ppt kolokium ima

32
PRODUKSI BIOGAS DARI UMBI SINGKONG MENGGUNAKAN PROSES FERMENTASI 2 TAHAP OLEH : PRIMA FITRIA HILLMAN (0910412042) Pembimbing : Dra. Masdiaty M. Manaf

Upload: prima-fitria-hillman

Post on 12-Aug-2015

102 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Biogas

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Kolokium Ima

PRODUKSI BIOGAS DARI UMBI SINGKONG MENGGUNAKAN PROSES FERMENTASI 2

TAHAP

OLEH : PRIMA FITRIA HILLMAN (0910412042)Pembimbing : Dra. Masdiaty M. Manaf

Page 2: Ppt Kolokium Ima

PENDAHULUAN

Kelangkaan Bahan Bakar

Fosil

Energi Alternatif

Biogas

Singkong

Proses Fermentasi

2 Tahap

Page 3: Ppt Kolokium Ima

TINJAUAN PUSTAKA

Biogas

Gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik pada

proses fermentasi dari bahan-bahan organik, termasuk

diantaranya: kotoran hewan serta limbah domestik (rumah

tangga).

Page 4: Ppt Kolokium Ima

Komposisi Biogas

Komponen %

Metana (CH4)

Karbon dioksida (CO2)

Nitrogen (N2)

Hidrogen (H2)

Hidrogen sulfida (H2S)

Oksigen (O2)

55-75

25-45

0-0.3

1-5

0-3

0.1-0.5

Page 5: Ppt Kolokium Ima

Tahap Pembentukan Biogas :

Page 6: Ppt Kolokium Ima

Gas Metana

KARAKTERISTIK :1. Tidak berbau dan berwarna yang apabila dibakar akan menghasilkan

nyala biru cerah.2. Memiliki berat 20% lebih ringan dibanding udara dan memiliki suhu

pembakaran antara 650-750oC.

Fungsi :Metana dapat digunakan sebagai sumber energi baru, menggantikan sumber energi minyak.

Kandungan metana dalam biogas :Biogas akan mudah terbakar dan memberikan nyala biru apabila memiliki kandungan metana setidaknya 45%

Page 7: Ppt Kolokium Ima

Singkong

Singkong

Tpe Manis

Tipe Pahit

Asam hidrosianat rendah

Asam Hidrosiana

t tinggi

Pakan ternak

Konsumsi manusia

mengandung

mengandung

Digunakan untuk

Digunakan untuk

Biogas

Page 8: Ppt Kolokium Ima

METODOLOGI PENELITIAN

Page 9: Ppt Kolokium Ima

ALAT DAN BAHAN

Bahan : - Singkong pahit, - kultur benih alami, - kultur benih KU, - H2O, - K2Cr2O7 anhidrous, - H2SO4 pekat, - HgSO4, - Ag2SO4, - 1,10- phenantroline

monohydrat, - FeSO4.7H2O, - FAS, - NaOH 0,1N, - indicator fenoftalein.

Alat : -Biodigester sistem fermentasi 2 tahap, -cawan porselen, -neraca analitik, -tanur, -steam bath, -desikator, -oven suhu 103-105oC, -stirrer magnet -pH meter, -culture tube, -labu ukur, -oven, -Erlenmeyer, -buret, -sentrifuge, -biogas meter.

Page 10: Ppt Kolokium Ima

Diagram tangki fermentasi (2 tahap)

Page 11: Ppt Kolokium Ima

Gambar tangki fermentasi (2 tahap)

Page 12: Ppt Kolokium Ima

METODA PENELITIAN

a. Pembuatan Kultur Benih Alami

500 g kotoran sapi 500 g lumpur

- campur dalam wadah plastik+ 5,8 L air - inkubasi selama 2 bulan pada suhu kamar

Kultur benih alami

Page 13: Ppt Kolokium Ima

b. Produksi Biogas 50 g singkong kering

Biogas

- digiling+ 200 mL air

- masukkan dalam tangki asam - inokulasikan 3 L kultur benih alami ke dalam tangki metana - setelah 13 hari fermentasi inokulasikan 3 L benih KU (10%) ke dalam tangki metana - masukkan bubur singkong secara kontinyu setiap hari ke dalam tangki asam - proses fermentasi dilakukan pada suhu ambien dengan rata-rata 33oC

Bubur/Slurry

Page 14: Ppt Kolokium Ima

c. Analisis Sampel

1. Pengukuran pH [Metoda AOAC] pH sampel diukur dengan menggunakan pH meter (Ultra Basic, USA).

Page 15: Ppt Kolokium Ima

2. Pengukuran Chemical Oxygen Demand (COD) [Metoda Bikromat]

10 mL sampel+ 3 mL larutan digest+ 7 mL larutan katalis

Berubah warna

dari hijau menjadi merah

culture tube

Titrasi dengan FAS

Tuang kedalam erlenmeyer

Oven

Dinginkan pada suhu ruangan

Kocok

Tutup Tabung

150oC, 2 jam

+ 3 tetes indikator ferroinn

Page 16: Ppt Kolokium Ima

3. Pengukuran Total Solid (TS)

Cawan porselen

Bobot porselen

Oven

Desikator

25 mL Sampel

Cawan porselen

Oven

Timbang

Desikator

Timbang

Panaskan

Dinginkan

Desikator

Timbang

Hasil

103-105oC,24 jam

Berat konstan

Catat pembacaan

Muffle furnace, 550±50oC

Page 17: Ppt Kolokium Ima

4. Pengukuran Volatil Solid (VS)

Cawan porselen

Bobot porselen

Oven

Desikator

25 mL Sampel

Cawan porselen

Oven

Desikator

Furnace

Desikator

Timbang

Hasil

103-105oC,1 jam

Berat konstan

550oC, 1 jam

Page 18: Ppt Kolokium Ima

5. Pengukuran Volatil Fatty Acid (VFA) [berdasarkan APHA,1980]

100 mL sampel

- sentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit

Supernatan - ambil 50 mL/encerkan hingga 50 mL ke dalam erlenmeyer 250 mL+ 50 mL akuades+ 5 mL asam sulfat 50% - kocok agar asam tidak mengendap di dasar erlenmeyer - distilasi selama 30 menit

150 mL distilat

NaOH 0,1 N, indikator fenolftalein

Titrasi

Hasil warna merah jambu

Page 19: Ppt Kolokium Ima

d. Pengukuran Volume Total Produksi dan Gas Metana

Volume total produksi gas diukur dengan penggantian volume air dalam silinder gas

holder

Gas metana yang terbentuk dideteksi dengan biogas meter

Page 20: Ppt Kolokium Ima

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 21: Ppt Kolokium Ima

Catatan: COD awal adalah 284.200 mg / L Hari 0 diinokulasi dengan kultur benih alami Hari 13 diinokulasi dengan kultur benih KU

Tabel 1 COD rata-rata dan nilai pH limbah setelah fermentasi dengan kultur benih alami selama 11 hari dan dengan kultur unggulan KU selama 31 hari.

Page 22: Ppt Kolokium Ima

Tabel 2 Produksi TS, VS dan VFA dalam tangki fermentasi.

Catatan: Tahapan penstabilan pada hari 23

Page 23: Ppt Kolokium Ima

Menggunakan umbi singkong sebagai substrat dalam digester dua tahap, hasil gas yang maksimum adalah 13,20 L/hari dengan didapatkan kandungan metana

64,3%.

Page 24: Ppt Kolokium Ima

Tabel 3 Produksi biogas dalam tangki fermentasi.

Catatan: Hari 1 berarti Hari 23 dalam sistem fermentasi

Page 25: Ppt Kolokium Ima

Pengukuran produksi metana dari biogas adalah 64,3% (Gambar 1).

Gambar 1 Pengukuran produksi metana oleh biogas meter.

Page 26: Ppt Kolokium Ima

Produksi biogas menggunakan sistem single phase

Bila dibandingkan dengan digester single stage, Anunputtikul dan Rodtong , menemukan bahwa hasil biogas adalah 1,20 L/hari.

Page 27: Ppt Kolokium Ima

KESIMPULAN

- Fermentasi dengan sistem dua fase dapat memberikan kondisi yang lebih cocok untuk bakteri pembentuk asam dan bakteri pembentuk metana dibandingkan fermentasi fase tunggal, sehingga meningkatkan aktivitas digester secara keseluruhan.

- Umbi singkong mentah dapat digunakan sebagai sumber yang baik untuk produksi biogas.

- Produksi optimum biogas adalah 13,20 L/hari dengan kandungan metana 64,3%.

Page 28: Ppt Kolokium Ima

DAFTAR PUSTAKA

- Sirirote, Pramote dkk. 2010. The Production of Biogas from Cassava Tubers. KMITL Sci.Tech.J. Vol. 10 No. 1 Jan. - Jun. 2010.

- Cheng, Xi-Yu and Liu, Chun-Zhao. 2010. Enhanced biogas production from herbalextraction process residues by microwave-assisted alkaline pretreatment. Journal of Chemical Technology and Biotechnology, 85, 127-131.

 - Schaumann Bioenergy. 2010. Biogas production- a

complex process. www.schauman-bioenergy.eu.

Page 29: Ppt Kolokium Ima

TERIMA KASIH

Page 30: Ppt Kolokium Ima
Page 31: Ppt Kolokium Ima

Volatil Solid

VFA

Volatil Solid

Page 32: Ppt Kolokium Ima

- larutan digest (5,1085 g K2CrO7+, 83,5 mL

H2SO4 pekat, dan 4,1625 g HgSO4 dilarutkan denan akuades sampai 500 mL)

- larutan katalis (5,0551 g Ag2SO4 ditambahkan ke dalam 500 mL atau 1,375 g Ag2SO4 ke dalam 0,25 kg H2SO4 pekat. Dibiarkan 1-2 hari untuk melarutkan Ag2SO4)

- FAS (9,8035 g FAS dilarutkan dengan 10 mL H2SO4, kemudian ditambahkan aquadest sampai 500 mL, distandarisasi dengan larutan standar primer K2Cr2O7 0,05 N)