koperasi simpan pinjam (ksp) pandawa …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream ›...

132
KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA MANDIRI GROUP Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SH) Oleh : ACHMAD SANJAYA NIM : 1112043100005 KONSENTRASI PERBANDINGAN FIKIH PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Upload: others

Post on 25-Jun-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA MANDIRI GROUP

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Hukum Islam (SH)

Oleh :

ACHMAD SANJAYA

NIM : 1112043100005

KONSENTRASI PERBANDINGAN FIKIH

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA
Page 3: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA
Page 4: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA
Page 5: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

ABSTRAK

Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)

PANDAWA MANDIRI GROUP, Strata Satu (S-1), Program Studi Perbandingan

Mazhab, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1440 H/2019 M, 108 halaman.

Skripsi ini merupakan upaya untuk memaparkan mengenai metodologi yang

dipakai oleh MUI Kota Depok dalam menetapkan suatu Fatwa Nomor :

01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 tentang Pengelolaan Dana Investasi oleh Koperasi Simpan

Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group dan tatacara yang dipakai oleh Pengadilan

Negeri Depok dalam memutuskan sebuah Putusan Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode yang digunakan MUI

Kota Depok sudah sesuai dengan prosedur dan tatacara penetapan fatwa yang telah

dibuat oleh MUI Pusat atau belum dan mengetahui apakah tatacara yang digunakan

oleh Pengadilan Negeri Depok dalam memutuskan putusan sudah sesuai dengan

hukum formil yang tercantum pada Hukum Acara Pidana atau belum.

Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif tertulis,

dengan melakukan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan

reduksi data terkait dengan Fatwa MUI Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 tentang

Pengelolaan Dana Investasi oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri

Group dan Putusan PN Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk. Selanjutnya

dilakuan penyajian data secara sistematis, setelah itu langkah terakhir barulah ditarik

suatu kesimpulan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah.

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan, bahwa MUI Kota Depok telah

melakukan suatu metodologi penetapan fatwa yang sesuai dengan prosedur dan

tatacara penetapan fatwa yang dibuat oleh MUI Pusat. Begitu juga dengan penelitian

yang penulis lakukan pada putusan tersebut, bahwa PN Depok dalam memutuskan

Putusan tersebut telah berpedoman berdasarkan Hukum Acara Pidana/hukum formil

yang berlaku di Indonesia

Kata Kunci : KSP Pandawa Mandiri Group, Metodologi, Fatwa MUI Kota

Depok, Putusan PN Depok, Investasi.

Pembimbing : 1. Dra. Ipah Farihah, MH

2. Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si

Daftar Pustaka : 1981 - 2017.

Page 6: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat

islam dan selalu memberikan rahmat kepada kita khususnya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “KOPERASI SIMPAN

PINJAM (KSP) PANDAWA MANDIRI GROUP”. Taklupa shalawat dan salam

selalu terucapkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad saw yang telah membimbing

kita kepada jalan yang lurus, yang diridhai Allah swt.

Selama penulisan skripsi ini berlangsung, penulis menyadari tidak sedikit

hambatan dan tantangan yang dilalui oleh penulis. Namun berkat kesungguhan hati,

niat dan izin dari Gusti Allah, pada akhirnya semua hal tersebut dapat penulis lalui

sampai akhir penulisan skripsi ini. Maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada yang terhormat dan tercinta:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si., selaku Ketua dan Hidayatulloh, M.H.,

selaku Sekretaris Program Studi Perbandingan Mazhab UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 7: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

vii

4. Dra. Afidah Wahyuni, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dra. Ipah Farihah, M.H. dan Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si., selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang selalu dengan sabar dan ikhlas memberikan

pengarahan dan penjelasan dalam kegiatan bimbingan skripsi, dimanapun dan

kapanpun.

6. Khususnya kedua orang tua penulis yang sangat penulis cintai dan sayangi.

Ayahanda tercinta Agus Surya dan Ibunda tersayang Seli Suzana, S.Pdi yang

selalu turut serta mendoakan, memberikan semangat, kasih dan sayangnya

kepada penulis sampai saat ini. Seandainya ada kata diatas kata terimakasih,

maka kata itulah yang mungkin pantas untuk penulis katakan kepada beliau

berdua.

7. Para Kiyai dan Asatidz dari Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok yang

selalu setia memberikan doanya kepada penulis agar penulis dapat melewati

hambatan-hambatan yang ada.

8. Ketua MUI Kota Depok beserta para jajarannya yang terus mendukung

penelitian yang dilakukan penulis.

9. Ketua Pengadilan Negeri Depok beserta para jajarannya yang juga selalu

mendukung penelitian yang dilakukan penulis.

10. Jana Salsabila, S.Pd beserta keluarga yang selalu memberikan semangat,

motivasi, saran, dan komentar kepada penulis dalam proses penulisan skripsi

yang penulis lakukan.

Page 8: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

viii

11. Sahabat-sahabat penulis dari Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok yang

bersedia memberikan doa dan nasihatnya kepada penulis, khususnya Bayu

Anda Pratama yang selalu mencaci maki dalam memberikan motivasi kepada

penulis, agar penulis selalu semangat dan bersegera menyelesaikan skripsi ini.

12. Para sahabat seperjuangan angkatan 2012 dari Program Studi Perbandingan

Mazhab yang selalu men-support satu sama lain demi mencapai kelulusan yang

husnul Khotimah.

13. Seluruh pihak yang terkait dengan penyusunan skripsi ini yang mana penulis

tidak dapat sebutkan satu persatu. Semoga Allah swt selalu senantiasa

memberikan keberkahan kepada kalian semua dan memberikan balasan yang

berlipat ganda dari amal baik yang kalian lakukan kepada penulis

Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi

seluruh penuntut ilmu, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para

pembaca sekalian. Amin amin ya rabbal alamin.

Jakarta, 5 Mei 2019

Penulis

Page 9: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………

PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………..

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………………………...

LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………….....

ABSTRAK …………………………………………………………................

KATA PENGANTAR ……………………………………………..................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………….......

B. Identifikasi Masalah …………………………………….

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………….......

D. Tujuan Penelitian ………………………………………..

E. Manfaat Penelitian ……………………………................

F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu …………................

G. Metode Penelitian ……………………………………….

H. Sistematika Penulisan …………………………...............

1

5

6

7

7

8

10

11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metodologi Penetapan Fatwa Berdasarkan Pedoman

Page 10: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

x

dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI …………………....

B. Metodologi Putusan Pengadilan Berdasarkan Hukum

Acara Pidana ……………………………….....................

14

26

BAB III SISTEM INVESTASI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)

PANDAWA MANDIRI GROUP

A. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok

Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Terhadap Sistem

Investasi KSP Pandawa Mandiri Group ………...............

B. Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk Terhadap Sistem Investasi

KSP Pandawa Mandiri Group ..........................................

47

67

BAB IV ANALISIS MASALAH

A. Analisis Metodologi Penetapan Fatwa MUI Kota

Depok Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Tentang

Praktik Pengelolaan Dana Investasi oleh KSP

Pandawa Mandiri Group ………………………………...

B. Analisis Metodologi Putusan Pengadilan Negeri Kota

Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk Tentang

Perkara Dana Investasi Oleh KSP Pandawa Mandiri

Group ……………………………………………………

76

83

Page 11: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………...

B. Saran-saran ……………………………………………...

101

103

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 105

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 108

Page 12: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring berjalannya waktu dari masa ke masa, perubahan dunia semakin

mengalami kedrastisan khususnya di bumi pertiwi Indonesia, mulai dari

semakin canggihnya teknologi baik dari transportasi maupun komunikasi.

Begitu juga perubahan sosial yang dialami, semakin beraneka ragamnya

kegiatan sosial, mulai dari interaksi lewat media sosial hingga kegiatan sosial

lainnya seperti kegiatan usaha perekonomian.

Pada Tahun 2012 terdapat salah satu usaha investasi yang berada

diwilayah Depok dengan nama Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri

Group (KSP PMG).1 Pada awalnya koperasi ini hanya melakukan kegiatan

sebagaimana mestinya sebuah koperasi, sampai tiba masanya koperasi ini

beralih fungsi menjadi sebuah instansi yang membuat suatu badan usaha

berbentuk investasi yang bernama Pandawa Group. Pada dasarnya KSP PMG

dengan Pandawa Group adalah satu. Satu pendiri, satu kepemilikan dan satu

ketua yang bernama Dumeri alias Salman Nuryanto alias Nuryanto.

Nuryanto memulai kegiatan ini sekitar tahun 2009 diawali dengan

meminjamkan sejumlah dana kepada para pedagang Usaha Kecil Menengah

(UKM), seperti pengusaha bengkel, pedagang bubur, pedagang asongan dan

1 Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor : 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk, h. 15

Page 13: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

2

lain sebagainya. Lalu para pedagang itu dikenakan bunga sebesar 20% dari

dana yang dipinjam oleh para pedagang tersebut.2 Untuk memberikan pinjaman

kepara pedagang tersebut Nuryanto mengajak beberapa temannya untuk

menanamkan modal kepada Nuryanto dan menjanjikan imbal hasil sebesar 10%

kepada para pemodal tersebut.

Seiring berjalannya waktu kegiatan Nuryanto ini pun mendapatkan hasil

yang positif dan mendapatkan penilaian positif bagi para pemodal. Akhirnya

Nuryanto mengembangkan usahanya tersebut dengan cara mengajak lebih

banyak lagi pemodal. Kegiatan ini pun akhirnya terus, terus dan terus berjalan

sangat lancar. Namun di tengah-tengah kegiatannya ini, para peminjam mulai

mengalami kesulitan untuk membayar hutangnya kepada Nuryanto, alhasil

imbal hasil yang dijanjikan Nuryanto kepada para pemodal/investor pun juga

terhambat. Demi menanggulangi permasalahan ini maka Nuryanto berinisiatif

dengan memutar uang modal tersebut yaitu dengan cara dana dari investor baru

akan dibayarkan kepada investor lama. Perputaran uang semacam inilah yang

disebut dengan Skema Ponzi.

Skema Ponzi adalah investasi palsu yang selalu membutuhkan investor

baru, untuk terus menjalankan usahanya tersebut. Namum lama kelamaan

timbul lagi masalah yaitu adanya sebagian investor yang tidak mendapatkan

imbal hasil dari apa yang telah Nuryanto janjikan kepada mereka. Mulai dari

sinilah permasalahan yang besar tumbuh dan berkembang biak dimasyarakat

2 Ibid, h. 14

Page 14: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

3

luas. Dari hal itu maka Kementerian Koperasi dan UKM serta Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) mendatangi Kantor KSP Pandawa Mandiri Group yang

beralamat di Jalan Raya Meruyung No. 8A, RT. 002/RW. 024, Meruyung,

Kecamatan Limo, Kota Depok. Kemenkop dan UKM serta OJK mendatangi

Kantor KSP PMG bertujuan untuk memberikan pembinaan secara langsung

agar KSP PMG dalam kegiatannya tersebut tetap pada jalurnya sebagaimana

sebuah Koperasi pada umumnya.3

Setelah kedatangan Kemenkop dan UKM serta OJK ke Kantor KSP PMG

beberapa kali untuk melakukan Pembinaan, Nuryanto tidak turut merespon

dengan baik, dia tetap menjalankan usahanya tersebut seperti biasa. Dengan

keegoisan yang dilakukan oleh Nuryanto tersebut maka pada selanjutnya KSP

PMG dilaporkan kepada pihak yang berwajib oleh masyarakat sekitar dan juga

tidak sedikit para investor yang ikut melaporkan.

Sebelum KSP PMG dilaporkan ke Pengadilan Negeri Depok, MUI Depok

lebih awal mengambil sikap karena beberapa kegiatan-kegiatan dari KSP PMG

selalu mengait-ngaitkan dengan Syariah Islam, diantaranya dengan pencatutan

nama sejumlah tokoh seperti ustad, kiyai, ulama dan lain-lain, mengatakan

bahwa investasi yang dilakukan Nuryanto Cs adalah investasi yang berbau

syariah. Penelitian yang dilakukan MUI dimulai sejak bulan Maret Tahun

3 Hans Henricus BS Aron, “Ini Profil Pandawa Group yang Dihentikan OJK”, artikel diakses

pada 15 Nopember 2016 dari https://finance.detik.com/moneter/d-3346084/ini-profil-pandawa-group-

yang-dihentikan-ojk.

Page 15: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

4

2015.4 Atas perbuatan tersebut maka MUI Kota Depok menetapkan sebuah

Fatwa tentang praktik usaha investasi yang dilakukan oleh KSP PMG yang

tertuang dalam Fatwa Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 tentang Pengelolaan

Dana Investasi oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group

guna memberikan penjelasan dan meluruskan sebuah fakta kepada mayarakata

khususnya masyarakat Kota Depok.

Setelah MUI Depok mengambil keikutsertaannya dalam menilai kegiatan

KSP PMG, sekarang giliran Pengadilan Negeri Depok lah yang berperan, yaitu

salah satunya dengan surat Putusan Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk. pada

kasus dalam putusan ini para terdakwa yang terlibat adalah para Leader

Diamond, Leader bintang 8 dan Leader bintang 7. Mereka didakwa dengan

dakwaan ikut serta menghimpun dana dari masyarakat tanpa izin usaha dari

Pimpinan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan bersama-sama dengan

Nuryanto. Penulis mengambil Putusan Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk karna

Putusan Nomor: 424/Pid.Sus/2017/PN.Dpk belum inkrah yaitu adanya upaya

hukum dari terdakwa Dumeri alias Salman Nuryanto alias Nuryanto.

Maka dari itu semua atas Fatwa MUI Depok dan Putusan PN Depok,

maka penulis ingin mengambil fatwa dan putusan tersebut untuk selanjutnya

diteliti. fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Kota Depok sudah sesuai dengan

Tatacara Penetapan Fatwa yang dibuat oleh MUI Pusat dan Putusan PN Depok

4 Bambang Arifianto, “MUI Depok: KSP Pandawa Mandiri Haram!”, artikel diakses pada 25

juli 2016 dari http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/07/25/mui-depok-ksp-pandawa-

mandiri-haram-375700.

Page 16: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

5

yang dikeluarkan apakah sudah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan

dan KUHAP?

Mengingat belum ada yang membahas tema tersebut, maka penulis

memandang perlu mengangkat penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul

“Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group”.

B. Identifikasi Masalah

Agar pembahasan masalah ini tidak rancu, maka perlu adanya identifikasi

masalah. Masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:

1. Apa saja tugas-tugas atau kewenangan dari MUI ?

2. Apa saja tugas-tugas atau kewenangan dari Pengadilan Negeri ?

3. Apa saja ruang lingkup MUI ?

4. Apa saja ruang lingkup Pengadilan Negeri ?

5. Mengapa dibentuk suatu lembaga yang dinamakan Majelis Ulama

Indonesia ?

6. Mengapa dibentuk suatu lembaga yang dinamakan Pengadilan Negeri ?

7. Bagaimana cara masyarakat melakukan sebuah laporan atau pertanyaan

kepada MUI terkait dengan masalah yang ada di masyarakat ?

8. Bagaimana cara masyarakat melakukan sebuah tuntutan atau pengaduan di

Pengadilan Negeri ?

9. Bagaimana tata cara MUI dalam menetapkan sebuah fatwa ?

10. Bagaimana tata cara Pengadilan Negeri menetapkan sebuah putusan ?

11. Divisi-divisi apa saja yang ada didalam MUI ?

Page 17: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

6

12. Divisi-divisi apa saja yang ada didalam Pengadilan Negeri ?

13. Dalam menetapkan sebuah fatwa, siapa saja yang dapat dihadirkan dalam

rapat tersebut ?

14. Dalam menetapkan sebuah putusan, siapa saja yang dapat dihadirkan dalam

sebuah pengadilan ?

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Peneliti akan membatasi tema penelitian ini yaitu hanya mengkaji fatwa

MUI Kota Depok Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 tentang Pengelolaan Dana

Investasi oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group dan

Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk

tentang Perkara Dana Investasi oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa

Mandiri Group. Pokok masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini ialah

membahas tentang metodologi penetapan fatwa yang digunakan oleh MUI Kota

Depok dalam menetapkan Fatwa tersebut dan membahas tentang metodologi

penyelesaian putusan yang digunakan oleh Pengadilan Negeri Kota Depok

terkait hukum acara pidana/hukum formilnya.

Rumusan masalah dapat dijabarkan ke dalam dua pertanyaan pokok,

yaitu:

1. Apakah Fatwa MUI Kota Depok Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 sudah

sesuai dengan metodologi penetapan fatwa yang telah ditentukan oleh MUI

Pusat ?

Page 18: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

7

2. Apakah Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk sudah sesuai dengan ketentuan Hukum Acara

Pidana di Indonesia ?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini

bertujuan:

1. Untuk mengetahui kesesuaian antara metodologi yang digunakan MUI Kota

Depok dalam menetapkan fatwa Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 dengan

ketentuan Pedoman Penetapan Fatwa yang telah dibuat oleh MUI Pusat.

2. Untuk mengetahui kesesuaian antara metodologi yang digunakan Pengadilan

Negeri Kota Depok dalam memutuskan putusan Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk dengan Hukum Acara Pidana/Hukum Formil di

Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan bermanfaat bagi pihak

yang mempunyai kepentingan dengan penelitian hukum ini sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Sebagai bahan untuk memenuhi tugas akademik guna memperoleh gelar

Sarjana Hukum Islam Strata 1 Fakultas Syariah dan Hukum Uninversitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk menambah informasi dan

pengetahuan serta pemahaman terhadap Fatwa MUI Kota Depok.

2. Bagi akademisi

Page 19: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

8

Skripsi ini dapat menambah literatur penelitian pustaka dan referensi

bacaan dalam rangka memajukan keilmuan Hukum Islam dan Hukum

Konvensional

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini dapat menjadi literatur bacaan yang bermanfaat dalam hal

memberikan informasi, sumbangan pemikiran dan menambah khazanah

pengetahuan pembaca, khususnya dalam bidang Ilmu Hukum Islam dan Hukum

Positif di Indonesia

F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu telah ada penulisan yang terkesan mirip

dengan penulisan skripsi yang dipilih oleh penulis, yaitu skripsi yang ditulis

oleh Sumarna pada tahun 2009 yang berjudul “ Sistem Investasi Dana Asuransi

Syariah pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah.”. Penelitian ini membahas

tentang keseluruhan hal yang terkait tentang investasi di AJB Bumiputera 1912

Divisi Syariah, mulai dari pengelolaan dana investasi, sistem investasi, strategi

investasi dan tantangan perusahaan dalam berinvestasi. Perbedaannya dengan

penulis, penulis hanya berfokus mengkaji tentang Metodologi Penetapan Fatwa

yang dilakukan MUI Kota Depok.

Kemudian, skripsi yang ditulis oleh Prayudhi Arie Suseno pada tahun

2012 tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pengelolaan Dana Investasi

Asuransi Syariah (Studi pada PT. Asuransi Bumida Syariah). Penelitian ini

membahas tentang kesyariahan pengelolaan dana investasi pada PT. Asuransi

Page 20: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

9

Bumida Syariah. Hasil dari penelitian ini adalah walaupun dana investasinya

dikelola oleh divisi keuangan konvensional, namum pelaksanaannya

menggunakan prinsip investasi syariah. Hal itu dibenarkan dengan investasi

yang dilakukan oleh PT. Asuransi Bumida Syariah sudah sesuai dengan Fatwa

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Berbeda

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu membahas tentang

Tatacara Penetapan Fatwa MUI Kota Depok, apakah sudah sesuai dengan

Pedoman Penetapan Fatwa yang dibuat oleh MUI Pusat atau belum.

Lalu skripsi yang disusun oleh Nazia Tunisa Alham, Fakultas Syariah dan

Hukum Jurusan Hukum Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun

2014 tentang Peran Otoritas Jasa Keuangan terhadap Pengawasan Pendaftaran

Jaminan Fidusia (Tinjauan Yuridis Peraturan Menteri keuangan Nomor

130/PMK.010/2012). Penelitian ini membahas peranan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) dalam pengawasannya terhadap pendaftaran jaminan fidusia, ditinjau

dari peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.010/2012. Berbeda hal

dengan penelitian yang akan penulis kaji, yaitu tentang peranan Pengadilan

Negeri Depok dalam memutuskan suatu putusan pidana atas suatu perkara

investasi.

Ada juga penelitian yang ditulis oleh Arief Hananny, Fakultas Syariah

dan Hukum jurusan Hukum Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang

Perlindungan Konsumen Perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan (Studi

Komparatif perlindungan oleh Bank Indonesia. Penelitian ini membahas

Page 21: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

10

tentang perbedaan kewenangan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dalam melindungi konsumen perbankan dan peluang apa saja

serta tantangan dalam melindungi konsumen pasca lahirnya Undang-Undang

Otoritas Jasa Keuangan. Perbedaannya dengan penulis , yaitu penulis lebih

fokus menganalisis bagaimana Pengadilan Negeri Depok sebagai institusi

Negara dalam membuat sebuah putusan peradilan, dalam hal ini kasus Investasi

yang dilakukan oleh KSP Pandawa Mandiri Group, apakah cara yang

digunakan sudah sesuai dengan hukum formil yang berlaku di Indonesia atau

belum.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian hukum normatif tertulis.

Penelitian hukum normatif tertulis adalah metode penelitian hukum terhadap

aturan hukum yang tertulis5.

2. Sumber Data

Sumber primer, yaitu Fatwa MUI Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016

tentang Praktik Pengelolaan Dana Investasi oleh KSP Pandawa Mandiri Group

dan Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk.

5 Fahmi Muhammad Ahmadi dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, (Ciputat: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 38.

Page 22: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

11

Sumber sekunder, diperoleh dari al-Qur’an, Hadits, doktrin-doktrin

Hukum Islam, buku-buku hukum, literatur Islam, jurnal-jurnal, skripsi, artikel.

3. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara, observasi, studi dokumen dan studi literatur.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknis

analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan

terakhir penarikan kesimpulan.6

H. Sistematika Penulisan

Supaya pemahaman dalam naskah skripsi ini teratur dan berurutan dengan

baik, maka pembahasan skripsi ini dibangun secara sistematis, sehingga

diharapkan dapat diperoleh kejelasan yang semaksimal mungkin dari informasi

yang termuat dalam skripsi ini.

Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I : Merupakan Bab Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu, Metode

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

6 Utsman Ali, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif, artikel diakses pada 18 Mei

2015 dari www.pengertianpakar.com/2015/05/teknik-pengumpulan-dan-analisis-data-kualitatif.html

Page 23: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

12

BAB II : Landasan Teori yang meliputi: Metodologi Penetapan Fatwa

Berdasarkan Pedoman Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan

Metodologi Putusan Pengadilan Berdasarkan Hukum Acara Pidana.

BAB III : Membahas tentang Sistem Investasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Pandawa Mandiri Group yang meliputi : Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Kota Depok Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Terhadap Sistem Investasi KSP

Pandawa Mandiri Group dan Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk Terhadap Sistem Investasi KSP Pandawa Mandiri

Group.

BAB IV : Membahas tentang Analisis Penelitian yang meliputi : Analisis

Metodologi Penetapan Fatwa MUI Kota Depok Nomor:

01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 tentang Praktik Pengelolaan Dana Investasi oleh KSP

Pandawa Mandiri Group dan Analisis Metodologi Putusan Pengadilan Negeri

Kota Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk

BAB V : Merupakan penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran-saran, serta

dilengkapi dengan Daftar Pustaka.

Page 24: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

13

BAB II

LANDASAN TEORI

Adapun pembahasan-pembahasan terkait fatwa tercakup dalam beberapa hal,

yaitu pengertian fatwa menurut epistimologi dan terminologi, tujuan dan manfaat

fatwa, bentuk-bentuk fatwa, dasar hukum diperbolehkannya melakukan fatwa, syarat-

syarat menjadi mufti, ruang lingkup pembahasan fatwa, metodologi penetapan fatwa

dan lain-lain. Namun pada pembahasan kali ini fokus untuk membahas hal-hal yang

berkaitan dengan metodologi penetapan fatwa sesuai dengan peraturan/ketetapan

yang telah dirancang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Sedangkan pembahasan-pembahasan terkait terbentuknya suatu putusan

memiliki rentetan-rentetan yang harus dilewati dalam suatu persidangan. Pada

umumnya suatu persidangan paling tidak memiliki minimal delapan kali persidangan,

mulai dari sidang pertama yaitu pemeriksaan identitas terdakwa dan pembacaan surat

dakwaan dari penuntut umum kepada terdakwa atau penasihat hukumnya, sampai

dengan sidang kedelapan yaitu sidang musyawarah majelis hakim dan pembacaan

putusan.

Penyusunan dan pengeluaran fatwa-fatwa dilakukan oleh Komisi Fatwa MUI.

Komisi itu diberi tugas untuk mengkaji suatu masalah yang menghasilkan sebuah

Page 25: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

14

fatwa mengenai persoalan-persoalan hukum Islam yang dihadapi masyarakat.1

Adapun metodologi penetapan fatwa dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Metodologi Penetapan Fatwa Berdasarkan Pedoman dan Prosedur

Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

1. Fatwa Berdasarkan Bentuknya

a. Fatwa Fardly, ijtihad yang dilakukan oleh perseorangan. Fatwa model ini

tampaknya memang sulit dilakukan pada masa sekarang karena sulitnya

menemukan orang yang menguasai multidisiplin ilmu sehingga ia

dianggap layak menjadi mujtahid.

b. Fatwa Jama‟i, ijtihad yang dilakukan secara kolektif atau kelompok.

Fatwa model ini lebih banyak dilakukan pada masa sekarang karena

tuntutan permasalahan-permasalahan yang semakin kompleks sehingga

dibutuhkan ahli lain diluar bidang hukum islam.

2. Ruang Lingkup Pembahasan Fatwa.

MUI mempunyai sistem dan prosedur penetapan fatwa yang dikenal

dengan metode istinbath (pemahaman, penggalian, dan perumusan) hukum.

Metode penetapan fatwa ini berlaku dalam penetapan ketiga kategori, yaitu

fatwa-fatwa ekonomi syariah, produk halal dan keagamaan, kecuali apabila

disebutkan secara spesifik.2 Sistem dan prosedur yang diterapkan dalam

1 Muhammad Atho Mudzar, Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesi: Sebuah Studi tentang

Pemikiran Hukum Islam di Indonesia 1975-1988 (edisi dwibahasa), (Jakarta: INIS, 1993), h. 79. 2 Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, Metodologi Penetapan Fatwa MUI: Penggunaan Prinsip

Pencegahan dalam Fatwa, (Jakarta:Emir, 2016), h. 116.

Page 26: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

15

Penetapan Fatwa MUI merupakan bagian dari ijtihad, sebagaimana telah

diperkenalkan oleh para ahli ilmu ushul fiqh. Jalan ijtihad ditempuh untuk

mengetahui atau menjelaskan hukum Islam yang belum diketahui secara jelas.

Menurut Abu Zahroh, ruang lingkup fatwa lebih khusus dari ijtihad.

Ijtihad muncul karena adanya pertanyaan maupun tidak ada pertanyaan.

Sedangkan fatwa secara umum muncul apabila ada peristiwa atau pertanyaan

dari mustafti, baik perorangan maupun lembaga yang meminta fatwa.3 Contoh

materi fatwa didalam Al-Quran dapat dijumpai, antara lain dalam surah An-

Nisa/4, ayat 176:

ف ى فت للاه ه ل ستفت ذ س ه شإا ا ىالح ا ا

واتا اثت ذ فا ا ه ى ه آ ا شث اتشن ا صف اخت ف

سآء فز جاال ج س ا اخ وا ا ا تشن ه ثا ا اث دظ ف ث وش

)اساء: ء ػ ش تى للاه ا تض ا ى للاه ث ث (٦٧١األ

“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah), katakanlah: Allah

memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang meninggal

dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan,

maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang

ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta

saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara

perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang

ditinggalkan oleh yang meninggal, dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari)

saudara-saudara laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki

sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum

ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat; dan Allah Maha Mengetahui segala

sesuatu.”

3 Abu Zahroh, Ushul al-Fiqh, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th.), h. 401.

Page 27: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

16

Dari kata ه membuktikan bahwasanya secara umum fatwa memang ستفت

muncul karena adanya pertanyaan.

Selanjutnya pada zaman sekarang ini memang sangat sulit bagi seseorang

untuk menjadi mujtahid sebagaimana yang telah dirumuskan oleh para ulama-

ulama terdahulu, mengapa? karna masalah-masalah kontemporer sudah

sedemikian kompleks seiring berkembangnya zaman. Jadi sangat mustahil

dizaman sekarang ini ulama melakukan ijtihad fardly (ijtihad yang dilakukan

perorangan).4

Namun, masalah-masalah tersebut tidak menjadikan para ulama terkini

menjadi pesimis dalam mencari jawaban atas masalah-masalah kontemporer,

para ulama melakukan ijtihad secara bersama-sama atau kolektif (ijtihad

jama‟i). sehingga persyaratan-persyaratan yang telah dirumuskan oleh ulama

terdahulu dapat terpenuhi secara kolektif. Selain para ulama yang ikut serta

dalam proses ijtihad tersebut, para pakar ilmu pengetahuan pun dapat

dihadirkan agar para mujtahid dapat benar-benar paham duduk masalahnya.

Sehingga keputusan yang diambil nantinya memiliki argumentasi yang kuat dan

dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dasar Penetapan Fatwa MUI

Fatwa-fatwa MUI, sebagaimana fatwa pada umumnya, ditetapkan

berdasarkan keterangan Al-Qur’an, hadis, ijma‟ dan qiyas. Keempatnya

merupakan sumber dan dalil hukum syariah yang disepakati oleh jumhur ulama.

4 Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, Metodologi Penetapan Fatwa MUI, h. 121.

Page 28: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

17

Sedangkan sumber lain, seperti istihsan, istishlah, sadd adz-dzariah

diperselisihkan oleh para ulama mengenai validitasnya sebagai dalil hukum.5

Jumhur ulama menyepakati validitas al-Quran, hadis, ijma‟, dan qiyas

sebagai sumber-sumber hukum syariah,6 berdasarkan firman Allah swt didalam

Al-Quran surah An-Nisa/4, ayat 59, sebagai berikut:

ى اال ا ي س ا اشه ؼ اط ا للاه ؼ ا اط أ ا اهز آا فا ى ش

تالله تئ ت و ي ا س اش اى للاه ء فشد ف ش تاصػت

ال تؤ ادس ش األخش ره خ ا (٩٥)اساء : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan

ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang

sesuatu, maka kembalikanlah hal itu kepada Allah (al-Quran) dan Rasul

(Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian;

yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Kebolehan untuk berijtihad juga diperkuat keterangan hadis sebagai

berikut:7

جث ات ؼار ػ ا للا سسي ا تمضى وف: لاي ا اى تؼث

ف تجذ فا: لاي. للا تىتاب الضى: لاي ؟ لضاء ه ػشض ارا

سسي سح ف تجذ فا: لاي. للا سسي فثسح: لاي ؟ للا وتاب

: لاي( اجتادي ف الصش ال اي) آ ال سأ اجتذ: لاي ؟ للا

سسي فك ازي اذذلل: لاي صذس ػى للا سسي فضشب

(ادذ سا) للا سسي شضى ا للا سسي“dari Mu‟adz bin Jabal, bahwasanya Rasulullah tatkala mengutusnya ke

Yaman, beliau bertanya kepadanya: „Wahai Mu‟adz, jika muncul suatu

masalah yang harus kamu putuskan, bagaimana kamu memutuskannya?‟

Mu‟adz menjawab: „Saya putuskan berdasarkan Kitabullah (Al-Quran).‟

5 Ibid., h. 122.

6 Ibid., h. 123.

7 Imam Ahmad, Musnad Ahmad, Juz V, nomor 22153, (Mesir: Muassasah al-Qurthubah, t.th.),

h. 242.

Page 29: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

18

Rasulullah bertanya (lagi), „Andainya (hukumnya) tidak terdapat didalam

Kitabullah?‟ Mu‟adz menjawab: „Maka saya akan menjawabnya berdasarkan

Sunnah Rasulullah.‟ Rasulullah bertanya lagi: „Seandainya (juga) tidak

terdapat dalam Sunnah Rasulullah?‟ Mu‟adz menjawab: „Saya akan berijtihad

dengan akal saya dan saya tidak akan tergesa-gesa (dalam melakukan

ijtihadku).‟ Maka Rasulullah menepuk-nepuk dada Mu‟adz, lalu berkata:

„Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki utusan Rasulullah sesuai dengan

apa yang diridhai Allah dan Rasul-Nya.‟” (HR. Ahmad)

Al-Quran, hadis dan ijma‟ dianggap sebagai sumber hukum yang berdiri

sendiri karena tidak membutuhkan pihak lain dalam menetapkan suatu hukum.

Sedangkan qiyas tidak dianggap sebagai sumber hukum yang berdiri sendiri

karena membutuhkan analogi hukum yang terdapat di dalam al-Quran dan

hadis, dengan menggali dan mencocokkan „illah (sebab) pada hukum asal.

Dengan demikian, sebagai dalil qiyas tidak independent, namum terikat dengan

„illah yang terdapat dalam nash al-Quran maupun hadis.

4. Prosedur Penetapan Fatwa MUI

a. Secara Operasional

Fatwa-fatwa MUI ditetapkan dengan mengikuti pedoman penetapan fatwa

yang memuat empat ketentuan dasar,8 yaitu: pertama, setiap keputusan fatwa

harus mempunyai dasar didalam Al-Quran dan hadis yang mu‟tabar, serta tidak

bertentangan dengan kemaslahatan umat. Dengan demikian, seluruh fatwa MUI

bersandarkan kepada sumber utama hukum islam, yakni al-Quran dan hadis,

dan juga sejalan dengan kemaslahatan umat.

8 Pedoman Penetapan Fatwa yang ditetapkan berdasarkan SK Dewan Pimpinan MUI Nomor:

U-596/MUI/X/1997.

Page 30: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

19

Kedua, jika fatwa yang akan ditetapkan hukumnya tidak terdapat di

dalam al-Quran maupun hadis, maka fatwa tersebut hendaknya tidak

bertentangan dengan ijma‟, qiyas yang mu‟tabar dan dalil-dalil hukum yang

lain seperti istihsan, mashlahah al-mursalah, dan sadd adz-dzariah. Dalam hal

ini dalil hukum yang berasal dari penalaran (ra‟yu) mendapatkan tempat dalam

proses penetapan hukum.

Ketiga, sebelum fatwa diputuskan, dilakukan penelusuran data dengan

merujuk pada pendapat-pendapat para imam mazhab terdahulu, baik yang

berhubungan dengan dalil-dalil hukum maupun yang berhubungan dengan dalil

yang dipergunakan oleh pihak yang berbeda pendapat dengannya. Dengan cara

ini, fatwa MUI sebisa mungkin menyesuaikan dengan pendapat para imam

mazhab. Jika material hukumnya berbeda, maka masih dapat ditempuh dengan

menganalogikan hukum material yang telah ditetapkan ulama mazhab, dengan

melihat pada kesamaan „illah. Jika dengan cara itu tidak ditemukan juga

kesamaannya, maka metodologi yang digunakan para imam mazhab diadopsi

agar dapat digunakan sebagai pisau analisis dalam memecahkan suatu masalah.

Keempat, fatwa-fatwa MUI selalu mempertimbangkan tenaga ahli dalam

bidang masalah yang akan diambil keputusan fatwanya. Hal ini nampak sekali

dalam proses penetapan fatwa terhadap masalah-masalah kontemporer,

terutama yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti dalam

penetapan hukum kloning, aborsi, khitan perempuan, transplantasi organ tubuh,

dan termasuk penetapan fatwa produk halal.

Page 31: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

20

b. Secara Metodologis

Penetapan fatwa MUI ditempuh dalam lima tahap,9 yaitu: tahapan

pertama, sebelum fatwa ditetapkan akan ditinjau terlebih dahulu pendapat para

imam mazhab tentang suatu masalah yang akan difatwakan tersebut, secara

seksama berikut dalil-dalilnya.

Tahapan kedua, untuk masalah-masalah yang telah jelas hukumnya (al-

ahkam al-qath‟iyyat), maka disampaikan sebagaimana adanya. Hal ini sebagai

manifestasi dari penggunaan pendekatan nash qath‟i, di samping qauli dan

manhaji.

Tahapan ketiga, terkait dengan masalah-masalah yang diperselisihkan

(khilafiyah) dikalangan mazhab, maka akan ditempuh dalam dua acara:

1) Menemukan titik temu di antara pendapat berbagai mazhab melalui

metode al-jam‟u wa at-taufiq (menggabungkan dan menyesuaikan

persamaan); dan

2) Jika upaya al-jam‟u wa at-taufiq tidak berhasil dilakukan, maka

penetapan fatwa didasarkan pada hasil tarjih (memilih pendapat yang

argumentasinya paling kuat di antara argumentasi-argumentasi yang

telah ada) melalui metode muqaranah al-mazahib (perbandingan

mazhab) menggunakan kaidah-kaidah ushul al-fiqh al-muqaran (ushul

fikih perbandingan).

9 Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI, (Jakarta: Sekretariat MUI, 2001).

Page 32: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

21

Tahapan keempat, terkait dengan masalah-masalah yang tidak ditemukan

pendapat hukumnya di kalangan mazhab, maka penetapan fatwa MUI

didasarkan pada hasil ijtihad jama‟i melalui metode bayani dan ta‟lili (qiyasi,

istihsani, dan sadd adz-dzari‟ah).

Tahapan kelima, penetapan fatwa harus senantiasa memperhatikan

kemaslahatan umum (mashalih „ammah) dan maqashid asy-syariah (maksud-

maksud/intisari ajaran agama islam).

c. Pendekatan Fatwa MUI

Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam proses penetapan fatwa MUI,

yaitu pendekatan nash qath‟i, qauli, dan manhaji.10

Pendekatan nash qath‟i

dilakukan dengan cara menggali jawaban atas setiap persoalan hukum yang

muncul berdasarkan kajian terhadap al-Quran dan hadis.11

Namun, penetapan

fatwa berdasarkan keterangan nash al-Quran dan hadis jelas tidak memadai.

Pasalnya, nash bersifat sangat terbatas dan umum, sedangkan berbagai

persoalan yang terjadi terus menerus berkembang. Maka dari itu, jika persoalan

tidak dapat diselesaikan hanya dengan pendekatan nash qath‟i maka dilakukan

dengan pendekatan lain yaitu pendekatan qauli.

Pendekatan qauli adalah metode penetapan hukum islam dengan cara

merujuk pada pendapat-pendapat (aqwal) para ulama terdahulu di dalam kitab-

10

Ma’ruf Amin, Fatwa dalam Sistem Hukum Islam, (Jakarta: Elsas, 2008), h. 268. 11

Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, Metodologi Penetapan Fatwa MUI, h. 129.

Page 33: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

22

kitab fiqih terkemuka (kutubu al-mu‟tabarah).12

Demikian pula tidak mungkin

hanya berpegang dengan aqwal ulama sebagaimana terdapat didalam kutub al-

mu‟tabarah, karena kitab-kitab tersebut umumnya telah ditulis sejak ratusan

tahun yang lampau, sehingga tidak menyentuh persoalan-persoalan baru yang

timbul belakangan secara terus menerus. Dengan kata lain, aqwal ulama dalam

kutubu al-mu‟tabarah kemungkinan besar kurang relevan jika diterapkan begitu

saja dengan permasalahan-permasalahan yg kompleks dizaman sekarang ini,

belum lagi dengan tolak ukur sebab yang lain seperti letak biografis, adat,

budaya, situasi dan kondisi di zaman sekarang ini. Oleh karena itu, Komisi

Fatwa MUI tidak hanya menggunakan pendekatan nash qath‟i dan qauli saja,

tetapi juga menggunakan pendekatan manhaji.

Pendekatan manhaji adalah pendekatan dalam proses penetapan fatwa

dengan mempergunakan kaidah-kaidah pokok (al-qawaid al-ushuliyah) dan

metodologi yang dikembangkan oleh imam mazhab dalam merumuskan hukum

suatu masalah. Pendekatan manhaji dilakukan melalui ijtihad jama‟i, dengan

menggunakan metode al-jam‟u wa at-taufiq, tarjihi, ilhaqi, dan istinbathi.13

Metode al-jam‟u wa al-taufiq adalah metode mempertemukan dua dalil

yang bertentangan dengan mengambil kedua dalil tersebut. Cara ini lebih baik

12

Ibid. 13

Ma’ruf Amin, Fatwa dalam Sistem Hukum Islam, h. 269.

Page 34: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

23

dari pada meninggalkan kedua dalil tersebut, sesuai dengan kaidah ushul fiqh

yang berbunyi:14

ادذا اغاء اى اتؼاسض تاذ اؼArtinya: “Mengamalkan dua dalil yang bertentangan lebih baik daripada

meninggalkan atau mengabaikan dalil yang lain”.

Namun tidak hanya itu saja, selanjutnya dari dua dalil yang kontradiksi

ini terdapat dua cara penyelesaian,15

yaitu: 1) Mencari kesamaan dari kedua

dalil sehingga dua dalil tersebut tidak terlihat lagi adanya kontradiksi. 2)

Takhsis, yaitu dengan mengklasifikasikan kedua dalil, sekiranya dalil mana

yang berbentuk umum dan dalil mana yang berbentuk khusus. Dalil yang

khusus diterapkan sesuai dengan kekhususannya dan dalil yang umum

diterapkan sesuai dengan keumumannya dan dikurangi oleh hal yang khusus

dari dalil yang khusus tadi.

Jika usaha al-jam‟u wa al-taufiq tidak berhasil maka penetapan fatwa

dilakukan melalui metode tarjihi. Metode tarjihi adalah memilih argumentasi

dengan metode perbandingan mazhab (muqaranah al-mazahib) dan dengan

kaidah-kaidah ushul al-fiqh al-muqaran. Memilih pendapat yang paling rajih

merupakan satu keharusan sesuai dengan keterangan yang terdapat dalam kitab

I‟anah al-Thalibin yang berbunyi:16

اذى جص ال ا تث ػى االجاع اصالح ات اؼشالى م

اضغ فى تزه اسثىى صشح ازة فى اشاجخ تخالف

14 Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.

15 Ahmad Sanusi dan Sohari, Ushul Fiqh, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 140.

16 Ma’ruf Amin, Fatwa dalam Sistem Hukum Islam, h. 269.

Page 35: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

24

للا اضي ا تخالف اذى ره جؼ اطاي، فتا تؼاى للا أل

غش ػى اجة اشاجخ، تا ؤخزا ا اجتذ ػى اجة

.ت اؼ ػ جة فا تمذArtinya: “Peringatan: al-Iraqi dan Ibnu Shalah melansir sebuah konsensus

bahwa tidak boleh menetapkan suatu hukum berbeda dengan pendapat yang

rajih dalam mazhab. as-Subuki menjelaskan hal tersebut dengan panjang lebar

dalam beberapa tempat difatwanya, dan ia menyamakan hal tersebut dengan

penetapan hukum berlainan dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah.

Karena Allah mengharuskan para mujtahid dalam melakukan ijtihad-nya untuk

mengambil pendapat yang rajih, dan mewajibkan kepada yang lainnya untuk

mengikutinya dalam hal yang harus dilaksanakan”.

Ketika suatu masalah atau satu kasus belum ada pendapat (qaul) yang

menjelaskan secara persis dalam al-kutub al-mu‟tabarah namun terdapat

padanannya dari masalah tersebut, maka penjawabannya dilakukan melalui

metode ilhaqi, yaitu menyamakan suatu maslah yang terjadi dengan kasus yang

sepadan yang terdapat didalam al-kutub al-mu‟tabarah. Hal ini sesuai dengan

keterangan yang ada dalam syarhu al-faraidh al-bahiyyah yang berbunyi:17

اؼشالى اذ ص اشخ ػ مال صاد ت اشد ػثذ االا لاي

ا دى اختشاع اى تظاءسا اساءي اذاق للا سد

.ستمArtinya: “al-Imam Abdurrahman bin Ziyad melansir pendapat Syaikh

Zainuddin al-Iraqi bahwa menyamakan suatu masalah yang terjadi dengan

kasus yang sepadan yang terdapat didalam al-kutub al-mu‟tabarah dengan

memperhatikan argumentasinya adalah lebih baik daripada membuat-buat

hukum”

Metode istinbathi dilakukan ketika tidak bisa dilakukan dengan metode

ilhaqi karena tidak ada dalil yang sepadan kasusnya dengan kasus yang ada

17

Ibid., h. 270.

Page 36: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

25

(mulhaq bih) dalam al-kutub al-mu‟tabarah. Metode istinbathi dilakukan

dengan memberlakukan metode qiyasi, istishlahi, istihsani dan sadd al-

dzari‟ah.

d. Ijtihad Intiqai dan Ijtihad Insyai

Ijtihad Intiqai adalah ijtihad yang dilakukan untuk memilih pendapat para

ahli fikih terdahulu mengenai masalah-masalah tertentu, sebagaimana tertulis

dalam berbagai buku fikih, kemudian menyeleksi mana yang lebih kuat dalilnya

dan lebih relevan dengan kondisi sekarang.18

Sedangkan Ijtihad Insyai adalah ijtihad yang dilakukan untuk mengambil

kesimpulan hukum mengenai peristiwa-peristiwa baru yang belum diselesaikan

oleh ahli fikih terdahulu.19

Pembahasan selanjutnya pada bab ini setelah membahas tentang

metodologi penetapan fatwa oleh MUI adalah metodologi penetapan suatu

putusan oleh Pengadilan Negeri, sebagai berikut.

B. Metodologi Putusan Pengadilan Berdasarkan Hukum Acara Pidana

1. Sistem Pemeriksaan

a. Sistem Inqusitoir

Sebelum berlakunya Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

(KUHAP), maka sistem pemeriksaan inqusitoir dalam HIR terhadap tersangka

18

Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, Metodologi Penetapan Fatwa MUI, h. 93. 19

Ibid,.

Page 37: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

26

pada tingkat penyidikan, Sistem Inqusitoir adalah suatu sistem pemeriksaan

dimana tersangka dianggap sebagai objek pemeriksaan, yaitu pemeriksaan

dilakukan dengan pintu tertutup, sehingga tersangka dalam sistem pemeriksaan

ini tidak mempunyai hak untuk membela diri.20

Setelah berlakunya KUHAP dengan Undang-undang RI No. 8 Tahun

1981, sistem ini ditinggalkan, karena hal ini telah diatur dalam KUHAP, bahwa

dalam pemeriksaan permulaan (vooronderzoek) dipakai “sistem inqusitoir yang

lunak dalam pemeriksaan penyidik, tersangka boleh didampingi penasihat

hukum yang mengikuti jalannya pemeriksaan secara pasif, yakni penasihat

hukum diperkenankan melihat dan mendengar pemeriksaan permulaan.

b. Sistem Accusatoir

Dalam sistem pemeriksaan accusatoir, yaitu pemeriksaan pada tingkat

pengadilan atau pemeriksaan di muka hakim (gerechtelijk onderzoek), di mana

tersangka/terdakwa diakui sebagai subjek pemeriksaan dan diberikan kebebasan

seluas-luasnya untuk melakukan pembelaan diri atas tuduhan atau dakwaan

yang dituduhkan atas dirinya.21

Pemeriksaan accusatoir dilakukan dengan pintu terbuka, artinya semua

orang (umum) dapat dan bebas melihat jalannya pemeriksaan itu. Sistem

pemeriksaan accusatoir diterapkan dalam proses pemeriksaan terdakwa di

depan sidang pengadilan.

20

Andi Muhammad Sofyan dan Abdul Asis, Hukum Acara Pidana (Suatu Pengantar) Edisi

Kedua, Cetakan Ketiga, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 295. 21

Ibid., h. 296.

Page 38: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

27

2. Pemanggilan atau Surat Panggilan

KUHAP menganut prinsip, bahwa “hadirnya terdakwa dalam

pemeriksaan di sidang pengadilan, dan tanpa hadirnya terdakwa di depan

persidangan, maka pemeriksaan atas perkara yang didakwakan tidak dapat

dilakukan”. Dengan demikian, KUHAP tidak mengenal dan tidak

memperkenankan sidang peradilan tanpa hadirnya terdakwa “in absensi”,

kecuali seperti apa yang diperkenankan dalam acara pemeriksaan tindak pidana

subversi, tindak pidana korupsi dan ekonomi, ketiga tindak pidana tersebut

menurut ketentuan hukum acaranya, yang telah memperbolehkan dilakukan

pemeriksaan kepada terdakwa tanpa hadirnya dalam persidangan, termasuk

pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas jalan.

Semua jenis pemberitahuan atau panggilan oleh pihak yang berwenang

dalam semua tingkat pemeriksaan kepada terdakwa, saksi, atau ahli

disampaikan selambat-lambatnya tiga hari sebelum tanggal hadir yang

ditentukan, di tempat tinggal mereka atau di tempat kediaman mereka

terakhir.22

3. Acara Pemeriksaan Perkara

a. Acara Pemeriksaan Biasa

Dalam acara pemeriksaan biasa, undang-undang tidak memberikan

batasan tentang perkara-perkara yang mana termasuk pemeriksaan biasa kecuali

pada pemeriksaan acara singkat dan cepat. Acara pemeriksaan biasa disebut

22

Pasal 227 ayat (1) KUHAP.

Page 39: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

28

juga dengan perkara tolakkan vordering, sebagaimana menurut A.Karim

Nasution, yaitu “perkara-perkara sulit dan besar yang diajukan oleh penuntut

umum dengan surat tolakan (dakwaan)”.23

Perkara jenis ini menurut istilah

KUHAP disebut acara pelaksanaan biasa.

Proses acara pemeriksaan dapat diuraikan secara singkat, sebagai

berikut:24

1) Proses pertama penyerahan berkas perkara dari penuntut umum kepada

pengadilan negeri cq hakim disertai surat dakwaan (vordering) supaya

perkara pidana diajukan dalam persidangan hakim (terechzitting) untuk

diperiksa dan diadili.

2) Proses kedua yaitu sidang I yang berisikan pemeriksaan identitas terdakwa

dan pembacaan surat dakwaan oleh Penuntut Umum. Dalam hal ini jika

terdakwa tidak mengerti isi surat dakwaan tersebut, maka penuntut umum

wajib memberi penjelasan yang diperlukan atas permintaan hakim ketua

sidang.

3) Proses ketiga yaitu sidang II yang berisikan pengajuan eksepsi atau

keberatan atas dakwaan penuntut umum dan/atau pengadilan tidak

berwenang mengadili perkara oleh terdakwa atau penasihat hukum.

23

A. Karim Nasution, Masalah Surat Tuduhan dalam Proses Pidana, (Jakarta: CV. Pantjuran

Tujuh, 1981), h. 58. 24

Andi Muhammad Sofyan dan Abdul Asis, Hukum Acara Pidana, h. 302-303

Page 40: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

29

4) Proses keempat yaitu sidang III yang berisikan proses pembuktian yang

menghasilkan menerima atau menolak eksepsi atau keberatan terdakwa

oleh majelis hakim, biasa juga disebut sebagai putusan sela.

5) Proses kelima yaitu sidang IV yang berisikan pembacaan tuntutan penuntut

umum (requisitoir).

6) Proses keenam yaitu sidang V yang berisikan pembacaan pembelaan atas

tuntutan penuntut umum (Pleidoi).

7) Proses ketujuh yaitu sidang VI yang berisikan pembacaan tanggapan oleh

penuntut umum atas pleidoi yang dibacakan oleh terdakwa atau penasihat

hukumnya (nader requisitoir).

8) Proses kedelapan yaitu sidang VII yang berisikan pembacaan tanggapan

oleh terdakwa atau penasihat hukumnya atas nader requisitoir yang

dibacakan oleh penuntut umum (nader pleidoi).

9) Proses kesembilan yaitu sidang VIII yang berisikan musyawarah majelis

hakim dan pembacaan putusan.

b. Acara Pemeriksaan Singkat (Summier)

Acara pemeriksaan singkat (perkara summier), menurut A. Karim

Nasution, yaitu “perkara-perkara yang bersifat bersahaja, khususnya mengenai

soal pembuktian dan pemakaian undang-undang, dan yang dijatuhkan hukuman

Page 41: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

30

pokoknya yang diperkirakan tidak lebih berat dari hukuman penjara selama satu

tahun”.25

Adapun perkara yang dapat diperiksa secara singkat (summier) ialah

perkara kejahatan atau pelanggaran yang tidak termasuk ketentuan Pasal 205

dan yang menurut penuntut umum pembuktian serta penerapan hukumnya

mudah dan sifatnya sederhana.26

Ketentuan tentang acara pemeriksaan singkat sesuai dengan acara

pemeriksaan biasa kecuali jika ditentukan lain.

c. Acara Pemeriksaan Cepat

Menurut ketentuan KUHAP, bahwa pemeriksaan cepat dibagi atas dua

bagian, yaitu acara pemeriksaan tindak pidana ringan dan acara pemeriksaan

perkara pelanggaran lalu lintas.

Tindak pidana ringan adalah perkara yang diancam dengan pidana penjara

atau kurungan paling lama tiga bulan dan/atau denda sebanyak-banyaknya tujuh

ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan kecuali yang ditentukan dalam

perkara pelanggaran lalu lintas.27

Sedangkan, proses pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas (rol

polisi/perkara novies) adalah perkara pelanggaran tertentu terhadap peraturan

25

A. Karim Nasution, Masalah Surat Tuduhan dalam Proses Pidana, h. 58 26

Pasal 203 ayat (1) KUHAP. 27

Pasal 205 ayat (1) KUHAP.

Page 42: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

31

perundang-undangan lalu lintas jalan.28

Perkara ini tidak menggunakan surat

dakwaan (acte van verwijzing).

4. Tata Tertib Persidangan

Untuk melengkapi pembahasan ini, maka perlu dikemukakan pula tentang

tata tertib persidangan dalam kaitannya dengan contempt of court, sebagai

berikut:

a. Pemeriksaan Terbuka untuk Umum

Semua persidangan terbuka untuk umum, artinya pada saat hakim akan

memulai pemeriksaan perkara dalam sidang, maka ketua majelis hakim harus

menyatakan “sidang dibuka dan terbuka untuk umum”, kecuali perkara

mengenai kesusilaan dan terdakwanya anak-anak.29

b. Seluruh Hadirin Bersikap Hormat

Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada

pengadilan. Siapapun yang tidak menaati tata tertib setelah mendapat

peringatan dari hakim ketua sidang dapat dikeluarkan dari ruang sidang atas

permintaan hakim ketua sidang dan pelanggaran tata tertib tersebut adalah

bersifat suatu tindak pidana yang mana memungkinkan dilakukannya

penuntutan terhadap pelakunya.30

28

Pasal 211 KUHAP. 29

Pasal 153 KUHAP. 30

Pasal 218 KUHAP.

Page 43: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

32

c. Larangan Membawa Senjata Tajam

Siapa pun yang ingin memasuki ruang sidang tidak diperkenankan

membawa senjata tajam, senjata api, bahan peledak atau alat maupun benda

yang dapat membahayakan keamanan sidang. Siapa yang membawanya dapat

menitipkan di tempat yang khusus di sediakan untuk itu, dan jika yang

bersangkutan meninggalkan ruang sidang maka petugas wajib mengembalikan

benda titipannya.31

d. Harus Hadir Sebelum Hakim Memasuki Ruang Sidang

Pengunjung sidang/penonton, penuntut umum, penasihat hukum, panitera

harus hadir sebelum hakim memasuki ruang sidang. Pada saat hakim memasuki

dan meninggalkan ruang sidang, semua yang hadir harus memberi hormat

dengan cara berdiri, begitu juga yang harus dilakukan setiap orang yang keluar

masuk ruang sidang saat sidang berlangsung.32

e. Hadirnya Terdakwa dalam Persidangan

KUHAP tidak membenarkan proses peradilan in absentia dalam acara

pemeriksaan biasa dan singkat, sehingga tanpa hadirnya terdakwa dalam

persidangan, maka pemeriksaan perkara tidak dapat dilakukan.33

5. Proses Pemeriksaan Identitas Terdakwa

Pada permulaan sidang pertama, hakim ketua sidang (ketua majelis

hakim) bertanya kepada terdakwa tentang : nama lengkap, tempat lahir, tanggal

31

Pasal 219 KUHAP. 32

Pasal 232 KUHAP. 33

Andi Muhammad Sofyan dan Abdul Asis, Hukum Acara Pidana, h. 310.

Page 44: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

33

lahir, umur, jenis kelamin, kebangsaan, alamat tinggal, agama dan pekerjaan.

Hal ini bertujuan untuk mencocokkan dengan identitas terdakwa dalam surat

dakwaan dan berkas-berkas perkara lainnya, untuk memastikan dan

meyakinkan bahwa memang terdakwalah yang dimaksud dalam surat dakwaan

sebagai terdakwa atau pelaku tindak pidana yang didakwakan kepadanya.

Apabila terjadi kekeliruan atau kesalahan penguraian identitas terdakwa dalam

surat dakwaan maka tidak mengakibatkan dakwaan batal demi hukum tetapi

dapat dibatalkan oleh ketua majelis hakim.

Selanjutnya ketua majelis hakim memperingatkan terdakwa, berupa

nasihat dan anjuran, serta mengingatkan terdakwa agar memperhatikan segala

sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang. Selain itu sebaiknya ketua

majelis hakim memperingatkan kepada terdakwa agar bersikap tenang, jangan

takut dan jangan ragu-ragu untuk mengemukakan sesuatu yang dianggapnya

penting untuk pembelaan diri, juga memperingatkan terdakwa untuk mencatat

hal-hal yang dianggapnya perlu untuk kepentingan dirinya.

6. Proses Pembacaan Surat Dakwaan oleh Penuntut Umum

Setelah penuntut umum siap dengan surat dakwaannya, hakim ketua

sidang meminta kepada penuntut umum untuk membacakan surat

dakwaannya.34

Fungsi pembacaan surat dakwaan adalah sesuai dengan

kedudukan jaksa sebagai penuntut umum dan sebagai langkah awal taraf

34

Pasal 155 ayat (2) huruf a KUHAP.

Page 45: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

34

penuntutan, tanpa mengurangi penuntutan yang sebenarnya pada waktu

membcakan penuntutan (requisitoir).

Setelah membacakan surat dakwaan oleh penuntut umum selesai, maka

ketua majelis hakim menanyakan kepada terdakwa apakah ia sudah benar-benar

mengerti?, apabila terdakwa ternyata tidak mengerti surat dakwaan tersebut,

maka penuntut umum atas permintaan hakim ketua sidang wajib segera

memberi penjelasan yang diperlukan.35

7. Proses Pembacaan Eksepsi atau Tangkisan oleh Terdakwa

Eksepsi atau tangkisan dapat diajukan oleh terdakwa atau penasihat

hukumnya pada saat selesai pembacaan surat dakwaan oleh penuntut umum.

Hal ini dimungkinkan karena pada saat penyampaian surat panggilan

dilampirkan surat dakwaan penuntut umum.36

Sehingga, hakim memberikan

kesempatan kepada terdakwa atau penasihat hukumnya untuk membuat dan

menyusun eksepsi atau tangkisan atas surat dakwaan penuntut umum yang akan

dibacakan di sidang berikutnya (sidang II).

Untuk mengajukan eksepsi, terdakwa atau penasihat hukum hendaknya

memperhitungkan untung ruginya, misalnya apakah dengan diajukan eksepsi

akan menguntungkan atau merugikan bagi terdakwa (klien). Dalam pengajuan

eksepsi atau tangkisan oleh terdakwa atau penasihat hukum atas dakwaan

penuntut umum dan/atau ketidak ada kewenangan pengadilan memeriksa

35

Ibid., huruf b. 36

Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.

Page 46: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

35

perkara ini, sehingga hakim akan memberikan keputusan sela atas eksepsi, yaitu

diterima atau tidak diterimanya eksepsi terdakwa atau penasihat hukum.

Jika eksepsi tidak diajukan oleh terdakwa atau penasihat hukumnya, maka

proses persidangan dilanjutkan dengan pembuktian, namun apabila eksepsi

diajukan terdakwa atau penasihat hukumnya, maka proses persidangan

dilanjutkan sebagaimana telah diatur dalam pasal 156 KUHAP, kemudian

diputus dengan putusan sela.

Berikut macam-macam dasar eksepsi:37

a. Masalah Kompetensi Pengadilan

Berdasarkan masalah kompetensi pengadilan, eksepsi dibagi menjadi dua

macam yaitu Eksepsi absolut dan kompetensi relatif. Eksepsi absolut adalah

menyangkut kewenangan dari jenis pengadilan yang berwenang untuk

mengadili perkara itu, misalnya apakah perkara tersebut merupakan

kewenangan peradilan umum (pengadilan negeri), peradilan agama, peradilan

tata usaha negara atau peradilan militer. Sedangkan kompetensi relatif adalah

menyangkut wewenang pengadilan mana yang berhak memeriksa perkara

tersebut, misalnya apakah perkara tersebut merupakan wewenang Pengadilan

Negeri Makassar atau wewenang Pengadilan Negeri Maros.

b. Masalah Surat Dakwaan Penuntut Umum

Berdasarkan masalah surat dakwaan penuntut umum, eksepsi dibagi

menjadi dua syarat yaitu syarat formil dan syarat materiil. Eksepsi yang

37

Andi Muhammad Sofyan dan Abdul Asis, Hukum Acara Pidana, h. 314-315.

Page 47: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

36

diajukan berdasarkan syarat formilnya dikarenakan surat dakwaan penuntut

umum yang tidak memenuhi ketentuan, misalnya penuntut umum di dalam

membuat surat dakwaan yang tidak diberi tanggal dan ditandatangani serta

tidak memuat secara lengkap tentang; nama lengkap, tempat lahir, umur, atau

tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal/alamat, agama dan

pekerjaan tersangka. Dengan demikian, surat dakwaan penuntut umum

menimbulkan “error of subjectum”, sehingga dapat dibatalkan oleh hakim

dan/atau dinyatakan tidak dapat diterima.

Sedangkan eksepsi yang diajukan berdasarkan syarat materiilnya

dikarenakan surat dakwaan penuntut umum tidak memenuhi ketentuan,

misalnya: tidak memuat uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai

tindak pidana yang didakwakan, tidak memuat dengan menyebutkan kapan

waktu tindak pidana itu dilakukan (tempus delictie), dan di mana tempat tindak

pidana itu dilakukan (locus delictie). Sehingga surat dakwaan tersebut

dinyatakan batal demi hukum.

8. Proses Pembuktian

Untuk dapat membuktikan bersalah atau tidaknya seseorang terdakwa dan

dijatuhi hukuman, maka haruslah melalui proses pemeriksaan di depan sidang,

yaitu dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tentang pembuktian.

Selain itu juga haruslah berpedoman pada asas-asas yang berlaku pada proses

peradilan pidana, seperti asas praduga tak bersalah (presumption of innocence),

asas persamaan di depan hukum (equality before the low), asas pemeriksaan

Page 48: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

37

accusatoir, sebagai konsekuensi dari adanya asas praduga tidak bersalah

tersebut, terdakwa sebagai subjek dalam semua tingkat pemeriksaan tidak

dibebani dengan beban pembuktian.38

Jadi yang dimaksud dengan pembuktian

adalah pembuktian bahwa benar atau tidaknya peristiwa pidana telah terjadi dan

terdakwalah yang bersalah melakukannya dan terdakwalah sebagai pelaku

tindak pidana, sehingga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.39

Untuk membuktikan kesalahan terdakwa, pengadilan (hakim) terikat oleh

cara-cara atau ketentuan pembuktian sebagaimana telah diatur oleh undang-

undang. Pembuktian yang sah harus dilakukan di sidang pengadilan yang

memeriksa dan mengadili terdakwa. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan alat-

alat bukti yang sah sebagaimana telah diatur dalam ketentuan Pasal 184 ayat (1)

KUHAP sebagai berikut.

a. Keterangan Saksi (Pemeriksaan Saksi)

Adapun yang dimaksud dengan keterangan saksi adalah salah satu alat

bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu

peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri

dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu.40

Apabila keterangan

38

M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan

Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, Edisi II, Cetakan Ke-10, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2008), h. 143 39

Andi Muhammad Sofyan dan Abdul Asis, Hukum Acara Pidana, h. 318. 40

Pasal 1 angka 27 KUHAP.

Page 49: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

38

diperoleh dari orang lain (testimmonium de auditu), maka termasuk keterangan

saksi yang sah.41

Setelah saksi memberikan keterangan atau kesaksian, maka hakim ketua

sidang menanyakan kepada terdakwa bagaimana pendapatnya tentang

keterangan tersebut. Hal ini terdakwa dapat mengajukan keberatan atau

menerima atau bahkan menambahkan serta memperjelas atas keterangan saksi

tersebut.

b. Keterangan Ahli

Adapun yang dimaksud dengan keterangan ahli adalah keterangan yang

diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang

diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan

pemeriksaan.42

Jadi, keterangan ahli dapat merupakan alat bukti yang sah di

sidang pengadilan.

Tetapi apabila, keterangan ahli tersebut telah menimbulkan keberatan dari

terdakwa atau penasihat hukum, maka hakim memerintahkan ahli agar hal itu

dilakukan penelitian ulang.

c. Alat Bukti Surat

Adapun surat yang digunakan sebagai alat bukti surat yang sah dalam

persidangan adalah alat bukti surat yang dibuat atas sumpah jabatan atau

41

Penjelasan Pasal 185 ayat (1) KUHAP. 42

Pasal 1 angka 28 KUHAP.

Page 50: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

39

dikuatkan dengan sumpah,43

antaralain: berita acara pemeriksaan (BAP) yang

dibuat oleh penyidik polisi, berita acara pemeriksaan pengadilan (BAPP), berita

acara penyitaan, surat perintah penangkapan, surat perintah penyitaan, surat

perintah penahanan, surat izin penggeledahan, surat izin penyitaan dan lain

sebagainya.

d. Alat Bukti Petunjuk

Petunjuk adalah perbuatan, kejadian, atau keadaan yang karena

persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan tindak

pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan

siapa pelakunya.44

Petunjuk tersebut didapat dari keterangan saki, surat dan

keterangan terdakwa. Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk

dilakukan oleh hakim dengan arif dan bijaksana setelah ia melakukan

pemeriksaan dengan seksama dan penuh kecermatan berdasarkan hati

nuraninya.

e. Keterangan Terdakwa

Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang

perbuatan yang ia lakukan, ketahui dan alami sendiri.45

Keterangan terdakwa

yang diberikan di luar persidanganpun dapat digunakan untuk membantu

menemukan bukti di sidang asalkan pembuktian itu didukung dengan alat bukti

yang sah yang berkaitan dengan apa yang didakwakan kepadanya.

43

Pasal 187 KUHAP. 44

Pasal 188 KUHAP. 45

Pasal 189 ayat (1) KUHAP

Page 51: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

40

9. Requisitoir/Penuntutan

Adapun pembacaan requisitoir (sidang IV) atau penuntutan oleh penuntut

umum kepada terdakwa, yaitu setelah selesai proses acara pembuktian (sidang

III). Menurut Darwan Prints,46

requisitoir adalah surat yang dibuat oleh

penuntut umum setelah pemeriksaan selesai dan kemudian dibacakan dan

diserahkan kepada hakim dan terdakwa atau penasihat hukum”. Tuntutan

pidana yang dibuat penuntut umum pada hakikatnya merupakan kesimpulan

yang diambil dari fakta yang terungkap di persidangan menurut versi penuntut

umum, disertai dengan tuntutan sanksi pidana/atau tindakan yang akan

dijatuhkan pada terdakwa.47

Adapun isi requisitoir tidak diatur dalam undang-undang seperti surat

dakwaan, tetapi biasanya memuat suatu kesimpulan oleh penuntut umum yang

bersangkutan berdasarkan proses pembuktian, yaitu apakah ketentuan atau

pasal-pasal yang didakwakan kepada terdakwa terbukti atau tidak. Apabila

terbukti maka telah disebutkan berapa lama ancaman hukumannya yang dapat

dijatuhkan kepada terdakwa, namum apabila tidak terbukti maka penuntut

umum dapat segera dimintakan, bahwa “agar terdakwa dibebaskan” dari segala

hukuman.

46

Darwan Prints, Hukum Acara Pidana (Suatu Pengantar), (Jakarta: Djambatan, 1983), h. 118. 47

Al. Wisnubroto, Praktik Peradilan Pidana Proses Persidangan Perkara Pidana, (Bekasi:

Galaxy Pustaka Nusa, t.th.), h. 78

Page 52: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

41

10. Pleidoi/Pembelaan

Setelah pembacaan tuntutan oleh penuntut umum, maka proses

selanjutnya (sidang V) yaitu pleidoi atau pembelaan dari terdakwa atau

penasihat hukum atas tuntutan dari penuntut umum (requisitoir). Menurut J.C.T

Simorangkir,48

pleidoi adalah pidato pembelaan yang diucapkan oleh terdakwa

atau penasihat hukumnya yang berisikan tangkisan terhadap tuntutan/tuduhan

penuntut umum dan mengemukakan hal-hal yang meringankan dan keberanian

dirinya.

Adapun isi pleidoi juga tidak diatur dalam undang-undang, tapi biasanya

memuat tentang permintaan terdakwa untuk dibebaskan dari segala dakwaan

(bebas murni/vrijspraak) karena tidak terbukti atau dilepaskan dari segala

tuntutan hukum (anslag van rechtsvervolging) karena dakwaan terbukti tetapi

bukan merupakan suatu tindak pidana atau terdakwa meminta dihukum yang

seringan-ringannya, karena telah terbukti melakukan suatu tindak pidana yang

didakwakan kepadanya.

11. Nader Requisitoir (Tambahan Penuntutan)

Setelah pembacaan pleidoi, maka proses selanjutnya (sidang VI)

diberikan kesempatan kepada penuntut umum untuk menanggapi pleidoi yaitu

dengan nader requisitoir. Istilah nader requisitoir dalam praktik sering juga

disebut repliek dengan mengikuti istilah dalam hukum acara perdata.

48

J.C.T. Simorangkir, dkk, Kamus Hukum, (Jakarta: Aksara Baru, 1981), h. 132.

Page 53: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

42

12. Nader Pleidoi (Tambahan Pembelaan)

Setelah pembacaan nader requisitoir, maka proses selanjutnya (sidang

VII) diberikan kembali kesempatan kepada terdakwa atau penasihat hukumnya

untuk menanggapi atas nader requisitoir penuntut umum yaitu dengan nader

pleidoi. Istilah nadeer pleidoi dalam praktik sering disebut duplik dengan

mengikuti istilah hukum acara perdata.

13. Acara Pengambilan Keputusan (Musyawarah Majelis Hakim)

Setelah proses sidang pertama sampai sidang ketujuh sudah selesai,

hakim ketua sidang menyatakan bahwa pemeriksaan dinyatakan tertutup atau

dapat membukanya sekali lagi, baik atas kewenangan hakim ketua sidang

karena jabatannya maupun atas permintaan penuntut umum atau terdakwa atau

penasihat hukum dengan memberikan alasannya.49

Selanjutnya hakim majelis mengadakan musyawarah dengan tujuan untuk

mencapai kesepakatan tentang keputusan yang akan diambil atau dijatuhkan

pidana terhadap terdakwa. Dalam musyawarah majelis hakim tersebut

didasarkan atas surat dakwaan penuntut umum, pleidoi, nader requisitoir, serta

fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan atau segala sesuatu yang terbukti

dalam sidang pemeriksaan.50

49

Pasal 182 ayat (2) KUHAP. 50

Pasal 182 ayat (4) KUHAP.

Page 54: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

43

Jadi, pada asasnya putusan dalam musyawarah majelis merupakan hasil

permufakatan bulat kecuali jika hal itu setelah diusahakan dengan sungguh-

sungguh tidak dapat dicapai, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : 51

a. Putusan diambil dengan suara terbanyak.

b. Jika tidak tercapai juga maka pendapat hakim yang paling

menguntungkan bagi terdakwalah yang dipilih.

14. Keputusan Pengadilan (Hakim)

Adapun yang dimaksud dengan putusan pengadilan adalah pernyataan

hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat berupa

pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta

menurut cara yang diatur dalam undang-undang.52

Setelah majelis hakim selesai musyawarah, maka selanjutnya (sidang

VIII) majelis hakim segera membacakan putusannya, dengan memanggil

kembali terdakwa dan penasihat hukumnya serta penuntut umum. Apabila

terdakwa lebih dari satu orang maka putusan dapat dibacakan dengan hadirnya

terdakwa yang ada.53

Setelah hakim ketua sidang membacakan putusan, dengan

segera hakim ketua sidang membacakan kepada terdakwa hak-haknya (hal ini

wajib dilakukan hakim).

Hak-hak terdakwa antara lain: hak menerima atau menolak putusan, hak

mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan,

51

Pasal 182 ayat (6) KUHAP. 52

Pasal 1 angka 11 KUHAP. 53

Pasal 196 ayat (2) KUHAP.

Page 55: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

44

hak meminta penangguhan pelaksanaan putusan (dalam hal ini terdakwa

menerima putusan), hak minta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding

(dalam hal ini terdakwa menolak putusan), dan hak mencabut pernyataannya

sendiri terkait menerima atau menolak putusan.54

15. Pelaksanaan Putusan Pengadilan (Executie atau Eksekusi)

Setelah pembacaan putusan pengadilan, apabila terdakwa atau penasihat

hukum dan penuntut umum tidak mengajukan upaya hukum atas putusan

pengadilan tersebut, maka putusan pengadilan telah berkekuatan hukum yang

tetap dan harus segera dilaksanakan eksekusi, dengan pelaksanaan yang telah

diatur dalam undang-undang.55

Pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara

pidana dilakukan oleh jaksa dengan memperhatikan nilai kemanusiaan dan

keadilan dan ketua pengadilan wajib mengawasi pelaksanaan putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.56

16. Pengawasan dan Pengamatan Pelaksanaan Putusan Pengadilan

Setelah putusan pengadilan telah berkekuatan hukum tetap, maka segera

dilaksanakan eksekusi, maka dilakukan pula pengawasan dan pengamatan

pelaksanaan putusan hakim itu sebagaimana menurut KUHAP. Pengawasan

dan pengamatan pelaksanaan putusan pengadilan merupakan lembaga baru

54

Pasal 196 ayat (3) KUHAP. 55

Andi Muhammad Sofyan dan Abdul Asis, Hukum Acara Pidana, h. 338. 56

Undang-undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Page 56: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

45

dalam hukum acara pidana di Indonesia, yang semula hanya dicantumkan

dalam Undang-undang Pokok Kekuasaan Kehamikan.

Pengawasan dan pengamatan pelaksanaan putusan pengadilan bertujuan

agar hakim dapat mengikuti perkembangan keadaan terpidana, sehingga dapat

aktif memberi pendapatnya dalam hal pelepasan bersyarat, sehingga tujuan

pemidanaan dapat tercapai.

Selain itu sesuai dengan Pasal 34 Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun

2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun

1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan

Pemasyarakatan, telah menyatakan bahwa: Ayat (1) “Setiap narapidana dan

anak pidana berhak mendapatkan remisi”. Ayat (2) “Remisi sebagaimana

dimaksud ayat 1 dapat diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang telah

memenuhi syarat: (a) Berkelakuan baik, dan (b) Telah menjalani masa pidana

lebih dari 6 (enam) bulan”. Ayat (3) “Persyaratan berkelakuan baik

sebagaimana pada Ayat (2) huruf a dibuktikan dengan: (a) tidak sedang

menjalani hukuman disiplin dalam kurungan 6 (enam) bulan terakhir, terhitung

sebelum tanggal pemberian remisi, dan (b) Telah mengikuti program

pembinaan yang diselenggarakan LAPAS dengan predikat baik.57

57

Harrys Pratama Teguh dan Usep Saepullah, Teori dan Praktik Hukum Acara Pidana Khusus,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2016), h. 85-86.

Page 57: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

46

17. Biaya Perkara

Sebagai tambahan pembahasan dalam bab ini, maka pembahasan tentang

biaya perkara dirasa perlu dibahas, sebagaimana menurut KUHAP bahwa biaya

perkara hanya menyebutkan tentang biaya perkara tanpa merinci bagaimana

perhitungannya, yaitu dalam putusan bagaimana yang diharuskan terpidana

membayar biaya perkara dan bagaimana penagihannya. Adapun pasal-pasal

dalam KUHAP yang menyebutkan biaya perkara, yaitu :

a. Menurut Pasal 197 huruf i KUHAP: ketentuan kepada siapa biaya

perkara dibebankan dengan menyebutkan jumlahnya yang pasti dan

ketentuan mengenai barang bukti.

b. Menurut Pasal 275 KUHAP: apabila lebih dari satu orang terpidana

dalam satu perkara, maka biaya perkara dan/atau ganti kerugian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274 dibebankan kepada mereka

bersama-sama secara berimbang.

Jadi, disamping KUHAP tidak secara terperinci menyebutkan biaya

perkara, juga tidak secara jelas dan tegas mengatur sanksi jika biaya perkara

tidak dibayar, jadi jelas akan menjadi piutang negara (perdata).58

58

Andi Muhammad Sofyan dan Abdul Asis, Hukum Acara Pidana, h. 343.

Page 58: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

47

BAB III

SISTEM INVESTASI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)

PANDAWA MANDIRI GROUP

Dalam bab ini yang akan dibahas adalah sistem investasi Koperasi Simpan

Pinjam Pandawa Mandiri Group perspektif Hukum Islam yang akan diwakili oleh

Majelis Ulama Indonesia Kota Depok yang merujuk pada fatwa Nomor:

01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 dan Hukum Positif yang akan diwakili oleh Pengadilan

Negeri Kota Depok yang merujuk pada Surat Putusan Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk, berikut ini adalah penjelasannya.

A. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok Nomor:

01/SK/MUI/Dpk/VI2016 Terhadap Sistem Investasi KSP Pandawa

Mandiri Group

Dalam Surat Keputusan Fatwa MUI Kota Depok No:

01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 tentang Praktik Pengelolaan Dana Investasi oleh

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group, setidaknya

memutuskan lima poin ketetapan yang mencakup kedalam beberapa poin

kesimpulan. Sehingga praktik pengelolaan dana investasi KSP Pandawa

Mandiri Group dinyatakan haram karena tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-

Islaman.

Page 59: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

48

1. Akad yang Rusak (Fasid)

Menurut Bahasa akad adalah Ar-Rabbth (ikatan), sedangkan menurut

istilah akad memiliki dua makna, yaitu : pertama, makna khusus akad adalah

ijab dan qabul yang melahirkan hak dan tanggungjawab terhadap objek akad

(ma‟qud „alaih).1 Makna ini yang dipilih oleh Hanafiyah. Pada umumnya,

setiap akad itu berarti ijab qabul (serah terima) kecuali ada dalil yang

menunjukkan makna lain. Kedua, makna umum akad adalah setiap perilaku

yang melahirkan hak, atau mengalihkan atau mengubah atau mengakhiri hak,

baik itu bersumber dari satu pihak ataupun dua pihak.2 Definisi ini adalah

definisi akad menurut Malikiyah, Syafi‟iyah dan Hanabilah. Istilah akad ini

sinonim dengan istilah iltizam (kewajiban).3

Setiap akad harus memenuhi rukun dan syarat sah akad. Rukun akad yang

dimaksud adalah unsur yang harus ada dan merupakan esensi dalam setiap

kontrak, Sedangkan syarat sah akad yang dimaksud adalah suatu sifat yang

1 Oni Sahroni dan Muhammad Hasanuddin, Fikih Muamalah: Dinamika Teori Akad dan

Implementasinya dalam Ekonomi Syariah, ed.1, cet. 2, (Depok: Rajawali Pers,2017), h. 4 2 Izzudin Muhammad Khujah, Nazhariyyatu al-Aqd fi al-Fiqh al-Islami, (Jeddah: Dallah al-

Baraka, 1993), h. 13 3 Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa tasharruf adalah setiap aktifitas (perkataan

dan perbuatan) yang dilakukan oleh seseorang atas kehendaknya dan melahirkan hukum-hukum

syara‟. Maka ada banyak ucapan dan perilaku (tasharruf) yang tidak termasuk kategori akad

contohnya dakwa‟ dan iqrar. Keduanya melahirkan hukum tetapi bukan akad.

Jika diturunkan, perbedaan-perbedaan tersebut adalah:

1. Tasharruf bermakna umum mencakup iltizam dan akad.

2. Begitu juga iltizam bermakna lebih umum dari pada akad.

3. Setiap akad itu tasharruf, tetapi tidak setiap tasharruf itu akad.

Atau dapat disimpulkan akad itu adalah tasharruf qauli yang mencakup kesepakatan dua belah pihak.

Page 60: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

49

mesti ada pada setiap rukun, tetapi bukan merupakan esensi akad.4 Adapun

Rukun akad menurut Jumhur Ulama terdiri dari tiga unsur, yaitu:5

a. Shigat ( غخ .(pernyataan ijab dan qabul , ص

b. 'Aqid ( ػبقذ, pelaku akad)

c. Ma‟qud „alaih ( ػه د (objek akad ,يؼق

Sedangkan syarat sah akad dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Syarat sah Shigat (Ijab dan Qabul), yaitu:6

1) Jelas dan dapat dipahami

2) Ada kesesuaian antara ijab dan qabul

3) Ijab dan qabul dilakukan berturut-turut

4) Keinginan untuk melakukan akad pada saat itu.

b. Syarat sah Aqid‟ (pelaku) (Jama‟: „Aqidan/dua pihak yang melakukan

kontrak) berdasarkan „awarid al-ahliyah (kondisi yang memengaruhi

kompetensi), yaitu:7

1) Tidak dalam kondisi yang memengaruhi akal, seperti: gila, tidur,

pingsan dan mabuk.

2) Tidak dalam kondisi yang tidak memengaruhi akal, seperti:

menghambur-hamburkan harta, lupa, utang dan sakaratul maut.

4 Oni Sahroni dan Muhammad Hasanuddin, Fikih Muamalah, h. 25

5 Ibid,.

6 Ibid, h. 29-31

7 Izzudin Muhammad Khujah, Nazhariyyatu al-Aqd fi al-Fiqh al-Islami, h. 38

Page 61: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

50

c. Syarat sah Ma‟qud alaih (objek kontrak), yaitu:8

1) Barang yang masyru‟ (legal).

2) Dapat diserahterimakan saat akad.

3) Jelas diketahui oleh para pelaku akad.

4) Objek akad harus ada saat akad berlangsung (Ulama berbeda

pendapat).

Pada akad atau transaksi investasi yang dilakukan oleh KSP Pandawa

Mandiri Group (KSP-PMG) dengan nasabah/investor, terdapat beberapa

penyimpangan yang dilakukan, sehingga akad yang berlangsung dikatakan

tidak sah atau batal menurut syara‟ sehingga terciptanya akad yang rusak.

Perihal itu terdapat pada objek akad yang tidak sesuai dengan apa yang

dijanjikan oleh pihak KSP-PMG kepada investor. Objek akad pada Pandawa

awalnya berbentuk penawaran produk jasa peminjaman kepada para pedagang

usaha kecil-menengah (UKM) di pasar-pasar se-Jabodetabek, para pedagang ini

membayar bunga 20 persen per bulan dari dana yang dipinjamnya itu. Karena

kredit para pedagang mengalami kemacetan, diduga hal ini mengakibatkan

Nuryanto tidak dapat memberikan keuntungan serta modal seperti yang

dijanjikan kepada para nasabahnya.9 Akhirnya objek akad berganti menjadi

sesuatu objek yang tidak jelas. Hal ini dibuktikan dengan penjelasan oleh Ketua

8 Ibid, h. 42-44

9 Saiful Arif, “Investasi Bodong Pandawa Group”, artikel diakses pada 2 April 2017 dari

http://saifularif09.blogspot.com/2017/04/investasi-bodong-pandawa-group.html

Page 62: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

51

Komisi Fatwa MUI Kota Depok yaitu KH. Encep saat di wawancara oleh

CNNIndonesia.com,10

“Tidak ada penjelasan uang itu dipakai ke mana, investor seharusnya

diberi tahu. Apa ada laporannya? Yang kami temukan enggak ada. Katanya

untuk usaha kecil, bentuknya seperti apa tidak ada penjelasan.”

MUI Kota Depok juga tidak menemukan warga yang menjadi debitur atau

peminjam di Koperasi Pandawa Mandiri Group. Kebanyakan yang ditemui

adalah para investor yang saat ini telah kehilangan uangnya karena Nuryanto

melarikan diri dan masuk daftar pencarian orang (DPO).

Hal ini menimbulkan kecacatan syarat sah akad pada objek akadnya.

Sudah tidak diketahui lagi apa objek akad pada ijab qabul yang disepakati.

Namun, karna profit yang besar membuat masyarakat terus berdatangan ke

Pandawa untuk menginvestasikan dananya disana. Maka dari itu MUI Kota

Depok menegaskan bahwa akad-akad yang terjadi pada Koperasi Simpan

Pinjam Pandawa Mandiri Group mengandung akad yang fasid (rusak), sehingga

investasi ini tidak dapat dilanjutkan lagi sebagaimana mestinya dengan kata lain

haram.

Selain karna terdapat kecacatan dari segi objek akadnya, akad yang fasid

(rusak) ini menurut MUI Kota Depok berkesinambungan dengan hal lain,

seperti kebohongan yang dilakukan Pandawa kepada MUI Kota Depok yaitu

10

Rosmiyati Dewi Kandi, CNN Indonesia, Koperasi Pandawa Pinjam Agama untuk Investasi

Illegal, artikel diakses pada 20 Pebruari 2017 dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170217210628-12-194359/koperasi-pandawa-pinjam-

agama-untuk-investasi-ilegal

Page 63: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

52

ketidak jelasan seberapa banyak profit yang akan diterima oleh investor. Saat

dikonfirmasi mengenai praktik berinvestasi, pengurus Pandawa membantah

memberikan bunga 10 persen per bulan kepada nasabahnya. Mereka menyebut,

profit yang mereka berikan kepada para investor hanya sebesar 5-6 persen per

tahun sebagaimana yang dilakukan perbankan nasional.11

Tak percaya begitu

saja, MUI Depok langsung menginvestigasi ke lapangan. Hasilnya, KSP

Pandawa Mandiri Group menetapkan bagi hasil 10% per bulan atau 120% per

tahun. KH. Encep mengatakan, "Kami panggil lagi untuk kedua kalinya, tapi

mereka tidak hadir. Hingga akhirnya fatwa keluar”.12

Bahkan untuk Leader

dengan tingkatan Diamond mendapat tambahan 1% jika dapat menarik lebih

banyak investor.

2. Mengandung Unsur Riba

Dalam hal ini menurut MUI, unsur yang mengandung riba adalah

prosedur peminjaman kepada para pedagang usaha Unit Kecil Menengah

(UKM). Para pedagang yang meminjam modal kepada KSP Pandawa Mandiri

Group harus mengembalikan pinjaman nya tersebut dengan bunga sebesar 20%

per bulan dari dana yang dipinjam.13

Tentu saja ini sangatlah bertolak belakang

dengan ketentuan syariat islam. Ketetapan persentase dalam islam hanya

dikenal dalam praktik kerjasama mudharabah, musyarakah/syirkah, dan lain

11

Ibid,. 12

Sandy Baskoro, Kontan.co.id, MUI: Haram Investasi Pandawa Mandiri, artikel diakses pada

28 Juni 2016 dari https://investasi.kontan.co.id/news/mui-haram-investasi-pandawa-mandiri 13

Majelis Ulama Indonesia Kota Depok, Observasi Tentang Praktik Pengelolaan Dana

Investasi Pandawa Mandiri Group, (Depok: Komisi Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan MUI

Kota Depok, 2016), h. 4

Page 64: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

53

sebagainya sesuai dengan kesepakatan para pihak, sedangkan dalam praktik

pinjaman hal ini tidak diperkenankan. Sebagaimana Firman Allah swt dalam

Q.S al-Baqarah (2) : 275:

ي طب بقوانزيتخجطانش ك إل ثبلقي انش ؤكه انز

س ان ثب غيثمانش بانج ىقبناإ نكثؤو ر حش غ انج للا أحم

ثب إنى انش أيش سهف يب فه ى ت فب سث ي ػظخ ي جبء ف

ئكأصحبةانبس للا ػبدفؤن ي بخبنذ .ىف“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah

sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum

datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka

kekal di dalamnya”.

Dan Firman Allah swt dalam Q.S al-Baqarah (2) : 278-279:

ي ثق يب رسا للا اتقا آيا انز ب أ تىب ك إ ثب انش

٨٧٢).يؤي سسن للا تفؼهافؤراثحشةي نى (فئ إ

لتظه انكىلتظه (٨٧٢).تجتىفهكىسءسأي“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan

sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman (278).

Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,

bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat

(dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya

dan tidak (pula) dianiaya (279).”

Selain merujuk pada Quran Surat al-Baqarah ayat 275, 278 dan 279, MUI

Kota Depok juga merujuk pada hadits Nabi Muhammad saw, yaitu:

Page 65: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

54

سهىػهللاصهىللاسسلنؼ:قبلػللاسضجبثشػ

(يسهىسا.)ساءى:قبلشبذكبتجانشثبآكم “Dari Jabir .RA berkata: „Rasulullah saw melaknat pemakan riba yang

memberinya, pencatatnya dan kedua orang saksinya. Jabir mengatakan mereka

sama (dalam dosanya)‟”. (HR. Muslim)

Setelah merujuk pada Hadits Nabi Muhammad saw, MUI Kota Depok menukil

pendapat Ijma‟ Ulama bahwasanya Para Ulama sepakat bahwa riba itu

diharamkan. Riba adalah salah satu usaha mencari rizki dengan cara yang tidak

benar dan dibenci Allah swt. Selanjutnya MUI Kota Depok menukil Fatwa

Syekh Ismail Zain dalam Kitab Qurratul „Ain, yaitu:

دائبانؼثبنشثحختصاانقشاضػقذفىنهبنكصحم

تذفغاػهكسثخآلفيبئخقبسضتك:"نهؼبيمقبلاراكبال

ل:"انجاة"يثال؟سثخآلفخسخششااسجعكمانى

.انشثبأاعيػبؼتجشألحشاوانزكسانؼقذثمرانكصح

.اـأػهىللا “Apakah Boleh bagi pemilik modal dalam akad kerjasama (qirodl) untuk

menentukan perolehan laba baikuntuk selamanya atau berbatas waktu seperti

ungkapan pemilik modal kepada „amil: „aku menanam invest kepadamu

Rp.100.000,- dan engkau wajib setor keuntungan kepadaku setiap minggu atau

setiap bulan sebesar Rp.5000,-?‟. Jawab: „tidak sah akad tersebut bahkan

hukumnya haram kerena termasuk dari praktik riba‟”.

Sebagai rujukan terakhir, MUI Kota Depok berpedoman kepada Fatwa

Dewan Syariah Nasional No: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang al-Qardh.

Ketentuan yang dilanggar oleh KSP Pandawa Mandiri Group adalah pada

Bagian Pertama: Ketentuan Umum al-Qardh poin kelima yang berbunyi:

Page 66: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

55

“nasabah al-Qardh dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan

sukarela kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) selama tidak diperjanjikan

dalam akad.”

yang harus di garis bawahi adalah pada kata “selama tidak diperjanjikan dalam

akad”, sedangkan ketentuan peminjam harus mengembalikan pinjamannya

dengan bunga 20% per bulan kepada KSP Pandawa Mandiri Group sudah tentu

tertera pada akad atau surat perjanjian antara kedua belah pihak. Praktik ini

didalam Islam disebut dengan praktik Riba dan diharamkan dalam Syariat

Islam.

3. Tidak Transparan (Gharar)

Skema Ponzi tidak membutuhkan bisnis real, karena membayar

keuntungan anggota berasal dari dana investasi yang lebih baru. Secara resmi

Pandawa Group tidak pernah menyatakan apa bisnis atau usaha yang dilakukan

untuk menghasilkan keuntungan yang dapat memberikan imbal hasil 10% dari

modal perbulan. Hanya dalam upaya promosi untuk menjaring anggota lain,

para anggota sering menampilkan produk-produk atau usaha yang dilakukan

Pandawa Group, yang seringkali dicampuradukkan dengan usaha KSP Pandawa

Mandiri Group.14

Selain ketidak transparanan/ketidak jelasan dalam bentuk usaha, menurut

MUI, Pandawa Group juga memiliki ketidakjelasan dalam bentuk badan

hukum. Dalam hal ini memang KSP Pandawa Mandiri Group sejak tahun 2015

14

Majelis Ulama Indonesia Kota Depok, Skema Ponzi di Pandawa Group: Kemungkinan,

Tingkat Bahaya dan Tindakan yang Diharapkan, (Depok: Komisi Penelitian, Pengkajian dan

Pengembangan MUI Kota Depok, 2016), h. 4

Page 67: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

56

sudah berbadan hukum atau memiliki legalitas badan usaha. Namun disisi lain,

Pandawa Group sebagai sosok yang menunggangi KSP Pandawa Mandiri

Group dalam mengembangkan usahanya adalah badan usaha yang tidak

memiliki kejelasan legalitas badan usaha.

Legalitas badan usaha akan membuat badan usaha terikat pada suatu

regulasi tertentu. Terlebih bila mereka menginginkan legalitas usaha

penghimpunan dana, mereka akan menghadap aturan yang ketat agar dianggap

kredibel untuk menghimpun dana masyarakat. Hal ini tentu akan menjadi

hambatan bagi skema Ponzi atau khususnya Pandawa Group. Maka dari itu

kebanyakan skema Ponzi tidak berbadan hukum.15

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Pandawa Group tidak

memiliki legalitas sebagai badan apapun. KSP Pandawa Mandiri Group, yang

diklaim menjadi bagian dari Pandawa Group memang mempunyai izin

Kemenkop UKM sebagai badan usaha, tetapi perjanjian kerjasama yang terjadi

adalah antara masyarakat dengan Nuryanto sebagai pribadi, dengan kop surat

Pandawa Group. (lihat pada lampiran skripsi)

Perlu dicatat bahwa KSP Pandawa Mandiri Group pernah digunakan oleh

Pandawa Group sebagai pihak yang menghimpun dana masyarakat. Tetapi

dengan adanya sorotan dari berbagai pihak (MUI, Kemenkop UKM dan OJK),

mereka tidak lagi menggunakan KSP Pandawa Mandiri Group dalam

menghimpun dana.

15

Ibid,.

Page 68: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

57

Meskipun begitu, masih sering digunakan KSP Pandawa Mandiri Group

untuk mengajak masyarakat menjadi anggota dan menitipkan modal ke

Pandawa Group. Hal ini tentu dapat dianggap sebagai penyesatan atau

manipulasi informasi. Karena kenyataannya, masyarakat hanya melakukan

perjanjian dengan Nuryanto atas nama pribadi.16

4. Sistem Pemasaran Produk Jasa atau Perekrutan Anggota Baru yang

Terindikasi Penipuan

Dalam merekrut anggota baru, KSP Pandawa Mandiri Group

menggunakan berbagai macam cara, antara lain: menggunakan sistem piramida

yang dimulai dari yang paling tinggi yaitu Leader Diamond (bintang delapan),

Leader Gold (bintang tujuh), Leader Silver (bintang enam) dan seterusnya.17

Para Leader bertugas mencari investor-investor guna menghimpun dana yang

lebih banyak lagi. Namun, ada beberapa kejanggalan yang menurut MUI Kota

Depok perlu dijadikan perhatian khusus. Dalam beberapa kegiatan, Dumeri

alias Salman Nuryanto selaku ketua KSP Pandawa Mandiri Group sering

mengadakan pengajian atau kegiatan keislaman dengan intensitas waktu yang

tidak diperkirakan, terkadang seminggu sekali, terkadang setiap bulan sekali,

bahkan jika diperlukan Nuryanto akan mengadakan kegiatan semacam itu

diwaktu yang bertepatan dengan momen-momen tertentu seperti Isra‟ Miraj,

Maulid Nabi Muhammad saw. dan lain sebagainya. Hal ini dibuktikan dengan

16

Ibid, h. 5 17

Putusan PN Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk, h. 168

Page 69: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

58

pengakuan dari salah satu tetangga Nuryanto, „Peminjaman‟ label agama oleh

Nuryanto dan Pandawa dibenarkan Felicia Gracias, penghuni Perumahan Palem

Ganda Asri, Cinere, Depok yang juga tetangga sebelah rumah Nuryanto.

Menurut Felicia, setiap Kamis malam ada pengajian yang digelar di kediaman

Nuryanto mulai setelah Isya, kadang hingga pukul 2 dini hari.18

Selain mengadakan kegiatan keislaman, Nuryanto juga merekrut beberapa

tokoh agama dalam hal ini ustadz atau sebutan lainnya untuk ikut serta

menanamkan modalnya di KSP Pandawa Mandiri Group. Sebagaimana dikutip

dari CNNIndonesia.com sebagai berikut:19

“Tapi memang yang menyakitkan bagi kami adalah, ada unsur-unsur ustadz

yang menjadi leader sehingga orang mengatakan, „itu ada ustadz jadi ini

memang baik‟.” (wawancara dengan KH. Encep selaku Ketua Komisi Fatwa

MUI Kota Depok.)

“Jadi kedok mereka adalah pengajian. Dia mendatangkan ulama ke 'pengajian'

untuk menyanggah fatwa MUI. Di acara itu, dia bilang ke anggota dan calon

anggotanya, 'mana mungkin MUI mengeluarkan fatwa haram, ini ulamanya

datang ke rumah saya',” (wawancara dengan Felicia selaku tetangga Nuryanto)

Hal ini jelas membuktikan bahwa memang ada indikasi penipuan yang

dilakukan Nuryanto untuk merekrut lebih banyak nasabah. Secara tidak

langsung, hal ini menggiring opini masyarakat bahwasanya ustadz sebagai

tokoh Agama Islam yang dinilai mengerti tentang Syariat Islam ikut

menanamkan modal di KSP Pandawa Mandiri Group sehingga tanpa pikir

18

Rosmiyati Dewi Kandi, CNN Indonesia, Koperasi Pandawa Pinjam Agama untuk Investasi

Illegal, artikel diakses pada 20 Pebruari 2017 dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170217210628-12-194359/koperasi-pandawa-pinjam-

agama-untuk-investasi-ilegal 19

Ibid,.

Page 70: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

59

panjang masyarakat pun ikut menanamkan modalnya di KSP Pandawa Mandiri

Group.

Dalam menindak lanjuti perihal ini, maka MUI Kota Depok melandasinya

dengan hadits berikut:

فلغشاييجشسثغكمثذانشجمػمانكستاطت

(احذسا) .لخبخ“Pekerjaan yang terbaik adalah pekerjaan seseorang dengan keringatnya dan

jual beli yang baik, yakni yang tidak ada penipuan dan pengkhianatan.”

(HR. Imam Ahmad)

كبتسحتيجتنحىكمسحت،يجتنحىانجخذخمل

(انجقانذاسياحذ،سا.)ثأنىانبس“Tidak masuk Surga daging yang tumbuh dari makanan-minuman haram,

setiap daging yang tumbuh dari makanan-minuman haram, maka neraka lebih

pantas untuknya.” (HR. Imam Ahmad, al-Darimi dan al-Baihaqi)

Selain itu sekitar Juni 2016, perjanjian kerjasama usaha antara Pandawa

Group tidak lagi mengatasnamakan KSP Pandawa Mandiri Group, tapi

mengatasnamakan Nuryanto secara Pribadi. Hal ini diduga untuk memperbaiki

penyimpangan yang ditemukan oleh Kemenkop UKM. Meskipun begitu,

anggota-anggota, dalam upaya menjaring anggota lain, tetap menggunakan

nama KSP Pandawa Mandiri Group untuk mempropagandakan pola kerjasama

usaha dengan Pandawa Group.20

20

Majelis Ulama Indonesia Kota Depok, Skema Ponzi di Pandawa Group: Kemungkinan,

Tingkat Bahaya dan Tindakan yang Diharapkan, h. 3

Page 71: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

60

5. Praktik Usaha yang Digunakan Tidak Sesuai dengan Ketentuan di dalam

Lembaga Keuangan Syariah yang Berpedoman pada Fatwa DSN-MUI

Jika memang Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group (KSP-

PMG) adalah benar merupakan suatu koperasi atau lembaga penghimpun dana

masyarakat yang berbasis syari‟ah atau sudah sesuai dengan persyaratan

sebagai Lembaga Keuangan Syariah menurut Dewan Syariah Nasional, maka

berikut akan dijelaskan beberapa hal yang dilanggar oleh KSP-PMG dalam

praktik usahanya. (Fatwa-fatwa DSN berikut terdapat pada bagian lampiran

dalam penelitian ini).

a. Fatwa DSN No: 02/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Tabungan.

Praktik usaha yang dilanggar oleh KSP Pandawa Mandiri Group dalam

fatwa DSN ini adalah pada Ketetapan Kedua: Ketentuan Umum Tabungan

berdasarkan Mudharabah butir dua yang berbunyi:

“Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan

mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak

lain.”

Praktik yang dilakukan KSP-PMG hakikatnya sudah benar dengan

memberikan pinjaman kepada para pedagang dengan kata lain membantu

para pihak yang sedang kekurangan modal, tapi yang salah adalah dengan

memberi bunga pada pinjaman tersebut. Seharusnya bentuk pinjaman kepada

masyarakat adalah murni sebagai bentuk sosial, bukan untuk mencari

keuntungan. Maka dari itu hal ini tidak dibenarkan oleh Syariat Islam. Fatwa

Page 72: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

61

DSN ini mengutip Firman Allah swt dalam Q.S an-Nisa (4) : 29 yang

berbunyi:

انز ب أ آ تك أ إل ثبنجبطم كى ث انكى أي ا تؤكه ل ا آي

كى.... تشاضي تجبسحػ“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu…”

Selain itu KSP-PMG juga melanggar Ketetapan Ketiga: Ketentuan

Umum Tabungan berdasarkan Wadi‟ah butir tiga yang berbunyi:

“Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian

(„athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank”

Dalam hal ini KSP-PMG terbukti memberikan keuntungan 10% bagi pemilik

dana/Shahibul maal yang tertera dalam surat perjanjian/kontrak. Berarti imbalan

disyaratkan/dijanjikan dalam akad maka itu tidak diperbolehkan.

b. Fatwa DSN No: 03/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Deposito

Praktik usaha yang dilanggar oleh KSP Pandawa Mandiri Group dalam

fatwa DSN ini adalah pada Ketetapan Kedua: Ketentuan Umum Deposito

berdasarkan Mudharabah butir dua yang berbunyi:

“Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan

mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak

lain.”

Praktik yang dilakukan KSP-PMG hakikatnya sudah benar dengan

memberikan pinjaman kepada para pedagang dengan kata lain membantu

para pihak yang sedang kekurangan modal, tapi yang salah adalah dengan

Page 73: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

62

memberi bunga pada pinjaman tersebut. Seharusnya bentuk pinjaman kepada

masyarakat adalah murni sebagai bentuk sosial, bukan untuk mencari

keuntungan. Maka dari itu hal ini tidak dibenarkan oleh Syariat Islam. Fatwa

DSN ini mengutip Firman Allah swt dalam Q.S an-Nisa (4) : 29 yang

berbunyi:

ث كى ث انكى أي ا تؤكه ل ا آي انز ب أ آ تك أ إل بنجبطم

كى.... تشاضي تجبسحػ“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu…”

c. Fatwa DSN No: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan

Mudharabah (Qiradh)

Jika dikatakan bahwa KSP-PMG melakukan akad mudharabah dalam

membantu para pedagang kaki lima. Maka berdasarkan ketetapan-ketetapan

pada Fatwa DSN ini, sama sekali praktik yang dilakukan KSP-PMG tidak

mewujudkan akad mudharabah (Qiradh). Karena usaha yang dilakukan

KSP-PMG dalam membantu para pedagang kaki lima adalah dalam bentuk

peminjaman, bukan kerjasama dalam suatu usaha yang mana pihak pertama

selaku shahibul maal yang mengeluarkan modal dan pihak kedua selaku

mudharib yang mengelola dana.

d. Fatwa DSN No: 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah

Jika dikatakan bahwa KSP-PMG melakukan akad musyarakah dalam

membantu para pedagang kaki lima. Maka berdasarkan ketetapan-ketetapan

Page 74: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

63

pada Fatwa DSN ini, sama sekali praktik yang dilakukan KSP-PMG tidak

mewujudkan akad musyarakah karena usaha yang dilakukan KSP-PMG

dalam membantu para pedagang kaki lima adalah dalam bentuk pinjaman,

bukan kerjasama dalam suatu usaha yang mana kedua belah pihak saling

mengeluarkan modal untuk usaha tersebut.

e. Fatwa DSN No: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang al-Qardh

Secara umum fatwa ini sesuai dengan praktik yang dilakukan oleh

KSP-PMG, yaitu menjadi suatu lembaga yang memberikan pinjaman kepada

pihak lain sebagai suatu lembaga sosial yang dapat meningkatkan

perekonomian secara maksimal. Namun salah satu praktik yang dilakukan

KSP-PMG tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh DSN dalam

fatwa ini, yaitu terdapat pada Ketetapan Pertama: Ketentuan Umum al-

Qardh butir lima yang berbunyi:

“Nasabah al-Qardh dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan

sukarela kepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam akad.”

Dalam praktiknya nasabah (muqtaridh) memang memberikan tambahan

dana sebesar 20% dari dana yang dipinjam dari KSP-PMG, namun tambahan

ini bukanlah sebagai bentuk sumbangan secara sukarela melainkan dalam

bentuk bunga (riba) dan hal ini tertuang dalam akad.

Sebagai contoh yaitu Ibu R, M dan H meminjam uang untuk modal

sebesar Rp.500.000,- kepada KSP-PMG dan KSP-PMG memberikan

Rp.450.000,- karena Rp.50.000,- nya sebagai biaya administrasi, lalu

Page 75: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

64

muqtaridh membayar dengan cara mencicil setiap harinya kepada KSP-PMG

sebesar Rp. 20.000,-/hari selama 30 hari. Jika dikalkulasikan maka para

muqtaridh meminjam dana sebesar Rp.500.000,- dari KSP-PMG dan

mengembalikannya sebesar Rp.600.000,- kepada KSP-PMG, yang berarti

uang sebesar Rp.100.000,- adalah 20% dari Rp.500.000,- dan merupakan

sesuatu yang riba atau contoh lain Bapak S, M dan Ibu F meminjam

Rp.1.000.000,- dan mendapatkan Rp.950.000,- (Rp.50.000,- sebagai biaya

administrasi), lalu muqtaridh membayar dengan cara mencicil setiap harinya

sebesar Rp.40.000,-/hari selama 30 hari. Jika dikalkulasikan maka para

muqtaridh meminjam dana sebesar Rp.1.000.000,- dari KSP-PMG dan

mengembalikannya sebesar Rp.1.200.000,- kepada KSP-PMG, dengan kata

lain Rp.200.000,- adalah 20% dari Rp.1.000.000,- dan merupakan sesuatu

yang riba.21

f. Fatwa DSN No: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang Mudharabah-

Musytarakah

Praktik usaha yang dilakukan oleh KSP-PMG sama sekali tidak

berbentuk akad mudharabah musytarakah seperti yang ditetapkan dalam

fatwa ini. Jika dilihat dari praktik kerjasama yang dilakukan antara pemilik

modal dengan KSP-PMG, maka lebih tepat dikatakan sebagai praktik

tabungan atau deposito dalam perspektif Fatwa DSN, karena investor

21

Majelis Ulama Indonesia Kota Depok, Observasi Tentang Praktik Pengelolaan Dana

Investasi Pandawa Mandiri Group, h. 4

Page 76: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

65

menitipkan suatu barang (dalam hal ini uang tunai) kepada KSP-PMG untuk

dikelola.

lalu jika dilihat dari praktik yang dilakukan KSP-PMG dengan para

pedagang, maka lebih tepat dikatakan sebagai praktik al-Qardh (pinjaman),

karena KSP-PMG sebagai pemilik modal hanya meminjamkan uang kepada

nasabah/muqtaridh (dalam hal ini para pedagang).

Sedangkan dalam fatwa ini yang dimaksud dengan akad mudharabah

musytarakah adalah bentuk akad mudharabah di mana pengelola (mudharib)

menyertakan modalnya dalam kerjasama investasi tersebut.22

g. Fatwa DSN No: 73/DSN-MUI/XI/2008 Tentang Musyarakah

Mutanaqisah

Dalam fatwa ini dijelaskan bahwa Musyarakah Mutanaqisah adalah

Musyarakah atau Syirkah yang kepemilikan asset (barang) atau modal salah

satu pihak (syarik) berkurang disebabkan pembelian secara bertahap oleh

pihak lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, praktik usaha yang

dilakukan oleh KSP-PMG dengan pihak lain sama sekali tidak mewujudkan

akad musyarakah mutanaqisah karena tidak adanya asset atau modal yang

diperjual belikan. Praktik usaha yang ada hanyalah pinjaman dan

penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan atau deposito.

22

Fatwa DSN-MUI No: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Mudharabah Musytarakah

Page 77: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

66

h. Fatwa DSN No: 79/DSN-MUI/III/2011 tentang Qardh dengan

Menggunakan Dana Nasabah

Akad Qardh dalam ketetapan fatwa ini terbagi menjadi dua, yaitu akad

qardh yang berdiri sendiri dan akad qardh yang dilakukan sebagai sarana

atau kelengkapan bagi transaksi lain.23

Praktik yang dilakukan oleh KSP-

PMG dengan para pedagang termasuk kedalam akad qardh yang berdiri

sendiri/secara hakikat karena tidak ada transaksi lain yang harus ditunjang

oleh KSP-PMG.

Maka dari itu, praktik usaha yang dilakukan KSP-PMG tidak sesuai

dengan apa yang telah ditetapkan oleh fatwa ini, yang terdapat pada

Ketetapan Kedua: Ketentuan Penyaluran Dana Qardh dengan Dana Nasabah

butir satu huruf a yang berbunyi:

“Akad Qardh yang berdiri sendiri untuk tujuan sosial semata sebagaimana

dimaksud dalam Fatwa DSN-MUI Nomor: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-

Qardh, bukan sebagai sarana atau kelengkapan bagi transaksi lain dalam

produk yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.”

Sedangkan dalam praktiknya, dana nasabah yang dititipkan kepada KSP-

PMG dalam bentuk tabungan atau deposito digunakan oleh KSP-PMG untuk

dipinjamkan kepada para pedagang dengan menentukan suatu bunga sebesar

20% dengan pembagian persentase yaitu 10% diberikan kepada pemilik

modal, 1% diberikan kepada Nuryanto selaku ketua dan sisanya digunakan

23

Fatwa DSN No: 79/DSN-MUI/III/2011 tentang Qardh dengan Menggunakan Dana Nasabah

Page 78: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

67

untuk kegiatan operasional dan promosi.24

Hal ini selain mengandung riba

juga bertujuan untuk mencari keuntungan baik secara pribadi oleh Nuryanto

ataupun perusahanaan.

Secara garis besar, praktik usaha yang dilakukan oleh KSP Pandawa

Mandiri Group tidak sesuai dengan ketetapan pada fatwa-fatwa DSN MUI yang

telah disebutkan karena merupakan akad yang fasid (rusak), mengandung unsur

riba, dan KSP Pandawa Mandiri Group juga bukan merupakan Lembaga

Keuangan Syariah karena banyak melakukan praktik-praktik usaha yang

bertentangan dengan ajaran Islam.

B. Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk

Terhadap Sistem Investasi KSP Pandawa Mandiri Group

Dalam Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk , setidaknya memutuskan lima poin ketetapan yang

mendasarkan bahwa para terdakwa dinyatakan bersalah atas praktik usaha yang

mereka lakukan dalam Investasi di KSP Pandawa Mandiri Group. Sehingga

majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana kepada para terdakwa dengan

pidana penjara masing-masing delapan tahun dan denda Rp. 50.000.000.000

(lima puluh milyar rupiah).

24

Majelis Ulama Indonesia Kota Depok, Observasi Tentang Praktik Pengelolaan Dana

Investasi Pandawa Mandiri Group, h. 5

Page 79: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

68

1. Unsur Barang Siapa

Menurut undang-undang, yang dimaksud dengan barang siapa adalah

orang sebagai subjek hukum yang kepadanya dapat dikenakan hak dan

kewajiban atas undang-undang yang dimaksud. Dalam perkara ini terdakwa

melanggar ketentuan Pasal 46 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan Jo Pasal 69 UU Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa

Keuangan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Menurut majelis hakim bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan

juga pengakuan para terdakwa, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka

para terdakwa telah memenuhi unsur „barang siapa‟.25

2. Unsur Menghimpun Dana dari Masyarakat dalam Bentuk Simpanan

Menghimpun dana adalah kegiatan menerima dan mengumpulkan dana

baik secara aktif maupun pasif untuk diserahkan kepada pihak yang

menghimpun dana. Sedangkan, yang dimaksud masyarakat adalah orang

perseorangan dalam jumlah banyak, khalayak umum tidak terbatas hanya pada

kelompok-kelompok tertentu seperti anggota atau calon anggota pada

koperasi.26

Selanjutnya yang dimaksud dengan simpanan adalah dana yang

dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian

25

Putusan PN Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk, h. 154 26

Ibid, h. 154-155

Page 80: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

69

penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan, sertifikat deposito

dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.27

Menurut majelis hakim, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap selama

persidangan dikaitkan dengan pengertian-pengertian sub unsur menghimpun

dana masyarakat dalam bentuk simpanan, maka rangkaian perbuatan yang

dilakukan para terdakwa telah memenuhi unsur tersebut. Dana tersebut yang

disetor kepada Dumeri alias Salman Nuryanto disimpan dalam bentuk investasi

yang memiliki/ciri-ciri layaknya tabungan/deposito dimana penarikannya dapat

dilakukan dengan syarat tertentu (jangka waktu, nominal dan cara penarikan),

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan

dengan itu serta adanya imbal hasil/bunga yang diperjanjikan dimana hal

tersebut merupakan manfaat dari nilai waktu yang diberikan.

Maka atas segala pertimbangan tersebut, majelis hakim memutuskan

bahwa para terdakwa telah memenuhi unsur „menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan‟.28

3. Unsur Tanpa Izin Usaha dari Pimpinan Bank Indonesia

Pada ketentuan Pasal 16 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

menyatakan bahwa setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin

27

Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-

undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. 28

Putusan PN Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk, h. 165

Page 81: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

70

usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank

Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat

dimaksud diatur dengan undang-undang tersendiri. Dalam hal ini KSP Pandawa

Mandiri Group harus meminta izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

sesuai dengan Pasal 69 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK.29

KSP Pandawa Mandiri Group memang sudah memiliki izin pada tahun

2015, namum kegiatan menghimpun dana dari masyarakat ini sudah dilakukan

sejak tahun 2009.30

Berdasarkan pertimbang tersebut maka majelis hakim menyatakan bahwa

para terdakwa memenuhi unsur „Tanpa Izin Usaha dari Pimpinan Bank

Indonesia‟.31

4. Unsur Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP Tentang Penyertaan (Deelneming)

Penyertaan (deelneming) adalah pengertian yang meliputi semua bentuk

turut serta/terlibatnya orang atau orang-orang baik secara psikis maupun fisik

dengan melakukan masing-masing perbuatan sehingga mewujudkan suatu

tindak pidana, masing-masing perbuatan tersebut terjalin suatu hubungan yang

demikian erat dimana perbuatan satu mendukung perbuatan lainnya yang

semuanya mengarah pada terwujudnya tindak pidana.

Bahwa adanya suatu hubungan perbuatan yang demikian erat dimana

diantara para terdakwa ataupun dengan saksi-saksi yang mengarah pada

29

Ibid, h. 166 30

Ibid, h. 14 31

Ibid, h. 167

Page 82: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

71

terwujudnya tindak pidana harus memenuhi dua unsur yakni: adanya persamaan

niat diantara para pelaku yang diwujudkan dengan adanya bentuk kerjasama

yang diinsyafi dimana para pelaku telah melaksanakan niat tersebut dengan

perbuatan secara bersama-sama.

Penyertaan dibagi menjadi dua, yaitu: Pembuat (Dader) dan Pembantu

(Mendeplichtige), sedangkan pembuat/dader dibagi menjadi empat yaitu:

a. Pelaku/yang melakukan (Pleger), adalah orang yang melakukan

sendiri perbuatan yang memenuhi rumusan delik.

b. Yang menyuruhlakukan (Doenpleger), adalah orang yang melakukan

perbuatan dengan perantaraan orang lain, sedang perantara ini hanya

diumpamakan sebagai alat.

c. Yang turut serta melakukan (Medepleger), adalah orang yang dengan

sengaja turut berbuat atau turut mengerjakan terjadinya sesuatu.

d. Penganjur (Uitlokker), adalah orang yang menggerakkan orang lain

untuk melakukan suatu tindak pidana dengan menggunakan sarana-

sarana yang ditentukan oleh undang-undang.

Berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan, saksi Dumeri alias

Nuryanto alias Salman Nuryanto telah melakukan kegiatan penghimpunan dana

dari masyarakat dalam bentuk yang dapat dipersamakan dengan simpanan. Lalu

Nuryanto membuat sistem penyimpanan dana dengan imbal hasil yang menarik

bagi orang-orang yang menitipkan dana kepadanya sebagai produk usaha

Page 83: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

72

kelompok Pandawa Group, maupun kepada orang (leader) yang dapat menarik

masyarakat menitipkan dana kepadanya.32

Nuryanto memberikan provit sebesar 10% per bulan dari uang yang

disimpan selama satu tahun/12 (dua belas) bulan, dengan ketentuan uang

tersebut dapat diambil atau diperpanjang kembali sesuai kesepakatan.

Dalam rangka merekrut nasabah, Nuryanto mengangkat leader-leader

yang selanjutnya dibentuk tingkatan sebagaimana bentuk piramida dengan

istilah Leader bintang 1 sampai dengan Leader bintang 8 dan Leader Diamond.

Sistem yang dibuat Nuryanto adalah sistem berjenjang layaknya piramida yang

terinspirasi dari kegiatan Multi Level Marketing yang pernah diikutinya:33

a. Diamond adalah seseorang yang bisa mencapai target investasi diatas

nilai investasi leader bintang 8.

b. Leader bintang 8 adalah seseorang yang bisa mencapai target

investasi minimal sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

atau yang membawahi minimal 5 (lima) leader bintang 7.

c. Leader bintang 7 adalah seseorang yang bisa mencapai target

investasi minimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

Untuk menambah semangat para leader dalam menarik anggota/nasabah,

Nuryanto memberikan bonus berupa mobil atau motor kepada para leader dan

32

Ibid, h. 168 33

Ibid,.

Page 84: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

73

memberikan tambahan provit sebesar 1% dari jumlah dana nasabah baru yang

didapatkan.

Para terdakwa bertindak selaku leader-leader baik sebagai leader bintang

atau pun leader diamond yang ikut melakukan kegiatan dalam sistem

penghimpunan dana yang dibuat oleh Nuryanto dan dana masyarakarat masuk

lewat para terdakwa tersebut dan disetorkan kepada Nuryanto

Selanjutnya para terdakwa dinyatakan benar melakukan kegiatan

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan sebagaimana telah

diuraikan secara lengkap dalam penjelasan unsur „menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan‟. Lalu kegiatan para terdakwa tersebut

tidak mendapatkan izin terlebih dahulu sebagai Bank Umum atau Bank

Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia atau sekarang Otoritas Jasa

Keuangan. Maka dari itu bahwa Saksi Nuryanto dan para terdakwa (Madamin,

S.Pd., M.Pd, Muhammad Sholeh, Dedi Susanto, Ricky Muhammad Kurnia

Putra dan Yeni Selvi) masing-masing telah mempunyai persamaan niat

mengumpulkan dana dari para nasabah untuk mendapatkan keuntungan atau

referensi yang diwujudkan dengan adanya kerjasama yang diinsyafi, dimana

para pelaku telah melaksanakan niat tersebut dengan masing-masing

perbuatannya sehingga terwujud tindak pidana yang dimaksud yakni melanggar

ketentuan Pasal 46 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo

Pasal 69 UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Page 85: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

74

Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka unsur „pasal 55 ayat (1)

ke-1 KUHP tentang penyertaan‟ telah terpenuhi oleh perbuatan para terdakwa.34

5. Unsur Pasal 64 Ayat (1) KUHP Tentang Perbuatan Berlanjut.

Pasal 64 ayat (1) KUHP menyebutkan, “Jika antara beberapa perbuatan,

meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada

hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu

perbuatan berlanjut, maka hanya diterapkan satu aturan pidana; Jika berbeda-

beda yang diterapkan yang memuat ancaman pidana pokok yang paling berat.”

Sebagai tolak ukur atau syarat-syarat untuk menentukan adanya beberapa

perbuatan yang dilakukan sebagai perbuatan berlanjut (voorgezette handeling),

yaitu:

a. Adanya satu putusan kehendak, artinya perbuatan-perbuatan yang terjadi

itu adalah sebagai perwujudan dari satu keputusan kehendak (One

Criminal Intention).

b. Perbuatan haruslah sama atau perbuatan-perbuatan yang sejenis

(gelijksoorting).

c. Waktu antara yang satu dengan dengan yang lain tidaklah terlalu lama.

Adapun penjelasan pada unsur ini sama halnya dengan unsur „penyertaan‟

yang telah di jelaskan sebelumnya. Maka dari itu, berdasarkan keterangan dari

34

Ibid, h. 167-170

Page 86: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

75

saksi-saksi, pengakuan dari para terdakwa, maka unsur “Pasal 64 ayat (1)

KUHP tentang Perbuatan berlanjut” telah terpenuhi oleh para terdakwa.35

35

Ibid, h. 170-172

Page 87: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

76

BAB IV

ANALISIS PENELITIAN

A. Analisis Metodologi Penetapan Fatwa MUI Kota Depok Nomor:

01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Tentang Praktik Pengelolaan Dana Investasi oleh

KSP Pandawa Mandiri Group

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa MUI

Kota Depok sudah melakukan metodologi penetapan fatwa berdasarkan

pedoman dan prosedur penetapan fatwa yang disusun oleh MUI Pusat. Hal ini

terwujud dari langkah-langkah yang dilakukan oleh MUI Kota Depok dalam

menetapkan fatwa Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Tentang Praktik

Pengelolaan Dana Investasi oleh Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri

Group mulai dari prosedur penetapan fatwa secara operasional sampai dengan

metode ijtihad yang digunakan. Hal ini akan dijelaskan pada BAB IV: Analisis

Penelitian, sebagai berikut.

1. Bentuk Fatwa

Fatwa yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia secara keseluruhan

adalah berbentuk Fatwa Jama‟i yaitu fatwa yang dihasilkan dari Ijtihad yang

dilakukan secara kolektif/bersama-sama.

2. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup yang dibahas dalam fatwa ini adalah tentang ekonomi

syariah yaitu pada perihal investasi yang dilakukan oleh suatu koperasi simpan

Page 88: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

77

pinjam yang berada di wilayah Meruyung, Depok, Jawa Barat yang bernama

Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group yang selanjutnya dibentuk

badan usaha sendiri yang dinamakan Pandawa Group namun tetap diketuai

dengan satu ketua yang sama yaitu Dumeri alias Nuryanto alias Salman

Nuryanto.

3. Dasar Hukum Penetapan Fatwa

a. Dalil al-Qur’an dan al-Hadits.1

Berikut ini peneliti akan menjabarkan dalil-dalil Qur‟an dan Hadits yang

digunakan oleh MUI Kota Depok dalam menetapkan fatwa Nomor:

01/SK/MUI/Dpk/VI/2016.

(1) Qur‟an Surat al-Baqarah (02) ayat 275

ب ق إل ك ثب ل قي انش أكه و انزي تخجط انز

س ان ي طب ثب انش غ يثم انش ب انج ى قبنا إ نك ثأ ر

ثب و انش حش غ انج أحم للا ى ت فب سث ػظة ي جبء ي ف

أيش إنى للا ئك أصحبة انبس فه يب سهف ػبد فأن ي

ب خبنذ .ى ف“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal di dalamnya”.

1 Fatwa MUI Kota Depok Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016, h. 1-3

Page 89: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

78

(2) Qur‟an Surat al-Baqarah (02) ayat 278-279

تى ك ثب إ انش ي رسا يب ثق آيا اتقا للا ب انز ب أ

٨٧٢).يؤي سسن للا نى تفؼها فأرا ثحشة ي ( فئ

ل تظه انكى ل تظه تجتى فهكى سءس أي إ .(٨٧٢) “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang

beriman (278). Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa

riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.

Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok

hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya (279).”

(3) Hadits Riwayat Muslim

ػه للا صهى للا سسل نؼ: قبل ػ للا سض جبثش ػ

(يسهى سا. )ساء ى: قبل شبذ كبتج انشثب آكم سهى“Dari Jabir .RA berkata: „Rasulullah saw melaknat pemakan riba yang

memberinya, pencatatnya dan kedua orang saksinya. Jabir mengatakan

mereka sama (dalam dosanya)‟”. (HR. Muslim)

(4) Hadits Riwayat Ahmad, al-Darimi dan al-Baihaqi

سحت ي جت نحى كم سحت، ي جت نحى انجة ذخم ل

(انجق انذاسي احذ، سا. )ث انى انبس كبت“Tidak masuk Surga daging yang tumbuh dari makanan-minuman

haram, setiap daging yang tumbuh dari makanan-minuman haram, maka

neraka lebih pantas untuknya.” (HR. Imam Ahmad, al-Darimi dan al-

Baihaqi)

(5) Hadits Riwayat Imam Ahmad

ف لغش اي يجشس ثغ كم ثذ انشجم ػم انكست اطت

(احذ سا) .لخبة“Pekerjaan yang terbaik adalah pekerjaan seseorang dengan keringatnya

dan jual beli yang baik, yakni yang tidak ada penipuan dan

pengkhianatan.” (HR. Imam Ahmad)

Page 90: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

79

b. Dalil Hukum Lain2

Selain menggunakan dalil Qur‟an dan Hadits, MUI Kota Depok juga

mengambil ijtihad para Ulama dan salah satu Fatwa Ulama terkemuka.

(1) Ijma‟ Ulama

Para Ulama sepakat bahwa riba‟ itu hukumnya haram. Riba adalah

salah satu usaha mencari rizki dengan cara yang tidak dibenarkan dan

dibenci Allah swt.

(2) Fatwa Ulama

Fatwa Syekh Ismail Zain dalam Kitab Qurratul „Ain:

انؼ ثبنشثح ختص ا انقشاض ػقذ فى نهبنك صح م

سثة آلف يبئة قبسضتك:" نهؼبيم قبل ارا كب ال دائب

سثة آلف خسة شش ا اسجع كم انى تذفغ ا ػهك

أل حشاو انزكس انؼقذ ثم رانك صح ل: " انجاة" يثال؟

.اـ أػهى للا. انشثب أاع ي ػب ؼتجش

“Apakah Boleh bagi pemilik modal dalam akad kerjasama (qirodl) untuk

menentukan perolehan laba baikuntuk selamanya atau berbatas waktu

seperti ungkapan pemilik modal kepada „amil: „aku menanam invest

kepadamu Rp.100.000,- dan engkau wajib setor keuntungan kepadaku

setiap minggu atau setiap bulan sebesar Rp.5000,-?‟. Jawab: „tidak sah

akad tersebut bahkan hukumnya haram kerena termasuk dari praktik

riba‟”.

2 Ibid, h. 3

Page 91: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

80

(3) Fatwa Dewan Syariah Nasional

Agar fatwa yang nantinya akan dikeluarkan oleh MUI Kota Depok

menghasilkan sebuah fatwa yang kuat dan tidak bertentangan dengan

kemaslahatan umat, maka MUI Kota Depok menukil fatwa DSN yang

terkait pada permasalahan yang dihadapi.

Fatwa DSN No: 02/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Tabungan

Fatwa DSN No: 03/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Deposito

Fatwa DSN No: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Mudharabah/Qiradh

Fatwa DSN No: 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Musyarakah

Fatwa DSN No: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Qardh

Fatwa DSN No: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang Mudharabah

Musytarakah

Fatwa DSN No: 73/DSN-MUI/XI/20008 Tentang Musyarakah

Mutanaqisah

Fatwa DSN No: 79/DSN-MUI/III/2011 Tentang Qardh dengan

Menggunakan Dana Nasabah

4. Prosedur Penetapan Fatwa

a. Secara operasional

Sebelum MUI Kota Depok melakukan proses penetapan fatwa secara

metodologi, hal yang dilakukan setelah mencari dalil- dalil terkait adalah

mengutus Komisi Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan MUI Kota

Page 92: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

81

Depok guna mencari fakta-fakta di lapangan. Apakah hal-hal yang

dilaporkan oleh masyarakat, isu-isu yang beredar di masyarakat benar

adanya? hal ini dilakukan untuk mengetahui lebi jelas duduk

permasalahannya, menghindari adanya fitnah dan prasangka bahwa MUI

Kota Depok membuat fatwa karna adanya “fatwa pesanan” belaka.

Selanjutnya hasil penelusuran dari Komisi Penelitian, Pengkajian dan

Pengembangan MUI Kota Depok terdapat pada lampiran dalam penelitian

ini.

b. Secara metodologis

Dilihat secara metodologis, maka fatwa ini mengandung beberapa cara

penetapan. Pertama, pada bagian ketetapan fatwa butir pertama dan kedua

MUI Kota Depok merujuk kepada Fatwa-fatwa DSN. Sebagaimana yang

kita ketahui, fatwa tersebut menggunakan ijtihad jama‟i dengan metode

bayani dan ta‟lili karena al-quran dan hadis tidak menjelaskan hal-hal

mengenai perekonomian secara terperinci dan detail, selain itu pada fatwa-

fatwa DSN tersebut terdapat perihal permasalahan yang tidak ditemukan

dikalangan Imam Mazhab. Kedua, ketetapan fatwa butir ketiga, MUI Kota

Depok menggunakan metode qiyas pada hadis

ف لغش اي يجشس ثغ كم ثذ انشجم ػم انكست اطت

(احذ سا) .لخبة“Pekerjaan yang terbaik adalah pekerjaan seseorang dengan keringatnya

dan jual beli yang baik, yakni yang tidak ada penipuan dan pengkhianatan.”

(HR. Imam Ahmad)

Page 93: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

82

bahwasanya penggunaan nama ustadz dan tokoh agama yang disebut-sebut

dalam rangka merekrut nasabah baru hanyalah suatu cara agar masyarakat

mengira bahwa berinvestasi di Pandawa Group aman karna sudah sesuai

syariah adalah suatu bentuk penipuan dan penghianatan kepada masyarakat

dan juga penghianatan yang dilakukan oleh seorang muslin kepada

Agamanya sendiri. Ketiga, ketetapan fatwa butir keempat MUI Kota Depok

menyampaikan hukum sebagaimana mestinya karena hal-hal yang dilanggar

oleh KSP Pandawa Mandiri Group seperti adanya riba, gharar dan akad yang

rusak (fasid) memiliki hukum yang sudah jelas (al-ahkam al-qath‟iyyat)

didalam al-Qur‟an dan Hadits.

5. Pendekatan yang Digunakan

Pendekatan yang dilakukan oleh MUI Kota Depok dalam menetapkan

Fatwa ini adalah pendekatan nash qath‟i, qauli (aqwal ulama) dan manhaji. Hal

tersebut berkaitan dengan prosedur penetapan fatwa yang dilakukan oleh MUI

Kota Depok yang telah dibahas sebelumnya.

Hasil dari pendekatan nash qath‟i menghasilkan keputusan fatwa butir

keempat, hasil dari pendekatan qauli menghasilkan keputusan fatwa butir

ketiga, dan hasil dari pendekatan manhaji menhasilkan keputusan fatwa butir

pertama dan kedua yang merujuk pada Fatwa DSN.

Page 94: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

83

6. Metode Ijtihad

Setelah MUI Kota Depok melakukan segala bentuk proses penetapan

fatwa untuk menetapkan fatwa Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Tentang

Praktik Pengelolaan Dana Investasi oleh Koperasi Simpan Pinjam Pandawa

Mandiri Group, maka secara umum metode ijtihad yang dipakai adalah

pertama, ijtihad intiqai karena MUI Kota Depok hanya tinggal menukil

pendapat ulama yang sudah ada didalam kitab-kitab beliau lalu memilih dalil

yang lebih kuat dan relevan dengan permasalahan yang ada. Kedua,

menggunakan ijtihad insyai karena terdapat masalah yang belum dibahas oleh

para ulama ahli fiqih secara detail dan jelas diakibatkan dizaman sekarang

sudah banyak permasalahan-permasalahan yang sudah semakin kompleks.

B. Analisis Metodologi Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor:

425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk Tentang Perkara Dana Investasi Oleh KSP

Pandawa Mandiri Group

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa

Pengadilan Negeri Kota Depok sudah melakukan metodologi penetapan

putusan sesuai dengan prosedurnya berdasarkan hukum firmilnya yang salah

satunya mengacu pada Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Hal ini terwujud dari langkah-langkah yang dilakukan oleh pengadilan Negeri

Kota Depok dalam memutuskan putusan Nomor: 425.Pid.Sus/2017/PN.Dpk

mulai dari pemeriksaan tersangka sampai dengan sidang terakhir yaitu putusan

Page 95: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

84

Mejalis Hakim. Hal ini akan dijelaskan pada BAB IV: Analisis Penelitian,

sebagai berikut.

1. Sidang I: Pemeriksaan Tersangka dan Pembacaan Surat Dakwaan

Pengadilan Negeri Depok yang mengadili perkara-perkara pidana dengan

pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama dengan lima orang terdakwa, yaitu:

a. Terdakwa I:3

Nama Lengkap : Madamin, S.Pd, M.Pd

Tempat Lahir : Bogor

Umur/Tanggal lahir : 46 Tahun/17 Oktober 1970

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jalan Pemuda No. 57, Rt. 005/006, Kelurahan

Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok

Agama : Islam

Pekerjaan : Guru

b. Terdakwa II:4

Nama Lengkap : Moch. Soleh

Tempat Lahir : Jakarta

Umur/Tanggal lahir : 44 Tahun/19Juli 1972

Jenis Kelamin : Laki-laki

3 Putusan PN Depok Nomor: 425.Pid.Sus/2017/PN.Dpk, h. 1

4 Ibid,.

Page 96: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

85

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Alamat KTP: Jalan Jati No. 52, Rt. 005/006,

Kel. Pondok Labu, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan,

atau Perumahan Modern Hilir Cluster Magnolia

No.34/35, Pondok Cabe, Tangerang Selatan

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan Swasta

c. Terdakwa III:5

Nama Lengkap : Dedi Susanto

Tempat Lahir : Brebes

Umur/Tanggal lahir : 33 tahun/22 Pebruari 1984

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Lenteng Agung, Rt. 006/002, Kelurahan Lenteng

Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

d. Terdakwa IV:6

Nama Lengkap : Ricky Muhammad Kurnia Putra

Tempat Lahir : Tanjung Karang

5 Ibid,.

6 Ibid, h. 2

Page 97: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

86

Umur/Tanggal lahir : 44 Tahun/25 Mei 1973

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jalan Bukit Cinere Kavling 93-C Rt. 041/006,

Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Kota Depok

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan Swasta

e. Terdakwa V:7

Nama Lengkap : Yeni Selva

Tempat Lahir : Bandung

Umur/Tanggal lahir : 41 Tahun/17 Juni 1975

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Telaga Golf Sawangan Blok CIII No 11, Rt. 011/005,

Kel. Sawangan, Kec. Sawangan, Kota Depok

Agama : Islam

Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Setelah proses pemeriksaan identitas terdakwa, maka selanjutnya Jaksa

Penuntut Umum membacakan Surat Dakwaan. Bahwa para terdakwa diajukan

kepersidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan

7 Ibid,.

Page 98: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

87

Nomor Registrasi Perkara: PDM-228/Depok/Euh.2/07/2017 tertanggal 19 Juni

2017 yaitu sebagai berikut:

a. Bahwa perbuatan para terdakwa bersama saksi Dumeri alias Salman

Nuryanto alias Nuryanto adalah merupakan kegiatan yang termasuk

menghimpun dana dari masyarakat dan merupakan kegiatan bersifat

perbankan yang harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Pihak Bank

Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan. Perbuatan tersebut diancam pidana

sebagaimana diatur dalam Pasal 46 Ayat (1) Undang-undang RI Nomor 10

Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan Jo Pasal 69 UU RI No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas

Jasa Keuangan Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP.8

b. Bahwa para terdakwa bersama-sama dengan saksi Dumeri alias Salman

Nuryanto alias Nuryanto dalam menghimpun dana dari masyarakat dengan

mengatasnamakan KSP Pandawa Mandiri Group sebenarnya hanya

bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa kegiatan penyertaan modal

tersebut tidak ada izin dari pihak yang berwenang dan agar KSP Pandawa

Mandiri Group tetap dapat berjalan, segala biaya yang timbul menggunakan

dana yang terkumpul dari kegiatan Pandawa Group sehingga dengan tetap

berjalannya kegiatan KSP Pandawa Mandiri Group maka masyarakat akan

tetap percaya untuk menyimpan dananya di Pandawa Group. Selain itu

bahwa kegiatan Program Pedagang tidak berjalan dengan lancar, dan uang

8 Ibid, h. 27

Page 99: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

88

yang digunakan untuk membayar keuntungan bagi anggota Pandawa Group

sebenarnya adalah uang para anggota Pandawa Group sendiri yang lama

kelamaan akan menjadi habis. Perbuatan tersebut diancam pidana

sebagaimana diatur dalam Pasal 378 Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Jo Pasal 64

Ayat (1) KUHP.9

2. Sidang II: Pembacaan Eksepsi

Terhadap dakwaan yang telah disebutkan sebelumnya, maka Terdakwa II,

III, dan IV mengatakan mengertiatas isi dakwaan dan tidak mengajukan

eksepsi/keberatan, tapi Terdakwa I mengajukan eksepsi/keberatan, yang oleh

Majelis Hakim telah diputus dengan putusan sela Nomor

425/Pid.Sus/2017/Pn.Dpk tanggal 7 September 2017 dengan amar putusan

sebagai berikut:

Mengadili:

a. Menolak keberatan Penasihat Hukum Terdakwa I. Madamin, S.Pd, M.Pd.

b. Menyatakan menerima Surat Dakwaan Nomor Registrasi Perkara: PDM-

228/Depok/Euh.2/07/2017 tanggal 19 Juni 2017 atas nama Terdakwa I.

Madamin, S.Pd, M.Pd, Terdakwa II. Moch Soleh, Terdakwa III. Dedi

Susanto, Terdakwa IV. Ricky Muhammad Kurnia Putra dan Terdakwa V.

Yeni Selva sebagai dasar untuk melakukan pemeriksaan perkara pidana atas

diri Terdakwa tersebut diatas.

c. Menyatakan pemeriksaan perkara ini dilanjutkan.

9 Ibid, h. 40-41

Page 100: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

89

d. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir.

3. Sidang III: Pembuktian

Pada sidang ketiga yaitu pembuktian, penuntut umum telah mengajukan

barang bukti berupa 111 barang bukti yang terdiri dari dokumen-dokumen

penting (seperti: surat perjanjian kontrak (SPK), surat simpanan berjangka,

buku panduan kerjasama, buku tabungan, laporan profit harian, data modal

anggota, dll) , bukti pembayaran (seperti; pembayaran angsuran rumah,

angsuran kendaraan bermotor, bukti setor tunai, transfer, rekening koran, dll),

kartu anggota, sertifikat tanah, sertifikat rumah, ruko, buku-buku pendataan,

uang tunai, dan lain sebagainya)10

Selain itu Penuntut Umum juga mengajukan saksi-saksi untuk

memperkuat dan memberikan keterangan yang lebih jelas didepan persidangan.

Ada 28 orang saksi yang dihadirkan, yaitu: Dheby Yunita Dewi, SE (Sekretaris

di KSP PMG), Dian Herdiana (Wakil Ketua KSP PMG), Dewi Sri Susamsiati

(Bendahara Utama), Muna Nabila (Customer Service), Muhammad Hasan

(Petugas Administrasi Terdakwa IV), Firma Yunita Utami (Petugas

Administrasi SPK Terdakwa II), Supriyadi (Nasabah Terdakwa I), Muhammad

Linggar Afriyadi (Nasabah Terdakwa V), Winarko (Nasabah Terdakwa I),

Indri Ustamar (Sekretaris sekaligus Bendahara Terdakwa V), Agus Mujiono

(Nasabah Terdakwa V), Liber Siboro (Nasabah Terdakwa IV), Rully

Dermawan (Nasabah Terdakwa II), Citra Ayu Riandari (Nasabah Terdakwa II),

10

Ibid, h. 41-47

Page 101: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

90

Ronald Boenarto (Nasabah Terdakwa III), Hendry Agus Sutrisno (Nasabah

Terdakwa V), Harry August Marudut (Manager Finance PT. Megapolitan

Development), Nurhayadi (Nasabah Terdakwa II), Rini Susanti (Customer

Service BTN Cabang Harapan Indah, Bekasi), Epi Phana Endah Purbowati

(Nasabah Terdakwa V), Adi Wijaya (Karyawan Showroom Mobil), Sandy

Lukita, S.Si (Nasabah Terdakwa V), Uky Diano Nanda (Analisis Pembiayaan

KSP Sahabat Mitra Sejati), Iradat Rahadian (Pimpinan Cabang Bank Mega

Cabang Panglima Polim), Achmad H. Gopar (Asisten Deputi Pemeriksaan

Usaha Simpan Pinjam Koperasi di Kementerian Koperasi dan UKM), Asep

Kamaruddin (Asisten Deputi Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam di

Kementerian Koperasi dan UKM), Wahid Hakim Siregar bin Burhanuddin

Siregar (Analisis Direktorat Kebijakan dan Dukungan Penyidikan Departemen

Penyidikan Sektor Jasa Keuangan, Manajemen Strategis IC di OJK), dan

Dandy Bagus Ariyanto bin Amari (Kasubbid Pelaksanaan Sanksi Administratif

pada Asisten Deputi Bidang Penerapan Sanksi Deputi Bidang Pengawasan di

Kementerian Koperasi dan UKM).11

Selanjutnya tidak hanya barang bukti dan saksi-saksi yang dihadirkan,

Penuntut Umum juga mengajukan ahli dalam persidangan ini, adapun ahli yang

diajukan yaitu: Wiwit Puspasari, SH, CFE (Deputi Direktur Direktorat Hukum

Perbankan Departemen Hukum di OJK), Dr. Mompang Lycurgus Panggabean,

11

Ibid, h. 47-93

Page 102: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

91

SH, MH. (Ahli Hukum Pidana) dan Erwansyah bin B.K. Yusuf (Kepala Sub

Direktoran Distribusi Tidak Langsung di Kementerian Perdagangan).12

Selain itu, penuntut umu juga menghadirkan saksi mahkota/terdakwa

dalam berkas terpisah yaitu pendiri KSP Pandawa Mandiri Group sekaligus

Ketua Pandawa Group, Dumeri alias Salman Nuryanto alias Nuryanto13

4. Sidang IV: Requisitoir

Menyatakan Terdakwa I. Madamin, S.Pd, M.Pd, Terdakwa II. Moch.

Soleh, Terdakwa III. Dedi Susanto, Terdakwa IV. Ricky Muhammad Kurnia

Putra dan Terdakwa V. Yeni Selva terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana “turut serta melakukan, menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin usaha dari Pimpinan Bank

Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jika antara beberapa perbuatan,

meskipun masing-masing merupakan kejahatan atas pelanggaran, ada

hubungannya sedemikian rupa harus dipandang sebagai satu perbuatan

berlanjut” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan kesatu,

Pasal 46 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo Pasal 69 UU

RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Jo Pasal 55 ayat (1)

ke-1 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP14

12

Ibid, h. 97-104 13

Ibid, h. 122 14

Ibid, h. 6

Page 103: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

92

Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I. Madamin, S.Pd, M.Pd,

Terdakwa II. Moch. Soleh, Terdakwa III. Dedi Susanto, Terdakwa IV. Ricky

Muhammad Kurnia Putra dan Terdakwa V. Yeni Selva berupa pidana penjara

selama 11 (sebelas) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan

sementara dengan perintah tetap ditahan dan denda sebesar Rp.

100.000.000.000,- (serratus milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda

tersebut tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 6

(enam) bulan.15

Menetapkan barang bukti berupa 111 (seratus sebelas) barang bukti yang

terdiri dari dokumen-dokumen penting (seperti: surat perjanjian kontrak (SPK),

surat simpanan berjangka, buku panduan kerjasama, buku tabungan, laporan

profit harian, data modal anggota, dll) , bukti pembayaran (seperti; pembayaran

angsuran rumah, angsuran kendaraan bermotor, bukti setor tunai, transfer,

rekening koran, dll), kartu anggota, sertifikat tanah, sertifikat rumah, ruko,

buku-buku pendataan, uang tunai, dan lain sebagainya)

Tuntutan terakhir yang disebutkan oleh Penuntut Umum adalah

melimpahkan biaya perkara kepada para terdakwa.16

5. Sidang V: Pleidoi

Atas tuntutan pidana tersebut Para Terdakwa dan Penasihat Hukum Para

Terdakwa menyampaikan pembelaan secara tertulis pada tanggal 30 Nopember

15

Ibid, h. 6-7 16

Ibid, h. 13

Page 104: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

93

2017 yang pada pokoknya memohon agar Majelis Hakim memeriksa dan

mengadili perkara a quo, berkenan kiranya mempertimbangkan Nota

Pembelaan/Pleidoi Penasihat Hukum Para Terdakwa ini dan memberikan

putusan sebagai berikut:17

a. Menyatakan para terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana sebagaimana disebutkan dalam dakwaan kesatu

dan kedua.

b. Membebaskan para terdakwa dari dakwaan tersebut (virjspraak) atau

setidak-tidaknya melepaskan para terdakwa dari semua tuntutan (onslag van

rechtsvervolging).

c. Membebaskan para terdakwa dari tahanan.

d. Mengembalikan harkat dan martabat serta nama baik para terdakwa.

e. Membebankan biaya kepada negara.

f. Atau jika Majelis Hakim beranggapan lain, mohon putusan yang ringan dan

seadil-adilnya bagi terdakwa.

6. Sidang VI: Nader Requisitoir

Atas pembelaan para terdakwa dan penasihat hukumnya, Penuntut Umum

menyampaikan tanggapannya secara tertulis pada tanggal 4 Desember 2017.18

17

Ibid, h. 13-14 18

Ibid, h. 14

Page 105: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

94

7. Sidang VII: Nader Pleidoi

Penasihat hukum para terdakwa menanggapi requisitoir dari penuntut

umum secara lisan yang pada pokoknya bahwa para terdakwa dan penasihat

hukumnya tetap pada pembelaannya/Pleidoi.19

8. Sidang VIII: Musyawarah Majelis Hakim dan Pembacaan Putusan

a. Musyawarah Majelis Hakim

Musyawarah Majelis Hakim diputuskan pada hari Selasa tanggal 5

Desember 2017, yang berisi sebagai berikut.20

Menimbang, bahwa para terdakwa telah didakwa oleh Penuntut

Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim

dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut akan mempertimbangkan

dakwaan yang lebih sesuai dengan fakta-fakta persidangan yakni dakwaan

pertama: Pasal 46 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan Jo Pasal 69 UU RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, dengan

unsur-unsur sebagai berikut:

(1) Unsur barang siapa

(2) Unsur mengimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

19

Ibid,. 20

Ibid, h. 154-181

Page 106: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

95

(3) Unsur tanpa izin usaha dari Pimpinan Bank Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

(4) Unsur Pasal 55 ayat (1) ke-1 tentang Penyertaan (deelneming)

(5) Unsur Pasal 64 ayat (1) KUHP tentang Perbuatan Berlanjut

Menimbang, bahwa karena perbuatan para terdakwa telah memenuhi

semua unsur dalam Pasal 46 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 10 Tahun

1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan Jo Pasal 69 UU RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, maka

berdasarkan undang-undang dan keyakinan Hakim, Majelis Hakim

berpendapat bahwa para terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana “turut serta menghimpun dana dari masyarakat

tanpa izin usaha yang dilakukan secara berlanjut”, sebagaimana yang

didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan kesatu,

Menimbang bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan

pembelaan/pleidoi dari para terdakwa maupun penasihat hukumnya yang

menyatakan bahwa perbuatan para terdakwa tidak memenuhi ketentuan

Pasal 46 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo

Pasal 69 UU RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,

dengan pertimbangan sebagaimana telah diuraikan dalam pertimbangan

Page 107: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

96

unsur-unsur pasal yang didakwakan tersebut. Bahwa mengenai argumen

para terdakwa hanya mengikuti sistem penghimpunan dana yang telah dibuat

oleh saksi Dumeri alias Salman Nuryanto alias Nuryanto dalam KSP

Pandawa Mandiri Group, Majelis Hakim sependapat namun hal tersebut

bukan berarti para terdakwa tidak dapat dipersalahkan dan melepaskan

tanggungjawab pidananya, karena sistem yang diikuti oleh para terdakwa

tersebut merupakan sistem penghimpunan dana yang tidak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal ini undang-undang

perbankan. Bahwa perbuatan para terdakwa yang hanya mengikuti sistem

yang telah ada dan sekaligus sebagai korban karena para terdakwa juga

menginvestasikan dana pribadinya, akan dipergunakan oleh Majelis Hakim

dalam menentukan berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan sesuai

dengan tingkat kesalahan para terdakwa dalam kegiatan penghimpunan dana

Pandawa Group tersebut.

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak

menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,

baik sebagai alasan pembenar dana tau alasan pemaaf, maka para terdakwa

harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa mampu

bertanggungjawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana.

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri para terdakwa

telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa

Page 108: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

97

penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangi seluruhnya dari pidana

yang dijatuhkan.

Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa ditahan dan penahanan

terhadap diri para terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu

ditetapkan agar para terdakwa tetap dalam tahanan.

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan

dipersidangan Majelis Hakim akan menyatakan bahwa barang-barang yang

disita dari para terdakwa yang bernilai ekonomi akan dinyatakan dirampas

untuk selanjutnya dilelang dan hasilnya dimasukkan dalam kas negara.

Sedangkan barang bukti berupa KTP, Kartu NPWP, Kartu SIM A, Kartu

SIM C, dan Satu bundle kartu kredit atas nama Yeni Selva dikembalikan

kepada terdakwa Yeni Selva.

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap para

terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang

memberatkan dan yang meringankan para terdakwa:

Keadaan yang memberatkan:

Perbuatan para terdakwa merugikan banyak orang

Perbuatan para terdakwa dapat merusak perekonomian negara

Keadaan yang meringankan:

Para terdakwa mengakui terus terang perbuatannya dan bersikap sopan

selama dipersidangan

Page 109: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

98

Para terdakwa juga mengalami kerugian karena investasi dana pribadi

yang dilakukan

Para terdakwa belum pernah dihukum

Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa dijatuhi pidana dan

para terdakwa sebelumnya tidak mengajukan permohonan pembebasan dari

pembayaran biaya perkara, maka para terdakwa harus dibebankan untuk

membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar

putusan.

Memperhatikan, ketentuan peraturan perundang-undangan khususnya

Pasal 46 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo

Pasal 69 UU RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Jo

Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, serta peraturan

perundangan lain yang berkaitan dengan perkara ini

b. Putusan

Putusan Majelis Hakim dibacakan dalam persidangan terbuka untuk

umum pada hari Senin tanggal 11 Desember 2017 oleh Hakim Ketua

bersama-sama dengan Hakim-hakim anggota, yaitu YF. Tri Joko, GP, SH,

MH dan Sri Rejeki Marsinta, SH, M.Hum, serta didampingi oleh Ratih

Kusuma Dewi, SH selaku Panitera pengganti pada Pengadilan Negeri

Depok, dengan dihadiri oleh Putri Dwi Astrini, SH, MH., Mukhamad Tri

Page 110: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

99

Setyobudi, SH., Tri Yulianto Satyadi, SH dan Kozar Kertyasa, SH. Selaku

Jaksa Penuntut Umum, dihadapan para terdakwa didampingi penasihat

hukumnya. Putusan tersebut ialah:

Mengadili:21

(1) Menyatakan Terdakwa I. Madamin, S.Pd, M.Pd, Terdakwa II. Moch.

Soleh, Terdakwa III. Dedi Susanto, Terdakwa IV. Ricky Muhammad

Kurnia Putra dan Terdakwa V. Yeni Selva, terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “turut serta menghimpun

dana dari masyarakat tanpa izin usaha yang dilakukan secara berlanjut”

(2) Menjatuhkanpidana kepada para terdakwa oleh karena itu dengan pidana

penjara masing-masing selama 8 (delapan) tahun dan denda masing-

masing sebesaar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah)

dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan

pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan

(3) Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani para

terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan

(4) Menetapkan agar para terdakwa tetap berada di dalam tahanan

(5) Menetapkan barang bukti berupa 111 (seratus sebelas) barang bukti

yang terdiri dari dokumen-dokumen penting (seperti: surat perjanjian

kontrak (SPK), surat simpanan berjangka, buku panduan kerjasama,

buku tabungan, laporan profit harian, data modal anggota, dll) , bukti

21

Ibid, h. 181-187

Page 111: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

100

pembayaran (seperti; pembayaran angsuran rumah, angsuran kendaraan

bermotor, bukti setor tunai, transfer, rekening koran, dll), kartu anggota,

sertifikat tanah, sertifikat rumah, ruko, buku-buku pendataan, uang

tunai, dan lain sebagainya)

(6) Membebankan kepada para terdakwa untuk membayar biaya perkara

masing-masing Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)

Page 112: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

101

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian yang penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka

didapati hasil kesimpulan bahwa MUI Kota Depok selaku oraganisasi cabang

dari MUI Pusat telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan benar.

Salah satu hasilnya dengan salah satu fatwa yang penulis ambil untuk menjadi

bahan penelitian penulis, yaitu Fatwa MUI Kota Depok Nomor:

01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Tentang Praktik Pengelolaan Dana Investasi oleh

Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group.

Setelah dijelaskan sedemikian rinci oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan

bahwa MUI Kota Depok telah mengikuti aturan-aturan yang telah di rangkai

dan dibuat se-sistematis mungkin oleh MUI Pusat. Agar MUI-MUI se-

Indonesia dapat memiliki patokan atau tolak ukur dalam menetapkan sebuah

fatwa, sehingga fatwa yang nantinya akan diputuskan sesuai dengan ajaran

Agama Islam, tidak keluar dari kaidah-kaidah ushul dan kaidah-kaidah fiqih.

Maka dari itu semua, dapat ditarik kesimpulan bahwa MUI Kota Depok

telah melakukan sebuah penetapan fatwa yang sesuai dengan metodologi

penetapan fatwa yang dibuat oleh MUI Pusat yang tercantum pada Buku

Pedoman Tatacara Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Dari penjelasan

Page 113: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

102

yang telah diuraikan penulis tidak didapati satu hal pun yang dilakukan oleh

MUI Kota Depok yang menyalahi tatacara penetapan fatwa.

Selanjutnya terkait dengan metodologi penyelesaian putusan yang

dilakukan oleh Pengadilan Negeri Depok pada surat putusan Nomor:

425.Pid.Sus/2017/PN.Dpk. dalam hal ini PN Depok dihadapai dengan sebuah

kasus investasi bodong yang tidak memiliki izin terlebih dahulu. Dari kegiatan

tersebut tentunya banyak masyarakat Depok yang dirugikan. Sehingga PN

Depok sebagai institusi yang mengadili sebuah perkara harus memutuskan

sebuah putusan yang sudah tentu dengan menjalankan sebuah sidang

pemeriksaan untuk membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh para terdakwa

adalah sebuah perilaku yang melanggar hukum.

Dari uraian yang telah dijelaskan oleh penulis pada penelitian ini didapati

sebuah kesimpulan bahwasanya PN Depok dalam memutuskan putusan Nomor:

425.Pid.Sus/2017/PN.Dpk telah sesuai dengan Hukum Acara Pidana yang

tercantum dalam Peraturan Perundang-undangan dan Kitab Undang-undang

Hukum Acara Pidana (KUHAP). Tidak satupun didapati hal-hal yang

melanggar metodologi penyelesaian putusan yang sudah dirancang, mulai dari

awal sidang pertama yaitu pemeriksaan identitas terdakwa dan pembacaan

tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum sampai dengan sidang terakhir yaitu

pembacaan putusan dan hukuman pidana yang dijatuhkan kepada para

terdakwa.

Page 114: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

103

B. SARAN-SARAN

Pada akhir tulisan dari penelitian ini, penulis mempunyai beberapa saran,

diantaranya:

1. Kepada seluruh MUI di Indonesia dalam menetapkan sebuah fatwa

diharapkan selalu berpedoman pada Pedoman Penetapan Fatwa yang

telah dibuat oleh MUI Pusat.

2. Kepada seluruh MUI di Indonesia dalam melihat suatu perkara ditengah

masyarakat agar melihatnya dengan bijaksana dan tidak terindikasi dari

faktor-faktor yang akan menjatuhkan harkat dan martabat MUI sebagai

institusi yang rahmatan lil alamin.

3. Kepada MUI-MUI di Indonesia diharapkan selalu menjadi penyejuk bagi

seluruh Bangsa Indonesia apapun agama dan sukunya sampai kapanpun.

4. Kepada seluruh Pengadilan Negeri di Indonesia diharapkan selalu

berlomba-lomba dalam mencapai sebuah keadilan yang hakiki. Seperti

yang telah dilakukan oleh PN Depok dalam membuat sebuah putusan

yang telah dijelaskan dalam penelitian ini.

5. Kepada seluruh Pengadilan Negeri di Indonesia dapat mencontoh apa

yang telah diperbuat oleh PN Depok dalam mengadili sebuah perkara

pidana.

6. Kepada seluruh Pengadilan Negeri di Indonesia diharapakan selalu

menjadi institusi teradil untuk bangsa ini. Karena Pengadilan Negeri

Page 115: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

104

adalah sebuah tempat untuk mengadili sebuah perkara maka harus

bertindak seadil-adilnya.

7. Kepada seluruh Bangsa Indonesia diharapkan untuk lebih cermat dalam

berinvestasi. Khususnya untuk Bangsa Indonesia yang ber-Agama Islam,

diharapkan lebih berperan aktif untuk bertanya kepada MUI di

wilayahnya masing-masing dalam melakukan suatu usaha perekonomian

atau apapun itu.

8. Kepada seluruh Bangsa Indonesia diharapkan selalu percaya kepada

Pengadilan Negeri di wilayahnya masing-masing. Karena tanggungjawab

yang diemban oleh setiap Pengadilan Negeri adalah sebuah

tanggungjawab yang besar yang akan dipertanggungjwabkan di yaumil

akhir sehingga kecil kemungkinan sebuah Pengadilan Negeri juga ikut

melanggar hukum.

Page 116: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

105

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Imam. Musnad Ahmad, Juz V, nomor 22153. Mesir: Muassasah al-

Qurthubah, t.th.

Ahmadi, Fahmi Muhammad dan Jaenal Aripin. Metode Penelitian Hukum. Ciputat:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Ali, Utsman. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif. Artikel diakses pada

18 Mei 2015 dari www.pengertianpakar.com/2015/05/teknik-pengumpulan-

dan-analisis-data-kualitatif.html

Amin, Ma’ruf. Fatwa dalam Sistem Hukum Islam. Jakarta: Elsas, 2008.

Arif, Saiful. Investasi Bodong Pandawa Group. Artikel diakses pada 2 April 2017

dari http://saifularif09.blogspot.com/2017/04/investasi-bodong-pandawa-

group.html

Arifianto, Bambang. “MUI Depok: KSP Pandawa Mandiri Haram!”, artikel diakses

pada 25 juli 2016 dari http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-

barat/2016/07/25/mui-depok-ksp-pandawa-mandiri-haram-375700.

Baskoro, Sandy. Kontan.co.id. MUI: Haram Investasi Pandawa Mandiri. Artikel

diakses pada 28 Juni 2016 dari https://investasi.kontan.co.id/news/mui-haram-

investasi-pandawa-mandiri

Fatwa DSN-MUI Nomor: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Mudharabah

Musytarakah.

Fatwa DSN-MUI Nomor: 79/DSN-MUI/III/2011 Tentang Qardh dengan

Menggunakan Dana Nasabah.

Fatwa MUI Kota Depok Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016 Tentang Praktik

Pengelolaan Dana Investasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri

Group

Harahap, M. Yahya. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP:

Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali,

Edisi II, Cetakan Ke-10. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Page 117: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

106

Henricus BS Aron, Hans. “Ini Profil Pandawa Group yang Dihentikan OJK”, artikel

diakses pada 15 Nopember 2016 dari https://finance.detik.com/moneter/d-

3346084/ini-profil-pandawa-group-yang-dihentikan-ojk.

Kandi, Rosmiyati Dewi. CNN Indonesia, Koperasi Pandawa Pinjam Agama untuk

Investasi Illegal, artikel diakses pada 20 Pebruari 2017 dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170217210628-12-

194359/koperasi-pandawa-pinjam-agama-untuk-investasi-ilegal

Khallaf, Abdul Wahab. Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

Khujah, Izzudin Muhammad. Nazhariyyatu al-Aqd fi al-Fiqh al-Islami. Jeddah:

Dallah al-Baraka, 1993.

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Majelis Ulama Indonesia Kota Depok, Observasi Tentang Praktik Pengelolaan Dana

Investasi Pandawa Mandiri Group. Depok: Komisi Penelitian, Pengkajian

dan Pengembangan MUI Kota Depok, 2016.

----------, Skema Ponzi di Pandawa Group: Kemungkinan, Tingkat Bahaya dan

Tindakan yang Diharapkan. Depok: Komisi Penelitian, Pengkajian dan

Pengembangan MUI Kota Depok, 2016.

Mudzar, Muhammad Atho. Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesi: Sebuah Studi

tentangPemikiran Hukum Islam di Indonesia 1975-1988 (Edisi Dwibahasa).

Jakarta: INIS, 1993.

Nasution, A. Karim. Masalah Surat Tuduhan dalam Proses Pidana. Jakarta: CV.

Pantjuran Tujuh, 1981.

Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI. Jakarta: Sekretariat MUI, 2001.

Pedoman Penetapan Fatwa yang ditetapkan berdasarkan SK Dewan Pimpinan MUI

Nomor: U-596/MUI/X/1997.

Prints, Darwan. Hukum Acara Pidana (Suatu Pengantar). Jakarta: Djambatan, 1983.

Putusan Pengadilan Negeri Kota Depok Nomor : 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk

Sahroni, Oni dan Muhammad Hasanuddin. Fikih Muamalah: Dinamika Teori Akad

dan Implementasinya dalam Ekonomi Syariah, ed.1, cet. 2. Depok: Rajawali

Pers, 2017.

Page 118: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

107

Sanusi, Ahmad dan Sohari. Ushul Fiqh. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Sholeh, Muhammad Asrorun Ni’am. Metodologi Penetapan Fatwa MUI:

Penggunaan Prinsip Pencegahan dalam Fatwa. Jakarta: Emir, 2016.

Simorangkir, J.C.T. dkk. Kamus Hukum. Jakarta: Aksara Baru, 1981.

Sofyan, Andi Muhammad dan Abdul Asis. Hukum Acara Pidana (Suatu Pengantar)

Edisi Kedua, Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana, 2017.

Teguh, Harrys Pratama dan Usep Saepullah. Teori dan Praktik Hukum Acara Pidana

Khusus,. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2016.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Undang-undang Republik Indonesia

Zahroh, Abu. Ushul al-Fiqh. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Page 119: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

108

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Surat Permohonan Putusan

Page 120: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

109

B. Surat Permohonan Fatwa

Page 121: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

110

C. Fatwa MUI Depok Nomor: 01/SK/MUI/Dpk/VI/2016

Page 122: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

111

Page 123: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

112

Page 124: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

113

Page 125: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

114

D. Putusan PN Depok Nomor: 425/Pid.Sus/2017/PN.Dpk

Page 126: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

115

Page 127: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

116

Page 128: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

117

Page 129: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

118

Page 130: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

119

Page 131: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

120

Page 132: KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 46313...Achmad Sanjaya, NIM 1112043100005, KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PANDAWA

121