ppt logika mpkt a fg 1

12
PPT MPKT A FOKUS GROUP 1 Rizka Mardhiani Sheila Odilia Shifa Rizkamiarty Tri Ananda Herdita Wulan Purnama Sari

Upload: rizkamar

Post on 24-Dec-2015

153 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

PPT MPKTA

TRANSCRIPT

PPT MPKT A FOKUS GROUP 1

Rizka Mardhiani Sheila Odilia

Shifa RizkamiartyTri Ananda Herdita

Wulan Purnama Sari

POIN PERTAMA Penalaran yang digunakan: Deduktif Alasan: di akhir paragraf terdapat pernyataan

“Sebagai anak pintar hasil raportnya pun seharusnya bagus.”

Penalaran yang digunakan salah karena Pak Jeje rancu dengan istilah-istilah yang dipakainya dalam surat.

“Anak baik” tidak selalu “penurut” Kata “anak baik” tidak bisa selalu sama dengan

anak pintar Ada pula anak baik yang tidak pintar Ada pula anak pintar yang hasil raportnya tidak

bagus (semisal, karena ia malas).

POIN KEDUA Penalaran yang digunakan :

DeduktifKarena penjelasan diuraikan dari umum (general) ke khusus.

Namun generalisasi yang dituliskan dalam surat (yang dipikirkan oleh Pak Jeje) tidak tepat, karena tidak ada koherensi/hubungan yang relevan dalam setiap alasan sehingga ada sesat berpikir.

Analisis: “Saya telah mengajarkannya berbagai

macam teori dan rumus matematika yang dipelajarinya di sekolah.” Alasan ini tidak relevan karena pada kalimat tidak dijelaskan apakah Anto mengerti apa yang diajarkan oleh ayahnya tersebut, karena bisa saja Anto sebenarnya tidak mengerti dan memahami pelajaran yang diajarkan ayahnya

“Sebagai seorang ahli matematika, tidak mungkin saya punya anak yang tidak bisa mengerti matematika.” Tidak ada hubungan antara kecerdasan seorang ayah dengan anaknya, karena kecerdasan dipengaruhi oleh banyak faktor. Tidak ada jaminan bahwa seorang ahli matematika, anaknya pun harus ahli di bidang matematika pula, bisa saja minat Anto di bidang lain.

POIN KETIGA

Penalaran Pak Jeje:

Deduktif-induktif Pada awal paragraf

terdapat pernyataan bersifat umum (“…

tidak mungkin Anto mendapatkan nilai 5…”)

dan pada akhir paragraf kembali

disimpulkan “Jadi, bagaimana mungkin nilai

Bahasa Indonesia Anto bisa jelek.”

Penalaran tidak tepat diakibatkan oleh sesat pikir.

Pak Jeje menyatakan Anto tidak mungkin mendapat

nilai 5 dalam Bahasa Indonesia karena Anto lancar

berbicara Bahasa Indonesia dan sering membaca buku

berbahasa Indonesia, tetapi hal tersebut bukan berarti

bahwa Anto otomatis akan menguasai materi pelajaran

Bahasa Indonesia. Dan lagi, Pak Jeje pun tidak

menyebutkan apakah buku yang sering dibaca Anto

bersifat ilmiah atau tidak.

Tidak ada kaitan antara Ibu Anto menguasai tata

bahasa Indonesia dengan nilai akademis yang diperoleh

Anto.

POIN KEEMPAT

Pelanaran yang digunakan Pak Jeje

adalah Induktif.

Pak Jeje mengambil kesimpulan

diakhir kalimat, akan tetapi dengan

simpulan yang tidak tepat dengan

premis-premis yang ia sebutkan

sebelumnya.

Analisis Pada kalimat-kalimat sebelumnya, Pak

Jeje menyebutkan bahwa Anto tidak pernah memiliki masalah dengan sekolah, bahkan Anto menjadi penyumbang terbesar untuk sekolah tersebut.

Akan tetapi, Pak Jeje di akhir paragraf menyimpulkan bahwa tidak mungkin Anto mendapatkan nilai yang jelek.

Dalam kalimat tersebut, Pak Jeje memberikan alasan yang tidak logis dan penarikan kesimpulan yang salah yang mengakibatkan kesesatan dalam berpikir.

POIN KELIMA Penalaran yang digunakan: induktif Alasan: Di akhir paragraf terdapat sebuah

kesimpulan yang mengandung hipotesis dengan ketidakpastian.

Pak Jeje telah mengalami sesat dalam berpikir dengan perumusan yang tergesa-gesa karena didasari oleh alasan yang tak memadai.

“Berdoa dan Sembahyang” belum pasti mendapatkan nilai yang bagus. Jika berdoa tapi tidak ada usahanya, maka hassilnyapun tidak ada.

POIN KEENAM Penalaran yang digunakan: deduktif Alasan: Di akhir paragraf terdapat permintaan

Pak Jeje supaya sekolah mengusut permasalahan nilai Anto yang jelek

Penalaran yang digunakan salah karena di dalam surat, tidak disebutkan bahwa Pak Jeje telah mengkonfirmasi kebenaran bahwa nilai anaknya benar bagus. Seharusnya Pak Jeje mengkonfirmasi terlebih dahulu mengenai nilai-nilai anaknya dari hasil ujian yang telah dikembalikan sebelum meminta pihak sekolah mengusutnya.

TINDAKAN Sebagai kepala sekolah, kami akan bertindak

dengan mengadakan rapat dengan guru-guru

serta mengundang Pak Jeje untuk menghadiri rapat

tersebut.

Menunjukkan kepada Pak Jeje proses belajar dan

nilai-nilai yang didapatkan oleh Anto selama ini di

sekolah.

Mengadakan ujian ulang kepada Anto saat itu juga

dengan keyakinan bahwa Anto tidak akan

mendapatkan nilai yang bagus.

KESIMPULAN

Pak Jeje telah mengalami kesesatan

dalam berpikir sehingga ia menyimpulkan

suatu simpulan dengan tidak

berhubungan sama sekali dengan premis-

premis umum yang sebelumnya telah ia

sebutkan.