makalah tentang manajemen koperasi

24
KARYA ILMIAH MANAJEMEN KOPERASI SUMBER DAYA ALAM Diajukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Oleh Nama : Saifu Abdillah Nim : 30401310951 Prodi : Bahasa Indonesia Kelas : Manajemen H FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Upload: raka-hamka-respatih

Post on 19-Jan-2016

126 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

makalah tentang manajemen koperasi

TRANSCRIPT

Page 1: makalah tentang manajemen koperasi

KARYA ILMIAH

MANAJEMEN KOPERASI SUMBER DAYA ALAM

Diajukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Oleh

Nama : Saifu Abdillah

Nim : 30401310951

Prodi : Bahasa Indonesia

Kelas : Manajemen H

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2013/2014

Page 2: makalah tentang manajemen koperasi

HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul “manajemen perkantoran” ini telah disetujui untuk

dijadikan sebagai tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

pada hari :

tanggal :

dosen pengampu : Drs. Sholeh Amin, Mp. D

ii

Page 3: makalah tentang manajemen koperasi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

- Sesungguhnya Kepunyaan Allah-lah Kerajaan Langit Dan Bumi. Dia Menghidupkan Dan Mematikan.    Tidak Ada Pelindungan Dan Pertolongan Bagimu Selain Allah. (QS. At-Taubah ayat 116)- Jangan Menganggap Mudah Suatau Persoalan Dan Jangan Pula Menganggap Sulit Suatu Persoalan.      Karena Kalau Kita Menganggap Mudah Suatu Persoalan Maka Kita Akan Takut Menghadapinya.- Jangan Mudah Menyerah Walaupun Itu Sudah Dalam Injury Time- Percayalah Kepada Kemampuan Diri Sendiri Karena Tidak Ada Yang Dapat Menolong Mu Selain Diri    Sendiri

Kupersembahkan kepada:

- Orang Tuaku Tercinta

-Seluruh Teman-temanku

-Almamaterku

iiiKATA PENGANTAR

Page 4: makalah tentang manajemen koperasi

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Administrasi Bisnis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah membantu hingga selesainya tugas mata kuliah ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar Administrasi Bisnis yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan tugas ini. Semoga karya tulis ini dapat memberikan informasi, wawasan dan manfaat kepada semua pembaca. Semarang, april 2014penulis

ivDAFTAR ISI

Page 5: makalah tentang manajemen koperasi

HALAMAN JUDUL ............................................................................................iHALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iiMOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................iiiKATA PENGANTAR.........................................................................................ivDAFTAR ISI........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2BAB III PENUTUP

KESIMPULAN...........................................................................................3 SARAN.......................................................................................................4

Page 6: makalah tentang manajemen koperasi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang dan Masalah

Koperasi sebagai badan usaha dapat melaksanakan kegiatan di segala bidang kehidupan ekonomi, dengan memperhatikan bahwa usaha tersebut adalah usaha yang berkaitan dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraannya. Dalam pasal 43 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kepentingan anggota, penjelasannya menyebutkan bahwa Usaha koperasi terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Dalam hubungan ini maka pengelola usaha koperasi harus dilakukan secara produktif, dan efisien dalam arti koperasi harus mempunyai kemampuan untuk mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota dan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil yang wajar. Untuk mencapai kemampuan usaha tersebut diatas, maka koperasi dapat berusaha secara luwes baik ke hulu maupun ke hilir serta berbagai jenis usaha lainnya yang terkait. Adapun mengenai pelaksanaan usaha koperasi dapat dilakukan dimana saja, baik di dalam maupun luar negeri dengan mempertimbangkan kelayakan usahanya. Lapangan usaha koperasi merupakan perwujudan dari peran dan fungsi koperasi dalam menunjang usaha manapun kesejahteraan anggota adalah lapangan-lapangan usaha koperasi yang melayani langsung kepentingan-kepentingan anggota koperasi., sedangkan lapangan usaha yang secara tidak langsung menunjang usaha maupun kesejahteraan anggota adalah lapangan usaha yang tidak langsung melayani kepentingan ekonomi anggota koperasi, tetapi hasil-hasil usahanya semata-mata demi menunjang usaha maupun kesejahteraan anggota. Karena itu hasil akhir dari keberhasilan koperasi terletak pada penciptaan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota.Dalam pasal 43 ayat 2 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi dan dalam penjelannya disebutklan yang dimaksud dengan kelebihan kemampuan usaha koperasi adalah kelebihan kapasitas dana dan daya yang dimiliki oleh koperasi untuk melayani anggotanya. Kelebihan kapasitas tersebut oleh koperasi dimanfaatkan untuk berusaha dengan tujuan untuk mengoptimalkan skala ekonomi dalam arti memperbesar volume usaha dan menekan biaya per unit yang memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggotanya serta serta untuk memasyarakatkan koperasi. Anggota koperasi memmberikan modal dan berpartisipasi dalam pembiayaan koperasi. Karena itu koperasi harus mampu mendayakan modal dan pendapatnya secara efisien agar beban anggota ringan. Minimalisasi biaya antara lain berhubungan dengan penepatan skala usaha yang ekonomis yang dicerminkan dari biaya per unit pelayanan yang terendah. Dapat terjadi bahwa karena penetapan skala usaha, maka koperasi harus menetapkan

Page 7: makalah tentang manajemen koperasi

skalausaha yang melebihi besarnya kebutuhan pelayanan yang sebenarnya diperlukan oleh para anggotanya. Apabila kapasitas pelayanan koperasi hanya disesuaikan dengan jumlah kebutuhan anggota saja, maka akan terjadi biaya per unit pelayanan akan makin tinggi. Kelebihan kapasitas itulah yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi untuk bertraksaksi dengan bukan anggota. Pelayanan koperasi terhadap bukan anggota harus digunakan untuk menunjang, memperkuat dan memperluas pelayanan langsung bagi anggota koperasi. Dengan demikian, pemanfaatan kelebihan kapasitas tidak merugikan kepentingan anggota, bahkan sebaliknya justru akan meningkatkan nilai tambah dan manfaat koperasi bagi anggota, bukan saja dalam rangka menarik minat bukan anggotauntuk menjadi anggota koperasi, melainkan juga dalam rangka menunjang koperasi dalam meningkatkan kondisi perekonomian anggotanya.Sedangkan dalam pasal 43 ayat 3 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat dan dalam penjelasannya berbunyi agar koperasi dapat mewujudkan fungsi dan perannya, maka koperasi melaksanakan usaha di segala bidang kehidupan ekonomi dan berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Yang dimaksud dengan kehidupan ekonomi rakyat adalah semua kegitan ekonomi yang dilaksanakan dan menyangkut kepentingan orang banyak.Sebagai badan usaha yang melaksanakan kegiatan di bidang ekonomi, koperasi harus mengikuti dan menjalankan semua hukum, norma, kaidah dan peraturan perundang-undangan dibidang ekonomi, seperti badan usaha lainnya. Dengan demikian setiap usaha yang dijalankan koperasi tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Apabila orang-orang manajemen itu memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya kebangkrutan akan mudah ditanggulangi. Tetapi sebaliknya, orang-orang ini tidak cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah koperasipun akan mundur atau tidak semaju seperti yang diharapkan.Kita sering melihat, terjadinya kesulitan-kesulitan dalam soal keuangan, soal yang menarik perhatian anggota pada koperasi, pemasaran barang-barang, organisasi yang kacau dan sebagainya. Kesulitan-kesulitan semacam ini pangkal persoalannya karena ketidakberesan pada manajemen.Manajemen memang bukanlah satu-satunya unsur yang menentukan gagal tidaknya suatu usaha, tetapi bagaimanapun orang-orang yang duduk dalam manajemen ini mempunyai peranan penting. Lebih-lebih dalam organisasi yang bukan kumpulan modal uang melainkan kumpulan orang-orang. Sehingga dari sekian banyak koperasi yang gagal banyak diantara yang disebabkan oleh kekacauan dalam bidang manajemen.Manajemen ialah suatu usaha mencapai suatu tujuan yang kegiatannya dilakukan dengan bantuan tenaga orang lain. Jelas bahwa manajemen sumber daya manusia yang identik dengan manajemen itu sendiri.Demikian penting kedudukan manusia dalam suatu usaha, sehingga sebagian besar waktu dan tenaga “pengusaha” dalam menghadapi masalah usaha adalah terutama dicurahkan kepada masalah-masalah manusiawi karyawannya.

Page 8: makalah tentang manajemen koperasi

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada Latar Belakang Masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah Analisis Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia pada Koperasi Karyawan PT. OMI

1.3 Tujuan Penulisan Dan Kegunaan PenulisanSesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Peranan Manajemen SDM pada koperasi karyawan. Dengan Penulisan ini kita dapat mengharapkan dan mengetahui bagaimana perkembangan koperasi saat ini yang mungkin banyak tertinggal dari negara lain serta apa yang harus dilakukan untuk memahami dan mengerti bahwa koperasi sebagai ekonomi rakyat.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka, penelitian lapangan dan wawancara serta dengan membaca buku-buku yang berisi tentang manajemen koperasi.

Untuk memudahkan pembahasan dan memperoleh gambaran tentang makalah ini, maka penulis makalah ini terdiri dari atas empat bab yang terdiri atas :

BAB I PENDAHULUANBab ini berisi tentang latar belakang Masalah, Perumusan Masalah,Tujuan, dan Metode Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKABab ini menguraikan secara teoritis mengenai dasar-dasar yang digunakan untuk membahas pembahasan, sehingga akan diperoleh suatu landasan teori yang digunakan untuk membantu penulisan.

BAB III PEMBAHASANPada bab ini mambahas tentang pokok permasalahan pada tema tersebut menjelaskan tujuan-tujuan yang ada Bab Pendahuluan.

Page 9: makalah tentang manajemen koperasi

BAB III KESIMPULAN DAN SARANPada bab ini dikemukan tentang kesimpulan yang merupakan hasil pembahasan atau pada bab-bab sebelumnya dan berdasarkan kesimpulan tersebut mengemukakan saran-saran dan langkah-langkah untuk penyelesaian masalah dari tema tersebut.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumber Daya Manusia

Dalam mengelola sumber daya manusia suatu organisasi seperti koperasi diperlukan juga manajemen. Manajemen secara umum, menurut Fayol (dalam Sahertian, 1985) adalah pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi secara umum, yang meliputi aspek perencanaan, organisasi, komando, koordinasi dan control.

Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumber daya manusia yaitu :a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi mewujudkan eksistensinya.c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Berdasarkan pengerian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi

2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Dari berbagai sumber, Sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang sangat penting. Dalam rangka merencanakan, melaksanakan atau mengelola dan mengendalikan sumber daya manusia diperlukan suatu alat manajerial yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Pemahaman tentang sumber daya manusia (SDM) sebagaimana juga yang telah diterjemahkan oleh “Jusuf Irianto” (2001:3) sebagai berikut : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja suatu organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.

Fokus MSDM terletak pada upaya mengelola SDM di dalam dinamika interaksi antara organisasi pekerja yang acapkali memiliki kepentingan berbeda. Menurut Stoner

Page 10: makalah tentang manajemen koperasi

(1995:4) MSDM meliputi penggunaan SDM secara produktif dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi dan pemuasan kebutuhan pekerja secara individual.Stoner menambahkan bahwa karena berupaya mengintegrasikan kepentingan organisasi dan pekerjanya, maka MSDM lebih dari sekedar seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan koordinasi SDM organisasi. MSDM adalah kontributor utama bagi keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, jika MSDM tidak efektif dapat menjadi hambatan utama dalam memuaskan pekerja dan keberhasilan organisasi.

Dengan memahami pengertian MSDM secara utuh, akan dapat terlihat sejauh mana keberhasilan suatu organisasi (koperasi) dalam melakukan integrasi antara manusia dan organisasi itu sendiri.

2.3. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan merupakan awal dari setiap kegiatan manajemen sumber daya manusia, dengan perencanaan akan mengantisipasi kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian perencanaan sumber daya manusia. Untuk memahami pengertian sumber daya manusia berikut beberapa pendapat sebagai berikut :Menurut Reilly (1996:4) dan telah diartikan oleh Yusuf Irianto :Perencanaan SDM adalah sebuah proses dimana organisasi berupaya untuk memikirkan permintaan (kebutuhan) adanya tenaga kerja dan mengevaluasi ukuran, sifat dan sumber-sumber pasokan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut.Sedangkan menurut Prof. DR. H. Hadari Nawawi, bahwa Perencanaan SDM bermaksud untuk membuat pengaturan arus gerakan pekerja di dalam organisasi, yang berarti merupakan proses untuk mendayagunakan SDM yang telah tersedia secara efektif dan efisienSedangkan pengertian lain mengatakan Perencanaan SDM adalah SERANGKAIAN kegiatan yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja dimasa datang pada suatu organisasi, meliputi penyediaan tenaga kerja baru dan pendayagunaan yang sudah tersedia.Dari beberapa pengertian tersebut disimpulkan bahwa Perencanaan SDM adalah proses untuk menetapkan strategi, memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini dan pengembangannya dima yang akan dating yang mempunyai makna bahwa : kebutuhan saat ini merupakan usaha untuk mengisi kekurangan sumber daya manusia suatu organisasi. Sedangkan kebutuhan sumber daya manusia akan dating berarti memprediksi kebutuhan sumber daya manusia yang merupakan strategi pengembangan sutatu organisasi. Usaha memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan dengan cara mendapatkan tenaga kerja baru yang relevan, disamping harus dilakukan dengan mempertahankan dan memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada secara maksimal.

Makna Penting Dari Perencanaan Sumber Daya Manusia

Page 11: makalah tentang manajemen koperasi

Perencanaan SDM selalu berkaitan dengan permintaan (demand) dan pasokan (supply) tenaga kerja. Oleh karena itu, perencanaan SDM merupakan tanggung jawab bagi semua manajer dalam organisasi. Perencanaan SDM tidak sekedar tanggung jawab manajer SDM semata, yang mana dalam prakteknya tidak semua manajer organisasi menyadari makna pentingnya perencanaan SDM. Banyak para manajer bagian non-SDM yang memiliki pemahaman akan peran penting perencanaan SDM. Mreka lebih mementingkan perencanaan sumber daya lainnya, seperti material, perlengkapan dan keuangan.Tujuan perencanaan SDM menurut Stone (1995:91) adalah untuk meyakinkan atau memastikan bahwa sejumlah pekerja dalam jumlah tertentu yang memenuhi persyaratan telah tersedia pada suatu kurun waktu tertentu. Melalui perencanaan SDM, organisasi dapat mengidentifikasi apa yang harus diperbuat guna memastikan adanya SDM sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.Perencanaan SDM harus dilakukan secara terbuka, tidak isolatif. Terbuka dalam arti harus dikaitkan dengan keseluruhan tujuan bisnis perusahaan. Nilai bagi perencanaan SDM terletak pada posisi sebagai bagian integral dari proses perencanaan startegis organisasi. Jadi perencanaan yang baik adalah dengan mengupayakan jangan sampai terjadi perencanaan yang sifatnya hanya memenuhi dan memprediksi kebutuhan sesaat saja atau dalam jangka pendek, melainkan harus berpedoman kepada perencanaan yang jangka panjang dan menyeluruh.

2.4. Fungsi Manajemen Sumner Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia sangat memegang peranan penting dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan sumber daya manusia harus lebih baik, terutama dalam hal perekrutan karyawan sehingga posisi theright man on the right place dapat tercapai dengan cara yang selektif dan seefisien mungkin.Nitisemito (1991) mengemukakan bahwa :“Tugas manajemen sumber daya manusiaantara lain adalah menetapkan analisis jabatan, merekrut karyawan baru, melatih dan menempatkannya, memberikan kompensasi yang adil dan merata, memotivasi karyawan dan sebagainya”.Sedangkan fungsi-fungsi manajemen personalia, seperti yang dikemukakan oleh Manullang (1992) yaitu :” Membuat anggaran tenaga kerja yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya menarik tenaga kerja, membuat job analysis, membuat job description dan job specification, mengadakan seleksi tenaga kerja, memindahkan dan mempromosikan tenaga kerja, melatih dan mendidik tenaga kerja, memotivasi tenaga kerja serta melakukan pension tenaga kerja. Dari kutipan tersebut diatas , dapat diketahui bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi analisis jabatan, rekrutmen karywan, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta penyelesaian karyawan dan lain-lain.Selnajutnya, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, maka berikut dikutip pendapat Flippo (1991) yakni : “Personal management is the planning, organizing and controlling of the procurement, development, compensation, maintenance and separation of human resources to the and that organizational, individual and societal good are accomplished”.Terjemahan

Page 12: makalah tentang manajemen koperasi

bebas dalam bahasa Indonesia yakni manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian sumber daya manusia dengan masyarakat.Dengan demikian menurut Flippo (1991), bahwa sumber daya manusia mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen (Management function), dalam melaksanakan fungsi pelaksanaan (Operation function). Fungsi manajemen meliputi : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling). Sedangkan fungsi opeartif meliputi : pengadaan (procurement), pengembangan (development), kompensasi (compensation), integrasi (integration), pemeliharaan (maintenance), dan pemberhentian (separation).

Secara singkat fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)Bagi seorang manajer sumber daya manusia, perencanaan diartikan sebagai penentuan lebih dahulu dari kebijaksanaan, program, prosedur dan teknisi yang akan menunjang tercapainya tujuan organisasi. Adapun penetapan tujuan organisasi itu sendiri memerlukan partisipasi aktif dari manajer sumber daya manusia, agar aspek sumber daya ini mendapat perhatian.

b. Pengorganisasian (Organizing)Sebuah organisasi harus dibentuk untuk dapat melaksanakan policy, program, serta prosedur kepegawaian. Dalam hal ini tampak jelas bahwa organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Seorang manajer sumber daya manusia harus mampu mengidentifikasi semua fungsi operatif, kemudian melakukan pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam unit-unit menurut prinsip-prinsip organisasi yang sehat serta mangatur hubungan kerja antar unit tersebut.

c. Pengarahan (Directing)Fungsi berikutnya adalah fungsi pelaksanaan, dimana rencana yang telah dibuat akan diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan nyata. Fungsi pengarahan dapat juga disebut juga dengan istilah lain, seperti motivasi (Motivation), Penggerakan (Actuating), atau pemberian komando (Commanding).

d. Pengawasan (Controlling)Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi pengawasan yakni melakuakn pengukuran serta penilaian terhadap hasil yang diperoleh dari rencana yang terlaksana. Dalam hal ini, seandainya terjadi penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang diharapkan, maka akan diperlukan usaha korelasi dan pengendalian. Hal ini mutlak diperlukan dalam rangka penyempurnaan.

Mengenai fungsi-fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia secara singkat dapat diuraikan seperti berikut ini :

a. Pengadaan (Procurement)

Page 13: makalah tentang manajemen koperasi

Fungsi operatif ini berhubungan dengan usaha memperoleh dan menempatkan macam dan jumlah pegawai yang tepat diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Aspek kuantitatif atas sejumlah karyawan yang dibutuhkan akan memerlukan sebuah perencanaan kebutuhan karyawan.

b. Pengembangan (Development)Fungsi ini mempunyai tujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta kecakapan karyawan melalui pengadaan program-program pelatihan dan program lainnya. Pelatihan diperlukan bagi karyawan baru agar dapat m,encapai prestasi berdasarkan standar yang ditetapkan dalam waktu singkat. Sedangkan perlunya pelatihan bagi karyawan lama adalah sebagai persiapan untuk promosi ke jabatan yang lebih tinggi serta diharapkan agar lebih bertanggung jawab. Pengembangan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting serta perlu berlangsung terus –menerus mengikuti peningkatan arus teknologi dan metode kerja, serta menyesuaikan dengan tuntutan keadaan yang juga terus meningkat.

c. Kompensasi (Compentation)Fungsi ini mencakup semua jenis imbalan yang diperoleh karyawan atas sumbangan prestasi mereka pada organisasi. Kompensasi adalah suatu kewajiban yang harus diberikan kepada karyawan atas sumbangan tenaga dan pikirannya kepada organisasi tersebut.

d. Integrasi (Integration)Fungsi integrasi merupakan tantangan yang paling sulit dalam manajemen. Fungsi ini dimaksudkan sebagai usaha yang perlu dilaksanakan untuk mempengaruhi setiap karyawan, dengan harapan tercipta kesatuan tujuan, kesatuan pola berfikir serta kegiatan. Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik apabila seluruh karyawan lebih mengutamakan tujuan organisasi dari pada tujuan pribadi.

e. Pemeliharaan (Maintenance)Fungsi pemeliharaan ditujukan untuk dapat mempertahankan serta memperbaiki kondisi fisik dan mental para karyawan. Selain itu dianggap sebagi suatu syarat untuk dapat menjamin awetnya penggunaan karyawan dengan manfaat yang optimal.

f. Pemberhentian (Separation)Pada suatu waktu tertentu, seorang karyawan akan berhenti bekerja dan harus meninggalkan pekerjaannya. Suatu hal yang tidak mungkin apabila seseorang dapat bekerja sepanjang hidupnya, oleh karena itu pada suatu sat ia akan mencapai usia pension. Selain itu ada kalanya pula seorang akan berhenti bekerja atas permintaannya sendiri dengan berbagai alasan pribadi, atau karena tindakan disiplin atas prilaku yang melanggar ketentuan yang telah ditatapkan oleh organisasi. Segala macam pemberhentian tersebut haruslah dilakukan dengan cara-cara yang baik sehingga citra perusahaan tetap terjaga di masyarakat.

2.5. Pentingnya Manajemen Koperasi

Page 14: makalah tentang manajemen koperasi

Istilah Manajemen berasal dari bahasa Italia ; managio yang artinya pengurusan. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi Management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan tata laksana, pengelolaan atau pengurusan. Definisi tentang Manajemen banyak ragamnya, berbeda-beda meskipun isinya sama. Secara umum telah dirumuskan bahwa definisi manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan kelompok orang dan mengerahkan segala fasilitas dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.Setiap usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama itu. Pejabat itu disebut manajer. Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer itu melakukan pekerjaan dari dua segi :

1. Menggerakkan orang-orang, yaitu mendorong, memimpin, menjuruskan dan menertibkan orang-orang agar melakukan perbuatan-perbuatan dalam menuju ke arah tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama itu.2. Mengerahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mangatur, memelihara, dan mengendalikan alat, benda, uang, waktu dan metode kerja serta peralatan apapun yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerjasama itu.

Didalam menggerakkan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, manajer melakukan pola perbuatan : perencanaan, pembuatan keputusanm pembimbingan, pengorganisasian dan pengendalian.

a. PerencanaanMenggambarkan dimuka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.b. Pembuatan keputusanMelakukan pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keraguan-keraguan yang timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama itu.c. PembimbinganMemerintah, menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan, untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.d. PengkoordinasianMenghubung-hubungkan, menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadinya kekacauan, percekcokan atau kekosongan kerja.e. PengendalianMelakukan kegiatan pemerikasaan, mencocokkandan mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan yang ada terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki.

Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan

Page 15: makalah tentang manajemen koperasi

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan demikian, keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut.

Walaupun tingkat kerumitan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen beragam antar satu organisasi dengan organisasi lainnya, namun tidak ada organisasi yang ingin mencapai tujuannya secara efektif. Dan dapat mengelak dari keharusan melaksanakan fungsi-fungsi tersebut. Hal yang sama berlaku pula pada koperasi. Hanya dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen itulah sebuah koperasi akan dapat mencapai tujuan-tujuan mulianya secara efektif. Berikut ini akan kita lihat bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut dalam pengolahan Koperasi.

Koperasi sebagai bentuk badan usaha ynag bergerak dibidang perekonomian, mempunyai tatanan manajemen yang berbeda dengan badan usaha non koperasi. Perbedaan tersebut terletak pada asas koperasi yang bersifat demokratis dimana pengelolaan koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota. Karena itu dalam tatanan manajemen koperasi Indonesia mempunyai unsure-unsur : Rapat Anggota, pengurus, pengawas dan manajer.

Dalam manajemen koperasi kekuasaan tertinggi adalah ditangan rapat anggota, sebab koperasi adalah organisasi dari, oleh dan untuk anggota. Karena rapat anggota yang pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan sendirinya tidak dapat mengelola kegiatan-kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun pengawas dipilih oleh anggota-anggota dan bertindak untuk dan atas nama anggota.

Peranan manajemen adalah membuat koperasi berhasil dalam mencapai tujuannya, baik tujuan para anggotanya, seperti misalnya untuk mencapai perbaikan tingkat hidup atau sedikitnya meringankna biaya hidup sehari-hari, maupun tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal yang pertama, manajemen merupakan unsur pembuat keputusan yang telah digariskan oleh rapat anggota. Dalam hal yang kedua, pemerintah menetapkan bahwa koperasi bertujuan untuk menambah kesejahteraan anggota dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Seperti badan usaha yang lain, koperasi juga akan menghadapi berbagai persoalan dalam mencapai tujuan. Sebagian besar tugas manajemen adalah memecahkan persoalan-persoalan itu dan membuat putusan-putusan yang akan menuju sasaran yang dikehendaki.

Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan sesuatu persoalan adalah :

a. Membuat persoalan yang dihadapi menjadi jelas dan terang.;b. Mencari alternatif-alternatif untuk memecahkannnya;c. Memilih salah satu cara atau alternative yang paling sesuai dengan tujuan koperasi;d. Menilai hasil cara tersebut.

Page 16: makalah tentang manajemen koperasi

BAB IIIPENUTUP

4.1. KesimpulanDalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin menjadi penting. Masyarakat modern adalah masyarakat yang kompleks. Manusia modern yang telah meningkat kecerdasan dan pengetahuan teknologinya, telah menempatkan “rasional, efektivitas dan efisiensi sebagai nilai moral yang tinggi”. Dengan system nilai moral yang demikian itu, orang modern terus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk dapat mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhannya secara lebih tepat sebagaimana yang dikehendaki dalam waktu yang lebih cepat dan dengan biaya yang lebih murah.Fungsi manajemen dalam Koperasi adalah sama dengan fungsi manajemen dalam perusahaan atau organisasi pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada fungsi dimana fungsi manajemen yang dilakukan Rapat Anggota, Pengurus, Badan Pemeriksa dan oleh Manajer. Ada lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.Manajer adalah fungsionaris atau pemegang jabatan yang melaksanakan kesemuannya, sedangkan bagi Pengurus yang penting adalah Perencanaan dengan sedikit Pengawasan di samping fungsi-fungsi lainnyadan Badan Pemeriksa melakukan Pengawasan.Pengertian manajemen Koperasi bukan sekedar definisi, tetapi yang dapat mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Untuk itu perlu diungkapkan kembali beberapa pengertian pokok yang pada dasarnya menyatakan bahwa Koperasi adalah suatu bentuk usaha bersama di antara orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama, yang dijalankan dan dikelola bersama berdasarkan asas kekeluargaan.Pengembangan sumberdaya manusia koperasi, dalam berkaitannya dengan tantangan yang dihadapi oleh koperasi di masa depan, adalah masalah utama. Karena itu koperasi harus mampu mengantisipasi pola pendidikan dan latihan sumberdaya manusianya yang paling sesuai dengan kebutuhan dan pengembangannya.Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sering dianggap sebagai faktor utama (crucial factor) perusahaan-perusahaan dan menengah dalam usaha memenangkan persaingan pasar yang semakin sarat dengan persaingan. Demikian halnya dengan koperasi, kalau mau bersaing secara fair dengan perusahaan-perusahaan, maka investasi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sudah saatnya mendapatkan perhatian utama agar dapat mengimbangi kemampuan perusahaan-perusahaan besar dan menengah. Sumberdaya manusia koperasi harus bersaing dibidang pengetahuan (entrepeneurship), kecakapan manajerial (managerial skill), dan keterampilan teknis (technical skill).

4.2. Hasil Laporan Penelitian

Page 17: makalah tentang manajemen koperasi

Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang saya lakukan pada Koperasi Karyawan PT. OMI maka saya menyimpulkan hal-hal yang ada koperasi tersebut serta pembenahan dan penataan yang perlu dilakukan, diantara hal-hal tersebut sebagai berikut:1. Bidang Organisasi

Pada dasarnya bidang organisasi sudah dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan tugas dan wewenang yang diberikan, namun adanya perbaikan diantaranya :

a. Perlu segera direalisasikan pembuatan kartu anggota Koperasi Karyawan PT. OMI.b. Koordinasi antar pengurus dan karyawan koperasi serta anggota koperasi bisa dikatakan semakin baik.c. Perlu adanya sosialisasi lebih insentif lagi ke anggota mengenai kegiatan-kegiatan dan produk yang ada di Koperasi Karyawan PT. OMI.d. Perlu pendataan lebih akurat mengenai anggota koperasi dengan meningkatkan kerjasama dengan pihak HRD (Personalia) PT. OMI.

2. Bidang UsahaBidang Usaha Koperasi telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan Koperasi Karyawan PT. OMI. Hal ini tercermin semakin dan semakin meningkatnya usaha baik Toko maupun Kantin dari anggota untuk melakukan pinjaman ke koperasi. Sebagai primadona usaha koperasi bagian simpan pinjam telah memberikan kontribusi yang paling besar pada pendapatan koperasi secara keseluruhan.Dalam menjalankan operasionalnya Bidang Usaha perlu mengadakan perbaikan dan peningkatan kinerja pada :a. Sistem pengendalian, pencatatan dan pelaporan inventoryb. Sistem dan prosedur pengadaan barang.c. Pelayanan karyawan koperasi kepada pelanggan/anggota koperasi.d. Pelayanan Simpan-Pinjam.

3. KeuanganDengan berjalannya system dan prosedur serta arus dokumen yang semakin baik memungkinkan pelaporan posisi keuangan koperasi semakin cepat dan valid. Anggota koperasi sebagai pemilik dari Koperasi PT. OMI berhak dan dapat menanyakan secara langsung mengenai posisi keuangan beserta seluruh transaksi pendukungnya setiap saat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari komitmen seluruh pengurus koperasi sejak awal terpilih, dan berusaha menyajikan informasi se-transparan mungkin kepada anggota yang membutuhkan informasi.

4.3. SaranAlangkah baiknya bila anggota tidak hanya sekedar bisa mengkritik tetapi juga dapat memberikan jalan keluar atau solusi terbaik untuk perbaikan dan penyelesaian masalah yang masih ada di Koperasi.Koperasi Karyawan PT. OMI pada saat ini sudah memiliki asset yang lumayan besar sehingga perlu dikelola denga sebaik-baiknya dan membutuhkan personil pengurus yang memiliki kejujuran, kemampuan dan bertanggung jawab.

Page 18: makalah tentang manajemen koperasi

Pelayanan untuk anggota merupakan satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh Koperasi, disatu sisi keaktifan dan pengurus koperasi beraneka ragam, ada yang aktif, kurang aktif dan ada yang tidak aktif. Pengurus harus dapat memaksimalkan tenaga yang ada dalam rangka memberikan pelayanan untuk anggota.Pengurus dan Pengawas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh karena itu bisa diartikan kesalahan dari Pengurus juga merupakan kesalahan dari Pengawas.