makalah filsafat ilmu dan problematika pendidikan

12
FILSAFAT ILMU DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MAKALAH Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Dosen Pengampu Drs. Z. Sukawi, MA Oleh: ABDUL MUTTAQIN 770.19.1.15 PASCA SARJANA JURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) WONOSOBO 2015

Upload: abdul-muttaqin

Post on 05-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

knowledge sharing

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

FILSAFAT ILMU DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN

MAKALAH

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat IlmuDosen Pengampu Drs. Z. Sukawi, MA

Oleh:ABDUL MUTTAQIN

770.19.1.15

PASCA SARJANAJURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN(UNSIQ) WONOSOBO

2015

Page 2: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

2

A. Pendahuluan

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah mencurahkan

rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Salam serta solawat

semoga senantiasa tercurah kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW

yang telah mengajarkan kita ilmu yang bermanfaat baik di dunia dan

utamanya di akhirat kelak.

Belajar merupakan hal pokok yang wajib dilakukan oleh seseorang

manakala ingin berubah. Hakikat belajar adalah berubah dari satu kondisi ke

kondisi yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Seseorang dikatan belajar

manakala di dalam dirinya sudah terjadi perubahan ke arah yang lebih baik

lagi.

Di dalam proses belajar selalu melibatkan pihak lain, sebab belajar

merupakan interaksi antara murid dengan guru, murid dengan murid serta

interaksi-interaksi lainnya yang mendukung proses belajar. Proses interaksi di

dalam belajar tidak selamya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini terjadi

lantaran adanya sebab-sebab yang menghambat berjalannya interaksi tersebut.

Permasalahan-permasalahan yang muncul di dalam proses pembelajaran itu

banyak dan sumbernya tidak hanya dari satu pihak. Permasalahan itu akan

menghambat jalannya kegiatan pembelajaran dan tentunya akan menghambat

proses pencapaian tujuan di dalam pembelajaran.

Permasalahan yang ada harus dikaji secara mendalam untuk mengetahui

sebab musababnya sehingga bisa diketahui jalan keluarnya. Dan harapannya

masalah dapat diselesaikan sehingga tidak lagi menghambat proses

pembelajaran.

Untuk mengetahui hakikat permasalahan yang muncul diperlukan

sebuah pemikiran yang mendalam dan menyeluruh. Pada pembahasan kali ini

penulis mengambil tema Filsafat Ilmu dan Problematika Pembelajaran dengan

rumusan masalah sebagaimana penulis paparkan di dalam sub pokok bahasan

di bawah ini.

Page 3: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

3

B. Rumusan Masalah

Di dalam makalah ini penulis mencoba mengajukan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu?

2. Apa saja problematika pembelajaran?

3. Bagaimana solusi mengatasi problematika pembelajaran dengan

pendekatan filsafat?

C. Penegasan Istilah

1. Filsafat

Secara bahasa, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu

dari kata ‘philos’ dan ‘shopia’. Dimana arti dari masing-masing kata

tersebut ‘philos’ berarti cinta yang sangat mendalam dan ‘shopia’ yang

berarti kearifan atau kebijaksanaan. Hal ini sebagaimana dikutip oleh Drs.

Uyoh Sadulloh, M.Pd di dalam bukunya yang berjudul Pengantar Filsafat

Pendidikan Islam.1

Menurutnya filsafat secara harfiah dapat diartikan sebagai cinta yang

sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijaksanaan. Dengan demikian

filsafat dapat difahami sebagai proses berfikir kritis guna menari kearifan

dan kebijaksanaan.

2. Ilmu

Istilah ilmu di dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan

sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem

menurut metode-metode teretentu yang dapat digunakan untuk

menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.2

3. Problematika

Problematika berasal dari kata problem yang artinya di dalam kamus

besar bahasa Indonesia adalah masalah, persoalan. Sedangkan

problematik/ a berarti masih menimbulkan masalah, masih dapat belum

dipecahkan.3

1 Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 162 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, Ed. 2, Cet. 7, hlm.3703 Ibid, hlm. 788

Page 4: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

4

Dengan demikian problematika berarti persoalan atau masalah yang

belum dapat terpecahkan.

4. Pembelajaran

Istilah pembelajaran berasal dari kata dasar ‘ajar’ yang artinya

petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kemudian kata

tersebut dikembangkan dengan menambahkan awalan ‘ber-‘ sehingga

menjadi ‘belajar’ sebagai kata kerja yang artinya adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu. Lalu dari kata kerja ‘belajar’

ditambahkan konfiks ‘Pem-an’ menjadi ‘pembelajaran’ sehingga

bermakna proses. Oleh karena itu, sebagai mana disebutkan dalam KBBI,

pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar.4

D. Tujuan Makalah

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui pegertian

filsafat ilmu; mengetahui problematika pembelajaran dan untuk mengetahui

bagaimana mengatasi problematika pembelajaran dengan pendekatan filsafat.

E. Pembahasan

1. Filsafat Ilmu

a. Pengertian Filsafat

Secara bahasa, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani kuno

yaitu dari kata ‘philos’ dan ‘shopia’. Dimana arti dari masing-masing

kata tersebut ‘philos’ berarti cinta yang sangat mendalam dan ‘shopia’

yang berarti kearifan atau kebijaksanaan. Hal ini sebagaimana dikutip

oleh Drs. Uyoh Sadulloh, M.Pd di dalam bukunya yang berjudul

Pengantar Filsafat Pendidikan Islam.5 Menurutnya filsafat secara

harfiah dapat diartikan sebagai cinta yang sangat mendalam terhadap

kearifan atau kebijaksanaan.

Prof. Dr. H. Abudin Nata, MA mengambil simpulan bahwa

secara kebahasaan atau semantik filsafat adalah cinta terhadap

pengetahuan dan kebijaksanaan.6

4 Ibid, hlm. 145 Uyoh Sadulloh, Op. Cit, hlm. 166 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005, hlm. 2

Page 5: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

5

Pengertian filsafat secara istilah tidak dapat didefinisikan secara

mutlak sebab filsafat selalu mengalami perkembangan. Namun paling

tidaknya ada gambaran, seperti yang disampaikan oleh Abudin Nata,

bahwa yang dinamakan filsafat adalah kegiatan berfikir untuk mencari

kebenaran mengenai segala sesuatu yang ada, baik abstrak maupun

konkrit.7

Lebih jelas lagi mengenai filsafat seperti yang dijelaskan oleh

Sidi Gazalba sebagaimana dikutip oleh Abudin Nata, filsafat adalah

berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal dalam

rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu

yang ada.8

Jadi kesimpulannya filsafat adalah proses berfikir kritis di dalam

mencari kebenaran dan hakikat sesuatu yang ada sehingga nantinya

akan diperoleh sebuah pengetahuan dan kebijaksanaan.

b. Filsafat Ilmu

Sebagaimana sudah dibahas di atas tentang pengertian filsafat,

pada pembahasan ini akan menyandingkan filsafat dengan ilmu.

Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara

substansial maupun historis, sebab lahirnya ilmu tidak lepas dari

filsafat.9

Sedangkan pengertian ilmu menurut NS. Asmadi, seperti yang

dikutip Fajar di dalam artikelnya, ilmu merupakan sekumpulan

pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan

yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).10

Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin

menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi

ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain

7 Ibid, hlm. 38 Ibid,9 Salwinsah, Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu,https://salwintt.wordpress.com/artikel/kisah-islami/pengertian-dan-ruang-lingkup-filsafat-ilmu/,diakses pada 9 Oktober 201510 Fajar, Pengertian Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu dari Beberapa Tokoh dan Ruang Lingkupnya,http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-ilmu-dan-filsafat.html#ixzz3o3C98VPS , diakses pada 9 Oktober 2015

Page 6: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

6

filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat

pengetahuan) yang secara spesifik mengakaji hakikat ilmu, seperti

obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek

tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap

manusia yang membuahkan pengetahuan?

2. Problematika Pembelajaran

Problematika berasal dari kata problem yang artinya di dalam kamus

besar bahasa Indonesia adalah masalah, persoalan. Sedangkan

problematik/ a berarti masih menimbulkan masalah, masih dapat belum

dipecahkan.11 Dengan demikian problematika berarti persoalan atau

masalah yang belum dapat terpecahkan.

Istilah pembelajaran berasal dari kata dasar ‘ajar’ yang artinya

petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kemudian kata

tersebut dikembangkan dengan menambahkan awalan ‘ber-‘ sehingga

menjadi ‘belajar’ sebagai kata kerja yang artinya adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu. Lalu dari kata kerja ‘belajar’

ditambahkan konfiks ‘Pem-an’ menjadi ‘pembelajaran’ sehingga

bermakna proses. Oleh karena itu, sebagai mana disebutkan dalam KBBI,

pembelajaran artinya proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar.12

Menurut Dr. Oemar Hamalik pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran.13

Dengan demikian problemmatika pembelajaran dapat didefiniskan

sebagai suatu kondisi tertentu yang dapat menghambat proses seseorang di

dalam mengkombinasikan unsur manusiawi, materi, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur di dalam mencapai tujuan pembelajaran.

11 Depdikbud, Op. Cit, hlm. 78812 Ibid, hlm. 1413 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Ed. 1, Cet. 1, hlm.57

Page 7: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

7

Jikalau kita membahas problematika pembelajaran, tentunya kita

harus membahas dari beberapa aspek. Sebab pembelajaran adalah

serangkaian kegiatan yang menjadikan seseorang belajar dan di dalam hal

ini tentunya ada lembaga yang mewadahi seseorang untuk belajar.

Jadi problematika pembelajaran adakalanya muncul dari aspek

prosesnya di dalam kelas. Adakalanya muncul dari aspek manajemen yang

mempengaruhi jalanya proses pembelajaran. Pun ada kalanya muncul dari

aspek tenaga pendidik sebagai aktor yang terlibat langsung di dalam

proses pendidikan. Sarana dan prasarana juga bisa menjadi salah satu

penyebab munculnya problem pendidikan. Dan tentunya juga dari aspek

peserta didik yang ikut terlibat langsung di dalamnya.

Pada pembahasan ini penulis akan lebih fokus pada problem yang

dihadapi seseorang sebagai peserta didik di dalam proses belajar. Seara

garis besarnya problem pembelajaran yang muncul pada diri seseorang

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Anak-anak adalah makhluk yang sudah dikaruniai potensi oleh

Tuhan ketika diciptakan. Sesuai dengan teori konstruktivisme di dalam

pendidikan, bahwa di dalam proses belajar kita sebagai guru adalah

memiliki tugas untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap

individu peserta didik.

Setiap anak memiliki potensi masing-masing yang tentunya

berbeda satu sama lain. Perbedaan potensi ini pula yang dapat

mendorong timbulnya problem di dalam pembelajaran. Sebab tidak

semua potensi dapat terakomodasi di dalam proses pembelajaran.

Faktor internal yang bisa menghambat proses pembelajaran bisa

bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.14

Faktor penghambat yang bersifat kognitif misalnya

ketidakmapuan seorang anak didalam membaca, menghitung atau

bahkan menulis dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

intelegensianya. Sedangkan faktor yang bersifat afektif misalnya

14 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Ed. Rev, Cet. 3, 2011, hlm.235

Page 8: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

8

adalah sikap anak yang pemarah, kurang sabar dan sikap-sikap negatif

lainnya yang dapat menghambat proses belajarnya. Adapun faktor

yang bersifat psikomotor adalah gangguan yang bersifat fisik yang

dapat mengganggu proses belajar seperti gangguan penglihatan,

pendengaran atau gangguan-gangguan psikomotor lainnya.

b. Faktor Eksternal

Lingkungan dan latar belakang kondisi sosial keluarga serta

sekolah juga dapat mempengaruhi timbulnya problem pembelajaran.

Perbedaan kondisi sosial masyarakat yang hidup di daerah pegunungan

dan masyarakat yang hidup di dataran rendah bisa memicu terjadinya

problem pembelajaran.

Masyarakat yang hidup di daerah dataran tinggi dengan cuaca

yang cukup sejuk cenderung memiliki karakteristik masyarakat yang

santun dan lembut. Hal ini berbeda dengan masyarakat yang hidup di

daerah dataran rendah, apalagi pantai, mereka enderung memiliki

watak yang keras dan cenderung kasar. Hal ini disebabkan kondisi

cuaa yang panas.

Perbedaan latar belakang kondisi lingkungan keluarga yang

berbeda juga berpotensi menimbulkan problem pendidikan. Anak-anak

yang berasal dari keluarga yang bermasalah, misalnya broken home

ataupun keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi, akan cenderung

lebih sulit di dalam menerima pelajaran di dalam proses pembelajaran.

Hal ini disebabkan adanya beban mental yang dirasakan akibat

kehidupan rumah tangganya yang kurang harmonis.

Faktor eksternal yang bisa menghambat proses pembelajaran

bisa berasal dari keluarga, lingkungan masyarakat bahkan lingkungan

sekolah.15

Seperti yang sudah saya paparkan di atas bahwa keluarga

memiliki peran utama di dalam proses pembelajaran dan pendidikan

pada umumnya. Sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan di

lingkungan keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Di sini diperlukan

15 Ibid, hlm. 236

Page 9: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

9

kerjasama yang baik antara orang tua dengan pihak sekolah agar anak

bisa berhasil di dalam belajarnya.

Anak-anak yang berasal dari keluarga yang bermasalah, broken

home misalnya, akan cenderung bebas dan tidak terkontrol. Sebab

mereka di rumah tidak punya figur yang bisa dijadikan teladan.

Sehingga mereka lebih senang meniru teman sepergaulannya di

masyarakat.

Kumpulan dari beberapa keluarga akan membentuk sistem

sosial masyarakat, apabila sistem sosial tersebut terdiri dari keluarga-

keluarga yang bermasalah maka sistem sosial yang ada juga akan

bermasalah. Sistem sosial kemasyarakatan yang bermasalah ini juga

turut andil memberikan efek negatif terhadap anak-anak yang ada di

lingkungan tersebut.

Lingkungan sekolah juga ikut andil di dalam masalah atau

problem pembelajaran. Misalnya sarana prasarana yang kurang

memadai, integritas guru yang masih dipertanyakan atau bahkan

manajemen sekolah yang masih amburadul sangat berpengaruh

terhadap proses pembelajaran.

Selain kedua faktor tersebut, Saiful Bahri Djamarah di dalam

bukunya, menambahkan adanya faktor khusus yang bisa menimbulkan

problem di dalam belajar yaitu sindrom psikologis yang disebut ‘Learning

Disability’.16

Istilah learning disability sebenarnya artinya sama dengan problem

pembelajaran, seperti yang saya kutip dari laman internet lembaga non-

profit yang bergerak di bidang kesehatan mental, yaitu Helpguide.org.

Learning disabilities, or learning disorders, are an umbrella term for a

wide variety of learning problems. Artinya lerning disabilities atau

learning disorders adalah istilah bagi masalah-masalah pembelajaran yang

jenisnya banyak. Di sana diterangkan juga tipe-tipe yang umum tentang

learnig disability ini, diantaranya:

a. Dyslexia, yaitu kesulitan dalam hal membaca.

16 Ibid, hlm. 237

Page 10: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

10

b. Dyscalculia, yaitu kesulitan di dalam hal Matematika.

c. Dysgraphia, yaitu kesulitan di dalam menulis.

d. Dyspraxia (Sensory Integration Disorders), yaitu kesulitan koordinasi

gerak antara mata dan tangan.

e. Dysphasia/ Aphasia, yaitu kesulitan dalam hal bahasa.

f. Auditory Processing Disorder, yaitu kesulitan dalam hal membedakan

suara.

g. Visual Processing Disorder, yaitu kesulitan dalam hal menafsirkan

informasi visual.17

3. Mengurai Problematika Pembelajaran Dengan Pendekatan Filsafat

Filsafat adalah sebuah proses berfikir kritis, radikal serta universal.

Penurut pemahaman yang saya pahami selama ini, apabila istilah filsafat

disandingkan dengan istilah lain dalam bidang keilmuan, maknanya adalah

bagaimana kita mempelajari dengan mencari asal-usulnya, maksud dan

tujuannya serta bagaimana aplikasinya di dalam konteks yang sebenarnya.

Misalnya saja istilah filsafat ilmu, seperti yang sudah saya paparkan di

atas, maksudnya adalah kita mengkaji suatu ilmu tersebut dari segi dari

mana asalnya, apa hakikat ilu tersebut dan apa objek kajiannya. Hal

tersebut ditelusuri secara mendalam sampai tuntas sehingga tidak ada lagi

hal-hal lain yang bisa difikirkan.

Kaitannya dengan permasalahan yang sedang dibahas pada makalah

ini yaitu tentang problematika pembelajaran di tinjau dari sudut pandang

filsafat, maka akan didapati suatu pemahan problematika pembelajaran itu

hakikatnya apa? kenapa bisa muncul problematika dan bagaimana

solusinya agar problematika itu bisa diselesaikan seara tuntas?

Dari paparan mengenai problematika pembelajaran di atas dapat kita

ketahui bahwa problem itu muncul karena ada faktor internal dan faktor

eksternal. Selain itu juga adanya sindrom psikologi yang bisa mengganggu

jalannya proses belajar. Dengan mengetahui sebab munculnya problem

tersebut berarti kita sudah menemukan 50% penyelesaiannya dan yang

17 Helpguide.org, Learning Disabilities and Disorders, http://www.helpguide.org/articles/learning-disabilities/learning-disabilities-and-disorders.htm#what, diakses pada 9 Oktober 2015

Page 11: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

11

50% lainnya adalah aksi kita di dalam mengatasi masalah atau problem

tersebut.

Sehingga, ketika kita mendapati suatu permaslahan yang terjadi di

dalam proses pembelajaran kita tidak serta merta menyalahkan anak. Kita

cari tahu dulu apa problemnya kita cari tahu juga mengapa bisa demikian

baru kita cari jalan keluarnya.

Jadi itulah gunanya filsafat di dalam penerapannya di dunia

pendidikan. Secara tidak langsung kita sudah berfilsafat. Dengan adanya

masalah yang muncul kemudian kita mencari tahu apa hakikat

permasalahan tersebut kemudian kita mencari tahu apa penyebabnya maka

kita akan tahu bagaimana solusi mengatasinya.

F. Kesimpulan

1. Filsafat adalah ilmu yang membahas hakikat sesuatu yang tujuannya

adalah mencari hikmah dan kebijaksanaan. Sedangkan filsafat ilmu adalah

telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat

ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun

aksiologisnya.

2. Problematika pembelajaran adalah sebuah kondisi tertentu yang

menghambat seseorang di dalam proses belajar. Problematika

pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi anak didik saja, melainkan bisa

ditinjau dari stake holder yang terlibat di dalam proses pembelajaran

tersebut. Problematika pembelajaran pada diri anak disebabkan oleh dua

faktor, yaitu faktor internal yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Adapun faktor eksternal meliputi aspek lingkungan, baik

lingkungan keluarga, masyarakat bahkan lingkungan sekolah.

Problematika pembelajaran pada diri anak juga bisa disebabkan adanya

sebuah sindrom psikologi yang disebut ‘Learning Disability’.

3. Problematika pembelajaran dan penyelesaiannya dengan pendekatan

filsafat adalah sebuah proses mengidentifikasi masalah dengan mengetahui

hakikat, penyebab dan solusinya secara kritis, radikal dan universal

sehingga masalah itu menjadi tuntas.

Page 12: Makalah Filsafat Ilmu Dan Problematika Pendidikan

12

G. Daftar Pustaka

Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1996, Ed. 2, Cet. 7.

Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Ed. Rev, Cet.3, 2011.

Fajar Pengertian Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu dariBeberapa Tokoh dan Ruang Lingkupnya,http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-ilmu-dan-filsafat.html#ixzz3o3C98VPS , diaksespada 9 Oktober 2015

Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,1995, Ed. 1, Cet. 1.

Helpguide.org Learning Disabilities and Disorders,http://www.helpguide.org/articles/learning-disabilities/learning-disabilities-and-disorders.htm#what, diakses pada 9 Oktober 2015.

Nata, Abudin Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya MediaPratama, 2005.

Sadulloh, Uyoh Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2012.

Salwinsah Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu,https://salwintt.wordpress.com/artikel/kisah-islami/pengertian-dan-ruang-lingkup-filsafat-ilmu/,diakses pada 9 Oktober 2015.