makalah analisis kinerja koperasi

27
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Keuntungan yang ditawarkan koperasi memberi dampak positif terhadap perkembangan koperasi persusuan khususnya di Jawa Tengah. Sejak dibentuknya badan hukum GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) pada tahun 1997, hingga kini pertumbuhan koperasi persusuan di wilayah Jawa Tengah berkembang pesat (Gabungan Koperasi Susu Indonesia, 2010). Khaidar (2009) menulis hampir 90 persen peternak sapi perah di Indonesia tergabung dalam koperasi. Data ini diperkuat dengan adanya hasil penelitian (Diwyanto, Anggraeni, dan Handiwirawan, 2007) yang menyebutkan pemasaran susu dari peternak di Indonesia sebagian besar telah dikoordinasi oleh koperasi susu/GKSI. Koperasi persusuan sebagai lembaga yang berperan dalam memajukan dan meningkatkan kejahteraan anggota, juga harus mampu meningkatkan kinerjanya agar dapat tumbuh sebagai organisasi dan badan usaha yang memiliki daya saing yang tangguh, efektif dan efisien. Guna meningkatkan efisiensi kinerja koperasi susu khususnya di Provinsi Jawa Tengah, maka perlua adanya kajian untuk menganalisis kinerja koperasi dan penetapan pemeringkatan klasifikasi koperasi susu di Provinsi Jawa Tengah.

Upload: ranurinjai

Post on 28-Dec-2015

287 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keuntungan yang ditawarkan koperasi memberi dampak positif terhadap

perkembangan koperasi persusuan khususnya di Jawa Tengah. Sejak dibentuknya

badan hukum GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) pada tahun 1997, hingga

kini pertumbuhan koperasi persusuan di wilayah Jawa Tengah berkembang pesat

(Gabungan Koperasi Susu Indonesia, 2010). Khaidar (2009) menulis hampir 90

persen peternak sapi perah di Indonesia tergabung dalam koperasi. Data ini diperkuat

dengan adanya hasil penelitian (Diwyanto, Anggraeni, dan Handiwirawan, 2007)

yang menyebutkan pemasaran susu dari peternak di Indonesia sebagian besar telah

dikoordinasi oleh koperasi susu/GKSI. Koperasi persusuan sebagai lembaga yang

berperan dalam memajukan dan meningkatkan kejahteraan anggota, juga harus

mampu meningkatkan kinerjanya agar dapat tumbuh sebagai organisasi dan badan us-

aha yang memiliki daya saing yang tangguh, efektif dan efisien. Guna meningkatkan

efisiensi kinerja koperasi susu khususnya di Provinsi Jawa Tengah, maka perlua

adanya kajian untuk menganalisis kinerja koperasi dan penetapan pemeringkatan

klasifikasi koperasi susu di Provinsi Jawa Tengah.

Pengkajian kinerja koperasi didefinisikan sebagai pengkajian hasil karya kop-

erasi dengan berpedoman pada tujuan dan sasaran yang sebelumnya sudah ditetapkan

bersama oleh para pembina koperasi dan gerakan koperasi (Himpuni, 2008). Salah

satu pendekatan untuk melihat kualitas kemampun koperasi adalah klasifikasi kop-

erasi, klasifikasi koperasi adalah kegiatan untuk menilai kinerja suatu koperasi dalam

suatu periode tertentu, dengan menggunakan kriteria dan atau standar penilaian yang

ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( Kementerian

Koperasi dan UKM, 2003). Penilaian kinerja koperasi ini dilaksanakan berdasarkan

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 Tentang pedoman klasifikasi koperasi.

Page 2: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

2

Perumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja koperasi susu yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

2. Bagaimana peringkat klasifikasi koperasi susu di Provinsi Jawa Tengah

berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 Tentang pedoman klasifikasi koperasi.

Hipotesis

1. Kinerja koperasi susu yang ada di Provinsi Jawa Tengah memiliki kinerja yang

baik.

2. Peringkat klasifikasi koperasi susu di Provinsi Jawa Tengah sudah sesuai den-

gan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 Tentang pedoman klasifikasi koperasi.

Tujuan Penelitian

a. Mengetahui kinerja koperasi susu di Provinsi Jawa Tengah.

b. Menetapkan peringkat klasifikasikan koperasi susu di Provinsi Jawa Tengah.

Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau pertimbangan

dalam pengambilan kebijakan agar koperasi dapat senantiasa meningkatkan kin-

erjanya pada masa yang akan datang.

b. Sebagai bahan literature khususnya bagi penelitian kinerja koperasi selanjutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Kinerja

Pengukuran Kinerja merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang

tumbuh kembang dari suatu koperasi, terutama bagi koperasi yang telah lama berdiri.

Berkaitan dengan hal tersebut, koperasi perlu membenahi diri dan harus mampu

melihat kondisi lingkungan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal

koperasi. Pengukuran kinerja yang berorientasi pada masa depan tidak hanya

memfokuskan pada aspek keuangan tetapi juga aspek non keuangan. Ukuran

Page 3: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

3

keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan di masa lalu dan

ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran non keuangan seperti kepuasan

customer, produktivitas, dan cost effectiveness proses bisnis serta komitmen personel

yang akan menentukan kinerja keuangan masa yang akan datang. Ukuran keuangan

menunjukkan akibat dari berbagai tindakan yang terjadi di luar non keuangan

(Himpuni, 2008).

Koperasi Susu

Koperasi dalam badan hukum perkoperasian No.25 tahun 1992 didefinisikan

sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi persusuan sebagai lembaga yang mengelola susu dari peternak dan

mendistribusikan kepada Industri Pengolahan Susu (IPS), juga berperan sebagai

penopang perkembangan persusuan di Indonesia dan sebagai perwakilan peternak

dalam memperjuangkan aspirasi peternak. Perkembangan dari koperasi persusuan

tergantung pada mekanisme dan kelembagaan yang terjadi di koperasi tersebut. Jika

diamati dari pola sebaran distribusi koperasi susu, peternak dari berbagai lokasi

menyetorkan susunya kepada koperasi yang terdekat dengan wilayahnya melalui

tempat pelayanan susu. Dari pelayanan susu tersebut, kemudian susu dari peternak

dibawa ke koperasi untuk selanjutnya dikirim kepada IPS ataupun dijual langsung ke

konsumen (Firman, 2007).

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 Tentang Pedoman Klasifikasi Koperasi.

Pedoman klasifikasi koperasi dikeluarkan berdasarkan keputusan menteri

negara koperasi dan UKM nomor 129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 tentang pedoman

klasifikasi koperasi. Pedoman klasifikasi koperasi ini terdiri atas 7 (tujuh) kriteria

penilaian :

Page 4: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

4

1. Keanggotan sukarela dan terbuka

2. Pengendalian oleh anggota secara demokratis

3. Pendidikan dan pelatihan

4. Kerjasama diantara koperasi

5. Kepedulian terhadap komunitas

6. Partisipasi ekonomi anggota

7. Otonomi dan kemandirian

METODE DAN ANALISIS

Metode Penelitian

Materi Penelitian

Sasaran penelitian adalah koperasi/KUD susu yang masih aktif melaksanakan

kegiatan usaha persusuan di wilayah sentra jalur utama pemasaran susu di Provinsi

Jawa Tengah yang tergabung dalam keanggotaan GKSI.

Metode Penetapan Sampel

Populasi koperasi susu sebagai bagian dari unit analisis dalam penelitian ini

diambil secara terbatas pada 5 wilayah Kabupetan/Kota yang merupakan sentra jalur

utama pemasaran susu di Jawa Tengah yaitu dari Kabupaten Boyolali, Kabupaten

Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Banyumas.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

probability sampling dengan cara stratifed proporsional random sampling atau

sampel acak menurut stratifikasi dan proporsi. Populasi koperasi persusuan pada

metode ini dikelompokkan atas dasar beberapa strata berdasarkan jumlah populasi

sapi laktasi. Jumlah koperasi sampel dipilih sebanyak 50% dengan taraf kesalahan

sebesar 1% dari jumlah populasi di masing-masing strata yang telah ditentukan.

Page 5: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

5

Tabel 1. Rincian koperasi persusuan di Jawa Tengah berdasarkan jumlah kepemilikan induk laktasi dan produksi susu

NO KOP/KUD Lokasi

Populasi

Induk Laktasi

(Ekor)

1 KUD Mardimulya Mojosongo Kab. Boyolali 5,555

2 KUD Musuk Musuk Kab. Boyolali 4,875

3 KUD Cepogo Cepogo Kab. Boyolali 5,900

4 KUD Kota Boyolali Kab. Boyolali 2,695

5 KUD Selo Selo Kab. Boyolali 3,018

6 KUD Ganesha Ampel Kab. Boyolali 2,000

7 KUD Jatinom Jatinom Kab. Klaten 813

8 KUD Jujur Kr. Nongko Kab. Klaten 140

9 KUD Getasan Getasan Kab. Semarang 3,002

10 KUD Sumber Karya Pabelan Kab. Semarang 1,016

11 KUD Mekar Ungaran Kab. Semarang 348

12 KUD Bina Dharma Tuntang Kab. Semarang 396

13 KUD Gotong Royong Tengaran Kab. Semarang 1,930

14 KUD Banyumanik Banyumanik Kota Semarang 80

15 KUD Subur Gunung Pati Kota Semarang 214

16 KOP Pesat Purwokerto Kab. Banyumas 453

Sumber: Data Statistik GKSI Jawa Tengah (2011).

Populasi koperasi susu dikelompokan atas dasar beberapa strata berdasarkan jumlah populasi sapi laktasi menggunakan rumus :

Range :

Populasi induk laktasi maksimum – populasi induk laktasi minimum

Strata

Page 6: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

6

Strata dibagi menjadi 3 strata, starata I untuk jumlah populasi sedikit, strata II

untuk jumlah populasi sedang, dan strata III untuk jumlah populasi banyak. Rincian

jumlah koperasi berdasarkan strata dan daerah asal koperasi susu dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Rincian jumlah koperasi berdasarkan strata dan daerah asal koperasi

Sumber: Data Statistik GKSI Jawa Tengah (2011).

Tabel 3. Rincian jumlah sampel koperasi berdasarkan proporsi Kabupaten/Kota

Sumber: Data Statistik GKSI Jawa Tengah (2011).

Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti adalah kinerja koperasi. Penjabaran atas kinerja koperasi

meliputi, 1). keanggotaan sukarela dan terbuka, 2). pengendalian oleh anggota secara

demokratis 3).pendidikan dan pelatihan, 4). Kerjasama diantara koperasi, 5). Kepedu-

lian terhadap komunitas, 6). Partisipasi ekonomi anggota, 7). Otonomi dan ke-

mandirian.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan dua

sumber data, data primer dan data sekunder.

Strata

Jumlah Koperasi

I 75 - 1901 2 3

Interval Induk

LaktasiKab.

BoyolaliKab.

KlatenKab.

Semarang

Strata

Sampel 70%

I 75 - 1901 1 2

Interval Induk Laktasi Kab.

BoyolaliKab.

KlatenKab.

Semarang

Page 7: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

7

Kerangka Pemikiran

Kegiatan analisis dan pengklasifikasian berpedoman pada kriteria klasifikasi

koperasi yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM

Nomor 129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 Tentang pedoman klasifikasi koperasi. Dasar

yang digunakan dalam kegiatan klasifikasi terdiri dari 7 prinsip yang dijabarkan

dalam 35 faktor. Kerangka Berfikir dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Berfikir

P1 =

P2 =

P3 =

P4 =

P5 =

P6 =

P7 =

Kelas A =

Kelas B =

Kenggotaan sukarela dan terbuka

Pengendalian oleh anggota secara demokratis

Pendidikan dan pelatihan

Kerjasama diantara koperasi

Kepedulian terhadap komunitas

partisipasi ekonomi anggota

Otonomi dan kemandirian

koperasi dengan peringkat sangat baik dengan jumlah nilai di atas 85

koperasi dengan peringkat baik dengan jumlah nilai 70-84

Koperasi Susu di Provinsi Jawa Tengah

Acuan Analisis dan klasifikasi Koperasi

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

Klasifikasi Koperasi

KELAS AKELAS B

KELAS DKELAS C

Page 8: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

8

Kelas C =

Kelas D =

koperasi dengan peringkat cukup baik dengan jumlah nilai 55-69

koperasi dengan peringkat kurang baik dengan jumlah nilai kurang dari

55

Metode Analisa

Definisi Operasiona;

1. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka, dilihat dari dua faktor yaitu,

pembentukan organisasi, pemilihan pengurus rasio peningkatan jumlah

anggota, serta rasio pencatatan keanggotaan dalam buku daftar anggota.

2. Pengendalian oleh Anggota Secara Demokratis dilihat dari faktor Penyeleng-

garaan RAT (rapat anggota tahunan), rasio kehadiran anggota dalam RAT,

rencana kegiatan (RK) dan rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB)

koperasi, realisasi anggaran pendapatan koperasi, realisasi anggaran belanja

koperasi, realisasi surplus hasil usaha koperasi, dan pemeriksaan.

3. Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari faktor, pendidikan dan pelatihan bagi

anggota koperasi, pendidikan dan pelatihan bagi pengelola koperasi, media in-

formasi, tersedianya anggaran khusus dan penyisihan dana pendidikan.

4. Kerjasama di Antara Koperasi terdiri dari faktor, kerjasama usaha secara hori-

zontal, kerjasama usaha secara vertikal, dan manfaat kerjasama.

5. Kepedulian terhadap komunitas terdiri dari faktor, penyerapan tenaga kerja,

pembayaran pajak/retribusi, dan pembangunan daerah kerja.

6. Partisipasi Ekonomi Anggota terdiri dari faktor, pelunasan simpanan pokok

anggota, pelunasan simpanan wajib anggota, keterkaitan usaha koperasi den-

gan usaha anggota, transaksi usaha koperasi dengan usaha anggota dan lama

pengembalian piutang.

7. Otonomi dan Kemandirian terdiri dari faktor, rentabilitas modal sendiri, return

on asset, asset tur over (ATO), Profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan

modal sendiri terhadap hutang.

Page 9: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

9

Analisis Data

Analisis data menggunkan model deskripsi analisis, dengan cara menilai se-

tiap ketentuan prinsip dan indikator yang dilaksanakan oleh koperasi susu, sehingga

mendapat skor yang nantinya digunakan untuk menilai kinerja dan klasifikasi

koperasi susu tersebut. Untuk koperasi susu kelas A yaitu dengan peringkat sangat

baik dengan jumlah nilai di atas 85, koperasi susu kelas B yaitu koperasi dengan per-

ingkat baik dengan jumlah nilai 70-84, koperasi susu kelas C yaitu dengan peringkat

cukup baik dengan jumlah nilai 55-69, dan untuk koperasi kelas D yaitu dengan per-

ingkat kurang baik dengan jumlah nilai kurang dari 55. Penilaian kinerja koperasi ini

dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 Tentang pedoman klasifikasi koperasi.

Tata Urut Kerja

1. Tahap Persiapan, Kegiatan pada tahap persiapan meliputi studi pustaka, pra

survei, dan penyusunan proposal dan makalah usulan penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data, data primer diperoleh dengan penyebaran kuesioner

kepada responden sekaligus wawancara dengan responden. Pengumpulan data

sekunder diperoleh dengan meminta data dan dokumen yang terdapat pada

koperasi susu terkait.

3. Tahap Analisis Data, data yang telah diperoleh kemudian dianalisis

menggunakan model deskripsi analisis berdasarkan pedoman klasifikasi koper-

asi .

4. Tahap Penyusunan Laporan, dituangkan dalam bentuk laporan penelitian

(skripsi).

Page 10: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

10

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan … sampai dengan bulan ….. di

Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Klaten, dan

Kabupaten Banyumas.

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Tahap Penelitian Bulan

I II III IV

1. Persiapan

2. Pelaksanaan Penelitian

3. Analisis data

4. Penyusunan Laporan

DAFTAR PUSTAKA

Diwyanto, K., A. Anggraeni dan E. Handiwirawan. 2007. Prospek Pengembangan

Usaha Sapi Perah dalam Era Kesejagatan. Lokakarya Nasional: Inovasi

Teknologi Sapi Perah Unggul Indonesia yang Adaptif pada Kondisi

Agroekosistem Berbeda untuk Meningkatkan Daya Saing. Bogor.

Firman, A. 2007. Manajemen Agribisnis Sapi Perah: Suatu Telaah Pustaka. Laporan

Penelitian. Fakultas Peternakan, Universitas Padjajaran, Bandung. (Tidak

dipublikasikan)

GKSI Jawa Tengah. 2010. Profil GKSI Daerah Jawa Tengah. Gabungan Koperasi

Susu Indonesia, Boyolali.

Himpuni, Okwan. 2008. Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Alam

Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. [Skripsi].

Program Sarjana Agribisnis Penyelengaraan Khusus Departemen 2004.

Page 11: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

11

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

129/KEP/M.KUMKM/IX/2002 Tentang pedoman klasifikasi koperasi

Khaidar, Z. 2009. Analisis Pendapatan dan Kepuasan Peternak Sapi Perah Anggota

KPS Bogor. Laporan Penelitian. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor, Bogor. (Tidak dipublikasikan)

Marwan, A. dan J. Soeprihanto. 1986. Manajemen Perusahaan; Pendekatan

Operasional. BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi dan J. Setiawan. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen

Sistem Pelipatgandaan Kinerja. Aditya Media. Yogyakarta Mulyadi. 1993.

Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-YKPN,

Yogyakarta.

Nurlina, l. 2005. Pemberdayaan Peternak Melalui Pengembangan Koperasi Agribisnis

Peternakan Sapi Perah. Laporan Penelitian. Universitas Padjajaran, Bandung.

(Tidak dipublikasikan)

Reithmuller, P. dan D. Smith. 1994. Classification of Indonesia Dairy Cooperatives.

Departement of Economics, Brisbane, Australia.

Sugianto, A. 2013. Strategi Penguatan Kinerja Keuangan Koperasi Susu Di Jawa

Tengah. [Tesis]. Program Studi Ilmu Peternakan, Program Pascasarjana,

Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Sumantri, B., N. Nufus dan A. Andani. 2005. Keragaan Finansial Koperasi

Peternakan Bandung. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 7 (2): 125-132.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian:

Tanggal 21 Oktober 1992.

Yusdja, Y. 2005. Kebijakan Ekonomi Industri Agribisnis Sapi Perah di Indonesia.

Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. 3 (3): 256-267.

Page 12: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

12

KUISIONER PENELITIANANALISIS KINERJA KOPERASI SUSU DI PROVINSI JAWA TENGAH

A. Identitas Pengurus KoperasiNama : ......................Umur : ......................Alamat : ......................Jenis Kelamin : ......................Pendidikan Terakhir : a. SD

b. SMP c. SMA d. Sarjana

Lama Bekerja : ...................: ..................

Page 13: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

13

Tabel 4. Kuisiner PenelitianPrinsip dan Faktor Jawaban Bobot

A. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka  1. Pembentukan Organisasi a. Gagasan kelompok/masyarakat 2  b. Dibentuk oleh GKSI

 c. Dibentuk oleh aparat kelurahan/kecamatan

  d. Ada kegiatan proyek   2. Cara Pemilihan a. Dilakukan secara aklamasi 2

   b. Dilakukan secara voting  c. Ditunjuk dari perwakilan kelompok  d. Ada intervensi dari pejabat pemerintah   

 3. Rasio peningkatan jumlah anggota a. Meningkat > 10% 4   b. Meningkat 5% - 9%  c. Meningkat 1% - 4%  d. Tidak ada peningkatan

4. Rasio pencatatn keanggotaan dalam daftar buku anggotaa. Tercatat 85% - 100%

4

   b. Tercatat 85% - 100%  c.Tercatat 85% - 100%  d.Tercatat < 50 %

B. Pengendalian oleh anggota secara demokratis  

1. Penyelenggaraan RAT (rapat anggota tahunan a. Sebelum Maret tiap tahun 4

   b. April - Mei  c. Juni - Juli 

d. Setelah Juli

  2. Ratio kehadiran anggota a. Melebihi quorumb. Memenuhi quorumc. Memenuhi quorum setelah ada penundaand.Tidak memenuhi quorum

 

Page 14: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

14

Prinsip dan Faktor Jawaban Bobot3. Rencana Kegiatan (RK) & Renc.Anggaran Pendapatan & Belanja (RABP)

a. RK dan RAPB disahkan RA dan dilaksanakan seluruhnya

2

  b. RK dan RAPB disahkan RA dan dilaksanakan sebagian

 c. RK dan RAPB disahkan RA , tapi tidak dilaksanakan

 d. RK dan RAPB tidak disahkan RA , tapi dilaksanakan

4. Realisasi anggaran pendapatan a. Mencapai > 100%2

   b. Mencapai 80% - 99%  c. Mencapai 60% - 79%  d. < 60 %

5. Realisasi anggaran belanja a. Kurang atau sama 100%2

b. 100% - 110%  b. 110% - 120%  d. >120 %

6. Realisasi Surplus Hasil Usaha a. Mencapai > 100% 2  b. Mencapai 80% - 99%  c. Mencapai 50% - 79%   d. < 50 %

7. Melakukan Pemeriksaan Pemeriksaan Intern 1

  a.Ada pemeriksaan dan pengawasan oleh Badan Pengawas dan ada laporan tertulis

 

b.Ada pemeriksaan dan pengawasan oleh Badan Pengawas tapi tidak ada laporan tertulis

 

c. Tidak ada pemeriksaan dan pengawasan oleh Badan Pengawas tapi ada laporan tertulis

 d. Tidak ada pemeriksaan dan pengawasan oleh Badan Pengawas

  Pemeriksaan Ekstern 1

  a. Wajar tanpa catatan  b. Wajar dengan catatan  c. Disklaimer  d. Tidak ada pemeriksanaan ekstern oleh

Page 15: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

15

Prinsip dan Faktor Jawaban Bobot

C. Pendidikan dan Pelatihan  

1. Pendidikan dan pelatihan bagi anggota a. Tertuang dalam program dan dilaksanakan

3

  b. Tidak tertuang dalam program tapi melaksanakan

 c. Tertuang dalam program dan tidak dilaksanakan

 d. Tidak tertuang dalam program dan tidak melaksanakan

2. Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pengelola ( Pengurus, Pengawas dan Karyawan )

a. Tertuang dalam program dan dilaksanakan

3

b. Tidak tertuang dalam program tetapi melaksanakan

 

c. Tertuang dalam program dan tidak dilaksanakan

 d. Tidak tertuang dalam program dan tidak melaksanakan

   

3. Kegiatan Penerangan dan penyuluhana. Tertuang dalam program dan dilaksanakan

3

 b. Tidak tertuang dalam program tetapi melaksanakan

 c. Tertuang dalam program dan tidak dilaksanakan

 d. Tidak tertuang dalam program dan tidak melaksanakan

4. Media Informasia. Tertuang dalam program dan dilaksanakan

3

  b. Tidak tertuang dalam program tetapi melaksanakan

 c. Tertuang dalam program dan tidak dilaksanakan

 d. Tidak tertuang dalam program dan tidak melaksanakan

Page 16: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

16

Prinsip dan Faktor Jawaban Bobot

5. Tersedia Anggaran Khusus dan Penyisihan Dana Pendidikana. Tertuang dalam program dan dilaksanakan

3

b. Tidak tertuang dalam program tetapi melaksanakan

 c. Tertuang dalam program dan tidak dilaksanakan

 d. Tidak tertuang dalam program dan tidak melaksanakan

   D. Kerjasama Di Antara Koperasi - Koperasi  1. Kerjasama usaha Secara Horizontal a. > 5 koperasi lain atau jenis kerjasama 3

   b. 3 -4 koperasi lain atau jenis kerjasama  c. 1-2 koperasi lain atau jenis kerjasama  d.Tidak ada kerjasama2. Kerjasama usaha Secara Vertikal a. > 5 koperasi atau jenis kerjasama 3

   b. 3 -4 koperasi atau jenis kerjasama  c. 1-2 koperasi atau jenis kerjasama  d.Tidak ada kerjasama   

Manfaat Kerjasama a. Meningkatka efisiensi dan pelayanan kepada anggota

3

  b. Meningkatkan volume usaha dan daya saing

  c. Belum sepenuhnya disahkan anggota  d. Tidak berdampak bagi anggotaE. Kepedulian Terhadap Komunitas1. Penyerapan Tenaga Kerja a. Menyerap > 100 orang 3   b. Menyerap 70 orang – 90 orang  c. Menyerap 50 orang – 69 orang  d. Menyerap < 49

2. Pembayaran pajak cukai/retribusia. Membayar seluruh kewajiban pajak, cukai dan atau retribusi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

4

  b. Membayar sebagian besar kewajiban pajak, cukai dan atau retribusi

 c. Membayar sebagian kecil kewajiban pajak, cukai dan atau retribusi

 d. Tidak pernah membayar pajak/cukai/retribusi

Page 17: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

17

Prinsip dan Faktor Jawaban Bobot

3. Dana Pembangunan Darah Kerjaa. Tersedia dan telah diberikan kepada yang berhak

3

  b. Tersedia dan hanya sebagian diberikan kepada yang berhak

 c. Tersedia tetapi tidak atau belum diberikan kepada yang berhak

 d. Tidak Tersedia tetapi tidak atau belum diberikan kepada yang berhak

F. Partisipasi Ekonomi Anggota  1. Persentase pelunasan simpanan pokok (sp) anggota  (Bobot) a. 100% 3

Jumlah SP yang telah dibayar di bandingkan dengan jumlah SP yang harus dilunasi pada tahun ybs b. 75% - 99%Jumlah SP yang dibayar c. 50% - 74%................................................... x 100% d. < 50%Jumlah SP yang harus lunas prosentase yang dicapai :

2. Persentase Pelunasan Simpana Wajib (SW) anggota  (Bobot) a. 90% - 100%3

Jumlah SW yang telah dibayar di bandingkan dengan jumlah SW yang harus dilunasi pada tahun ybs b. 70% - 89%Jumlah SW yang dibayar c. 50% - 69%....................................................... x 100% d. < 50%Jumlah SW yang harus lunas prosentase yang dicapai :

3. Keterkaitan Usaha Koperasi dengan Usaha Anggota  (Bobot) a. 90% - 100%3

Keterkaitan usaha anggota dengan koperasi. Usaha yang dikelola koperasi terkait dengan usaha anggota b. 60% - 89%.......................................................... x 100% c. 40% - 59%Jumlah usaha koperasi d. < 50%4. Transaksi Usaha koperasi dengan Usaha Anggota   a. 90% - 100% 3

Transaksi Anggota terhadap koperasi b. 70% - 89%c. 50% - 69%

............................................................. x 100% d. < 40%Total transaksi seluruhnya

Prinsip dan Faktor Jawaban Bobot

Page 18: Makalah Analisis Kinerja Koperasi

18

5. Lama Pengembalian Piutang   a. < 12 harib. 12 hari – 18 haric. 18 hari – 24 harid. > 24 hari

3

½ X Saldo piutang ( tahun sebelumnya + tahun saat ini ) .... x 300 x 1 hariTotal penjualan kredit G. Otonomi dan Kemandirian  1. Rentabilitas Modal sendiri  (Bobot) a. ≥ 21% 3

Sisa Hasil Usaha b. 10% - 20%................................ x 100% c. 1% - 9%Modal sendiri d. < 1%2. Return On Asset ( ROA)  (Bobot) a. ≥ 10% 3

Sisa Hasil Usaha b. 6% - 9%................................. x 100% c. 0% - 5%Asset koperasi pada tahun asset d. < 0%3. Asset Turn Over ( ATO)  (Bobot) a. ≥ 3,5 kali 3

Volume usaha b. 2,6 kali – 3,4 kali.................................. x 1 kali aset c. 1kali – 2,5 kaliModal sendiri d. < 1kali 4. Proftabilitas  (Bobot) a. > 15% 3

Sisa Hasil Usaha b. 10% - 14%................................... x 100% c. 1% - 9%Pendapatan bruto d. < 1%5. Likuiditas   a. 175% - 200% 3

Aktiva Lancar b. 150% - 174% atau 225% - 249%......................... x 100% c. 125% - 149% atau 250% - 274%Pasiva Lancar d. < 125% atau > 275%6. Solvabilititas   a. 110% 3

Total Aset b. 101% - 109% atau 111% - 119%.......................... x 100% c. 90% - 100% atau 120% - 130%Total Kewajiban d. 90% atau > 130%7. Modal Sendiri/Equity (MS) Terhadap Hutang a. > 15% 3

Modal Sendiri b. 12,6% - 14%........................... x 100% c. 10% - 12,5%Total Kewajiban d. < 10%

TOTAL BOBOT DAN SKOR 100