peran koperasi simpan pinjam dalam memberdayakan …

76
PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN PINRANG (Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar) SKRIPSI Oleh MAYASARI. S NIM 105710213615 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 23-Dec-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM

MEMBERDAYAKAN EKONOMI MASYARAKAT

DI KABUPATEN PINRANG

(Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar)

SKRIPSI

Oleh

MAYASARI. S

NIM 105710213615

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2020

Page 2: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

ii

PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM

MEMBERDAYAKAN EKONOMI MASYARAKAT

DI KABUPATEN PINRANG

(Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar)

SKRIPSI

Oleh

MAYASARI. S

NIM 105710213615

Di ajukan untuk Memenuhi salah satu syarat Penelitian pada Program

Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2020

Page 3: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

iii

PERSEMBAHAN

Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang dan

Dengan Penuh Kerendahan Hati dan Rasa Syukur Kepada Allah, Saya

Persembahkan Skripsi Ini Kepada: Kedua Orangtuaku Yang Tercinta

Sahabatku, Kerabat dan Kawan-Kawan EP15A.

MOTTO HIDUP

“Manfaatkanlah Waktu Sebaik Mungkin”

Tak jarang pula banyak diantara manusia yang tidak mengerti arti sebuah

waktu. Sehingga mereka bersantai-santai di dalamnya dan tidak

memanfaatkannya dengan baik, padahal Nabi telah bersabda. “Waktu

bagaikan pedang. Jika engkau tidak memanfaatkannya dengan baik

(untuk memotong), maka ia akan memanfaatkanmu (dipotong).”

(Hadits Riwayat Muslim)

Page 4: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

iv

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Gedung Iqra Lt. 7 Telp (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian :”Peran Koperasi Simpan Pinjam dalam Member-

dayakan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Pinrang

(Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar)

Nama Mahasiswa : Mayasari S.

No. Stambuk/NIM : 105710213615

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah diujikan dan di seminarkan pada tanggal Oktober 2019

Makassar, Oktober 2019

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Hj. Arniati, S.E., M. Si. Samsul Rizal, S.E., M.M. NIDN : 0907037104 NIDN : 0907028401

Mengetahui,

Ketua Program Studi,

Hj. Naidah, S.E., M.Si. NBM : 710 561

Page 5: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

vi

Page 6: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

vii

Page 7: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Wa Ta‟ala atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan

kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis curahkan

kepada Rasulullah Shallallahu‟alaih Wa Sallam beserta para keluarga,

sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai

manakala penulisan skripsi yang berjudul “Peran Koperasi Simpan Pinjam

Dalam Memberdayakan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Pinrang (Studi

Kasus Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar)”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Sirajuddin dan Ibu Hernani. Yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan

do‟a tulus tak pamrih. Dan kepada saudara-saudaraku tercinta yang

senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini.

Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan do‟a

restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut

ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi

ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia dan akhirat. Aamiin

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak

disampaikan dengan hormat kepada :

Page 8: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

ix

1. Bapak Prof Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, S.E., MM, Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Hj. Arniati, S.E., MM, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan saya,

sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Samsul Rizal, S.E., MM, selaku Pembimbing II yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian

skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak meluangkan

ilmunya kepada saya selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Kepada rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Ekonomi Pembangunan khususnya EP angkatan 2015

yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan

dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan

Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritiknya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Page 9: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

x

Mudah-mudahan Skripsi yang sederha ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb

Makassar, 25 Desember 2019

Penulis

Page 10: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

xi

ABSTRAK

MAYASARI. S, 2019, Peran Koperasi Simpan Pinjam Dalam Memberdayakan

Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Pinrang (Studi Kasus Koperasi Simpan

Pinjam Al-Azhar), Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh

Pembimbing I oleh Ibu Hj. Arniati, dan Pembimbing II oleh bapak Samsul Rizal.

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran koperasi simpan pinjam

dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pinrang (studi kasus

koperasi simpan pinjam Al-Azhar). Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian diperoleh peneliti yaitu bahwa peran koperasi simpan

pinjam Al-Azhar di Kabupaten Pinrang memiliki peran yang sangat penting dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat setempat yang perekonomiannya bisa di

bilang di bawah rata-rata.

Kata Kunci : Koperasi Simpan Pinjam, Ekonomi

Page 11: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

xii

ABSTRACT

MAYASARI. S, 2019, the role of savings and loan cooperatives in empowering

the economy of the people in the Pinrang district (case study of the Al-Azhar

savings and credit cooperative), Thesis of the Economics development study

program at the faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of

Makassar. Guide by supervisor I by Ms. Hj. Arniati and mentor II by Samsul Rizal.

This research is to find out how the role of savings and loan cooperatives in

empowering the economy of the community in Pinrang district (case study of the

Al-Azhar saving and loan cooperative). This type of research used in this

research is descriptive qualitative research.

The research results obtained by researchers namely the role of the Al-

Azhar savings and loan cooperative in Pinrang district has a very important role

in empowering the economy of the local community whose economy is an

arguably below average.

Keywords : Saving and loan cooperatives, Economy

Page 12: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................ vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 6

A. Koperasi Indonesia ................................................. 6

B. Koperasi Simpan Pinjam ......................................... 19

C. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ..................... 24

D. Kesejahteraan Masyarakat ..................................... 26

E. Tinjauan Empiris ..................................................... 29

F. Kerangka Konsep ................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 32

A. Jenis Penelitian ....................................................... 32

B. Fokus Penelitian ..................................................... 32

Page 13: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

xiv

C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ................. 32

D. Sumber Data ........................................................... 33

E. Pengumpulan Data ................................................. 33

F. Instrument Penelitian .............................................. 34

G. Teknis Analisis ........................................................ 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 36

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ..................... 36

B. Peran Koperasi Simpan Pinjam dalam Memberda-

yakan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Pinrang 42

C. Pembahasan ........................................................... 46

BAB V PENUTUP ..................................................................... 49

A. Kesimpulan ............................................................. 49

B. Saran ....................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 51

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................

Page 14: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris 1

Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pinrang 2

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten

Pinrang pada tahun 2017 3

Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Simpan Pinjam

Al-Azhar 4

Page 15: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Bentuk Struktur Organisasi Koperasi 1

Gambar 2.2 Kerangka Konsep 2

Page 16: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kusioner Penelitian .......................................................................

2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian..................................................

3. Surat Balasan Penelitian ...............................................................

Page 17: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Berkembang dimana sebagian besar

penduduk hidup dipedesaan apabila pembangunan nasioanal yang bertujuan

meningkatkan kesejahteraan rakyat maka daerah pedesaan diprioritaskan

sebagai bidang garapan pembangunan. Pada saat ini dapat didentifikasikan

pada kenyataan banyak masyarakat yang tinggal didaerah sangat akrab dengan

kemiskinan. Bagian dari sektor pembangunan yang diadakan atau ditingkatkan

adalah pembangunan pada sektor perekonomian yang akan berpengaruh besar

terhadap kemajuan Negara dan masyarakat Indonesia karena pada terwujudnya

perekonomian nasional yang mandiri berdasarkan demokrasi ekonomi. Salah

satu bentuk pembangunan ekonomi yaitu dengan adanya koperasi. Koperasi

Mengandung makna kerjasama.

Bentuk kerjasama yang mengandung aspek ekonomis dan sosial serta

merupakan kerjasama untuk saling tolong menolong terutama pada diri sendiri

dengan cara bersama sama yang dilandasi oleh rasa kekeluargaan. Koperasi

(coorperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerjasama. Dan

ada juga yang mengartikan koperasi dalam makna lain. Seperti yang dikatakan

oleh Arifin Sitio dan Holoman Tamba dalam bukunya ”Koperasi Teori dan

Praktik” yang menyatakan bahwa Enriques memberikan pengertian koperasi

yaitu menolong satu sama lain atau saling bergandeng tangan.

Pelaksanaan demokrasi ekonomi koperasi harus dikembangkan dan

ditingkatkan kemampuannya serta dibina dan dikelola secara efisien, karena

koperasi merupakan wadah perekonomian yang sesuai dan sangat penting

Page 18: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

2

dalam mengembangkan potensi ekonomi rakyat dalam mewujudkan kehidupan

ekonomi yang berdirikan demokratis, prinsip pada demokrasi menegakkan

bahwa pengelolaan koperasi dilakukan dengan cara demokratis, tidak otoriter,

dimana kekuasaan tinggi koperasi ada pada anggota dan setiap anggota

mempunyai suara dalam menentukan keputusan.

Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu jenis koperasi yang

kegiatannya menghimpun dana dari para anggota dan kemudian menyalurkan

kembali dana kepada masyarakat umum. Untuk menjalankan kegiatan

koperasi simpan pinjam dan memungut sejumlah uang dari setiap anggota

koperasi. Uang yang dikumpulkan para anggota tersebut dijadikan modal

untuk dikelola oleh pengurus koperasi untuk dipinjamkan kembali kepada

anggota yang membutuhkan.

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Al-Azhar merupakan salah satu koperasi

simpan pinjam yang ada di Kabupaten Pinrang, koperasi ini memiliki tujuan untuk

bisa membantu perekonomian masyarakat yang ada di kabupaten pinrang.

Sebelum adanya koperasi, sebagian besar mata pencaharian masyarakat

Kabupaten Pinrang adalah Bertani dan berdagang. Oleh sebab itu, dengan

adanya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Al-Azhar sedikit banyak membantu

masyarakat dalam mendirikan sebuah usaha. Masyarakat bisa mengajukan

pinjaman modal ke Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Al-Azhar untuk membuat

suatu usaha, dari usaha ini jika berkembang dengan baik maka usaha yang telah

didirikan oleh masyarakat bisa menciptakan lapangan kerja melalui bagi

masyarakat yang lain. Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah membuat

usaha industri rumahan. Usaha yang dikelolah dengan baik dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat sehingga perekonomian masyarakat bisa berkembang.

Page 19: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

3

Melihat hal tersebut, upaya yang dilakukan oleh koperasi untuk

memberdayakan ekonomi serta melawan praktik rentenir yang dilarang dalam

ekonomi islam. Koperasi simpan pinjam semakin lama semakin penting untuk

melawan perubahan dalam stuktur ekonomi. Secara makro dapat dilihat koperasi

simpan pinjam (KSP) semakin memasyarakat dan berlembaga dalam

perekonomian dan meningkatnya manfaat koperasi bagi masyarakat dan

lingkungan, meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraan akibat

adanya koperasi simpan pinjam.

Koperasi simpan pinjam (KSP) Al-Azhar memiliki peran memberdayakan

segenap lapisan masyarakat sehingga mengatasi kemiskinan serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Koperasi simpan pinjam juga

memiliki kegiatan utama yaitu menyediakan jasa penyimpanan dan pinjam dana

kepada anggota koperasi. Dalam menjalankan proses bisnis yang terjadi atas

proses pengolahan data, proses simpanan, proses pinjaman dan proses

angsuran. Proses ini dapat dilihat dari sistem dan prosedur yang untuk

mengarahkan bagi data agar dapat diolah menjadi suatu informasi yang

berguna untuk penggunanya. Tanpa adanya sistem dan prosedur jelas ini

akan mengakibatkan terjadinya kekacauan informasi yang berdampak pada

kegiatan operasional baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pada

proses pinjam setiap coordinator simpan pinjam harus mengajukan untuk

mengetahui anggota yang mengajukan pinjaman kemudian dipertimbangkan

dalam rapat pengurus dan anggota yang disetujui permohonan pinjamannya

akan dihubungi oleh pengurus koperasi untuk melakukan pencairan dana.

Koperasi juga memiliki system operating and procedure (SOP) digunakan

untuk memberikan pedoman bagi pengelola untuk mengelola kelembagaan,

Page 20: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

4

usaha, dan keuangan koperasi. SOP dijalankan oleh pengurus dan

bertanggung jawab atas segala kegiatan koperasi sedangkan pengawas

bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan koperasi.

Pemilihan koperasi ini dikarenakan masyarakat daerah sekitar yang

memiliki kondisi ekonomi yang kurang. Mayoritas pekerjaan masyarakat disana

adalah bertani dan berdagang. Dengan adanya koperasi simpan pinjam ini,

masyarakat disana bisa mengajukan pinjaman dan membuka suatu usaha

sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dari hasil

usaha tersebut. Koperasi ini sangat membantu bagi masyarakat yang ingin

membangun usaha dirumahnya seperti jual makanan campuran dan lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu

rumusan masalah yaitu bagaimana Peranan Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar

dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pinrang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana peranan tingkat kesejahteraan masyarakat di

Kabupaten Pinrang yang menjadi anggota koperasi simpan pinjam (KSP) Al-

Azhar?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah untuk:

1. Manfaat Akademis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu bagi aktivitas

akademik pendidikan khususnya tentang koperasi. Selain itu, sebagai

Page 21: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

5

tambahan informasi dan bahan pembandingan bagi penelitian lain yang

juga meneliti tentang perekoperasian. Selain itu, sebagai tambahan

informasi dan bahan perbandingan bagi penelliti lain yang meneliti

tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui koperasi.

2. Bagi KSP Al-Azhar

Memberikan saran dan masukan bagi KSP Al-Azhar khususnya dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi yang lengkap

mengenai koperasi, sehinnga diharapkan masyarakat akan lebih

sejahterah dengan adanya program peran koperasi simpan pinjam dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat.

Page 22: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Koperasi Indonesia

1. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah suatu badan usaha (organisasi ekonomi) yang

memiliki dan dioprasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi

kepentingan bersama dibidang ekonomi. Ada juga yang mengatakan

pengertian Koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas asas

kekeluargaan dimana tujuannya adalah untuk mensejahterakan para

anggotanya. Dalam hal ini, koperasi dibentuk dimana kegiatannya

berdasarkan prinsip gerakan ekonomi kerakyatan. Koperasi dapat didirikan

secara perorangan atau badan hukum koperasi. Badan usaha ini

mengumpulkan dana dari para anggotanya sebagi modal usaha dan

kebutuhan dibidang ekonomi.

Secara etimologi Istilah “Koperasi” berasal dari kata “co-operation” dan

juga berasal dari dua suku kata bahasa inggris, yaitu „co‟ dan

„operation‟. Co berarti bersama, dan operation berarti bekerja. Sehingga

dapat diartikan co-operation (koperasi) adalah melakukan pekerjaan secara

bersama. Jadi, setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

operasional koperasi serta memiliki hak suara yang sama dalam

pengambilan keputusan.

Definisi Koperasi menurut ILO (International Labour Organization)

adalah Koperasi merupakan perkumpulan orang-orang, Penggabungan

orang-orang berdasarkan kesukarelaan, Terdapat tujuan ekonomi yang ingin

dicapai, Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan

Page 23: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

7

secara demokratis, Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang

dibutuhkan, Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara

seimbang.

Menurut Masjfuk Zuhdi, yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu

perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum yang bekerjasama dengan penuh kesadaran untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota atas dasar sukarela secara kekeluargaan.

2. Fungsi, Tujuan dan Peran Koperasi

Fungsi koperasi yang utama adalah mengembangkan potensi dan

kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat yang berupaya untuk

meningkatkan kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian

nasional serta mengembangkan perekonomian, serta mengembangkan

kreativitas dan jiwa beroganisasi, sebagai alat perjuangan ekonomi untuk

mempertinggi kesejahteraan rakyat, alat pendemokrasian nasional,

sebagai salah satu urat nadi perekenomian bangsa Indonesia serta

bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian masyarakat.

Pasal (3) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, tentang

tujuan koperasi Indonesia seperti berikut:

“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

Page 24: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

8

Sedangkan di dalam pasal (4) UU No. 25 Tahun 1992, diuraikan

fungsi dan peran koperasi Indonesia seperti berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakatan.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Didalam demokrasi ekonomi berdasar pancasila harus dihindarkan

timbulnya cirri-ciri negatif berikut:

a. System free fight liberalism, yang menumbuhkan eksploitasi terhadap

manusia dan bangsa lain yang dlam sejarahnya di Indonesia telah

menimbulkan dan menempatkan kelemahan structural posisi Indonesia

dalam ekonomi dunia.

b. Sistem etatisme, yaitu Negara berserta aparatur ekonominya bersifat

dominant serta mendeasak dan mematikan potensi serta daya kreasi

unit-unit ekonomi di luar sektor Negara.

c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalm bentuk

monopoli yang merugikan masyarakat.

Adapun gambaran dari peran dalam menciptakan demokrasi ekonomi,

dapat dilihat dalam liku-liku yang ada pada segala kegiatan usaha

koperasi. Koperasi dalam melaksanakan kegiatan usahanya,

mnciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu bukan atas

kehendak/kemauan pengurus belaka, tetapi berdasakan kehendak dan

keinginan dari para anggotanya. Kehendak serta keinginan para

anggota kopeasi ini diputus dalam sauatu apar anggota, yang

menetapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan harus dilaksanakan

oleh koperasi melalui pengurusnya. Kegiatan sepeti ini mencerminkan

ciri demokrasi ekonomi dalam koperasi.

Page 25: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

9

3. Landasan-Landasan Koperasi

Penerapan koperasi harus memiliki pedoman dalam menentukan arah

kebijakan yang lebih membawa manfaat untuk para anggota koperasi,

selain itu dalam pelaksanaan kegiatan koperasi harus sesuai dengan

landasan-landasan koperasi Indonesia.

Berikut landasan-landasan struktur koperasi di Indonesia, yaitu:

a. Landasan Idiil

Pancasila merupakan landasan idiil koperasi. Bercermin pada

penerapan Pancasila sebagai dasar negara yang memberikan

pedoman dan sumber hukum sehingga memberikan manfaat untuk

banyak golongan. Koperasi menjadikan hal tersebut sebagai dasar

untuk menerapkan semua kegiatan koperasi agar sesuai dengan nilai-

nilai dalam sila-sila Pancasila, yang tujuannya sesuai dengan tujuan

dalam undang-undang yaitu terwujudnya kesejahteraan sosial.

b. Landasan Konstitusional

Landasan konstitusional atau sering disebut dengan landasan

struktural dalam koperasi Indonesia adalah UUD (Undang-Undang

Dasar) 1945. Secara detail landasan ini tertuang dalam Pasal 33 ayat

1 yang menegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha

bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Sekilas memang tidak

dinyatakan dengan jelas jika koperasi merupakan bagian dari salah

satu penopang dalam struktural perekonomian Indonesia.

Jika kita melihat pasal 33 tersebut dengan lebih teliti, disana

menyebutkan “asas kekeluargaan”. Asas ini erat kaitannya dengan

keberadaan koperasi hingga saat ini, karena asas kekeluargaan

Page 26: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

10

merupakan asas koperasi Indonesia. Dengan adanya persamaan asas

yang selaras inilah, menjadikan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 sebagai

landasan konstitusional koperasi.

c. Landasan Mental

Landasan mental koperasi indonesia adalah adanya sikap yang

berdasarkan pada kesadaran pribadi dan kesetiakawanan. Dalam

koperasi dua sifat ini saling berkaitan dan tidak bisa terpisah satu

dengan yang lain, untuk menjaga kuatnya sistem koperasi harus ada

rasa kesetiakawanan antar anggota koperasi. Demi mencapai

kemajuan, perkembangan usaha, dan kesejahteraan anggota

koperasi, tidak cukup hanya dengan menumbuhkan rasa

kesetiakawanan saja akan tetapi sifat ini harus diikuti kesadaran diri

untuk berkembang bersama-sama mewujudkan tujuan koperasi. Dua

sifat ini merupakan identitas penting bagi koperasi, yang mana sudah

menjadi tuntutan bagi semua anggota untuk menerapkan sifat ini

dalam aktivitas koperasi.

d. Landasan Operasional

Landasan operasional didalamnya memuat dasar-dasar peraturan

dan tata tertib yang wajib ditaati dan diikuti oleh semua anggota, baik

itu pengurus, manager, badan pemeriksa dan karyawan koperasi

lainnya, tujuannya adalah agar peraturan- peraturan ini dijadikan

sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-

masing anggota.

Terdapat 2 jenis dasar landasan operasional dalam menjalankan

kegiatan koperasi, dimana dasar landasan ini merupakan hasil adanya

Page 27: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

11

kesepakatan yang tertuang dalam Undang-Undang dan peraturan

lainnya. Berikut ini merupakan peraturan yang menjadi landasan

operasional koperasi,

1) UU No. 25 Tahun 1992, didalamnya berisi tentang Pokok- pokok

Perkoperasian.

2) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

Koperasi.

4. Perbedaan Koperasi dan Non-Koperasi

Koperasi usahanya di tujukkan kepada dua sektor adalah sektor interm

(anggota) dan sektor ekstern (bukan anggota / umum), sedangkan bagi

non koperasi aspek tersebut Cuma ditujukan untuk umum atau

masyarakat saja.

a. Dilihat dari proses kegiantannya

Ditinjau dari proses kegiatan dalam usaha mencapai cita- citanya

sebagai badan usaha, dapat dengan jelas terlihat perbedaan antara

koperasi dan non koperasi tersebut. Dalam hubungan ini beberapa

dimensi dapat digunakan sebagai variabel yang memperjelas perbedaan

dimaksud yaitu antara lain:

1) Dimensi usaha

2) Dimensi ketatalaksanaan usaha

3) Dimensi dasar keyakinan usaha

4) Dimensi kemanfaatan usaha

5) Dimensi modal kerja

6) Dimensi pembagian sisa hasil usaha (surplus)

7) Dimensi sikap terhadap pasar

Page 28: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

12

8) Dan Dimensi tujuan usaha

b. Dilihat dari dimensi kekuasaan

1) Koperasi dilihat dari dimensi kekuasaan tertinggi dalam

menentukan kebijaksanaan usaha, perbedaannya bahwa dalam

koperasi adan ditangan para anggota melalui alat kelengkapan

koperasi yang disebut rapatan anggota tahunan.

2) Non Koperasi, sedangkan dalam badan usaha non koperasi

kekuasaan tersebut berada pada para pemegang saham.

Disamping itu bekerjanya kekuasaan tersebut didalam koperasi

didasarkan pada prinsip satu orang satu suara, sedangkan bagi no

koperasi hal itu atas dasar besarnya jumlah modal (uang) yang

diinvestasikan melalui saham- saham.

c. Dilihat dari dimensi usaha

Dari dimensi usaha dapat ditinjau perbedaannya yaitu:

1) Koperasi usahnya ditujukkan kepada dua sektor yakni sektor

interm (anggota) dan sektor ekstern (bukan anggota/umum).

2) Sedangkan bagi non-koperasi aspek tersebut ditujukan untuk

umum atau masyarakat saja.

d. Dilihat dari dimensi ketatalaksanaan usaha

Perbedaan koperasi dan non koperasi dilihat dari dimensi

ketatalaksanaan usaha, koperasi pada prinsipnya ialah (open

management) keterbukaan manajemen. Sebaliknya pada non

koperasi dimensi ketatalaksanaan usah ini ialah bersifat tertutup. Dari

dimensi dasar keyakinan usaha, maka pada koperasi labih

Page 29: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

13

mengutamakan pada kekuatan sendiri. Sedangkan non koperasi

mendasarkan keyakinan usahnya pada kekuatan modal dan pasar.

e. Dilihat dari dimensi kemanfaatan usaha

Bila dilihat dari dimensi kemanfaatan usaha maka perbedaannya

bahwa bagi koperasi usahnya bermanfaat baik anggotanya dan juga

masyarakat, sedangkan pada non koperasi kemanfaatan usaha

tersebut tertuju kepada pemilik modal dan masyarakat. Apabila

didasarkan pada modal usah maka koperasi mengutamakan

perolehan modal usahanya dari simpanan para anggota. Sedangkan

non koperasi akan memperoleh modal usahanya dari masyarakat

yang membeli saham-sahamnya.

f. Dilihat dari keuntungan

Dalam pembahasan keuntungan maka dalam koperasi didasarkan

pada banyaknya jasa anggota sedangkan pada badan usaha non

koperasi berdasarkan pada modal yang disetorkan. Demikian pula

bila dilihat dari dimensi sikap keduanya terhadap pasar, pada

koperasi maka dijalin koordinasi antar koperasi, sedangkan pada

usaha non koperasi sikapnya terhadap pas ialah persaingan yang

murni.

g. Dilihat dari tujuan usaha

Terakhir perbedaan koperasi dan non koperasi ini juga jelas bila

dilihat dari dimensi tujuan usaha yakni tujuan didirikannya koperasi

ialah untuk memberikan pelayanan, sedangkan pada non koperasi

tujuan usahnya ialah untuk mencari keuntungan yang sebesar-

besarnya.

Page 30: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

14

Pada prinsipnya, perbedaan koperasi dan non koperasi yang

ditinjau dari beberapa dimensi seperti yang telah diuraikan diatas bisa

dijadikan menjadi tolak ukur, apakah suatu badan usaha yang

menemakan dirinya sebagai koperasi melaksanakannya secara

konsisten atau tidak dalam kaitan ini. Menurut Charles Gide

mengemukakan bahwa, koperasi harus setia pada dirinya dan tidak

menyimpang menjadi bentuk lain dan untuk itu nilai- nilai yang

dianutnya harus merupakan realitas hidup dalam kegiatan maupun

tingkah laku orang-orang koperasi.

5. Struktur Organisasi Koperasi

Struktur adalah kata lain bagan atau susunan. Sedangkan istilah

Organisasi berasal dari kata bahasa Yunani “Organon” yang maksudnya

alat/perkakas. Dengan demikian Organisasi dapat diartikan “Suatu alat yang

digunakan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Oleh sebab itu struktur organisasi dapat dijelaskan suatu susunan dari alat

yang digunakan untuk rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 31: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

15

Bentuk Struktrur Organisasi Koperasi

Gambar 2.1.

Keterangan: A = Anggota DP = Dewan Penasehat

RA = Rapat Anggota M = Manajer

BP = Badan Pemeriksa KB = Kepala Bagian

P = Pengurus P = Pegawai

Page 32: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

16

a. Anggota Koperasi

Keanggotaan Koperasi dapat terdiri dari :

1) Orang-orang

2) Badan-badan Hukum koperasi.

Sebagai buktinya, masing-masing harus tercatat didalam “buku

daftar anggota” yang diselenggrakan oleh pengurus

berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pejabat.

Keanggotaan ini berdasarkan kepada adanya persamaan

kepentingan dalam usaha dengan alasan keanggotaan ini tidak

boleh dipindahkan. Disamping itu kartu tanda anggotanya

adalah berdasarkan pada “atas nama”, oleh karena itu tidak

dapat diwakilkan kepada orang lain. Keanggotaan juga tidak

dapat secara otomatis berpindah tangan kepada ahli waris

kecuali bahwa boleh dipindahkan. Terdaftarnya badan hukum

koperasi diatas maka padanya melekat beberapa kewajibandan

hak baik yang diatur dalam perundang-undangan maupun

dalam AD/ART.

b. Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan salah satu “alat perlengkapan

organisasi” disamping Pengurus dan Badan Pemeriksa, juga

merupakan kekusaan tertinggi dalam kehidupan koperasi dimana

setiap anggota berhak atas satu suara. Keputusan Rapat Anggota

sedapat mungkin diambil berdasarkan permusyawaratan, atau

terkendali dengan istilah, musyawarah untuk mufakat. Namun bila

tidak tercapai, diputuskan dengan suara banyak. Hubungan ini

Page 33: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

17

terbuka kemungkinan pemungutan suara dalam masalah-masalah

yang sulit dibenarkan. Pemungutan suara di atas dipraktikan „satu

orang satu suara‟. Bila anggota koperasi berupa badan hukum dan

koperasi tingkat atasnya, diterapkan system suara seimbang yang

diatur dengan baik dalam AD, yaitu berdasarkan jumlah anggota

yang ada dalam masing-masing koperasi yang menjadi

anggota. Selain para anggota sendiri, yang menghadiri Rapat

Anggota adalah termasuk alat pelengkap organisasi koperasi

lainnya beserta para pejabat dan peninjau serta undangan lainnya.

c. Badan Pemeriksaan

Setelah perlimpahan tugas, tanggung jawab dan wewenang

dari RA, maka masing-masing penerima limpahan tersebut yang

tak lain adalah pengurusan dan BP, segera pula menyusun

rencana operasionalnya. Pengurus yang bertugas sebagai

pelaksana operasional dibidang usaha, organisasi dan tugas yang

bersifat memajukan koperasi.

Sebagai alat perlengkapan organisasi yang tidak kalah

pentingnya dan berdiri sejajar dengan pengurus Badan Pemeriksa.

Pentingnya keberadaan badan ini, ditujukkan dalam peraturan

perundang-undangan perkoperasian yang berlaku yang mengatur

semua aspek dalam kedudukannya (pada prinsipnya dapat

disebut) sebagai Lembaga Pengawas. Umpamanya mulai Pasal 19,

tentang alat perlengkapan koperasi, Pasal 27 tentang pemilihan

anggotanya (ayat 1), tentang jabatan agar tidak overlapping (ayat

2), tentang persyaratan keanggotaanya dan masa jabatannya

Page 34: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

18

(ayat 3), pasal 28 tentang tugas pasal 29 tentang wewenang

dan pasal 30 tentang kerahasiaan laporannya. Semua pasal pasal

tersebut diatur dalam Undang-undang No.12 Tahun 1967.

d. Pengurus

Sebagaimana telah diuraikan dimuka, pengurus koperasi dipilih

dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Dalam praktiknya

mungkin anggota yang berhak dipilih tidak selalu mempunyai

keahlian serta kemampuan manajemen. Kondisi seperti ini

membuka kemungkinan untuk menunjuk pengurus yang bukan

anggota koperasi. Pengangkatan pengurus yang bukan berasal dari

anggota sendiri seperti ini hanya bersifat temporer. Koperasi

berkewajiban menyiapkan mendidik dan melatih calon pengurus

yang berasal dari anggota koperasi.

e. Dewan Penasehat

Rapat Aggota dapat membentuk penasehat demi kepentingan

koperasi pada umumnya. Pengurus pada khususnya. Untuk

keperluan ini dapat diangkat Dewan Penasihat yang anggotanya

berasal dari organisai koperasi sesuai dlengan keahliannya.Para

anggota Dewan Penasehat ini tidak diberi gaji kecuali hanya

berupa honorarium yang diusulkan pengurus dan disetujui Rapat

Anggota. Di samping itu Dewan Penasehat juga tidak

menerima hasil dari SHU dan tanpa hak suara baik dalam Rapat

Anggota dan RAT. Tugas utama Dewan Penasehat (sehingga

disebut sebagai Lembaga/Dewan Penasehat) adalah mengajukan

Page 35: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

19

saran yang berguna bagi upaya pengurus mengatasi persoalan

dalam kegiatan sehari-hari.

f. Manajer dan Karyawan Lainnya

Posisi peran pengurus dan manajer koperasi di Indonesia

sangat strategis dan struktural. Hal ini sesuai dengan kewenangan

yang dilimpahkan kepadanya oleh Top Manajemen Koperasi

untuk menjalankan usaha, baik dimensi ideal maupun ekonomi

koperasi. Dengan itu keterbatasannya, waktu, keahlian dan lain-lain

serta kemajuan manajemen umumnya, pengurus dapat

memberikan wewenangnya kepada manajer, khusus untuk

menjalankan perusahaan (bidang ekonomi) koperasi. Dengan

demikian karyawan-karyawan (termasuk manajer) koperasi ini

merupakan tenaga professional dalam menjalankan kebijakan

pengurus. Mereka diangkat dan diberhentikan dan bertanggung

jawab kepada pengurus.

B. Koperasi Simpan Pinjam

1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam (KPS)

Koperasi Simpan Pinjam ( KSP) adalah lembaga keungan bukan

bank yang berbentuk koperasi dengan kegiatan usaha menerima

simpanan dan memberikan pinjaman uang kepada para anggotanya

dengan bunga yang rendah.

Koperasi simpan pinjam atau biasa disebut koperasi kredit merupakan

suatu bentuk koperasi yang berdiri sendiri dimana anggotanya adalah

orang-orang atau badan-badan yang tergabung dalam koperasi

Page 36: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

20

tersebut. Mereka yang tidak terdaftar sebagai anggota tidak bisa

menyimpan atau meminjam uang dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

Menurut Ninik Widiyanti & Sunindhia (2009) mengemukakan bahwa

koperasi simpan pinjam yaitu suatu usaha yang bergerak dalam bidang

pengumpulan modal dengan cara tabungan dan pinjaman dari

anggotanya. Tujuan pengumpulan dana tersebut yaitu untuk

memudahkan para anggotanya agar mendapatkan modal usaha yang

pruduktif dan menambah kesejahteraan.

2. Modal Koperasi Simpan Pinjam

Sumber permodalan koperasi simpan pinjam berasal dari dua sumber,

yaitu dari modal pinjaman dan dari modal sendiri. Modal pinjaman adalah

modal yang dihimpun dari para anggota, koperasi lain, dan lembaga

keuangan lain seperti Bank.

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari para anggota koperasi,

yaitu berupa simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan sukarela, dan

hibah.

Secara ringkas, berikut adalah beberapa sumber modal koperasi :

a. Simpanan Pokok, yaitu simpanan wajib sejumlah uang yang harus

dibayar oleh para anggota saat pertamakali bergabung menjadi

anggota koperasi dan tidak dapat diambil kembali selama menjadi

anggota. Besar simpanan pokok masing-masing anggota nilainya

sama.

b. Simpanan Wajib, yaitu simpanan wajib sejumlah uang yang harus

diserahkan para anggota koperasi setiap periode waktu tertentu dan

dengan nominal tertentu.

Page 37: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

21

c. Simpanan bebas/sukarela, yaitu simpanan yang diberikan para

anggota koperasi secara sukarela dan bisa diambil kembali kapan

saja.

d. Hibah/Donasi, yaitu uang atau barang modal yang memiliki nilai yang

diterima dari pihak pemberi dan sifatnya tidak mengikat.

3. Fungsi Koperasi Simpan Pinjam

Pada pelaksanaannya koperasi ini memiliki beberapa peranan dan

fungsi yang sangat penting bagi para anggotanya. Berikut ini adalah fungsi

koperasi simpan pinjam terhadap anggotanya:

a. Peran dan Fungsi Simpanan

1) Uang yang disimpan lebih aman, terjamin, dan produktif.

2) Uang simpanan di koperasi bisa menjadi investasi untuk masa tua

karena besarnya akan terus bertambah.

3) Semua uang simpanan di koperasi dapat diambil seluruhnya jika

ingin berhenti menjadi anggota.

4) keinginan untuk menabung uang kepada para anggota.

4. Keanggotaan Koperasi

Konteks Koperasi Menurut UU. 25 Tahun 1992. Anggota dan

keanggotaan koperasi simpan pinjam menjadi isu sentral dalam

penyelenggaraan kegiatan usaha pada Koperasi Simpan Pinjam/usaha

simpan pinjam (KSP/USP). Isu ini pada mulanya berkembang menjadi

konteks permasalahan yang cukup kompleks oleh karena perkembangannya

kegiatan usaha koperasi pada dasarnya adalah anggota koperasi itu sendiri.

Landasan Yuridis penyelenggaraan KSP menjadi titik tolak utama, apakah

KSP tersebut memiliki prinsip prinsip yang selaras dengan UU No. 25

Page 38: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

22

Tahun 1992 tentang koperasi. Dasar hukum tersebut juga sangat penting

untuk melihat eksitensi anggota KSP, serta dampak kegiatan usaha KSP

kepada mereka. Untuk itu dalam PP No. 9 Tahun 1999 yang mengatur

mengenai keanggotaan KSP perlu untuk dicermati bagaimana

konsitensisnya terhadap prinsip dasar koperasi menurut UU No. 25 Tahun

1992.

a. Anggota Koperasi dan Anggota KSP

UU No. 25 Tahun 1992 diatur mengenai keanggotaan didalam

koperasi. Adapun yang dimaksud dengan anggota koperasi adalah

pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (pasal 17 ayat 1),

dengan ketentuaan bahwa mereka adalah setiap warga Negara yang

Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang

memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

Pasal 18 ayat 2.

Sementara itu, didalam PP No. 9 Tahun 1995, tidak diatur

secara terperinci dan lebih detail mengenai siapa yang dimaksud

sebagai anggota koperasi simpan pinjam secara khusus. Hal ini

sebagai bentuk keterikatan PP dengan UU Koperasi, sehingga secara

keanggotaan KSP adalah sebagaimana yang diatur dalam UU

Koperasi. Akan tetapi yang perlu dicermati adalah apakah memang

benar bahwa keanggotaan koperasi yang dimaksud oleh PP adalah

sejalan dengan UU Koperasi. Problematika ini dapat dilihat dalam

Pasal 18 ayat (1) PP tersebut menyatakan bahwa kegiatan usaha

simpan pinjam dilaksanakan dari dan untuk anggota, calon anggota

koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan anggotanya. Didalam

Page 39: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

23

pasal ini kemudian dikenal adanya anggota dan calon anggota

koperasi simpan pinjam. Didalam penjelasan Pasal 18 ayat (1)

tersebut diterangkan bahwa yang dimaksud calon anggota adalah

orang yang telah melunasi simpanan pokok kepada koperasinya,

tetapi secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan

administratif, antara lain belum menandatangani Buku Daftar

Anggota.

Pasal 18 ayat 2 kemudian mengharuskan bahwa calon anggota

yang telah membayar penuh simpanan pokok, maksimal 3 bulan

setelahnya harus diangkat menjadi anggota.

b. Anggota dalam Kegiatan Usaha KSP

Berkaitan dengan kegiatan usaha, yang kemudian menjadi

pernyataan adalah calon anggota memiliki hak dan kewajiban yang

sama dengan yang sudah menjadi anggota. Pasal 20 UU No. 25

Tahun 1992 ditentukan bahwa anggota memiliki hak dan

kewajibannya, kewajiban anggota salah satunya adalah turut

berpatisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh

koperasi. Disisi yang lain anggota berhak untuk memanfaatkan

koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama

anggota. Lain halnya pada ketentuaan tentang kegiatan usaha didalam

PP No.9 Tahun 1995 yang memunculkan istilah calon yang belum

memiliki kejelasan soal hak anggota dan tanggung jawab apakah

sama dengan anggota koperasi atau tidak. Kegiatan pokok KSP

adalah simpan pinjam, yang melibatkan anggota, calon anggota,

koperasi lain dan anggota koperasi lain. Pasal 18 ayat 9 Tahun 1995

Page 40: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

24

sebenarnya dalam konteks yuridis sangat menetukan kedudukan

anggota dalam setiap aktivitas kegiatan usaha koperasi simpan

pinjam. Pengutamaan pelayanan simpan pinjam kepada anggota,

bukan kepada calon anggota, menjadi titik tolak utama dalam

kegiatan usaha KSP.

Rapat Anggota Tahunan dibuat kebijakan mengenai batas

maksimum pemberian pinjaman kepada anggota, calon anggota,

koperasi lain dan anggota koperasi. Kemudian, yang diperlukan

sama khusus untuk besarnya pinjaman kepada anggota, pengurus,

dan pengawas. Sedangkan kepada calon anggota dan koperasi lain

atau anggotanya, besar pinjaman dapat pula ditentukan.

Kemampuan penarikan dana dari anggota dan calon anggotanya,

koperasi lain atau anggotanya, menentukan besaran modal yang

diperoleh oleh KSP untuk disalurkan kepada anggota yang lain

sebagai bentuk aktivitas usaha KSP yang bersangkutan. Akan tetapi,

partisipasi anggota berbeda dengan partisipasi calon anggota.

Kelemahan ketentuan diatas menempatkan anggota dalam posisi yang

lebih menguntungkan oleh karena didalam RAT, anggota memiliki

kemampuan untuk menetukan kebijakan untuk besaran pinjaman yang

diperolehnya, sementara untuk besaran pinjaman kepada calon

anggota bisa ditentukan.

C. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Menurut Ginanjar Kartasasmita, pemberdayaan adalah upaya untuk

membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi dan

Page 41: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

25

membangkitkan kesadaran akan potensi serta berupaya untuk

mengembangkan Pemberdayaan ekonomi masyarakat, didasari dari

pemahaman, bahwa suatu masyarakat dikatakan berdaya jika memiliki

salah satu atau lebih dari beberapa variabel. Pertama, memiliki

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup dan perekonomian

yang stabil. Kedua, memiliki kemampuan beradaptasi dengan perebuhan

lingkungan. Ketiga, memiliki kemampuan menghadapi ancaman dan

serangan dari luar. Keempat, memliki kemampuan bekreasi dan

berinovasi dalam mengaktualisasikan diri dan menjaga eksitensinya

bersama bangsa dan Negara lain.

Pembahasan mengenai perekonomian masyarakat ada kemungkinan

yang perlu diperhatikan. Pertama, ekonomi masyarakat itu hampir

identik dengan ekonomi pribumi Indonesia. Sementara itu masyarakat

islam sendiri merupakan 87% dari total penduduk. Dari pengertian ini

adalah bahwa jika dilakukan pembangunan nasional yang merata

seacara vertkal maupun horizontal, maka hal ini berarti juga

pembangunan ke perekonomian umat Islam.

Tidak dipungkiri oleh siapapun yang dapat berfikir jernih dan

logis, bahwa islam merupakan system hidup, ajaran islam yang terdiri

atas aturan aturan mencakup keseluruhan sisi kehidupan manusia.

Secara garis besar aturan tersebut dibagi dalam tiga bagian yaitu,

aqidah, akhlak, dan syariah yang terdiri atas bidang mauamalah

(sosial), dan bidang ibadah (ritual).

2. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

a. Perbaikan Kelembagaan (Better Institution)

Page 42: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

26

Dengan perbaikan aktivitas perilaku/perilaku yang dilakukan,

diharapkan bisa memperbaiki kelembagaan dan juga pengembangan

jejaring kemitraan usaha.

b. Perbaikan Usaha (Better Business)

Perbaikan pendidikan (semangat dalam belajar), diperbaikinya

aksesbisnislitas, aktivitas dan perbaikan kelembagaan, diharapkan

bisa memperbaiki bisnis yang dijalankan.

c. Perbaikan Lingkungan (Better Environment)

Perbaikan pendapatan diharapkan bisa memperbaikan lingkungan

(fisik dan sosial) karena kerusakan lingkungan biasanya dikarenakan

adanya kemiskinan atau penghasilan yang terbatas.

d. Perbaikan Kehidupan (Better Living)

Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik,

diinginkan bisa memperbaiki kondisi kehidupan masing masing

masyarakat dan keluarga.

e. Perbaikan Masyarakat (Better Community)

Kehidupan yang lebih baik sangat terdukung jika lingkungan fisik dan

sosial yang ada juga lebih baik, hal ini diharapkan bisa terwujudnya

kehidupan masyarakat yang lebih baik juga.

D. Kesejahteraan Masyarakat

1. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Undang-undang No. 11 tahun 2009, tentang

kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak

Page 43: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

27

dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan

fungsi sosialnya.

2. Model Kesejahteraan Masyarakat

Keluarga Sejahtera didefinisikan persis tentang dalam Pasal 1 Ayat

11 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992. Bunyinya adalah sebagai

berikut. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan

atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup

spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, seimbang antara anggota

dan antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.Secara

lebih rinci yang dimaksud dengan tahapan percapaian tingkat

kesejahteraan keluarga adalah sebagai berikut (Kantor Menteri Negara

Kependudukan/BKKBN, 1997).

Keluarga prasejahtera yaitu keluarga keluarga yang belum dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan dasarnya seperti

kebutuhan agama, pangan, sandang, dan kesehatan.

Keluarga sejahtera tahap I adalah keluarga yang telah dapat memenuhi

kebutuhan dasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial

psikologisnya.

Keluarga sejahtera tahap II yaitu keluarga yang dapat memenuhi

seluruh kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi

belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangannya seperti menabung

dan memperoleh informasi.

Keluarga sejahtera tahap III yaitu keluarga yang dapat memenuhi

kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis, dan kebutuhan

Page 44: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

28

pengembangan, namun belum dapat memberikan sumbangan

maksimal terhadap masyarakat.Keluarga sejatera tahap III plus yaitu

keluarga yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan, meliputi kebutuhan

dasar, sosial psikologis, dan pengembangan, serta dapat memberikan

sumbangan nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Tahap keluarga sejahtera didentifikasi dengan menggunakan 13

variabel. Variabel tersebut meliputi, agama, pangan, sandang, papan,

kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, tabungan, interaksi dalam

kelurga, interaksi dengan lingkungan, informasi, transportasi, dan peranan

dalam masyarakat. Ketigabelas variabel tersebut kemudian dituangkan

menjadi 23 item yang terbagi kedalam empat kelompok. Setiap kelompok

mengukur tingkat kesejahteraan keluarga.

Kelompok tersebut juga disusun secara hierarkis mulai dari item

untuk mengukur keluarga sejahtera tahap I, II, III, dan III+. Bila sebuah

kelurga memenuhi semua kriteria seperti tertuang dalam item

kelompok I, keluarga tersebut telah dianggap masuk dalam kategori

keluarga sejahtera tahap I. Bila ada salah satu sistem yang tidak

terpenuhi, keluarga yang bersangkutan masuk dalam tahapan keluarga

prasejahtera. Untuk dapat masuk dalam kategori kelurga sejahtera tahap

II, sebuah kelurga harus memenuhi semua kriteria atau item tahap I

dan II.

Bila ada salah satu kriteria tahap II yang tidak terpenuhi, keluarga

tersebut hanya terkategori ke dalam tahap I. Untuk dapat masuk kategori

III, keluarga harus memenuhi kriteria tahap I, II, dan III.

Page 45: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

29

Demikian juga untuk masuk kategori III+, yang harus dipenuhi

adalah kriteria tahap I, II, III, dan III+. Salah satu ciri dari

pengukuran keluarga sejahtera dengan model ini adalah ketatnya

kriteria yang harus dipenuhi dan disusun secara hierarkis. Jadi,

meskipun sebuah keluarga memenuhi kriteria tahap II, III, dan III.

E. Tinjauan Empiris

Untuk membantu memahami seberapa penting penelitian ini, maka kami

akan memperlihatkan beberapa hasil dari penelitian terdahulu dan hasil

kesimpulannya:

Tabel 2.1.

Tinjauan Empiris

No

Nama Peneliti/ Tahun

Judul Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1. Himawan Arifianto. (2015)

Peran Koperasi Simpan Pinjam dan Efektifitas Kredit dalam meningkatkan kesejahteraan anggota (studi pada koperasi simpan pinjam lestari mandiri kecamatan lawang kanupaten Malang)

Metode yang digunakan menggunakan metode kualitatif (penjelasan).

Ksp Lestari mandiri memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.Upaya yang dilakukan yaitu tidak hanya memberikan kredit tetapi juga memberikan pendampingan dalam rangka untuk penggunaan kredit yang telah diberikan.

2. Endi Sarwoko. (2009)

Analisis peran koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam dalam upaya pengembangan. UMKM di kabupaten Malang.

Metode deskriptif kualitatif

Ksp memiliki peran yang cukup besar dalam pemenuhan permodalan UMKM di kabupaten Malang,ditujukan dari kemampuan Ksp dalam menyalurkan kredit modal kerja ke UMKM sebesar

Page 46: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

30

79,81% dari total kredit yang disalurkan.

3. Rita Armani, (2007)

Peran Koperasi Simpan Pinjam Kharisma Sejati terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil dipasar dasan agung mataram

Metode penelitian ini menggunakan kualitatif

Ksp Kharisma Sejati memiliki peran yang cukup berarti dalam meningkatkan pendapan pedagang kecil dipasar agung mataram dibuktikan dengan bertambahnya beberapa komoditi yang dijual.

4. Zakiatun. (2005)

Dimensi-dimensi ekonomi islam dalam praktek simpan pinjam pada koperasi negeri BKKBN Praya.

Penelitian yang dilakukan sama-sama dilakukan dikoperasi dengan metode kulitatif

Penerepan kerja koperasi pegawai negeri BKKBN Praya sudah sebagian besar sesuai dengan koperasi dalam islam yang ditekankan dalam skripsi ini agar kegiatan koperasi sesuai dengan konsep ekonomi islam,dan sisa hasil usaha atau keungan yang diperoleh benar-benar atas ridho Alla swt.

5. Suhainiwati, (2002)

Sistem simpan pinjam koperasi kelompok tani rantai emas didesa ganti.

Dalam penelitian ini obyek peneliti sama pada koperasi namun berbeda tempat dan menggunakan metode kualitatif

Sistem simpan pinjamyang dilakukan oleh koperasi kelompok tani rantai emas memiliki dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dalam system simpan pinjam tersebut dan menyebabkan terjadinya simpan pinjam didesa ganti karena masyarakat tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-hari.

Page 47: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

31

Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

F. Kerangka Konsep

Koperasi merupakan kumpulan aktivitas yaitu anggota, pengurus, dan

pengelola dalam menjalankan usaha, maka semakin banyak karyawannya

semakin besar koperasi tersebut. Keberhasilan koperasi sangat bergantung

pada kerjasama ketiga unsur organisasi koperasi, yaitu anggota, pengurus,

dan pengelola dalam mengembangkan organisasi yang pada akhirnya

memberikan imbalan yang sesuai kepada para anggota. Anggota yang

sangat mengharapkan komitmen yang tinggi dari para pengelola yaitu

pelayanan kepada setiap anggota ataupun calon anggota, maka manajemen

koperasi merupakan kesatuan dari ketiga pihak tersebut.

Gambar 2.2

Peran Koperasi

Page 48: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini digolongkan dalam penelitian kualitatif, definisi dari kualitatif

sendiri menurut Arikunto (2007) dalam Rohman (2011) yaitu penelitian yang

pada hasil akhirnya dinyatakan dengan tolak ukur yang sudah ditentukan.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang berbentuk kata dan kalimat.

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu, karena data

yang dihimpun dalam bentuk konsep, yaitu berupa kata tertulis atau

lisan dari orang orang dan perilaku yang telah diamati. Pengolahan data

yang dilakukan secara langsung dikerjakan dilapangan dengan cara

mencatat dan mendeskripsikan sehingga sesuai untuk menganalisa dan

mengidentifikasi hal-hal yang terjadi dan masalah yang berkaitan dengan

judul penelitian.

B. Fokus Penelitian

Berangkat dari rumusan masalah yang telah diuraikan, serta untuk

memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti memfokuskan

penelitiannya yaitu seberapa besar peranan koperasi simpan pinjam dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Pinrang.

C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Pinrang. Lokasi ini

dipilih sebagai lokasi penelitian karena lokasi tersebut terdapat banyak

anggota koperasi simpan pinjam (KSP) Al-Azhar. Adapun penelitian ini

dilakukan selama 1 (satu) bulan.

Page 49: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

33

D. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang

diteliti. Pengambilan data primer ini melalui observasi dan wawancara

langsung dengan anggota dan calon anggota KSP Al- Azhar yang

berhubungan dengan penelitian ini.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak

langsung penelitian dari subyek data ini berwujud dokumentasi atau data

laporan yang telah tersedia.

E. Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ini yang dimaksud dengan data adalah

segala infomasi baik lisan maupun tulisan. Bahkan bisa berupa gambar

atau foto, yang berkontribusi untuk menjawab masalah penelitian yang

dinyatakan didalam rumusan masalah atau fokus penelitian.

Ada 3 teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data :

1. Observasi

Merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian

kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan yang menggunakan

panca indra bisa dengan, penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk

memperoleh informasi yang terkait dengan penelitian.

2. Wawancara

Wawancara juga merupakan alat untuk pengumpulan data dengan

komunikasi atau interaksi dalam mengumpulkan informasi dengan cara

tanya jawab antara peniliti dengan informan atau subyek penelitian.

Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini wawancara bisa kita

lakukan dengan bertatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada

Page 50: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

34

hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi

secara dalam tentang sebuah tema yang diangkat dalam penelitian.

3. Dokumentasi

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi dapat diperoleh

lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto,

hasil rapat, cenderamata, dan jurnal kegiatan. Dokumentasi seperti ini

dapat dipakai untuk mendapatkan informasi yang terjadi dimasa silam.

F. Instrument Penelitian

Menurutu Arikunto (2006 :134) yang dimaksud instrumen adalah “alat

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan

pengumpulan data agar menjadi mudah dan sistematis. Maka, instrumen

peneliti adalah alat bantu yang digunakan peneliti guna membantu dan

mempermudah dalam pengumpulan data penelitian”.

Adapun instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Telepon genggam

2. Kamera

3. Laptop

G. Teknis Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif

deskriptif dalam menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara

dengan informan di deskriptifkan secara menyeluruh. Data wawancara

dalam penelitian ini adalah sumber data utama yang menjadi bahan analisis

data untuk menjawab masalah penelitian.

Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan

informan. Setelah wawancara, peneliti membuat hasil wawancara dengan

cara memutar kembali video wawancara kemudian menuliskan kata-kata yag

Page 51: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

35

sesuai dengan apa yang ada di video tersebut. Setelah peneliti menulis hasil

wawancara selanjutnya peniliti membuat reduksi data dengan cara abstraks,

yaitu mengambil data yang sesuai dengan konteks penelitian dan

mengabaikan data yang tidak diperlukan.

Page 52: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kabupaten Pinrang

Ada beberapa versi mengenai asal pemberian nama Pinrang yang

berkembang di masyarakat Pinrang sendiri. Versi pertama menyebut

Pinrang berasal dari bahasa Bugis yaitu kata “benrang” yang berarti “air

genangan” bisa juga berarti “rawa-rawa”. Hal ini disebabkan pada awal

pembukaan daerah Pinrang masih berupa daerah rendah yang sering

tergenang dan berawal. Versi kedua menyebutkan bahwa ketika Raja

Sawitto bernama La Dorommeng dan La Paleteange, bebas dari

pengasingan dari Kerajaan Gowa. Kedatangan disambut gembira namun

mereka terheran karena wajah raja berubah dan mereka berkata “Pinra

bawangngi tappana puatta pole Gowa”, yang artinya berubah saja

mukanya Tuan Kita dari Gowa. Setelah itu rakyat menyebut daerah

tersebut sebagai Pinra yang artinya berubah, kemudian lambat laun

menjadi Pinrang.

Sumber lain mengatakan pemukiman Pinrang yang dahulu rawa

selalu tergenang air membuat masyarakat berpindah-pindah mencari

pemukiman bebas genangan air, dalam bahasa Bugis disebut “Pinra-

Pinra Onroang”. Setelah menemukan pemukiman yang baik, maka

tempat tersebut diberi nama: Pinra-pinra.

Pada masa penjajahan, Cikal bakal Kabupaten Pinrang berasal

dari Onder Afdeling Pinrang yang berada di bawah afdeling Pare-Pare,

yang merupakan gabungan empat kerajaan yang kemudian menjadi self

Page 53: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

37

bestuur atau swapraja, yaitu Kassa, Batulappa, Sawitto dan Suppa yang

sebelumnya adalah anggota konfederasi kerajaan Massenrengpulu

(Kassa dan Batulappa) dan Ajatappareng (Suppa dan Sawitto).

Selanjutnya, Onder Afdeling Pinrang pada zaman pendudukan Jepang

menjadi Bunken Kanrikan Pinrang dan pada zaman kemerdekaan

akhirnya menjadi Kabupaten Pinrang.

Pada tahun 1952 terjadi perubahan daerah di Sulawesi Selatan,

pembagian wilayahnya menjadi daerah swatantra. Daerah swantantra

yang dibentuk adalah sama dengan wilayah afdeling. Perubahan adalah

kata afdeling menjadi swatantra dan Onder Afdeling menjadi kewedaan.

Dengan perubahan tersebut maka Onder Afdeling Pinrang berubah

menjadi kewedanaan Pinrang yang membawahi empat swapraja dan

beberapa distrik.

Pada tahun 1959 keluarlah undang-undang nomor 29 tahun 1959

yang berlaku pada tanggal 4 Juli 1959 tentang pembentukan daerah-

daerah tingkat II di Sulawesi termasuk membentuk Daerah Tingkat II

Pinrang. Pada tanggal 28 Januari 1960, keluar surat Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor: UP-7/3/5-392 yang menunjuk H.A. Makkoelaoe

menjadi Kepala Daerah Tingkat II Pinrang, karena pada saat itu unsur

atau organ sebagai perangkat daerah otonomi telah terpenuhi maka

tanggal tersebut dianggap sebagai tanggal berdirinya Kabupaten Pinrang.

Page 54: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

38

2. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pinrang, 2017

Tabel 2.2.

No Kecamatan Luas (km2) Persentase

1. Suppa 74,20 3,78

2. Mattiro Sompe 96,99 4,94

3. Lanrisang 73,01 3,72

4. Mattiro Bulu 132,49 6,75

5. Watang Sawitto 58,97 3,01

6. Paleteang 37,29 1,90

7. Tiroang 77,73 3,96

8. Patampanua 136,85 6,98

9. Cempa 90,30 4,60

10 Duampanua 291,86 14,88

11. Batulappa 158,99 8,10

12. Lembang 733,09 37,37

Total 1.961,77 100,00

Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pinrang

Page 55: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

39

3. Penduduk Kabupaten Pinrang

Tabel 2.3.

Kepadatan Penduduk Kecamatan di Kabupaten Pinrang pada tahun 2017

No. Kecamatan Kepadatan Penduduk

1 Suppa 436,15

2 Mattiro Sompe 296,09

3 Lansrisang 244,97

4 Mattiro Bulu 214,57

5 Watang Sawitto 955,21

6 Paleteang 1090,24

7 Tiroang 288,31

8 Patampanua 243,6

9 Cempa 201,69

10 Duampanua 157,78

11 Batulappa 63,91

12 Lembang 54,61

Jumlah 190,94

Sumber: BPS Kabupaten Pinrang

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa daerah yang memiliki penduduk

terbanyak terdapat di tiga kecamatan Paleteang sebesar 1090,54 orang,

Kecamatan Watang Sawitto sebesar 955,24 orang, Kecamatan Suppa

sebesar 436,15 orang.

4. Visi Misi Pemerintah Kabupaten Pinrang

a. Visi Pemerintah Kabupaten Pinrang

1) Masyarakat Sejahtera

Sebagai tujuan utama pembangunan yang hendak dicapai,

maka Pemerintahan Kabupaten berkewajiban menghadirkan tindakan

nyata membangun kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

Page 56: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

40

lebih baik sehingga 5 tahun kedepan jumlah masyarakat miskin

berkurang, produktivitas dan pendapatan masyarakat meningkat,

tingkat pengangguran menurun, jumlah masyarakat terdidik

meningkat, derajat kesehatan masyarakat meningkat, akses

masyarakat terhadap pelayanan publik yang dibutuhkan makin

mudah, serta keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat makin

membaik. Demikian pula halnya dengan kesejahteraan seluruh

jajaran aparat pemerintahan pada semua tingkatan pun meningkat.

2) Masyarakat Religius

Bahwa 5 tahun ke depan diharapkan akan tetap tercipta

atmosfir Kerohaniaan masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten

Pinrang yang semakin bernilai ketaqwaan, amal dan ibadah sebagai

buah dari meningkatnya kaulitas iamn, akhlak dan moralitas

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

3) Masyarakat Harmonis

Bermakna Terwujudnya ketenttraman hidup masyarakat karena

terbangunnya tatanan kehidupan yang memiliki sikap kebersamaan,

persaudaraan, kepeduliaan, kesetiakawanan sosial, rukun dan

toleran serta mencintai kearifan budaya dan lingkungan alam

kehidupannya.

4) Masyarakat Mandiri dan Tangguh

Bahwa pembangunan kabupaten pinrang 5 tahun kedepan

akan menciptakan kondisi bagi munculnya prakarsa-prakarsa

masyarakat, keswasyaan, semangat gotong royong, kemampuan

Page 57: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

41

beradaptasi serta tanggap terhadap perubahan-perubahan sosial,

ekonomi, dan ekologi.

5) Pengelolaan Potensi Daerah

Faktor terpenting bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat

Kabupaten Pinrang 5 tahun kedepan adalah kesiapan serta

kesungguhan Pemerintah Kabupaten bersama masyarakat

mengelola potensi lainnya agar dapat memberi manfaat sebesar-

besarnya bagi kesejateraan masyarakat dan kemajuaan daerah

secara berkelanjutan.

b. Misi Pemerintah Kabupaten Pinrang

1) Memantapkan sistem birokrasi yang baik dan akuntabel,

berorintasi pelayanan prima yang didukung dengan teknologi

informasi dan komunikasi (E-Governace).

2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan dasar

dibidang Pendidikan dan Kesehatan.

3) Memperkuat peran lembaga ke-agamaan, lembaga adat, lembaga

sosial kemasyarakatan, organisasi politik, PKK, kepemudaan, dan

pers dalam mendukung upaya-upaya pembangunan daerah

secara umum, dan pembangunan akhlak, moral, karakter, seni

budaya, serta penguatan kesetiakawanan sosial secara khusus.

4) Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kawasan

produksi pertanian, perkebunan, perikanan,dan peternakan

pemberdayaan Koperasi, UMKM, indsutri kecil, indsutri skala

rumah tangga, jasa, ekonomi kreatif, dan parawisata dengan

mengandalkan partisipasi masyarakat dalam rangka peningkatan

Page 58: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

42

produktifitas, menumbuhkan kemandirian dan peningkatan

kesejahteraan secara berkelanjutan.

5) Melanjutkan, mengembangkan, memperbaiki, memelihara dan

mengatasi kesenjangan infrastruktur dan sarana prasarana publik,

terutama diwilayah pegunungan Pinrang Utara.

6) Meningkatkan kemampuan masyarakat bersama pemerintah

mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka

pelestarian ekosistem, pengurangan resiko bencana dan adaptasi

perubahan iklim.

7) Membangun Sekolah Tinggi Pertanian (Agrokompleks) yang

ditunjang dengan Teknologi Informasi sebagai pusat pendidikan,

pelatihan dan pengembangan Pertanian Terapan dalam upaya

mendukung Kabupaten Pinrang sebagai Poros Utama Pemenuhan

Pangan Nasional serta Kawasan Pengembangan Ekonomi

sejumlah Komoditas Unggulan.

B. Peran Koperasi Simpan Pinjam dalam Memberdayakan Ekonomi

Masyarakat di Kabupaten Pinrang

Koperasi sangat berperan penting ditengah masyarakat terutama dalam

proses berlangsungnya perekonimian ditengah-ditengah masyarakat.

Hampir semua lapisan masyarakat mengenal koperasi, walaupun

mendefinisikan koperasi dipahami secara berbeda-beda tetapi secara umum

koperasi dikenal sebagai suatu perbankan yang mempunyai hubungan erat

dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan biasa dikenal sebagai

ekonomi yang berpihak pada rakyat yaitu rakyat miskin, tentunya ekonomi

kerakyatan sangat diminati oleh kalangan menengah bawah, ekonomi

Page 59: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

43

kerakyatan berpihak pada rakyat miskin dan koperasi memperjuangkan

kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.

Untuk mengetahui seberapa besar peran Ksp Al-Azhar dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat yang sudah terdaftar sebagai

anggota. Adapun hasil wawancara dengan para anggota Koperasi Simpan

Pinjam Al-Azhar sebagai berikut:

“Ibu Sukmawati, (46 Tahun) Penjual sayur dipasar bungi, wawancara,

Kabupaten Pinrang, 2 Oktober 2019 sebagai berikut:

Nama saya ibu Sukmawati, saya sudah menjadi anggota Ksp Al-Azhar

kurang lebih 2 Tahunan dek, saya memilih untuk mengambil pinjaman di Ksp

Al-Azhar karena lebih terpercaya dan lebih mudah untuk memberi pinjaman

bagi calon anggota maupun yang sudah lama menjadi anggota, dan

Alhamdulillah semenjak adanya Kantor Ksp Al-Azhar ini saya merasa sangat

dibantu terutama dalam ekonomi dan kebutuhan sehari-hari dikeluarga saya

dek.

“Ibu Sukriati, S. Pd. (34 Tahun) Guru SD 215 Pinrang dan penjual

Kosmetik, wawancara, Kabupaten Pinrang, 2 Oktober 2019 sebagai berikut:

Nama saya Ibu Sukriati, pekerjaan saya sehari-hari adalah guru SD.

Awalnya saya hanya seorang guru SD dek dan gaji yang saya dapat sebagai

guru hanya cukup untuk kebutuhan didapur, saya sempat berfikir kalau

hanya gaji tiap bulan yang saya andalkan tidak bisa mencukupi kebutuhan

yang lain sedangkan saya punya anak dan masih punya ibu yang harus saya

penuhi kebutuhannya yang lain. Jadi saya mencoba untuk mengambil

pinjaman di Ksp Al-Azhar dan setelah mengambil pinjaman tersebut,

Alhamdulillah kebutuhan yang lain mulai terpenuhi. Selain kebutuhan yang

lain sudah terpenuhi pinjaman yang saya ambil dari Ksp Al-Azhar saya

jadikan modal untuk membuka usaha dirumah sendiri yaitu menjual

kosmetik. Jadi menurut saya dek Ksp Al-Azhar ini sangat membantu

masyarakat terutama di perekonomimya.

“Bapak Dalle, (38 Tahun) Ojek, wawancara, Kabupaten Pinrang,

3 Oktober 2019 sebagai berikut :

Nama saya pak Dalle, pekerjaan sehari-hari saya adalah ojek, saya menjadi

ojek sudah 6 Tahunan dek, hasil yang saya dapat dari mengejok itu saya

kasih ke istri untuk keperluan sehari-hari dan untuk uang jajan anak saya

disekolah. Alasan saya mengambil pinjaman diKsp Al-Azhar karena untuk

Page 60: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

44

memenuhi kebutuhan lainnya yang belum tercukupi. Jujur saja dek saya

menjadi anggota Ksp Al-Azhar itu baru sekitar 3 bulan dan selama saya

menjadi anggota Ksp Al-Azhar saya merasa lebih baik dan fikiran saya soal

ekonomi tidak menjadi beban lagi karena pinjaman yang saya ambil sangat

cukup ditambah dari hasil ojek juga. Jadi bisa dibilang Ksp Al-zhar ini sangat

membantu ekonomi masyarakat di Kabupaten Pinrang terutama saya dek,

dan juga untuk mengambil pinjaman semua dimudahkan dari berkas sampai

pencairan pinjaman. Dan yang memotivasi saya dek untuk tetap menjadi

anggota Ksp Al-Azhar itu karena saya merasa Ksp Al-Azhar ini berbeda

dengan Ksp lainnya yang sudah saya tempati untuk mengambil pinjaman

dan juga pelayanan yang diberikan petugas sangat memuaskan sehingga

anggota lainnya merasa nyaman dan saya pribadi dek. Sehingga sampai

sekarang saya masih tetap memilih menjadi bagian dari Ksp Al-Azhar ini.

“Ibu Dahlia, (40 Tahun) penjual campuran dan Ikan, wawancara,

Kabupaten Pinrang, 5 Oktober 2019.

Nama saya Ibu Dahlia, pekerjaan saya sehari-hari adalah jual campuran,

saya menjadi penjual campuran dek pada saat usia 35 tahun, sebelum

menjadi penjual campuran saya pernah menjadi penjual ikan dipasar. Tapi

karena kurang modal jadi saya berenti karena uang hasil dari jual ikan

sehari-hari harus saya bagi lagi untuk pedagang tempat saya ambil ikan dan

sisanya untuk keperluan dapur belum lagi untuk jajan anak disekolah dan itu

sama sekali tidak meningkatkan ekonomi di keluarga saya dek. Kemudian

saat itu dek ada karyawan dari Ksp Al-Azhar yang datang diwarung saya dan

menjelaskan maksudnya kerumah untuk menawarkan pinjaman modal

usaha, dan kebetulan saat itu saya sangat perlu uang untuk dirumah dan

membeli barang jualan dek. Saya mengambil pinjaman di Ksp Al-Azhar itu

pertama kalinya 500.000 ribu dan pencairanya sangat mudah dan cepat.

Alhamdulillah dek sangat berdampak karena semenjak saya menjadi

anggota Ksp Al-Azhar kebutuhan ekonomi saya sangat terbantu mulai dari

kebutuhan didapur, anak-anak saya, sampai kebutuhan di warung saya, dan

sekarang saya bisa kembali menjual ikan dipasar berkat pinjaman modal

Ksp Al-Azhar dek.

“Bapak Arsyad, (45 Tahun) Petani, Wawancara, Kabupaten Pinrang, 8

Oktober 2019.

Nama saya pak Arsyad, pekerjaan saya seorang petani, saya menjadi Petani

saat usia 32 tahun dek bersama istri saya. Saya bertani untuk mencukupi

kebutuhan keluarga dan kebutuhan sehari-hari. Saya menjadi anggota Ksp

Al-Azhar sudah sekitar 4 bulanan. Saya mengambil pinjaman disana untuk

memodali istri saya yang mau membuka warung bakso agar keuangan bisa

meningkat sedikit karena kalau kita menunggu hasil panen dek butuh waktu

Page 61: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

45

lama, baru kita butuh makan sehari-hari dan keperluan anak-anak juga. Dan

Alhamdulillah semenjak ada pinjaman modal dari Ksp Al-Azhar saya bisa

membuat warung bakso didepan rumah kami Alhamdulillah sangat

membantu. Yang kemarinya susah untuk kami beli sekarang bisa terbeli.

Jadi bisa dibilang Ksp Al-Azhar ini sangat berguna untuk masyarakat

Kabupaten Pinrang dan sekitarnya dek dalam membaiki perekonomian

masyarakat seperti kami dan Ksp Al- Azhar ini sangat cepat mudah dan

terpercaya.

Dari beberapa pendapat informan diatas yang penulis wawancarai di tarik

kesimpulan bahwa adanya koperasi simpan pinjam yang ada di Kabupaten

Pinrang mampu mengubah status ekonomi masyarakat setempat yang

terdaftar sebagai anggota koperasi simpan pinjam Al-Azhar. Bisa dilihat dari

tahun awal terbukanya Ksp Al-Azhar jumlah anggota, SHU, unit simpan

pinjam, dan anggota yang meminjam semakin meningkat. Untuk lebih jelas

dapat dilihat dari tabel perkembangan jumlah anggota koperasi simpan pinjam

Al-Azhar berikut :

Tabel 2.4

Tahun Jumlah

Anggota SHU

Anggota yang meminjam %

2014 50 19.500,000 55%

2015 100 28.300,000 70%

2016 120 30.580,000 75%

2017 190 35.093,000 89%

2018 280 52.725,000 99%

2019 420 67.540,000 150%

Sumber: Kantor Unit KSP Al-Azhar

Pada tabel diatas dapat dlihat bahwa pada tahun 2017, tahun 2018, dan

tahun 2019 Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar mampu mengalami

peningkatan jumlah anggota, dapat dilihat dari tahun 2017 yaitu sebanyak

Page 62: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

46

190, pada tahun 2018 sebanyak 280 dan pada tahun 2019 sebanyak 420. Itu

artinya semakin banyak jumlah anggota Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar

diKabupaten Pinrang dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Ksp Al-

Azhar dalam memberdayakan perekonomian masyarakat umum atau

anggotanya di Kabupaten Pinrang.

C. Pembahasan

Dari hasil penelitian diatas, maka dapat dianalisis dengan menggunakan

teori fungsionalisme salah satunya dari teori Malinowski. Dalam penelitian ini

dapat dilihat bahwa sistem sosial yang bernama Koperasi Simpan Pinjam Al-

Azhar di analogikan seperti organisme yang memiliki bagian-bagian tertentu

dimana setiap bagian saling berhubungan dan memberikan pemeliharaan

yang stabil dan adil dalam mensejahterakan masyarakat yang pada

dasarnya kebutuhan manusia itu sama, baik itu kebutuhan yang bersifat

psikologis dan kebudayaan pada pokoknya untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Kondisi pemenuhan kebutuhan tak terlepas dari sebuah proses

dinamika perubahan ke arah konstruksi nilai-nilai yang telah disepakati

bersama dalam sebuah masyarakat yaitu terpenuhinya kebutuhan sehari-

hari untuk mecapai kemakmuran didalam kehidupannya dan dampak dari

nilai tersebut pada akhirnya membentuk tindakan-tindakan yang

terkembangkan melalui kegiatan Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar. Jadi

dalam koperasi itu sebenarnya bermaksud untuk memuaskan suatu

rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri manusia yang berhubungan

dengan seluruh kehidupannya yang nantinya akan tercipta suatu

peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu baik anggota maupun calon

anggota.

Page 63: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

47

Sementara itu teori fungsionalisme dari Malinowski dapat juga

dianalogikan seperti halnya organ tubuh manusia. Sebagai contoh apabila

salah satu bagian tubuh kita sakit atau mengalami gangguan maka organ

tubuh yang juga akan terganggu sehingga tidak bisa menjalankan fungsinya

secara normal. Demikian juga dengan Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar

apabila salah anggotanya tidak dapat menjalankan peran dan tugasnya

dengan baik maka kegiatan-kegiatan yang ada di Koperasi tersebut tdiak

bisa berjalan dengan efektif.

Selain menggunakan teori Malinowski, hasil penelitian ini juga

menggunakan teori peran dari Dahrendorf yang mengatakan bahwa peranan

merupakan konsep kunci dalam memenuhi posisi sosial dan posisi tersebut

harus diperankannya. Peran merupakan kewajiban atau bisa disebut juga

status subyektif.

Dari penjelasan teori ini maka dapat dianalisis bahwa Peran Koperasi

Simpan Pinjam Al-Azhar dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di

Kabupaten Pinrang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat

seperti yang disampaikan anggota Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar dalam

wawancara diatas dan juga dapat dilihat dari tabel perkembangan jumlah

anggota koperasi simpan pinjam Al-Azhar yang dimana pada tahun 2017,

tahun 2018, dan tahun 2019 mengalami peningkatan jumlah anggota yang

pesat dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena setiap

anggota Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar mampu melaksanakan komitmen

dan persyaratan yang telah diajukan petugas Koperasi sebelum mengambil

pinjaman.

Page 64: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

48

Selain itu peranan yang ada di dalam Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar

juga merupakan konsep yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat

sebagai suatu organisasi yang penting yang sesuai dengan visi, misi, dan

tujuan dari Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar tersebut yang mempunyai

komitmen untuk mensejahterakan ekonomi masyarakat baik yag sudah

terdaftar sebagai anggota maupun calon anggota.

Page 65: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar yang

berada di Kabupaten Pinrang memiliki peran yang sangat penting dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat. Sebagaimana yang telah di ceritakan

oleh anggota Ksp Al-Azhar pada wawancara mereka. Itu artinya semakin

meningkat peran Ksp Al-Azhar maka akan semakin meningkat pula jumlah

anggota Ksp Al-Azhar dan ekonominya mulai terbantu baik dari modal usaha

sampai kebutuhan sehari-hari.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran akan diberikan kepada

beberapa pihak, antara lain:

1. Kepada Dinas Koperasi dan UKM setempat diharapkan dapat

melakukan pendataan terhadap semua jumlah Koperasi yang ada di

Kabupaten Pinrang terutama Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar dan

melakukan identifikasi untuk mengetahui berdaya tidaknya Koperasi

tersebut. Sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat merata

dan tepat sasaran.

2. Kepada Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar untuk selalu meningkatkan

pelayanan yang baik kepada masyarakat, khususnya yang menjadi

anggota KSP Al-Azhar. Sehingga lebih dapat meningkatkan kualitas

mutu pelayanan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

Page 66: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

50

3. Kepada masyarakat khususnya yang telah menjadi anggota Koperasi

Simpan Pinjam Al-Azhar untuk lebih pintar memanfaatkan produktivitas

pinjaman yang diberikan untuk pengembangan usaha (modal) dan

untuk kebutuhan sehari-hari.

Page 67: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

51

DAFTAR PUSTAKA

Al Idrus, Salim. 2008. Kinerja Menejer dan Bisnis Koperasi (Peluang dan Tantangan Manajemen Koperasi):UIN Malang Pres. Anoraga, Pandji dan Widiyanti, ninik. 1995. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya. Arsyad, Wawancara dengan anggota KSP Al-Azhar diKabupaten Pinrang, 08 Oktober 2019. Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Arikunto, 2006 :134. Instrumen Penelitian. B.B., Miles, dan Huberman, A.M. 1992. Analisa Data Kualitatif. Jakarta : UI Press. Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pinrang, 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pinrang, 2017. Dalle, Wawancara dengan anggota KSP Al-Azhar diKabupaten Pinrang, 03 Oktober 2019. Dahlia, Wawancara dengan anggota KSP Al-Azhar diKabupaten Pinrang, 05 Oktober 2019. Feryanto, Agung. 2011. Koperasi dan Perannya dalam Perkenomian. Klaten : Saka Mtra Kompetensi. G. Kartasapoetra, dkk. 2007. Koperasi Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta. Jaelani, Dian Iskandar. 2014. Pemerdayaan Ekonomi Umat dala, Perspektif Islam (Sebuah Upaya dan Strategi),”Jurnal ekonomi Syariah dan Bisnis Islam Vol. 1, No. 1. (Tulungagung, 2014). Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan, (jakarta: PT. Pustaka Cidesindo, 1996), hlm. 145. Mujahidin. 2011. Proposal Penelitian Peranan Koperasi Pondok Pesantren Al- Manar Dalam Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Di Desa Seloto Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.Diposting pada Jumat, 08 April 2011. Nopita Sari, Candra. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-Prinsip Koperasi.Dikutip dari alamat website: https://candranopitasari. blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_12.html Ninik Widiyanti & Sunindhia. (2009). Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Pendidikan, Dosen. 2019. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lainnya (Non Koperasi).Dikutip dari alamat website: https://www.dosenpendidikan .com/perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha-lainnya-non-koperasi/ Pendidikan, Dosen. 2019. Koperasi Syariah : Pengertian Menurut Para Ahli Dan (Tujuan – Fungsi – Prinsip – Landasan – Syarat).Dikutip dari alamat website: https://www.dosenpendidikan .com/perbedaan-koperasi-dengan- badan usaha-lainnya-non-koperasi/. Pengetahuan, Seputar. 2015. 11 Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli (Pembahasan Lengkap).Dikutip dari alamat website: https://www. seputarpengetahuan.co.id/2015/03/pengertian-koperasi-menurut-para- ahli terlengkap.html.

Page 68: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

52

Sarwako, Endi. 2009. Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam dalam Upaya Pengembangan UMKM diKabupaten Malang. Jurnal Modernisasi, Vol. 5, No. 3, (Oktober 2009) Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika Aditima). Sukalele, Daniel. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Era Otonomi Daerah, dalam wordpress.com/about/pemberdayaan-masyarakat-miskin- di-era otonomi-daerah diakses tgl.02 Maret 2016. Sukmawati, Wawancara dengan anggota KSP Al-Azhar diKabupaten Pinrang. 02 Oktober 2019. Sukriati, Wawancara denga anggota KSP Al-Azhar diKabupaten Pinrang. 02 Oktober 2019. Widiyanti, Ninik dan Sunindhia. 1998. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. PT. Rineka Jakarta.

Page 69: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 70: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

1. Apakah alasan bapak/ibu memilih mengajukan pinjaman dana pada KSP Al-

Azhar ?

2. Menurut bapak/ibu, apakah Ksp Al-Azhar sangat membantu dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat ?

3. Apakah yang memotivasi bapak/ibu untuk tetap menjadi anggota Ksp Al-

Azhar?

4. Menurut bapak/ibu apakah koperasi simpan pinjam Al-Azhar membawa

dampak perubahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari?

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai berdirinya koperasi simpan

pinjam Al-Azhar di Kabupaten Pinrang?

Page 71: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

LAMPIRAN 2

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN NARASUMBER

Pewawancara : Peneliti (P)

Narasumber : Ibu Sukmawati (A)

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Bungi, Pinrang

P : Baiklah, bisakah kita mulai dengan memperkenalkan diri anda terlebih

dahulu?

N : Nama saya ibu Sukmawati. Umur saya 46 tahun. Pekerjaan saya adalah

penjual sayur di Pasar Bungi.

P : Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama. Sudah berapa lama ibu

menjadi anggota Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar?

N : Saya sudah menjadi anggota KSP Al-Azhar kurang lebih 2 Tahunan dek.

P : Apa alasan ibu memilih mengajukan pinjaman dana di KPS Al-Azhar?

N : Saya memilih untuk mengambil pinjaman di KSP Al-Azhar karena

lebihterpercaya dan lebih mudah untuk memberi pinjaman bagi calon

anggota maupun yang sudah lama menjadi anggota.

P : Bagaimana peningkatan ekonomi ibu setelah menjadi anggota Koperasi

Simpan Pinjam Al-Azhar?

N : Alhamdulillah semenjak adanya Kantor Ksp Al-Azhar ini saya merasa

sangat dibantu terutama dalam ekonomi dan kebutuhan sehari-hari

dikeluarga saya dek.

P : Baik ibu terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sudah diberikan

semoga perekonomian dan usaha ibu selalu dilancarkan.

N : Sama-sama dek (aamiin).

Page 72: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

Pewawancara : Peneliti (P)

Narasumber : Ibu Sukriati S. Pd (A)

Waktu : 12. 31 WITA

Tempat : Pinrang

P : Baiklah, bisakah kita mulai dengan memperkenalkan diri anda terlebih

dahulu?

N : Nama saya ibu Sukriati. Umur saya 34 tahun. Pekerjaan saya adalah guru

SD 215 Pinrang dan penjual Kosmetik.

P : Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama. apakah Ksp Al-Azhar sangat

membantu dalam meningkatan ekonomi perekonomian masyarakat ?

N : Alhamdulillah sanagat membantu karena kebutuhan saya yang lain mulai

terpenuhi. Selain kebutuhan yang sudah terpenuhi pinjaman yang saya

ambil dari Ksp Al-Azhar saya jadikan modal untuk membuka uasaha

dirumah sendiri untuk menjual kosmetik. Jadi menurut saya dek Ksp Al-

Azhar ini sangat membantu masyarakat terutama perekonomianya.

P : Baik ibu terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sudah diberikan

semoga perekonomian dan usaha ibu selalu dilancarkan.

N : Sama-sama dek (aamiin).

Page 73: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

Pewawancara : Peneliti (P)

Narasumber : Bapak Dalle (A)

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Pinrang

P : Baiklah, bisakah kita mulai dengan memperkenalkan diri anda terlebih

dahulu ?

N : Nama saya bapak Dalle. Umur saya 38 tahun. Pekerjaan saya adalah

tukang ojek.

P : Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama. Sudah berapa lama bapak

menjadi anggota Koperasi Simpan Pinjam Al-Azhar?

N : Saya sudah menjadi anggota KSP Al-Azhar sekitar 3 bulan.

P : Apakah yang memotivasi bapak tetap menjadi anggota Ksp Al-Azhar ?

N : Yang memotivasi saya dek untuk tetap menjadi anggota Ksp Al-azhar itu

karena saya merasa Ksp Al-Azhar ini berbeda dengan Ksp lainnya yang

sudah saya tempati untuk mengambil pinjaman dan juga pelayanannya

yang diberikan petugas sangat memuaskan sehingga anggota lainnya

merasa nyaman dan saya pribadi dek. Sehingga sampai sekarang saya

masih tetap memilih menjadi bagian dari Ksp Al-Azhar.

P : Baik bapak terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sudah diberikan

semoga perekonomian dan usaha ibu selalu dilancarkan.

N : Sama-sama dek (aamiin).

Page 74: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

Pewawancara : Peneliti (P)

Narasumber : Ibu Dahlia (N)

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Pinrang

P : Baiklah, bisakah kita mulai dengan memperkenalkan diri anda terlebih

dahulu ?

N : Nama saya ibu Dahlia. Umur saya 40 tahun. Pekerjaan saya adalah jual

campuran.

P : Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama. koperasi simpan pinjam Al-

Azhar membawa dampak perubahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari ?

N : Alhamdulillah dek sangat berdampak karena semenjak saya menjadi

anggota Ksp Al-Azhar kebutuhan ekonomi saya sangat terbantu mulai

dari kebutuhan didapur, anak-anak saya, sampai kebutuhan di warung

saya, dan sekarang saya bisa kembali menjual ikan dipasar berkat

pinjaman modal Ksp Al-Azhar dek.

P : Baik ibu terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sudah diberikan

semoga perekonomian dan usaha ibu selalu dilancarkan.

N : Sama-sama dek (Aamiin).

Page 75: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

Pewawancara : Peneliti (P)

Narasumber : Bapak Arsyad (N)

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Pinrang

P : Baiklah, bisakah kita mulai dengan memperkenalkan diri anda terlebih

dahulu ?

N : Nama saya bapak Arsyad. Umur saya 45 tahun. Pekerjaan saya adalah

petani.

P Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama. Bagaimana tanggapan

bapak mengenai berdirinya Ksp Al-Azhar ?

N : Menurut saya Alhamdulillah sangat membantu. Yang kemarinnya susah

untuk kami beli sekarang bisa terbeli. Jadi bisa dibilang Ksp Al-Azhar ini

sangat berguna untuk masyarakat Kabupaten Pinrang dan sekitarnya

dek dalam memperbaiki perekonomiaan masyarakat seperti kami dan

Ksp Al-Azhar ini sangat cepat mudah dan terpecaya.

P :Baik bapak terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sudah

diberikan semoga perekonomian dan usaha bapak selalu dilancarkan.

N : Sama-sama dek (Aamiin).

Page 76: PERAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM MEMBERDAYAKAN …

BIOGRAFI PENULIS

Mayasari. S panggilan Maya lahir di Salimbongan Tanggal 30 April 1996 dari

pasangan suami istri Bapak Sirajuddin dan Ibu Hernani. Peneliti adalah anak

kedua dari 5 bersaudara. Peniliti sekarang bertempat tinggal di Alauddin 2.

Pendidikan yang telah ditempuh yaitu SD Inpres Salimbongan lulus pada Tahun

2009, SMP Negeri 1 Lembang lulus pada Tahun 2012, SMK Negeri 1 Pinrang

lulus pada Tahun 2015 dan pada Tahun 2015 mulai mengikuti program S1

Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar Kampus Sultan

Alauddin sampai sekarang. Sampai dengan penulisan Skripsi ini peneliti masih

terdaftar sebagai Mahasiswa Program S1 Ekonomi Pembangunan Universitas

Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) Kampus Sultan Alauddin.