Download - Makalah Menkep Kel 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang
lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan
sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir sampai
umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam
beradaptasi secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami
tentang aplikasi dan manajemen pelayanan asuhan keperawatan di ruang rawat maternitas.
Sedangkan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
menyampaikan kembali dengan pemahaman yang mantab tentang aplikasi dan manajemen
pelayanan asuhan keperawatan di ruang rawat maternitas.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode ilmiah
yang menggambarkan kejadian atau hasil pengamatan secara sistematis. Landasan teori
diperoleh malalui studi kepustakaan dan media elektronik.
D. Ruang Lingkup
Makalah ini dibatasi tentang aplikasi dan manajemen pelayanan asuhan keperawatan
di ruang maternitas.
1
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang kami gunakan dalam makalah ini adalah Bab I
Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan, dan
sistematika penulisan. Kemudian dilanjutkan Bab II Tinjauan teori yakni berisi berbagai
teori mengenai materi makalah dan BAB III Penutup berisi kesimpulan dan saran.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Ruang Rawat Maternitas
1. Pengertian
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan
sistem reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam beradaptasi secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap indivvidu mempunyai hak untuk lahir sehat, maka setiap individu
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu
meyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal
serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarga serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak
menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi
kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam
mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai
persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang
perawatan kehamilan, pengarturan kehamilan, membantu dalam proses kehamilan,
dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk
kondisi kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
2. Pengertian Ruang Maternitas
Ruang maternitas adalah suatu ruangan yang digunakan untuk membantu
proses persalinan atau yang sering disebut dengan nifas.
Keperawatan maternitas antara lain: pemeriksaan kehamilan, petolongan
persalinan fisiologis, perawatan buah dada pada ibu hamil dan post partum,
pemeriksaan kadar Hb (Cek Hb Sahli), senam nifas dan senam hamil, pemasangan
3
infus dan transfusi darah, merawat bayi baru lahir, rawat luka post operasi, melakukan
vulva hygiene, pemberian injeksi, angkat jahitan luka post operasi, pemasangan
kateter, perawatan pre & post op, menyiapkan pasien yang akan dilakukan radium.
a) Ruang bersalin
Ruang bersalin berupakan sebuah institusi kesehatan profesional yang menangani
proses bersalinan dan pelayanannya disediakan oleh dokter Spesialis obstetri dan
ginekologi (kandungan, bidan dan tenaga kesehatan lainnya).
b) Ruang Nifas
c) Ruang Bayi baru lahir
d) Ruang Poli kebidanan
e) Ruang KB
3. Tujuan Keperawatan Maternitas
a. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi
kehamilan.
b. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan dan nifas adalah normal.
c. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan dan nifas adalah
pengalaman positif & menyenangkan.
d. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
e. Memberi informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
f. Memahami keadaan sosial & ekonomi ibu.
4. Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia,
lingkungan, sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga
yang unik dan utuh, merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki
sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya.
Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan anak yang
4
dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu
beradaptasi dengan baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
budaya dan sosial disamping pengaruh fisik proses kehamilan dan persalinan serta
nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran
merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat
penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari
orang tua, bayi dan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber
dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis
dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan
seseorang. Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu
memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang
ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu
memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya.
5. Syarat-syarat Ruang Maternitas
Untuk bekerja diruang maternitas seorang perawat atau bidan harus memiliki
persyaratan, sebagai berikut :
a. Minimal lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksanaan Keperawatan dan
Kebidanan minimal 5 tahun.
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme.
5
c. Berwibawa mampu membimbing rekan sejawat.
d. Memberi contoh yang baik bagi rekan sejawatnya.
e. Terampil, terlatih secara internal RS sehat jasmani dan rohani tanggung jawab:
1) Secara administratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang
medik.
2) Secara operasional tekni medis bertanggung jawab kepada kepala UPF
kebidanan melalui Ketua Tim keperawatan.
6. Kasus kasus di ruang maternitas
1. Ginekologi
Ginekologi berasal dari kata Gynaecology. Secara umum ginekologi adalah
ilmu yang mempelajari kewanitaan. (science of women). Namun secara khusus
adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita
(organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur). Ada
beberapa negara memisahkan kedua cabang ilmu tersebut menjadi spesialisasi
yang berbeda, namun sebagian besar dokter kandungan juga merupakan dokter
kebidanan.
Apapun sebutan yang diberikan, peran dokter spesialis obstetri dan ginekologi
adalah memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan paripurna bagi
seorang wanita yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya saat tidak hamil
ataupun di masa hamil, bersalin atau nifas. Baik yang bersifat preventif
(pencegahan terhadap penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit) dan
rehabilitatif (perbaikan kelainan yang timbul) pada alat reproduksinya.
Contoh-contoh penyakit dari Ginekologi, antara lain :
Tumor
Sebutan untuk neoplasma padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel
tubuh yang tidak semestinya yang mirip dengan simtoma bengkak.
Pertumbuhannyadapat digolongkan, sebagai ganas (malignan) atau jinak
(benigna), tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk
menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan tidak menyebarkan
benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar.
Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui
operasi.
6
Radang Panggul
Suatu peradangan pada tuba falopi atau saluran menghubungkan indung
telur dengan rahim. Peradangan ini terjadi pada wanita yang secara
seksual aktif. Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri,
dimana bakteri masuk melalui vagina dan bergerak ke rahim lalu ke tuba
falopii.
2. Obstruksi
Obstruksi merupakan adanya sumbatan pada saluran cerna. Berdasarkan
etiologinya, obstruksi dapat disebabkan oleh kelainan mekanis dan ileus (tidak
ada kelainan organik yang nyata).
Bersalin
Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus
melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Demikian yang disebut dengan
pengertian persalinan / kelahiran. Persalinan terbagi menjadi :
1. Persalinan Normal merupakan proses yang dinanti-nanti seorang ibu
hamil dalam menjalani proses kehamilannya. Persalinan normal adalah
peristiwa adanya kontraksi uterus yang disertai dengan kemajuan proses
dilatasi dan pendataran servik.
2. Persalinan abnormal (distosia) adalah persalinan yang berjalan tidak
normal. Seringkali pula disebut sebagai partus lama, partus tak maju,
disfungsi persalinan atau disproporsi sepalo pelvik (CPD).
Contoh kasus dari persalinan abnormal :
a. Kelahiran Premature
Kelahiran prematur adalah kejadian dimana ibu hamil melahirkan janin
atau bayi dengan usia kehamilan dibawah 37 minggu. Pada usia
kehamilan ini, bayi kerap mengalami masalah kesehatan yang
membahayakan hidup karena memang organ tubuhnya ada yang belum
sempurna. Untuk menghindari terjadinya kelahiran premature biasanya
ibu hamil diberi sebuah obat tertentu yang berfungsi untuk
memperlambat proses kelahiran. Obat ini diberikan dengan tujuan
medis agar ibu hamil mempunyai waktu yang cukup untuk dibawa ke
7
rumah sakit agar janin/bayi yang terlahir premature bisa mendapat
perawatan Neonatal Intensive Care Unit.
b. Kelahiran Post Matur
Kehamilan Lewat waktu (Post Term) adalah kehamilan yang
melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu. Postmatur menunjukkan
atau menggambarkan kaadaan janin yang lahir telah melampaui batas
waktu persalinannya, sehingga dapat menyebabkan beberapa
komplikasi.
c. Pasien dengan Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda
persalinan.
d. Operasi Caesar
Operasi Caesar adalah pengangkatan bayi dengan cara pembedahan
melalui sayatan pada perut sang ibu.
e. Kembar siam
Kembar siam adalah kehamilan kembar dimana zigot atau bakal
embrio yang akan menjadi janin mengalami pembelahan sel yang
inkomplit atau tidak sempurna sehingga terjadi kembar
dempet/kembar siam.
Hamil
Hamil adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus
di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi
misalnya dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga.
Contoh kasus dari kehamilan.
a. Kehamilan Sungsang
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana
bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada
fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah
pintu atas panggul atau simfisis (Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SpOG,
1998).
8
b. Perdarahan Antepartum
Perdarahan pada trimester terakhir dari kehamilan yang sering terjadi
pada ibu mengandung. Salah satu penyebabnya adalah akibat abortus.
Nifas
Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya
berlangsung selama 40 hari setelah melahirkan. Pada masa ini, darah akan
keluar seperti pada masa haid. Darah nifas harus mengalir keluar dengan
lancar untuk menghindari infeksi rahim.
7. Model konsep di ruang matrenitas
Jenis Model Konsep yang digunakan Ruang Maternitas di Rumah Sakit
Persahabatan :
TIM
Tim kesehatan merupakan sekelompok orang yang mempunyai suatu sasaran
dan tujuan yang sama dalam hal kesehatan, yang ditentukan oleh kebutuhan
masyarakat, menuju kepada pencapaian dimana setiap anggotanya ambil
bagian, sesuai dengan kemampuan dan keterampilanya dan dalam koordinasi
dengan fungsi orang lain.
Fungsional
Metode fungsional yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.
Jenis Model Konsep yang di gunakan Ruang Maternitas di Rumah Sakit RSUD
Bekasi :
TIM
Tim kesehatan merupakan sekelompok orang yang mempunyai suatu sasaran
dan tujuan yang sama dalam hal kesehatan, yang ditentukan oleh kebutuhan
masyarakat, menuju kepada pencapaian dimana setiap anggotanya ambil
bagian, sesuai dengan kemampuan dan keterampilanya dan dalam koordinasi
dengan fungsi orang lain.
9
a. FCMC (Family Centered Maternity Care)
1) Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
2) Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
3) Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
4) Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
5) Menetapkan peraturan yang flexibel.
6) Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
7) Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.
8) Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
9) Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
10) Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
11) Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.
b. Tradisional Care
1) Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
2) Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
3) Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan
4) Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
5) Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
6) Kontak orang tua & anak kurang.
7) Pemberian susu bayi dibatasi.
8) Waktu berkunjung dibatasi.
9) Rooming-in dibatasi.
10) Tidak ada Follow-up ke rumah.
11) Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
c. Model Konsep “Self Care Orem”
1) Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu dan
bayi.
2) Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
3) Melihat dari kemampuan.
4) Berdasarkan kondisi.
10
d. Model Konsep “Adaptasi”
1) Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
2) Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
3) Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik,
psikologis, dan sosial.
e. Model Konsep “Imogene M.King”
1) Personal
2) Interpersonal
3) Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan
informasi).
8. Fasilitas Ruang Rawat Maternitas
a. Keadaan ruangan
Ruangan Maternitas RSUD Bekasi merupakan bangunan yang kokoh yang
terdiri dari ruang persalinan dan rawat inap perawatan kelas II, dan III. Semua
kasus Maternitas dirawat diruangan ini. Adapun kondisi ruangan maternitas terdiri
dari :
b. Ruangan rawat inap
a) Dengan kapasitas tempat tidur perawatan kelas II terdiri dari (4 tempat tidur ibu
dan 4 tempat tidur bayi), ruang perawatan kelas III terdiri dari (10 tempat tidur
ibu dan 10 tempat tidur bayi).
b) Nurse station, VK atau kamar bersalin, nurse station post partum.
c) Ruang menyusui
d) Ruang kepala ruangan
e) Ruang ganti perawat
f) Kamar one day care
g) Kamar isolasi
h) Ruang cuci spoolhok
i) Ruang senam hamil
j) Ruang Pantry
k) Kamar mandi disetiap kamar pasien
11
c. Ruangan instrumental (semi steril)
a) Kamar persiapan
b) Kamar ganti
c) Kamar bersalin : 3 kamar
d) Kamar bersalin atau kamar isolasi
e) Kamar CTG
f) Kamar dokter
g) Kamar bayi observasi
h) Kamar bayi isolasi
d. Peralatan
a) CTG
b) Alat pertolongan persalinan normal, ekstraksi vacum, ekstrasi forcef.
c) Perforator
d) Hpp Set
e) O2 sentral
f) Resusitasi bayiinkubator
g) Transfer baby BOX
e. Foto fasilitas ruang maternitas
Ruang rawat inap untuk ibu dan bayi
12
Ruang bersalin
Ruang konsultasi
f. Analisa keadaan ruangan Dahlia
Ruangan Dahlia merupakan ruangan yang merawat pasien dengan kasus
maternitas, dan ruang rawat inap pasien. Ruang Dahlia memilki ruangan yang
memadai untuk perawatan post partum yang terbagi dalam kelas II dan III, selain itu
untuk menunjang pelayanan dalam tindakan bersalin ruang Dahlia juga memiliki
fasilitas VK dan fasilitas untuk bayi. Ruang dahlia memiliki cukup sarana untuk
membantu proses persalinan, perawatan post partum dan perawatan bayi. Selain itu
ruang Dahlia juga memiliki ruang menyusui dalam upaya meningkatkan kesadaran
ibu akan pentingnya ASI ekslusif. Dalam denah ruang Dahlia tampak ruang
perawatan sangat dekat, sehingga apabila pasien membutuhkan perawat sangat mudah
untuk pemantauan.
g. Ketenagaan
Dari hasil pengamatan kondisi jumlah tenaga bidan/perawat di dahlia terdiri
dari 33 staf yang terdiri dari: Dokter spesialis kebidanan 5 orang, D3 kebidanan 23
13
orang, D1 kebidanan 4 orang, S1 Keperawatan 6 orang, Administrasi 2 orang
pendidikan SMA dan Pekaria atau petugas kebersihan 4 orang.
h. Operan
Operan sering disebut dengan timbang terima atau over hand. Operan adalah
suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan klien.
a. Tujuan Operan
a) Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien.
b) Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
c) Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
b. Langkah-langkah Operan
a) Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b) Petugas Shift yang akan mengoperkan mempersiapkan hal-hal yang akan
disampaikan.
c) Perawat primer atau ketua tim menyampaikan kepada penanggung jawshift
yang selanjutnya.
d) Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas & tidak terburu-buru.
e) Perawat primer atau ketua tim & anggota kedua shift observasi langsung kondisi
klien.
c. Prosedur Operan
1. Persiapan
a. Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
2. Pelaksanaan
a. Operan dilaksanakan setiap pergantian shift.
b. Dari Nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan
klien, rencana tindakan yang sudah & yang belum dilaksanakan serta hal-hal
penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
perawat jaga berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan :
14
1. Identitas pasien & diagnosa medis.
2. Masalah keperawatan yang muncul.
3. Tindakan keperawatan yang sudah dan yang belum.
4. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
5. Rencana umum & persiapan lain.
e. Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan.
f. Penyampaian pada operan secara singkat & jelas.
g. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada kondisi
khusus.
h. Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh Perawat primer.
d. Dokumentasi dalam Operan
1. Identitas klien
2. Diagnosa medis klien
3. Dokter yang menangani
4. Kondisi saat klien ini
5. Masalah Keperawatan
6. Intervensi yang sudah dilakukan Intervensi yang belum dilakukan
7. Tindakan kolaborasi
8. Rencana umum dan persiapan lain
9. Tanda tangan dan nama terang
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru
lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa
peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan
adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk
memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya
mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari
keluarganya.
Keperawatan maternitas antara lain: pemeriksaan kehamilan, petolongan persalinan
fisiologis, perawatan buah dada pada ibu hamil dan post partum, pemeriksaan kadar Hb
(Cek Hb Sahli), senam nifas dan senam hamil, pemasangan infus dan transfusi darah,
merawat bayi baru lahir, rawat luka post operasi, melakukan vulva hygiene, pemberian
injeksi, angkat jahitan luka post operasi, pemasangan kateter, perawatan pre & post op,
menyiapkan pasien yang akan dilakukan radium.
B. Saran
Manajemen diperlukan adanya koordinasi yang tepat agar dapat mencapai tujuan yang
ingin dicapai terutama dalam manajemen keperawatan diruang maternitas seperti dalam
pemeriksaan kehamilan sampai persalinan. Manajemen juga membahas tentang
bagaimana mengelola sesuatu, seperti pengelolaan fasilitas ruang agar klien (ibu hamil)
dapat memperoleh pelayanan secara maksimal. Mahasiswa dalam hal ini juga harus lebih
aktif mencari informasi agar dapat mengetahui bagaimana manajemen dalam ruang
maternitas bahkan mengaplikasikannya diruang tersebut maupun ruangan lain.
16
DAFTAR PUSTAKA
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. (1999). Maternity Nursing. (fifth edition).
St.Louis: Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing.
W.B.Saunders: Company.
http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com konsep-dasar-keperawatan-maternitas.html
diakses pada tanggal 01/10/12
www.google.com diakses pada tanggal 01/10/12
www.wikipedia.com diaksed pada tanggal 01/10/12
17