makalah koperasi simpan pinjam iii c manajemen

29

Click here to load reader

Upload: dedy-dedoy

Post on 03-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Manajemen koperasi simpan pinjam

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh

karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini

membahas tentang KOPERASI SIMPAN PINJAM. Makalah yang dibuat ini

bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang lembaga

keuangan lainnya lebih khususnya koperasi simpan pinjam.

Dengan tidak meninggalkan informasi mengenai lembaga keuangan

lainnya ini. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.

Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak

kekurangan, segala kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan agar

ke depannya menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Oktober 2015

Penulis

i

Page 2: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………. i

Daftar Isi ……………………………………………………………….. ii

BAB I Pendahuluan ……………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah …...……………………………………………… 2

1.3. Tujuan ……………………………………………………………… 2

BAB II Pembahasan ……….…………………………………………… 3

2.1. Pengertian & Prinsip Koperasi Simpan Pinjam ……………………. 3

2.2. Penghimpun/ Sumber Dana Koperasi ..…………………………….. 7

2.3. Jenis-jenis Koperasi ………………………………………………… 9

2.4. Keuntungan Koperasi ……………………………………………… 12

2.5. Pendirian Koperasi ………………………………………………… 13

2.6. Solusi Permasalahan yang ditawarkan dalam Koperasi …………….. 16

BAB III Penutup ………………………………………………………… 17

3.1. Kesimpulan ………………………………………………………… 17

3.2. Saran ………………………………………………………………. 17

Daftar Pustaka ………………………………………………………….. 20

ii

Page 3: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki

kepentingan, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam

pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-

prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai

etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri

sendiri (self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan

(cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu

kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan

para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi

sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai

tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat

secara luas. Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat

signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para petani di pedesaan yang

tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).

Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam

penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil pertanian

hingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi

juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan, jasa

distribusi/konsumen, dan simpan pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi

tersebut sudah diterima keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan

ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan

makmur. Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak

jumlah koperasi yang berdiri utamanya di pedesaan. Misalnya, KUD dan

Kopersi Simpan Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai

lembaga dalam program pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan

penyaluran keuangan kepada masyarakat. Pendirian koperasi di desa

1

Page 4: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

umumnya disambut baik oleh warga dengan harapan dapat meningkatkan

perekonomian desa. Menurut data statistik perkoprasian 2007 menunjukkan

bahwa tahun 2006 jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat

sebesar 4,71% dari tahun 2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id).

Kondisi ini menggambarkan keberadaan koperasi setidaknya diharapkan

mampu menumbuhkan posisi tawar (bergaining position) rakyat terhadap

pasar.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan pendahuluan tersebut, maka makalah ini akan

membahas tentang :

Apa sebenarnya koperasi simpan pinjam?

Apa tujuan pendirian koperasi dan kegiatan apa saja yang dijalankan

oleh koperasi simpan pinjam tersebut?

1.3. Tujuan

Setelah melihat rumusan masalah dari makalah ini, diharapkan pembaca

mampu untuk ;

Menjelaskan koperasi simpan pinjam

Menguraikan sumber dana koperasi simpan pinjam

Menjelaskan jenis-jenis koperasi

Menjelaskan kegiatan usaha koperasi

Menjelaskan keuntungan koperasi simpan pinjam

Menjelaskan perjanjian atau syarat-syarat pendirian koperasi simpan

pinjam

2

Page 5: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Prinsip Koperasi Simpan Pinjam

Secara harafiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu

Cooperation yang terdiri dari dua suku kata yaitu “co” yang berarti bersama

dan “operation” yang berarti bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama,

sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan di operasikan oleh

orang-orang demi kepentingan bersama.

Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah

lama dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di

Indonesia adalah Bun Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai

bapak koperasi Indonesia. Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi

Indonesia” Moh. Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib

penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.

Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai dengan jiwa

bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi

yang di anggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi

kerakyatan justru hidupnya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah telah

berjuang keras untuk menghidupkan dan memberdayakan koperasi di

tengah-tengah masyarakat. Begitu banyak kemudahan yang di peroleh oleh

badan hukum koperasi melalui berbagai fasilitas, namun tidak banyak

mengubah kehidupan koperasi itu sendiri. Memang tidak dapat dipungkiri

bahwa ada sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis di tengah

masyarakat. Berikut ini akan dibahas rumusan masalah dalam makalah ini.

Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang

mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan

bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok

orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya.

Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong

3

Page 6: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan

baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.

Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis

koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam

makalah ini hanya akan bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan

lembaga keuangan atau pembiayaan. Koperasi yang dapat dikategorikan

sebagai lembaga pembiayaan adalah koperasi simpan pinjam. Walaupun

banyak pihak tidak memasukkannya sebagai lembaga pembiayaan.

Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga

pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam

adalah usaha pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya

yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya

atau masyarakat umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan ciri-ciri dan

definisi lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun atau menyalurkan

dana atau kedua-duanya.

Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut

sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para

anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus

koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.

Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat

yang berdasarkan asas kekeluargaan.

4 unsur koperasi Indonesia :

1. Koperasi adalah badan usaha;

2. Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi;

3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip –

prinsip koperasi;

4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.

Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 ,

tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan

4

Page 7: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

perekonomian nasional , dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-

ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai

pedoman kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan

"rules of the game" dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip

koperasi sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut.

Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha

berbeda dengan badan usaha lain.

Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku

saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Prinsip ini mengandung

pengertian bahwa,seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi

anggota koperasi, namun harus berdasar atas kesadaran sendiri.

Setiap orang yang akan menjadi anggota harus menyadari bahwa,

koperasi akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial

ekonominya. Dengan keyakinan tersebut, maka partisipasi aktif setiap

anggota terhadap organisasi dan usaha koperasi akan timbul.

b) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. Prinsip pengelolaan secara

demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota

dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi

dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para pengelola koperasi

berasal dari para anggota koperasi itu sendiri.

c) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Setiap anggota yang

memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat

bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota yang pasif.

Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa

tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota

tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian SHU.

5

Page 8: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Anggota adalah

pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan. Simpanan

yang disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan digunakan

koperasi untuk melayani anggota, termasuk dirinya sendiri. Apabila

anggota menuntut pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas

modal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti

akan membebani dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan

menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi terhadapnya. Dengan

demikian, tujuan berkoperasi untuk meningkatkan efisiensi dalam

mencapai kepentingan ekonomi bersama tidak akan tercapai. Modal

dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan

masyarakat sekitarnya, dengan mengutamakan pelayanan bagi

anggota. Dari pelayanan itu, diharapkan bahwa koperasi

mendapatkan nilai lebih dari selisih antara biaya pelayanan dan

pendapatan.

e) Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa

koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan

keputusan usaha dan organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula

pengertian kebebasan yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya,

dan keberanian mempertanggungjawabkan segala

tindakan/perbuatan sendiri dalam pengelolaan usaha dan organisasi.

Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota sebagai pemilik dan

pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap anggota konsekuen

dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala aktivitas

ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu menyediakannya,

maka prinsip kemandirian ini akan tercapai.

f) Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia Koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan

koperasinya. Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-

cita atau tujuan koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No.

25/1992 mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di mana

6

Page 9: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

SDMK menjadi penentu utama berhasil tidaknya koperasi

melaksanakan fungsi dan tugasnya.

g) Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan

di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya

lebih bersifat "strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal

"Synergy Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama

antar dua organisasi atau perusahaan.

Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama

1) Swadaya

Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa

tabungan hanya diperoleh dari anggotanya.

2) Setia kawan

Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa

pinjaman hanya diberikan kepada anggota.

3) Pendidikan dan Penyadaran

Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki

prinsip membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang

berwatak baik yang dapat diberi pinjaman.

2.2. Penghimpun / Sumber-sumber Dana Koperasi

Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus

melakukan penghimpunan dana. Dana-dana tersebut bisa uang yang masuk

kategori hutang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber

dana maka dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian

simpanan berjangka atau pinjaman yang diterima koperasi simpan pinjam

sedangkan yang bersumber dari kekayaan bersin diantaranya berasal dari

sumber simpanan wajib anggota dan simpanan sukerela, cadangan umum

serta sehu di tahun berjalan. Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber

dana utama adalah simpanan, sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih

mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun 1995 simpanan adalah

7

Page 10: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau

anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi

berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut

adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu

terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih

bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP).

Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang

merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta

simpanan yang merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan berjangka.

Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para

anggotanya. Bagi anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk

menyimpan dananya di koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi

dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana dan jika

memungkinkan koperasi juga dapa t meminjamkan dananya kepada

masyarakat luas.

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang

sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula

sumbangan wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya

dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun

lembaga swasta yang kelebihan dana.

Secara umum sumber dana koperasi adalah :

1. Dari para anggota koperasi berupa :

a. Iuran Wajib

b. Iuran Pokok

c. Iuran Sukarela

2. Dari luar koperasi berupa :

a. Badan Pemerintah

b. Perbankan

c. Lembaga Swasta Lainnya

Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat

tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana.

8

Page 11: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

Sebagai contoh dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang

anggota meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih

besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula

sebaliknya.

2.3. Jenis-jenis Koperasi

Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan

dan kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat

yang mendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang

berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam

beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.

2.3.1. Jenis-jenis koperasi menurut fungsinya :

1. Koperasi Produksi

2. Koperasi Konsumsi

3. Koperasi Simpan Pinjam

4. Koperasi Serbaguna

2.3.2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

a. Koperasi Primer

b. Koperasi Sekunder

2.3.3. Jenis simpanan koperasi simpan pinjam

1) Simpanan Pokok (KSP)

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya

dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota

kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan

pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi

anggota.

2) Simpanan Wajib (KSP)

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang

tidak harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada

9

Page 12: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan

wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi

anggota.

3) Tabungan Koperasi

Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang

penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya

hanya dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau

kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi,

setiap saat pada hari kerja Koperasi. Faktor-faktor yang harus

diperhatikan oleh KSP/USP agar anggota berminat

menyimpan di koperasi antara lain adalah:

a. Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh

pemiliknya sesuai dengan perjanjian.

b. Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan

atau insentif lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan

perjanjian.

c. Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari

partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna

jasa,dan karena itu anggota merasakan adanya kedudukan

yang lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di

tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain

misalnya karena menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun

buku, ikut serta mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.

Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tabungan dapat

meliputi :

a) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat

pada hari kerja;

b) Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan

tabungan)

dan setoran minimal selanjutnya;

c) Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;

10

Page 13: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

d) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus

pemilik tabungan;

e) Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik

tabungan atau yang diberikan kuasa;

f) Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan

kepada penyimpan;

g) Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu

misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang

lainnya;

h) Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan

menambahkannya ke dalam saldo tabungan;

i) Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian

pembukuan.

4) Simpanan Berjangka Koperasi

Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi

yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka

waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan

dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil

sebelum jangka waktu tersebut berakhir. Ketentuan-ketentuan

yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:

a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan

terlebih dulu untuk menjadi penabung.

b. Jumlah setoran minimal.

c. Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga

sesuai dengan jangka waktu dari simpanan berjangka

tersebut.

d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap

akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo

tabungan.

11

Page 14: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

2.4. Keuntungan Koperasi

Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka dapat

disimpulkan bahwa koperasi sangat menguntungkan bagi anggotanya baik

secara keuangan (financial) maupun non financial. Manfaat secara keuangan

yang dirasakan oleh para anggotanya adalah sebagai berikut :

a. Dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada

koperasi untuk modal usaha dengan bunga yang lebih rendah

dibandingkan dengan pinjaman kepada rentenir,

b. Setiap anggota dapat membeli barang – barang kebutuhan pokok

dengan harga yang lebih murah di koperasi,

c. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut

Sisa Hasil Usaha (SHU) yang tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya

operasional. Dimana pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini

dibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan

Sedangkan secara non financial, anggota koperasi juga akan memperoleh

keuntungan yakni sebagai berikut :

a. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong

b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab

Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah

kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan

anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan

memajukan tatanan ekonomi nasional.

Dengan demikian koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika

banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka

perekonomian masyarakat pun akan semakin kuat. Oleh karena itu tak heran

jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di

Indonesia.

12

Page 15: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam diberikan

terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya.

Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu

periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungannya pun

semakin besar pula, demikian pula sebaliknya.

Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :

1. Biaya Bunga yang dibebankan kepada peminjam;

2. Biaya administrasi setiap kali transaksi;

3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.

2.5. Pendirian Koperasi

Dasar hukum mendirikan koperasi adalah Undang-undang Nomor 25

tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP Nomor 4 tahun 1994 tentang

persyaratan dan tata cara pengesahan akta pendirian dan perubahan

anggaran dasar koperasi, kemudian Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 2006

yaitu tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan pengesahan akta

pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi. Koperasi merupakan

usaha yang dibentuk oleh sekelompok orang atau anggota masyarakat yang

mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Dalam agenda

pendirian koperasi sebaiknya didahului dengan penyuluhan kepada seluruh

calon anggota sehingga memiliki persepsi yang sama.

Mendirikan sebuah koperasi jumlah minimal anggotanya adalah 20

orang. Dalam proses pendiriannya awali dengan rapat pembentukan koperasi

yang harus dihadiri oleh pejabat dinas atau instansi yang membidangi

permasalahan koperasi di wilayah setempat. Ada beberapa poin penting yang

wajib dibicarakan dalam rapat pembentukan koperasi tersebut antara lain:

kesepakatan nama dan tempat kedudukan koperasi, maksud dan tujuan,

jenis koperasi dan bidang usaha yang dilakoni, keanggotaan, rapat anggota,

pengurus, pengawas dan pengelola, membahas tentang permodalan, jangka

waktu serta sisa hasil usaha. Hasil dari keputusan rapat tersebut akan

digunakan sebagai dasar pengajuan akta pendirian ke notaris.

13

Page 16: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

Melalui notaris atau kuasa pendiri, berkas ijin pendirian koperasi

simpan pinjam tersebut diajukan ke pejabat yang berwenang untuk

dievaluasi. Beberapa bukti tertulis yang wajib dilampirkan antara lain berupa

salinan akta pendirian bermaterai, akta pendirian yang telah ditandatangani

notaris, surat bukti tersedianya modal, rencana kegiatan usaha kurang

kurangnya untuk 3 tahun ke depan, dan RAPB.

2.5.1. Proses Pengajuan Permohonan Izin dan Pengesahan

Setelah semua berkas komplit, maka pejabat yang berwenang akan

melakukan penelitian dan pengecekan untuk memutuskan layak tidaknya

usaha koperasi tersebut. Jika dari hasil review dan inspeksi diputuskan bahwa

koperasi tersebut telah memenuhi syarat maka selambat-lambatnya dalam

waktu 3 bulan surat pengesahan izin pendirian koperasi harus telah diterima

oleh pengurus koperasi tersebut.

Persyaratan lengkap untuk membentuk dan mendirikan koperasi simpan

pinjam dapat dilihat pada daftar berikut:

1. Fotokopi akta pendirian koperasi dari notaris (rangkap dua)

2. Berita acara rapat pendirian koperasi

3. Daftar hadir rapat pendirian yang telah ditandatangani semua

anggota

4. Fotokopi ktp pendiri

5. Kuasa pendiri atau pengurus terpilih yang bertugas untuk mengurus

proses pengesahan pembentukan koperasi

6. Surat bukti tersedianya modal

7. Rencana kegiatan usaha koperasi dalam tiga tahun kedepan

8. Rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi

9. Daftar susunan kepengurusan dan pengawas koperasi

10. Daftar sarana kerja koperasi

11. Surat pernyataan yang menyatakan tidak memiliki hubungan keluarga

antara pengurus

12. Susunan struktur organisasi koperasi

14

Page 17: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

Khusus untuk koperasi simpan pinjam beberapa persyaratan tambahan

antara lain:

1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, itu berupa

deposito pada bank pemerintah atas nama menteri negara koperasi

dan umkm.

2. Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan usp yang

dikelola secara kusus dan terpisah dari pembukuan koperasinya.

3. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas

4. Surat perjanjian kerja antara pengurus koperasi dengan pengelola USP

koperasi

5. Nama dan riwayat hidup calon pengelola yang dilengkapi dengan

beberapa poin berikut seperti bukti telah mengikuti pelatihan atau

magang usaha simpan pinjam koperasi, surat keterangan berkelakuan

baik atau SKCK, surat pernyataan tidak mempunyai hubungan sedarah

dengan pengurus dan pengawas, dan terakhir adalah surat

pernyataan pengelola tentang kesediaannya untuk bekerja secara

purna waktu.

6. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam

7. Menyediakan surat pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai

kesehatan USP koperasinya oleh pejabat yang berwenang. Info lebih

detail, dapat anda lihat di situs Kementerian Negara Koperasi dan

UKM.

Dalam kegiatan peminjaman koperasi simpan pinjam mengutamakan

pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relatif

murah sekitar 12% setahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai

jumlah tertentu mengingat banyaknya anggota koperasi, sedangkan dana

yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak

membutuhkan lagi dan dana masih lebih, maka tidak menutup kemungkinan

koperasi memberikan pinjaman kepada bukan anggota koperasi.

15

Page 18: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

2.6. Solusi Permasalahan yang ditawarkan dalam Koperasi

Permasalahan korupsi yang terjadi dikoperasi kebanyakan disebabkan

oleh tindakan kepengurusan yang kurang professional, serta kurangnya

keterbukaan dan kerja sama antar anggota yang terdapat dalam koperasi.

Untuk mengatasi permasalhan tersebut maka diperlukan penindakan yang

tegas terhadap kepengurusan koperasi dengan cara mengadakan

pengawasan secara berkala terhadap pengurus dan anggota koperasi. Selain

itu diperlukan juga kepengurusan yang professional. Kepungurusan

professional adalah pengurus yang memiliki keahlian yang nyata serta jiwa

yang aktif, kreatif, dan bertanggung jawab.

Meninjau dari permasalahan yang terjadi maka solusi yang tepat dalam

menangani kasus ini yaitu :

1. Membentuk badan pengawas yang mengawasi segala aktifitas dan

keuangan yang berkaitan dengan kegiatan kepengurusan dan

anggota.

2. Menyeleksi setiap anggota dan pengurus yang akan bergabung

dalam koperasi.

3. Memberikan pelatihan secara moral dan nyata tentang

profesionalitas pengurus koperasi.

4. Memberi dan selalu menerapkan akan pentingnya kejujuran dan

kedisiplinan dalam suatu koperasi.

Dengan empat langkah tersebut, diharapkan permasalahan yang ada akan

dapat terpecahkan, tetapi tentunya diperlukan langkah-langkah kongkret dari

segenap pihak terutama pemerintah untuk mendukung gerakan koperasi,

sehingga tujuan dasar koperasi dapat terwujud.

16

Page 19: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Koperasi merupakan salah satu bidang usaha yang cocok dengan

kepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Ada beragam jenis dan

tingkatan koperasi di Indonesia, salah satunya adalah koperasi simpan

pinjam. Koperasi simpan pinjam memberikan berjuta manfaat bagi

anggotanya, khususnya terkait dengan permodalan, baik untuk kebutuhan

rumah tangga maupun untuk berwirausaha. Di Indonesia pembentukan

usaha koperasi telah diatur dalam undang undang dan peraturan pemerintah

lainnya. Untuk mendirikan usaha koperasi simpan pinjam ada beberapa hal

yang harus di pahami.

Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi

kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah

dan dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga berusaha untuk

mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam jeratan kaum lintah

darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan

menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan

bunga yang serendah-rendahnya.

3.2. Saran

Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak

pelatihan yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat

membuat kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian

akan semakin banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai, tentunya

hal ini diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah khusunya instansi

yang terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi dalam

koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk

kepentingan bersama pula.

17

Page 20: Makalah Koperasi Simpan Pinjam III C Manajemen

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Kasmir.1998.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.

Jakarta:RajaGrafindo, PT

http://www.koperasindo.net/2012/12/koperasi-simpan-pinjam-dan-

pengelolaanya.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

Data Statistik Koperasi 2008, http://smedca.com

18