makalah mpkt b-cl2

30

Click here to load reader

Upload: haveltrahasdani

Post on 26-Dec-2015

141 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

Makalah MPKT B pada bagian CL 2

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Mpkt B-cl2

MPKT B

Perilaku Masyarakat Terhadap Kondisi Alam

Home Group : 6 Kelas : MPKT-B 16

Disusun oleh :

Havel Trahasdani - 1406551840Yuda Chandra - 1406571451

Richiditya Hindami - 1406551853Satrio A. Arifianto - 1406551802

Safira Salsabila - 1406552793Mifta Adiwira - 14065567403

Fakultas Teknik

Universitas Indonesia

Jakarta 2014I. Kata Pengantar

1

Page 2: Makalah Mpkt B-cl2

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan segala rahmat dan inayahnya kami

diberikan kemudahan untuk membuat makalah ini. Salawat serta salam kita

panjatkan untuk Nabi Muhammad SAW selaku Rasullah yang kita cintai.Makalah

yang berjudul Perilaku Masyarakat Terhadap Kondisi Alam ini disusun sebagai

tugas dari MPKT-B. Selain itu makalah ini dibuat agar kita sebagai mahasiswa

dapat merawat dan mengelola bumi dengan baik. Sehingga kita dapat meminimalisir

bencana alam yang terjadi di bumi kita. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan

terimakasih kepada Ibu Windri Handayani S. Si., M. Si. selaku dosen yang

memfasilitasi dan membantu kami dalam membuat makalah ini. Tanpa beliau kecil

kemungkinan kami untuk dapat mengerjakan tugas ini karena tidak ada yang

membimbing.Harapan kami makalah ini dapat membantu teman-teman semua yang

memerlukan pedoman dalam mengelola bumi. Selain itu dengan adanya makalah

ini, kami harap kami dapat berkonrtibusi secara tidak langsung bagi bumi yang kita

tinggali saat ini agar bumi menjadi semakin nyaman bagi para penghuninya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna.

Sehingga kami selaku mahasiswa dari Ibu Wndri mengharapkan kritik dan saran

yang gunanya menjadi bekal agar kami bisa lebih baik di masa mendatang.

Jakarta, 18 Oktober 2014

Tim PenyusunII. Daftar Isi

2

Page 3: Makalah Mpkt B-cl2

Cover.......................................................................................1

I. Kata Pengantar....................................................................2

II. Daftar Isi............................................................................3

Bab I Pendahuluan..................................................................4

1.1. Latar Belakang ..........................................................4

1.2. Rumusan Masalah......................................................6

1.3. Tujuan Pembahasan...................................................6

Bab II Isi dan Pembahasan.....................................................7

2.1. Kondisi Alam Di Indonesia .........................................7

2.2. Perilaku Masyarakat.....................................................10

2.3. Kerusakan Alam...........................................................12

2.4. Cara Penganganan........................................................16

Bab III Penutup........................................................................18

3.1 Kesimpulan......................................................................18

Daftar Pustaka..........................................................................20

III.Bab I Pendahuluan

3

Page 4: Makalah Mpkt B-cl2

1.1. Latar Belakang

Tanpa kita sadari atau tidak bumi sudah memprihatinkan keadaannya.

Banyaknya sampah dan kurangnya air bersih pada beberapa tempat

menyebabkan kesengsaraan bagi para penghuninya. Contohnya angka harapan

hidup yang rendah, kelaparan, dan berbagai persoalan yang saat ini sedang

menjangkiti bumi.

Semakin lama kualitas hidup manusia juga semakin rendah. Karena apa

yang kita makan berasal dari bumi. Jika buminya sudah tidak sehat, maka kita

pun sebagai pengguna berbagai fasilitas dibumi akan ikut menjadi tidak sehat.

Lalu dilihat dari banyaknya bencana yang terjadi menimpa alam di

bumi. Bentuk bumi semakin hancur karena bencana. Selain itu jika terdapat

bencana maka penyakit akan bertebaran dimana-mana. Dan yang menjadi

korban adalah manusia lagi sebagai penghuninya. Padahal manusia juga ikut

andil dalam bencana yang terjadi di bumi.

Seperti yang kita tahu bencana ini ada yang disebabkan oleh alam itu

sendiri dan ada pula yang disebabkan oleh manusia. Contoh bencana yang

disebabkan alam yaitu gunung meletus dan tsunami. Sedangkan untuk bencana

alam yang disebakan manusia contohnya banjir dan tanah longsor. Bencana

yang disebabkan manusia merupakan akibat dari kelalaian manusia sebagai

pengelola bumi.

Banjir disebabkan oleh manusia yang sering membuang sampah

sembarangan. Sehingga sampah pun menumpuk dan tidak memberikan jalan

bagi air hujan untuk terserap ke bumi. Tanah longsor pun kasusnya sama.

Karena manusia terus memotong pohon yang ada di lereng gunung sehingga

tidak ada yang menahan tanah dan tanah pun longsor.

Dilihat dari kasus diatas manusia terlalu memikirkan dirinya sendiri

dan tidak mengindahkan tanda-tanda yang sudah bumi tunjukan sebelum

bencana datang. Padahal seharusnya sebagai makhluk hdup yang sudah

dipercayakan Tuhan untuk memaksimalkan potensi bumi, kita juga harus

menjaga bumi dengan sebaik-baiknya.

Dalam mengelola bumi, sebelumnya kita harus bisa untuk mengelola

4

Page 5: Makalah Mpkt B-cl2

diri sendiri sehingga menjadi manusia yang sehat. Karena apabila kita

menjalani pola hidup yang tidak sehat, limbah dari zat-zat yang kita gunakan

atau yang terdapat di tubuh kita akan kembali ke bumi lagi. Jadi bukan hanya

merusak diri sendiri, tapi juga merusak bumi apabila kita tetap melaksanakan

pola hidup yang tidak sehat. Setelah itu baru bisa dikembangkan

pengelolaannya ke lingkungan yang lebih besar lagi seperti rumah dan

lingkungan di sekitar manusia.

Dengan pengelolaan yang baik, bumi akan menjadi tempat yang

nyaman untuk manusia yang ada didalamnya. Karena bencana bisa kita

minimalisir dan bumi pun bisa menjadi lebih ramah terhadap manusianya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Kondisi Alam apakah yang sesuai untuk lingkungan kita?

5

Page 6: Makalah Mpkt B-cl2

2. Apa dampak perilaku masyakat terhadap kondisi alam?

3. Bagaimana cara masyarakat untuk membenahi alam kita ini?

1.3. Tujuan

Tujuan kami dalam pembuatan makalah ini adalah

Melihat kondisi alam kita sekarang.

Mengistropeksi diri

Melakukan perubahan untuk lingkungan alam sekitar kita.

Mengidentifikasi perilaku masyrakat kita sehari-hari

Melihat apakah perilaku kita sudah mencerminkan hal yang baik

Membenarkan jika perilaku kita salah

Membuat perilaku yang peduli terhadap lingkungan sekitar

Mengajak masyarakt untuk peduli terhadap lingkungan

Menmberitahukan masyarakat bagaimana perilaku yang baik untuk alam

sekitar

Menerapkan perilaku yang pedduli terhadap alam bersama-sama dengan

masyrakat sekitar

IV. Bab II Isi dan Pembahasan

2.1. Kondisi Alam Di Indonesia

6

Page 7: Makalah Mpkt B-cl2

Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu-ribu kepulauan yang

membentang di garis khatulistiwa hingga memiliki tiga zona waktu yang berbeda.

Kondisi geografis ini telah memberikan berjuta manfaat mulai dari flora, fauna,

hasil laut, pertanian, perminyakan, pertambangan dan sebagainya. Semua itu

harus kita jaga dan memperdayagunakan dengan baik dan benar sesuai dengan

bunyi Pasal 33 UUD 1945 yang mengatur tentang Pengertian Perekonomian,

Pemanfaatan SDA, dan Prinsip Perekonomian Nasional.

Kondisi alam di Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) ini ternyata

tidak dikelola dengan baik dan benar oleh kita. Sebagai contoh pengelolaan SDA

yang kurang baik dan benar ialah kontrak izin pertambangan oleh PT. Freeport

Sulphure (sekarang PT. Freeport Indonesia) di Pulau Papua. Kegiatan

pertambangan ini dilakukan oleh pihak asing yang menunjukan bahwa kita tidak

dapat mengelola SDA secara baik dan benar.

Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar

dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan

tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004.

Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas

mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport

diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas

Freeport sebagai yang terbesar di dunia. Freeport Indonesia sering dikabarkan

telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk setempat. Selain itu, pada

tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah membayar TNI

untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut

laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan

antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS.

Konflik Sektor Pertambangan dengan Sektor Lainnya Dalam hal ini misalnya

konflik dalam penataan dan pemanfaatan ruang, pelestarian lingkungan, serta

konflik pertambangan dengan sektor kehutanan dalam penggunaan lahan hutan

lindung untuk kegiatan pertambangan. Penyebab konflik sektor pertambangan

dengan sektor lain, antara karena:

7

Page 8: Makalah Mpkt B-cl2

1. Sulitnya Mengakomodasi Kegiatan Pertambangan kedalam Penataan

Ruang Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya terminologi land use dan land cover

dalam penataan ruang. Land use (penggunaan lahan) merupakan alokasi lahan

berdasarkan fungsinya, seperti permukiman, pertanian, perkebunan, perdagangan,

dan sebagainya. Sementara land cover merupakan alokasi lahan berdasarkan

tutupan lahannya, seperti sawah, semak, lahan terbangun, lahan terbuka, dan

sebagainya. Pertambangan tidak termasuk ke dalam keduanya, karena kegiatan

sektor pertambangan baru dapat berlangsung jika ditemukan kandungan potensi

mineral di bawah PETI di sepanjang Sungai Kahayan, KOMPAS, 21 Juli 2001

permukaan tanah pada kedalaman tertentu. Meskipun diketahui memiliki

kandungan potensi mineral, belum tentu dapat dieksploitasi seluruhnya, karena

terkait dengan besaran dan nilai ekonomis kandungan mineral tersebut. Proses

penetapan kawasan pertambangan yang membutuhkan lahan di atas permukaan

tanah membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan proses penataan

ruang itu sendiri.

2. Sering Dituduh sebagai ’Biang Keladi’ Kerusakan Lingkungan Kerusakan

akibat pertambangan dapat terjadi selama kegiatan pertambangan maupun pasca

pertambangan. Dampak lingkungan sangat terkait dengan teknologi dan teknik

pertambangan yang digunakan. Sementara teknologi dan teknik pertambangan

tergantung pada jenis mineral yang ditambang dan kedalaman bahan tambang,

misalnya penambangan batubara dilakukan dengan sistem tambang terbuka,

sistem dumping (suatu cara penambangan batubara dengan mengupas permukaan

tanah). Beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi akibat kegiatan

pertambangan, antara lain masalah tailing, hilangnya biodiversity

akibat.pembukaan lahan bagi kegiatan pertambangan, adanya air asam tambang.

3. Tumpang Tindih Pemanfaatan Ruang dengan Lahan Kehutanan Hutan

merupakan ekosistem alami tempat senyawa-senyawa organik mengalami

pembusukan dan penimbunan secara alami. Setelah cukup lama, materi-materi

organik tersebut membusuk, akhirnya tertimbun karena terdesak lapisan materi

organik baru. Itu sebabnya hutan merupakan tempat yang sangat mungkin

8

Page 9: Makalah Mpkt B-cl2

mengandung banyak bahan mineral organik, yang potensial untuk dijadikan

sebagai bahan tambang. Saat ini pertambangan sering dilakukan di daerah

terpencil, bahkan di kawasan hutan lindung. Menurut TEMPO Interaktif (4 Maret

2003), terdapat 22 perusahaan tambang beroperasi di kawasan hutan lindung dan

sempat ditutup. Total investasi 22 perusahaan tersebut mencapai US$ 12,2 miliar

(Rp 160 triliun). Kegiatan pertambangan dinilai akan merusak ekosistem hutan

lindung, yang berfungsi sebagai kawasan konservasi alam.

Sumber: www.ptfi.co.id

Bila kita lihat pada tabel diatas, pajak yang dikenakan adalah 20%, namun

itu tidak sebanding dengan pendapat yang mereka dapat setelah mengolah bijih

emas dan tembaga.Pada kondisi ini seharusnya kita dapat memikirkan langkah

yang jauh kedepan untuk mengelola semua SDA yang kita miliki. Semua yang

ada di Indonesia ini adalah milik rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat bukan

semata-mata untuk keuntungan pihak asing. Dengan pandai mengelola,

pendapatan kita akan jauh lebih baik daripada menjual bahan mentah terlebih

melakukan kontrak izin pertambangan di wilayah Indonesia.

Pembahasan ini dilakukan dengan pendekatan LSPB 5 tentang Kita Sebagai

Manajer Pembangunan yang membahas infrastruktur berkelanjutan. Lalu LSPB 6

9

Page 10: Makalah Mpkt B-cl2

tentang Kita Sebagai Manajer Penanggulangan Bencana karena pertambangan

jika tidak sesuai dengan prosedur akan berakibat pada rusaknya alam yang

menyebabkan terjadinya bencana.

Daftar Pustaka: Pertambangan, Direktorat Sumber Daya Mineral Dan.

"Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan kehutanan." (2008).

2.2. Perilaku Masyarakat Indonesia

Dibalik SDA kita yang berlimpah, SDM kita ternyata tertinggal jauh dengan

negara-negara tetangga. Pendidikan karakter dan lingkungan sekitar adalah salah

satu indeks yang menunjukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki

oleh suatu negara. SDM di Indonesia sungguh memprihatinkan. Sebagi contoh yang

ada di kehidupan sehari-hari; kurangnya kesadaran akan pentingnya hidup sehat,

toleransi umat beragama yang kian menipis, tenggang rasa yang kian menghilang,

dan sebagainya.

Wacana dibawah ini ialah contoh prilaku masyarakat Indonesia yang “gemar”

akan membuang sampah sembarangan dan upaya pemerintah dalam menanganinya.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), sempat berkicau lewat akun twitternya

terkait rencana denda bagi yang membuang sampah di Kota Bandung.

"Yang buang sampah sembarangan di Bandung siap-siap kena denda ya bulan

depan," kata RK melalui akun @ridwankamil. Saat dikonfirmasi, RK mengatakan

pemberlakuan denda itu masih dikaji oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Daerah (BPLHD). "Iya itu lagi dikaji dulu sama BPLHD, saya targetkan paling telat

akhir November," jelas RK, Selasa (14/10/2014).

Kebijakan ini dilakukan karena mengamati perilaku warga Kota Bandung. Syok

terapi pun perlu diberikan agar orang tak lagi membuang sampah sembarangan, tapi

kajian terkait hal itu masih membutuhkan waktu. "Masih butuh waktu, kalau

kajiannya beres saya kasih tahu wartawan,"ungkapnya.

Soal denda buang sampah sembarangan itu sebenarnya sudah tertuang dalam Perda

Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan

10

Page 11: Makalah Mpkt B-cl2

Keindahan (K3). Tapi hal itu seolah jadi aturan mandul selama ini. 

Sumber: http://news.okezone.com/read/2014/10/14/340/1052137/buang-sampah-

sembarangan-di-bandung-siap-siap-didenda

Sumber: http://sipd.bangda.kemendagri.go.id/

Data diatas adalah grafik batang tentang Angka Harapan Hidup pada tahun

2007. Dari data tersebut, dapat kita simpulkan bahwa AHH di berbagai provinsi

belum merata. Selain kesadaran masyarakat yang rendah, AHH ini juga dipengaruhi

oleh infrastruktur, sanitasi, tata kota, dan faktor lainnya. Hal ini perlu diperhatikan

dan dicari jalan keluar untuk mengatasi ketidakmerataan statistik tentang AHH ini.

Pada pembahasan Prilaku Masyarakat Indonesia ini, sangat terkait dengan LSPB

2 tentang Kita Sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan karena membahas tentang

prilaku masyarakat hingga grafik angka harapan hidup.

2.3. Kerusakan Alam

Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi atau penurunan mutu

11

Page 12: Makalah Mpkt B-cl2

lingkungan dengan hilangnya sumber daya air, tanah, dan udara; kerusakan

ekosistem dan punahnya fauna liar. Hal ini merupakan proses di mana

lingkungan kita yaitu, udara, air, dan tanah semakin terkontaminasi.

Mari kita mengingat aktivitas harian kita. Kita sering memanfaatkan

sumber daya seperti air, tanah, pohon, batu bara, bensin tanpa mempedulikan

kelangsungannya di masa yang akan datang. Kita dengan arogan mengganggu

kelestarian ekosistem dan kadang dengan sengaja membunuh fauna-fauna liar.

Pada kenyataannya, ada banyak bentuk kerusakan lingkungan. Setiap habitat

yang hancur, keanekaragaman hayati yang hilang, dan sumber daya alam yang

habis, lingkungan mengalami kerusakan,

Untuk menangani permasalahan kerusakan lingkungan, kita harus

memahami penyebabnya. Kerusakan lingkungan disebabkan berbagai faktor.

Berikut ini adalah faktor penting dari penyebab kerusakan lingkungan :

a. Faktor Sosial

Pertumbuhan populasi: Populasi adalah sumber daya terbesar dari setiap

negara dan faktor penyumbang utama untuk pembangunan, namun populasi

adalah penyebab utama kerusakan lingkungan. Seperti yang kita temukan,

laju pertumbuhan penduduk telah menyebabkan pemanfaatan yang berlebihan

dari sumber daya alam. Populasi besar juga menyebabkan produksi limbah

besar. Hasil yang dihasilkan adalah hilangnya keanekaragaman hayati, polusi

udara, air dan tanah dan meningkatkan tekanan pada tanah yang subur. semua

ini telah menempatkan tekanan besar pada lingkungan. Jika Anda mengambil

kasus India, mendukung 17 persen dari populasi dunia hanya pada 2,4 persen

dari luas lahan dunia.

12

Page 13: Makalah Mpkt B-cl2

www.ptfi.co.id

Kemiskinan: Kemiskinan dapat dikatakan sebab dan akibat dari kerusakan

lingkungan. Anda mungkin telah melihat bahwa orang-orang miskin

menggunakan sumber daya alam lebih dari orang kaya. Mereka menggunakan

ini untuk membangun gubuk mereka, untuk memasak, untuk makanan

mereka dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Dengan cara ini mereka

menguras sumber daya ini lebih cepat karena mereka tidak memiliki

kesempatan untuk mendapatkan akses ke jenis sumber daya yang

dimanfaatkan oleh orang kaya. Seperti yang kita tahu, semakin banyak

sumber daya yang digunakan, semakin menjadi rusak lingkungan. Dan

semakin lingkungan memburuk, akan semakin miskin orang-orang miskin.

Perubahan Pola atau Gaya Hidup: Telah ada perubahan yang luar biasa

13

Sumber: http://censusindia.gov.in/Data_Products/Library/Provisional_Population_Total_link/PDF_Links/Chart-figures/fig3.gif

Page 14: Makalah Mpkt B-cl2

dalam gaya hidup orang. Perubahan ini terlihat tidak hanya di kalangan

orang-orang yang tinggal di kota-kota, tetapi juga di antara mereka yang

tinggal di desa-desa. Perubahan gaya hidup masyarakat sangat meningkatkan

tingkat konsumsi mereka. Hal ini juga mengakibatkan peningkatan aktivitas

manusia yang kemudia menyebabkan kerusakan serius pada lingkungan

dalam berbaga cara. Hal ini telah memberikan pengaruh terhadap udara, air,

suara, kendaraan dan polusi industri. Dampak dari cepat meningkatnya

penggunaan dari teknologi modern seperti kulkas dan AC adalah pelepasan

gas berbahaya di atmosfer. Ini telah menyebabkan pemanasan global yang

sangat berbahaya. Bahkan, karena terlalu sering menggunakan teknologi

modern, gas berbahaya seperti karbon monoksida dan karbon dioksida yang

dilepaskan yang menyebabkan pemanasan global.

b. Faktor Ekonomi

Pembangunan Pertanian: Pembangunan pertanian sangat penting

untuk sebuah negara seperti kita. Tapi hal ini telah mempengaruhi lingkungan

secara negatif. Berbagai macam kegiatan pertanian terutama yang diarahkan

untuk meningkatkan produksi pertanian memiliki dampak langsung terhadap

lingkungan. Kegiatan ini telah memberikan pengaruh terhadap erosi tanah,

salinasi tanah, alkalisasi dan hilangnya nutrisi. Seperti yang telah kita alami

di India, revolusi hijau telah menyebabkan eksploitasi berlebihan terhadap

sumberdaya lahan dan air. Penggunaan ektensif dari pupuk dan pestisida telah

menjadi sumber utama pencemaran badan air dan degradasi lahan.

Industrialisasi: Perkembangan industri yang cepat telah menjadi kontributor

utama terhadap kerusakan lingkungan. Berdasarkan informasi yang

dikumpulkan melalui berbagai sumber, kita menemukan bahwa sebagian

besar industri mengadopsi teknologi yang tidak ramah lingkungan. Teknologi

ini menyebabkan penggunaan intensif dari sumber daya dan energi.

Berkembang pesatnya industrialisasi mengakibatkan menipisnya sumber daya

alam seperti bahan bakar fosil, mineral dan kayu, dan kontaminasi air, udara

dan tanah. semua ini menyebabkan kerusakan besar terhadap ekosistem dan

14

Page 15: Makalah Mpkt B-cl2

menyebabkan bahaya kesehatan.

Pembangunan Ekonomi: Ini adalah fakta bahwa pola pembangunan ekonomi

juga telah menciptakan masalah lingkungan. Laju pembangunan ekonomi telah

menempatkan tekanan besar pada sumber daya. Ekonomi saat ini telah menjadi

konsumsi intensif yang menuntut lebih banyak penggunaan sumber daya dan

mempromosikan gaya hidup yang mengarah pada pemborosan. Penggunaan yang

tidak rasional terhadap sumber daya dan limbah mengakibatkan menipisnya

lingkungan.

2.4. Cara Penagangan

Untuk mengatasi kerusakan lingkungan, diperlukan sebuah strategi yang

tepat. Stategi ini mengadopsi dari strategi penanganan bencana yang disebut

15

Sumber : http://www.aeronautics.nasa.gov/events/tgir/2001/ppt/hammond/img012.gif

Page 16: Makalah Mpkt B-cl2

manajemen bencana. Proses ini melibatkan empat tahap yaitu, mitigasi,

kesiapsiagaan, respon, dan pemulihan.

Mitigasi

Mitigasi mungkin muncul untuk Anda sebagai istilah teknis. Ini berarti

upaya yang dilakukan untuk mencegah bahaya berkembang menjadi bencana,

atau untuk mengurangi efek dari bencana untuk minimum, ketika mereka terjadi.

Tahap mitigasi berbeda dari tahapan lain karena berfokus pada langkah-langkah

jangka panjang untuk mengurangi atau menghilangkan risiko. Bahkan sebelum

fase mitigasi, mungkin ada fase identifikasi risiko. Lebih baik untuk

mengidentifikasi risiko sebelum Anda merencanakan dan melakukan upaya untuk

mengurangi dampak bencana. Sebagai contoh, selama musim hujan, mungkin ada

kemungkinan banjir di sungai. Jika kerusakan yang mungkin disebabkan oleh

banjir diidentifikasi, satu dapat merencanakan dan mengambil langkah-langkah

untuk mengurangi kerusakan.

Kesiapsiagaan

Pada tahap kesiapsiagaan, manajer bencana mengembangkan rencana aksi

ketika bencana melanda. Ini termasuk (a) rencana komunikasi dengan terminologi

dan metode yang mudah dimengerti; (b) perawatan yang tepat dan pelatihan

pelayanan darurat; (c) pengembangan penampungan darurat dan rencana

evakuasi; (d) bersiap-siap dan memelihara persediaan dan peralatan bencana; dan

(e) mengembangkan organisasi relawan terlatih dari kalangan penduduk sipil.

Respon

Ketika bencana terjadi, tindakan di bawah fase respon diambil. Hal ini

termasuk mobilisasi layanan darurat yang diperlukan dan juga orang-orang yang

segera merespon di daerah bencana. Hal ini mungkin mencakup layanan darurat,

seperti petugas pemadam kebakaran, polisi dan kru ambulans. Sebuah strategi

yang direncanakan dengan baik sebagai bagian dari tahap kesiapsiagaan

memungkinkan koordinasi yang efisien dalam penyelamatan.

Pemulihan

Tujuan dari fase pemulihan adalah untuk memulihkan daerah yang terkena

16

Page 17: Makalah Mpkt B-cl2

becana ke keadaan sebelumnya. Ini berbeda dari masa tanggap dalam fokusnya.

Upaya pemulihan terutama berkaitan dengan tindakan yang melibatkan

membangun kembali properti yang hancur, kembali kerja, dan perbaikan

infrastruktur penting.

V. Bab III Penutup

Kita sebagai mahasiswa sangat berperan penting karena kita sebagai mahasiswa

mengamalkan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan

17

Page 18: Makalah Mpkt B-cl2

pengembangan, dan pengabdian masyarakat. Pendidikan, disini kita mempelajari

tentang bagaimana caranya agar kondisi lingkungan sekitar tetap terjaga dengan

baik, apa saja masalah-masalah yang timbul di lingkungan sekitar dan bagaimana

solusinya, apa tujuan kita mempelajari alam sekitar dan sebagainya. Penelitian dan

pengembangan, disini kita meneliti masalah-masalah yang ada di lingkungan lalu

kita mengembangangkan solusi agar tidak terjadi lagi masalah yang ada. Dan

pengabdian masyarakat, disini kita turun ke lapangan dan mewujudkan tujuan apa

yang sudah kita pelajari agar berguna bagi masyarakat sekitar.

Berdasarkan pembahasan diatas, kami mempelajari kondisi alam lalu apa sebab

perilaku masyarakat sehingga terjadi kerusakan lingkungan dan bagaimana cara

penggulangannya. Sebelum masuk ke yang lebih luas, kami menyarakan agar

memulai sesuatu dari yang kecil seperti,

1. Membuang sampah pada tempatnya, jangan dibuang disembarang tempat.

2. Membersihkan rumah dari kotoran dan debu.

3. Bersihkan halaman rumah secara rutin supaya terlihat bersih dan nyaman bila

dipandang.

4. Membersihkan selokan-selokan yang ada sampahnya agar tidak tersumbat air.

5. Sampah yang sudah dibuang kalau sudah banyak sebaiknya dibakar. Jika sampah

organik bisa Anda manfaatkan sebagai pupuk.

6. Menutup tempat penyimpanan air, mengurus bak mandi secara rutin, mengubur

barang-barang bekas.

7. Buanglah sampah pada tempatnya, bersihkan tempat yang kotor, biasakan hidup

bersih

Setelah melakukan kegiatan tersebut, barulah kita bisa memulai solusi yang lebih

kompleks seperti cara menanggulangi kerusakan lingkungan yaitu,

Mitigasi

Mitigasi mungkin muncul untuk Anda sebagai istilah teknis. Ini berarti upaya

yang dilakukan untuk mencegah bahaya berkembang menjadi bencana, atau untuk

mengurangi efek dari bencana untuk minimum, ketika mereka terjadi. Tahap

mitigasi berbeda dari tahapan lain karena berfokus pada langkah-langkah jangka

18

Page 19: Makalah Mpkt B-cl2

panjang untuk mengurangi atau menghilangkan risiko. Bahkan sebelum fase

mitigasi, mungkin ada fase identifikasi risiko.

Kesiapsiagaan

Pada tahap kesiapsiagaan, manajer bencana mengembangkan rencana aksi

ketika bencana melanda. Ini termasuk (a) rencana komunikasi dengan terminologi

dan metode yang mudah dimengerti; (b) perawatan yang tepat dan pelatihan

pelayanan darurat; (c) pengembangan penampungan darurat dan rencana evakuasi;

(d) bersiap-siap dan memelihara persediaan dan peralatan bencana; dan (e)

mengembangkan organisasi relawan terlatih dari kalangan penduduk sipil.

Respon

Ketika bencana terjadi, tindakan di bawah fase respon diambil. Hal ini termasuk

mobilisasi layanan darurat yang diperlukan dan juga orang-orang yang segera

merespon di daerah bencana. Hal ini mungkin mencakup layanan darurat, seperti

petugas pemadam kebakaran, polisi dan kru ambulans. Sebuah strategi yang

direncanakan dengan baik sebagai bagian dari tahap kesiapsiagaan memungkinkan

koordinasi yang efisien dalam penyelamatan.

Pemulihan

Tujuan dari fase pemulihan adalah untuk memulihkan daerah yang terkena

becana ke keadaan sebelumnya. Ini berbeda dari masa tanggap dalam fokusnya.

Upaya pemulihan terutama berkaitan dengan tindakan yang melibatkan membangun

kembali properti yang hancur, kembali kerja, dan perbaikan infrastruktur penting.

Uraian diatas ini yang sudah kami diskusikan agar tidak terjadi masalah-masalah

yang ada di lingkungan sekitar.

Berdasarkan materi yang sudah kami bahas dipembahasan, kami menyimpulkan

bahwa sebagai mahasiswa yang berpendidikan patut menjaga lingkungan dengan

berbagai solusi yang kami ambil agar tidak timbul masalah dilingkungan sekitar.

VI. Daftar Pustaka

1. http://sipd.bangda.kemendagri.go.id/

19

Page 20: Makalah Mpkt B-cl2

2. http://news.okezone.com/read/2014/10/14/340/1052137/buang-sampah-

sembarangan-di-bandung-siap-siap-didenda

3. Pertambangan, Direktorat Sumber Daya Mineral Dan. "Mengatasi tumpang tindih

antara lahan pertambangan dan kehutanan." (2008).

4. www.ptfi.co.id

5. http://sipd.bangda.kemendagri.go.id/

6. http://www.nios.ac.in/media/documents/SecSocSciCour/English/Lesson-26.pdf

7. http://www.menlh.go.id

8. http://www.mongabay.go.id

20