makalah hematologi
DESCRIPTION
hematologi dasar AAK Nasional SurakartaTRANSCRIPT
MAKALAH HEMATOLOGI
PERAN KOMPONEN TROMBOSIT DALAM PROSES KOAGULASI
Anggota:
1. Agnes Dian P (A.102.09.001)
2. Agung Wicaksono (A.102.09.002)
3. Agustina Intan P (A.102.09.003)
4. Alfian Hadri (A.102.09.004)
5. Alwina Munajad (A.102.09.005)
6. Ambika Larassati (A.102.09.006)
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Peran Komponen Trombosit dalam Proses
Koagulasi. Dan juga penulis berterima kasih Kepada Dosen mata kuliah
Hematologi II yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Peran Komponen
Trombosit dalam Proses Koagulasi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis
harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis
mengucapkan maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Surakarta , September 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Trombosit dihasilkan dari sumsum tulang melalui fragmentasi
sitoplasma megakariosit. Megakariosit berasal dari megakarioblas yang
merupakan hasil diferensiasi dari sel induk hemopoietik. Megakariosit
mengalami pematangandengan replikasi inti endomitotik, memperbesar
volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi dua
kalilipat. Pada berbagai stadium dalam perkembangannya, sitoplasma
menjadi granular dan trombosit dilepaskan.
Tiap megakariosit dapat menghasilkan kurang-lebih 4000 trombosit.
Rentang waktu sejak diferensiasi sel induk hemopoietik sampai produksi
trombosit berkisar selama 10 hari. Pengatur utama produksi trombosit adalah
trombopoietin, yang dihasilkan oleh hati dan ginjal. Trombopoietin
meningkatkan jumlah dan kecepatan maturasi dari megakariosit. Jumlah
trombosit normal adalah sekitar 250.000/mm3(atau sekitar 250x109/L)
dengan kisaran antara 150.000 hingga 400.000/mm3. Lama hidup trombosit
yang normal adalah sekitar 7 – 10 hari. Maturasi trombosit dimulai dari
stemm cell-megakaryoblast-promegakaryosit-megakaryosit-trombosit
Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik
selama respon hemostasis normal jika terjadi cedera padavaskular. Jika tidak
ada trombosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan dari pembuluh darah
kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi serta
aktivitas prokoagulannya sangat penting untuk fungsi trombosit tersebut.
Faal hemostasis adalah suatu fungsi tubuh yang bertujuan untuk
mempertahankan keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam
pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding pembuluh darah sehingga
mengurangi kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan pembuluh
darah (terjadi luka). Faal hemostasis melibatkan berikut :
1. Sistem vaskuler
2. Sistem trombosit
3. Sistem koagulasi
4. Sistem fibrinolisis
Untuk mendapatkan faal hemostasis yang baik maka keempat
sistem tersebut harus bekerja sama dengan suatu proses yang
berkeseimbangan dan saling mengontrol. Kelebihan atau kekurangan suatu
komponen akan menyebabkan kelainan. Kelebihan fungsi hemostasis akan
menyebabkan thrombosis, sedangkan kekurangan faal hemostasis akan
menyebabkan perdarahan (hemorrhagic diathesis).
Langkah-langkah dalam hemostasis. Faal hemostasis untuk dapat
berjalan normal memerlukan 3 langkah, yaitu :
1. Hemostasis primer, yaitu pembentukan “primary platelet plug”.
2. Hemostasis sekunder, yaitu pembentukan stable hemostatic plug
(platelet+fibrin plug).
3. Fibrinolisis yang menyebabkan lisisnya fibrin setelah dinding vaskuler
mengalami reparasi sempurna sehingga pembuluh darah kembali
paten.
Faal hemostasis terdiri atas 2 komponen, yaitu :
1. Faal koagulasi : yang berakhir dengan pembentukan fibrin stabil.
2. Faal fibrinolisis : yang berakhir dengan pembentukan plasmin.
Faal koagulasi melibatkan 3 komponen, yaitu :
1. Komponen vaskuler
2. Komponrn trombosit
3. Komponen koagulasi
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Koagulasi merupakan suatu rangkaian proses dengan hasil akhir
terbentuknya fibrin. Dalam proses koagulasi ini melibatkan tiga
komponen, yaitu komponen vaskuler, komponen trombosit, dan komponen
koagulasi. Untuk mendapatkan faal koagulasi yang baik maka ketiga
komponen tersebut harus bekerja sama dengan suatu proses yang
berkeseimbangan dan saling mengontrol.
B. KOMPONEN TROMBOSIT
Trombosit memegang peranan penting dalam proses awal faal
koagulasi yang akan berakhir dengan pembentukan sumbat trombosit
(platelet plug). Untuk itu, trombosit akan mengalami peristiwa :
a. Platelet adhesion
b. Platelet activation
c. Platelet aggregation
I. Struktur trombosit secara ultrastruktur trombosit terdiri atas :
a. Zona perifer : glikokalik (membrane ekstra yang terletak di
bagian paling luar, didalamnya terdapat membrane plasma dan
lebih dalam lagi terdapat system kanal terbuka) yang terdiri atas :
1) Glikoprotein (GP) penting untuk reaksi adhesi dan
agregasi trombosit yang merupakan kejadian awal yang
mengarah pada pembentukan sumbat trombosit selama
hemostasis.
GP Ia : adhesi pada kolagen
GPIb, IIb//IIIa : reseptor faktor von willebrand (vWF) dan
karenanya juga perlekatan pada subendotel vaskular.
GP IIb/IIIa : reseptor fibrinogen yang penting dalam
agregasi Trombosit.
2) Membran plasma berinvaginasi ke bagian dalam
trombosit untuk membentuk suatu sistem membran
(kanalikular) terbuka yang menyediakan permukaan
reaktif yang luas tempat protein koagulasi plasma
diabsorbis secara selektif. Fosfolipid membran (faktor
trombosit 3) sangat penting dalam konversi faktor
koagulasi X menjadi Xa, dan protrombin (faktor II)
menjadi trombin (faktor IIa).
b. Zona sol-gel : Mikrotubulus, mikrofilamen, system tubulus padat
(berisi nukleotida adenine dan kalsium). Selain itu adapula
trombostenin, suatu protein penting untuk fungsi kontraktil.
c. Zona organela : Granula padat elektron , mitokondria, granula α dan
organela (lisosom dan retikulum endoplasmik).
1) Granula padat berisi dan melepaskan nukleotida adenin
(terutama ADP), serotonin, katekolamin, dan faktor
trombosit. Granula padat lebih sedikit dan mengandung
ADP, ATP, 5-hidroksitriptamin (5-HT), dan kalsium.
2) Granula α berisi antagonis heparin (platelet factor 4,
PF4), β tromboglobulin, vWF, faktor pertumbuhan yang
berasal dari 17 trombosit/PDGF (platelet-derived growth
factor), dan melepaskan fibrinogen enzim lisosom.
3) Terdapat 7 faktor trombosit yang telah diidentifikasi dan
diketahui ciri-cirinya. Dua diantaranya dianggap penting
yaitu faktor trombosit 3 (Platelet Factor 3, PF 3)
/membran fosfolipoprotein trombosit (untuk konversi
faktor koagulasi X menjadi Xa dan protrombin) dan
faktor trombosit 4 (Platelet Factor 4, PF4)/faktor
antiheparin (anti-heparin factor, AHF).
4) Organel spesifik lain meliputi lisosom yang
mengandung enzim hidrolitik dan peroksisom yang
mengandung katalase. Selama reaksi pelepasan, isi
granula dikeluarkan ke dalam sistem kanalikular.
5) Energi untuk reaksi trombosit berasal dari fosforilasi
oksidatif dalam mitokondria dan glikolisis anaerobik
dengan memakai glikogen trombosit. Sistem membran
tertutup (dense tubular) trombosit menunjukkan retikulum
endoplasma.
II. Empat langkah utama koagulasi darah untuk menghasilkan
fibrin adalah :
1. Proses awal yang melibatkan jalur intrinsik dan ektrinsik yang
menghasilkan tenase complex yang akan mengaktifkan factor X
menjadi factor X aktif.
Pada langkah pertama dikenal dengan dua jalur, yaitu :
a. Jalur ekstrinsik (extrinsic pathway)
b. Jalur intrinsik (intrinsic pathway)
Aktivasi jalur ekstrinsik dimulai jika terjadi kontak antara jaringan
subendotil dengan darah yang akan membawa faktor jaringan (tissue
factor) serta aktivasi faktor VII. Aktivasi jalur intrinsik dimulai dengan
aktivasi faktor kontak (contact factor), yaitu faktor XII, HMWK, dan
prekalikrein. Selanjutnya terjadi aktivasi faktor XI, X, dan IX.
2. Pembentukan prothrombin activator (prothrombinase complex)
yang akan memecah protrombin menjadi thrombin.
3. prothrombin activator yang akan memecah protrombin menjadi
thrombin.
4. Thrombin memecah fibrinogen menjadi fibrin serta mengaktifkan
faktor XIII sehingga timbul fibrin yang stabil.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Koagulasi merupakan rangkaian proses dengan hasil akhir terbrntuknya
fibrin. Dalam proses koagulasi ini melibatkan tiga komponen, yaitu komponen
vaskuler, komponen trombosit, dan komponen koagulasi. Empat langkah utama
koagulasi, antara lain:
1. Jalur intrinsik dan jalur ekstrinsik akan membentuk tenase
complex, yang mengaktifkan F X dan F Xa.
2. Pembentukan protrombin activator akan memecah
protrombin menjadi thrombin.
3. protrombin activator merubah protrombin menjadi thrombin.
4. Trombin memecah fibrinogen menjadi fibrin dan
mengaktifkan F XIII, sehingga terbentuk fibrin stable.
DAFTAR PUSTAKA
Johnsonn, Arthur G dkk. 1994. Mikrobiologi dan Imunologi. Jakarta:
Binarupa Aksara
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Inddonesia. 1994.
Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta : Binarupa Aksara
Dr Bambang.1995.Bakteriologi umum dan bakteriologi klinik.
Prof Dr. Bakta, Imade.2006 Hematologi Klinik Ringkas.EGC: jakarta