makalah menkep kel 1

24
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. B. Tujuan Penulisan Tujuan umum penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang aplikasi dan manajemen pelayanan asuhan keperawatan di ruang rawat maternitas. Sedangkan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat menyampaikan kembali dengan pemahaman yang mantab 1

Upload: ruth-angela

Post on 13-Jan-2016

271 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Management Keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Menkep Kel 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang

lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan

sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan

asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat.

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional

keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem

reproduksi,  kehamilan,  melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir sampai

umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam

beradaptasi secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami

tentang aplikasi dan manajemen pelayanan asuhan keperawatan di ruang rawat maternitas.

Sedangkan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat

menyampaikan kembali dengan pemahaman yang mantab tentang aplikasi dan manajemen

pelayanan asuhan keperawatan di ruang rawat maternitas.

C. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode ilmiah

yang menggambarkan kejadian atau hasil pengamatan secara sistematis. Landasan teori

diperoleh malalui studi kepustakaan dan media elektronik.

D. Ruang Lingkup

Makalah ini dibatasi tentang aplikasi dan manajemen pelayanan asuhan keperawatan

di ruang maternitas.

1

Page 2: Makalah Menkep Kel 1

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang kami gunakan dalam makalah ini adalah Bab I

Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan, dan

sistematika penulisan. Kemudian dilanjutkan Bab II Tinjauan teori yakni berisi berbagai

teori mengenai materi makalah dan BAB III Penutup berisi kesimpulan dan saran.

2

Page 3: Makalah Menkep Kel 1

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Ruang Rawat Maternitas

1. Pengertian

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional

keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan

sistem reproduksi,  kehamilan,  melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir

sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan

dasar dalam beradaptasi secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan

keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Setiap indivvidu mempunyai hak untuk lahir sehat, maka setiap individu

berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu

meyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal

serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga.

Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu

menghargai klien dan keluarga serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak

menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi

kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam

mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi

penyimpangan-penyimpangan dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai

persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang

perawatan kehamilan, pengarturan kehamilan, membantu dalam proses kehamilan,

dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir

sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk

kondisi kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

2. Pengertian Ruang Maternitas

Ruang maternitas adalah suatu ruangan yang digunakan untuk membantu

proses persalinan atau yang sering disebut dengan nifas.

Keperawatan maternitas antara lain: pemeriksaan kehamilan, petolongan

persalinan fisiologis, perawatan buah dada pada ibu hamil dan post partum,

pemeriksaan kadar Hb (Cek Hb Sahli), senam nifas dan senam hamil, pemasangan

3

Page 4: Makalah Menkep Kel 1

infus dan transfusi darah, merawat bayi baru lahir, rawat luka post operasi, melakukan

vulva hygiene, pemberian injeksi, angkat jahitan  luka post operasi, pemasangan

kateter, perawatan pre & post op, menyiapkan pasien yang akan dilakukan radium.

a) Ruang bersalin

Ruang bersalin berupakan sebuah institusi kesehatan profesional yang menangani

proses bersalinan dan pelayanannya disediakan oleh dokter Spesialis obstetri dan

ginekologi (kandungan, bidan dan tenaga kesehatan lainnya).

b) Ruang Nifas

c) Ruang Bayi baru lahir

d) Ruang Poli kebidanan

e) Ruang KB

3. Tujuan Keperawatan Maternitas

a. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi

kehamilan.

b. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan dan nifas adalah normal.

c. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan dan nifas adalah

pengalaman positif & menyenangkan.

d. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.

e. Memberi informasi tentang kebutuhan calon orang tua.

f. Memahami keadaan sosial & ekonomi ibu.

4. Paradigma Keperawatan Maternitas

Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia,

lingkungan, sehat dan keperawatan.

a. Manusia

Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan

dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan

bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga

yang unik dan utuh, merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki

sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya.

Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan anak yang

4

Page 5: Makalah Menkep Kel 1

dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu

beradaptasi dengan baik.

b. Lingkungan

Sikap, nilai dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan

budaya dan sosial disamping pengaruh fisik proses kehamilan dan persalinan serta

nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran

merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat

penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari

orang tua, bayi dan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber

dalam keluarga.

c. Sehat

Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis

dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan

seseorang. Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu

memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

d. Keperawatan Ibu

Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang

ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan

dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan

bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada

pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial

dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu

memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan

keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan

perawatan yang sesuai untuk dirinya.

5. Syarat-syarat Ruang Maternitas

Untuk bekerja diruang maternitas seorang perawat atau bidan harus memiliki

persyaratan, sebagai berikut :

a. Minimal lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksanaan Keperawatan dan

Kebidanan minimal 5 tahun.

b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan

profesionalisme.

5

Page 6: Makalah Menkep Kel 1

c. Berwibawa mampu membimbing rekan sejawat.

d. Memberi contoh yang baik bagi rekan sejawatnya.

e. Terampil, terlatih secara internal RS sehat jasmani dan rohani tanggung jawab:

1) Secara administratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang

medik.

2) Secara operasional tekni medis bertanggung jawab kepada kepala UPF

kebidanan melalui Ketua Tim keperawatan.

6. Kasus kasus di ruang maternitas

1. Ginekologi

Ginekologi berasal dari kata Gynaecology. Secara umum ginekologi adalah

ilmu yang mempelajari kewanitaan. (science of women).  Namun  secara khusus

adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita

(organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur).  Ada

beberapa negara memisahkan kedua cabang ilmu tersebut menjadi spesialisasi

yang berbeda, namun sebagian besar dokter kandungan juga merupakan dokter

kebidanan.

Apapun sebutan yang diberikan, peran dokter spesialis obstetri dan ginekologi

adalah memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan paripurna bagi

seorang wanita yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya saat tidak hamil

ataupun di masa hamil, bersalin atau nifas.  Baik yang bersifat preventif

(pencegahan terhadap penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit) dan

rehabilitatif (perbaikan kelainan yang timbul) pada alat reproduksinya.

Contoh-contoh penyakit dari Ginekologi, antara lain :

Tumor

Sebutan untuk neoplasma padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel

tubuh yang tidak semestinya yang mirip dengan simtoma bengkak.

Pertumbuhannyadapat digolongkan, sebagai ganas (malignan) atau jinak

(benigna), tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk

menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan tidak menyebarkan

benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar.

Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui

operasi.

6

Page 7: Makalah Menkep Kel 1

Radang Panggul

Suatu peradangan pada tuba falopi atau saluran menghubungkan indung

telur dengan rahim. Peradangan ini terjadi pada wanita yang secara

seksual aktif. Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri,

dimana bakteri masuk melalui vagina dan bergerak ke rahim lalu ke tuba

falopii.

2. Obstruksi

Obstruksi  merupakan adanya sumbatan pada saluran cerna. Berdasarkan

etiologinya, obstruksi dapat disebabkan oleh kelainan mekanis dan ileus (tidak

ada kelainan organik yang nyata).

Bersalin

Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus

melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Demikian yang disebut dengan

pengertian persalinan / kelahiran. Persalinan terbagi menjadi :

1. Persalinan Normal merupakan proses yang dinanti-nanti seorang ibu

hamil dalam menjalani proses kehamilannya. Persalinan normal adalah

peristiwa adanya kontraksi uterus yang disertai dengan kemajuan proses

dilatasi dan pendataran servik.

2. Persalinan abnormal (distosia) adalah persalinan yang berjalan tidak

normal. Seringkali pula disebut sebagai partus lama, partus tak maju,

disfungsi persalinan atau disproporsi sepalo pelvik (CPD).

Contoh kasus dari persalinan abnormal :

a. Kelahiran Premature

Kelahiran prematur adalah kejadian dimana ibu hamil melahirkan janin

atau bayi dengan usia kehamilan dibawah 37 minggu. Pada usia

kehamilan ini, bayi kerap mengalami masalah kesehatan yang

membahayakan hidup karena memang organ tubuhnya ada yang belum

sempurna. Untuk menghindari terjadinya kelahiran premature biasanya

ibu hamil diberi sebuah obat tertentu yang berfungsi untuk

memperlambat proses kelahiran. Obat ini diberikan dengan tujuan

medis agar ibu hamil mempunyai waktu yang cukup untuk dibawa ke

7

Page 8: Makalah Menkep Kel 1

rumah sakit agar janin/bayi yang terlahir premature bisa mendapat

perawatan Neonatal Intensive Care Unit.

b. Kelahiran Post Matur

Kehamilan Lewat waktu (Post Term) adalah kehamilan yang

melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu. Postmatur menunjukkan

atau menggambarkan kaadaan janin yang lahir telah melampaui batas

waktu persalinannya, sehingga dapat menyebabkan beberapa

komplikasi.

c. Pasien dengan Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat

tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda

persalinan.

d. Operasi Caesar

Operasi Caesar adalah pengangkatan bayi dengan cara pembedahan

melalui sayatan pada perut sang ibu.

e. Kembar siam

Kembar siam adalah kehamilan kembar dimana zigot atau bakal

embrio yang akan menjadi janin mengalami pembelahan sel yang

inkomplit atau tidak sempurna sehingga terjadi kembar

dempet/kembar siam.

Hamil

Hamil adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus

di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi

misalnya dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga.

Contoh kasus dari kehamilan.

a. Kehamilan Sungsang

Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana

bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada

fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah

pintu atas panggul atau simfisis (Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SpOG,

1998).

8

Page 9: Makalah Menkep Kel 1

b. Perdarahan Antepartum

Perdarahan pada trimester terakhir dari kehamilan yang sering terjadi

pada ibu mengandung. Salah satu penyebabnya adalah akibat abortus.

Nifas

Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya

berlangsung selama 40 hari  setelah melahirkan. Pada masa ini, darah akan

keluar seperti pada masa haid. Darah nifas harus mengalir keluar dengan

lancar untuk menghindari infeksi rahim.

7. Model konsep di ruang matrenitas

Jenis Model Konsep yang digunakan Ruang Maternitas di Rumah Sakit

Persahabatan :

TIM

Tim kesehatan merupakan sekelompok orang yang mempunyai suatu sasaran

dan tujuan yang sama dalam hal kesehatan, yang ditentukan oleh kebutuhan

masyarakat, menuju kepada pencapaian dimana setiap anggotanya ambil

bagian, sesuai dengan kemampuan dan keterampilanya dan dalam koordinasi

dengan fungsi orang lain.

Fungsional

Metode fungsional yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang

didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.

Jenis Model Konsep yang di gunakan Ruang Maternitas di Rumah Sakit RSUD

Bekasi :

TIM

Tim kesehatan merupakan sekelompok orang yang mempunyai suatu sasaran

dan tujuan yang sama dalam hal kesehatan, yang ditentukan oleh kebutuhan

masyarakat, menuju kepada pencapaian dimana setiap anggotanya ambil

bagian, sesuai dengan kemampuan dan keterampilanya dan dalam koordinasi

dengan fungsi orang lain.

9

Page 10: Makalah Menkep Kel 1

a. FCMC (Family Centered Maternity Care)

1) Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.

2) Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.

3) Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.

4) Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.

5) Menetapkan peraturan yang flexibel.

6) Menjalankan system kunjungan tidak ketat.

7) Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.

8) Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).

9) Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.

10) Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.

11) Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.

b. Tradisional Care

1) Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.

2) Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.

3) Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan

4) Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.

5) Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.

6) Kontak orang tua & anak kurang.

7) Pemberian susu bayi dibatasi.

8) Waktu berkunjung dibatasi.

9) Rooming-in dibatasi.

10) Tidak ada Follow-up ke rumah.

11) Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.

c. Model Konsep “Self Care Orem”

1) Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu dan

bayi.

2) Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.

3) Melihat dari kemampuan.

4) Berdasarkan kondisi.

10

Page 11: Makalah Menkep Kel 1

d. Model Konsep “Adaptasi”

1) Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.

2) Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).

3) Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik,

psikologis, dan sosial.

e. Model Konsep “Imogene M.King”

1) Personal

2) Interpersonal

3) Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan

informasi).

8. Fasilitas Ruang Rawat Maternitas

a. Keadaan ruangan

Ruangan Maternitas RSUD Bekasi merupakan bangunan yang kokoh yang

terdiri dari ruang persalinan dan rawat inap perawatan kelas II, dan III. Semua

kasus Maternitas dirawat diruangan ini. Adapun kondisi ruangan maternitas terdiri

dari :

b. Ruangan rawat inap

a) Dengan kapasitas tempat tidur perawatan kelas II terdiri dari (4 tempat tidur ibu

dan 4 tempat tidur bayi), ruang perawatan kelas III terdiri dari (10 tempat tidur

ibu dan 10 tempat tidur bayi).

b) Nurse station, VK atau kamar bersalin, nurse station post partum.

c) Ruang menyusui

d) Ruang kepala ruangan

e) Ruang ganti perawat

f) Kamar one day care

g) Kamar isolasi

h) Ruang cuci spoolhok

i) Ruang senam hamil

j) Ruang Pantry

k) Kamar mandi disetiap kamar pasien

11

Page 12: Makalah Menkep Kel 1

c. Ruangan instrumental (semi steril)

a) Kamar persiapan

b) Kamar ganti

c) Kamar bersalin : 3 kamar

d) Kamar bersalin atau kamar isolasi

e) Kamar CTG

f) Kamar dokter

g) Kamar bayi observasi

h) Kamar bayi isolasi

d. Peralatan

a) CTG

b) Alat pertolongan persalinan normal, ekstraksi vacum, ekstrasi forcef.

c) Perforator

d) Hpp Set

e) O2 sentral

f) Resusitasi bayiinkubator

g) Transfer baby BOX

e. Foto fasilitas ruang maternitas

Ruang rawat inap untuk ibu dan bayi

12

Page 13: Makalah Menkep Kel 1

Ruang bersalin

Ruang konsultasi

f. Analisa keadaan ruangan Dahlia

Ruangan Dahlia merupakan ruangan yang merawat pasien dengan kasus

maternitas, dan ruang rawat inap pasien. Ruang Dahlia memilki ruangan yang

memadai untuk perawatan post partum yang terbagi dalam kelas II dan III, selain itu

untuk menunjang pelayanan dalam tindakan bersalin ruang Dahlia juga memiliki

fasilitas VK dan fasilitas untuk bayi. Ruang dahlia memiliki cukup sarana untuk

membantu proses persalinan, perawatan post partum dan perawatan bayi. Selain itu

ruang Dahlia juga memiliki ruang menyusui dalam upaya meningkatkan kesadaran

ibu akan pentingnya ASI ekslusif. Dalam denah ruang Dahlia tampak ruang

perawatan sangat dekat, sehingga apabila pasien membutuhkan perawat sangat mudah

untuk pemantauan.

g. Ketenagaan

Dari hasil pengamatan kondisi jumlah tenaga bidan/perawat di dahlia terdiri

dari 33 staf yang terdiri dari: Dokter spesialis kebidanan 5 orang, D3 kebidanan 23

13

Page 14: Makalah Menkep Kel 1

orang, D1 kebidanan 4 orang, S1 Keperawatan 6 orang, Administrasi 2 orang

pendidikan SMA dan Pekaria atau petugas kebersihan 4 orang.

h. Operan

Operan sering disebut dengan timbang terima atau over hand. Operan adalah

suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan

dengan keadaan klien.

a. Tujuan Operan

a) Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien.

b) Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.

c) Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.

b. Langkah-langkah Operan

a) Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.

b) Petugas Shift yang akan mengoperkan mempersiapkan hal-hal yang akan

disampaikan.

c) Perawat primer atau ketua tim menyampaikan kepada penanggung jawshift

yang selanjutnya.

d) Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas & tidak terburu-buru.

e) Perawat primer atau ketua tim & anggota kedua shift observasi langsung kondisi

klien.

c. Prosedur Operan

1. Persiapan

a. Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.

b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.

2. Pelaksanaan

a. Operan dilaksanakan setiap pergantian shift.

b. Dari Nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan

mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan

klien, rencana tindakan yang sudah & yang belum dilaksanakan serta hal-hal

penting lainnya yang perlu dilimpahkan.

c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap

sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada

perawat jaga berikutnya.

d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan :

14

Page 15: Makalah Menkep Kel 1

1. Identitas pasien & diagnosa medis.

2. Masalah keperawatan yang muncul.

3. Tindakan keperawatan yang sudah dan yang belum.

4. Intervensi kolaboratif dan dependensi.

5. Rencana umum & persiapan lain.

e. Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab

dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan.

f. Penyampaian pada operan secara singkat & jelas.

g. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada kondisi

khusus.

h. Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan

ruangan oleh Perawat primer.

d. Dokumentasi dalam Operan

1. Identitas klien

2. Diagnosa medis klien

3. Dokter yang menangani

4. Kondisi saat klien ini

5. Masalah Keperawatan

6. Intervensi yang sudah dilakukan Intervensi yang belum dilakukan

7. Tindakan kolaborasi

8. Rencana umum dan persiapan lain

9. Tanda tangan dan nama terang

15

Page 16: Makalah Menkep Kel 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan

profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan

system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru

lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan

dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan

keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa

peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan

adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk

memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya

mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari

keluarganya.

Keperawatan maternitas antara lain: pemeriksaan kehamilan, petolongan persalinan

fisiologis, perawatan buah dada pada ibu hamil dan post partum, pemeriksaan kadar Hb

(Cek Hb Sahli), senam nifas dan senam hamil, pemasangan infus dan transfusi darah,

merawat bayi baru lahir, rawat luka post operasi, melakukan vulva hygiene, pemberian

injeksi, angkat jahitan  luka post operasi, pemasangan kateter, perawatan pre & post op,

menyiapkan pasien yang akan dilakukan radium.

B. Saran

Manajemen diperlukan adanya koordinasi yang tepat agar dapat mencapai tujuan yang

ingin dicapai terutama dalam manajemen keperawatan diruang maternitas seperti dalam

pemeriksaan kehamilan sampai persalinan. Manajemen juga membahas tentang

bagaimana mengelola sesuatu, seperti pengelolaan fasilitas ruang agar klien (ibu hamil)

dapat memperoleh pelayanan secara maksimal. Mahasiswa dalam hal ini juga harus lebih

aktif mencari informasi agar dapat mengetahui bagaimana manajemen dalam ruang

maternitas bahkan mengaplikasikannya diruang tersebut maupun ruangan lain.

16

Page 17: Makalah Menkep Kel 1

DAFTAR PUSTAKA

Deitra Leonard Lowdermik, dkk. (1999). Maternity Nursing. (fifth edition).

St.Louis: Mosby.

Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing.

W.B.Saunders: Company.

http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com konsep-dasar-keperawatan-maternitas.html

diakses pada tanggal 01/10/12

www.google.com diakses pada tanggal 01/10/12

www.wikipedia.com diaksed pada tanggal 01/10/12

17