makalah mpkt a 14 fg01 - edited

25
Pengembangan Karakter bagi Seorang Engineer (Makalah) Untuk memenuhi tugas MPKT A yang dibimbing oleh Bapak Rasjid Sartuni S.S., M.Hum. FG 01 Kelas MPKT-A 14: Dimas Aditama Fikri 1406530621 Tiara Sari 1406531284 Ari Kusumawardhani 1406572302 Winas Maulidani Susanto 1406533264 Sekar Ayu Chadarwati 1406531744 Nur Annisa 1406605862 UNIVERSITAS INDONESIA i

Upload: sekar-chadarwati

Post on 30-Sep-2015

25 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

SPKSDOPJIOEH

TRANSCRIPT

Pengembangan Karakter bagi Seorang Engineer(Makalah) Untuk memenuhi tugas MPKT A yang dibimbing oleh Bapak Rasjid Sartuni S.S., M.Hum.

FG 01 Kelas MPKT-A 14:Dimas Aditama Fikri 1406530621Tiara Sari 1406531284 Ari Kusumawardhani 1406572302Winas Maulidani Susanto 1406533264Sekar Ayu Chadarwati 1406531744Nur Annisa 1406605862

UNIVERSITAS INDONESIAFAKULTAS TEKNIK2015

Motto

1. There is enough strength within you to overcome anything in life.2. Focus on making yourself better, not on thinking that you are better.3. Explore yourself to the deepest part of your heart.Persembahan1. Kedua orang tua kami yang selalu mendukungserta menyayangi kami.2. Bapak Rasjid Sartuni S.S., M.Hum. selaku dosen MPKT A yang telahmembimbing kami.3. Semua teman kami tercinta khususnyayang turut berkontribusi dalam penulisanmakalah ini.PENGESAHANPENGEMBANGAN KARAKTER BAGI SEORANG ENGINEERPada hari ini Senin tanggal dua puluh tiga bulan Februari tahun dua ribu lima belas, karya tulis (makalah) kami yang berjudul PENGEMBANGAN KARAKTER BAGI SEORANG ENGINEER ini telah diperiksa dan disetujui oleh seluruh anggota pembuat karya tulis.

Guru Pembimbing, Depok, 23 Februari 2015 Ketua,

Rasjid Sartuni S.S., M.Hum.

Dimas Aditama Fikri

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul PENGEMBANGAN KARAKTER BAGI SEORANG ENGINEER.

Selesainya tugas ini tidak lepas dari bantuan orang-orang terdekat kami. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orangtua kami yang telah membesarkan dan menyayangi kami selama ini

2. Bapak Rasjid Sartuni S.S., M.Hum. selaku Dosen MPKT A Universitas Indonesia3. Teman-teman kami khususnya mahasiswa di kelas MPKT 14, dan

4. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi sistematika penyusunan maupun materi yang dijabarkan. Oleh karena itu, kami tim penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat.Depok, 23 Februari 2015 Tim Penulis

DAFTAR ISIJUDUL.........................................................iMOTTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................................iiiPENGESAHAN.......................................................................................................ivKATA PENGANTAR..............................................................................................vDAFTAR ISI....................................................viBAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................11.1 Latar Belakang ...........................................1 1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................1 1.3 Rumusan Masalah...............................................................1 1.4 Metode Penelitian............................................................................................2BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................32.1 Pembentukan Karakter ....................................................................................32.2 Siapakah Seorang Engineer?...........................................................................4BAB III PEMBAHASAN MATERI........................................................................63.1 Sikap Seorang Engineer dalam Pembentukan Karakter..................................63.2 Mengapa Seorang Engineer harus memiliki Karakter yang Baik?..................8BAB IV PENUTUP.................................................................................................104.1 Kesimpulan.....................................................................................................104.2 Kritik dan Saran..............................................................................................10DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................11BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Persoalan mengenai karakter kini banyak bermunculan memalui seminar dan diskusi. Hal ini dikarenakan pentingnya karakter dalam kehidupan sehari hari. Karakter dalam diri kita lah yang akan mempengaruhi cara berpikir, tingkah laku dan bagaimana kita menyelesaikan masalah yang ada. Mengetahui proses pembentukan karakter dan karakter apa saja yang harus dimiliki akan sangat membantu, terlebih lagi bagi seorang Engineer. Engineer adalah seseorang yang dapat menerapkan ilmu pengetahuan sains untuk mencari solusi dalam bidang pekerjaannya, juga seseorang yang dapat memberikan ide nya untuk membangun teknologi. Maka dari itu penting agar seorang Engineer memiliki karakter yang baik mengingat tanggung jawab dari profesinya yang berat.

Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah MPKT-A di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mata kuliah tersebut adalah salah satu pendidikan karakter yang diperoleh oleh calon-calon Engineer.

Dengan menulis makalah ini, kami tim penulis berharap para pembaca mampu mengimplementasikan isi makalah untuk mengelola pengembangan karakter dengan lebih baik.

1.2 Tujuan PenulisanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar seorang Engineer mengerti pentingnya memiliki karakter dan jenis karakter apa saja yang tepat bagi dirinya. Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah MPKT-A.

1.3 Rumusan masalah

Masalah masalah yang akan dibahas oleh makalah ini adalah sebagi berikut:

1. Bagaimana pembentukan karakter?

2. Siapakah Engineer?

3. Bagaimana sikap Engineer membentuk karakter?

4. Mengapa Engineer harus memiliki sikap yang baik?

1.4 Metode PenelitianKami menggunakan metode kualitatif dan deskriptif. Metode kualitatif dilakukan dengan membaca buku kuning (Buku Ajar I MPKT-A: Kekuatan dan Keutamaan Karakter, Filsafat, Logika, dan Etika), sedangkan metode deskriptif dilakukan dengan membaca berbagai wacana dari beberapa sumber di internet.BAB IILANDASAN TEORI2.1 Pembentukan KarakterKarakter seorang manusia tidak secara spontan dapat terbentuk. Proses pembentukan karakter itu sendiri membutuhkan waktu yang lama, mulai dari kecil sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Dalam hal ini, pembentukan karakter seorang manusia tentunya berbeda dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, lamanya proses pembentukan karakter seseorang dengan orang lain tentunya akan berbeda. Akan tetapi, sebagian besar karakter seseorang akan terbentuk ketika mereka telah memasuki masa dewasa. Hal ini disebabkan karena pada masa sebelumnya yaitu masa anak-anak dan masa remaja, sifat mereka cenderung labil atau berubah-ubah. Sementara ketika mereka telah dewasa, pemikiran mereka akan cenderung stabil atau tetap. Emosi mereka pun cenderung dapat lebih terkontrol. Sehingga jika akan bertindak, mereka akan berpikir terlebih dahulu mengenai resiko yang akan dihadapinya nanti.

Pembentukan karakter dalam diri manusia dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia, seperti lingkungan sekitar.

Faktor internal pembentuk karakter seseorang merupakan sifat bawaan dari kedua orantuanya. Sifat ini nantiya dapat hilang ataupun bertahan ketika mereka telah dewasa. Hal ini karena adanya faktor dari luar yang dapat menguatkan maupun menghilangkan faktor atau sifat bawaan tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang lahir dari orang tua dan lingkungan yang kurang baik tetapi ketika memasuki usia 5 tahun dibawa ke pondok pesantren, sifat bawaan dari orang tua anak tersebut dapat hilang dan digantikan dengan ajaran-ajaran baik dari pesantren. Akan tetapi, jika sifat bawaan dari anak tersebut sangat kuat, sifat itu akan terus ada walaupun telah dididik dengan ajaran yang baik di pesantren. Kemungkinan sifat bawaan anak tersebut juga dapat hilang, namun membutuhkan waktu yang lama.

Sementara faktor eksternal pembentuk karakter contohnya yaitu pendidikan dari orang tua, pendidikan formal, maupun lingkungan sekitar. Orang tua memang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anaknya. Tentunya orang tua akan mendidik anaknya dengan baik agar anaknya memliki karakter yang baik pula. Akan tetapi, anak lebih mudah meniru perilaku daripada menuruti nasihat yang diberikan kedua orang tuanya. Mereka belajar melalui mengamati apa yang ada dan terjadi di sekitarnya, bukan lewat nasihat semata-mata. Nilai yang diajarkan melalui kata-kata, hanya sedikit yang akan mereka lakukan, sedangkan nilai yang diajarkan melalui perbuatan, akan banyak mereka lakukan. Sikap dan perilaku orang tua sehari-hari merupakan pendidikan watak yang terjadi secara berkelanjutan, terus-menerus dalam perjalanan usia anak.

2.2 Siapakah Seorang Engineer?

Sebelum mengimplementasikan pengembangan karakter kepada seorang engineer, kita harus tahu siapakah seorang engineer sebenarnya. engineer atau insinyur ialah orang yang telah memenuhi pendidikan yang ketat, pemeriksaan dan pengalaman yang diizinkan oleh negara dibawah undang-undang untuk menawarkan jasanya. Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran. Di dalam undang-undang tersebut tertulis bahwa insinyur adalah seseorang/ yang mempunyai gelar di bidang keinsinyuran. Seorang insinyur harus menyelesaikan program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi Keinsinyuran, yaitu proses penilaian kompetensi Keinsinyuran yang secara terukur dan objektif menilai capaian kompetensi dalam bidang Keinsinyuran dengan mengacu pada standar kompetensi Insinyur. Setelah lulus uji kompetensi, sebagai bukti tertulis insinyur akan diberikan Sertifikat Kompetensi Insinyur. Persatuan Insinyur Indonesia akan mengeluarkan Surat Tanda Registrasi Insinyur kepada insinyur yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur dan diakui secara hukum untuk melakukan Praktik Keinsinyuran.

Insinyur sebagai salah satu komponen utama yang melakukan layanan jasa rekayasa teknik harus memiliki kompetensi untuk melakukan pekerjaan secara profesional sehingga kegiatan yang dilakukannya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan dirinya. Hasil karya Insinyur harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara moril-materiil maupun di muka hukum sehingga layanan jasa di bidang Keinsinyuran memiliki kepastian hukum, memberikan pelindungan bagi Insinyur dan pengguna, serta dilakukan secara profesional, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi etika profesi. Saat ini terdapat tujuh disiplin teknik dalam keinsinyuran yang diakui atau disahkan dalam Undang-undang Republik Indonesia, yaitu kebumian dan energi, rekayasa sipil dan lingkungan terbangun, industri, konservasi dan pengelolaan sumber daya alam, pertanian dan hasil pertanian, teknologi kelautan dan perkapalan, serta aeronotika dan astronotika.

Masih banyak orang yang belum mengetahui makna dari keinsinyuran dan menyamakannya dengan ilmu murni seperti matematika dan fisika. Ilmu murni ialah pengetahuan yang berasal dari fakta pengamatan dan kebenaran yang telah teruji dalam rangkaian sistem yang dapat dipastikan dan dikomunikasikan kepada orang lain, sedangkan keinsinyuran adalah aplikasi dari prinsip-prinsip ilmu murni untuk membuat atau membangun produk yang pada dasarnya mempermudah manusia dalam menjalani aktifitas.BAB III

PEMBAHASAN MATERI3.1 Sikap Seorang Engineer dalam Pembentukan Karakter

Proses pembentukan karakter merupakan proses yang panjang. Dalam proses ini, nantinya akan banyak ditemui permasalahan yang harus diselesaikan. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, seorang engineer dituntut untuk dapat mengambil sikap yang tepat. Oleh karena itu, seorang engineer diharapkan memiliki sifat-sifat berikut ini :

1. Kritis

Sikap kritis adalah sikap spontan seseorang terhadap sesuatu yang terjadi secara tidak terduga, mungkin lewat perkataan atau perbuatan. Sikap kritis itu mempunyai 3 arti, yaitu sikap tidak mudah percaya, berusaha selalu menemukan kesalahan dan rasa ingin tahu yang tajam, yang berarti seseorang bersikap ingin tau terhadap suatu hal serta ingin mengkritiknya.

Ciri orang yang memiliki sikap kritis, antara lain:

a. Memiliki dorongan yang kuat untuk menemukan kejelasan dan ketepatan.

b. Sangat peka terhadap ide, gagasan, kesimpulan yang mengandung egosentrisme dan sosiosentrisme.

c. Sangat menyadari nilai dan manfaat dari berpikir kritis, baik secara individu maupun komunitas.

Sikap kritis ini sangat diperlukan oleh seorang engineer dalam pembentukan karakter. Dengan adanya sikap kritis ini, seorang engineer mampu untuk menentukan pilihan-pilihan yang tepat dalam mengatasi suatu masalah. Mereka juga dapat menentukan hal-hal yang dikiranya salah atau tidak sesuai dengan karakter yang baik.2. Pikiran Terbuka

Pikiran terbuka atau open minded adalah membuka diri dari sebuah perubahan, kesempatan, pengetahuan, dan sudut pandang baru yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.Mendengar dengan pikiran terbuka pada pandangan atau pendapat yang berlawanan dan menerima kritik terhadap keyakinan yang ia yakini. Pikiran terbuka harus didampingi dengan sebuah keteguhan hati agar perubahan diri yang akan kita lakukan tidak bertentangan dengan tujuan hidup kita.

Dengan pikiran terbuka ini, seorang engineer dapat melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang ada dan terbuka atas perbedaan dan perubahan-perubahan yang ada.

3. Gigih

Proses pembentukan karakter bukanlah proses yang singkat. Oleh karena itu, kegigihan ini sangatlah penting bagi seorang engineer dalam pembentukan karakter. Kegigihan ini adalah kekuatan yang membuat orang mampu untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai, bertahan dalam suatu rangkaian pencapaian tindakan. Engineer yang gigih ini mengambil tanggung jawab atas perasaan dan tindakannya. Ia mau bertanggung jawab untuk semua perbuatannya dan menjalankan tugas-tugasnya dalam pembentukan karakter itu.

4. Disiplin

Seorang engineer haruslah memiliki sikap disiplin dalam proses pembentukan karakter. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan. Ketaatan berarti kesediaan hati secara tulus untuk menepati setiapperaturan yangsudahdibuat dan disepakati. Disiplin itu penting karena kalau dalam proses pembentukan karakter tersebut seorang engineer tidak disiplin, maka hasil akhir yang didapat mungkin tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal tersebut terjadi karena ia tidak melewati proses atau prosedur yang seharusnya dijalaninya. 5. Kerja Keras

Proses pembentukan karakter bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kerja keras dalam melaksanakannya. Yang dimaksud dengan kerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan tenaga, penuh semangat, pantang menyerah, untuk mencapai hasil terbaik. Kerja keras merupakan salah satu cara yang dapat digunakan bila mana sesuatu hal ingin di capai, dalam hal ini adalah pembentukan karakter.

3.2 Mengapa Seorang Engineer Harus Memiliki Karakter yang Baik?

Karakter bukan saja menentukan eksistensi dan kemajuan seseorang, melainkan juga eksistensi dan kemajuan sekelompok orang, seperti sebuah bangsa. Pembentukan karakter adalah salah satu kunci dari kemajuan dan pembangunan bangsa demi tercapainya Indonesia dengan sumber daya alam yang berilmu, berwawasan, dan berkarakter. Masalah karakter ini menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia karena hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Dengan begitu, pentingnya keberadaan karakter yang ini berlaku untuk setiap generasi penerus bangsa dengan profesi berbeda-beda, salah satunya adalah engineer. Maka dari itu, karakter yang baik perlu ada di dalam setiap engineer. Engineer adalah sebuah profesi yang penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun rekayasa yang ditujukan bagi kebermanfaatan untuk bangsa Indonesia. Dalam pembangunan, profesi engineer ada di berbagai bidang pembangunan, baik dalam pembangunan infrastruktur, pembangunan industri, pembangunan ekonomi, dan lainnya. Sebagai profesional dibidangnya, seorang engineer harus memiliki kompetensi di bidang keteknikan yang diperolehnya melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan khusus. Namun kompetensi ini harus didukung dengan karakter yang baik agar kebermanfaatan pembangunan dapat tercapai.Seorang engineer perlu memiliki karakter yang baik agar hasil karya dan pikirannya tidak merugikan orang lain. Contohnya adalah ketika seorang engineer yang diamanahkan suatu proyek pembangunan infrastruktur. Ketika engineer tersebut memiliki karakter yang baik, maka dia akan bekerja dengan totalitas dan sepenuh hati, tidak akan setengah-setengah. Apabila engineer tersebut memiliki karakter yang tidak baik, maka bisa jadi ia akan menyelewengkan dana proyek tersebut untuk kepentingan pribadinya. Bahkan ada kemungkinan ia akan berusaha mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan cara mengganti bahan-bahan dengan bahan yang kualitasnya buruk (misal: semen, kawat, mur) yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat (bangunan ambruk, jembatan roboh). Selanjutnya, selain tidak merugikan pihak lain, seorang engineer yang berkarakter baik akan berusaha untuk tidak merugikan lingkungan. Maksudnya adalah ketika seorang engineer mengerjakan suatu proyek atau mendirikan pabrik, maka ia akan mengusahakan proses produksi yang dilakukan oleh pabriknya tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan.

Jadi, untuk dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, selain memiliki kemampuan dan skill, seorang engineer perlu memiliki karakter yang mendukung dan etika yang baik. BAB IV

PENUTUP

4.1 KesimpulanSkill yang dimiliki engineer tentu tidaklah cukup untuk membangun negri ini menuju negri yang lebih baik. Sebagai pembangun bangsa, seorang engineer harus memiliki kepribadian-kepribadian yang kuat, diantaranya; kritis, berfikir terbuka, gigih, disiplin, dan bekerja dengan keras agar para pembangun bangsa ini mempunyai nilai yang tinggi di mata masyarakat.4.2 Kritik dan Saran

Dalam keterkaitan materi wacana, materi tidak memberikan contoh-contoh yang mendukung wacana. Untuk itu, materi yang diberikan haruslah memberikan variasi-variasi dari isi agar keterkaitan dengan wacana lebih jelas.DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. http://birokrasi.kompasiana.com/2013/04/03/sikap-kritis-itu-penting-lebih-penting-jika-kita-mengetahuinya-542744.html. 20 Februari 2015

Latif, Yudi. 2014. Basis Karakter Kemajuan. http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/14/09/16/nbzykv-basis-karakter-kemajuan. 21 Februari 2015. Nathan, Daniel (2013). Sikap Kritis itu Penting, Lebih Penting jika Kita Mengetahuinya!. National Society of Professional Engineers (2006). "Frequently Asked Questions About Engineering". Sopa, Ikhwan (2008). Tips Melatih Pikiran Terbuka. http://ompopa.blogdetik.com/2008/09/04/tips-130-melatih-pikiran-terbuka-baca-dulu-tips-ini/. 21 Februari 2015 Takwin, Bagus., dkk. 2013. Buku Ajar Jilid 1 MPKT-A Kekuatan dan Keutamaan Karakter, Filsafat, Logika, dan Etika. Depok. Universitas Indonesia UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Wibowo,Timothy. n.d http://www.pendidikankarakter.com/proses-pembentukan-karakter-pada-anak/vi