epidemiologi klinik: terapi

18
EPIDEMIOLOGI KLINIK: TERAPI Pembimbing: dr. Yuki Yunanda, M.Kes Oleh: Putri Endyana 100100091 EPIDEMIOLOGI KLINIK : TERAPI Pembimbing: dr. Yuki Yunanda, M.Kes Oleh: Archanaa Samanthan 100100201

Upload: archanaa

Post on 13-Sep-2015

146 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

wwdeedqddwwwfwf

TRANSCRIPT

  • EPIDEMIOLOGI KLINIK: TERAPIPembimbing:dr. Yuki Yunanda, M.KesOleh:Putri Endyana100100091EPIDEMIOLOGI KLINIK : TERAPIPembimbing:dr. Yuki Yunanda, M.KesOleh: Archanaa Samanthan100100201

  • BAB 1 : PENDAHULUAN

  • Apakah itu epidemiologi klinik??Ilmu yang mempelajari tentang prediksi seorang pasien dengan menghitung peristiwa klinis pada pasien yang sama, menggunakan metode ilmiah yang kuat pada studi sekelompok pasien untuk memastikan bahwa prediksi adalah akurat. Tujuan epidemiologi klinik??Untuk mengembangkan dan mengaplikasi metode pengamatan klinik yang memberi kesimpulan yang valid dengan mencegah kejadian systematic error dan peluang.Setelah penyakit pasien telah ditetapkan, diperlukan bukti yang digunakan untuk memutuskan apakah suatu terapi itu adalah efektif?? Terapi??

  • BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

  • Epidemiologi Epidemiologi klinikStudi tentang distribusi penyakit dan determinan yang mempengaruhi frekuensi penyakit pada kelompok manusia. membantu klinisi untuk membuat keputusan klinis dengan lebih baik untuk pelayanan pasien, menyangkut diagnosis, kausa, prognosis, terapi, maupun pencegahan.semua prinsip, konsep, dan metode yang digunakan untuk membuat keputusan klinis pasien diadopsi dari prinsip, konsep dan metode kuantitatif epidemiologi populasi.KLINISEPIDEMIOLOGI

  • Apa yang dokter resepkan atau berikan kepadapasien yang didiagnosa dengan sesuatu penyakit.TERAPIIDEUJIHIPOTESISIde atau hipotesis mengenai terapi dapat muncul dari hampir semua aktivitas medis. -mekanisme seluler-pengamatan yang dilakukan oleh klinisi-trial and error-pencegahan, berasal dari studi epidemiologi pada populasi.untuk membantu pengambilan keputusan tentang suatu hipotesis yang diajukan dan untuk menentukan apakah ditolak atau tidak ditolak suatu hubungan.

  • UJI KLINISpenelitian eksperimental terencana yang dilakukan pada manusia.UJI KLINISACAK TERKONTROL- baku emas uji klinis.- suatu disain studi dimana subyek dialokasikan secara random dalam memperoleh perlakuan.- Prinsipnya adalah membandingkan antara kelompok perlakuan dengan kelompok pembanding.

  • Ada 3 jenis yang tidak dapat dijadikan sampel yaitu : - mereka yang tidak memenuhi kriteria tertentu, - mereka yang menolak untuk berpartisipasi- mereka yang tidak berkooperasi dengan pelaksanaan percobaan.SAMPEL

  • generalisasi kompleksitikekuatanINTERVENSIGRUP PEMBANDINGtidak diintervensi observasidiberikan plasebomenggunakan obat yang sudah digunakanPEMBERIAN TERAPIRandomisasi adalah proses menentukan subyek penelitian mana yang akan mendapat perlakuan dan subyek mana yang merupakan kontrol berdasarkan peluang.

  • kepatuhan pasien kointervensipasien yang non-responderPemantauan selama penelitianBlindingUji klinis terbukaSingle-blind Double-blindTriple-blind

  • PENILAIAN OUTCOMES

  • Uji klinis pragmatik : peneliti semata-mata hanya ingin memperlihatkan apakah terdapat perbedaan efek

    Uji klinis eksplenatori : ingin diketahui mengapa terjadi perbedaan efek. MANAJEMEN DAN EKSPLANATORI TRIAL

  • EFFIKASI DAN EFEKTIFITAS

  • Kelebihan dan Kekurangan Uji KlinisKekurangan

    Desain dan pelaksanaan uji klinis kompleks dan mahal.Dilakukan dengan seleksi tertentu hingga tidak representatif terhadapt populasi terjangkau atau populasi target.Paling sering dihadapkan masalah etik, misalnya apakah etisKadang-kadang uji klinis sangat tidak parktis. Kelebihan

    Randomisasi -faktor bias dapat dikontrol secara efektifKriteria inklusi, intervensi dan outcome telah ditentukan terlebih dahulu.Dari segi statistika akan lebih efektif karena jumlah kelompok perlakuan dan kontrol sebandingUji klinis secara teori sangat menguntungkan Intervensi dari luar setelah randomisasi tidak banyak berpengaruh terhadap hasil penelitian

  • BAB 3 : KESIMPULAN

  • Ide-ide mengenai terapi yang baik dan bermanfaat harus diikutsertakan dalam uji klinis sebelum digunakan sebagai dasar pilihan terapi. Terdapat dua cara untuk mengetahui efek dari suatu terapi, yaitu studi observasional dan studi eksperimental. Uji klinis acak terkontrol yang merupakan baku emas uji klinis. Kelompok pembanding dapat berupa kelompok tanpa intervensi, hanya dilakukan observasi, mendapat terapi placebo, dan dengan terapi biasnya. Cara yang paling baik untuk menempatkan pasien-pasien ke kelompok yang diberikan intervensi adalah dengan cara randomisasi untuk menyamankan perjalanan alamiah antara kelompok terapi dan kelompok kontrol. Beberapa kendala yang terjadi terkait dengan kepatuhan pasien, kointervensi, dan juga penentuan pasien yang non-responder. Blinding pada uji klinis dilakukan untuk meminimalisasi bias. Hasil dari uji kontrol acak dapat disimpulkan menggunakan uji manejeman atau uji klinis eksplanatori.

  • TERIMA KASIH !