makalah koperasi

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempelajari hukum dagang, pasti akan membahas tentang Koperasi. Dan membicarakan koperasi pastinya kita akan membahas tentang apa itu koperasi, siapa saja yang menjalankan koperasi, dan apa-apa saja yang perlu dibahas didalam mengupas tentang koperasi tersebut. Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan koperasi. Ekonomi secara umum diartikan sebagi usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan koperasi adalah sebagai organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. B. Rumusan Masalah a. Apa itu Koperasi ? b. Apa dasar hukum Koperasi ? c. Bagaimana prosedur pendiriannya ? d. Apa saja yang menjadi syarat pendirian Koperasi ? e. Bagaimana Organ Koperasi tersebut yang mencakup Tanggung jawab, Hak dan Kewajiban ? f. Apa aturan / ketentuan baru yang mengatur tentang koperasi ? 1

Upload: mahyul-ikmal

Post on 01-Dec-2014

6.713 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah koperasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempelajari hukum dagang, pasti akan membahas tentang Koperasi. Dan

membicarakan koperasi pastinya kita akan membahas tentang apa itu koperasi,

siapa saja yang menjalankan koperasi, dan apa-apa saja yang perlu dibahas

didalam mengupas tentang koperasi tersebut.

Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi

dan koperasi. Ekonomi secara umum diartikan sebagi usaha manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan koperasi adalah sebagai organisasi

ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

B. Rumusan Masalah

a. Apa itu Koperasi ?

b. Apa dasar hukum Koperasi ?

c. Bagaimana prosedur pendiriannya ?

d. Apa saja yang menjadi syarat pendirian Koperasi ?

e. Bagaimana Organ Koperasi tersebut yang mencakup Tanggung jawab,

Hak dan Kewajiban ?

f. Apa aturan / ketentuan baru yang mengatur tentang koperasi ?

g. Apa saja jenis koperasi ?

h. Apa saja yang menjadi syarat pendirian Koperasi ?

i. Bagaimana proses pendirian Koperasi ?

j. Dan bagaimana pembubaran Koperasi ?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini ada sebagai sarana untuk dapat

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Koperasi. Dan diluar ini

juga sebagai Pelengkap tugas mata kuliah Hukum dagang.

1

Page 2: Makalah koperasi

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi

Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai

dengan kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi

merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas

kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama

diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan

perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan

hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat

Indonesia tanpa terkecuali.

Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi

aktifitas koperasi di Indonesia.

- Landasan Idiil ( pancasila )

- Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri )

- Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 )

Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh

cita – cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur

seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1)

yang menyatakan bahwa :

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan”. Dan “bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah

koperasi”. Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang

tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi

selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat”.

Page 3: Makalah koperasi

3

Beberapa definisi koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber,

sebagai berikut :

1. Menurut ILO (International Labour Organization)

ILO memberikan definisi secara detail dan lebih berdampak

internasional, dan definisi tersebut adalah : “Cooperative defined as an

association of persons usually of limited means, who have voluntarily

joined together to achieve a common economic end thorough the

formation of a democratically controlled business organization, making

equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of

risk and benefits of undertaking”.

Menurut ILO di dalam definisi koperasi terdapat 6 elemen yaitu :

a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang.

b. Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan.

c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.

d. Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan

dikendalikan secara demokratis.

e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.

f. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.

2. Menurut Drs. Arifinal Chaniago

Chaniago (1984) dalam bukunya “Perkoperasian Indonesia”

memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang

beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang memberikan

kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama

secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi

kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.

Page 4: Makalah koperasi

4

3. Menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)

Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan

ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong

tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan

‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.

Menurutnya untuk dapat disebut koperasi, suatu organisasi itu setidak-

tidaknya harus melaksanakan 4 asas, yakni :

a. Tidak boleh menjual dan dikedaikan barang-barang palsu.

b. Harga barang harus sama dengan pasar setempat.

c. Ukuran harus benar dan dijamin.

d. Jual beli dengan tunai. Kredit dilarang karena menggerakkan hati

orang untuk membeli diluar kemampuannya.

4. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa Koperasi adalah

suatu perkumpulan orang-orang atau badan hukum yang tujuannya untu

kesejahteraan bersama dan didalam perkumpulan tersebut mengandung

asas kekeluargaan yang saling bergotong-royong dan tolong-menolong

diantara anggota koperasi.

B. Dasar Hukum tentang Koperasi

Dalam pengertian umum, ide adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai.

Cita-cita berkoperasi tumbuh dan berkembang dari berbagai ide yang

melandasinya. Ide berkoperasi, telah berkembang jauh sebelum koperasi

itu sendiri berwujud sebagai koperasi. Ide yang berasal dari berbagai

Page 5: Makalah koperasi

5

pandangan itu kemudian melebur ke dalam prinsip-prinsip, asas-asas dasar

koperasi.

Indonesia adalah negara hukum yang berpedoman kepada Dasar

Negara Pancasila, UUD 1945, dan Garis-garis Besar Haluan Negara

(GBHN) sebagai sumber hukum tertinggi yang telah ditetapkan oleh

MPR-RI sebagai suatu sumber azaz demokrasi. Di Indonesia Koperasi

telah mendapatkan tempat yang jelas dan pasti, maka dari itu koperasi

berlandaskan hukum negara yang sangat kuat.

Tinjauan Umum Tentang Koperasi Dasar hukum koperasi adalah Pasal

33 ayat (1) Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD

N RI 1945) dan UndangUndang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian.

Dasar-dasar Hukum Koperasi Indonesia adalah :

1. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan

Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran

Dasar Koperasi.

3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran

Koperasi oleh Pemerintah.

4. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan

Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi.

5. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal

Penyertaan pada Koperasi.

6. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No.

36/Kep/MII/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan

dan Peleburan Koperasi.

7. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No.

19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha

Koperasi.

Page 6: Makalah koperasi

6

8. Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan

Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

Landasan-landasan koperasi dapat di bagi menjadi 3 (tiga) hal,

antara lain :

1. Landasan Idiil (ideal) Koperasi Indonesia adalah Pancasila.

2. Landasan Strukturil dan landasan gerak Koperasi Indonesia adalah

Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945 (UUD N RI 1945).

3. Landasan Mental Koperasi adalah setia kawan dan kesadaran

berpribadi. Dasar hukum Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan di Jakarta

pada tanggal 21 Oktober 1992, ditandatangani oleh Presiden RI

Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992

Nomor 116.

Koperasi Indonesia berdasarkan UU No. 25 tahun 1992, koperasi

suatu badan usaha yang dipandang oleh undang-undang sebagai suatu

perusahaan. Namun sekarang Undang-undang ini telah digantikan oleh

aturan yang baru yaitu UU No. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian.

C. Prosedur Pendirian Koperasi

Dalam hal masyarakat akan mendirikan koperasi, maka ada beberapa

aturan dan prosedur yang harus dilaksanakan. Secara aturan dapat kita

definisikan bahwa Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil

Dan Menengah Republik Indonesia Nomer : 01/Per/M.KUKM/2006

mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta

Pendirian Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

Dalam hal pembentukan koperasi ini sekumpulan orang orang yang

membuat koperasi wajib memahami pengertian, nilai dan prinsip prinsip

Page 7: Makalah koperasi

7

koperasi. Dalam membuat atau membentuk koperasi, paling tidak kita

harus memahami beberapa syarat yaitu sebagai berikut :

1. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya

(20) dua puluh orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan

ekonomi yang sama.

2. Koperasi sekunder dibentuk dan didirikan oleh sekurang-

kurangnya (3) tiga badan hukum Koperasi.

3. Pendiri koperasi primer adalah warga negara Indonesia, cakap

secara hukum dan mampu melakukan perbuatan hukum.

4. Pendiri koperasi sekunder adalah pengurus koperasi primer yang

diberi kuasa dari masing-masing koperasi primer untuk menghadiri

rapat pembentukan koperasi sekunder.

5. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara

ekonomi, dikelola secara efesien dan mampu memberikan manfaat

ekonomi yang nyata bagi anggota.

6. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan

usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi.

7. Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelola koperasi.

Berdasarkan UU No. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian, prosedur

pendirian juga meliputi :

1. Pasal 7 angka (1) “Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20

(dua puluh) orang perseorangan dengan memisahkan sebagian

kekayaan pendiri atau Anggota sebagai modal awal Koperasi”.

2. Pasal 7 angka (2) “Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit

3 (tiga) Koperasi Primer”.

3. Pasal 8 angka (1) “Koperasi mempunyai tempat kedudukan di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan

dalam Anggaran Dasar.

Page 8: Makalah koperasi

8

4. Pasal 8 angka (2) “Wilayah keanggotaan Koperasi ditentukan

dalam Anggaran Dasar”.

5. Pasal 8 angka (4) “Koperasi mempunyai alamat lengkap di tempat

kedudukannya.”

6. Pasal 8 angka (5) “Dalam semua surat menyurat, pengumuman

yang diterbitkan oleh Koperasi, barang cetakan, dan akta d alam

hal Koperasi menjadi pihak harus disebutkan nama dan alamat

lengkap Koperasi”.

D. Syarat-Syarat Pendirian Koperasi

Syarat utama mendirikan sebuah koperasi hanya memerlukan calon

pendiri sebanyak minimal 20 orang ; dari dua puluh orang tersebut

kemudian dapat menjadi anggota, dan di antara mereka dapat dipilih

menjadi pengurus, maupun pengawas.

Setelah terpenuhi jumlah anggota minimal dan semua anggota telah

memahami betul mengenai tujuan, hubungan hukum dan aturan main

dalam koperasi yang akan mereka dirikan, maka proses selanjutnya adalah

menuangkan kesepakatan bersama tersebut ke dalam Anggaran Dasar;

yang berbentuk akta pendirian koperasi. Dalam Anggaran Dasar tersebut,

para pendiri wajib memuat dan menyatakan sekurang-kurangnya hal-hal

sebagai berikut :

1. Daftar nama pendiri

2. Nama dan tempat kedudukan koperasi

3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha

4. Ketentuan mengenai keanggotaan

5. Ketentuan mengenai rapat anggota

6. Ketentuan mengenai pengelolaan

7. Ketentuan mengenai permodalan

8. Ketentuan mengenai jangka watu berdirinya

9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha

Page 9: Makalah koperasi

9

10. Ketentuan mengenai sanksi

a. Modal dasar pendirian koperasi

Aturan mengenai permodalan koperasi ini memang tidak diatur secara

detail, namun secara prinsip sangat jelas asal usul pengumpulan modal

dalam sebuah koperasi seperti yang ditentukan dalam UU Perkoperasian,

antara lain terdiri atas :

1. Modal sendiri yang dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan

wajib, dana cadangan dan hibah.

2. Modal pinjaman yang dapat berasal dari pinjaman dari anggota,

pinjaman dari anggota koperasi lain, bank dan lembaga keuangan

lainnya, penerbitan obligasi atau sumber-sumber pinjaman lain

yang sah.

b. Nama dan domisili koperasi

Nama dan tempat kedudukan koperasi merupakan salah satu dari

ketentuan minimal yang harus dicantumkan dalam Anggaran Dasar

koperasi. Tempat kedudukan atau domisili merupakan hal yang penting

bagi pihak ketiga, pengadilan maupun anggota koperasi sendiri harus

dapat mengetahui di mana sebuah badan hukum koperasi tersebut dapat

dihubungi. Untuk menghindari adanya kesamaan nama yang mungkin saja

terjadi, maka hendaknya pendiri untuk mengecek kepada lembaga otoritas

koperasi agar tidak bertentangan dengan Hak Kekayaan Intelektual, serta

kesusilaan dan ketertiban umum dan termasuk juga ketentuan peraturan

perundang-undangan.

c. Jangka waktu berdirinya koperasi

Jangka waktu berdirinya koperasi ditetapkan terbatas dalam jangka

waktu tertentu atau tidak terbatas sesuai dengan tujuan dan dengan

kehendak para pendiri. Penentuan batas jangka waktu berdirinya koperasi

Page 10: Makalah koperasi

10

akan berpengaruh langsung pada proses dan tata cara pembubaran koperasi

yang bersangkutan di akhir masa yang telah ditentukan tersebut dimuat

pada anggaran dasar.

E. Organ Koperasi

1. Tanggung jawab

Tanggung jawab dalam menjalankan sebuah koperasi berada pada

semua anggotanya, dan juga memiliki hierarki tanggung jawab, yakni :

a. Pengurus

Seseorang yang bertugas, Mengelola koperasi dan usahanya,

Mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi,

Menyelenggarakan Rapat Anggota, Mengajukan laporan keuangan &

pertanggung jawaban, Maintenance daftar anggota dan pengurus,

Wewenang, Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan,

Meningkatkan peran koperasi.

b. Pengelola

Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus

untuk mengembangkan usaha dengan efisien & profesional,

Hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja, dan dapat

diangkat serta diberhentikan oleh pengurus.

c. Pengawas

Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan

diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya

organisasi & usaha koperasi.

2. Hak dan kewajiban anggota koperasi

Telah kita ketahui bersama bahwa setiap anggota mempunyai hak dan

kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam

anggaran dasar. Karenanya suatu Koperasi tidak dapat mencapai titik

Page 11: Makalah koperasi

11

efektif jika tiap anggotanya tidak mampu memenuhi kewajibannya dan

juga tak memperhatikan apa yang telah menjadi haknya, dan berikut ini

ialah macam-macam dari Hak dan Anggota Koperasi.

a. Hak anggota

Adapun hak-hak seorang anggota koperasi adalah sebagai berikut :

a) Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat

anggota.

b) Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas.

c) Memberikan pendapat atau saran kepada pengurus dan pengawas

diluar rapat anggota.

d) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar

sesama anggota.

e) Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut

ketentuan dalam anggaran dasar.

b. Kewajiban anggota

Didalam menjalankan dan berperan sebagai anggota sebuah koperasi,

maka kewajibannya adalah :

a) Memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

keputusan yang telah disepakati.

b) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan.

c) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas asas

kekeluargaan.

d) Menjadi pelanggan tetap.

e) Menjaga kerahasiaan perusahaan kepada pihak luar.

f) Menanggung kerugian yang diderita koperasi sebatas modal yang

disetor

Antara hak dan kewajiban hendaklah seimbang dan berjalan

beriringan. Hal ini sesuai dengan status keanggotaannya yang telah diatur

Page 12: Makalah koperasi

12

dan disepakati dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun

peraturan khusus.

F. Ketentuan Baru tentang Perkoperasian

Peraturan baru tentang perkoperasian adalah Undang-undang No.17

tahun 2012 menggantikan ketentuan lama, yaitu Undang-undang No.25

tahun 1992. Undang-undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 perlu

diganti, karena sudah tidak selaras dengan kebutuhan hukum dan

perkembangan perkoperasian di Indonesia. Inilah landasan utama

Kementerian Koperasi dan UKM untuk melahirkan Undang-undang

Perkoperasian terbaru.

Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai faktor penghambat

kemajuan koperasi, perlu pembaharuan hukum melalui penetapan landasan

hukum sesuai tuntutan pembangunan koperasi serta selaras dengan

perkembangan tata ekonomi nasional dan global. Keberadaan Undang-

Undang tentang Perkoperasian diharapkan mampu mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi koperasi pada masa mendatang. Setelah berlakunya

Undang-Undang ini diperlukan peraturan perundang-undangan dan

kebijakan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

G. Jenis Koperasi

Jenis koperasi didasrkan pada kesamaan usaha atau kepentingan

ekonomi anggotanya. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah

kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya.

Jenisnya adalah :

1. Koperasi Produsen.

Koperasi produsen beranggotakan orang orang yang melakukan

kegiatan produksi (produsen). Tujuannya adalah memberikan

keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara

menekan biaya produksi serendah rendahnya dan menjual produk

Page 13: Makalah koperasi

13

dengan harga setinggi tingginya. Untuk itu, pelayanan koperasi yang

dapat digunakan oleh anggota adalah Pengadaan bahan baku dan

Pemasaran produk anggotanya.

2. Koperasi Konsumen

Koperasi konsumen beranggotakan orang orang yang melakukan

kegiatan konsumsi. Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang

sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara mengadakan barang

atau jasa yang murah, berkualitas, dan mudah didapat. Contoh :

koperasi simpan pinjam dan koperasi serba usaha (konsumen).

H. Proses Pendirian Koperasi

Dalam mendirikan sebuah koperasi, maka seseorang harus

memperhatikan hal-hal pokok seperti berikut ini :

1. Dasar hukum

2. Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota

masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi

yang sama.

3. Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan

penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang

ingin mendirikan koperasi tersebut memahami mengenai

perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar

memahami nilai dan prinsip koperasi dan paha akan hak dan

kewajibannya sebagai anggota koperasi.

4. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan Rapat

pembentukan koperasi dimana untuk Koperasi Primer sekurang-

kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri, sedangkan

untuk Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3

koperasi melalui wakil-wakilnya.

5. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh Pejabat

Dinas/Instansi/Badan Yang Membidangi Koperasi setempat sesuai

Page 14: Makalah koperasi

14

domisili anggota (Pasal 5 Ayat 3), dimana kehadiran pejabat

tersebut bertujuan antara lain untuk : memberi arahan berkenaan

dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat

pembentukan, sebagai narasumber apabila ada pertanyaan

berkaitan dengan perkoperasian dan untuk meneliti isi konsep

anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum di”akta”kan

oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi setempat. Selain itu apabila

memungkinkan rapat pembentukan tersebut juga dapat dihadiri

oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang ditetapkan

melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk

membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan

anggaran dasar dan pembubaran koperasi.

6. Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran

Dasar Koperasi.

7. Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dapat

dibuat oleh para pendiri (dalam hal di wilayah setempat tidak

terdapat NPAK) atau dibuat oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi

(Pasal 6 Ayat 1).

8. Selanjutnya Notaris atau kuasa Pendiri mengajukan permohonan

pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang.

9. Pejabat yang berwenang akan melakukan :

o Penelitian terhadap materi Anggaran Dasar yang diajukan

o Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut.

10. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat

lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap (Pasal 9

Ayat 2).

11. Jika permohonan ditolak maka Keputusan penolakan dan

alasannya disampaikan kembali kepada kuasa pendiri paling lama

3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan (Pasal 12 Ayat 1).

12. Terhadap Penolakan, para pendiri dapat mengajukan permintaan

ulang pengesahan akta pendirian koperasi dalam jangka waktu

Page 15: Makalah koperasi

15

paling lama 1 (satu) bulan. Keputusan terhadap permintaan ulang

tersebut diberikan paling lambat 1 (satu) bulan (Pasal 12 Ayat 2).

Dan yang telah disebutkan diatas merupakan proses yang harus dilalui

demi terwujudnya suatu koperasi yang diakui dan sesuai dengan keinginan

para anggota.

I. Pembubaran Koperasi

Apabila Koperasi sudah berjalan, ada kemungkinan macet usahanya

atau tidak dapat melanjutkan usahanya lagi. Ada beberapa hal yang akan

dijelaskan yang meliputi :

1. Kapan Koperasi Bubar

Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan harus atas dasar

ketentuan Undang-Undang yang berlaku. Ada beberapa hal yang dapat

menyebabkan dapat bubarnya Koperasi dan harus benar-benar terbukti

baik secara materil maupun menurut hukum tidak diragukan lagi

kebenarannya. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bila Rapat Anggota Koperasi yang bersangkutan menghendaki

agar Koperasinya dibubarkan. Pembubaran atas kehendak anggota

ada alasan yang cukup kuat, misalnya akan menggabungkan

dengan Koperasi lain.

b. Disamping atas kehendak sendiri, Koperasi dapat pula dibubarkan

atas keputusan Pemerintah. Pemerintah dapat membubarkan

Koperasi apabila :

a) Terdapat bukti-bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak

dapat lagi memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Undang-

Undang Koperasi yang berlaku.

b) Kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan

atau kesusilaan yang mengganggu lingkungannya.

Page 16: Makalah koperasi

16

c) Koperasi yang bersangkutan tidak dapat diharapkan lagi

kelangsungan hidupnya dalam memenuhi kebutuhan

anggotanya

d) Tidak menyesuaikan diri dengan Undang-Undang yang baru.

2. Tata-cara Pembubaran Koperasi

a. Pembubaran atas kehendak sendiri

Langkah-langkah pembubaran koperasi atas kehendak sendiri di

laksanakan sebagai berikut :

a) Koperasi yang bersangkutan mengadakan Rapat Anggota

Khusus Pembubaran.

b) Pengurus menyampaikan keputusan Rapat Anggota Khusus

Pembubaran kepada Pejabat yang berwenang.

c) Setelah menerima permohonan pembubaran dari koperasi yang

bersangkutan, pejabat yang berwenang mengeluarkan surat

keputusan pembubaran dan menyampaikan kepada yang

bersangkutan.

b. Pembubaran Koperasi atas kehendak Pejabat (Pemerintah)

Pembubaran Koperasi atas kehendak Pejabat ini hanya dilakukan

apabila koperasi yang bersangkutan telah benar-benar terbukti

menyalahi Undang-Undang yang berlaku dan tidak ada jalan keluar

lainnya kecuali dibubarkan. Adapun langkah-langkahnya adalah :

a) Dilakukan penelitian, apakah Koperasi yang bersangkutan

benar-benar telah menyalahi ketentuan seperti yang tercantum

dalam Undang-Undang yang berlaku seperti tidak memenuhi

ketentuan-ketentuan Undang-Undang lagi, kegiatannya

bertentangan dengan ketertiban umum/kesusilaan dan tidak

dapat diharapkan lagi kelanjutan hidupnya. Disamping

dilakukan penelitian, juga terhadap Koperasi yang

bersangkutan dilakukan pencatatan-pencatatan atas kekayaan-

kekayaan yang ada, Bukti-bukti tentang kekayaan, daftar

Page 17: Makalah koperasi

17

anggota dan daftar Pengurus hares diamankan. Atas dasar

penelitian tersebut, Pejabat yang berwenang untuk

membubarkan Koperasi yang bersangkutan mengirimkan surat

kepada, Koperasi tersebut tentang maksud pembubaran

tersebut.

b) Pada waktu pemberitahuan dikirimkan kepada Koperasi yang

bersangkutan dikirim pula usul pembubaran kepada Pejabat

yang berwenang untuk itu. Apabila Koperasi yang akan

dibubarkan tersebut karena sesuatu hal tinggal namanya saja,

artinya tidak ada pengurus dan anggotanya lagi, maka perlu

diadakan pengumuman tentang. maksud pembubaran tersebut.

Jika dalam jangka waktu 3 bulan sejak dikeluarkan, surat

pengumuman pembubaran tersebut tidak ada keberatan, maka

pembubaran dapat dilakukan oleh Pejabat.

c. Pembubaran atas dasar berlakunya Undang-Undang baru

Apabila ada Undang-Undang Koperasi baru yang menggantikan

Undang-Undang Koperasi yang berlaku sebelumnya, maka

Koperasi Koperasi yang ada harus menyesuaikan diri. dengan

Undang-Undang baru tersebut. Ini berarti bahwa Koperasi

Koperasi yang menyesuaikan diri tersebut tunduk kepada Undang-

Undang Koperasi yang berlaku barn. Koperasi-Koperasi yang tidak

menyesuaikan diri harus dibubarkan sebab berarti tidal- mau

tunduk pada Undang-Undang Koperasi yang berlaku: Misalnya

dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 12 tahun 1967

tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, dari jumlah Koperasi yang

ada yang menyesuaikan hanya, lainnya dibubarkan. Tata cara

pembubaran Koperasi-Koperasi yang tidak menyesuaikan diri

tersebut adalah sebagai berikut :

a) Terhadap Koperasi-Koperasi yang ada pada saat berlakunya

Undang-Undang barn, dilakukan penelitian setelah jangka

waktu penyesuaian habis, apabila dalam jangka wakta yang

Page 18: Makalah koperasi

18

telah ditentukan ternyata koperasi yang bersangkutan tidak

menyatakan diri untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang

barn, maka dapat segera diberi tahu tentang maksud Pejabat

untuk membubarkannya.

b) Terhadap koperasi-koperasi yang tidak menyesuaikan diri,

tidak diberi kesempatan untuk naik banding atas usul

pembubaran oleh pejabat. Pejabat yang berwenang setelah

jelas-jelas bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak

menyesuaikan diri dengan Undang-Undang baru, segera

meluluskan permohonan pembubaran yang telah diusulkan.

c) Pengamanan terhadap kekayaan dan lain-lain pada koperasi

tersebut harus juga dilakukan.

3. Keputusan Pembubaran

Apabila seluruh prosedur telah dilaksanakan, maka Pejabat yang

berwenang, baru dapat membubarkan Koperasi, baik yang atas permintaan

sendiri maupun yang atas kehendak- Pejabat. Untuk bubarnya Koperasi

maka Pejabat yang berwenang mengeluarkan Surat Keputusan

Pembubaran. Surat Keputusan Pembubaran tersebut harus dicatat dalam

daftar Umum di tempat Koperasi yang bersangkutan terdaftar. Karena

koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, maka

akibatnya banyak pihak yang tersangkut di dalam pembinaan Koperasi,

dan banyak pula pihak yang berkepentingan untuk mengetahui

pembubaran Koperasi yang bersangkutan, untuk itu pihak-pihak tersebut

harus pula menerima tembusan pembubaran tersebut.

Pada saat semua prosedur pembubaran koperasi sudah dilaksanakan,

Pemerintah mengumumkan pembubaran Koperasi dalam Berita Negara

Republik Indonesia, dan status badan hukum Koperasi hapus sejak tanggal

pengumuman pembubaran Koperasi tersebut dalam Berita Negara

Republik Indonesia.

Page 19: Makalah koperasi

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang atau badan hukum yang

tujuannya untu kesejahteraan bersama dan didalam perkumpulan tersebut

mengandung asas kekeluargaan yang saling bergotong-royong dan tolong-

menolong diantara anggota koperasi.

Koperasi dididirikan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia

dengan berdasarkan kepada asas kekeluargaan yang saling bekerja sama dan

bahu-membahu untuk sama-sama maju demi mencapai tujuan kesejahteraan.

B. Saran

Penulis hanyalah sebagai seorang manusia biasa yang tidak pernah luput

dari kesalahan. Dan dari pembuatan makalah ini mungkin banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan didalam makalah yang saya buat dan saya sangat

mengharapkan maaf dari pembaca.

Dan diharapkan sebagai mahasiswa yang masih haus akan ilmu tentang

hukum, tidak ada salahnya kita terus menggali ilmu terutama yang sudah

tersaji didalam makalah ini.

Page 20: Makalah koperasi

20

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Web / Blog :

1. http://andinisaurus.blogspot.com/2013/07/makalah-koperasi-sebagai-

badan-hukum.html

2. http://dinkop-umkm.surabaya.go.id/index.php/page/detail/prosedur-pendirian-

koperasi.html

3. http://dogimauw.blogspot.com/2013/04/tata-cara-pendirian-koperasi-

dan_7972.html

4. http://miko01ug.blogspot.com/2009/11/makalah-koperasi.html

5. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/01/macam-macam-koperasi.html

6. http://septian99.wordpress.com/2009/11/09/hak-dan-kewajiban-anggota-

koperasi

7. http://trainnerone.blogspot.com/2009/12/babab-5-hak-dan-kewajiban-

anggota.html

8. http://vahmy76.wordpress.com/2011/10/10/tujuan-koperasi

9. http://valkyriexenz.blogspot.com/2013/01/syarat-syarat-serta-proses-

pembentukan.html

10. http://www.infosagala.com/tujuan-dan-manfaat-koperasi/