epidemiologi keperawatan klinik (group)
TRANSCRIPT
Tugas Kelompok 1
“EPIDEMIOLOGI KEPERAWATAN KLINIK”
Makalah Untuk Memenuhi Mata KuliahEPIDEMIOLOGI
RUANGAN : E5
OLEH : 1. ARMAWATI
2. ASMA WALFITRAH
3. DINA ANGGRIANA
4. FAHMI ARIS
5. IRMAN
6. KARMI LESTARI
7. PETRUS R. RAMBA
8. ROSMINY
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYAKENDARI
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Tim Penulis hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam
penyusunan karangan ilmiah ini Tim Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan,
namun berkat adanya sportifitas dan kerjasama antaranggota kelompok sehingga semua
hambatan dapat diatasi secara prosedural dan lancar.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan saran dari pihak-pihak lain,
untuk itu secara umum Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan masukan dalam pengoreksian dan tuntunan pembuatan makalah ini.
Secara khusus Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah
Epidemiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga membantu Tim Penulis dalam
menjadi bekal pengetahuan khususnya tentang Epidemiologi Keperawatan Klinik dan
ruang lingkupnya.
Akhir kata, izikanlah Tim Penulis mengutip pepatah lama yang berbunyi “Tak ada
gading yang tak retak, taka ada mawar yang tak berduri”. Tim Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini ke
depan.
Kendari, Juni 2013
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3
A. Definisi Epidemiologi ........................................................... 3
B. Ruang Lingkup Epidemiologi ............................................... 4
C. Natural History Of Diseases .................................................. 5
D. Ruang Lingkup Keperawatan Dalam Kesehatan
Masyarakat............................................................................. 6
E. Tujuan Pelayanan Keperawatan Dalam Masyarakat ............. 8
F. Konsep Keperawatan Dalam Masyarakat .............................. 9
G. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pada
Masyarakat ............................................................................ 12
H. Praktek Keperawatan Klinik ................................................. 13
I. Epidemiologi Keperawatan Klinik ........................................ 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...................................................15
A. Kesimpulan ........................................................................... 15
B. Saran....................................................................................... 15
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena
upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di
Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke
penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab
kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil
Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti
sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status
sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas dilakukan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelaksanaan Perkesmas
bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40 % keluarga
rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh tenaga
kesehatan melalui kegiatan perkesmas.
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan,
ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya.
Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan masalah
kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut. Fokus utama pada
keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang
termasuk resiko tinggi. Keluarga yang tidak mendapat pelayanan perkesmas
merupakan beban sosial dan ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap
masyarakat lainnya. Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi kesehatan
masyarakat dan memberikan akses ke pelayanan kesehatan terutama bagi keluarga
yang memiliki hambatan untuk mencapai pusat-pusat pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana ruang lingkup epidemilogi ?
2. Bagaimana proses perjalanan penyakit pada masyarakat ?
3. Bagaimana ruang lingkup keperawatan dalam kesehatan masyarakat ?
4. Apa tujuan pelayanan keperawatan dalam masyarakat ?
5. Bagaimana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
masyarakat ?
6. Bagaimana konsep keperawatan dalam masyarakat ?
7. Bagaimana aplikasi epidemiologi dalam keperawatan klinik ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemilogi
2. Untuk mengetahui proses perjalanan penyakit pada masyarakat
3. Untuk mengetahui ruang lingkup keperawatan dalam kesehatan masyarakat
4. Untuk mengetahui tujuan pelayanan keperawatan dalam masyarakat
5. Untuk mengetahui peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
masyarakat
6. Untuk mengetahui konsep keperawatan dalam masyarakat
7. Untuk mengetahui aplikasi epidemiologi dalam keperawatan klinik
D. Manfaat Penulisan
- Manfaat bagi Tim Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya ilmiah dan
menambah wawasan khususnya tentang Epidemiologi Keperawatan Klinik dan
ruang lingkupnya
- Manfaat bagi pembaca
Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama
mengenai konsep tentang Epidemiologi Keperawatan Klinik dan ruang
lingkupnya dalam bidang kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Epidemiologi
Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi = pada, Demos = penduduk,
logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penduduk atau ilmu yang mempelajari tenang hal-hal yang berkaitan dengan
masyarakat.
Banyak definisi tentang Epidemiologi yang dikemukakan oleh para ahli,
beberapa diantaranya, yaitu :
1. W.H. Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit,
terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang
dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit
tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas,
dan sebagainya. Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang
2. Mausner dan Kramer
Studi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada
populasi manusia
3. Last
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang
berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk
menanggulangi masalah kesehatan
4. Mac Mahon dan Pugh
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit
dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia
5. Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya
dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk
6. W.H. Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis
penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat
7. Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 3 komponen penting
yang ada dalam epidemiologi, sebagai berikut :
- Frekuensi masalah kesehatan
- Penyebaran masalah kesehatan
- Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan
B. Ruang Lingkup Epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologi dapat dikarakteristikan sebagai berikut :
1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-
penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas
ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah
kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan
dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan
dengan masalah kesehatan secara keseluruhan
2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan
memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah
itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan.
Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya
penanggulangan sebagai tindak lanjutnya
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah
kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data
tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada
sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang
kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya
masalah kesehatan.
C. Natural History Of Deseases
Pembagian pneumonia tidak ada yang memuaskan. Pada umumnya diadakan
pembagian atas dasar 2 hal, yaitu sebagai berikut :
Riwayat alamiah suatu penyakit dapat digolongkan dalam 5 tahap :
1. Pre Patogenesis
Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi
interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar
tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum
ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat
dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat
2. Tahap inkubasi (sudah masuk Patogenesis)
Pada tahap ini biit penyakit masuk ke tubuh penjamu, tetapi gejala-gejala penyakit
belum nampak. Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda.
Kolera 1-2 hari, yang bersifat menahun misalnya kanker paru, AIDS dll
3. Tahap penyakit dini
Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini
penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas
sehari-hari. Bila penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak,
bisa bertambah parah. Hal ini terganting daya tahan tubuh manusia itu sendiri,
seperti gizi, istirahat dan perawatan yang baik di rumah (self care)
4. Tahap penyakit lanjut
Bila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati/tidak tertur/tidak
memperhatikan anjuran-anjuran yang diberikan pada penyakit dini, maka penyakit
masuk pada tahap lanjut. Penjamu terlihat tak berdaya dan tak sanggup lagi
melakukan aktifitas. Tahap ini penjamu memerlukan perawatan dan pengobatan
yang intensif
5. Tahap penyakit akhir
Tahap akhir dibagi menjadi 5 keadaan :
- Sembuh sempurna (bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi
seperti keadaan sebelumnya/bebeas dari penyakit)
- Sembuh tapi cacat ; penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit, tapi
kesembuhannya tak sempurna, karena terjadi cacat (fisik, mental maupun
sosial) dan sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-organ
tubuh penjamu
- Karier : pada karier perjalanan penyakit seolah terhenti, karena gejala penyakit
tak tampak lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit,
yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat
kembuh kembali. Keadaan ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri, tapi
dapat berbahaya terhadap orang lain/masyarakat, karena dapat menjadi sumber
penularan penyakit (human reservoir)
- Kronis ; pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala
penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun
ringan. Keadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit
- Meninggal ; Apabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati
lagi, sehingga berhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal
dunia. Keadaan ini bukanlah keadaan yang diinginkan.
D. Ruang Lingkup Keperawatan Dalam Kesehatan Masyarakat
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan dalam masyarakat, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
1. Penyuluhan kesehatan masyarakat
2. Peningkatan gizi
3. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5. Olahraga secara teratur
6. Rekreasi
7. Pendidikan seks
Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan :
1. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas maupun
kunjungan rumah
3. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas ataupun di
rumah
4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan :
1. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas dan RS
3. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
4. Perawatan payudara
5. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik dan
lainnya, dilakukan melalui kegiatan :
1. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita Kusta,
patah tulang mapun kelainan bawaan
2. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat
Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya
resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok
yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
E. Tujuan Pelayanan Keperawatan Dalam Mayarakat
Adapun tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan dalam masyarakat adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai
dengan kapasitas yang mereka miliki
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus
dan masyarakat dalam hal :
- Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
- Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
- Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/keperawatan
- Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi
- Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/keperawatan
- Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan
- Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care)
- Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan lebih
spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam menurunkan
angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera
- Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan
F. Konsep Keperawatan Dalam Masyarakat
Konsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu :
1. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam
arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya
antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang
diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi perubahan
lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan.
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual,
emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan (Taylor C. dkk. Fundamental
of Nursing, 1989). Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan
dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat
dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
- Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan
biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian
pasien/klien
- Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri
dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus
pelayanan keperawatan yaitu :
Keluarga sebagai unit utama
Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat
Keluarga sebagai suatu kelompok
Dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan
mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga.
Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh
anggota keluarga
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh
anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan
mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain
status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi
keluarganya
- Masyarakat sebagai klien
Adalah kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas
bersama. Adapun ciri-cirinya antara lain : interaksi antar warga, diatur oleh
adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas, suatu komuniatas dalam
waktu, identitas yang kuat mengikat semua warga
2. Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan
efektif (Parson). Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada
kreatifitas, konstruktif dan produktif (Peplau). Menurut HL Bloom ada 4 faktor
yang mempengaruhi kesehatan :
- Keturunan
- Perilaku
- Pelayanan kesehatan
- Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan, dimana kondisi
sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan
status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di
tengah (dalam kondisi seimbang).
3. Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual
secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik
sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan
serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan
utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai
kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan
wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan
mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan
menganut pandangan yang holistik terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai
makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan
dengan pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat
manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi
semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak
membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik
dan status ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari
pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai
partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian
asuhan keperawatan.
4. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat,
dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan di
sini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial budaya dan lingkungan
spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga
agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang
dikemukakan oleh Leavell (1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan
dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.
G. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pada Mayarakat
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta bertanggung
jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian.
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan
dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan
dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat
mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan
pencegahan terhadap penyakit melalui :
a. Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan
kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok,
pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership)
b. Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat
secara komprehensive.
Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa
prinsip, yaitu :
- Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas
- Kerjasama
Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
- Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan
- Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri
- Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
H. Praktek Keperawatan Klinik
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan
tanggung jawabnya.
Menurut CHS (1983) praktek keperawatan sebagai tindakan keperawatan
profesional menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari berbagai
ilmu dasar (biologi, fisika, biomedik, perilaku dan sosial) dan ilmu keperawatan
dasar, klinik dan komunitas sebagai landasan untuk melakukan asuhan keperawatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Klinik adalah rumah sakit atau
lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh advis medis serta tempat
mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan terhadap kasus penyakit yang diderita
para pasien.( Poerwodarminto, 2002).
Jadi praktek klinik keperawatan adalah tindakan mandiri yang dilakukan
mahasiswa keperawatan di rumah sakit ataupun ditempat pelayanan kesehatan lainnya
(termasuk puskesmas, posyandu) melalui kerjasama berbentuk kolaburasi dengan
klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan atau sesuai
dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya.
ICN mendefinisikan praktek keperawatan sebagai cara untuk membantu
individu atau kelompok mempertahankan atau mencapai kesehatan yang optimal
sepanjang proses kehidupan yang mengkaji status kesehatan klien, menetapkan
diagnosa keperawatan, rencana, tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan dan
mengevaluasi respon klien terhadap intervensi yang diberikan.
I. Epidemiologi Keperawatan Klinik
Dalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing (CHN) atau
keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi
digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai
dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Metode epidemiologi
sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan
masyarakat. Monitoring perubahan status kesehatan masyarakat dan evaluasi
pengaruh program pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan. Riset/studi
epidemiologi memunculkan badan pengetahuan (body of knowledge) termasuk
riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi
terjadinya penyakit, sebagai informasi awal untuk CHN. Pengetahuan ini memberi
kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat,
mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan.
Program utama pencegahan difokuskan pada menjaga jarak perantara penyakit
dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent,
penambahan resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan
lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi
mencegah pada pribadi perawat yang secara klinik dengan body of knowlwdge yang
berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian individu dan
kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah asuhan keperawatan ini, Tim Penulis
dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa :
- Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk atau ilmu yang
mempelajari tenang hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat
- Ruang lingkup epidemiologi dapat dikarakteristikan sebagai berikut, yaitu
masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi, masalah kesehatan
pada sekelompok manusia, pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah
kesehatan
- Riwayat alamiah suatu penyakit dapat digolongkan dalam 5 tahap, yaitu Pre
Patogenesis, tahap inkubasi (sudah masuk Patogenesis), tahap penyakit dini, tahap
penyakit lanjut, dan tahap penyakit akhir
- Dalam memberikan asuhan keperawatan dalam masyarakat, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif
- Adapun tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan dalam masyarakat terbagi
menjadi tujuan umum dan tujuan khusus
- Konsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu manusia,
kesehatan, keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, dan lingkungan
- Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa
prinsip, yaitu : kemanfaatan, kerjasama, secara langsung, keadilan, dan otonomi
- Ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan Community Health Nursing (CHN)
sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk
intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi
B. Saran
Melalui kesimpulan diatas, adapun saran yang diajukkan oleh Tim Penulis
adalah :
1. Perawat maupun calon perawat harus memahami konsep dan ruang lingkup
epidemiologi keperawatan klinik secara baik sehingga dalam melakukan tindakan
keperawatan dalam lingkup masyarakat dapat berhasil dengan baik
DAFTAR RUJUKAN
Chandra, Budiman. 1996. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta : EGC.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.
Jakarta : EGC.
Leavel, H.R and Clark, E.G. Preventive Medicine for the Doctor in His Community, 3th
Edition, Mc Graw-Hill Inc, New York, 1965.
Beaglehole, R. R. Bonita, T. Kjellstrom. 1993. Basic Epidemiology, WHO, Geneva
Stanhope and Lancaster. Community Health Nursing ; Process and practise for Promoting
Health, Mosby Company St. Louis, USA, 1989.
Ww w. Google. Com / Epidemiologi Keperawatan Klinik. 201 3
Www. Infokes. Com/Program Studi Epidemiologi Keperawatan . 2013