home group 5_paradigma keperawatan dan teori keperawatan hildegard e

24
PARADIGMA KEPERAWATAN DAN TEORI KEPERAWATAN HILDEGARD PEPLAU Disusun oleh : Anisa Fitri Lidia, 1406578123 Dwi Puspita Sari,1406544425 Eneng Handayani, 1406544500 Maria Yuliana,1406576856 Risma Ambarwati, Viona Maria, 1406544204 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Upload: eneng

Post on 25-Sep-2015

147 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Hildegard E.Peplau

TRANSCRIPT

PARADIGMA KEPERAWATAN DAN TEORI KEPERAWATAN HILDEGARD PEPLAU

Disusun oleh :Anisa Fitri Lidia, 1406578123Dwi Puspita Sari,1406544425Eneng Handayani, 1406544500Maria Yuliana,1406576856Risma Ambarwati,Viona Maria, 1406544204

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDONESIA

TAHUN 2015i

ABSTRAK

Makalah ini membahas tentang konsep paradigma secara umum dan teori keperawatan. Teori keperawatan yang dibahas dalam makalah ini adalah teori hubungan interpersonal. Teori hubungan interpersonal ini merupakan teori dari Hildegard E. Peplau yang menjadikan Peplau dikenal sebagai ibu keperawatan jiwa. Teori hubungan interpersonal peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Makalah ini juga akan membahas komponen dari teori peplau mulai dari definisi, konsep, asumsi, dan fenomena. Selain itu, aplikasi dari teori peplau dalam kehidupan sehari-hari.Kata kunci: hubungan interpersonal, keperawatan, paradigma, peplau, teori

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah MPKTB. Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Hildegard Peplau. Penulis berterima kasih kepada semua anggota kelompok Home Group 3 yang berpartisipasi aktif dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga berterima kasih pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu penulis sangat mengharapkan pembaca memberikan saran dan kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Depok, 28 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAKiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAHULUAN1A. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah1C. Tujuan2D. Manfaat2BAB II PARADIGMA KEPERAWATAN DAN TEORI KEPERAWATAN HILDEGARD3E. PEPLAU3A. Definisi Paradigma3B. Definisi Paradigma Keperawatan4C. Konsep Paradigma Keperawatan4D. Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau6E. Aplikasi Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau9BAB III PENUTUP11A. Kesimpulan11B. Saran11DAFTAR PUSTAKA12

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangIlmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan suatu bentuk layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebaga ibagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.Perawat memiliki banyak aspek yang ingin dicapai oleh klien yang selama proses interaksi antara klien dan perawat. Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang berbeda yang mecoba mendapatkan kebutuhan fisologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual klien (Potter & Perry, 2009). Ada beberapa model teoritis yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan memperkirakan respon klien dalam setiap ruang lingkup, salah satunya yaitu teori hubungan interpersonal Peplau. Definisi dan teori keperawatan peplau dapat oleh perawat dalam praktik keperawatan khususnya keperawatan jiwa (Potter & Perry, 2009).Seorang perawat akan menemukan berbagai tipe klien setiap waktunya. Teori-teori keperawatan yang telah dicetuskan oleh perawat-perawat hebat terdahulu akan membantu perawat dalam menghadapi klien. Makalah ini membahas tentang salah satu teori yang ada yaitu teori Hildegard E. Peplau yang diharapkan dapat membantu mahasiswa mengetahui lebih dalam mengenai teori Peplau dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.B. Rumusan MasalahBerdasarkan topik makalah ini Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau, masalah yang akan menjadi pembahasan terangkum dalam beberapa pertanyaan di bawah ini:1. Bagimana perbedaan antara paradigma dan paradigma keperawatan?2. Bagaimana komponen teori yang meliputi konsep, definisi, asumsi, dan fenomena?3. Seperti apakah teori keperawatan Hildegard E. Peplau?4. Komponen apa sajakah yang terkandung dalam teori Hildegard E. Peplau?5. Bagaimana aplikasi teori Hildegard E. Peplau pada saat ini antara perawat dan klien?C. TujuanAdapun tujuan dari pebulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui paradigma dan paradigma keperawatan.2. Mengetahui .hal-hal yang ada dalam komponen teori seperti konsep, definisi, asumsi, dan fenomena.3. Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai teori keperawatan Hildegard E. Peplau Peplau.4. Mengetahui komponen apa saja yang terkandung dalam teori Hildegard E. Peplau.5. Mengetahui aplikasi teori Hildegard E. Peplau pada saat ini diantara perawat dan klien .D. ManfaatKami berharap makalah kami dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari teori peplau dan mengetahui relevansi teori peplau dengan dunia keperawatan saat ini.

BAB IIPARADIGMA KEPERAWATAN DAN TEORI KEPERAWATAN HILDEGARD E. PEPLAU

A. Definisi Paradigma Secara etimologis kata paradigma berasal dari bahasa Yunani Kuno, para- dan deiknynai, yang berarti 'mempertunjukkan'. Bahasa Indonesia menyerap kata itu dari bahasa Inggris paradigm yang berarti 'contoh' atau 'pola' atau 'bentukan dari sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut', atau 'model dalam teori ilmu pengetahuan'. Kemudian, kata itu diserap ke dalam bahasa Indonesia melalui penyesuaian ejaan dan lafal menjadi paradigma. Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia (KBBI), paradigma adalah suatu kerangka pikir, model yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Pengertian lain dari paradigma juga terdapat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang mengartikan paradigma sebagai seperangkat unsur bahasa yang sebagian bersifat konstan (tetap) dan sebagian berubah-ubah. Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan filsafat ilmu pengetahuan. Tokoh yang mengembangkan istilah paradigma dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas Kuhn dalam bukuThe Structure of Scientific Revolution. Berdasarkan pandangan Thomas Kuhn, paradigma adalah suatu asumsi dasar dan asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga menjadi sumber hukum, metode, dan penerapan ilmu yang menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Kemudian definisi tersebut berkembang menjadi sumber nilai, kerangka berpikir, orientasi dasar, sumber asas, serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan, dan proses dalam suatu bidang tertentu.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahawa paradigma adalah kerangka berpikir, model, pola serta arah dan tujuan yang dikembangkan ke berbagai disiplin ilmu.

B. Definisi Paradigma KeperawatanSetiap disiplin ilmu pasti memiliki sebuah paradigma yang dijadikan sebagai orientasi dasar dalam mengembangkan ilmunya. Ilmu keperawatan juga memiliki paradigma yang disebut dengan paradigma keperawatan. Menurut Meleis 2006, dalam Potter dan Perry 2009, paradigma keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk mencapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan/atau pelaksanaan asuhan keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri atas 4 unsur, yaitu keperawatan,manusia, sehat-sakit dan lingkungan. Keempat unsur inilah yang membedakanparadigmakeperawatandenganteorilain.Teorikeperawatandi dasarkanpada keempat konsep tersebut, yakni konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan konsep keperawatan sebagai intinya. Paradigma keperawatan berfungsi untuk memikirkan, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. C. Konsep Paradigma KeperawatanKomponen dari peradigma keperawatan itu sendiri pada dasarnya ada empat seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi perkembangannya dalam teori sangan bergantung oleh sudut pandang masing-masing teoris. Dengan begitu pemaknaan masing-masing komponen paradigma tersebut bisa jadi berbeda sehingga penjelasan yang bisa diberikan secara umum adalah arti komponen secara lebih superfisial.Gambaran singkat mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut :1. Konsep ManusiaKomponen ini merupakan komponen utama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan.Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi : Sistem terbuka (manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar). Sistem adaptif (manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif). Sistem personal, interpersonal dan social adalah manusia memeiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda. Jadi dalam konteks paradigma keperawatan ini setiap manusia dalam hidupnya akan mengalami situasi dimana dia mampu memenuhi kebutuhannya, membutuhkan bantuan atau bahkan membutuhkan orang lain untuk melakukannya, dalam hal ini perawat.2. Konsep KeperawatanKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanana profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial, spiritual dan kultural secara komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.3. Konsep Sehat-SakitBerdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.4. Konsep LingkunganLingkungan dapat diartikan sebagai tempat, situasi maupun hal-hal yang berinteraksi dengan individu baik secara aktif maupun pasif. Bisa jadi baik lingkungan maupun individu akan sama-sama berpikir, menganalisa dan membuat kesimpulan selama interaksi sesuai dengan sifat lingkungan yang mungkin saja berupa lingkungan hidup baik individu lain maupun proses berfikir dalam diri seseorang yang ikut mempengaruhi lingkungan internal seseorang.D. Teori Keperawatan Hildegard E. Peplaua. Biografi Hildegard E. PeplauHildegard E. Peplau lahir pada 1 september 1909 di pennsylvania, Amerika serikat dari pasangan Gustav dan Ottylie Peplau. Hildegard Peplau merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Dr. Peplau merupakan salah satu perawat terkemuka dan berpengaruh di dunia. Sebagai seorang anak, beliau pernah menyaksikan wabah flu yang menewaskan banyak orang pada tahun 1918. Hildegard E. Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah perawat Pottstown, PA school. Beliau kemudian bekerja sebagai staffnurse di Pennsylvania dan New York city. Beliau mendapat gela bachelor degree jurusan psikologi interpersonal pada tahun 1943. Hildegard E. Peplau mendapat gelar master dan doctor di Universitas Columbia. Selain itu, beliau juga mendapat sertifikat psikoanalisis di Wiliam Alanson White Institute New York. Pada tahun 1950 ia memulai mengajar psikiatrik keperawatan. Hildegard E. Peplau juga bekerja di WHO, US Air Force, US General Surgeon.pada tahun 1952 Dr. Hildegard E. Peplau mengeluarkan teorinya yaitu Psychodynamic nursing. Melalui teori ini, Hildegard E. Peplau mendefinisikan keperawatan sebagai terapuetik yang mempunyai seni penyembuhan dalam membantu orang yang sakit atau orang yang membutuhkan perawatan kesehatan. Pengalaman pribadi ini sangat mempengaruhi pemahamannya tentang dampak dari penyakit dan kematian pada keluarga. Teori Hildegard E. Peplau disebut juga sebagai model hubungan interpersonal yang menjadikan Hildegard E.Peplau sebagai ibu keperawatan jiwa. Tujuan dari teori ini yaitu untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien untuk mencapai kematangan kepribadian.

b. Teori Keperawatan Hildegard E. PeplauPeplau mengembangkan teorinya berdasarkan empat konsep utama paradigma keperawatan, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan. Keempat konsep utama ini telah disesuaikan dengan teori yang ia buat. Teori yang dibuat Peplau (1952) mengemukakan tentang Psycho-dynamic nursing theory, menekankan pentingnya hubungan antar manusia melalui pemahaman perilaku, identifikasi masalah seseorang dan menerapkan prinsip-prinsip hubungan antara manusia pada masalah yang timbul. Teori Hildegard Peplau (1953) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. (Potter dan Perry, 2009).Teori Peplau adalah teori yang mengembangkan teori interpersonal Sullivan dimana teori tersebut menganggap bahwa perawat sebagai interpersonal dengan proses terapis (pengobatan). Proses interpersonal merupakan hubungan humanistik antara individu yang sakit, atau memerlukan layanan kesehatan, dan perawat yang mengenali dan merespons kebutuhan klien. (Asmadi, 2005)1. ManusiaMenurut Hildegard E.Peplau dalam konsep utama paradigma keperawatan, manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil karena beragam penyebab dan berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk interpersonal.1. KeperawatanPeplau mendefinisikan keperawatan sebagai suatu proses yang signifikan, terapeutik, interpersonal dan suatu instrumen edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan bertujuan meningkatkan diri ke arah peralihan kepribadian (Paula J. Christensen, 1995). Peplau berkeyakinan bahwa ada banyak peran yang dapat dilakukan perawat dimana peran tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan klien dan mendorong kepribadian klien dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif, personal dan kehidupan komunitas.Model Peplau yang menggambarkan keperawatan sebagai suatu hubungan terapeutik sangat berguna untuk mengkaji dan menganalisis hubungan perawat-klien. Hal tersebut membuat Peplau yakin bahwa proses interpersonal tersebut dapat meningkatkan klien ke arah peralihan kepribadian dan kehidupan personal klien.Peplau mengembangkan konsep hubungan terapeutik perawat-pasien yang meliputi empat fase yaitu orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi. 1. Fase orientasi merupakan fase menentukan atau menemukan masalah1. Fase identifikasi adalah fase yang mengawali fase kerja karena dimulai ketika klien mulai merasa lebih kuat dengan mengungkapkan perasaannya kepada perawat. Fase identifikasi merupakan fase penentu bantuan apa yang diperlukan oleh klien. (Asmadi, 2005).1. Fase eksplorasi, perawat memberikan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan klien1. Fase resolusi mengacu pada fase final atau terminasi merupakan fase dimana perawat dan klien berkolaborasi untuk memecahkan masalah sehingga hubungan terapeutik diantara mereka dapat berakhir.1. KesehatanKesehatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah simbol yang menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi atau komunitas (Asmadi, 2008).Kesehatan sebagai simbol yang menyatakan perkembangan kepribadian klien dalam proses pencapaian kedewasaan. Perawat juga berperan besar dalam memberdayakan dan memandirikan klien. Kesehatan merupakan simbol dari pendewasaan klien menjadi lebih mandiri, produktif dan kreatif dalam kehidupannya.1. LingkunganLingkungan merupakan kekuatan yang berada di luar organisme dan berada dalam konteks kultural (Asmadi, 2008). Lingkungan menurut Peplau adalah kebudayaan dan adat istiadat klien saat harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit. Peplau tidak hanya berfokus pada kesembuhan klien, namun lebih mengutamakan pada kondisi psikologis dalam diri klien.Teori keperawatan akan membantu seorang perawat untuk melihat situasi klien, sebuah cara untuk mengolah data, menganalisis dan menginterpretasi sehingga perawat tersebut dapat membuat intervensi keperawatan (Potter dan Perry, 2009). Peplau (1952) mengemukakan tentang Psycho-dynamic nursing theory, berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Oleh karena itu, dalam teori ini seorang perawat harus mampu membuat pasien belajar ketika ia menerima penaganan perawatan, membantu perkembangan pasien ke arah kedewasaan, serta menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode yang membimbing proses ke resolusi dari masalah interpersonal.E. Aplikasi Teori Keperawatan Hildegard E. PeplauTeori keperawatan Hildegard E. Peplau ini sangat penting bagi hubungan perawat dan klien Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau. Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Oleh karena itu, teori keperawatan Peplau ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi perawat dalam menangani klien yang sedang bermasalah kondisi psikologisnya melalui hubungan interpersonal dengan komunikasi terapeutik.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yangterangkum dalam point-point dibawah ini:1. Paradigma adalah suatu asumsi dasar dan asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga menjadi sumber hukum, metode, dan penerapan ilmu yang menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri (Thomas Khun).2. Paradigma keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk mencapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan/atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Potter and Perry, 2009). 3. Paradigma Keperawatan memiliki 4 konsep utama diantaranya konsep manusia, konsep lingkungan, konsep sehat-sakit, dan konsep keperawatan.4. Teori yang dikembangkan Hildegard E. Peplau adalah keperawatan jiwa yang menyangkut hubungan interpersonal antara perawat dan klien.5. Ada 4 fase dalam teori keperawatan Hildegard E. Peplau diantarantya orientasi, identifikasi, eksplorasi, dan resolusi.B. SaranSebagai calon perawat professional kita harus memahami paradigma profesi kita yaitu paradigma keperawatan. Kita juga diharapkan mampu menerapkan teori-teori yang telah ada dalam asuhan keperawatan. Salah satu teori itu adalah teori Hildegard E. Peplau yang dapat kita aplikasikan dalam menanggani kondisi psikologis pasien dengan melakukan hubungan interpersonal.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.Christensen, P.J., Kenney, J.W. 1995. Nursing Process: Application of Conceptual Models, 4th Ed. (Eds) (Egi Komara Yudha). Jakarta: EGC.Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1997. http://kbbi.web.id/. Diakses pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 19.42 WIB.Peplau, H. 1952. Interpersonal Relations in Nursing. New York, NY: G.P. Putnams Sons.Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental of Nursing. (Eds) (Dripa Sjabana). Jakarta: Salemba Medika.