makalah filsafat ilmu dan problematika pendidikan
DESCRIPTION
knowledge sharingTRANSCRIPT
![Page 1: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/1.jpg)
FILSAFAT ILMU DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN
MAKALAH
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat IlmuDosen Pengampu Drs. Z. Sukawi, MA
Oleh:ABDUL MUTTAQIN
770.19.1.15
PASCA SARJANAJURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN(UNSIQ) WONOSOBO
2015
![Page 2: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/2.jpg)
2
A. Pendahuluan
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah mencurahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Salam serta solawat
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW
yang telah mengajarkan kita ilmu yang bermanfaat baik di dunia dan
utamanya di akhirat kelak.
Belajar merupakan hal pokok yang wajib dilakukan oleh seseorang
manakala ingin berubah. Hakikat belajar adalah berubah dari satu kondisi ke
kondisi yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Seseorang dikatan belajar
manakala di dalam dirinya sudah terjadi perubahan ke arah yang lebih baik
lagi.
Di dalam proses belajar selalu melibatkan pihak lain, sebab belajar
merupakan interaksi antara murid dengan guru, murid dengan murid serta
interaksi-interaksi lainnya yang mendukung proses belajar. Proses interaksi di
dalam belajar tidak selamya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini terjadi
lantaran adanya sebab-sebab yang menghambat berjalannya interaksi tersebut.
Permasalahan-permasalahan yang muncul di dalam proses pembelajaran itu
banyak dan sumbernya tidak hanya dari satu pihak. Permasalahan itu akan
menghambat jalannya kegiatan pembelajaran dan tentunya akan menghambat
proses pencapaian tujuan di dalam pembelajaran.
Permasalahan yang ada harus dikaji secara mendalam untuk mengetahui
sebab musababnya sehingga bisa diketahui jalan keluarnya. Dan harapannya
masalah dapat diselesaikan sehingga tidak lagi menghambat proses
pembelajaran.
Untuk mengetahui hakikat permasalahan yang muncul diperlukan
sebuah pemikiran yang mendalam dan menyeluruh. Pada pembahasan kali ini
penulis mengambil tema Filsafat Ilmu dan Problematika Pembelajaran dengan
rumusan masalah sebagaimana penulis paparkan di dalam sub pokok bahasan
di bawah ini.
![Page 3: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/3.jpg)
3
B. Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini penulis mencoba mengajukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu?
2. Apa saja problematika pembelajaran?
3. Bagaimana solusi mengatasi problematika pembelajaran dengan
pendekatan filsafat?
C. Penegasan Istilah
1. Filsafat
Secara bahasa, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu
dari kata ‘philos’ dan ‘shopia’. Dimana arti dari masing-masing kata
tersebut ‘philos’ berarti cinta yang sangat mendalam dan ‘shopia’ yang
berarti kearifan atau kebijaksanaan. Hal ini sebagaimana dikutip oleh Drs.
Uyoh Sadulloh, M.Pd di dalam bukunya yang berjudul Pengantar Filsafat
Pendidikan Islam.1
Menurutnya filsafat secara harfiah dapat diartikan sebagai cinta yang
sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijaksanaan. Dengan demikian
filsafat dapat difahami sebagai proses berfikir kritis guna menari kearifan
dan kebijaksanaan.
2. Ilmu
Istilah ilmu di dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan
sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode teretentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.2
3. Problematika
Problematika berasal dari kata problem yang artinya di dalam kamus
besar bahasa Indonesia adalah masalah, persoalan. Sedangkan
problematik/ a berarti masih menimbulkan masalah, masih dapat belum
dipecahkan.3
1 Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 162 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, Ed. 2, Cet. 7, hlm.3703 Ibid, hlm. 788
![Page 4: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Dengan demikian problematika berarti persoalan atau masalah yang
belum dapat terpecahkan.
4. Pembelajaran
Istilah pembelajaran berasal dari kata dasar ‘ajar’ yang artinya
petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kemudian kata
tersebut dikembangkan dengan menambahkan awalan ‘ber-‘ sehingga
menjadi ‘belajar’ sebagai kata kerja yang artinya adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Lalu dari kata kerja ‘belajar’
ditambahkan konfiks ‘Pem-an’ menjadi ‘pembelajaran’ sehingga
bermakna proses. Oleh karena itu, sebagai mana disebutkan dalam KBBI,
pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.4
D. Tujuan Makalah
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui pegertian
filsafat ilmu; mengetahui problematika pembelajaran dan untuk mengetahui
bagaimana mengatasi problematika pembelajaran dengan pendekatan filsafat.
E. Pembahasan
1. Filsafat Ilmu
a. Pengertian Filsafat
Secara bahasa, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani kuno
yaitu dari kata ‘philos’ dan ‘shopia’. Dimana arti dari masing-masing
kata tersebut ‘philos’ berarti cinta yang sangat mendalam dan ‘shopia’
yang berarti kearifan atau kebijaksanaan. Hal ini sebagaimana dikutip
oleh Drs. Uyoh Sadulloh, M.Pd di dalam bukunya yang berjudul
Pengantar Filsafat Pendidikan Islam.5 Menurutnya filsafat secara
harfiah dapat diartikan sebagai cinta yang sangat mendalam terhadap
kearifan atau kebijaksanaan.
Prof. Dr. H. Abudin Nata, MA mengambil simpulan bahwa
secara kebahasaan atau semantik filsafat adalah cinta terhadap
pengetahuan dan kebijaksanaan.6
4 Ibid, hlm. 145 Uyoh Sadulloh, Op. Cit, hlm. 166 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005, hlm. 2
![Page 5: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Pengertian filsafat secara istilah tidak dapat didefinisikan secara
mutlak sebab filsafat selalu mengalami perkembangan. Namun paling
tidaknya ada gambaran, seperti yang disampaikan oleh Abudin Nata,
bahwa yang dinamakan filsafat adalah kegiatan berfikir untuk mencari
kebenaran mengenai segala sesuatu yang ada, baik abstrak maupun
konkrit.7
Lebih jelas lagi mengenai filsafat seperti yang dijelaskan oleh
Sidi Gazalba sebagaimana dikutip oleh Abudin Nata, filsafat adalah
berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal dalam
rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu
yang ada.8
Jadi kesimpulannya filsafat adalah proses berfikir kritis di dalam
mencari kebenaran dan hakikat sesuatu yang ada sehingga nantinya
akan diperoleh sebuah pengetahuan dan kebijaksanaan.
b. Filsafat Ilmu
Sebagaimana sudah dibahas di atas tentang pengertian filsafat,
pada pembahasan ini akan menyandingkan filsafat dengan ilmu.
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara
substansial maupun historis, sebab lahirnya ilmu tidak lepas dari
filsafat.9
Sedangkan pengertian ilmu menurut NS. Asmadi, seperti yang
dikutip Fajar di dalam artikelnya, ilmu merupakan sekumpulan
pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan
yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).10
Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin
menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi
ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain
7 Ibid, hlm. 38 Ibid,9 Salwinsah, Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu,https://salwintt.wordpress.com/artikel/kisah-islami/pengertian-dan-ruang-lingkup-filsafat-ilmu/,diakses pada 9 Oktober 201510 Fajar, Pengertian Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu dari Beberapa Tokoh dan Ruang Lingkupnya,http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-ilmu-dan-filsafat.html#ixzz3o3C98VPS , diakses pada 9 Oktober 2015
![Page 6: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/6.jpg)
6
filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang secara spesifik mengakaji hakikat ilmu, seperti
obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek
tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap
manusia yang membuahkan pengetahuan?
2. Problematika Pembelajaran
Problematika berasal dari kata problem yang artinya di dalam kamus
besar bahasa Indonesia adalah masalah, persoalan. Sedangkan
problematik/ a berarti masih menimbulkan masalah, masih dapat belum
dipecahkan.11 Dengan demikian problematika berarti persoalan atau
masalah yang belum dapat terpecahkan.
Istilah pembelajaran berasal dari kata dasar ‘ajar’ yang artinya
petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kemudian kata
tersebut dikembangkan dengan menambahkan awalan ‘ber-‘ sehingga
menjadi ‘belajar’ sebagai kata kerja yang artinya adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Lalu dari kata kerja ‘belajar’
ditambahkan konfiks ‘Pem-an’ menjadi ‘pembelajaran’ sehingga
bermakna proses. Oleh karena itu, sebagai mana disebutkan dalam KBBI,
pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.12
Menurut Dr. Oemar Hamalik pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran.13
Dengan demikian problemmatika pembelajaran dapat didefiniskan
sebagai suatu kondisi tertentu yang dapat menghambat proses seseorang di
dalam mengkombinasikan unsur manusiawi, materi, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur di dalam mencapai tujuan pembelajaran.
11 Depdikbud, Op. Cit, hlm. 78812 Ibid, hlm. 1413 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Ed. 1, Cet. 1, hlm.57
![Page 7: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Jikalau kita membahas problematika pembelajaran, tentunya kita
harus membahas dari beberapa aspek. Sebab pembelajaran adalah
serangkaian kegiatan yang menjadikan seseorang belajar dan di dalam hal
ini tentunya ada lembaga yang mewadahi seseorang untuk belajar.
Jadi problematika pembelajaran adakalanya muncul dari aspek
prosesnya di dalam kelas. Adakalanya muncul dari aspek manajemen yang
mempengaruhi jalanya proses pembelajaran. Pun ada kalanya muncul dari
aspek tenaga pendidik sebagai aktor yang terlibat langsung di dalam
proses pendidikan. Sarana dan prasarana juga bisa menjadi salah satu
penyebab munculnya problem pendidikan. Dan tentunya juga dari aspek
peserta didik yang ikut terlibat langsung di dalamnya.
Pada pembahasan ini penulis akan lebih fokus pada problem yang
dihadapi seseorang sebagai peserta didik di dalam proses belajar. Seara
garis besarnya problem pembelajaran yang muncul pada diri seseorang
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Anak-anak adalah makhluk yang sudah dikaruniai potensi oleh
Tuhan ketika diciptakan. Sesuai dengan teori konstruktivisme di dalam
pendidikan, bahwa di dalam proses belajar kita sebagai guru adalah
memiliki tugas untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap
individu peserta didik.
Setiap anak memiliki potensi masing-masing yang tentunya
berbeda satu sama lain. Perbedaan potensi ini pula yang dapat
mendorong timbulnya problem di dalam pembelajaran. Sebab tidak
semua potensi dapat terakomodasi di dalam proses pembelajaran.
Faktor internal yang bisa menghambat proses pembelajaran bisa
bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.14
Faktor penghambat yang bersifat kognitif misalnya
ketidakmapuan seorang anak didalam membaca, menghitung atau
bahkan menulis dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
intelegensianya. Sedangkan faktor yang bersifat afektif misalnya
14 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Ed. Rev, Cet. 3, 2011, hlm.235
![Page 8: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/8.jpg)
8
adalah sikap anak yang pemarah, kurang sabar dan sikap-sikap negatif
lainnya yang dapat menghambat proses belajarnya. Adapun faktor
yang bersifat psikomotor adalah gangguan yang bersifat fisik yang
dapat mengganggu proses belajar seperti gangguan penglihatan,
pendengaran atau gangguan-gangguan psikomotor lainnya.
b. Faktor Eksternal
Lingkungan dan latar belakang kondisi sosial keluarga serta
sekolah juga dapat mempengaruhi timbulnya problem pembelajaran.
Perbedaan kondisi sosial masyarakat yang hidup di daerah pegunungan
dan masyarakat yang hidup di dataran rendah bisa memicu terjadinya
problem pembelajaran.
Masyarakat yang hidup di daerah dataran tinggi dengan cuaca
yang cukup sejuk cenderung memiliki karakteristik masyarakat yang
santun dan lembut. Hal ini berbeda dengan masyarakat yang hidup di
daerah dataran rendah, apalagi pantai, mereka enderung memiliki
watak yang keras dan cenderung kasar. Hal ini disebabkan kondisi
cuaa yang panas.
Perbedaan latar belakang kondisi lingkungan keluarga yang
berbeda juga berpotensi menimbulkan problem pendidikan. Anak-anak
yang berasal dari keluarga yang bermasalah, misalnya broken home
ataupun keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi, akan cenderung
lebih sulit di dalam menerima pelajaran di dalam proses pembelajaran.
Hal ini disebabkan adanya beban mental yang dirasakan akibat
kehidupan rumah tangganya yang kurang harmonis.
Faktor eksternal yang bisa menghambat proses pembelajaran
bisa berasal dari keluarga, lingkungan masyarakat bahkan lingkungan
sekolah.15
Seperti yang sudah saya paparkan di atas bahwa keluarga
memiliki peran utama di dalam proses pembelajaran dan pendidikan
pada umumnya. Sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan di
lingkungan keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Di sini diperlukan
15 Ibid, hlm. 236
![Page 9: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/9.jpg)
9
kerjasama yang baik antara orang tua dengan pihak sekolah agar anak
bisa berhasil di dalam belajarnya.
Anak-anak yang berasal dari keluarga yang bermasalah, broken
home misalnya, akan cenderung bebas dan tidak terkontrol. Sebab
mereka di rumah tidak punya figur yang bisa dijadikan teladan.
Sehingga mereka lebih senang meniru teman sepergaulannya di
masyarakat.
Kumpulan dari beberapa keluarga akan membentuk sistem
sosial masyarakat, apabila sistem sosial tersebut terdiri dari keluarga-
keluarga yang bermasalah maka sistem sosial yang ada juga akan
bermasalah. Sistem sosial kemasyarakatan yang bermasalah ini juga
turut andil memberikan efek negatif terhadap anak-anak yang ada di
lingkungan tersebut.
Lingkungan sekolah juga ikut andil di dalam masalah atau
problem pembelajaran. Misalnya sarana prasarana yang kurang
memadai, integritas guru yang masih dipertanyakan atau bahkan
manajemen sekolah yang masih amburadul sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran.
Selain kedua faktor tersebut, Saiful Bahri Djamarah di dalam
bukunya, menambahkan adanya faktor khusus yang bisa menimbulkan
problem di dalam belajar yaitu sindrom psikologis yang disebut ‘Learning
Disability’.16
Istilah learning disability sebenarnya artinya sama dengan problem
pembelajaran, seperti yang saya kutip dari laman internet lembaga non-
profit yang bergerak di bidang kesehatan mental, yaitu Helpguide.org.
Learning disabilities, or learning disorders, are an umbrella term for a
wide variety of learning problems. Artinya lerning disabilities atau
learning disorders adalah istilah bagi masalah-masalah pembelajaran yang
jenisnya banyak. Di sana diterangkan juga tipe-tipe yang umum tentang
learnig disability ini, diantaranya:
a. Dyslexia, yaitu kesulitan dalam hal membaca.
16 Ibid, hlm. 237
![Page 10: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/10.jpg)
10
b. Dyscalculia, yaitu kesulitan di dalam hal Matematika.
c. Dysgraphia, yaitu kesulitan di dalam menulis.
d. Dyspraxia (Sensory Integration Disorders), yaitu kesulitan koordinasi
gerak antara mata dan tangan.
e. Dysphasia/ Aphasia, yaitu kesulitan dalam hal bahasa.
f. Auditory Processing Disorder, yaitu kesulitan dalam hal membedakan
suara.
g. Visual Processing Disorder, yaitu kesulitan dalam hal menafsirkan
informasi visual.17
3. Mengurai Problematika Pembelajaran Dengan Pendekatan Filsafat
Filsafat adalah sebuah proses berfikir kritis, radikal serta universal.
Penurut pemahaman yang saya pahami selama ini, apabila istilah filsafat
disandingkan dengan istilah lain dalam bidang keilmuan, maknanya adalah
bagaimana kita mempelajari dengan mencari asal-usulnya, maksud dan
tujuannya serta bagaimana aplikasinya di dalam konteks yang sebenarnya.
Misalnya saja istilah filsafat ilmu, seperti yang sudah saya paparkan di
atas, maksudnya adalah kita mengkaji suatu ilmu tersebut dari segi dari
mana asalnya, apa hakikat ilu tersebut dan apa objek kajiannya. Hal
tersebut ditelusuri secara mendalam sampai tuntas sehingga tidak ada lagi
hal-hal lain yang bisa difikirkan.
Kaitannya dengan permasalahan yang sedang dibahas pada makalah
ini yaitu tentang problematika pembelajaran di tinjau dari sudut pandang
filsafat, maka akan didapati suatu pemahan problematika pembelajaran itu
hakikatnya apa? kenapa bisa muncul problematika dan bagaimana
solusinya agar problematika itu bisa diselesaikan seara tuntas?
Dari paparan mengenai problematika pembelajaran di atas dapat kita
ketahui bahwa problem itu muncul karena ada faktor internal dan faktor
eksternal. Selain itu juga adanya sindrom psikologi yang bisa mengganggu
jalannya proses belajar. Dengan mengetahui sebab munculnya problem
tersebut berarti kita sudah menemukan 50% penyelesaiannya dan yang
17 Helpguide.org, Learning Disabilities and Disorders, http://www.helpguide.org/articles/learning-disabilities/learning-disabilities-and-disorders.htm#what, diakses pada 9 Oktober 2015
![Page 11: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/11.jpg)
11
50% lainnya adalah aksi kita di dalam mengatasi masalah atau problem
tersebut.
Sehingga, ketika kita mendapati suatu permaslahan yang terjadi di
dalam proses pembelajaran kita tidak serta merta menyalahkan anak. Kita
cari tahu dulu apa problemnya kita cari tahu juga mengapa bisa demikian
baru kita cari jalan keluarnya.
Jadi itulah gunanya filsafat di dalam penerapannya di dunia
pendidikan. Secara tidak langsung kita sudah berfilsafat. Dengan adanya
masalah yang muncul kemudian kita mencari tahu apa hakikat
permasalahan tersebut kemudian kita mencari tahu apa penyebabnya maka
kita akan tahu bagaimana solusi mengatasinya.
F. Kesimpulan
1. Filsafat adalah ilmu yang membahas hakikat sesuatu yang tujuannya
adalah mencari hikmah dan kebijaksanaan. Sedangkan filsafat ilmu adalah
telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat
ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun
aksiologisnya.
2. Problematika pembelajaran adalah sebuah kondisi tertentu yang
menghambat seseorang di dalam proses belajar. Problematika
pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi anak didik saja, melainkan bisa
ditinjau dari stake holder yang terlibat di dalam proses pembelajaran
tersebut. Problematika pembelajaran pada diri anak disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor internal yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Adapun faktor eksternal meliputi aspek lingkungan, baik
lingkungan keluarga, masyarakat bahkan lingkungan sekolah.
Problematika pembelajaran pada diri anak juga bisa disebabkan adanya
sebuah sindrom psikologi yang disebut ‘Learning Disability’.
3. Problematika pembelajaran dan penyelesaiannya dengan pendekatan
filsafat adalah sebuah proses mengidentifikasi masalah dengan mengetahui
hakikat, penyebab dan solusinya secara kritis, radikal dan universal
sehingga masalah itu menjadi tuntas.
![Page 12: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012308/563db871550346aa9a93c209/html5/thumbnails/12.jpg)
12
G. Daftar Pustaka
Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1996, Ed. 2, Cet. 7.
Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Ed. Rev, Cet.3, 2011.
Fajar Pengertian Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu dariBeberapa Tokoh dan Ruang Lingkupnya,http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-ilmu-dan-filsafat.html#ixzz3o3C98VPS , diaksespada 9 Oktober 2015
Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,1995, Ed. 1, Cet. 1.
Helpguide.org Learning Disabilities and Disorders,http://www.helpguide.org/articles/learning-disabilities/learning-disabilities-and-disorders.htm#what, diakses pada 9 Oktober 2015.
Nata, Abudin Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya MediaPratama, 2005.
Sadulloh, Uyoh Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2012.
Salwinsah Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu,https://salwintt.wordpress.com/artikel/kisah-islami/pengertian-dan-ruang-lingkup-filsafat-ilmu/,diakses pada 9 Oktober 2015.