makalah mpkt b home group 2
DESCRIPTION
MPKT-B Universitas IndonesiaTRANSCRIPT
Makalah MPKT B
Tanggung Jawab Manusia sebagai Manajer Alam
Oleh Home Group 2:
Amanda Noviarni (1206250720)
Astrella Decembrica (1206268693)
Cika Pradipta (1206254630)
Johannes Kristian (1206254353)
Muhammad Rizky Faisal (1206210036)
Nurul Ainna Auliawati (1206252581)
Zuhaira Dzaatul Himmah (1206253514)
Universitas Indonesia
Depok
2013
0
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tim penulis ucapkan kepada Tuhan YME karena hanya berkat rahmat-
Nya , tim penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
MPKT-B.
Sebagai makhluk penghuni bumi yang memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
makhluk lainnya, manusia diberi beban tanggung jawab untuk mengelola alam ini guna
memenuhi segala kebutuhan sehari-harinya. Tugas ini membuat manusia disebut sebagai
manajer alam. Namun dalam mengemban tugasnya manusia diberi banyak tantangan, sebagian
besar berasal dari rasa egois yang ada di diri manusia. Maka dari itu, generasi yang berada di
bumi sekarang harus bisa lebih bijak dalam memanfaatkan alam ini.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang tim penulis hadapi. Namun
tim penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan dari orang-orang di sekitar, sehingga kendala-kendala yangdihadapi
dapat teratasi.
Makalah inidisajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Tim penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing diharapkan kritik dan sarannya
demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Depok, 21 Maret 2013
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Abstrak 4
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 4
1.2 Tujuan 41.3 Rumusan Masalah 5
2. ISI
2.1 Bioteknologi Pangan
2.1.1 Latar Belakang Bioteknologi Pangan 7
2.1.2 Pengertian Bioteknologi Pangan 7
2.1.3 Manfaat Bioteknologi Pangan 8
2.1.4 Kesimpulan 9
2.2 Material Baru dan Terbarukan
2.2.1 Klasifikasi Material 10
2.2.2 Hubungan Dengan Ketahanan Pangan Indonesia 12
2.3 Populasi
2.3.1 Pertambahan Populasi di Dunia 14
2.3.2 Populasi Penduduk di Indonesia 14
2.3.3 Program Pemerintah Untuk Mengurangin Pertambahan Penduduk 15
2.4 Konsep Lingkungan Sehat
2
2.4.1 Makanan Baik dan Sehat 17
2.4.2 Lingkungan Sehat 18
2.5 Kesehatan Lingkungan, Polusi dan Toksikologi & Pengelolaan Sampah
2.5.1 Kesehatan Lingkungan 19
2.5.2 Polusi 20
2.5.3 Toksikologi 21
2.6 Bencana Alam dan Mitigasi Bencana Alam
2.6.1 Pengaruh Bencana Alam 22
2.6.2 Solusi Penanganan Bencana Alam 22
2.6.3 Tugas Badan Mitigasi dan Masyarakat 23
2.7 Teknologi Ramah Lingkungan
2.7.1 Latar Belakang 24
2.7.2 Polimer 24
2.7.3 Ancaman Polimer Sintetik 25
2.7.4 Penggunaan Polimer Sintetik Yang Baik dan Benar 26
2.7.5 Kesimpulan 27
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan 28
3.2 Daftar Pusaka 29
3
Abstrak
Makalah ini membahas tugas manusia sebagai manajer alam. Sebagai manusia yang berakhlak
paling tinggi dan paling mulia, manusia diberikan tugas untuk mengelola sumber daya alam yang
telah ada guna memenuhi segala kebutuhannya sehari-hari. Manusia diharapkan untuk bisa
menjaga keseimbangan alam yang telah ada. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman,
tantangan yang dialami manusia semakin banyak, terutama datang dari semakin tingginya rasa
egois yang ada di diri manusia. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya agar kita bisa menikmati
dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada tanpa harus merusaknya dan menyebabkan
ketidakdapatannya generasi yang akan datang untuk ikut menikmatinya.
Kata kunci: sumber daya alam, manusia, teknologi, pemanfaatan, pangan
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk di muka bumi yang memiliki akhlak yang paling tinggi dan paling mulia,
manusia diberikan tugas untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada
dengan baik. Untuk itu manusia disebut sebagai manajer alam. Namun, seiring dengan
berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi yang ada, semakin banyak tantangan
yang dihadapi oleh manusia. Sebagian besar tantangan yang ada ialah berasal dari diri manusia
sendiri. Manusia memiliki rasa egois yang tinggi, sehingga tak jarang mereka memanfaatkan
sumber daya alam dengan semena-mena tanpa memikirkan akibat negatif yang akan didapatkan.
Manusia cenderung berpikir parsial dan memikirkan keuntungan ekonomi yang akan didapatkan
dalam jangka pendek. Akibat dari sifat serakah dan rasa egois tersebut, sekarang manusia
menghadapi banyak masalah yang terjadi. Jumlah populasi manusia semakin hari semakin
bertambah, namun perusakan terhadap alam serta pemanfaatan secara berlebihan terus terjadi.
Hal ini, menyebabkan terjadinya krisis pangan di Indonesia. Jumlah pangan yang ada di
Indonesia tidak dapat menjamin seluruh warga negara Indonesia, ironisnya jumlah lahan
pertanian yang ada juga semakin berkurang. Sebagai generasi sekarang, kita harus turut andil
memikirkan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah krisis pangan yang ada di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
a. Seberapa besar pengaruh negatif yang diberikan manusia terhadap alam.
b. Bentuk-bentuk kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia.
c. Solusi dan langkah tepat apa yang harus dilakukan manusia untuk memperbaiki
kerusakan alam.
5
1.3 Tujuan
a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang fakta yang sedang terjadi khususnya
permasalahan krisis pangan di Indonesia.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan.
c. Mengajak masyarakat untuk membuka pikirannya menjadi luas dalam mengelola alam,
sehingga masyarakat tidak hanyak berpikir pendek dan memanfaatkan alam demi
keuntungan jangka pendek.
6
BAB II
ISI
2.1 Bioteknologi Pangan
2.1.1 Latar Belakang Bioteknologi Pangan
Semakin bertambahnya jumlah populasi yang ada di muka bumi ini, semakin bertambah pula
tingkat kebutuhan sehari-hari baik kualitas maupun kuantitasnya. Melihat kenyataan yang telah
terjadi sekarang, terjadinya krisis pangan dan rusaknya lingkungan alam membuat manusia lebih
dituntut untuk bisa mengelola lingkungan dengan lebih baik lagi, tanpa melakukan pengrusakan
ataupun pencemaran agar kelak nanti generasi yang akan datang dapat turut menikmati kekayaan
bumi kita yang melimpah ini.
2.1.2 Pengertian Bioteknologi Pangan
Untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut maka berkembanglah suatu teknologi baru yakni
‘Bioteknologi’. Bioteknologi berasal dari kata “bio” dan “teknologi” yang diartikan sebagai
penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk
menghasilkan produk yang berguna. Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai proses aplikasi
biologis dengan menggunakan sel sel mikroba (tanaman maupun hewan serta bagian-bagian
daripadanya) untung menghasilkan barang atau jasa. Bioteknologi dibagi menjadi 2 kelompok
utama, yakni rekayasa genetika dan kultur jaringan.
Bioteknologi pangan merupakan solusi bioteknologi dibidang pangan, sejak dari mempersiapkan
bahan sampai dengan pengolahannya menjadi produk siap olah maupun siap hidang. Dengan
7
batasan ini ada ruang lingkup kegiatan dapat diklaim juga sebagai bidang bioteknologi pertanian,
serta kultur sel tanaman dalam rangka menghasilkan bibit unggul tanaman.
2.1.3 Manfaat Bioteknologi Pangan
Teknik-teknik bioteknologi tanaman telah dimanfaatkan terutama untuk memberikan karakter
baru pada berbagai jenis tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat dibagi kedalam
beberapa tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, dan
nilai tambah tanaman-tanaman tertentu.
Selain itu, pemanfaatan bioteknologi tanaman seperti rekayasa genetika juga dapat memudahkan
petani dalam budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan
menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu. Sebagai
contoh adalah Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola dan jagung yang tahan terhadap
herbisida Roundup. Di dunia saat ini telah banyak dilepas berbagai tanaman transgenik. Sebagai
contoh, di Asia yaitu di China pada tahun 2006 saja, telah telah ada sekitar 30 spesies tanaman
transgenik, antara lain padi, jagung, kapas, rapeseed, kentang, kedelai, poplar, tomat (delay
ripening dan ketahanan virus), petunia (warna bunga), paprika (virus resistance), kapas
(ketahanan hama) yang telah dilepas untuk produksi.
Kemajuan dan penerapan bioteknologi tanaman tidak terlepas dari tanaman pangan. Untuk
memenuhi kebutuhan pangan dunia termasuk kebutuhan nutrisi, kemajuan bioteknologi telah
mewarnai trend produksi pangan dunia. Padi saat ini masih merupakan tanaman pangan utama
dunia. Dengan demikian prioritas utama untuk teknik biologi molekuler dan transgenik saat ini
masih diutamakan pada padi. Selain karena merupakan tanaman pangan utama, padi memiliki
genom dengan ukuran sehingga dapat digunakan sebagai tanaman model utama.
8
2.1.4 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa teknologi bioteknologi pangan dapat digunakan
sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah ketahanan pangan di Indonesia dan hal
tersebut merupakan hal yang baik dan berguna untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup di muka bumi. Kesadaran yang perlu ditingkatkan bagi seluruh makhluk bumi adalah
bagaimana menciptakan bumi yang lebih baik dan lebih lestari ke depannya tanpa meninggalkan
aspek kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, dalam proses peningkatan
ketahanan pangan dengan bioteknologi pangan, harus juga diperhatikan aspek kelestarian SDA
dan SDM tersebut. Jangan sampai bioteknologi pangan justru membuat degradasi kualitas
kesehatan masyarakat bumi.
9
2.2 Material Baru dan Terbarukan
2.2.1 Klasifikasi Material
Logam
Salah satu contoh dari materi adalah logam. Logam telah digunakan sejak tahun 3000
SM. Material logam memiliki konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Ada beragam
jenis material logam yang ada saat ini, material logam menempati mulai dari golongan
IA, IIA dan B (golongan transisi). Logam-logam tersebut diklasifikasikan ke dalam
istilah ferrous dan non-ferrous. Logam ferrous adalah yang yang berbasis pada Besi (Fe)
sebagai komponen penyusun utama sedangkan non-ferrous adalah selain Fe yang menjadi
penyusun utamanya. Beberapa non ferrous kemudian digolongkan lagi kedalam base
metal masing-masing seperti Alumunium (Al), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Seng (Zn),
Nikel (Ni), Timah (Sn). Ada juga Magnesium (Mg) dan Titanium (Ti). Dapat dijumpai
berbagai pengaplikasian logam dalam kehidupan sehari-hari, misalnya peralatan makan
dan pesawat terbang yang terbuat dari bahan alumunium, Alat music dan bel dari
tembaga, baterai dan kabel dari timbale dan massih banyak lainnya.
Keramik
Dalam membuat keramik ada berbagai cara, dari yang tradisional dengan menggunakan
tanah liat, maupun teknologi modern seperti yang akan dijelaskan dibawah ini:
Glass forming : Teknik ini dipergunakan di dalam pembuatan benda-benda dari glass.
Bahan dasar di dalam glass forming adalah silica (SiO2) dengan penambahan additives
berupa air kaca (soda glass) sebanyak 30%, untuk gelas temperature tinggi seperty Pyrex
ditambahkan air kaca sebanyak 20%. Additives diperlukan untuk menaikkan viskositas
gelas. Tak berbeda dengan logam, komponen dari gelas juga dibentuk dengan proses
deformasi.
Particulate forming : Pembuatan komponen dari keramik umumnya dengan metode ini
yang mana melibatkan proses pressing menggunakan cetakan kemudian dilanjutkan
10
dengan proses sintering pada temperatur tinggi sehingga terjadi perlekatan antar partikel,
tujuan sintering adalah menurunkan tingkat porositas pada bakalan yang telah dicetak.
Proses ini lebih terkenal untuk pembuatan engineering ceramics (material keramik untuk
aplikasi-aplikasi khusus di bidang rekayasa). Serbuk keramik terlebih dahulu dicampur
dengan binder (pengikat) sebelum di-pressing.
Cementation : Pada proses ini terjadi pengerasan pasta yang dibuat dari campuran antara
material semen dengan air (contoh; concrete). Umumnya digunakan untuk membangun
struktur dengan dimensi yang besar dan bentuk yang kompleks seperti apartemen, jalan
laying, dll. Proses pengerasan semen terjadi karena terjadi peristiwa hidrasi dari semen
(reaksi kimia kompleks yang melibatkan air dan partikel semen). Sampai saat ini,
material semen Portland yang paling banyak dipergunakan pada proses cementation.
Semen Portland dibuat dari campuran antara clay dan mineral gamping yang kemudian
dikalsinasi pada 1400°C. Setelah proses kalsinasi kemudian dilakukan grinding hingga
menjadi serbuk halus yang kita kenal sebagai semen untuk bangunan.
Polimer
Polimer adalah salah satu isolator dan juga mudah dibentuk. Polimer adalah molekul
besar yang tersusun atas unit terkecil yang berulang dan teratur. Unit terkecil tersebut
dinamakan monomer. Polimer dibagi menjadi 2 kelompok sebagai berikut:
1. Polimer Alam
Polimer alam adalah molekul besar yang terjadi secara alami dan terdapat di alam
2. Polimer Sintetis
molekul besar yang monomernya merupakan turunan rantai karbon dari minyak bumi
meskipun ada juga yang bukan berupa rantai karbon
Komposit
Material komposit tersusun atas dua atau lebih material dan menghasilkan material baru
yang memiliki sifat-sifat unggul dari gabungannya. Komposit terbentuk oleh matriks
11
gabungan dan penguat. Berdasarkan matriks gabungannya, komposit dibagi menjadi 4:
matriks metal; matriks keramik; matriks polimer; dan matriks carbon dan grafit.
Komposit memiliki banyak keunggulan dari sifat campurannya, seperti lebih kuat, tidak
mudah berkarat, lebih ringan, tahan lama, tahan temperatur tinggi (kecuali komposit
polimer), dan dapat menghantarkan listrik dengan baik. Karena keunggulan-keunggulan
inilah, komposit digunakan sering digunakan untuk komponen-komponen mesin maupun
listrik. Teknik fabrikasi untuk setiap komposit berbeda-beda tergantung sifat dari
material-material pendukungnya.
Material Mutakhir
Material mutakhir adalah jenis-jenis material yang dirancang khusus untuk aplikasi-aplikasi
teknologi tinggi. Material terbarukan berasal dari sumber yang dapat terus beregenerasi,
contohnya berasal dari tumbuhan, binatang atau ekosistem dan produksinya dapat dilakukan
berulang kali. Kemudian menjadi bahan material mutakhir yang berupa : logam, keramik,
polimer, komposit dan sintesis setelah melalui proses fabrikasi dan manufaktur menggunakan
teknologi khusus.Material mutakhir di aplikasikan pada teknologi canggih di berbagai
bidang, antara lain : Kesehatan, Elektronik, Space-craft, Energetik, dan Disain Struktur
lainnya. Dari logam, didapatkan material mutakhir antara lain : Shape Memory Alloy,
Amorphous Metal, Metalic Biomaterial. Dari polymer menghasilkan material Biodegradable
material, dan biomaterial. Dari keramik dihasilkan material mutakhir : Mesoporous materials,
Solar cell, Geopolymers, Biomaterials.
2.2.2 Hubungan Dengan Ketahanan Pangan Indonesia
Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia adalah Negara agraris, dimana sebagian besar
rakyat bekerja sebagai petani. Namun, mengapa Indonesia bukan merupakan sebuah
Negara maju? Mengapa rakyat Indonesia masih banyak yang kelaparan? Mengapa
banyak petani yang masih hidup tidak layak?
12
Berbagai artikel di media menjelaskan bahwa bencana alam merupakan factor utama
yang menyebabkan kegagalan panen adalah bencana, seperti tanah longsor, banjir dan
lainnya. Tapi kita tidak bias menyalahkan bencana. Yang kedua adalah sikap egois warga
Indonesia yang serakah. Dan juga overpopulasi yang ditimpa oleh Indonesia. Untuk
menyelesaikan hal ini, ada banyak hal yang bias dilakukan misalnya membuat terasering-
terasering di sawah-sawah sehingga terhindar dari tanah longsor dan erosi, sehingga
kegagalan panen dapat diredam. Kedua dengan memberikan fertilizer yang terbuat dari
material-material kimia, sehingga dapat menyuburkan tanah dan memproduksi hasil yang
lebih baik dan banyak. Dengan menggunakan fertilizer ada kemungkinan hasil-hasil
panen akan berkualitas tinggi dan juga memilik kuantitas yang lebih banyak. Terlebih
lagi jika menggunakan fertilizer alami, maka hasilnya pun akan jauh lebih sehat.
Cara-cara diatas merupakan sedikit dari banyak hal yang bias kita lakukan untuk
membuat kondisi pangan di Indonesia menjadi lebih baik. Beberapa cara ini hendaknya
dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan tenaga-tenaga ahli agar maksud dan
tujuan untuk meningkatkan kualitas pangan dan menyejahterakan rakyat juga bias
terlaksana.
13
2.3 Populasi
2.3.1 Pertambahan Populasi di Dunia
Populasi Dunia adalah total penduduk yang hidup di dunia pada waktu tertentu. Sekitar 200
tahun yang lalu, seorang pakar populasi dari Inggris bernama Malthus membuat sebuah
ramalan bahwa “Daya” pertumbuhan populasi akan lebih besar daripada sumber daya alam
yang mampu diproduksi bumi.
Saat ini populasi umat manusia di dunia sudah mencapai 7.073 milyar orang. Sebuah jumlah
yang sangat besar dan akan terus bertambah. Semakin besar jumlah penduduk, semakin
banyak kekhawatiran yang muncul.Saat ini dengan jumlah penduduk sebesar ini, bumi sudah
mulai kelihatan dalam keadaan tidak baik, terjadi pemanasan global, eksploitasi, kerusakan
alam dan lain sebagainya. Dikhawatirkan jika pertambahan populasi manusia tiap tahunnya
tetap tinggi, sumber daya alam yang dimiliki bumi tidak akan cukup untuk memuaskan hasrat
manusia.
Meskipun jumlah pertumbuhan penduduk di Negara maju sudah menurun, jumlah
pertumbuhan penduduk di Negara berkembang terus meningkat, termasuk di Indonesia.
2.3.2 Populasi Penduduk di Indonesia
Saat ini Indonesia masih termasuk negara berkembang dengan jumlah pertambahan
penduduk yang cukup tinggi tiap tahunnya.Berdasarkan sensus yang diadakan pada tahun
2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 milyar orang. Berlawanan dengan tingginya
pertumbuhan pnduduk di Indonesia, usia harapan hidup masyarakatnya termasuk rendah
dibandingkan dengan negara-negara lain.
Dalam Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI) yang dirilis pada
November 2011 oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nation
Development Program/UNDP, Indonesia berada di posisi 124 dari 182 negara. Usia harapan
hidup di Indonesia dalam jangka waktu 2005 sampai 2010 rata rata 67,7 tahun, padahal target
yang ingin dicapai adalah 72 tahun. Hal ini menunjukkan kesejahteraan penduduk di
Indonesia masih kurang dibanding dengan negara-negara lain.
14
Perubahan harapan hidup terjadi akibat epidemiological disease transition, tingkat kematian
berbeda-beda dalam gender, ras, dan wilayah, peningkatan kesehatan masyarakat, nutrisi, dan
obat-obatan, serta AIDS. Meskipun program peningkatan pelayanan kesehatan dan
pendidikan dilaksanakan, namun hasilnya masih belum signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan usia harapan hidup dari tahun 2006 sampai 2008 yang hanya mengalami
peningkatan sebesar 0,6 tahun yaitu dari 70,1 tahun menjadi 70,7 tahun. Jumlah penduduk
yang banyak tanpa diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang baik menimbulkan
kemiskinan.
Persediaan Sumber daya Alam semakin menipis sementara jumlah manusia terus bertambah,
hal ini menimbulkan permintaan yang semakin meningkat dengan penawaran yang tetap
sehingga muncul kenaikan harga. Kenaikan harga membuat kehidupan masyarakat menjadi
semakin sulit, akhirnya tindak kriminalitas pun bertambah yang menyebabkan kesejahteraan
penduduk terancam.
Tidak hanya itu, ketersediaan sumber pangan yang sangat vital pun mulai dirasa tidak cukup
dengan jumlah penduduk yang terus bertambah.Harga barang pangan naik, dan masyarakat
semakin kesulitan dalam mendapatkan bahan pangan, terutama bagi yang tidak
mampu.Dimulai dengan harga beras yang naik, harga kedelai, bahkan akhir-akhir ini harga
bumbu seperti bawang dan cabai pun meningkat drastis sehingga menyulitkan masyarakat
untuk mendapatkan bahan pangan.
2.3.3 Program Pemerintah untuk Mengurangi Pertambahan Penduduk
Masalah pertambahan penduduk yang berimbas pada berbagai bidang, terutama ketersediaan
sumber daya alam, bahan pangan dan kelestarian alam, harus diatasi.Pemerintah Indonesia
mencanangkan berbagai program untuk mengurangi pertambahan penduduk ini, salah
satunya adalah KB atau Keluarga Berencana yang bersemboyan “2 anak cukup”.Program KB
mencakup penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya anak yang tidak
diinginkan.
Selain program KB, sosialisasi untuk menunda usia pernikahan juga bisa menjadi salah satu
cara untuk mengurangi pertumbuhan penduduk. Sosialisasi mengenai kesiapan dalam
melakukan pernikahan yang berkaitan dengan mampu tidaknya seseorang bertanggung jawab
15
dengan pernikahan dan membiayai anak-anaknya nanti juga perlu diadakan.Hal ini agar
masyarakat tidak asal menikah saja namun juga memikirkan tanggung jawab yang perlu
dihadapi setelah menikah sehingga tidak terburu-buru dalam menjalani pernikahan.
Selain itu pendidikan juga digencarkan, karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
sudut pandang dan pertimbangan orang tersebut juga akan berubah sehingga dapat
memutuskan dengan lebih bijak soal pernikahan dan memiliki anak. Dengan menurunnya
tingkat pertumbuhan penduduk, peningkatan kesejahteraan akan lebih mudah dilakukan
karena tanggung jawab penduduk yang perlu diemban oleh pemerintah berkurang.
Untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nantinya akan berimbas pada
meningkatnya usia harapan hidup rakyat Indonesia, pemerintah juga dapat mendirikan
lapangan pekerjaan baru. Lapangan pekerjaan baru ini akan menaikkan taraf ekonomi
masyarakat dan mengurangi tindak kriminal yang dilakukan akibat tidak adanya pekerjaan.
Sedangkan masalah kelangkaan bahan pangan, metode intensifikasi dan ekstensifikasi
pertanian dapat dilakukan, sebisa mungkin pemerintah harus memudahkan para petani
sehingga pekerjaan menanam padi tidak ditinggalkan.Kemudahan bagi para petani dapat
diberikan dalam hal subsidi dalam pembelian benih dan pupuk serta premi dalam penjualan
padi.Dengan memperbaiki pertanian dalam negeri, pemerintah tidak perlu lagi mengimpor
beras dari luar. Dengan cara ini, selain mengatasi kekurangan bahan pangan, pemerintah juga
dapat sekaligus meningkatkan kesejahteraan penduduk, terutama petani.
Meski begitu, kelangkaan bahan pangan juga dapat diatasi dengan menggunakan alternative
bahan pangan yang lain. Sebagai negara yang subur dengan berbagai varietas bahan pangan,
penduduk Indonesia dapat beralih ke singkong, sagu, maupun kentang sebagai bahan pangan
pokok.
16
2.4 Konsep Lingkungan Sehat
2.4.1 Makanan Baik dan Sehat
Modernisasi ternyata tidak selalu menguntungkan bagi kesehatan. Kemudahan teknologi bisa
menyebabkan manusia malas bergerak, sehingga mudah terjadi penumpukan lemak yang
berdampak kepada berbagai penyakit. Meningkatnya daya beli memudahkan akses terhadap
berbagai menu makanan mewah yang justru tinggi lemak, protein, gula, dan garam yang
menimbulkan berbagai penyakit degeneratif. Tubuh kita merupakan refleksi nyata dari apa
yang kita makan. Dengan makanan sehat, dihasilkan tubuh yang sehat pula.
Bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari dikelompokkan menjadi 9 kelompok besar. Jenis
pangan pada masing-masing kelompok dapat berbeda pada setiap daerah/kota sesuai sumber
daya pangan yang tersedia. Secara Nasional bahan pangan dikelompokkan sebagai berikut:
a. Padi-padian : beras, jagung, sorghum, dan terigu
b. Umbi-umbian : ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas dan sagu
c. Pangan hewani : ikan, daging, susu, dan telur
d. Minyak dan lemak: minyak kelapa, minyak sawit
e. Buah/biji berminyak: kelapa daging
f. Kacang-kacangan : kedelai, kacang tanah, kacang
g. Gula : gula pasir, gula merah
h. Sayur dan buah : semua jenis buah dan sayuran yang segar
i. Lain-lain : teh, kopi, coklat, sirup, dll.
Setiap daerah mempunyai gambaran pola konsumsi dengan menu yang spesifik dan
sudah membudaya dalam tatanan menu sehari-hari. Akan tetapi menu yang tersedia
biasanya kurang memenuhi norma kecukupan gizi, sehingga perlu ditingkatkan
kualitasnya dengan tidak mengubah karakteristiknya, agar tetap dapat diterima
masyarakat setempat.
17
2.4.2 Lingkungan Sehat
Banyak penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia bisa dicegah dengan
pola hidup dan lingkungan yang sehat. Misalnya untuk penyakit paru-paru atau Ispa bisa
dicegah bila masyarakat yang ada di lingkungan sekitar kita tidak merokok sembarangan.
Dengan pola hidup sehat tersebut, penyakit paru-paru bisa diturunkan hingga 90% dari
jumlah penderita yang ada saat ini.
Selain itu, pengelolaan lingkungan sehat di lingkungan sekitar kita dapat dilakukan dengan
cara:
Pemanfaatan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga
Kemampuan keluarga dan masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan
Pengelolaan KBD sebagai sumber bibit untuk peremajaan tanaman dan sumber
pendapatan
Upaya masyarakat menuju kesejahteraan keluarga, menciptakan lingkungan hijau, bersih
dan sehat
18
2.5 Kesehatan Lingkungan, Polusi dan Toksikologi & Pengelolaan Sampah
2.5.1 Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Sampah
Terbatasnya ruang di dunia ini menyebabkan tingginya harga tanah, karena hal itu pula
tidak adanya tempat yang cukup untuk menampung sampah-sampah perkotaan yang
sangat banyak. Sebenarnya banyak cara yang dapat manusia lakukan agar sampah-
sampah tersebut tidak berserakan, seperti melakukan Reduce (pengurangan), Reuse
(penggunaan kembali) dan Recycle (daur ulang).
Terdapat juga cara pengelohan sampah secara padat yaitu pembakaran dan pembuangan
dengan pengomposan, tetapi cara pembakaran dapat menyebabkan polusi udara. Selain
masyarakat yang dapat melakukan cara-cara pengolahan, pemerintah juga dapat
melakukannya dengan cara menegakkan hukum dan melakukan pengetatan hukum.
Pemerintah juga dapat melakukan subsidi dan pemberian sanksi terhadap orang-orang
yang membuang sampah sembarangan.
Pembuangan sampah secara tidak teratur dapat mempengaruhi lingkungan ini, seperti
munculnya hama, polus juga gangguan-gangguan kesehatan pada manusia. Karena bahan
pangan warga yang kurang mencukupi, kurang sehat, warga menjadi mudah terkena
penyakit akibat pembuangan sampah yang tidak teratur tersebut.
Pengelolaan Limbah
Limbah mengandung bahan-bahan kimia yang telah terkontaminasi. Bahan-bahan
tersebut juga telah mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan manusia. Banyak yang
membuang sampah-sampah elektronik atau sisa-sisanya yang tidak aman sehingga
setelah tercampur dengan limbah memunculkan senyawa-senyawa kimia yang berbahaya.
Lokasi pembuangan yang tidak diatur dalam hukum juga mempengaruhi air yang
terkontaminasi oleh limbah. Air yang terkontaminasi bukan hanya air dalam sungai atau
19
danau saja, tetapi juga pada air tanah dan ladang. Akibatnya banyak sekali perumahan-
perumahan warga yang sumber airnya tercemar. Berbagai macam penyakit juga tersebar
pada warga. Biasanya warga yang tinggal di daerah sungai yang penuh limbah tidak
mempunyai asupan makanan yang baik. Bahan pangan mereka tidak sehat, tidak
mengandung karbohidrat maupun kalsium seperti yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Krisis pangan di Indonesia memang sudah tersebar hal itu disebabkan karena warga
Negara Indonesia yang serakah mengambil banyak sumber daya alam tanpa memikirkan
akibatnya.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh warga atas pencemaran limbah ini seperti dengan
mengganti bahan-bahan zat kimia dengan yang tidak beracun juga memperbaiki teknik
desain pabrik.
2.5.2 Polusi
Polusi berkaitan dengan perubahan yang tidak dikehendaki pada lingkungan yang
disebabkan pengenalan materi berbahaya atau produksi kondisi berbahaya. Kontaminasi
menyatakan perubahan sesuatu menjadi tidak layak untuk penggunaan tertentu oleh
karena terkena materi yang tidak diharapkan.
Polusi terdapat dua jenis yaitu polusi thermal dan polusi bising. Yang dimaksud dengan
polusi thermal adalah polusi yang terjadi apabila panas yang dilepaskan ke dalam air &
udara berakibat buruk atau tidak baik. Contoh dari polusi thermal adalah polusi akibat
ledakan vulkanik atau masalah kronis pada pabrik listrik. Sedangkan polusi bising adalah
polusi bunyi yang kenyaringan gelombangnya kurang dihendaki.
Efek dari polusi sangat mempengaruhi kesehatan manusia dan hampir setiap bagian
tubuh manusia terpengaruh.
Solusi dari polusi ini sebenarnya cukup banyak seperti penyediaan menara pendingin dan
memperbanyak tempat penampungan air. Hal itu sungguh sangat berpengaruh karena
suhu polusi yang hangat dapat dinegatifkan melalui suhu pendingin.
20
2.5.3 Toksikologi
Toksin merupakan substansi yang beracun (toksik) bagi manusia & makhluk hidup lain.
Sedangkan ilmu yang mempelajari zat kimia yang beracun dan dapat menjadi toksik
disebut toksikologi. Suatu toksin yang meningkatkan risiko terkena keganasan (kanker)
adalah karsinogen.
Kita tahu bahwa toksin berbahaya untuk organisme hidup. Maka dari itu sebagai makhluk
hidup yang mempunyai akal kita perlu mempunyai suatu solusi untuk menyelesaikan
masalah ini. Selain dengan belajar ilmu bagaimana toksin dapat berpengaruh terhadap
kesehatan makhluk hidup tetapi kita juga harus menghindarinya dengan cara makan
makanan dengan asupan tinggi yang baik agar tubuh kita mempunyai antibodi atas
berbagai senyawa kimia yang tidak baik. Tetapi tidak banyak pula yang tidak melakukan
hal tersebut, di Indonesia khususnya di Jakarta yang udaranya banyak tercemar oleh
padatnya lalu lintas ditambah masih banyak orang-orang yang asupan pangannya kurang
baik. Pemerintah harus membagi rata pangan di masyarakat dan manusia juga harus terus
menjaga sumber daya alam pangannya tesebut.
21
2.6 Bencana Alam dan Mitigasi Bencana Alam
2.6.1 Pengaruh Bencana Alam Terhadap Ketahan Pangan Nasional
Bencana alam juga dapat berpengaruh buruk dalam ketahanan pangan nasional. Segala
bentuk bencana alam seperti ; banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain dapat
mengganggu stabilitas pangan nasional .Badan mitigasi nasional dalam hal ini Badan
Nasional Penanggulangan Bencana memiliki tugas untuk menangani segala bentuk bencana,
baik bencana alam maupun bencana sosial. Ketahanan pangan pun menjadi tanggung jawab
badan mitigasi tersebut karena ketahanan pangan bisa menjadi bencana sosial. Bencana alam
pun dapat menggangu ketahanan pangan seperti banjir yang membuat petani menjadi gagal
panen sehingga mengurangi pasokan dan stok bahan pangan untuk dalam negeri.
Seperti salah satu kasus bencana alam banjir yang terjadi di desa Kedung Melati, Jombang,
Jawa Timur. Banjir tersebut membuat lebih dari seratus hektar bibit padi yang baru dua hari
ditanam hanyut tersapu banjir. Salah satu contoh diatas dan berbagai gagal panen diseluruh
penjuru negeri yang merupakan penghasil pangan nasional membuat pemerintah harus
mengimpor beras dari Thailand akibat tidak mencukupinya stok bahan pangan. Pemerintah
pun mengeluarkan anggaran lebih banyak untuk pemulihan wilayah yang terkena banjir,
mengimpor beras, dan subsidi beras impor tersebut.
2.6.2 Solusi Penanganan Bencana Alam
Solusi yang tepat untuk penanganan banjir adalah dengan mengembalikan fungsi sungai
seperti semula, penataan kembali pemukiman di daerah aliran sungai, pembuatan kanal,
membuat daerah resapan air, irigasi yang baik serta yang paling sederhana adalah tidak
membuang sampah sembarangan di kali maupun sungai.
Selain banjir terdapat juga masalah seperti gempa bumi akibat letusan gunung merapi.
Indonesia yang wilayahnya dilalui oleh jajaran pegunungan berapi aktif mengakibatkan
22
seringnya terjadi gempa bumi. Disamping karena letusan gunung merapi, gagal panen di
wilayah lereng pegunungan disebabkan juga oleh tanah longsor karena pada tanah yang
miring tersebut tidak ada penahan yang kuat seperti pohon berkayu keras. Tetapi hal ini bisa
diatasi dengan cara membuat terasering-terasering pada daerah yang rawan longsor tersebut
tersebut.
2.6.3 Tugas Badan Mitigasi dan Masyarakat
Badan mitigasi dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana harus bijak dalam
membuat keputusan dan tindakan dalam menghadapi bencana-bencana tersebut karena
kebijakan ini melibatkan ketahanan negara dalam berbagai bidang. BNPB seharusnya lebih
cepat tanggap dan melakukan pemecahan masalah pada daerah penghasil pangan yang rawan
bencana. Badan mitigasi ini pun tidak bisa bekerja tanpa bantuan pemerintah dan masyarakat
itu sendiri. Kita juga sebagai bagian dari anggota masyarakat harusnya turut membantu
dalam menjaga lingkungan. Banyak dari kita hanya menyalahkan pemerintah saja tetapi kita
pun belum tentu bisa untuk bekerja seperti mereka. Hal yang harus dilakukan sebenarnya
harus dari diri sendiri terlebih dahulu baru ke lingkup yang lebih luas lagi. Hal tersebut bias
kita lakukan dari hal yang terkecil seperti tidak membuang sampah sembarangan seperti ke
sungai dan kali.
23
2.7 Teknologi Ramah Lingkungan : Penggunaan Bahan Polimer yang Baik dalam Kehidupan Sehari-hari
2.7.1 Latar Belakang
Tingkat polusi di Indonesia sudah semakin memprihatinkan dimana menduduki peringkat
tertinggi ketiga di dunia setelah Cina dan Meksiko, walaupun tidak ada satupun kota di
Indonesia yang masuk 10 besar kota dengan tingkat polusi tertinggi. Udara dikotori oleh
pabrik-pabrik dan kendaraan-kendaraan bermotor dengan asapnya. Air dan tanah yang
menyerapnya dicemari oleh pabrik-pabrik juga dengan limbahnya dan manusia-manusia
dengan kotorannya.
Salah satu yang dibahas dalam teknologi ramah lingkungan dalam penggunaan bahan
polimer. Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat
kehidupan kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang
mereka hasilkan. Bahkan plastik dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan zaman
modern yang ditandai dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Namun,
beberapa laporan ini menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh bahan-bahan
yang terbuat dari polimer sintetis.
2.7.2 Polimer
Polimer adalah molekul besar yang tersusun atas unit terkecil yang berulang dan teratur.
Unit terkecil tersebut dinamakan monomer. Material ini bersifat isolator, tahan korosi
namun tidak tahan temperature tinggi, mudah dibentuk, viskoelastis dan non-kristalin.
Polimer dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (1) polimer alam dan (2) polimer sintetis.
Polimer alam adalah molekul besar yang terjadi secara alami dan terdapat di alam, sebagai
contoh adalah shellac, amber, karet alam, protein, DNA, dan juga selulosa. Sedangkan
polimer sintetis banyak sekali jumlahnya. Pada umumnya polimer sintetis merupakan
molekul besar yang monomernya merupakan turunan rantai karbon dari minyak bumi
meskipun ada juga yang bukan berupa rantai karbon, sebagai contoh adalah karet sintetis,
24
Bakelite, neoprene, nylon, PVC, polystyrene, polyethylene, polypropylene, polyacrylonitrile,
PVB, silicone, dll
:
2.7.3 Ancaman Polimer Sintetik (Styrofoam)
Salah satu contoh polimer yang berbahaya adalah polimer sintetik ((Styrofoam).
Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan
suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas
kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut
adalah epoxidized soybean oil(ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil
poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan
makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang
digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000).Namun, penggunaan bahan
pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh,
penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena
dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di
Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan
gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan
pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan
kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Pengugunaan polimer sintetik
25
(Styrofoam) untuk wadah makanan sangatlah berbahaya. Styrofoam ini sesungguhnya
masih tergolong keluarga plastik. Plastik pada bahan styrofoam tersusun dari polimer,
yakni rantai panjang dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Bila
makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam
makanan dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengonsumsinya. Bahan-
bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak
dapat dibuang keluar, baik melalui urine maupun kotoran. Penumpukan bahan-bahan
kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker. Bahkan,
beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization, International Agency for
Research on Cancer, dan EPA (Enviromental Protection Agency) telah nyata-nyata
mengkategorikan styrofoam sebagai bahan karsinogen (bahan penyebab kanker).
2.7.4 Penggunaan Polimer sintetik (Styrofoam) yang Baik dan Benar.
Beberapa cara bagaimana menyiasati agar makanan Anda tetap baik dikonsumsi. a)
hindari penggunaan wadah styrofoam untuk makanan yang cair, basah, panas, berminyak,
berasa asam, atau mengandung alcohol. b) hindari memanaskan makanan secara langsung
di wadah styrofoam. c) setiba di rumah segera pindahkan makanan dari wadah styrofoam
ke wadah kaca atau logam.
2.7.5 Kesimpulan
Dalam penjelasan di atas bahwa semakin berkembangnya teknologi, sebaigian orang
masih monomer duakan bagaimana teknologi itu ramah lingkunagn atau tidak? Sebagai
contoh perkembangan teknologi dalam pembuatan polimer sintetik (Styrofoam) sangatlah
signifikan, dari mulai digunakan sebagai keperluan industri, alat rumah, keperluan
property sebagai penghias, kini digunakan sebagai pembungkus makanan. Sebagian
orang terlena dengan kepraktisan (instan) penggunaan polimer yang satu ini tanpa
memikirkan dampak lingkungan atau diri sendiri. Banyak yang sudah mengalami dampak
26
dari bahaya polimer sintetik salah satunya keracunan, iritasi pada kulit, kanker, sampai
sampai bisa menimbulkan cacat pada bayi yang dikandung sang ibu. tapi kita sebagai
manusia yang komsuris tidak memungkiri untuk tidak menggunakan bahan polimer ini.
Banyak cara digunakan untuk mensiasati agar bahan ini dapat digunakan secara baik dan
benar terhadap lingkungan maupun pada diri sendiri.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia sebagai manajer alam yang seharusnya mengatur, menjaga, dan membenahi alam ini
agar lebih baik justru melakukan hal-hal yang membuat alam ini menjadi rusak.. Seiring
berjalannya waktu manusia menjadi lebih serakah akan sumber daya alam sehingga sumber
pangan manusia menjadi berkurang dan menyebabkan adanya krisis pangan di Indonesia.
Teknologi yang berkembang, populasi yang bertambah merupakan hal-hal yang juga
berpengaruh terhadap krisis pangan di Indonesia.
Maka dari itu manusia harus mempunyai berbagai solusi untuk menangani permasalahan ini.
Bioteknologi pangan, menggunakan bahan ramah lingkungan, penanggulanan bencana dengan
baik dsb. Merupakan sedikit dari sekian banyak hal yang bisa dilakukan umat manusia untuk
menyelamatkan bumi ini. Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah. Perubahan, adalah hal
yang sangat diperlukan untuk dilakukan oleh manusia sekarang. Jika kita terus-menerus tidak
peduli dan tidak berpikir jangka panjang, tentu yang akan rugi adalah kita sendiri. Sekecil
apapun yang kita lakukan untuk melindungi bumi ini, akan bermanfaat besar dikemudian hari.
28
3.2 DAFTAR PUSTAKA
"U.S. Census Bureau – World POPClock Projection" .
http://www.census.gov/population/popclockworld.html diakses pada July 2012–July
2013.
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/66219/biotechnology diakses pada 21 Maret
2013
Tsai, Steven. 1980. An introduction to composite materials. Technomic Pub. Sinha, P. K. Composites materials and structure. Composite Centre of Excellence, AR &
DB, Department of Aerospace Engineering,I.I.T. Kharagpur
• http://www.southalabama.edu/engineering/mechanical/faculty/gou/Teaching/ME582/ME %20582%20F06%20-%20Chapter%201%20Introduction.pdf
• Salam G. Ir., 2009, Material Teknik Sebagai Bahan Disain Struktur, Jakarta : Massama PT
• Wultram I. Ervianto, 2012, Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau, Jogjakarta : Andi Offset
• Buku MPKT B
• http://scele.ui.ac.id/mod/resource/view.php?inpopup=true&id=257982
• http://scele.ui.ac.id/mod/resource/view.php?inpopup=true&id=257983
• http://bebas.vslm.org/v12/artikel/pangan/DEPTAN/materi-pendukung diakses pada 21
Maret 2013 20.48
• http://bkppp.bantulkab.go.id/berita/baca/2013/03/18/120754/sosialisasi-kegiatan-
pendampingan-dari-bptp-yogyakarta diakses pada 22 Maret 2013 15.15
• http://ketapang.deliserdangkab.go.id/2013/03/06/pangan-sehat-nan-ramah-
lingkungan.html diakses pada 22 Maret 2013 15.26
• http://video.sindonews.com/view/1505/banjir-buat-100-hektar-sawah-gagal-panen
• http://www.bnpb.go.id/website/asp/index.asp
• Charles A. Wentz, Safety, Health and Environmental Protection, McGraw Hill, 1998.
29