makalah enron done

6
1 MAKALAH ETIKA BISNIS KASUS ENRON CORPORATION Disusun oleh : AISHA MARTAKUSUMA DEWI AGNES NOVRIANA MARGARETA RISSA ANANDITA RUSYANTO FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

Upload: aishamkd

Post on 28-Dec-2015

189 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah ini menyajikan tentang kasus yang terjadi Enron Corporation

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Enron Done

1

MAKALAH ETIKA BISNIS

KASUS ENRON CORPORATION

Disusun oleh :

AISHA MARTAKUSUMA DEWI

AGNES NOVRIANA MARGARETA

RISSA ANANDITA

RUSYANTO

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 2: Makalah Enron Done

2

I. Sejarah Berdirinya Enron

Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “ Houston Natural Gas” dengan

“InterNorth”, sebuah Perusahaan lain dalam pemipaan minyak sebagai hasil merger yang

diwajibkan oleh peraturan perundangan Pemerintah federal Amerika. Pada tahun 1997 Enron

membeli perusahaan pembangkit listrik “Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar.

Sebelum tahun 1997 berakhir, manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron

Capital and Trade Resources” yang menjadi perusahaan Amerika terbesar yang

memperjualbelikan gas alam serta listrik. Pendapatan meningkat drastis dari $ 2 milyar menjadi

$ 7 milyar dengan karyawan yang juga tumbuh dari 200 orang menjadi 2.000 orang.

Tidak cukup dengan prestasi tersebut, Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL)

pada bulan Oktober 1999. EOL merupakan unit usaha Enron yang secara online memasarkan

produk energi secara elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan

transaksi senilai $ 335 milyar pada tahun 2000. Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah

rencana besar yang amat ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang

berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan brandwidth

untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan juta dollar guna

melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya belum nampak, namun harga saham Enron

di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56, sehingga Enron

dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai One of the most admired and

innovative companies in the world.

II. Awal Kejatuhan Enron

Pada tanggal 2 Desember 2001, dunia perekonomian dikejutkan dengan berita yang

berasal dari kota minyak Houston di Texas, Amerika. Enron, perusahaan ketujuh terbesar di

Amerika, perusahaan energi perdagangan terbesar di dunia menyatakan dirinya bangkrut. Tidak

kurang dari 4.500 pimpinan menengah Enron mendadak kehilangan pekerjaan akibat perbuatan

segelintir orang di jajaran puncak Enron.

Lebih mengejutkan lagi, kebangkrutan bukan disebabkan oleh perekonomian dunia yang sedang

melemah, melainkan kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir,

Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-tutupi utang. Auditor independen, Arthur

Andersen ikut berperan dalam "menyusun" pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor

hukum yang menjadi penasihat Enron, Vinson & Eikins, juga dituduh ikut ambil bagian dalam

korupsi skala dunia ini dengan membantu membuka partnership-partnership kontroversial yang

dianggap sebagai awal dari kehancuran Enron. Terakhir, bank investasi besar di Wallstreet

seperti Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, Merrill Lynch, Goldman Sachs,

J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup $ 214 juta dalam komisi sebagai penjual

saham dan obligasi dari Enron.

Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk

menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama Special Purpose

Page 3: Makalah Enron Done

3

Vehicle memang memiliki karateristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan seorang

partner dagang. Partner dagang biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang

ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan. Secara

hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership

dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca

partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi,

partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk

perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi

tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya,

Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak

perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron

sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.

Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam

laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission

(SEC), badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron

bahkan memindahkan utang-utang sebesar $ 690 juta yang ditimbulkan induk perusahaan ke

partnership partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan terlihat

sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron melonjak menjadi $ 90 pada bulan Februari

2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-

lebihkan laba mereka sebanyak $ 650 juta.

III. Pelanggaran Yang Dilakukan Enron

Untuk memenuhi persyaratan Moody’s dan S&P s, Enron menjaga leverage rationya.

Kegagalan untuk meningkatkan credit ratingnya mendorong Enron untuk meningkatkan margin

dengan memperbesar paper profit dan penurunan nilai asset ditransfer ke Special Purpose

Vehicle (SPV). Untuk meningkatkan modal dan melindungi risiko, Enron memanfaatkan SPV,

bekerjasama dengan pihak luar sebagai “ keranjang sampah” untuk menambah Aset dan

Liabilitas, termasuk tempat pembuangan asset yang mengalami penurunan nilai, lindung nilai

untuk meng-offset kerugian Enron dan memanfaatkan derivatives. Karena tidak

dikonsolidasikan, maka laporan keuangan Enron tidak terganggu.

Kerugian yang diderita SPV tertutup dengan saham Enron. Tiga dari 2000 SPV dipimpin

Festow dari 1999 sampai July 2001, membayar Festow lebih dari $ 30 juta untuk management

fees. Jauh lebih besar dari salarynya di Enron dengan persetujuan top management dan BOD

Enron. Suatu SPV juga melakukan investasi ke SPV lain. Pada bulan November 2001, 75%

saham di Mariner Engine Inc meningkat menjadi $ 350 Juta, hampir 2 kali lipat nilai initial

investment. Penilaian deposito deep well oil reserve, long term future contracts dan derivatives

yang tidak memiliki quoted market price membuka peluang untuk windows dressing melalui

discretionary valuation models sesuai dengan metode dan asumsi yang digunakan.

Page 4: Makalah Enron Done

4

IV. Peranan Arthur Andersen

September 2001, pemerintah mulai mengamati adanya ketidakberesan dalam laporan

pembukuan Enron. Satu bulan kemudian, Enron mengumumkan kerugian sebesar $ 600 juta dan

nilai asset Enron menyusut $ 1,2 triliun. Pada laporan keuangan yang sama diakui, bahwa selama

tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-lebihkan laba bersih mereka. Akibat laporan

mengejutkan ini, nilai saham Enron mulai turun drastis dan saat Enron mengumumkan bahwa

perusahaan harus gulung tingkar, 2 Desember 2001, harga saham Enron hanya 26 sen.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah Arthur Andersen, sebagai auditor

independen yang ditunjuk untuk memeriksa kesehatan dari pembukuan Enron mengetahui

keberadaan "akuntan kreatif" yang diterapkan Enron dan pura-pura tidak mengetahuinya?

Hukum perusahaan Amerika menyatakan bahwa setiap perusahaan terbuka Amerika, harus

diperiksa pembukuannya oleh auditor independen dari Certified Public Accounting Firm. Tidak

jarang, akuntan publik menerima uang lebih banyak dari jasa konsultasi daripada jasa audit,

seperti kasus Enron di mana Arthur Andersen menerima $ 27 juta dari konsultasi dan $ 25 juta

dari audit. Akibatnya, timbul kesangsian akan kejujuran dan kejernihan dari laporan audit

mereka terhadap pumbukuan Enron.

Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang

dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Arthur Andersen untuk Enron. Panik karena

menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika

(Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas kerja

(workpapers) dan e-mail yang berhubungan dengan Enron. Kertas kerja adalah dukumen penting

dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan laporan keuangan dari klien. Secara

umum, setiap kertas kerja, komunikasi dan laporan keuangan harus di dokumentasikan dengan

baik selama 6 tahun. Baru setelah 6 tahun, dokumen tersebut bisa dihancurkan. Peristiwa

penghancuran dokumen ini memberi keyakinan pada publik dan kongres bahwa Arthur Andersen

sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari Enron, tetapi tidak mau mengungkapkannya dalam

laporan audit mereka, karena takut kehilangan Enron sebagai klien.

V. Peranan Gedung Putih

Yang menambah kompleks skandal ini adalah keterlibatan Gedung Putih dengan Enron.

Sejak tahun 1989, Enron "menyumbang dana" pada Washington sebesar $ 5,7 juta, dengan

pembagian $ 4,1 juta untuk Partai Republik dan sisanya untuk golongan yang lain. Lebih lanjut,

seperti yang diketahui publik sekarang ini, hubungan Presiden George W. Bush dengan Kenneth

Lay, Komisaris dan Chief Executive Officer Enron sangatlah mesra. Ken Lay adalah kontributor

terbesar selama kampanye kepresidenan dengan menyumbang sebesar $ 625.000 menyebabkan

President Bush memanggil Ken Lay dengan nama kesayangan, "Kenny Boy." Darimana Enron

mengalokasikan dana sebanyak itu untuk disumbangkan kepada calon presiden dan partainya?

Jawabannya terletak pada kompleksitas hukum perpajakan Amerika.

Selama lima tahun terakhir, walaupun memiliki laba bersih miliaran dolar, Enron tidak

membayar pajak sepeser pun. Hukum perpajakan Amerika menegaskan bahwa stock option atau

Page 5: Makalah Enron Done

5

opsi kepemilikan perusahaan bisa dikategorikan sebagai "gaji/upah" pegawai. Karena Enron

selama ini memberikan bonus dan kompensasi kepada pegawainya dalam bentuk stock option,

maka walau dalam bentuk fisik hanyalah kertas, Enron mampu mengurangi nilai laba mereka

dengan nilai opsi tersebut di pasar bebas.

Bila keuntungan Enron dikurangi dengan nilai opsi tersebut, maka sebagai hasil akhir

Enron tidak memiliki laba sama sekali dan perusahaan yang tidak memiliki laba tidak membayar

pajak. Lebih buruk lagi, Enron memiliki lebih dari 90 perusahaan off shore atau perusahaan yang

didirikan di negara kepulauan yang bebas pajak atau berpajak rendah yang tujuan utamanya

untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke negara kepulauan tersebut. Sistem ini,

sebenarnya adalah legal menurut hukum perpajakan Amerika selama peraturan-peraturan yang

ada mengenai pendapatan yang mudah dipindahkan (mobile income) ditaati.

VII. Isu Etika pada Kasus Enron Corporation

No ISU ETIKA

1. Isu Sistemik

Tidak regulasi yang memisahkan bahwa akuntan publik dapat memberikan

konsultasi sekaligus menjadi auditor pada perusahaan publik.

Deregulasi pada bisnis energi yang menyebabkan resiko tinggi bagi penjual

maupun pembeli gas alam, sehingga perusahaan harus melakukan langkah-

langkah inovatif, dimana pemerintah tidak dapat mengantisipasi langkah-

langkah yang diambil perusahaan.

Praktek ‘mark to market’ yang diperbolehkan, sehingga nilai pasar adalah nilai

saham yang dilaporkan.

Peraturan akuntan yang memperbolehkan pembentukan special purpose entities,

namun peraturan ini dilakukan untuk melakukan penipuan.

SEC yang ‘terlambat’ melakukan investigasi, padahal ribuan pekerja dan ribuan

investor meletakkan masa depannya pada stock Enron.

2. Isu Corporate

Sistem yang kejam yang diterapkan kepada traders untuk memberikan estimasi

arus kas yang tinggi atas kontrak perdagangan yang ditutupi, dengan ancaman

pemecatan.

Sistem trading sebagai intermediary menyebabkan ‘memproduksi’ 1.800 produk

yang berbeda.

Untuk tetap pada posisi sebagai trader, maka Enron harus ‘kreatif’ menampilkan

keuntungan yang menjanjikan kepada investor, sehingga praktek ‘mark to

market’ diterapkan.

Pembentukan special purpose entities untuk menampung hutang-hutang Enron

dan mencatatnya sebagai pemasukan pada laporan keuangan Enron.

Page 6: Makalah Enron Done

6

3. Isu Individual

Kenneth Lay Pertanyaan isu etika mengenai pengumuman publik yang

dilakukannya bahwa Enron secara pasti akan mengalami

pertumbuhan kedepan dan mengajak para investor untuk tetap

berinvestasi pada stock Enron, namun pada saat yang sama diam-

diam menjual sahamnya.

Sherron

Watkins

Isu etika yang muncul adalah Watkins dapat mencegah terjadinya

Kejatuhan Enron dengan melaporkan praktek kecurangan laporan

keuangan pada saat nilai saham masih tinggi. Karena Watkins

mengetahui dengan pasti praktek keuangan dengan penggunaan

Special Purpose Entities tidak akan bisa diteruskan pada saat harga

saham turun.

Jeffrey Skilling - Isu etika mengenai pemindahan resiko dengan menjadikan sebagai

perusahaan intermediary akibat kebijakan deregulasi.

- Isu etika dengan memberikan tekanan kepada para tradersnya

dengan sistem yang ‘kejam’ dengan resiko pemecatan untuk

membuat nilai estimasi yang tinggi.

· - Isu etika dengan membujuk SEC untuk mengijinkan penggunaan

metode “mark to market accounting”, dimana nilai saham

‘digelembungkan’.

· - Pertanyaan moralitas dengan membayar konsultan keuangan

Athur Andersen dalam pembentukan special purpose entities.

· - Isu etika pada pembentukan special purpose entities yang akan

menampung hutang-hutang Enron sehingga tidak muncul dalam

laporan keuangan Enron.

· - Penujukan Athur Andersen sebagai auditor, padahal mereka

memberikan jasa konsultasi untuk praktek keuangan.

· - Isu etika yang muncul dengan pengunduran dirinya, dimana dia

mengetahui kearah mana Enron akan berakhir.

Andrew Fastow

- Isu etika dengan menerima gaji dan pendapatan dari saham special

purpose entities dengan mengetahui bahwa ini hanya praktek

kecurangan bisnis atau dengan kata lain melakukakan kecurangan

dan diberi gaji.

· - Pertanyaan etika pada waktu Fastow berusaha memecat Watkins

yang berkeinginan melaporkan masalah yang terjadi.

Konsultan

akuntan Athur

Andersen

· - Pemberian konsultasi pada praktek pembentukan special purpose

entities .

· - Isu etika dengan memberikan predikat akurat terhadap hasil audit

akuntan perusahaan, dimana Athur Andersen mengetahui dengan

pasti praktek kecurangan keuangan yang terjadi serta tanggung

jawab terhadap publik, khususnya investor.

· - Tidak melakukan sesuatu ketika Watkins melaporkan kejadian

praktek kecurangan keuangan.