, dia belajar untuk menjadi seorang

yang percaya diri.

7. Bila anak hidup dalam suasana penuh pujian dan penghargaan, dia belajar untuk

menghargai orang lain.

8. Bila anak hidup dalam suasana kejujuran, dia belajar untuk menghargai orang lain.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri adalah sebagai berikut :

Tingkat perkembangan dan kematangan

Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak akan

mempengaruhi konsep dirinya.

Budaya

Dimana pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya dan

lingkungannya. Orang tua yang bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat pada

lingkungannya.

Sumber eksternal dan internal

Dimana kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri.

Pengalaman sukses dan gagal

Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian pula

sebaliknya.

Page 15: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

15

Stresor

Stresor menantang kapasitas adaptif seseorang. Selye (1956) menyatakan bahwa stres adalah

kehilangan dan kerusakan normal dari kehidupan, bukan hasil spesifik tindakan seseorang atau

respon khas terhadap sesuatu. Proses normal dari kematangan dan perkembangan itu sendiri

adalah stresor.

F. Perkembangan Konsep Diri

Menurut Hurlock ( 1968 ), individu belum mampu membedakan antara diri dengan yang

bukan diri ketika masih bayi. Individu baru sampai tahap yang bisa membedakan antara dunia

luar dengan dirinya sendiri ketika berusia 6-8 bulan, dan ketika berusia 3-5 tahun ia mulai

mempu mengidentifiasikan dirinya dalam berbagai dimensi kategori, seperti umur, ukuran tubuh,

jenis kelamin, kepemilikan benda, warna kulit, dan sebagainya. Tahap ini disebut oleh Allport

( Sarason, 1972 ) dengan istilah early self. Kemudian individu mulai punya kemampuan untuk

memandang ke dunia di luar dirinya dan mulai belajar merespon orangtlain. Bisa dikatakan

bahwa konsep diri fisik muncul lebih dahulu dibandingkan konsep diri psikologis.

Perkembangan konsep diri adalah proses sepanjang hidup. Setiap tahap perkembangan

mempunyai aktivitas spesifik yang membantu seseorang dalam mengembangkan konsep diri

yang positif. Tahap- tahap perkembangan konsep diri :

1. Bayi

Apa yang pertama kali dibutuhkan seorang bayi adalah pemberi perawatan primer dan

hubungan dengan pemberi perawatan tersebut. Bayi menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi

dalam interaksi pengasuhan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua atau orang lain.

Penyapihan, kontak dengan orang lain, dan penggalian lingkungan memperkuat kewaspadaan

diri. Tanpa stimulasi yang adekuat dari kemampuan motorik dan penginderaan, perkembangan

citra tubuh dan konsep diri mengalami kerusakan. Pengalaman pertama bayi dengan tubuh

Page 16: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

16

mereka yang sangat ditentukan oleh kasih sayang dan sikap ibu adalah dasar untuk

perkembangan citra tubuh.     

2. Todler

Tugas psikososial utama mereka adalah mengembangkan otonomi. Anak-anak beralih dari

ketergantungan total kepada rasa kemandirian dan keterpisahan diri mereka dari orang lain.

Mereka mencapai keterampilan dengan makan sendiri dan melakukan tugas higien dasar.

Anak usia bermain belajar untuk mengoordinasi gerakan dan meniru orang lain. Mereka belajar

mengontrol tubuh mereka melalui keterampilan locomotion, toilet training, berbicara dan

sosialisasi.

3. Usia prasekolah

Pada masa ini seorang anak memiliki inisiatif, mengenali jenis kelamin, meningkatkan

kesadaran diri, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan sensitive terhadap umpan balik

keluarga. Anak-anak belajar menghargai apa yang orang tua mereka hargai. Penghargaan dari

anggota keluarga menjadi penghargaan diri. Kaluarga sangat penting untuk pembentukan konsep

diri anak  dan masukan negatif pada masa ini akan menciptakan penurunan harga diri dimana

orang tersebut sebagai orang dewasa akan bekerja keras untuk mengatasinya.

4. Anak usia sekolah

Menurut Bee ( 1981 ) mengungkapkan bahwa pada masa ini seorang anak menggabungkan

umpan balik dari teman sebaya dan lingkungan sosial selain keluarga mulai mempengaruhi

pandangan dan juga penilaian individu terhadap dirinya. Tahap ini oleh Allport ( Sarason, 1972 )

disebut dengan tahapperkembangan diri sebagai pelaku. Individu mulai belajar untuk bisa

mengatasi berbagai macam masalah secara rasional.

Dengan anak memasuki usia sekolah, pertumbuhan menjadi cepat dan lebih banyak didapatkan

keterampilan motorik, sosial dan intelektual. Tubuh anak berubah, dan identitas seksual menguat,

Page 17: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

17

rentan perhatian meningkat dan aktivitas membaca memungkinkan ekspansi konsep diri melalui

imajinasi ke dalam peran, perilaku dan tempat lain. Konsep diri dan citra tubuh dapat berubah

pada saat ini karena anak terus berubah secara fisik, emosional, mental dan sosial.

5. Masa remaja

Menurut Hollingworth ( dalam Jersild, 1965 ) masa remaja merupakan masa terpenting bagi

seseorang untuk menemukan dirinya. Mereka harus menemukan nilai-nilai yang berlaku dan

yang akan mereka capai di dalamya. Individu harus belajar untuk mengatasi masalah-masalah,

merencanakan masa depan dan khususnya mulai memilih pekerjaan yang akan digeluti seara

rasioanal ( Allport dalam Sarason, 1972 : 39 ).

Masa remaja membawa pergolakan fisik, emosional, dan sosial. Sepanjang maturasi seksual,

perasaan, peran, dan nilai baru harus diintegrasikan ke dalam diri.

Pertumbuhan yang cepat yang diperhatikan oleh remaja dan orang lain adalah faktor penting

dalam penerimaan dan perbaikan citra tubuh.

Perkembangan konsep diri dan citra tubuh sangat berkaitan erat dengan pembentukan identitas.

Pengamanan dini mempunyai efek penting. Pengalaman yang positif pada masa kanan-kanak

memberdayakan remaja untuk merasa baik tentang diri mereka. Pengalaman negatif sebagai anak

dapat mengakibatkan konsep diri yang buruk. Mereka mengumpulkan berbagai peran perilaku

sejalan dengan mereka menetapkan rasa identitas.  

   

6.  Masa dewasa muda

Pada masa dewasa muda perubahan kognitif, sosial dan perilaku terus terjadi sepanjang hidup.

Dewasa muda adalah periode untuk memilih. Adalah periode untuk menetapakan tanggung

jawab, mencapai kestabilan dalam pekerjaan dan mulai melakukan hubungan erat. Dalam masa

ini konsep diri dan citra tubuh menjadi relatif stabil.

Page 18: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

18

Konsep diri dan citra tubuh adalah kreasi sosial, penghargaan dan penerimaan diberikan untuk

penampilan normal dan perilaku yang sesuai berdasarkan standar sosial. Konsep diri secara

konstan terus berkembang dan dapat diidentifikasi dalam nilai, sikap, dan perasaan tentang diri.

7.  Usia dewasa tengah

Usia dewasa tengah terjadi perubahan fisik seperti penumpukan lemak, kebotakan, rambut

memutih dan varises. Tahap perkembangan ini terjadi sebagai akibat perubahan dalam produksi

hormonal dan sering penurunan dalam aktivitas mempengarui citra tubuh yang selanjutnya dapat

mengganggu konsep diri.

Tahun usia tengah sering merupakan waktu untuk mengevaluasi kembali pengalaman hidup dan

mendefinisikan kembali tentang diri dalam peran dan nilai hidup. Orang usia dewasa tengah yang

manerima usia mereka dan tidak mempunyai keinginan untuk kembali pada masa-masa muda

menunjukkan konsep diri yang sehat.    

8.  Lansia

Parubahan pada lansia tampak sebagai penurunan bertahap struktur dan fungsi. Terjadi

penurunan kekuatan otot dan tonus otot.

Konsep diri selama masa lansia dipengaruhi oleh pengalaman sepanjang hidup. Masa lansia

adalah waktu dimana orang bercermin pada hidup mereka, meninjau kembali keberhasilan dan

kekecewaan dan dengan demikian menciptakan rasa kesatuan dari makna tentang diri makna

tentang diri mereka dan dunia membentu generasi yang lebih muda dalam cara yang positif

sering lansia mengembangkan perasaan telah meninggalkan warisan.

Perjalanan untuk pencarian identitas diri bukan merupakan proses langsung jadi, melainkan

sebuah proses yang berkesinambungan. Konsep diri yang berupa totalitas persepsi, pengharapan,

dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri terbentuk berdasarkan proses belajar tentang

Page 19: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

19

nilai, sikap, peran, dan identitas yang berlangsung seiring tugas perkembangan yang

dikembangkan dalam konsep diri.

G. Langkah-langkah Mempertahankan Konsep Diri

1. Bersikap obyektif dalam mengenali diri sendiri

Jangan abaikan pengalaman positif atau pun keberhasilan sekecil apapun yang pernah dicapai.

Lihatlah talenta, bakat dan potensi diri dan carilah cara dan kesempatan untuk

mengembangkannya. Janganlah terlalu berharap bahwa Anda dapat membahagiakan semua orang

atau melakukan segala sesuatu sekaligus.

2. Hargailah diri sendiri

Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri.

Jikalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri se

ndiri, tidakmampu memandang hal baik dan positif terhadap diri,

bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal baik yang ada dalam diri orang lain se

cara positif. Jikakita tidak bisa menghargai orang lain, bagaimana orang lain bisa menghargai diri 

kita?

3. Jangan memusuhi diri sendiri

Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi dalam diri sendiri.

Sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan

dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self). Akibatnya, akan

timbul kelelahan mental dan rasa frustrasi yang dalam serta makin lemah dan negatif konsep

dirinya.

4. Berpikir positif dan rasional

Page 20: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

20

semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu, baik itu persoalan maupu

n terhadap seseorang. Jadi, kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan

raga.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa langkah membangun konsep diri adalah :

      1.      Belajar menyukai diri sendiri atau cinta diri sendiri

      2.      Kembangkan pikiran positive thinking

      3.      Hubungan interpersonal harus dibina dengan baik

      4.      Pro-aktif atau sikap yang aktif menuju yang positive

      5.      Menjaga keseimbangan hidup

H. Hambatan dalam membangun konsep diri

Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi yang

bersangkutan dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam

pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:

1.    Hambatan yang berasal dari lingkungan; Lingkungan merupakan salah satu faktor

penghambat dalam pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain disebabkan sistem

pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak mendukung semangat pengembangan

potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan.

2.    Hambatan yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup besar adalah pada diri

sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang jelas, keengganan mengenal diri

sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai

untuk memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman

manajerial lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.

Page 21: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

21

I. Pengaruh perawat dalam konsep diri klien

Penerimaan perawat terhadap klien dengan perubahan konsep diri membantu menstimulasi

rehabilitasi yang positif. Klien yang penampilan fisiknya telah mengalami perubahan dan yang

harus beradaptasi terhadap citra tubuh yang baru, hampir pasti baik klien maupun keluarganya

akan melihat pada perawat dan mengamati respons dan reaksi mereka terhadap situasi yang baru.

Dalam hal ini perawat mempunyai dampak yang signifikan. Rencana keperawatan yang

dirumuskan untuk membantu klien dengan perubahan konsep diri dapat ditingkatkan atau

digagalkan oleh nilai dan perasaan bawah sadar perawat.

Penting artinya bagi perawat untuk mengkaji dan mengklarifikasi hal-hal berikut mengenai diri

mereka :

      1.    Perasaan perawat sendiri mengenai kesehatan dan penyakit

      2.    Bagaimana perawat bereaksi terhadap stres

      3.    Kekuatan komunikasi nonverbal dengan klien dan keluarganya dan bagaimana hal

tersebut ditunjukkan.

      4.    Nilai dan harapan pribadi apa yang ditunjukkan dan mempengaruhi klien

      5.    Bagaimana pendekatan tidak menghakimi dapat bermanfaat bagi klien

Untuk menciptakan hubungan antara perawat dan pasien diperlukan komunikasi yang akan

mempermudah dalam mengenal kebutuhan pasien dan menentukan rencana tindakan serta kerja

sama dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Hubungan perawat dan klien yang terapeutik akan

memepermudah proses komunikasi tersebut.

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan

kegiatannya dipusatkan untuk untuk kesembuhan pasien.

Tujuan komunikasi terapeutik itu sendiri adalah :

Page 22: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

22

a) Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta

dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal

yang diperlukan.

b) Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan

mempertahankan kekuatan egonya.

c) Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

J. Asuhan Keperawatan gangguan Konsep diri

SKENARIO

Ny. S, seorang wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, berusia 35

tahun,memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 40 kg dianiaya oleh majikannnya

yang berusia50 tahun dengan cara menyiramkan air keras pada wajahnya. Kejadian ini

disebabkan karenanyonya S lalai dalam mengerjakan tugasnya saat ia sedang menyetrika

baju majikanya iamembiarkan baju yang ia setrika terbakar dengan alasan mengurus cucu

majikanya yangmenangis , yang kebetulan berada di sana. Penyiraman yang

dilakukan oleh majikanmengakibatkan Ny. S mengalami cacat pada seluruh

wajahnya, yang mengharuskan iamenjalani operasi plastik untuk mengembalikan

kondisi wajahnya seperti semula. Namun,hasil dari operasi plastik tersebut tidak

sepenuhnya berhasil. Wajah Ny. S tampak lebih burukdari perkiraan sebelumnya. Hal ini

membuat Ny. S merasa terganggu, dan menganggapTuhan tidak adil. Setiap kali ia

melihat kecermin, ia selalu mengeluhkan tentang keadaanya.Ketika di wawancara Ny. S

hanya menunduk sambil berbicara pelan dan mengaku telahberhenti dan tidak mau

bekerja lagi dengan alasan takut masyarakat akan mencacinya. Selainitu, Ny. S tampak

mudah tersinggung dan mudah marah.

Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri

Page 23: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

23

1. Pengkajian

Faktor predisposisi

Adanya perasaan malu dan tidak ingin di caci oleh orang lain karena kerusakan

pada

wajah ny. S.

Gangguan citra tubuh yang disebabkan oleh tindakan operasi plastik pada wajah

ny. S

tetapi tindakan operasi plastik tersebut tidak berhasil sehingga dapat menyebabkan

wajah ny. S semakin parah.

Gangguan penampilan peran adalah terhenti fungsi peran ny. S yang disebabkan

tidak

berhasilnya operasi plastik dan ia memutuskan huungan kerja karena

takut

bersosialisasi dengan masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu adanya ketidakpercayaan

pada

lingkungan, bahwa sebenarnya lingkungan mampu menerima keadaan ny. S.

Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar

individu

(internal or eksternal sources), yang dibagi lima kategori:

Ketegangan peran, adalah ny. S adalah bagian dari masyarakat tetapi ia tidak bisa

bersosialisasi dengan masyarakat sehingga ia tidak mampu menjalankan peranya

sesuai dengan tuntutan yang ada. Artinya nyonya S tidak mau bekerja dan peranya

sebagai pencari nafkah terganggu.

Peran berlebihan : adanya tuntutan berlebih dari majikan yang memintanya

melakukan dua pekerjaan sekaligus.

Page 24: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

24

Perilaku

Data yang dikumpulkan oleh seorang perawat, hendaknya data perilaku yang obyektif

dandapat diamati. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah ( Stuart dan

Sundeen, 1995 ) yaitu identitas kacau dan depersonalisasi dapat dilihat sebagai berikut.

Perilaku dengan harga diri yang rendah

Mengkritik diri sendiri berhubungan dengan kondisi fisik yang mengalami

kerusakkan. Produktivitas menurun: ny. S memutuskan untuk tidak mau untuk

bekerja kembali Adanya perasaan mudah tersinggung dan mudah marah

Pandangan hidup yang pesimis: beranggapan bahwa dengan kondisi wajah yang

kurang baik Ny. S tidak mau bekerja karena takut dicela oleh masyarakat.

Menarik diri: Ny. S menarik diri dari lingkungan dengan tidak mau bekerja lagi.

Harga diri rendah Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan

yangnegatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal

mencapaikeinginan (lebih baik).Gangguan harga diri berhubungan dengan

perubahan fisik setelah dilakukanya operasi plastik ketika menghadap cermin ia

selalu mengeluhkan tentang keadaanya.

2. Diagnosa Keperawatan

a) Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan fisik

b) Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh.

c) Harga diri rendah berhubungan dengan adanya isolasi sosial berupa menarik

diridari lingkungan.

d) Perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga diri rendah.

3. Intervensi

A. Jangka Pendek :

1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis: pemakaian obat-

obatan, nonton TV

Page 25: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

25

2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan,

politik

3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara: kompetisi olahraga

4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara: (penyalahgunaan

obat-obatan)

B. Jangka Panjang :

1. Menutup identitas: terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari

orang-orang yang berarti tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi

diri sendiri

2. Identitas negatif: Asumsi yang bertentangan dengan nilai dan harapan

masyarakat

4. Implementasi

Diagnosa keperawatan :

perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga diri rendah.

Tujuan umum:

Klien dapat menunjukkan peran sesuai dengan tanggungjawabnya.

Tujuan khusus:

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2. Dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

3. Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan.

4. Klien dapt menetapkan (merncankan) kegiatan sesuai yang dimilki

5. Klien melakukan tindakan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuan.

6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada

Tindakan keperawatan.

1. Bina hubungan saling percaya.

- Salam terapeutik

- Perkenalkan diri

Page 26: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

26

- Jelaskan tujuan interaksi

- Ciptakan lingkungan yang tenang.

- Buat kontrak yang jelas (apa yang dilakukan /bicarakan, waktu)

2. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan (apa yang dilakukan/bicarakan, waktu)

- Sediakan waktu untuk mengungkapakan tentang penyakit yang diderita

- Katakan pada klien bertambah satu orang yang berharga dan bertanggung jawab

serta mampu menolong dirinya sendiri.

1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilki pasien. Dapat dimulai bagian

tubuh yang masih berfungsi dengan baik, kemampuan lain yang dimiliki oleh klien, aspek

positif (keluarga lingkungan) dimilki klien. Jika klien tidak mampu mengidentifikasi

maka dinilai oleh perawat memberi “reinforcement” terhadap aspek poasitif klien.

2. Setiap bertemu klien, hindarkan memberi penilain negative.utamakan memberikan pujian

realistis.

3. Diskusikan kemampuan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selamam sakit.

Misalnya: penampilan klien dalam “self care” latihan dan ambulasi serta aspek asuhan

terkait denga gangguan fisik yang dialami oleh klien.

4. Diskusikan pada kemampuan yang dapat dilanjutkan pengguanannya setelah pulang

sesuai dengan kondisi pasien

5. Rencanakan bersama oleh aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan:

kegiatan mandiri, kegiatan bantuan sebagian, kegiatan yang membutuhkan bantuan total.

6. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi klien.

7. Beri kesempatan cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan (sering klien

takut melaukannya).

8. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

9. Beri pujian atas keberhasilan klien.

10. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah.

11. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawt klien harga diri rendah.

12. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

Page 27: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

27

Hasil yang diharapkan:

Klien menungkapkan perasaanya terhadap penyakit yang diderita.

Klien menyebutkan aspek dan kemampuan dirinya (fisik, intelektual,

systempendukung).

Klien berperan serta dalam perawatan dirinya.

Percaya diri klien dengan menetapkan keinginan atau tujuan yang realistis

5. Evaluasi

Evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan. Tujuan evaluasi adalah untuk

menentukan efektivitas asuhan keperawatan untuk mencegah atau mengobati respon klien

terhadap prosedur kesehatan yang telah diberikan ( Nursalam; 2009).

Pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang pengaruh intervensi yang

direncanakan pada status kesehatan klien.

Langkah-langkah evaluasi adalah:

1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi

2. Mengumpulkan data baru tentang klien

3. Menafsirkan data baru

4. Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku

5. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

6. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

Hasil evaluasi yang didokumentasikan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan

Jika Ny. S mampu menunjukkan perubahan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan

2. Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan

kriteria yang telah ditetapkan

Jika Ny. S menunjukkan perubahan tetapi hanya sebagian

3. Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan samasekali

dan bahkan timbul masalah baru.

Page 28: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

28

Jika Ny. S tidak menunjukkan perubahan sama sekali, atau dengan kata lain Ny. S tetap

pada keadanya yang rendah diri

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran,

kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.

Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu harus

menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami klien

bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah peran penting perawat selain memenuhi

kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.

Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal idividual, citra

diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi

Page 29: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

29

suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.Untuk membangun konsep diri kita

harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan

interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.

Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita

menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan,

dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.

B. Saran

Dalam setiap mengerjakan suatu tugas makalah diperlukan banyak  referensi agar  materi 

yang disajikan lengkap.pada saat akan mempresentasikan materi perlu banyak belajar agar 

dapat  menguasai materi yang dibawakan.

Page 30: KONSEP DIRI (MAKALAH).doc

30

Daftar Pustaka

Wolf, Weitzel, Fuerst, 1984, Dasar-dasar Ilmu Keperawatan, buku kedua, Gunung Agung,

Jakarta.

Perry, potter, 2010, Fundamental Keperawatan, buku kedua, Elsevier, Jakarta