makalah farfor ima nami

Upload: istri-rismayanti

Post on 01-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1!"

    Menurut pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, kesehatan

    merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diujudkan

    sesuai dengan !ita"!ita bangsa Indonesia# $asal %& bagian ' menyebutkan baha# ()etiap

    orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

    lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan*# Upaya

    kesehatan adalah setiap kegiatan dan+atau serangkaian kegiatan yang dilakukan se!ara

    terpadu, terintegrasi, dan berkesinambunan untuk memelihara dan meningkatkan derajat

    kesehatan masyarakat dalam bentuk pen!egahan penyakit, peningkatan kesehatan,

    pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan+atau masyarakat#

    1.# Undang-Undang No. $% Tahun #&& 'en'ang (eseha'an

    Undang"Undang No# - .ahun %//9 disusun dengan tujuan untuk meningkatkan

    kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terujud derajat

    kesehatan masyarakat yang setinggi"tingginya# $ada pasal 1/& ayat 1 menyebutkan baha

    ($raktik ke0armasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan 0armasi,

    pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep

    dokter, pelayanan in0ormasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional

    harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan keenangan sesuai

    degan ketentuan peraturan perundang"undangan*#

    1.$ Pera'uran Pe)erin'ah No. "1 Tahun #&& 'en'ang Peker*aan (e+ar)asian

    $ekerjaan e0armasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan

    0armasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat,

    pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan in0ormasi obat, serta

    pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional# $asal 14 ayat 1 menyebutkan baha

    ()etiap 0asilitas distribusi atau penyaluran sediaan 0armasi berupa obat harus memiliki

    seorang apoteker sebagai penanggung jaab*#2poteker sebagai penanggung jaab dapat

    dibantu oleh apoteker pendamping atau tenaga teknis ke0armasian#$ekerjaan ke0armasian

    dalam 0asilitas distribusi atau penyaluran sediaan 0armasi sebagaimana dimaksud dalam pasal

    14 harus memenuhi 3ara Distribusi bat yang aik yang ditetapkan oleh menteri#

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    2/35

    1.! Undang-Undang No. $# Tahun #&&! 'en'ang ,'ono)i Daerah

    )eiring dengan penerapan Undang"Undang Nomor % .ahun %//4 tentang tonomi

    Daerah, maka ada beberapa hal yang didesentralisasikan ke daerah 6pro7insi, kabupaten+kota8

    termasuk desentralisasi pada bidang kesehatan# .anggung jaab pengadaan obat esensial

    untuk pelayanan kesehatan dasar bukan lagi menjadi tanggung jaab pemerintah pusat,

    melainkan tanggung jaab pemerintah daerah $ro7insi+abupaten+ota# Masing"masing

    daerah $ro7insi+abupaten+ota mempunyai struktur organisasi dan kebijakan tersendiri

    dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan#

    1." Pera'uran en'eri (eseha'an Republik Indonesia No.1!#%enkes/(0I#& 'en'ang

    Pedo)an Pengelolaan ,ba' Publik dan Perbekalan (eseha'an

    $edoman $engelolaan bat $ublik dan $erbekalan esehatan telah dijelaskan se!ara

    lebih rin!i 0ungsi dan tugas apoteker dalam unit distribusi I kabupaten+kota# bat publik

    yang dikelola pada 0asilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah termasuk I

    abupaten+ota haruslah obat generik, sesuai dengan $eraturan Menteri esehatan RI

    No#'#/%#/%+Menkes+/-&+I+%/1/ tentang eajiban Menggunakan bat :enerik di asilitas

    $elayanan esehatan $emerintah#

    1.% (ebi*akan ,ba' Nasional (,NA/2 #&&"

    erdasarkan ebijakan bat Nasional 6N2)8 %//5, kebijakan pengelolaan obat publik

    dan perbekalan kesehatan di kabupaten+kota dipusatkan pada Unit Instalasi armasi

    abupaten+ota yang dikenal dengan one gate policy drug supply management# ungsi yang

    harus dijalankan meliputi peren!anaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pen!atatan

    pelaporan, dan e7aluasi yang terintegrasi dengan unit kerja terkait# $elaksanaan pengelolaan obat

    ini se!ara rin!i dijelaskan pada $edoman $engelolaan bat $ublik dan $erbekalan esehatan di

    Negara epulauan .ahun %//; dan $eraturan epala $M RI Nomor 'k#/#1#4#11#1%#;54%

    .ahun %/1% tentang $edoman .eknis 3ara Distribusi bat yang aik#

    1.3 4ara Dis'ribusi ,ba' 5ang Baik 4D,B2

    $ekerjaan ke0armasian dalam 0asilitas distribusi atau penyaluran sediaan 0armasi harus

    memenuhi ketentuan 3ara Distribusi bat yang aik yang ter!antum pada $eraturan epala

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    3/35

    $M RI No# '#/#1#4#11#1%#;54% tahun %/1%# 3ara Distribusi bat yang aik, yang

    selanjutnya disingkat 3D, adalah !ara distribusi+penyaluran obat dan+atau bahan obat yang

    bertujuan memastikan mutu sepanjang jalus distribusi+penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan

    penggunaannya# 2spek"aspek yang harus dikelola dengan baik menurut 3D antara lain

    i# Memastikan inspeksi diri dilakukan se!ara berkala sesuai program dan tersedia tindakan

    perbaikan yang diperlukan>

    j# Mendelegasikan tugasnya kepada 2poteker+tenaga teknis ke0armasian yang telah

    mendapatkan persetujuan dari instansi berenang ketika sedang tidak berada di tempat

    dalam jangka aktu tertentu dan menyimpan dokumen yang terkait dengan setiap

    pendelegasian yang dilakukan>

    k# .urut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk mengkarantina atau memusnahkan

    obat dan+atau bahan obat kembalian, rusak, hasil penarikan kembali atau diduga palsu>

    l# Memastikan pemenuhan persyaratan lain yang diajibkan untuk obat dan+atau bahan obat

    tertentu sesuai peraturan perundang"undangan#

    $. Bangunan dan Perala'an

    angunan harus diran!ang dan disesuaikan untuk memastikan baha kondisi

    penyimpanan yang baik dapat dipertahankan, mempunyai keamanan yang memadai dan

    kapasitas yang !ukup untuk memungkinkan penyimpanan dan penanganan obat yang baik,

    dan area penyimpanan dilengkapi dengan pen!ahayaan yang memadai untuk memungkinkan

    semua kegiatan dilaksanakan se!ara akurat dan aman#)emua peralatan untuk penyimpanan

    dan penyaluran obat dan+atau bahan obat harus didesain, diletakkan dan dipelihara sesuai

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    5/35

    dengan standar yang ditetapkan#'arus tersedia program peraatan untuk peralatan 7ital,

    seperti termometer, genset, dan !hiller#$eralatan yang digunakan untuk mengendalikan atau

    memonitor lingkungan penyimpanan obat dan+atau bahan obat harus dikalibrasi, serta

    kebenaran dan kesesuaian tujuan penggunaan di7eri0ikasi se!ara berkala dengan metodologi

    yang tepat#alibrasi peralatan harus mampu tertelusur#!. ,perasional)emua tindakan yang dilakukan oleh 0asilitas distribusi harus dapat memastikan baha

    identitas obat dan+atau bahan obat tidak hilang dan distribusinya ditangani sesuai dengan

    spesi0ikasi yang ter!antum pada kemasan# asilitas distribusi harus menggunakan semua

    perangkat dan !ara yang tersedia untuk memastikan baha sumber obat dan+atau bahan obat

    yang diterima berasal dari industri 0armasi dan+atau 0asilitas distribusi lain yang mempunyai

    i?in sesuai peraturan perundang"undangan untuk meminimalkan risiko obat dan+atau bahan

    obat palsu memasuki rantai distribusi resmi# perasional meliputi proses penerimaan,

    penyimpanan, pemisahan obat dan+atau bahan obat, pemusnahan obat dan+atau bahan obat,

    pengambilan, pengemasan, pengiriman, ekspor dan impor# $roses penerimaan bertujuan untuk

    memastikan baha kiriman obat dan+atau bahan obat yang diterima benar, berasal dari

    pemasok yang disetujui, tidak rusak atau tidak mengalami perubahan selama transportasi#

    bat dan+atau bahan obat tidak boleh diterima jika kedaluarsa, atau mendekati tanggal

    kedaluarsa sehingga kemungkinan besar obat dan+atau bahan obat telah kedaluarsa

    sebelum digunakan oleh konsumen#

    egiatan yang terkait dengan penyimpanan obat dan+atau bahan obat harus memastikan

    terpenuhinya kondisi penyimpanan yang dipersyaratkan dan memungkinkan penyimpanan

    se!ara teratur sesuai kategorinya> obat dan+atau bahan obat dalam status karantina, diluluskan,

    ditolak, dikembalikan, ditarik atau diduga palsu#'arus diambil langkah"langkah untuk

    memastikan rotasi sto!k sesuai dengan tanggal kedaluarsa obat dan+atau bahan obat

    mengikuti kaidahFirst Expired First Out (FEFO)# bat dan+atau bahan obat harus ditangani

    dan disimpan sedemikian rupa untuk men!egah tumpahan, kerusakan, kontaminasi dan

    !ampur"baur#bat dan+atau bahan obat tidak boleh langsung diletakkan di lantai#=ika diperlukan, obat dan+atau bahan obat yang mempunyai persyaratan khusus harus

    disimpan di tempat terpisah dengan label yang jelas dan akses masuk dibatasi hanya untuk

    personil yang berenang#)istem komputerisasi yang digunakan dalam pemisahan se!ara

    elektronik harus dapat memberikan tingkat keamanan yang setara dan harus ter7alidasi#

    bat dan+atau bahan obat yang akan dimusnahkan harus diidenti0ikasi se!ara tepat,

    diberi label yang jelas, disimpan se!ara terpisah dan terkun!i serta ditangani sesuai dengan

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    6/35

    prosedur tertulis# $rosedur tertulis tersebut harus memperhatikan dampak terhadap kesehatan,

    pen!egahan pen!emaran lingkungan dan kebo!oran+ penyimpangan obat dan+atau bahan obat

    kepada pihak yang tidak berenang#

    $roses pengambilan obat dan+atau bahan obat harus dilakukan dengan tepat sesuai

    dengan dokumen yang tersedia untuk memastikan obat dan+atau bahan obat yang diambil

    benar# bat dan+atau bahan obat yang diambil harus memiliki masa simpan yang !ukup

    sebelum kedaluarsa dan berdasarkan FEFO# Nomor bets obat dan+atau bahan obat harus

    di!atat# $enge!ualian dapat dii?inkan jika ada kontrol yang memadai untuk men!egah

    pendistribusian obat dan+atau bahan obat kedaluarsa#bat dan+atau bahan obat harus

    dikemas sedemikian rupa sehingga kerusakan, kontaminasi dan pen!urian dapat

    dihindari#emasan harus memadai untuk mempertahankan kondisi penyimpanan obat

    dan+atau bahan obat selama transportasi# ontainer obat dan+atau bahan obat yang akan

    dikirimkan harus disegel#$rosedur tertulis untuk pengiriman obat dan+atau bahan obat harus tersedia#$rosedur

    tersebut harus mempertimbangkan si0at obat dan+atau bahan obat serta tindakan pen!egahan

    khusus#Dokumen untuk pengiriman obat dan+atau bahan obat harus disiapkan dan harus

    men!akup sekurang"kurangnya in0ormasi berikut

    Deskripsi obat dan+atau bahan obat, misalnya nama, bentuk sediaan dan kekuatan 6jika

    perlu8>

    nomor bets dan tanggal kedaluarsa

    uantitas obat dan+atau bahan obat, yaitu jumlah kontainer dan kuantitas per kontainer

    6jika perlu8>

    Nomor dokumen untuk identi0ikasi order pengiriman

    .ransportasi yang digunakan men!akup nama dan alamat perusahaan ekspedisi serta

    tanda tangan dan nama jelas personil ekspedisi yang menerima 6jika menggunakan jasa

    ekspedisi8 dan kondisi penyimpanan>

    @kspor obat dan+atau bahan obat dapat dilakukan oleh 0asilitas distribusi yang memiliki

    i?in#$engadaan obat dan+atau bahan obat melalui importasi dilaksanakan sesuai peraturan

    perundang"undangan#Di pelabuhan masuk, pengiriman obat dan+atau bahan obat harus

    disimpan pada kondisi yang sesuai dalam aktu sesingkat mungkin#Importir harus

    memastikan baha obat dan+atau bahan obat ditangani sesuai dengan persyaratan

    penyimpanan pada saat di pelabuhan masuk agar terhindar dari kerusakan#

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    7/35

    ". Inspeksi Diri

    Inspeksi diri harus dilakukan dalam rangka memantau pelaksanaan dan kepatuhan

    terhadap pemenuhan 3D dan untuk bahan tindak lanjut langkah"langkah perbaikan yang

    diperlukan#$rogram inspeksi diri harus dilaksanakan dalam jangka aktu yang ditetapkan dan

    men!akup semua aspek 3D serta kepatuhan terhadap peraturan perundang"undangan,

    pedoman dan prosedur tertulis#Inspeksi diri tidak hanya dilakukan pada bagian tertentu saja#

    Inspeksi diri harus dilakukan dengan !ara yang independen dan rin!i oleh personil yang

    kompeten dan ditunjuk oleh perusahaan# 2udit eksternal yang dilakukan oleh ahli independen

    dapat membantu, namun tidak bisa dijadikan sebagai satu"satunya !ara untuk memastikan

    kepatuhan terhadap penerapan 3D# 2udit terhadap kegiatan yang disubkontrakkan harus

    menjadi bagian dari program inspeksi"diri#)emua pelaksanaan inspeksi diri harus

    di!atat#Aaporan harus berisi semua pengamatan yang dilakukan selama inspeksi#)alinan

    laporan tersebut harus disampaikan kepada manajemen dan pihak terkait lainnya#=ika dalam

    pengamatan ditemukan adanya penyimpangan dan+atau kekurangan, maka penyebabnya harus

    diidenti0ikasi dan dibuat CAPA#CAPA harus didokumentasikan dan ditindaklanjuti#

    %. Transpor'asi

    )elama proses transportasi, harus diterapkan metode transportasi yang memadai# bat

    dan+atau bahan obat harus diangkut dengan kondisi penyimpanan sesuai dengan in0ormasi

    pada kemasan#Metode transportasi yang tepat harus digunakan men!akup transportasi melalui

    darat, laut, udara atau kombinasi di atas#2papun moda transportasi yang dipilih, harus dapat

    menjamin baha obat dan+atau bahan obat tidak mengalami perubahan kondisi selama

    transportasi yang dapat mengurangi mutu#$endekatan berbasis risiko harus digunakan ketika

    meren!anakan rute transportasi#

    3. Doku)en'asi

    Dokumentasi yang baik merupakan bagian penting dari sistem manajemen mutu#

    Dokumentasi tertulis harus jelas untuk men!egah kesalahan dari komunikasi lisan dan untuk

    memudahkan penelusuran, antara lain sejarah bets, instruksi, prosedur# Dokumentasi

    merupakan dokumen tertulis terkait dengan distribusi 6pengadaan, penyimpanan, penyaluran

    dan pelaporan8, prosedur tertulis dan dokumen lain yang terkait dengan pemastian mutu#

    Dokumentasi terdiri dari semua prosedur tertulis, petunjuk, kontrak, !atatan dan data, dalam

    bentuk kertas maupun elektronik# Dokumentasi yang jelas dan rin!i merupakan dasar untuk

    memastikan baha setiap personil melaksanakan kegiatan, sesuai uraian tugas sehingga

    memperke!il risiko kesalahan#Dokumentasi harus komprehensi0 men!akup ruang lingkup

    kegiatan 0asilitas distribusi dan ditulis dalam bahasa yang jelas, dimengerti oleh personil dan

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    8/35

    tidak berarti ganda#$rosedur tertulis harus disetujui, ditandatangani dan diberi tanggal oleh

    personil yang berenang#$rosedur tertulis tidak ditulis tangan dan harus ter!etak#)etiap

    perubahan yang dibuat dalam dokumentasi harus ditandatangani, diberi tanggal dan

    memungkinkan pemba!aan in0ormasi yang asli#=ika diperlukan, alasan perubahan harus

    di!atat#

    BAB II

    TIN7AUAN PU/TA(A

    #.1 Tugas Pokok Dan 8ungsi Apo'eker

    .ugas pokok dan 0ungsi apoteker pada unit distribusi pemerintah U$. 0armasi di

    ota+abupaten yaitu sebagai penanggungjaab I dan pelaksana distribusi di I#

    #.1.1 Tupoksi Apo'eker di UPT 8ar)asi (abupa'en(o'a

    a. Apo'eker sebagai (epala I8(

    Dalam epmenkes No#14%-+Menkes+)+BI+%//% dinyatakan baha kepala atau penanggung

    jaab Instalasi armasi $ropinsi+abupaten adalah apoteker# 'al serupa juga disebutkan dalam

    $eraturan epala $M No 'k#/#1#4#11#1%#;54% .h# %/1% 6$edoman .eknis 3D8 baha

    instalasi sediaan 0armasi adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan

    sediaan 0armasi milik pemerintah dengan penanggung jaab harus seorang apoteker#

    2dapun tupoksi dari apoteker sebagai kepala+penanggung jaab I adalah sebagai berikut

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    9/35

    " Menggandakan dan mensosialisasikan epMenkes serta in0ormasi lain tentang obat dan

    perbekalan esehatan pada instansi terkait dan lintas program

    " Menyusun, memastikan, dan mempertahankan penerapan sistem manajemen mutu

    " Memastikan inspeksi diri dilakukan se!ara berkala sesuai program dan tersedia tindakan

    perbaikan yang diperlukan

    " Mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera setiap kegiatan penarikan obat dan+atau

    bahan obat

    " Meluluskan obat dan+atau bahan obat kembalian untuk dikembalikan ke dalam stok obat

    dan+atau bahan obat yang memenuhi syarat jual

    " .urut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk mengkarantina atau memusnahkan obat

    dan+atau bahan obat kembalian, rusak, hasil penarikan kembali atau diduga palsu

    " Melakukan imbingan .eknis, Monitoring dan @7aluasi etersediaan bat $ublik dan

    $erbekalan esehatan ke $uskesmas dan subunitnya#

    b. Apo'eker sebagai Penanggung*a9ab dan Pelaksana Dis'ribusi

    Dalam UU no - tahun %//9 yang merupakan pengganti dari UU No % .ahun 199% tentang

    esehatan, dinyatakan baha pemerintah harus menjamin ketersediaan, pemerataan,

    keterjangkauan serta mutu dari perbekalan kesehatan terutama obat esensial untuk memenuhi

    kebutuhan dasar masyarakat# Untuk men!apai tujuan tersebut pemerintah menyerahkan

    keenangan pada tiap daerah kabupaten+kota untuk melakukan pengelolaan obat publik dan

    perbekalan kesehatan di daerahnya masing"masing berlandaskan UU No % tahun %//4 tentang

    otonomi daerah# Dalam $$ 51 tahun %//9 $asal 14 2yat 618 dijelaskan baha 0asilitas distribusi

    adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan+menyalurkan sediaan 0armasi yang salah

    satunya berupa Instalasi )ediaan armasi dengan penanggung jaab adalah harus seorang

    apoteker# etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan distribusi dimuat dalam epmenkes

    No#14%-+Menkes+)+BI+%//% yang menyatakan baha pelaksana pendistribusian dan

    penyimpanan, e7aluasi, pen!atatan, peren!anaan kebutuhan, pelayanan in0ormasi obat, untuk

    obat publik dan perbekalan kesehatan adalah apoteker+)1+D armasi+asisten apoteker dengan

    jumlah minimal satu orang dan dapat dibantu oleh tenaga lulusan )MU# Dalam $eraturan epala

    $M No 'k#/#1#4#11#1%#;54% .h# %/1% tentang $edoman .eknis 3D, disebutkan baha

    instalasi sediaan 0armasi adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan

    sediaan 0armasi milik pemerintah, dan manajemen pun!ak di 0asilitas distribusi harus menunjuk

    penanggung jaab seorang apoteker#

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    10/35

    egiatan distribusi di I dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat publik dan perbekalan

    0armasi di unit pelayanan kesehatan dasar yang ada di sekitar ilayah abupaten+ota tersebut#

    2gar kegiatan ini berjalan dengan baik, maka harus ditunjuk seorang apoteker yang memenuhi

    kuali0ikasi dan kompetensi sesuai peraturan perundang"undangan sebagai penanggung jaab#

    erikut ini adalah tupoksi apoteker sebagai penanggung jaab dan pelaksana distribusi sediaan0armasi di U$. 0armasi kabupaten+kota#

    " okus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi keenangannya serta menjaga akurasi dan

    mutu dokumentasi,

    " Memastikan baha keluhan pelanggan ditangani dengan e0ekti0

    " Melakukan kuali0ikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan" .urut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan penerima kontrak yang

    menjelaskan mengenai tanggung jaab masing"masing pihak yang berkaitan dengan distribusi

    dan+atau transportasi obat dan+atau bahan obat

    " Menyusun dan+atau menyetujui program pelatihan dasar dan pelatihan lanjutan mengenai

    3D untuk semua personil yang terkait dalam kegiatan distribusi" Melakukan $elatihan $etugas $engelola bat $ublik dan $erbekalan esehatan untuk

    $uskesmas dan sub unitnya

    " ertanggungjaab terhadap pendistribusian obat kepada unit pelayanan kesehatan dasar" $eren!anaan distribusi, meliputi b8 berita a!ara proses negosiasi> !8permintaan pembelian> dan d8 perjanjian pembelian#

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    16/35

    BAB III

    ! PILAR (EBERHA/ILAN DI/TRIBU/I ELALUI E-(ATAL,; DAN 8,RNA/ DI

    ERA 7(N DI PELA

  • 7/26/2019 Makalah Farfor Ima Nami

    17/35

    " Melakukan pelatihan petugas pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan di pro7insi

    maupun abupaten+ota dengan prioritas abupaten+ota bentukan baru#

    " Melakukan bimbingan teknis, monitoring, dan e7aluasi ketersediaan obat publik dan

    perbekalan kesehatan#

    " Menyediakan pedoman pengobatan dasar di puskesmas#

    " Menyediakan 0asilitator untuk pelatihan pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan#" Menyediakan pedoman ad7okasi penyediaan anggaran kepada pemerintah

    pro7insi+abupaten+ota#6Dirjen ina e0armasian dan 2lat esehatan ementrian esehatan RI, %/1/8

    b. Peranan Pe)erin'ah Pro=insi

    $eran pemerintah pro7insi dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di era

    desentralisasi adalah sebagai berikut .Pen5i)panan

    $enyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan !ara menempatkan

    obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pen!urian serta

    gangguan 0isik yang dapat merusak mutu obat dan perbekalan kesehatan# .ujuan penyimpanan

    obat dan perbekalan kesehatan adalah untuk a'a'an dan Pelaporan

    $en!atatan dan pelaporan data obat di Instalasi armasi abupaten+ota merupakan

    rangkaian kegiatan dalam rangka penatausahaan obat"obatan se!ara tertib baik obat"obatan yang

    diterima, disimpan, didistribusikan maupun yang digunakan di $uskesmas dan unit pelayanan

    kesehatan lainnya# 2dapun laporan dan !atatan yang perlu disusun Instalasi armasi abupaten

    6I8 terdiri dari