laporan group project

29
LAPORAN GROUP PROJECT RESEARCH PENYEBARAN KATAK POHON BERGARIS (Polypedates Leucomystax Gravenhorst, 1829) DI KAWASAN KAMPUS IPB DRAMAGA Oleh: Bayu Gagat Prasasti (E34090067) Kenny Aprilliani (E34090127) Reni Anggraeni (E34090018) Yuni Ambar Yekti (E34090066) DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

Upload: bayu-gagat-prasasti

Post on 13-Aug-2015

192 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan ini adalah salah satu hasil praktikum yang dilakukan di Kampus IPB Dramaga yang merupakan tugas Praktikum Mata Kuliah Ekologi Satwa Liar Departemen Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Group Project

LAPORAN

GROUP PROJECT RESEARCH

PENYEBARAN KATAK POHON BERGARIS (Polypedates Leucomystax

Gravenhorst, 1829) DI KAWASAN KAMPUS IPB DRAMAGA

Oleh:

Bayu Gagat Prasasti (E34090067)

Kenny Aprilliani (E34090127)

Reni Anggraeni (E34090018)

Yuni Ambar Yekti (E34090066)

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 2: Laporan Group Project

LAPORAN

GROUP PROJECT RESEARCH

JUDUL : PENYEBARAN KATAK POHON BERGARIS (Polypedates

Leucomystax Gravenhorst, 1829) DI KAWASAN KAMPUS IPB

DRAMAGA

KELOMPOK : 19

Ketua : Bayu Gagat Prasasti (E34090067)

Anggota : Kenny Aprilliani (E34090127)

Reni Anggraeni (E34090018)

Yuni Ambar Yekti (E34090066)

Asisten Praktikum I, Asisten Praktikum II,

Insan Kurnia, S.Hut M Farikhin Yanuarefa, S.Hut

Mengetahui,Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MSc.FNIP 19651015 199103 1 003

Page 3: Laporan Group Project

I. JUDUL

PENYEBARAN KATAK POHON BERGARIS (Polypedates Leucomystax

Gravenhorst, 1829) DI KAWASAN KAMPUS IPB DRAMAGA

II. PENELITI

Ketua : Bayu Gagat Prasasti (E34090067)

Anggota : Kenny Aprilliani (E34090127)

Reni Anggraeni (E34090018)

Yuni Ambar Yekti (E34090066)

III.PEMBIMBING

Dosen : Prof. Dr. Hadi S Alikodra

Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MSc.F.

DR. Ir. Yeni A Mulyani, MSc.

Asisten : Insan Kurnia, S.Hut

Lina Kristina Dewi, S.Hut

Iwan Kurniawan, S.Hut

M Farikhin Yanuarefa, S.Hut

Page 4: Laporan Group Project

IV. PENDAHULUAN

Amfibi secara harfiah memiliki makna hewan yang hidup di dua alam yaitu:

air dan darat. Kemudian dapat didefinisikan bahwa amfibi merupakan kelompok

satwa yang dapat hidup pada dua alam, yaitu darat dan air. Salah satu kelebihan

amfibi yang masih jarang disadari adalah kemampuannya sebagai indikator

perubahan lingkungan.

Ketika suatu lingkungan telah rusak atau tercemar, yang terjadi adalah

menurunnya populasi suatu jenis amfibi di lingkungan tersebut. Potensi amfibi

tersebut seringkali diabaikan dan baru tersadar ketika lingkungan tersebut sudah

benar-benar terganggu. Gangguan ini bisa disebabkan oleh perubahan fungsi

kawasan ataupun aktivitas manusia.

Kampus IPB Dramaga memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.

Hal ini dapat dilihat dari flora dan fauna yang beraneka ragam. Salah satu taksa

pengisi keanekaragaman di wilayah ini berasal dari taksa herpetofauna terutama dari

kelas amfibi khususnya bangsa anura seperti berbagai jenis kodok, kongkang kolam,

serta katak.

Salah satu jenis katak yang ada adalah katak pohon bergaris (Polypedates

Leucomystax Gravenhorst, 1829). Katak pohon bergaris memiliki kelebihan berupa

mampu beradaptasi dengan lingkungan yang terganggu serta dapat bertahan hidup di

lingkungan yang rusak dan sulit untuk ditempati (Yuliana, 2000). Keberadaan katak

pohon bergaris di kawasan Kampus IPB Dramaga masih jarang diperhatikan

sehingga data mengenai spesies ini juga minim terutama pada aspek penyebarannya.

Hal inilah yang membuat penulis ingin melakukan pengamatan mengenai

penyebaran katak pohon bergaris di kawasan Kampus IPB Dramaga.

Pemilihan lokasi pengamatan di Kampus IPB Dramaga disebabkan kawasan

ini memiliki berbagai jenis tipe habitat dan vegetasi yakni vegetasi sengon, vegetasi

bambu, vegetasi karet, vegetasi semak belukar, dan vegetasi ekoton. Berbagai jenis

vegetasi ini memberikan kemudahan bagi penulis untuk dapat mempelajari

penyebaran katak pohon bergaris di setiap vegetasi.

Page 5: Laporan Group Project

V. TUJUAN

Mempelajari penyebaran katak pohon bergaris (Polypedates Leucomystax

Gravenhorst, 1829) di kawasan kampus IPB Dramaga.

VI. MANFAAT

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mempelajari

penyebaran katak pohon bergaris di kawasan kampus sehingga tersedia data yang

dapat dijadikan dasar apabila ada penelitian mengenai katak pohon bergaris di

kampus IPB Dramaga.

VII. TINJAUAN PUSTAKA

1. Taksonomi

Katak pohon bergaris (Polypedates Leucomystax Gravenhorst, 1829)

diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Animalia, Phylum Chordata, Kelas

Amfibia, Ordo Anura, Famili Rhacophoridae, Genus Polypedates, Spesies

Polypedates leucomystax Gravenhorst 1829 (IUCN, 2004). Kawasan Kampus IPB

Dramaga hanya memiliki 2 jenis katak pohon dari famili Rhacophoridae yakni Katak

Pohon Hijau (Rhacophorus reinwardtii) dan Katak Pohon Bergaris (Polypedates

leucomystax) (Yuliana, 2000).

2. Morfologi

Spesies ini memiliki ukuran tubuh yang sedang dengan tubuh ramping dan

panjang serta bentuk mulut semakin menyempit ke depan. Pada umumnya, warna

kulit spesies ini cokelat kekuningan dengan enam garis jelas memanjang dari kepala

hingga ujung tubuh. Kulit kepala menyatu dengan tengkorak sedangkan jari tangan

setengahnya berselaput dan jari kaki hampir sepenuhnya berselaput. Tekstur kulit

permukaan katak seluruhnya halus tanpa indikasi adanya bintil-bintil atau lipatan.

Bagian bawah tubuh katak berbintil granular yang jelas. Terdapat perbedaan ukuran

Page 6: Laporan Group Project

tubuh antara katak jantan dewasa dan katak betina dewasa yakni untuk katak jantan

dewasa berukuran + 50 mm sedangkan untuk katak betina dewasa berukuran + 80

mm.

3. Habitat dan Penyebaran

Katak pohon bergaris biasanya ditemukan di antara tetumbuhan atau di

sekitar rawa dan bekas tebangan hutan sekunder (Darmawan, 2008). Jenis ini juga

sering terlihat di pemukiman manusia karena tertarik oleh serangga di sekeliling

lampu. Secara geografis, Polypedates Leucomystax Gravenhorst, 1829 dapat

ditemukan di Indo-Cina, India, Cina Selatan, Nicobar, Filipina, Myanmar, Kamboja,

Laos, Vietnam, Thailand, Peninsular, Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Jawa,

Sulawesi, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, serta Irian Jaya (Gambar 1). Berdasarkan

kategori dan kriteria IUCN Redlist versi 3.1, katak pohon bergaris termasuk ke

dalam spesies yang tergolong Least Concern atau kekhawatiran akan kepunahan

yang masih minimum (IUCN, 2004).

Gambar 1. Peta penyebaran katak pohon bergaris (IUCN, 2004)

Page 7: Laporan Group Project

VIII. KONDISI UMUM LAPANGAN

Kampus IPB Dramaga terletak di Kabupaten Bogor dengan luas sekitar 256

m2. Kawasan kampus IPB Dramaga dibatasi oleh Sungai Ciapus dan Sungai

Cisadane di sebelah utara, Jalan Raya Bogor-Jasinga di sebelah selatan, Sungai

Cihideung di sebelah barat, dan Desa Babakan di sebelah timur. Lingkungan kampus

IPB Dramaga merupakan kawasan yang memiliki keragaman tipe habitat dan

vegetasi yang tinggi. Secara umum kawasan kampus IPB Dramaga terdiri atas

beberapa vegetasi, yaitu vegetasi sengon di belakang rektorat, vegetasi bambu di

belakang gymnasium dan arboretum bambu, vegetasi karet di depan rusunawa dan di

belakang lapangan tenis, vegetasi campuran di arboretum fahutan, vegetasi semak

belukar di lapangan percobaan cikabayan, vegetasi campuran dan air di pintu II IPB

serta kawasan pemukiman (Gambar 2).

Gambar 2. Peta Kampus IPB Dramaga, Bogor

Page 8: Laporan Group Project

IX. METODE PENGAMATAN

1. Lokasi dan Waktu

Pengamatan dilakukan di kawasan kampus IPB Dramaga dengan plot

pengamatan berupa perwakilan dari berbagai jenis vegetasi dan tipe habitat. Lokasi

pengamatan berjumlah sembilan plot antara lain Pintu II IPB, Plaza Rektorat, Studio

Lanskap, Arboretum Bambu, tegakan sengon di belakang Rektorat, Lapangan

Percobaan Cikabayan, Kompleks Perumahan Dosen, Arboretum Fahutan, dan

tegakan karet di belakang lapangan tenis. Waktu pelaksanaan pengamatan pada

malam hari dengan durasi 120 menit selama sembilan hari tanpa pengulangan.

2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan adalah kantong plastik untuk menampung

spesimen, senter atau headlamp untuk penerangan, spidol permanen untuk penulisan

keterangan pada kantong plastik, jam tangan untuk menghitung waktu pengamatan

dan keterangan waktu ditemukannya spesimen, buku field guide amfibi Jawa dan

Bali untuk identifikasi, alat tulis dan tally sheet untuk pencatatan penemuan

spesimen serta kamera untuk keperluan dokumentasi ataupun memotret spesimen

yang ditemukan.

3. Jenis Data

Data yang akan diambil pada pengamatan kali ini adalah informasi mengenai

keberadaan katak pohon bergaris di setiap vegetasi plot pengamatan berdasarkan

tempat ditemukan, waktu ditemukan, jumlah, aktivitas ketika ditemukan serta jenis

kelaminnya. Selain itu, peluang perjumpaan katak pohon bergaris dan kekayaan jenis

spesies ini pada setiap vegetasi juga menjadi fokus utama pengamatan ini.

4. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah metode VES (visual

encounter survey) dan Time Search. Pengamatan dilakukan dengan berjalan

menyusuri jalur yang terdapat dalam plot dari berbagai vegetasi yang terdapat di

Page 9: Laporan Group Project

kawasan Kampus IPB Darmaga kemudian berhenti dan mencatat apabila

menemukan katak pohon bergaris.

5. Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif

dengan menganalisa data perjumpaan spesies dengan lokasi perjumpaan, dan

hubungannya dengan kondisi dan faktor lain yang mempengaruhi perjumpaan

spesies di lokasi tersebut.

X. HASIL

1. Kondisi Habitat Tiap Lokasi Pengamatan

a. Taman Rektorat

Merupakan taman yang cukup luas. Taman ini terdiri atas beberapa

jenis pohon seperti bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea), sengon

(Paraserianthes falcataria), agathis (Agathis dammara), cemara aru

(Casuarina sumatrana), palem (Hyoporbe lagenicaulis), durian (Durio

zibethinus), bintaro (Cerbera manghas), kayu manis (cinnamomum

zeylanicum), dan nusa indah (Mussaenda philipica). Selain itu, terdapat

tiga kolam permanen di lokasi ini. Ketika pengamatan dilakukan terdapat

beberapa genangan air, hal ini disebabkan turunnya hujan sebelum

pengamatan (Gambar 3).

(a) (b) kolam

Gambar 3. Taman Rektorat

Page 10: Laporan Group Project

b. Studio Lanskap

Lokasi ini berupa lapangan yang ditumbuhi oleh rerumputan liar dan

pohon-pohon tinggi seperti flamboyan (Delonix regia) dan pachira

(Pachira affinis). Tipe pohon yang ada tidak memiliki percabangan yang

rendah. Selain itu, tidak ditemukan genangan air baik yang permanen

maupun tidak. Saat pengamatan dilakukan, rumput-rumput yang ada di

sana baru saja ditebas (Gambar 4).

(a) semak - semak (b) lapangan

Gambar 4. Studio Lanskap

c. Tegakan Sengon Samping Gedung Rektorat

Merupakan lahan yang terdapat di sebelah barat dari Gedung

Rektorat. Pada umumnya, vegetasi yang ada di sana adalah vegetasi

sengon (Paraserianthes falcataria) ditambah dengan semak-semak yang

cukup tinggi. Tidak ditemukan sumber air di lokasi ini (Gambar 5).

(a) (b)

Gambar 5. Tegakan Sengon

Page 11: Laporan Group Project

d. Pintu II IPB

Lokasi ini didominasi oleh pohon sawo duren (Manilkara kauki),

semak, pohon pisang (Musa paradisiaca), palem (Hyophorbe

lagenicaulis), dan pohon rambutan (Nephelium lappaceum). Terdapat dua

kolam yang cukup besar dan agak dalam. Air kolam tersebut sangat keruh

dan dipenuhi oleh ranting-ranting kayu (Gambar 6).

(a) (b)

Gambar 6. Pintu II IPB

e. Arboretum Bambu

Lahan ini terdiri atas tanaman bambu (Bambusa multiplex) dan

semak. Kemudian juga terdapat aliran air berupa sungai kecil. Ada juga

vegetasi karet (Hevea brasiliensis) dan beberapa pepohonan dengan

percabangan tinggi (Gambar 7).

(a) (b)

Gambar 7. Arboretum Bambu

Page 12: Laporan Group Project

f. Perumahan Dosen

Lokasi ini merupakan daerah pemukiman. Di sisi jalan terdapat

vegetasi palem (Hyoporbe lagenicaulis) dan beberapa pohon yang

ditanami oleh penduduk. Selain itu, ada juga vegetasi bambu (Bambusa

multiplex). Sumber air yang ada hanya berupa selokan yang sedang dalam

keadaan kering ketika pengamatan dilakukan (Gambar 8).

(a) (b)

Gambar 8. Perumahan Dosen

g. Arboretum Fahutan

Lokasi ini dipenuhi oleh pohon-pohon seperti rasamala (Altingia

exelsa), meranti merah (Shorea pinanga), dan matoa (Pometia pinnata).

Ada juga semak namun tidak terlalu tinggi. Tidak terdapat sumber air

(Gambar 9).

(a) (b)

Gambar 9. Arboretum Fahutan

Page 13: Laporan Group Project

h. Lapangan Percobaan Cikabayan

Lokasi ini berupa lapangan yang terdiri atas pohon kayu manis

(Cinnamomum zeylanicum), kopi (Coffea arabica), sawit (Elaeis

oleifera), serta semak. Ada juga kebun jagung (Zea mays). Sumber air

berupa sungai yang cukup besar. Genangan air juga ada di sepanjang jalur

pengamatan akibat adanya hujan (Gambar 10).

(a) (b)

Gambar 10. Lapangan Percobaan Cikabayan

i. Tegakan Karet Belakang Lapangan Tenis

Tempat ini didominasi oleh vegetasi karet (Hevea brasiliensis), serta

tumbuhan yang memiliki percabangan rendah. Tidak terdapat sumber air.

Ada juga semak-semak di sepanjang jalur pengamatan (Gambar 11).

(a) (b)

Gambar 11. Tegakan Karet

2. Penyebaran

Page 14: Laporan Group Project

Katak pohon bergaris ditemukan di beberapa lokasi seperti Taman Rektorat,

Pintu II IPB, dan Tegakan Karet Belakang Lapangan Tenis. Gambaran penyebaran

katak pohon bergaris secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Penyebaran Katak Pohon Bergaris di Kampus IPB Dramaga

Lokasi Pengamatan Jumlah Ditemukan (ekor)

Taman Rektorat 4

Studio Lanskap 0

Tegakan Sengon Samping Rektorat 0

Pintu II IPB 1

Arboretum Bambu 0

Perumahan Dosen 0

Arboretum Fahutan 0

Lapangan Percobaan Cikabayan 0

Tegakan Karet Belakang Lapangan Tennis 1

Pada lokasi penemuan pertama yaitu Taman Rektorat, katak pohon bergaris

pertama ditemukan dalam keadaan diam di atas tanah dengan jarak 10 meter dari

sumber air yaitu kolam. Sekitar 12 menit kemudian ditemukan katak pohon bergaris

kedua di pinggiran kolam dengan jarak 10 meter dari spesies pertama juga dalam

keadaan diam. Selang 23 menit kemudian katak pohon bergaris ketiga ditemukan

diam di ranting pohon mati yang terletak sekitar 20 meter dari kolam dan 50 meter

dari spesies kedua. Katak pohon bergaris keempat ditemukan diam di percabangan

pohon durian (Durio zibethinus) yang terletak 80 meter dari kolam dan 50 meter dari

spesies ketiga.

Lokasi penemuan kedua yaitu Pintu II IPB. Hanya ditemukan satu individu

katak pohon bergaris di lokasi ini. Katak pohon bergaris ditemukan diam di

percabangan pohon rambutan (Nephelium lappaceum) yang berjarak 20 meter dari

sumber air terdekat yaitu kolam dan 0,4 meter di atas tanah.

Page 15: Laporan Group Project

Lokasi penemuan ketiga yaitu tegakan karet (Hevea brasiliensis) belakang

lapangan tenis. Hanya ditemukan satu individu katak pohon bergaris di lokasi ini.

Katak pohon bergaris ditemukan dalam keadaan diam di ranting pohon mati 0,5

meter di atas tanah (gambar 12).

Gambar 12. Penyebaran Katak Pohon Bergaris di Kampus IPB Dramaga

3. Aktivitas

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dari sejumlah individu katak

pohon bergaris yang ditemukan, aktivitas yang sedang dilakukan adalah ketika

sedang diam, baik di atas ranting mau pun di tanah.

Tabel 2. Aktivitas Katak Pohon Bergaris Ketika Ditemukan

Lokasi Ditemukan Substrat Aktivitas

Taman Rektorat Tanah, di bawah tanaman palem

DiamPinggiran kolamRanting pohon matiPohon durian

Pintu II IPB Pohon rambutanTegakan karet belakang Ranting pohon mati

Page 16: Laporan Group Project

lapangan tenis

XI. PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dari sembilan lokasi

pengamatan ditemukan katak pohon bergaris pada tiga lokasi pengamatan, yaitu 4

individu di Taman Rektorat, 1 individu di Pintu II IPB, dan 1 individu di tegakan

karet belakang lapangan tenis. Lokasi-lokasi tersebut memiliki karakteristik yang

hampir sesuai dengan habitat katak pohon bergaris, yakni adanya tumbuhan, dekat

dengan sumber air dan bekas tebangan sekunder (Darmawan, 2008). Sementara itu

jumlah individu katak pohon bergaris yang ditemukan sedikit, hal ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca dan perubahan kondisi habitat. Dalam

beberapa kali pengamatan yang dilakukan kondisi cuaca yang terjadi di kampus IPB

Dramaga sangat tidak menentu. Ada enam lokasi pengamatan yang tidak ditemukan

individu katak pohon bergaris. Hal ini disebabkan karena lokasi-lokasi tersebut

bukan merupakan habitat yang disukai oleh katak pohon bergaris. Pada lokasi-lokasi

ini tidak terdapat kolam-kolam permanen yang biasanya merupakan habitat bagi

katak pohon bergaris (Kirono & Santoso, 2007).

Pada lokasi pengamatan pertama di Taman Rektorat ditemukan empat

individu katak pohon bergaris. Lokasi ini merupakan lokasi dengan jumlah

penemuan katak pohon bergaris yang terbanyak. Hal ini disebabkan karena adanya

sumber air yang dekat serta pohon-pohon yang memiliki percabangan yang rendah

sehingga spesies ini mudah ditemukan. Lokasi penemuan berikutnya adalah Pintu II

IPB. Jumlah individu yang ditemukan hanya satu individu. Hal ini dapat disebabkan

oleh habitus berupa semak dan pohon dengan percabangan tinggi sedangkan pohon

dengan percabangan rendah sangat minim. Lokasi terakhir tempat ditemukannya

katak pohon bergaris pada pengamatan ini adalah tegakan karet belakang lapangan

tenis. Jumlah penemuan sedikit karena pohon yang ada di lokasi tersebut pada

Page 17: Laporan Group Project

umumnya tidak memiliki percabangan yang rendah sehingga spesies tidak memiliki

tempat bernaung serta tidak adanya sumber air.

Perubahan kondisi habitat yang terjadi di beberapa titik di Kampus IPB

Dramaga diantaranya: Pembangunan mushalla di samping Gedung Rektorat,

pembabatan rumput di pintu II IPB, Studio Lanskap, dan Perumdos, serta pembuatan

kolam pemancingan di Pintu II IPB. Kondisi ini yang menyebabkan terganggunya

habitat katak pohon bergaris. Hal inilah yang menyebabkan katak pohon bergaris

sulit ditemukan di lokasi-lokasi ini.

XII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pengamatan yang telah

dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut, penyebaran katak pohon bergaris

(Polypedates Leucomystax Gravenhorst, 1829) di Kampus IPB Dramaga terdapat di

Taman Rektorat, Pintu II IPB, dan tegakan karet di belakang lapangan tenis.

Penyebaran ini disebabkan kondisi habitat yang terdapat pada lokasi-lokasi

ditemukannya individu katak pohon bergaris tersebut merupakan kondisi yang baik

bagi katak pohon bergaris tersebut hidup.

XIII. SARAN

Kelompok 19 menyarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut

mengenai katak pohon bergaris diperlukan agar literatur mengenai spesies ini

bertambah terutama di kawasan kampus IPB Dramaga. Selain itu, pembangunan

kampus ke depannya lebih memperhatikan habitat dari katak pohon bergaris dengan

tidak merusaknya.

XIV. UCAPAN TERIMA KASIH

Kelompok 19 mengucapkan terima kasih kepada:

Page 18: Laporan Group Project

1. Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS; Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MSc.F; dan

Dr. Ir. Yeni A. Mulyani, MSc sebagai dosen pembimbing mata kuliah

Ekologi Satwa Liar yang telah memberikan materi yang sangat bermanfaat

bagi kelangsungan pengamatan group project ini.

2. Insan Kurnia S.Hut dan M. Farikhin Yanuarefa S.Hut sebagai asisten dosen

yang telah dengan sabar membimbing kami selama pengerjaan group project

ini.

3. Kelompok 5 Umam, Niken, Intannia, dan Ramayana yang menemani kami

melakukan pengamatan di beberapa lokasi serta teman – teman KSHE 46

yang telah memberikan masukan yang membangun bagi group project ini.

Page 19: Laporan Group Project

XV. DAFTAR PUSTAKA

Darmawan B. 2008. Keanekaragaman Amfibi di Berbagai Tipe Habitat: Studi Kasus di Eks-HPH PT Rimba Karya Indah Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi [skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Desmos A, Alcala A, Brown R, Afuang L, Gee G, Sukumaran J, Yaakob N, Ming LT, Chuaynkern Y, Thirakhupt K, Das I, Iskandar D, Mumpuni, Inger R, Stuebing R, Yambun P, Lakim M. 2004. Polypedates leucomystax. Dalam: IUCN 2010. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2010.4. <www.iucnredlist.org>. (diakses pada 15 November 2010 pukul 11:46:43)

Fitri A. 2002. Keanekaragaman Amfibi (Ordo Anura) di Kebun Raya Bogor [skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Kirono S, Santoso E. 2007. Panduan Lapangan Amfibi Sekitar Hulu Belantikan. Pustaka Yayorin.

Mistar. 2008. Panduan Lapangan Amfibi dan Reptil di Areal Mawas Propinsi Kalimantan Tengah (Catatan di Hutan Lindung Beratus). Palangkaraya : Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo.

Solihat N. 2007. Pola Pergerakan Harian dan Penggunaan Ruang Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) Di Kampus IPB Dramaga [skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Yazid M. Perilaku Berbiak Katak Hijau (Racophorus reinwardtii Kuhl & van Hasselt, 1882) di Kampus IPB Dramaga [skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Yuliana S. 2000. Keanekaragaman Jenis Amfibi (Ordo Anura) di Kampus IPB Darmaga Bogor [skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor: Bogor

Page 20: Laporan Group Project

XV. LAMPIRAN

Data Pengamatan Penyebaran Katak Pohon Bergaris di Kampus IPB Dramaga

Pengamatan 1

Hari, tanggal: Minggu, 5 Desember 2010

Waktu : 19.05-21.25 WIB

Lokasi: Plaza Rektorat

Kondisi lapangan: Cuaca gerimis sehabis hujan deras sore harinya.

Menemukan 4 ekor katak pohon bergaris:

No.

Jenis kelamin

Waktu ditemukan

Tempat ditemukan

X (m)

Y(m)

d(m)

Aktivitas

Jumlah

1 Betina 20.25 Tanah, di bawah tanaman palem

10 0 - Diam

4 ekor

2 Jantan 20.37 Pinggiran kolam

0 1 10 Diam

3 Jantan 21.00 Ranting pohon mati

20 1 50 Diam

4 Jantan 21.20 Pohon durian 80 1 50 Diam

Pengamatan 2

Hari, tanggal: Senin, 6 Desember 2010

Waktu : 19.25-21.25 WIB

Lokasi: Studio Lanskap

Kondisi lapangan: Cuaca mendung sehabis hujan sore harinya.

Tidak menemukan katak pohon bergaris

Pengamatan 3

Hari, tanggal: Rabu, 8 Desember 2010

Waktu : 19.25-21.25

Page 21: Laporan Group Project

Lokasi: Tegakan sengon samping Gedung Rektorat

Kondisi lapangan: Cuaca gerimis sehabis hujan sore harinya.

Tidak menemukan katak pohon bergaris

Pengamatan 4

Hari, tanggal: Kamis, 9 Desember 2010

Waktu: 19.30-21.40

Lokasi: Pintu II IPB

Kondisi lapangan: Cuaca cerah.

Menemukan 1 ekor katak pohon bergaris:

No. Jenis

kelamin

Waktu

ditemukan

Tempat

ditemukan

X

(m)

Y

(m

)

D

(m)

Aktivitas Jumlah

1 Betina 20.30 Pohon

rambutan

20 0,4 - Diam 1 ekor

Pengamatan 5

Hari, tanggal: Senin, 13 Desember 2010

Waktu : 19.35-21.35

Lokasi: Arboretum Bambu

Kondisi lapangan: Cuaca cerah.

Tidak menemukan katak pohon bergaris

Pengamatan 6

Hari, tanggal: Rabu, 15 Desember 2010

Waktu : 19.35-21.35

Lokasi: Komplek Perumahan Dosen

Kondisi lapangan: Cuaca mendung berangin.

Tidak menemukan katak pohon bergaris

Pengamatan 7

Hari, tanggal: Kamis, 16 Desember 2010

Page 22: Laporan Group Project

Waktu : 19.15-21.15

Lokasi: Arboretum Fahutan

Kondisi lapangan: Cuaca berawan mendung.

Tidak menemukan katak pohon bergaris

Pengamatan 8

Hari, tanggal: Jum’at, 17 Desember 2010

Waktu : 19.25-21.25

Lokasi: Lapangan Percobaan Cikabayan

Kondisi lapangan: Cuaca mendung setelah hujan sore harinya.

Tidak menemukan katak pohon bergaris

Pengamatan 9

Hari, tanggal: Minggu, 19 Desember 2010

Waktu : 19.00-21.00

Lokasi: Tegakan karet belakang Lapangan Tennis

Kondisi lapangan: Cuaca cerah.

Menemukan 1 ekor katak pohon bergaris:

No. Jenis

kelamin

Waktu

ditemukan

Tempat

ditemukan

X Y

(m)

D Aktivitas Jumlah

1 Betina 19.25 Ranting

pohon mati

- 0,5 - Diam 1 ekor