makalah kel 5a

Upload: drmvn

Post on 05-Nov-2015

293 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ghhgvghvh

TRANSCRIPT

MAKALAHADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:KELOMPOK 5KELAS A

ANGGOTA KELOMPOK :1. ELDA SORAIDA N(1101070003)1. RIANA RESTIANA(1101070063)1. MUFLIAH(1201070001)1. PUTRI UTAMI(1201070030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2014

BAB IPENDAHULUAN1.1 LatarbelakangMenurut UU No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan pemahaman peserta didik, namun lebih diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik, mengingat perkembangan komunikasi, informasi dan kehadiran media cetak maupun elektronik tidak selalu membawa pengaruh positif bagi peserta didik.Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Kata administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang berarti ke atau kepada. Dan ministraresama, artunya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Dalam bahasa to administer berarti pula mengatur, memelihara, dan mengarahkan. Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujun pendidikan.Dictionary of Education Edisi Kedua (1959) yang dikarang oleh Good Carter V : Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang dipergunakan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan.Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spirituil, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisienMenurut Suharsimi Arikunto, Supervisi merupakan bagian dari proses administrasi dan manajemen. Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu penelitian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan.Istilah supervisi pendidikan dibangun dari dua kata: supervisi dan pendidikan. Dalam uraian uraian berikut hanya istilah supervise yang lebih banyak diberbicarakan dari pendidikan, karena istilah pendidikan (education) lebih lengkap telah dikupas habis dalam mata kuliah Dasar-Dasar Kependidikan. Supervisi adalah istilah yang relative baru dikenal di dunia pendidikan di Indonesia (lihat sejarah supervisi), karena itu perlu uraian secara lengkap tentang pengertiannya, yang akan dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu dari sudut etimologis, morfologis, dan semantik.Secara etimologis, kata supervisi berasal dari bahasa Inggris, yaitu supervision, artinya pengawasan. Oteng (1983: 222) mengatakan bahwa penggunaan istilah supervisi sering diartikan sama dengan directing atau pengarahan. Sementara Suharsimi (1988: 152) mengatakan bahwa memang sejak dulu banyak orang menggunakan istilah pengawasan, penilikan atau pemeriksaan untuk istilah supervisi, demikian pula pada zaman Belanda orang mengenal istilah inspeksi.Secara morfologis, kata supervisi terdiri atas dua kata, super dan visi (super dan vision). Menurut Ametembun (1981: 1) super berarti atas atau lebih, sedangkan visi berarti lihat, tilik, dan awasai. Jadi supervisi berarti melihat, menilik dan mengawasi dari atas; atau sekaligus menunjukan bahwa orang yang melaksanakan supervise berada lebih tinggi dari orang yang dilihat, ditilik, dan diawasi. Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.Berdasarkan konsep pengertiannya, supervise dapat dibedakan menjadi dua, yaitu supervise akademik dan suprvisi administrasi. Supervise akademik adalah supervise yang menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu, yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketikasedang dalam proses belajar.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:1.2.1 Bagaimana administrasi dan supervisi pendidikan di MTs Maarif NU 1 Sumbang ?1.2.2 Apa saja permasalahan yang tejadi di MTs Maarif NU 1 Sumbang terkait dengan administrasi dan supervisi pendidikan?1.2.3 Bagaimana struktur organisasi sekolah di MTs Maarif NU 1 Sumbang?1.2.4 Bagaimana pemahaman terhadap job description masing-masing jabatan yang tersusun dalam struktur organisasi di MTs Maarif NU 1 Sumbang?1.2.5 Bagaimana otoritas anggaran keuangan di MTs Maarif NU 1 Sumbang?1.2.6 Bagaimanakah rencana pelaksanaan ekstrakurikuler di MTs Maarif NU 1 Sumbang apabila telah diterapkan kurikulum 2013?1.2.7 Apa sajakah kesulitan guru dalam pengisian raport kurikulum 2013?1.2.8 Bagaimanakah pelaksanaan supervisi di MTs Maarif NU 1 Sumbang?1.2.9 Bagaimanakah pelaksanaan In house training yang ada di MTs Maarif NU 1 Sumbang?1.2.10 Bagaimanakah penjaminan mutu baik internal dan eksternal yang ada di MTs Maarif NU 1 Sumbang?

1.3 Tujuan PenelitianSejalan dengan kegiatan penelitan di atas,bertujuan untuk:1.3.1 Mengetahui administrasi dan supervisi pendidikan di MTs Maarif NU 1 Sumbang.1.3.2 Mengetahui permasalahan yang terjadi di MTs Maarif NU 1 Sumbang terkait dengan administrasi dan supervisi pendidikan.1.3.3 Mengetahui struktur organisasi sekolah di MTs Maarif NU 1 Sumbang.1.3.4 Mengetahui pemahaman terhadap job description masing-masing jabatan yang tersusun dalam struktur organisasi di MTs Maarif NU 1 Sumbang.1.3.5 Mengetahui otoritas anggaran keuangan di MTs Maarif NU 1 Sumbang.1.3.6 Mengetahui rencana pelaksanaan ekstrakurikuler di MTs Maarif NU 1 Sumbang apabila telah diterapkan kurikulum 2013.1.3.7 Mengetahui kesulitan guru dalam pengisian raport kurikulum 2013.1.3.8 Mengetahui pelaksanaan supervisi di MTs Maarif NU 1 Sumbang.1.3.9 Mengetahui pelaksanaan In house training yang ada di MTs Maarif NU 1 Sumbang.1.3.10 Mengetahui penjaminan mutu baik internal dan eksternal yang ada di MTs Maarif NU 1 Sumbang.

1.4 Manfaat PenelitianHasil dari penelitian di atas diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:1.4.1 Mengetahui administrasi dan supervisi pendidikan yang terjadi di MTs Maarif NU 1 Sumbang.1.4.2 Sebagai sarana pembelajaran dan pelatihan daya analitis dan kritis terhadap suatu masalah, serta sebagai tambahan pengetahuan.

BAB IIHASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN1. Struktur Organisasi A. Dasar TeoriOrganisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Dalam suatu susunan atau struktur organisasi dapat dilihat bidang, tugas dan fungsi masing-masing kesatuan serta hubungan vertikal horizontal antara kesatuan-kestuan tersebut.Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum yang mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi sekolah di Indonesia.Dalam penyelenggaraan pendidikan lembaga pendidikan tidak dapat lepas dari organisasi negara. Untuk organisasi ini Mulyani A Nurhadi mmbedakan menjadi dua yaitu organisasi makro dan mikro. Organisasi pendidikan makro adalah organisasi pendidikan dilihat dari segi organisasi secara luas. Dalam struktur organisasi, organisasi pendidikan pada tingkat makro dibedakan atas: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Pusat, Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Pendidikan Dan Kebudayaan di Kabupaten/Kotamadya dan Kantor Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kecamatan. Organisasi pendidikan mikro adalah organisasi pendidikan dilihat dengan titik tolak dengan unit-unit yang ada pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan penyelenggara langsung proses belajar mengajar. Struktur disetiap sekolah atau lembaga tidak seluruhnya sama. Mungkin disuatu sekolah terdapat sesuatu unit sekolah yang disekolah lain tidak terdapat karena disebabkan kekurangan tenaga atau sarana lain.Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.Definisi organisasi sekolah dari para ahli:Organization is the form of every human association for the attainment of comon purpose (James D. Oony)An organization as a system of cooperative activities of two or more persons (Chester I. Barnard)Dari defini tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.

Bentuk-Bentuk Organisasi SekolahSetiap unit kerja dipimpin oleh seorang kepala/pimpinan yang menduduki posisi menurut tingkat unit kerjanya di dalam keseluruhan organisasi. Posisi, tanggung jawab dan wewenang di dalam suatu kelompok formal terikat pada struktur dan dibatasi oleh peraturan-peraturan yang mendasari pembentukan organisasi kerja tersebut. Hubungan kerja yang didasari wewenang dan tanggung jawab, baik secara vertikal maupun horizontal dan diagonal akan menunjukan pola tertentu sebagai mekanisme kerja. Dengan kata lain pembagian tugas, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta arus perwujudan tugas, akan menggambarkan tipe atau bentuk organisasi kerja. Tipe-tipe organisasi itu antara lain:1. Organisasi Lini (Line Organization)Dalam tipe ini semua hak dan kekuasaan berada pada pimpinan tertinggi. Personal yang lain disebut bawahan tidak mempunyai hak dan kekuasaan sekecil apa pun karena hanya berkedudukan sebagai pelaksana tugas dari atasan. Tidak dibenarkan adanya inisiatif dan kreativitas, semua tugas harus dilaksanakan sebagaimana diperintahkan. Saluran perintah dan penyampaian tanggung jawab dalam organisasi tipe ini dilakukan melalui prosedur dari atas ke bawah dan sebaliknya.2. Organisasi Staf (Staff Organization)Dalam tipe ini semua hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang ada secara bertingkat. Setiap unit memperoleh sebagian hak dalam menentukan kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum dari pimpinan tertinggi. Wewenang dan tanggung jawab dilimpahkan secara luas, sehingga pimpinan berkedudukan sebagai koordinator. Tanggung jawab disampaikan secara bertingkat sesuai dengan hak dan kekuasaan yang dilimpahkan.3. Bentuk Gabungan (Line and Staff Organization)Tipe ini sebagai gabungan dari kedua tipe di atas, menempatkan pimpinan tertinggi sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi dan terakhir. Tidak semua hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang ada, tugas yang bersifat prinsipil tetap berada pada atasan/pimpinan tetinggi. Pimpinan unit kerja sebagai staf memperoleh wewenang dalam bidang kerja masing-masing sepanjang tidak berhubungan dengan tugas yang menjadi wewenang atau kekuasaan pimpinan tertinggi.4. Organisasi Fungsional (Fungsional Organization)Dalam tipe ini pembagian hak dan kekuasaan dilakukan berdasar fungsi yang diemban oleh unit kerja dan terbatas pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian khusus. Sehingga personal yang diangkat dan menerima wewenang untuk menjalankan kekuasaan diserahkan pada orang yang mempunyai keahlian dalam bidang kerja masing-masing. Wewenang yang dilimpahkan dibatasi mengenai bidang teknis yang memerlukan keahlian tertentu secara khusus. Macam-macam Struktur OrganisasiStruktur Organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Di antara kedua struktur tersebut terdapat beberapa struktur campuran yakni yang lebih cenderung ke arah sentralisasi mutlak dan yang lebih mendekati disentralisasi tetapi beberapa bagian masih diselenggarakan secara sentral. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang berlaku dikebanyakan negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi bangsanya.1. Struktur SentralisasiDi negara-negara yang organisasi pendidikannya di jalankan secara sentral, yakni yang kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat pemerintahan maka pemerintah daerah kurang sekali atau sama sekali tidak mengambil bagian dalam administrasi apapun.Segala sesuatu yang mengenai urusan-urusan pendidikan, dari menentukan kebijakan (poliey) dan perencanaan, penentuan struktur dan syarat-syarat personel, urusan kepegawaian, sampai kepada penyelenggaraan bangunan-bangunan sekolah, penentuan kurikulum, alat-alat pelajaran, soal-soal dan penyelenggaraan ujian-ujian, dan sebagainya. Semuanya ditentukan dan ditetapkan oleh dan dari pusat. Sedangkan bawahan dan sekolah-sekolah hanya merupakan pelaksana-pelaksana pasif dan tradisional semata.. Sesuai dengan sistem sentralisasi dalam organisasi pendidikan ini, kepala sekolah dan guru-guru dalam kekuasaan dan tanggung jawabnya, serta dalam prosedur-prosedur pelaksanaan tugasnya sangat dibatasi oleh peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi dari pusat yang diterimanya melalui hierarchi atasannya.Dalam sistem sentralisasi semacam ini, ciri-ciri pokok yang sangat menonjol adalah keharusan adanya uniformitas (keseragaman) yang sempurna bagi seluruh daerah di lingkungan negara itu. Keseragaman itu meliputi hampir semua kegiatan pendidikan, teutama di sekolah-sekolah yang setingkat dan sejenis. Adapun keburukan/keberatan yang prinsipal ialah :a. Bahwa administrasi yang demikian cenderung kepada sifat-sifat otoriter dan birokratis. Menyebabkan para pelaksana pendidikan, baik para pengawas maupun kepala sekolah serta guru-guru menjadi orang-orang yang pasif dan bekerja secara rutin dan tradisional belaka.b. Organisasi dan administrasi berjalan sangat kaku dan seret, disebabkan oleh garis-garis komunikasi antara sekolah dan pusat sangat panjang dan berbelit-belit, sehingga kelancaran penyelesaian persoalan-persoalan kurang dapat terjamin.c. Karena terlalu banyak kekuasaan dan pengawasan sentral, timbul penghalang-penghalang bagi inisiatif setempat, dan mengakibatkan uniformalitas yang mekanis dalam administrasi pendidikan, yang biasanya hanya mampu untuk sekedar hanya membawa hasil-hasil pendidikan yang sedang atau sedikit saja.

2. Struktur DesentralisasiDi negara-negara yang organisasi pendidikannya di-desentralisasi, pendidikan bukan urusan pemerintah pusat, melainkan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan rakyat setempat. Penyelenggaraan dan pengawasan sekolah-sekolah pun berada sepenuhnya dalam tangan penguasa daerah, kemudian pemerintah daerah membagi-bagikan lagi kekuasaannya kepada daerah yang lebih kecil lagi, seperti kabupaten/kotapraja, distrik, kecamatan dan seterusnya dalam penyelengaraan dan pembangunan sekolah, sesuai dengan kemampuan, kondisi-kondisi, dan kebutuhan masing-msing. Tiap daerah atau wilayah diberi otonomi yang sangat luas yang meliputi penentuan anggaran biaya, rencana-rencana pendidikan, penentuan personel/guru, gaji guru-guru pegawai sekolah, buku-buku pelajaran, juga tentang pembangunan, pemakaian serta pemeliharaan gedung sekolah.Dengan struktur organisasi pendidikan yang dijalankan secara desentralisasi seperti ini, kepala sekolah tidak semata-mata merupakan seorang guru kepala, tetapi seorang pemimpin, profesional dengan tanggung jawab yang luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai oleh sekolahnya. Ia bertanggung jawab langsung terhadap pemerintahan dan masyarakat awasan dan sosial-control yang langsung dari pemerintahan dan masyarakat setempat. Hal ini disebabkab karena kepala sekolah dan guru-guru adalah petugas-petugas atau karyawan-karyawan pendidik yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh pemerintah daerah setempat.Tentu saja, sistem desentralisasi yang ekstrim seperti ini ada kebaikan dan keburukannya. Beberapa kebaikan yang mungkin terjadi ialah :a. Pendidkan dan pengajaran dapat disesuaikan dengan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.b. Kemungkinan adanya persaingan yang sehat diantara daerah atau wilayah sehingga masing-masing berlomba-lomba untuk menyelenggarakan sekolah dan pendidikan yang baik.c. Kepala sekolah, guru-guru, dan petugas-petugas pendidikan yang lain akan bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh karena dibiayai dan dijamin hidupnya oleh pemerintah da masyarakat setempat.

Adapun keburukannya adalah sebagai berikut :a. Karena otonomi yang sangat luas, kemungkinan program pendidikan diseluruh negara akan berbeda-beda. Hal ini akan menimbulkan perpecahan bangsa.b. Hasil pendidikan dan pengajaran tiap-tiap daerah atau wilayah sangat berbeda-beda, baik mutu, sifat maupun jenisnya, sehngga menyulitkan bagi pribadi murid dalam mempraktekkan pengetahuan atau kecakapannya dikemudian hari di dalam masyarakat yang lebih luas.c. Kepala sekolah, guru-guru, dan petugas pendidikan lainnya cenderung untuk menjadi karyawan-karyawan yang materialistis, sedangkan tugas dan kewajiban guru pada umumnya lain dari pada karyawan-karyawan yang bukan guru.d. Penyelenggaraan dan pembiayaan pendidikan yang diserahkan kepada daerah atau wilayah itu mungkin akan sangat memberatkan beban mayarakat setempat.(Ngalim Purwanto, 1991:26-27)

B. Hasil Observasi

Keterangan :_____ = Garis komando---------- = Garis KoordinasiKEPALA SEKOLAHKasiman, S.AgSTRUKTUR ORGANISASI MTs MAARIF NU 1 SUMBANG

KEMENTRIAN AGAMA KAB. BANYUMASTitin KuspriyantiPC LP MAARIF KAB. BANYUMASTitin Kuspriyanti

KOMITE SEKOLAHNirsan KEPALA TATA USAHARasno

WAKA BID. HUMASTurkiyah, S.AgWAKA BID. SARPRASRasnoWAKA BID. KESISWAANTego Purnomo, S.AgWAKA BID. KURIKULUMAmin Khoerudin,S.Ag. M.Pd.

Wali kelas IXKelas XI A: Dwi Sukma Yustianingsih, S.PKelas XI B: Aries Sundarwanti, S.SiKelas XI C: Analia Eviani, S.PdWali kelas VIIKelas VII A : Uni Huswatun Khasanah, S.PdKelas VII B : Rokhaya S.Pd.IngKelas VII C : Emi Puji Putranti, S.Pd. IKelas VII D : Siti Khodiyah, S.PdKelas VII E :Daryanto, S.Pd.I

Wali kelas VIIIKelas VIIIA: Khusnul Khotimah, S.AgKelas VIII B : Hisam, S.HKelas VIII C: Yuliani, S.SiKelas VIII D: Rumilah, S.Pd

GURU

IPSB.JAWAMULOKORKertangkes B.IngPAIPKnB. IndMTKIPA

SISWA

MASYARAKAT

C. PembahasanBerdasarkan struktur organisasi diatas kita bisa melihat bagaimana struktur organisasi sekolah dari MTs NU 1 Maarif Sumbang yang mana tiap-tiap organisasi sekolah mempunyai struktur organisasi yang berbeda -beda, tetapi pada dasarnya Tiap-tiap organisasi sekolah mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan peserta didik yang unggul serta berprestasi dalam pembelajaran yang sudah tetapkan, sehingga sekolah pun bangga dengan bakat yang dimiliki pesesta didiknya. Oleh karena itu struktur organisasi sekolah sangat menentukan bagaimana sekolah itu .Struktur organisasi di atas tersebut adalah bagan dasar sebuah struktur organisasi sekolah. Yang mana kekuasaan atau jabatan tertinggi dijabat oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah juga dibantu oleh beberapa staf dan guru. Staf dan para guru di sekolah tersebut bekerja sebagai pembantu kepala sekolah dalam menjalankan beberapa program yang telah dibuat untuk mencapai tujuan bersama.Seorang ketua harus memiliki wakil ketua. Begitupun dengan seorang kepala sekolah. Dia juga harus memiliki wakil kepala sekolah. Wakil ini bertanggung jawab langsung dengan kepala sekolah dan berhubungan langsung dengan semua unit kerja. Wakil kepala sekolah juga bisa bertugas sebagai pengganti kepala sekolah apabila kepala sekolah sedang ada tugas diluar lingkungan sekolah. Namun tugas ini haruslah ada amanat langsung dari kepala sekolah tersebut.Dari struktur organisasi diatas, kita juga melihat adanya Komite sekolah, Tata usaha, dan beberapa wakil kepala sekolah. Antara lain, wakil kepala sekolah bidang kurikulum,wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasaran, dan wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat; dan juga terdapat guru guru (wali kelas dan guru mata pelajaran) dan siswa.Komite sekolah adalah pengawas dari luar sekolah yang ditunjuk untuk mengawasi jalannya suatu organisasi sekolah. Sedangkan Tata usaha adalah staf yang mengurusi keperluan sekolah, seperti halnya dalam bidang Administrasi dan juga dokumentasi sekolah. Dan setelah itu kepala sekolah di bantu oleh WAKA.Kurikulum yang bertugas untuk membuat program kerja yang akan di jalankan oleh para guru sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dan juga WAKA.kesiswaan yang mengurus masalah kesiswaan. Seperti, penerimaan murid baru di tahun ajaran baru ataupun siswa pindahan dari sekolah lain.Organisasi sekolah tersebut, juga didukung oleh beberapa ketua program keahlian yang secara umum bertugas mengajarkan beberapa keahlian kepada para peserta didik. Yang nantinya peserta didik diharapkan dapat menguasai keahlian-keahlian tersebut.Yang terpenting dalam sebuah sekolah adalah adanya guru dan siswa. Guru adalah perangkat sekolah yang berperan penting dalam proses pembelajaran dalam sekolah. Semua ilmu diberikan oleh guru kepada para muridnya. Gurulah yang mengevaluasi para muridnya dan guru juga yang bertanggung jawab memberikan pemecahan masalah yang dialami muridnya untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang cerdas, kurang cerdas, dan siswa yang membandel. Namun, biasanya yang mempunyai peran lebih seperti itu adalah wali kelas. Wali kelas adalah guru yang mengajar bidang studi tertentu, tetapi dia juga bertanggung jawab terhadap sebuah kelas. Wali kelas ini ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.Adapun peran siswa dalam organisasi sekolah adalah sebagai peserta didik yang berkewajiban untuk menuntut ilmu sehingga nantinya siswa ilmu yang di berikan oleh para guru kepada siswa dapat bemanfaat dimasa depan kelak.2. Pemahaman Job Description dalam Anggota Struktur OrganisasiA. Dasar TeoriSetelah mengetahui struktur sekolah seperti apa, maka sebaiknya kita juga harus tahu apa saja wewenang dan tanggung jawab sekolah. Sebelum itu kita lihat pengertian dari wewenang dan tanggung jawab itu sendiri.Wewenang ( Authority ) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.T. Hani Handokomembagi wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal ( pandangan klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada penerima ( reciver ).Chester Bamardmengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :1) Memahami komunikasi tersebut2) Tidak menyimpang dari tujuan organisasi3) Mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan adanya:1. Kekuasaan ( power ) Yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :a. Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.b. Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.

Macam-macam kekuasaan:1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.2. Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila tidak melakukan perintah,3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of information power ) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.

Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab (responsibility) yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil. Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang lebih baik.Setelah melihat pengertian wewenang dan tanggung jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawaban dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai.B. Hasil ObservasiBerikut ini adalah pembagian tugas atau wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah di MTs NU 1 Maarif Sumbang :1) Tugas Kepala Sekolaha. Memimpin b. Menyusun programc. Mengorganisasikand. Mengkoordinasikan e. Mengadakan pengendlian dan pengawasanf. Mengadakan evaluasig. Memberi petunjuk/arahanh. Memperbaiki/menyempurnakani. Menentukan kebijaksanaanj. Mengambil keputusank. Melaporkan pelaksanaan seluruh kgiatan pendidikan di madrasah, seperti :1. Proses belajar mengajar2. Kegiatan bimbingan dan konseling3. Kegiatan ekstrakurikuler4. Urusan rumah tangga madrasah5. Urusan tata usaha 6. Urusan keuangan 7. Urusan kepegawaian8. Urusan kesiswaan9. Urusan perlengkapan10. Urusan perpustakaan11. Urusan laboratorium12. Urusan kesejahteraan 13. Ursan humas14. Urusan kebersihan lingkungan15. Urusan kedisiplinan16. Mendokumentasikan 17. Kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan, kegiatan semester, kegiatan akhir tahun pelajaran, dan kegiatan awal tahun pelajaran.2) Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikuluma. Penyusunan program/perencanaanb. Menetapkan jumlah kelas dan mengatur penempatannnyac. Membagi kelas/kelompok belajar siswad. Mengatur mutasi siswae. Membagi member tugas kepada guruf. Membuat jadwal pelajarang. Membagi tugas kepada siswa bila guru berhalangan hadirh. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikani. Mengatur pnyusunan program pelajaranj. Mengatur pelaksanaan program penilaian, kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, laporan kemajuan belajar serta pembagian rapor dan STTBk. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan l. Mengatur pengembangan MGMP dan koordinasi mata pelajaranm. Melaksanakan supervise administrasi dan akademisn. Menetapkan buku-buku pelajaran pegangan guru dan murido. Mengatur evaluasi belajarp. Menyusun daftar peningkatan/rangking prestasi siswaq. Mengatur pembagian buku rapordan kenaikan kelasr. Ikut serta dalam menanani proses peneriamaan siswa barus. Melaporkan hasil kegiatan proses belajar mangajart. Setiap minggu melaporkan kekepada kepala sekolah tentang hasil kerja piketu. Melaksanakan seegala sesuatu yang dianggap perlu dengan sepengetahuan kepala madrasah3) Wakil kepala Sekolah Urusan Kesiswaana. Menyusun programb. Mengatur pelaksanaan program BKc. Mangatur dan mengkoordianasikan pelaksanaan K7d. Mengatur dan membina program kegiatan OSISe. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihansiswa teladanf. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswag. Membuat jadwal kegiatanh. Memantau kehadiran siswa dan pembinannya serta melaporkan kepada kepala sekolah i. Melaksanakan tugas kepala yang dilimpahkan kepadanya

4) Wakil Kepala Seklah Urusan Sarana Dan Prasaranaa. Mengatur dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses belajar mengajarb. Mengatur pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dimaksudc. Mengatur penempatan alat transportasi (sepeda) siswad. Mengawasi kebersihan lingkungan madrasahe. Ikut mengendalikan pemanfaatan tugas kebersihanf. Membuat catatan dan laporan kepada kepala madrasah terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnyag. Melaksanakan tugas kepalayang dilimpahkan kepadanya

5) Wakil Kepala Sekolah Urusan Humasa. Meningkatkan hubungan yang harmonis antar individu di lingkungan keluarga besar MTs Maarif NU 1 Sumbangb. Mengembangkan hubungan baik antara madrasah dengan pihak-pihak luar, diantaranya :1. Orang tua/ wali murid2. Pengurus komite madrasah3. Sekolahdan instasi lain4. Instansi atau lembaga masyarakat lain , baik pemerintah ataupun dunia usaha serta masyarakat umum5. Masyarakat dilingkungan madrsah6. Masyarakat per dan sejenisnyac. Menginformasikan keadaan madrasah kepada pihak luar tentang visi dan misi MTs Maarif NU 1 Sumbangd. Melaksanakan tugas kepala yang dilimpahkan kepadanya

6) Guru a. Memahami menguasai system pengajaran yang berpedoman pada kurikulum yang berlakub. Mamahami, menguasaidan mengembangkan materi pelajaranc. Menyusun:1. Analisi materi pelajaran 2. Program tahunan3. Program semester4. Program pelaksanaan pembelajaran5. Rencana pengajaran6. Analisis hasil ulangan hariand. Melasanakan kegiatan pembelajaran dengan KBK/KTSPe. Mengelola kelas dengan baik dan tertib sehingga kegiatan pembelajaran berjalan lancarf. Melaksana kan evaluasi g. Mengadakan perbaikan/ remidi setelah mengetahui faktor-faktor penyebab kekurangan keberhasilan proses belajar mengajarh. Menyusun dan melaksanakan program pengayaan i. Membuat alat peragaj. Membuata catatan tentang kemajuan hasil belajar siswak. Mengisi dan memeriksa daftar hadir sebelum memulai pelajaranl. Membimbing kegiatan ekstrakurikulerm. Mengembangkan dan meningkatkan prestasi siswa sesuai bakat, dan kemampuannyan. Mendidik dalam rangka mengembangkan kepribadian menuju terbentuknya manusia berpribadi muslim yang pancasilais dan mandiri serta berkemampuan optimalo. Melatih dalam rangka membina keterampilan dan kedisiplinanp. Melaporkan kepada kepala madrasah tentang hasil pelaksanaan tugas disertai bukti-bukti hasil proses dan hasil pelaksannan tugas

7) Wali Kelasa. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Allah SWTb. Mempertinggi kedisiplinan,budi pekerti / akhlak anakc. Membantu mengembangkan daya piker dan keterampilan anakd. Mengetahui jumlah, nama dan identitas anak didike. Mengetahui kehadiran serta masalah-masalah pribadinyaf. Mengadakan penilaian tentang kelakuan dan kerajinang. Mengatasi masalah-asalah peserta didikh. Memperhatikan prestasi siswa dan kesehatan anaki. Manejaga nama baik kelasj. Mengusahakan keamanan kelasnyak. Meningkatkan K7 dikelasnyal. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan siswanya baik di dalam maupun diluar kelasm. Memeriksa, mencatat dan melaporkan data presensin. Berusaha mengetahui dan membantu menyalurkan bakat, minat dan kemampuan anako. Membuat : -data alamat siswa, catatan khusus tentang siswanya, catatan mutasi siswap. Mengisi buku daftar kelas (ledger)q. Mengisi dan membagikan buku raporr. Mengusahakan tersedianya, terpeliharanya dan pendayagunaan semua alat dan perlengkapan yang harus ada di kelasnya.

8) Guru BKa. Menyusun program bimbingan dan konselingb. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran, guru BK dan pihak lain yang terkaitc. Melaksanakan hubungan denganorang tua / wali murid melalui surat atau kunjungan/home visitd. Menyusun statistic penilaian bimbingn dan konselinge. Mempertanggung jawabkan kepada kepala madrasah tentang hasil pelaksanaan tugasnyaf. Membuat laporan disertai bukti kepada kepala madrasah tentang pelaksanaan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnyag. Masuk kekelas, pada saat guru mata pelajaran berhalanganh. Mengetahui pribadi dan latarbelakang kehidupan siswa dengan caramengumpulkan data-data yang menunjangi. Melaksanakan identifikasi kasus bagi siswa bermasalah,mancatat kemudian menentukn kasus mana yang perlu didahulukan unuk mendapatkan bantuan/bimbingan terlebih dahuluj. Melaksanakan diagnose yakni mengumpulkan data individu yangtelah dimiliki sesuai kebutuhank. Memberikan layanan informasi kepada siswal. Mengusahakan/membuat,mengumpulkan/menyimpan perlengkapan serta administrasi bimbingan dan konselingm. Pengawasan,pemberian dorongan dan tindak lanjut demi tercapainya pelaksanaan K7 dan pakaian siswa

9) Kepala Tata usahaa. Menyusun program kerja Tata Usaha Madrasahb. Memimpin dan mempertanggungjawabkan / melaporkan kepada kepala madrasah tentang kegiatan-kegiatan administrsi dan rumah tangga madrasah yang menjadi tanggung jawabnyac. Mengelola, mengatur, memperbaiki, memelihara, dan mempertanggung jawabkan semua barang inventaris/sarana dan prasarana milik madrsahd. Ikut serta menciptakan kehidupan yang kondusife. Meningkatkan pelayanan kepada semua pihak yang berurusan dengan pihak madrasah, baik orang dalam maupun orang luarf. Mengusahakan peningkatan penghidupan lingkungan madrasah yang bersih, indah, tertib, aman, rindang, sehat, dan tentramg. Membina/ meningkatkan kedisiplinan serta pengembangan karir pegawaih. Melaksanakan penyusunan dan penyajian data/statistk madrasahi. Menyusun laporan kegiatan pengurusan administrasi dan kerumahtanggaan madrasahj. Melaksanakan segala sesuatu yang dianggap perlu dengan sepngetahuan kepala madrasah

10) Komite Sekolaha. Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan.b. Mengawasi kebijakan sekolah.c. Ikut dalam rapat orangtua/wali murid untuk menentukan kebijakan sekolah mengenai pembangunan

Hasil dari wawancara yang telah dilakukan mengenai tugas dan wewenang jabatan kemudian dianalisis dan dibuat prosentase hasilnya yaitu:1. Kepala Sekolah : 62, 96 %2. Wakil Kepala Sekolah : 57,14%3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : 66,67 %4. Wakil Kepala Urusan Sarana-Prasarana : 71,42%5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan : 66,67%6. Guru : 57,14%7. Wali Kelas : 33,3 %8. Guru BK : 76,92%9. Kepala Tata Usaha : 60%10. Komite Sekolah : 33,33%C. Pembahasan Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan/ penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Penentuan struktur, hubungan tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan bersama.Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuannya dibagi secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang telah ditentukan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan sesudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal ini tercapai sepenuhnya. Kita mengetahui unsur personal di dalam lingkungan sekolah adalah, kepala sekolah, guru, karyawan, dan murid. Di samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal ada di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen yang bersangkutan. Di negara kita, kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah itu, sehingga ia berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukkan pada tempat paling atas.Melalui struktur organisasi yang ada tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan wewenang kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah (yang biasa dikenal sebagai pengawai tata usaha).Demikian juga terlihat apakah di suatu sekolah dibentuk satuan tugas (unit kerja) tertentu seperti bagian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), bagian perpustakaan, bagian kepramukaan, dan lain-lain sehingga keadaan ini tentunya akan memperlancar jalannya "roda" pendidikan di sekolah tersebut.Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang menunjukkan kekuasaan yang berlebihan (otoriter). Suasana kerja dapat lebih berjiwa demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung jawab. Partisipasi aktif yang mendidik (pedagogis) dapat digiatkan melalui kegairahan murid sendiri yang bergerak dengan wadah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Oleh karena itu di dalam memikirkan pembentukan organisasi sekolah, maka fungsi dan peranan OSIS tidak boleh dilupakan.Pada hasil analisis job deskripsi ini sebagian besar dari Dari hasil prosentase dapat disimpulkan bahwa dari 10 jabatan yang ada masih ada 8 jabatan yang belum memahami tugas jabatan yang di pegangnya hal ini ditunjukan dengan prosentasenya yang masih di bawah 70%. Dari hail yang ada dipandang bahwa setiap jabatan kurang bertanggung jawab terhadap tugasnya. Adanya pembagian kerja jabatan hanya sebuah formalitas untuk memenuhi administrasi sekolah saja dan tidak dilakukan secara maksimal, sehingga saat diwawancarai tugas dari jabatan yang dipegangnya maka prosentase nilainya rendah3. Otoritas Anggaran di SekolahA. Dasar TeoriMenurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.Kepala Sekolah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan dilimpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam. Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-fungsi Bendaharawan, juga dilimpahi fungsi ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.Manajer keuangan sekolah berkewajiban untuk menentukan keuangan sekolah, cara mendapatkan dana untuk infrastruktur sekolah serta penggunaan dana tersebut untuk membiayai kebutuhan sekolah.Tugas manajer keuangan antara lain:1. Manajemen untuk perencanaan perkiraan.2. Manajemen memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaannya3. Manajemen kerjasama dengan pihak lain4. Penggunaan keuangan dan mencari sumber dananyaSeorang manajer keuangan harus mempunyai pikiran yang kreatif dan dinamin. Hal ini penting karena pengelolaan yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan berhubungan dengan masalah keuangan yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah. Adapun yang harus dimiliki oleh seorang manajer keuangan yaitu strategi keuangan. Strategi tersebut antara lain:a) Strategic PlanningBerpedoman keterkaitan antara tekanan internal dan kebutuhan ekternal yang datang dari luar. Terkandung unsur analisis kebutuhan, proyeksi, peramalan, ekonomin dan financial.b) Strategic ManagementUpaya mengelolah proses perubahan, seperti: perencanaan, strategis, struktur organisasi, kontrol, strategis dan kebutuhan primer.c) Strategic ThinkingSebagai kerangka dasar untuk merumuskan tujuan dan hasil secara berkesinambungan.Proses Pengelolaan Keuangan di SekolahKomponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.Dalam tataran pengelolaan Vincen P Costa (2000 : 175) memperlihatkan cara mengatur lalu lintas uang yang diterima dan dibelanjakan mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan penyampaian umpan balik. Kegiatan perencanaan menentukan untuk apa, dimana, kapan dan beberapa lama akan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya. Kegiatan pengorganisasian menentukan bagaimana aturan dan tata kerjanya. Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa yang terlibat, apa yang dikerjakan, dan masing-masing bertanggung jawab dalam hal apa. Kegiatan pengawasan dan pemeriksaan mengatur kriterianya, bagaimana cara melakukannya, dan akan dilakukan oleh siapa. Kegiatan umpan balik merumuskan kesimpulan dan saran-saran untuk kesinambungan terselenggarakannya Manajemen Operasional Sekolah.Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan pola perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan, line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para pejabat pengelola.Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:1. Perencanaan anggaran2. Strategi mencari sumber dana sekolah3. Penggunaan keuangan sekolah4. Pengawasan dan evaluasi anggaran5. PertanggungjawabanPemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah diatur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Ada beberapa hal yang berhubungan dengan penyusunan RAPBS, antara lain: Penerimaan Penggunaan PertanggungjawabanSumber-Sumber Keuangan Sekolah1. Dana dari PemerintahDana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam DIK biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benarbenar sesuai dengan mata anggara tersebut.Selain DIK, pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah.2. Dana dari Orang Tua SiswaPendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas : Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur). Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun.3. Dana dari MasyarakatDana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu kemajuan pendidikan.Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta.4. Dana dari AlumniBantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran kegiatankegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau lustrum sekolah.5. Dana dari Peserta KegiatanDana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.6. Dana dari Kegiatan Wirausaha SekolahAda beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.

Penyusunan RAPBSRencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional tahunan. RAPBS meliputi penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas, pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku, meja dan kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu disusun pada setiap tahun ajaran sekolah dengan memastikan bahwa alokasi anggaran bisa memenuhi kebutuhan sekolah secara optimal.a) Prinsip Penyusunan RAPBS, antara lain: RAPBS harus benar-benar difokuskan pada peningkatan pembelajaran murid secara jujur, bertanggung jawab, dan transparan. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan dipajang di tempat terbuka di sekolah. Dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara saksama memprioritaskan pembelanjaan dana sejalan dengan rencana pengembangan sekolah.b) Proses Penyusunan RAPBS meliputi: Menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah Menghimpun, merangkum, dan mengelompokkan isu-isu dan masalah utama ke dalam berbagai bidang yang luas cakupannya, Menyelesaikan analisis kebutuhan, Memprioritaskan kebutuhan, Mengonsultasikan rencana aksi yang ditunjukkan/dipaparkan dalam rencana pengembangan sekolah, Mengidentifikasi dan memperhitungkan seluruh sumber pemasukan, Menggambarkan rincian (waktu, biaya, orang yang bertanggung jawab, pelaporan, dsb.), dan mengawasi serta memantau kegiatan dari tahap perencanaan menuju tahap penerapan hingga evaluasi.B. Hasil ObservasiNoPertanyaanJawaban

1.Siapakah yang memiliki posisi sebagai otorisator?Kepala Sekolah, Namun bendaharawan hanya meminta pertimbangan kepala sekolah saat pengeluaran dana yang dinilai besar saja.

2.Siapakah yang memiliki posisi sebagai ordinator?Tidak ada ordinator namun langsung darikepala sekolah ke bendahara

3.Apa tugas dari sorang bendaharawan?Bendaharawan bekerja mengatur keuangan dan mendokumentasikan aktivitas keuangan dalam sebuah laporan. Dan bertanggung jawab melaporkan kegiatan keuangan kepada kepala sekolahdan pihak lain

4.Bagaimana sistem pengawasan terhadap keuangan yang diselenggarakan oleh MTs Maarif NU 1 Sumbang?Pengawasan di MTsMaarif NU 1 Sumbang dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah.Laporan keuangan dibuat 1 tahun sekalai agar lebih efisien dan menghemat biaya. Pasalna bila laporan dibuat 3 bulan sekali dinilai tidak efisien

5.Darimana sajakah sumber keuangan di sekolah ini?Sumber keuangan di MTs Maarif NU 1 Sumbang berasal dari :a. Dana BOSb. Wali Murid

6.Apa sajakah yang termasuk biaya rutin yang dikeluarkan oleh MTs Maarif NU 1Sumbang?1. Biaya Listrik, telepon, air, dll2. peningkatan mutu guru3. kegiatan MGMP4. pengadaaan sarana dan prasarana5. dll yaitu biaya yang dianggap pengeluarannya rutin dan kontinyu

7.Dari manakah sumber dana yang diguanakan untuk membiayai pengeluaran rutin?Berasal dari dana BOS atau bendahara yang merupakan dana dari wali murid

8.Apa saja yang termasuk biaya pembangunan yang dikeluarkanolehMTs Maarif NU 1 Sumbang?-Biaya pembangunan gedung sekolah-Biaya pengadaansarana dan prasarana

9.Brasal dari manakah sumber dana untuk pengadaan buku ?Dana BOS

10.Berasal dari manakah sumber dana untukpembiayaan pegawai dan guru?Pembiayaan pegawai guru yang non-PNS berasal dari dana BOS sebesar 20% dari dana tersebut

11.Bagaimana rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah/ Madrasah (RAPBS/M) ?RAPBS/M disusun berdasarkan atau mengacu pada RAPBS/M tahun lalu

12.Bagaimanakah prosedur pengajuan dana yang dibuthkan untuk pengembangan sekolah MTs Maarif NU 1 Sumbang?Sekolah mengajukan proposal padakementrian agama, terkadang dana tidak sgera turun sehingga menggunakan dana yang sudah dimiliki sekolah.

13.Bagaimanakah sistem keuangan di MTs maarif NU 1 Sumbang?Keuangan di sekolah ini menggunakan aplikasi JIBAS agar mudah dan cepat dalam pembukuan pengeluaran dan pemasukan sekolah.

C. Pembahasan Karena mayoritas siswa di sekolah ini adalah kalangan dari ekonomi menengah kebawah sehingga pemungutan dana dari walimurid rendah. Sedangkan bantuan dari pemerintah juga kurang untuk memenuhi segala aktivitas yang berlangsung disekolah. Hal ini berdampak langsung pada pembangunan sekolah yang berjalan lambat. Dan fasilitas yang kurang. Sehingga perlu adanya pengaturan keuangan yang efektif.Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran, para kepala sekolah bersama smua pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :1) Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun pelajaran yang bersangkutan.2) Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana penunjang.3) Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun.4) Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang bersangkutan.5) Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk masing-masing kegiatan (Depdiknas, 2000 : 178 179)6) Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format yang telah disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah.7) Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenangDengan tersedianya dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut Kepala Sekolah dapat mengkomunikasikannya secara terbuka kepada semua pihak yang memerlukan. Sumber dana yang tersedia di dalam RAPBS di manfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan manajemen operasional sekolah pada tahun pelajaran yang bersangkutan. Pada umumnya pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup 5 kategori pembiayaan sebagai berikut :1. Pemeliharaan, rehabilitasi dan pengadaan sarana/prasarana pendidikan.2. Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar.3. Peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan4. Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personil5. Kegiatan rumah tangga sekolah dan BP3Dana yang tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup kegiatan untuk pengembangan sekolah. Namun demikian dana untuk keperluan pengembangan sekolah dapat disediakan secara khusus, sebagai tambahan dari RAPBS yang telah disusun. Untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu tahun pelajaran, diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula. Berapa besarnya dana yang diperlukan oleh sekolah agar tujuan itu dapat dicapai telah dihitung secara cermat oleh setiap sekolah melalui penyusunan RAPBS. Apabila jumlah dana yang diperlukan pada satu tahun pelajaran dibagi dengan jumlah semua siswa kelas I, II dan III di sekolah itu, maka akan ditemukan Satuan Harga Per Siswa (SHPS). Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat beragam. Jumlah siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu SHPS pada masing-masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda pula. Meskipun demikian sebenarnya harus ada suatu patokan SHPS minimal agar suatu mutu pendidikan tertentu dapat dicapai secara nasional.Pengelola anggaran sekolah biasanya adalah kepala sekolah, tetapi bisa juga guru berpengalaman (senior) atau anggota komite sekolah. Di sekolah-sekolah yang lebih besar, mungkin ada pihak lain yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sebagian anggaran. Secara khusus, pengendalian anggaran terdiri dari serangkaian kegiatan pemeriksaan dan persetujuan untuk memastikan bahwa: Dana dibelanjakan sesuai rencana, Ada kelonggaran dalam penganggaran untuk pembayaran pajak, Pembelanjaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, dan Dana tidak dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak disetujui atau diberikan kepada pihak penerima tanpa persetujuan.Hasil analisis kebutuhan secara logis diklasifikasikan ke dalam kelompok staf, materi kurikulum, barang, jasa, pemeliharaan bangunan, dsb. Pengelola anggaran sekolah diharapkan membelanjakan uang sesuai alokasi dana yang direncanakan. Setiap perubahan anggaran harus disetujui oleh komite sekolah bila memang harus ada perubahan dalam tahun berjalan.

5. Ekstrakurikuler pada Kurikulum 2013A. Dasar TeoriPasal 3 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan Sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuaan untuk menggembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Pengembangan potensi peserta didik sebagai mana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat terwujud melalui kegiatan ekstrakulikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan program kurikuler yang alokasi waktunya tidak di tetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan kulikuler adalah erangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan di tuangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.Kegiatan ekstrakulikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakulikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemkan dan mengembangkan kemampuan atau potensinya. Kegiatan ekstrakulikuler ini juga memberikan manfaat social yang cukup besar.Kegiatan ekstrakulikuler merupakan salah satu perangkat operasional (supplement dan complement) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidik (seperti yang disebutkan pada pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan) serta dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan (seperti disebutkan pada pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.B. Hasil observasiNoPertanyaanJawaban

1.Apa saja jenis kurikuler yang disediakan di MTs Maarif NU 1 Sumbang?

Pramuka Hadroh Qiroah Drumband Pencak silat Mading Beberapa macam ekstrakurikuler diadakan secara acidental yaitu dalam hal ini bila hanya ada kegiatan tertentu misalkan PMR

2.Bagaimana Pelaksanaan ekstra-kurikuler pada kurikulum KTSP?

Karena belum mengikuti kurikulum 2013 maka jadwal ekstrakurikuler dilakukan diluar jam KBM yaitu antara 13.00-15.30. ekstrakurikuler dibimbing langsung oleh guru yang dianggap mampu dalam bidang-bidang ekstrakurikuler masing-masing.

3.Pada kurikulum 2013, ada tambahan waktu belajar sehingga siswa dituntut untuk lebih lama disekolah dan konsekuensinya adalah pulang lebih sore, sedangkan ekstrakurikuler harus tetap berjalan karena sebagai bagian dari co kurikuler kurikulum 2013, bagaimana rencana bapak mengenai jadwal dan pembagian waktu dengan kondisi ini?

Ekskul akan dilaksanakan pada saat jam KBM terintegrasi dalam mata pelajaran, sehingga misalkan pada hadroh berarti pada pelajaran kesenian akan diselingi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Karena tidak lagi memungkinkan lagi apabila ekstrakurikuler dilaksanakan setelah jam sekolah karena sudah terlalu sore. Namun untuk ekstrakurikuler nantinya akan adajam pelajaran khususnya.

4.Menurut bapak mengapa ekstrakurikuler pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib pada kurikulum 2013?

Karena pada pramuka banyak mengajarkan pendidikan karakter yan baik seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab dll, sehingga dipandang sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 yaitu pendidikan karakter.

5.Dalam raport kurikulum 2013 penilaian ekstrakurikuler diisi secara deskripsi menurut bapak itu bagaimana?

Dilakukan dengan pemantauan masing-masin siswa berupa catatan yang kemudian dikumpukan pada waka kesiswaan yang akan didistribusikan kemasing-masing wali kelas untuk di entri data

C. PembahasanDengan diberlakukannya kurikulum 2013 ada beberapa hal yang mengalami perubahan yaitu penambahan jambelajar siswa. Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran. Sedangkan ekstrakurikuler tetap harus dilakukan karena kedudukannya sebagai co-kurikuler, sedangkan jam pelajaran siswa selesai samapai sore sehingga muncul pertanyaan kapankah ekstrakurikuler akan dilakukan? Adanya kreatifitas sekolah dalam menyusun program untuk mensiasati masalah ini agar berjalan beriringan selama tidak menyalahi aturan yang ada. Kurangnya pemahaman guru mengenai pelaksanaan ekstrakulikuler mengindikasikan guru juga belum paham mengenai kurikulum 2013. Perlu adanya pendalaman mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler dalam kurikulum 2013.Pada sekolah ini ada salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan secara accidental yaitu dilakukan apabila ada lomba atu event tertentu. Memandang halinisebaiknya ekstrakurikuler ini dilakukan secaraaktif untuk mengembangkan kemampuan siswa. 6. Analisis Rapor pada Kurikulum 2013A. Dasar TeoriPeraturanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013tentang Standar Penilaian Pendidikanmenyebutkan bahwahasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah.Standar Penilaian Pendidikanpun menyebutkanbahwa laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.1. Deskripsi sikap diberikanuntuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.1. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.Pengembangan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenang sekolah yang dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Namun demikian, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah memandang perlu disusunnya Buku Panduan Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik dan Model Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama untuk membantu sekolah mengembangkan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.BukuPetunjuk Teknis Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik danModel Laporan Hasil Belajar Peserta Didik SMP diharapkan dapat membantu sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan format Laporan Hasil Belajar Peserta Didik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah disusun sekolah.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66Tahun 2013 Bab II, Bagian E poin e nomor 1) dan 2)menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri ataslaporan hasil penilaian oleh pendidik yang berbentuk:1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi pengetahuan, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.1. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara berkesinambungan (terus-menerus) untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar peserta didik.Laporan hasil belajar peserta didik merupakan dokumen penghubung antara sekolah dengan orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk mengetahui kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, laporan hasil belajar peserta didik harus komunikatif, informatif, dan komprehensif (menyeluruh) sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hasil belajar peserta didik dengan jelas dan mudah dimengerti.Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar memandang perlu menerbitkan Buku Panduan Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik yang di dalamnya disajikan Model Rapor SMP, Petunjuk Teknis Pengelolaan Penilaian, dan Petunjuk Teknis Pengisian Rapor. Hal ini dilakukan untuk membantu para guru dalam satuan pendidikan melaksanakan pengisian laporan hasil belajar peserta didik dalam bentuk rapor.

B. Hasil ObservasiKETERANGAN TENTANG DIRI PESERTA DIDIK

1.Nama Siswa:FEBIANTI LESTARI

2.Nomor Induk :1025

3Nomor Induk Siswa Nasional:-

4.Tempat dan Tgl Lahir:BANYUMAS, 13 Febuari 1999

5.Jenis Kelamin:P

6.Agama:Islam

7.Status dalam Keluarga:Anak kandung

8.Anak Ke:3

9.Alamat Siswa:Ciberem, RT 02/01 kec. Sumbang

Telepon:

10.Sekolah Asal:SD Negeri Ciberem

11.Diterima di Sekolah ini

Di Kelas:VIII B

Pada Tanggal:7 Juli 2011

12.Nama Orang Tua:

a.AyahKarso

b.Ibu:Romini

13.Alamat Orang Tua:Ciberem, RT 02/01 kec. Sumbang

Telepon:

14.Pekerjaan Orang Tua

a.Ayah:Buruh

b.Ibu:-

15.Nama Wali:

16.Alamat Wali:

Telepon:

17.Pekerjaan Wali:

Foto 3x4 cm Sumbang, 22 Juni 2013

Kepala Sekolah,

KASIMAN,S.Ag

19570828 198103 1003

Nama Sekolah :MTs Ma'arif NU 1 SumbangKelas : VIII B

Alamat :Jln. Raya Baturaden, desa BanteranSemester : 2 (DUA)

Nama Peserta Didik : FEBIANTI LESTARITahun Pelajaran : 2012/2013

No. Induk :1025

NISN :-

Capaian Kompetensi

MATA PELAJARANPengetahuan Keterampilan Sikap Spiritual dan Sosial

Dalam MapelAntar Mapel

Kelompok A (Wajib)Deskripsi

1Pendidikan Agama dan Budi PekertiB+BBBaik, namun hanya kurang dalam kedisiplinan dan kerapian.

2Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanBBB

3Bahasa IndonesiaBBB

4MatematikaB-BB

5Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )BBB

6Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )BB+B

7Bahasa InggrisBB-B

Kelompok B (Wajib)

1Seni BudayaBB+B

2Pendidikan Jasmani, Olah raga dan KesehatanBAB

3Prakarya BB+B

Ekstra KurikulerKeterangan dalam kegiatan

1Hadroh Sangat memuaskan, Aktif mengikuti latihan rutin.

200

300

400

Ketidak hadiran

1Sakit2 hari

2Izin 1 hari

3Tanpa Keterangan 1 hari

Mengetahui,Sumbang, 22 Juni 2013

Orang Tua / Wali Siswa,Wali Kelas,

.HISYAM,S.H

NIP. -

Nama Sekolah :MTs Ma'arif NU 1 SumbangKelas :VIII B

Alamat :Jln. Raya Baturaden, desa BanteranSemester : 2 (DUA)

Nama Peserta Didik : FEBIANTI LESTARITahun Pelajaran :2012/2013

No. Induk :1025

NISN :-

DESKRIPSI

MATA PELAJARANKOMPETENSICATATAN

Kelompok A (Wajib)

1Pendidikan Agama dan Budi PekertiPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi LEBIH DARI BAIK,NAMUN masih perlu peningkatan dalam tajwid

KeterampilanSudah LEBIH DARI BAIK dalam mengerjakan shalat berjamaah, NAMUN masih perlu ditingkatkan gerakan dalam shalat

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kedisiplinan

2Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan dalam Undang-Undang RI

KeterampilanSudah BAIK dalam pengamalan Pancasila, NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kedisiplinan

3Bahasa IndonesiaPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan membedakan macam Teks

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai macam teks bacaan, NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kedisiplinan

4MatematikaPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan dalam materi peluang

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai kompetensi yang diajarkan , NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kerapian

5Ilmu Pengetahuan AlamPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan dalam materi struktur jaringan pada tumbuhn

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai kompetensi yang diajarkan , NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran,NAMUN perlu peningkatan dalam kerapian

6Ilmu Pengetahuan SosialPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan dalam materi ekonomi

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai kompetensi yang diajarkan , NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kerapian

7Bahasa InggrisPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan dalam struktur teks

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai kompetensi yang diajarkan , NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kesopanan

Kelompok B (Wajib)

1Seni BudayaPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan dalam materi peluang seni rupa

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai kompetensi yang diajarkan , NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kesopanan

2Pendidikan Jasmani, Olah raga dan KesehatanPengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan dalam Basket

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai kompetensi yang diajarkan , NAMUN masih perlu banyak berlatih

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kesopanan

3Prakarya PengetahuanSudah menguasai seluruh kompetensi dengan BAIK, NAMUN masih perlu peningkatan

KeterampilanSudah BAIK dalam membuat berbagai kompetensi yang diajarkan , NAMUN masih perlu ditingkatkan lagi

Sikap Spritual dan SosialMemiliki sikap BAIK selama proses pembelajaran, NAMUN perlu peningkatan dalam kesopanan

Mengetahui,Sumbang, 22 Juni 2013

Orang Tua / Wali Siswa,Wali Kelas,

. HISYAM,S.H

NIP. -

C. PembahasanMTs Maarif NU 1 Sumbang saat ini menggunakan kurikulum KTSP sehingga dalam pengisian rapor yang menggunakan format kurikulum 2013 beberapa gurumengalamikesulitan yaitu antara lain mengkonversi nilai menjadi format kurikulum 2013, serta penilaian yang menggunakan deskripsi. Serta banyak aspek yang perlu dinilai dalam hal pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual dan sosial. Penilaian yang dilakukan secara individu dianggap guru terlalu memberatkan karena harus mengetahui perkembangan masing-masing siswa dalam belajar juga menambah beban kerja guru.Mengatasi beberapa masalah banyak orang menciptakan aplikasi yang otomatis untuk pembuatan dan pengisian rapor kurikulum 2013. Untuk membekali guru untuk menghadapi kurikulum 2013 maka perlu adanya pelatihan pengisian raport dengan format kurikulum 2013.

7. Supervisi Klinis dan Kelas A. Dasar TeoriDalam Carter Goods Dictionary of Education seperti dikutip oleh Oteng Sutisna (1983), supervise didefinisikan sebagai :Segala sesuatu dari para pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkankepada penyelenggaraan kepemimpinan bagi guru dan tenaga pendidikan lain dalam perbaikan pengajaran, melihat stimulasi petumbuhan profesional dan perkembangan daripada guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan perkembangan dari para guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metode-metode mengajar, dan evaluasi pengajaran.Fungsi supervisi : 1) Sebagai kegiatan untuk meningkatkan mutu pembelajaran2) Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yang terkait dengan pembelajaran3) Sebagai kegiatan memimpin dan membimbingTujuan Supervisi:1. Tujuan umumSebagaimana tercantum dalam pengertiannya, tujuan umum supervise adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja gurudan staf sudah meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya, maka dihaarapakan prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat besifat langsung ataupun tidak langsung kepada guruyang bersangkutan.Yang penting adalah bahwa pemberian bantuan dan pembimbing tersebut didasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar harus sesuai dengan kenyataan. Tujuan yang masih umum ini tidak mudah untuk dicapai, tetapi harus dijabarkan menjadi tujuan khusus yang rinci dan jelas sasarannya.2. Tujuan Khususa. Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.b. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai prestasi belajar dan pribadi sebagaimana diharapkan.c. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik didalam proses pembelajaran sisekolah serta mendukung dimilkinya kemampuan pada dirilulusan sesuai tujuan lembagad. Meningkatkan keefektifan dan keefisienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan denganbaik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan belajar siswae. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana diharapkan.f. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukan keberhasilan lulusan. B. Hasil ObservasiNoPertanyaanJawaban

1.Bagaimana penggunaan teknologi dalam pembelajaran?

Di MTs Maarif NU 1 sumbang ini sebagian besar guru telah menguasai teknologi untuk pembelajaran namun ada sekitar 20% guru belum menguasai teknologi hal ini dikarenakan usia yang sudah lanjut sehingga sulit untuk memahami penggunaan computer.

2.Siapa yang melakukan supervisi klinis dan supervise kelas?

Supervise klinis dilakukan oleh kepala sekolah dan supervise kelas dilakukan oleh pengawas dari KementrianAgama

3.Kapan supervise dilakukan?

Supervisi dilakukan setiap 1 semester 1 kali, yaitu pada pertengahan semester.

4.Aspek apa saja yang dinilai dalam supervise?

Dalam supervise klinis yan dilakukan oleh kepala sekolah lembar penilaian berisikan aspek-aspek : kepribadian, penilaian perencanaan kegiatan belajar mngajar, sikap professional, observasi pembelajaran, pengamatan pembelajaran

5.Apa yang dilakukan setelah dilakukan supervise?.

Setelah nilai hasil supervise telah ada maka langsung guruyang di observasi berdiskusi denan kepala sekolah secara tertutup dan kepala sekolah menjelaskan kekurangan dariguru tersebut berdasarkan hasil observasi kemudian kepala sekolah juga memberikan saran pada guru tersebut untuk peningkatan mutu guru tersebut

C. PembahasanSasaran supervisi klinis adalah perbaikan pembelajaran dan bukan perbaikan kepribadian guru. Sedangkan Supervisi kelas merupakan supervise yang diadakan dalam rangka memantau kinerja guru dalam pembelajaran. Supervise kelas perlu dilakukan secara terjadwal bukan tergantung pada waktu yang dimiliki kepala sekolah. Apabila dalam pelaksanaannya kepala sekolah berhalangan untuk mensupervisi sebaiknya kegiatan supervisi dilakukan oleh guru yang mengerti pula mengenai supervise.Supervisi klinis dilakukan atas permintaan guru, dan apabila ada kekurangan dalam mengajar atas dasar hasil supervise tadi perlu adanya pendampingan untuk guru tersebut. Namun beberapa guru yang tertutup dan kurang mengevaluasi karena keengganannya agar tidak ada pandangan negative dari rekan lain maka supervise ini jarang dilakukan.Hasil dari supervise kelas sebaiknya dikumpulkan menjadisatu dan dievaluasi apasaja kekurangan rata-rata gurudari skolah tersebu sehingga dapat digunakan sebagaibahan pertimbangan untuk program In house training.

3. Pelaksanaan In House Training di SekolahA. Dasar Teori

In House Training adalahprogram pelatihan / training yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau organisasi dengan menggunakan tempat pelatihan sendiri, peralatan sendiri, menentukan peserta dan dengan mendatangkan Trainer sendiri. Jadi, anda menyiapkan tempat (baik itu di kantor, di hotel, dll) kemudian menyediakan peralatan dan mendatangkan Trainer yang sesuai dengan topik tertentu yang Anda butuhkan.Pelatihan sangat diperlukan untuk diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari persyaratan legislatif untuk kinerja industri dan standar keselamatan atau persyaratan pendidikan berkelanjutan. Hal ini pun sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas SDM untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki dan relevan dengan yang mereka hadapi dalam bekerja.In house training biasanya diselenggarakan dengan berbagai tujuan dan target tertentu. Tujuan In-House Training diantaranya:1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)yang bekerja atau didayagunakan oleh instansi terkait. Hal ini diharapkan dapat mendukung target organisasi dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Bekerja sesuai Misi dan Visi organisasi.2. Menciptakan interaksi antara peserta.Jika organsisasi, instansi atau perusahaan yang memiliki banyak cabang di berbagai daerah yang tersebar di Indonesia maka besar kemungkinan mereka memiliki cara kerja yang berbeda, pengalaman yang berbeda, dan kualitas yang berbeda. DenganIn House Trainingpeserta dapat bertukar informasi sehingga bukan tidak mungkin ini cara yang paling efektif untuk menciptakan standarisasi kinerja yang paling efektif. Mana yang paling bagus, mana yang paling efektif dan mana yang terbaik bisa dibuat standar kerja di semua cabang sehingga semua cabang bisa berkembang secara merata dengan kualitas terdahsyat. Masuk akal, kan?3. Mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan antara karyawan.Karena mereka bekerja untuk satu naungan yang sama, bukan tidak mungkin mereka tidak lagi kaku untuk sharing, bersahabat dan lebih kompak. Dengan ini keuntungan untuk perusahaan jadi sangat besar, bukan?4. Meningkatkan motivasi dan budaya belajar yang berkesinambungan.Hal ini bisa mengeksplorasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan yang berkaitan dengan peningkatan efektifitas kerja, sehingga dapat mencari solusi secara bersama-sama dengan kemungkinan solusi terbaik.B. Hasil ObservasiNoPertanyaanJawaban

1.Ada atau tidak pelaksanaan in house training di MTs Maarif NU 1 Sumbang?

Ada, Program IHT telah dilaksanakan di MTS Maarif NU 1 Sumbang dalam bentuk pelatihan yang dilakukan oleh MGMP, KKM (kelompok kerja madrasah), Kementrian Agama dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.

2.Bagaimana pelaksanaan in house training di sekolah ini?

Yang dilakukan oleh sekolah sendiri dilakukannya /dilaksanakannya dalam bentuk diskusi guru-guru, hal ini dilakukan apabila ada kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama yangdilakukan melaluiworkshop atau rapat, kemudian guruyang ditunjuk langsung mengikutiitu, nantinya akan menularkan informasi yang diperoleh pada guru yang lain dalam sebuah forum diskusi.

3.Siapa saja yang mengikuti program IHT ?

Semua guru memiliki kesempatan yang sama. Namun apabila topic diskusi lebih mencondong ke salah satu bidang maka yang melakukan IHTadala orang yang sesuai denan bidang nya. Misalakan seminar tentang kurikulum maka yang diberangkatkan untuk mengikuti pelatihan tersebut adalah Wakil Kepala bagian kurikulum dan Kepala Sekolah.

C. PembahasanIn House training tidak hanya dilakukan hanya ada kebijakan baru saja dari pemerintah pusat mengenai pendidikan. Namun sebaiknya adanya kegiatan ini dilkukan secara berkelanjutan atau rutin. Topic yang dipilih dapat berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi supervise kelas yang telah dilakukan.

4. Penjaminan Mutu di SekolahA. Dasar Teori1. Pengertian Mutu Menurut ISO 8402 (Quality Vocabulary)Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk menunjang kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. (Gaspersz, 2005) Menurut A.V. FeigenbaumMutu adalah keseluruhan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan-harapan pelanggan. (Feigenbaum, 1996). Menurut American Society For Quality ControlMutu adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi.Dari definisi-definisi di atas, pengertian mutu secara garis besar orientasinya merujuk kepada kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaan. Jadi, baik tidaknya suatu mutu produk dan jasa adalah sejauh mana kepuasan pelanggan atau konsumen.2. Pentingnya Penjaminan MutuPerhatian penjaminan mutu pendidikan mencakup :a. Pembagian manfaat pendidikan kepada masyarakat maupun alumnusb. Sistem swadaya dan swasembada yang mulai diberlakukan di PT/ sekolahc. Efisiensi tanpa mengurangi efektivitas serta produktivitas lembagad. Penekanan pada kepuasan stakeholder (mahasiswa, dosen, alumni, pengguna lulusan, orang tua, dan pemerintah)e. Pemusatan pada belajar dan bukan hanya mengajarf. Penekanan yang dinamis dan berubah sesuai dengan perkembangan yang terjadig. Pendidikan yang ada seharusnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat, negara dan dunia globalh. Tanggungjawab pendidikan bukan hanya bagi pendidik melainkan bersama-sama baik pendidik maupun peserta didiki. Pemberdayaan dalam pendidikan merupakan syarat mutlak yang tidak dapat ditawar.3. Prinsip-Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP)Perubahan manajemen klasik kepada manajemen modern adalah paradigma baru dalam penjaminan mutu pendidikan. Lima rangkaian tahapan SPMP yang berbasis data ini menjadi bagian vital dan utama dalam proses Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). 5 Dimensi mutunya ialah; (1) Realiability: tingkat ketangguhan dan ketelitian dalam pelayanan; (2) Assurance : tingkat jaminan mutunya; (3) Tangibles : tingkat penyediaan fasilitas fisik, peralatan, material dan personil pelayanan; (4) Empathy : perhatian terhadap stakeholders; (5) Responsiveness: Tanggapan dan bantuan yang cepat dan akurat dalam pelayanan.4. Mekanisme Penjaminan Mutu PendidikanUrgensitas sistem penjaminan mutu pendidikan dilaksanakan dengan siklus di bawah ini:a. Plan (perencanaan mutu)Adanya perencanaan berkaitan dengan perencanaan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu, penetapan tujuan mutu beserta indikator pencapaiannya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan mutu.b. Do (pelaksanaan)Adanya pelaksanaan yang sudah direncanakan. Untuk menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pelayanan administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukanc. Check (evaluasi)Adanya monitoring, pemeriksaan, pengukuran dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan termasuk audit mutu internal.d. Action (adanya tindak lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi)Penyusunan rencana perbaikan dan menyusun laporan pelaksanaan program pendidikan.

B. Hasil ObservasiNoPertanyaanJawaban

1.Apa akreditasi di sekolah ini?Akreditasi sekolah adalah B

2.Siapa yang melakukan akreditasi?

Akreditasi dilakukan oleh BANS/M

3.Bagaimana bentuk penjaminan mutu sekolah secara internal?

Penjaminan mutu internal disekolah dilakukan dalam bentuk :a) KKM untuk tiap mata pelajaranb) KBM yang efektif dengan indikator siswa pulang sesuai dengan jadwal jam pelajaran yang berlakuc) Memberlakukan pembelajaran pagi dari senin-kamis pukul 6 pagi dan tambahan pelajaran yang terjadwal

4.Komponen apa yang dinilai dalam proses akreditasi?Ada sekitar 14 komponen yang sesuai dengan permendiknas

5.Bagaimana Fasilitas yang tersedia baik fisik dan non fisik disekolah ini ?Untuk fasilitas fisik sekolah ini banyak yang belum terpenuhi yaitu antara lain Ruang guru, ruang Tata Usaha, Laboratorium, Mushola, dan perpustakaan. Hal ini dikarenakan jumlah siswa yang kian bertambah yan tidak dibarengi dengan penambahan ruang kelas sehingga ruaangan yang seharusnya di gunakan untuk aktivitas lain di ubah menjadi ruang belajar.Kemudian untuk fasilitas non fisik seperti guru sudah cukup dan 95% telah sesuai dengan kompetensi ijasahnya masing-masing

C. PembahasanKekurangan dari sekolah yang kami observasi adalah Kurang adanya pengembangan fasilitas sekolah. Fasilitas sekolah yang tersedia sangat terbatas. Kurang adanya peencanaan anggaran yang tepat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini. Pembangunan atauperbaikan serta penambahan fasilitas sekolah biasanya dilakukan saat ada akrditasi saja.Tidak adanya kesadaran dalam pemeliharaan fasilitas baik berupa sarana prasarana sehingga kerusakan yang ada semakin parah. Kondisi dari fasilitasyang ada juga adayang rusak. Karena masalah ini tadiyaitu pemeliharaan sarana dan prasarana tadi.

BAB IIIPENUTUP1. Kesimpulan Dalam penyusunan struktur organisasi dalam sekolah perlu dicantumkannya setiap bagian. In house training merupakan suatau bentuk pelatihan untuk meningkatkan mutu guru Tanggung jawab dan wewenang masing-masing dari suatu jabatan mencermikan adanya koordinasi yang baik dan pembagian kerja yang tepat Perlu adanya pelatihan untuk guru agar dapat mengembangkan dan melakukan pengisian rapor format kurikulum 2013 Adanya perubahan kurikulum 2013 akan berdampak pada pelaksanaan ekstrakurikuler disekolah sehingga perlu adanya penyesuaian program dengan kurikulum 2013 agar jalannya tetap beriringan dengan kurikuler Untuk memenuhi segala kebutuhan yang aada di sekolah maka perlu adanya rencana anggaran yang matang dan efektif Supervise merupakan kegiatan yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga jalannya supervise harus direncanakan dengan baik dan hasilnya digunakan sebagai evaluasi diri sebagai bahan pertimbangan pelatihan guru yang akan datang Penjaminan mutu merupakan salah satu control dari sebuah pendidikan dan sebuah tolak ukur sebuah sekolah Pengembangan fasilitas merupakan hal yang penting pula sehingga perlu adaya management dan perencanaan yang baik

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimin. 2006. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta : PT Rineka Cipta. Haryati, Sri. 2012. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah dan Madrasah Melalui Proses Akreditasi. Jurnal Pengembangan Humaniora Vol. 12 No. 3,Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. 2007. Bandung: Remaja Rosda Karya.Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

LAMPIRAN