agung podomoro group

Download Agung Podomoro Group

If you can't read please download the document

Upload: ardiansyah-mahamel

Post on 19-Jun-2015

2.215 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PROFIL PENGUSAHA INDONESIA DAN PERUSAHAANNYA

Disusun oleh: MUHAMMAD ARDIANSYAH LASTIANUR 0711011020 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG 2010 TRIHATMA KUSUMA HALIMAN

PEMILIK GRUP AGUNG PODOMORO

Profil dan Otobiografi Singkat Trihatma Kusuma Haliman

Trihatma Kusuma Haliman, pemilik Grup Agung Podomoro yang mengelola 27 proyek properti berskala besar di Jakarta dan sekitarnya dengan total kapitalisasi Rp15 triliun. Pengusaha yang sudah berbisnis perumahan dan konstruksi sejak 1970, ini dulu sering disebut sebagai raja apartemen, tetapi kini dia telah masuk pula ke bisnis pusat perbelanjaan. Dia pun dinobatkan sebagai salah seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta Ekonomi. Dia disebut Raja Apartemen yang Melirik Pusat Perbelanjaan. Warta Ekonomi 28 Desember 2005: Trihatma percaya orang Jakarta doyan belanja. Alhasil, ia bermain di pembangunan pusat perbelanjaan. Ketika krisis moneter mendera bangsa ini, jumlah kredit macet meningkat secara signifikan. Sumbangan terbesar kredit macet datang dari bisnis properti. Kala itu, hanya sedikit pengembang yang mampu bertahan. Salah satunya adalah Grup Agung Podomoro (Podomoro). Adalah Trihatma Kusuma Haliman, pemilik Podomoro yang sudah berbisnis perumahan dan konstruksi sejak 1970, yang dengan tangan dingin justru membuat Podomoro sangat agresif di masa sulit. Banyak hal menarik jika menyimak kinerja Trihatma. Dia mengelola 27 proyek properti berskala besar di Jakarta dan sekitarnya dengan total kapitalisasi Rp15 triliun. Dahulu ia sering disebut sebagai raja apartemen, tetapi kini Trihatma masuk pula ke bisnis pusat perbelanjaan. Sejauh ini, ia telah menuntaskan proyek di Mangga Dua Square dan Plaza Semanggi. Trihatma juga tengah menyelesaikan proyek Forum di seberang Plaza Senayan dan STC Senayan. Jika Forum selesai, proyek itu akan meramaikan persaingan antar-pusat perbelanjaan di Jakarta. Forum mengemban misi menjadi salah satu ikon baru pusat perbelanjaan Indonesia. Desainnya, kabarnya, merupakan yang terdepan saat ini di Indonesia.

Juli 2005 Trihatma tampak berbinar ketika topping off Senayan City. Proyek ini akan memberi warna lain bagi perkembangan bisnis properti di Indonesia karena merupakan buah perkawinan dari pusat perbelanjaan modern berlantai delapan, pusat perkantoran, hotel, butik, dan apartemen mewah di kawasan Senayan. Trihatma menyadari persaingan antar-pusat perbelanjaan makin keras. Namun, menurut dia, justru di situlah daya tariknya. Kata Trihatma, para pebisnis akan makin kreatif menghasilkan inovasi tatkala kompetisi makin ketat. Ia pun menyebut sejumlah tenant besar, termasuk dari beberapa negara ASEAN, yang sudah mem-booking tempat. Masuknya mereka ke Indonesia akan memberi warna tersendiri pada iklim bisnis pusat perbelanjaan modern. Menurut Trihatma, Jakartakota dengan penduduk 12 juta jiwamasih membutuhkan banyak pusat perbelanjaan. Sukses Podomoro tak terlepas dari strategi pemasaran yang baik. Strategi pertama adalah dari segmentasi pasar yang membidik konsumen menengah ke atas. Strategi kedua adalah brand image. Di sini ada dua brand image. Pertama, sebagai umbrella image, adalah trademark Mediterania. Kemudian, yang kedua, sebagai value brand, adalah perusahaan Grup Agung Podomoro, yang track record-nya sangat baik. Strategi yang ketiga adalah penjualan. Podomoro menggunakan jasa agen-agen penjualan yang profesional. (ferry cahyadi putra)

Profil Perusahaan Nama Perusahaan : Agung Podomoro Group Bidang Usaha Lokasi : Property / Real Estate : Kompleks Podomoro Sport Center, Jl. Danau Sunter Selatan BlokM2

No. 7, Sunter - Jakarta Utara 14350* Website : http://www.agungpodomoro.com terpercaya di Indonesia. Misi Perusahaan : Memberikan kepuasan maksimum kepada pemangku kepentingan dengan profesional membangun sinergi dengan para mitranya. Target dan Tujuan Perusahaan Membangun apartemen kualitas serta mengembangkan kawasan perumahan dan komersial dalam rangka memberikan kepuasan maksimal kepada para pemangku kepentingan. Untuk tetap sejajar dengan pesaingnya, Agung Podomoro Group (APG) melakukan strategi menang, yaitu : Fokus pada property Pertama Bite Prudent Memiliki aset manusia Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 Kemitraan Strategis Pelayanan prima Kreatif dan inovatif Visi Perusahaan : Menjadi pembangunan perusahaan property terkemuka dan paling

Penghargaan Pria Properti Tahun 2006 ISO 9001:2000 untuk Eksekutif Menteng Apartment, Bukit Gading Mediterania, dan Gading Grande Residence.

Agung Podomoro Group Agung Podomoro Group (APG) merupakan perusahaan pengembang terbesar di sektor properti (Sumber : Panangian Simanungkalit, Bisnis Indonesia, Jumat, 3 September 2004) dan didirikan oleh Alm. Bp. Anton Haliman pada awal tahun 70-an yang kemudian sejak tahun

1986 diteruskan oleh Bp. Trihatma Kusuma Haliman. Grup Agung Podomoro merupakan salah satu pelopor dalam menciptakan konsep pemukiman lengkap dan terpadu di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Melalui konsep perencanaan yang matang, secara perlahan Sunter telah menjadi sebuah lokasi yang lengkap dan terpadu yang menawarkan segala kemudahan bagi para pemukim dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Beragam tipe hunian dikembangkan, dari tipe kecil sampai eksklusif, selain itu dikembangkan juga sarana olah raga dan rekreasi, sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, pasr tradisional dan modern, kawasan pergudangan dan kawasan industri sehingga memberikan kesempatan kepada para konsumen untuk lebih memiliki banyak pilihan. Berbekal pengalaman dari pengembangan di daerah Sunter, Grup Agung Podomoro mengembangkan usahanya melalui Perseroan dalam melakukan ekspansi ke kawasan lain. Selain melakukan kegiatan usahanya secara komersial, juga aktif berpartisipasi dalam program pemerintah menyediakan perumahan bagi masyarakat kurang mampu dengan membangun rumah di luar Jabotabek antara lain di Subang (Jawa Barat) serta Lebak dan Kresek (Banten). Agung Podomoro Group (APG) merupakan perusahaan pengembang terdepan di Jakarta saat ini yang telah berhasil berkarya selam 33 tahun di dunia usaha properti. Salah satu bentuk keberhasilan di dalam pengembangan hunian vertikal yaitu apartemen tersebar di beberapa wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Hingga tahun 2004, Agung Podomoro telah berhasil membangun 11 apartemen, 6 perumahan dan 7 komersial area (mixed use). Keberhasilan ini juga didukung oleh kemampuan manajemen yang potensial, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya Sertifikat ISO 9001 untuk apartemen Eksekutif Menteng dan terbaru pada tahun 2006 untuk proyek Bukit Gading Mediterania dan Gading Grande berlokasi di Kelapa Gading. Sejak tahun 1986, kepimpinan dari Agung Podomoro Group diteruskan oleh Trihatma Kusuma Haliman, visi dari Agung Podomoro Group semakin terasah dan kuat. Strategi-strategi dari Agung Podomoro Group yang paling utama adalah pemilihan lokasi dan kejeliannya membaca keinginan pasar terhadap proyek yang akan dikerjakan. Terbukti, keinginan Agung Podomoro Group memasuki bisnis apartemen dikarenakan keinginan masyarakat untuk mempunyai rumah di tengah kota tetapi tanah terbatas sehingga pembangunan diarahkan secara vertikal. Salah satu strategi yang jitu dari Trihatma Kusuma Haliman yang tidak dapat diluapkan dari kemajuan Agung Podomoro Group adalah percaya

kemampuan dari partner-partner yang ahli di bidangnya untuk membangun dan mengembangkan sebuah proyek sehingga menumbuhkan sebuah kekuatan baru yang pasti akan berdampak positif terhadap sebuah proyek. Komitmen penyelesaian proyek-proyek Agung Podomoro Group merupakan kepercayaan masyarakat yang sangat berarti dan akan selalu terjaga. Sejalan dengan kampanye pemerintah untuk menggerakkan kembali penyediaan hunian di dalam kota terutama hunian vertikal mengingat keterbatasan lahan, APG bersama slogannya Back to the City untuk program-program promonya. Dengan tetap berkonsentrasi dengan pengembangan di lokasi-lokasi strategis pusat kota Jakarta, didukung dengan pengembangan moda transportasi DKI Jakarta yang semakin terintegrasi, APG tetap optimis akan masa depan dunia properti. Gaya bangunan : - Untuk kelas menengah tahun 2000 2004 : Mediterania - Untuk kelas atas tahun 2004 2006 : Modern * Pakubuwono Residence = Art Deco Contemporer * Peak = Modern - Untuk commercial building tahun 2004 2006 : Modern & Eye Catching History Agung Podomoro Group (APG) didirikan pada tahun 1969 oleh Anton Haliman terlambat. proyeknya sangat pertama adalah kompleks perumahan di daerah kawasan Simprug, Jakarta Selatan, selesai tahun 1973. Pada tahun yang sama, APG memelopori konsep real estate dengan proyek di daerah Sunter, Jakarta Utara. Mewujudkan visi, APG membangun sebuah kompleks perumahan dengan fasilitas yang lengkap yang melayani penduduk, seperti gedung sekolah, pusat rekreasi, dan tempat-tempat ibadah, rumah sakit, dan pasar. Lebih jauh perkembangannya, kelompok itu mulai memperluas ruang lingkup bisnis dengan mengambil beberapa perusahaan di bawah sayapnya. Its bisnis properti, sekarang, meliputi kompleks perumahan, gudang, dan industri. Pada 1986, kepemimpinan perusahaan diserahkan ke Trihatma Kusuma Haliman. Mr Trihatma mengambil langkah baru dengan mengambil alih PT. Indofica Perumahan yang menguasai lahan di kawasan Sunter. Dengan Trihatma di kemudi, PT. Perumahan Indofica berhasil memperluas wilayah 17 ha menjadi 500 ha, mengubah Sunter menjadi salah satu elit, daerah eksklusif di Jakarta Utara. Proyek ini juga menjadi salah satu prestasi yang paling luar biasa real estate di Jakarta. Pada saat bisnis yang paling menderita, selama krisis moneter tahun 1997, Agung

Podomoro berhasil datang melalui berkat sejumlah menyelamatkan nyawa, langkah-langkah strategis yang diambil oleh manajemen puncak Grup, seperti keputusan penting untuk membayar sebagian besar utang APG lebih awal di tahun 1997, devaluasi mata uang utama dan memperkenalkan kebijakan uang ketat. Mr Trihatma kemenangan sebelumnya atas kemalangan dalam krisis 1974 Pertamina juga terlibat dalam kelompok memberikan keyakinan dan sikap yang benar untuk menangani situasi. Jauh dari mengingat krisis tahun 1997 sebagai sebuah hambatan, APG melihatnya sebagai tantangan dan kesempatan emas yang bisa berubah menjadi keuntungan. Sensitif terhadap perubahan pasar, APG cepat melihat potensi pasar yang besar. Salah satunya adalah permintaan untuk tinggal di sekitar pusat kota. bergerak pertamanya adalah pembelian tanah dari BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Indonesia) dan di lelang properti milik pengembang terpukul oleh krisis. Bahkan, sejak tahun 1995 APG sudah memulai proyek-proyek yang didirikan oleh konsep serupa dan kesadaran ketersediaan tanah yang terbatas di kota. Pembangunan Apartemen Eksekutif Menteng memberikan publik kesempatan untuk tinggal di daerah perumahan kolektif terletak di pinggiran kota dan menjadi suatu terobosan dalam pengembangan real estat. Melanjutkan dengan sukses Menteng, di 2000 APG 2000 mulai fokus pada bangunan apartemen. Sampai tahun 2006, Agung Podomoro Group telah menyelesaikan 16 apartemen, 14 wilayah pemukiman, dan 12 komersial campuran yang digunakan daerah (campuran). Sertifikasi ISO 9001 untuk Apartemen Eksekutif Menteng dan Bukit Gading Mediterania di daerah Kelapa Gading adalah kesaksian APG kemampuan manajemen yang profesional dan komitmen terhadap stakeholders nya.