ltm mpkt a - tahap perkembangan kelompok, kelompok formal dan informal, tipe kelompok berdasarkan...

Upload: rayhan-hafidz

Post on 05-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

LTM MPKT A - Tahap Perkembangan Kelompok, Kelompok Formal Dan Informal, Tipe Kelompok Berdasarkan Efektifitasnya, Dan Peran Persepsi Dalam Hubungan Antarpribadi

TRANSCRIPT

  • Dengan ini saya menyatakan tugas ini dikerjakan oleh saya sendiri dan tidak mencontek tugas

    milik orang lain.

    - Nama : Rayhan Hafidz Ibrahim. NPM : 1306409362. Jurusan : Teknik Kimia

    Nama : Rayhan Hafidz Ibrahim

    NPM : 1306409362

    Kelas MPKT A -11

    Lembar Tugas Mahasiswa

    Tahap Perkembangan Kelompok, Kelompok Formal dan

    Informal, Tipe kelompok Berdasarkan Efektifitasnya, dan Peran

    Persepsi dalam Hubungan Antarpribadi

    Manusia sebagai makhluk sosial pasti memiliki kebutuhan untuk hidup bersama

    dalam suatu kelompok untuk memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan

    kemanusiaannya. Interaksi di dalam satu kelompok menghasilkan aturan-aturan yang

    mengatur kehidupan dalam kelompoknya.

    I. Tahap Perkembangan Kelompok.

    Pembentukan (Forming).

    Pada tahap ini masing-masing anggota kelompok belum mengenal satu dengan yang

    lainnya. Kelompok akan melakukan kegiatan mendefinisikan tugas awal,membahas

    pembagian tugas, memahami ruang lingkup dan tujuan tugas, dan belajar tentang

    pemanfaatan sumber daya di dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas.

    Goncangan (Storming).

    Di tahap ini, terdapat kemungkinan antar anggota untuk berkonflik karena terjadi

    beberapa perbedaan seperti perbedaan arah, visi-misi, kepemimpinan, gaya kerja, persepsi

    tentang kualitas, proses kerja, produk akhir, dan lain-lain. Peran anggota kelompok dan

    pemimpin adalah menahan diri dan mendorong kelompok untuk mengembangkan

  • Dengan ini saya menyatakan tugas ini dikerjakan oleh saya sendiri dan tidak mencontek tugas

    milik orang lain.

    - Nama : Rayhan Hafidz Ibrahim. NPM : 1306409362. Jurusan : Teknik Kimia

    komunikasi, serta mengajak anggota yang lain agar fokus kepada tugas, bukan kepada ego

    dan perbedaan pribadi.

    Membangun norma (Norming).

    Setelah tahap kedua selesai, para anggota kelompok mulai berusaha menetapkan dan

    mematuhi pola perilaku yang dapat diterima oleh semua anggota. Pada tahap ini anggota

    kelompok mulai merasa menjadi bagian dari kelompok dan yakin bahwa sesuatu yang

    dikerjakan akan mencapai hasil. Peran utama pada tahap ini adalah di pemimpin kelompok.

    Melakukan atau melaksanakan (Performing).

    Pada tahap ini, status masing-masing anggota sudah stabil, tugas jelas, dan perhatian

    anggota kelompok lebih pada ganjaran. Anggota kelompok sudah tersadarkan dan termotivasi

    untuk mengerjakan tigas mereka dan pusat perhatian mereka lebih kepada tujuan kelompok

    daripada kepentingan masing-masing. Anggota juga terlibat dalam perubahan diri yang

    konstruktif demi membangun kelompok.

    Penangguhan (Adjourning).

    Sebuah kelompok memasuki tahap ini setelah berhasil menyelesaikan tugas atau

    mencapai tujuannya. Kelompok dapat membubarkan diri secara permanen atau memasuki

    masa istirahat sementara. Tiap kelompok mungkin juga bisa menggaet anggota baru atau

    menerima tujuan baru. Tahap ini juga dapat dimanfaatkan sebagai upaya mengakui kelompok

    dengan cara mendapatkan pengakuan publik, hadiah, atau mendapatkan manfaat lainnya.

    II. Kelompok Formal dan Informal.

    Kelompok formal merupakan kelompok yang mempunyai struktur organisasi dan

    peraturan yang tegas. Peraturan tersebut sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk

    mengatur hubungan antar anggotanya. Sementara kelompok informal adalah kelompok yang

    tidak memiliki struktur yang jelas dan organisasi yang terstruktur seperti kelompok formal.

    Fenomena yang terjadi di lingkungan kita adalah, di dalam sebuah organisasi formal, tercipta

    hubungan-hubungan antar anggota yangakan memunculkan organisasi informal di dalam

    organisasi formal tersebut. Bahkan, organisasi informal tersebut bisa saja memiliki nilai,

    norma, dan tujuan yang berbeda dari organisasi formal tempat mereka berada.

  • Dengan ini saya menyatakan tugas ini dikerjakan oleh saya sendiri dan tidak mencontek tugas

    milik orang lain.

    - Nama : Rayhan Hafidz Ibrahim. NPM : 1306409362. Jurusan : Teknik Kimia

    III. Tipe Kelompok Berdasarkan Efektivitasnya.

    Kelompok Pseudo.

    Kelompok pseudo adalah kelompok yang sebenarnya anggota-anggotanya

    mendapatkan tugas masing-masing untuk nekerja sama, tetapi mereka tidak berminat

    melaksanakannya. Bahkan mereka saling menghambat kinerja anggota satu sama lainnya.

    Kelompok Tradisional.

    Kelompok tradisional merupakan kelompok yang anggota-anggotanya sadar bahwa

    mereka harus bekerja sama di dalam kelompoknya, tetapi mereka berpikir mereka akan

    dinilai secara individu, bukan sebagai kelompok. Bahkan anggota kelompok banyak yang

    bermalas-malasan dan nbng ke anggota kelompok lain yang lebih serius.

    Kelompok Efektif.

    Kelompok efektif adalah kelompok yang memiliki anggota-anggota yang

    berkomitmen penuh demi keberhasilan kinerja dirinya maupun anggota-anggota yang lain. Di

    dalam kelompok ini, para anggota saling menyatu, bergantung secara positif, berkomunikasi

    dua-arah, dan mampu menghindari komflik secara konstruktif.

    Kelompok Kinerja-Tinggi.

    Kelompok kinerja-tinggi memiliki banyak persamaan dengan kelompok efektif. Yang

    membedakan adalah tingkat komitmen pada keberhasilan anggotanya dan komitmen pada

    keberhasilan kelompok. Para anggota kelompok saling respek dan peduli dengan anggota

    kelompok lain. Para angggota selalu siap membantu siapa saja yang memerlukan bantuan.

    IV. Peran Persepsi dalam Hubungan Pribadi.

    Persepsi adalah proses mengorganisasi dan menginterpretasi informasi sehingga

    menjadi berani. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu karakteristik

    yang mempersepsi, karakteristik target, dan situasi. Dalam menilai orang lain pun sering kita

    menggunakan jalan pintas. Macam-macam jalan pintas yang diambil adalah persepsi yang

    selektif, proyeksi terhadap orang lain, setreotipi, dan halo effect.