lp revisi asma

Upload: -puput-luph-leo-

Post on 13-Jul-2015

190 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANLansia dengan masalah asma

Nama

: Didan Rodian (20087200 ) : Maulida Rahmiati (2008720018)

Tempat Praktik Tanggal Praktik Mata Ajar

: Panti Werdha Ciracas : 19 s.d 20 Desember 2011 : Keperawatan klinik 3 (Gerontik)

Program :A Semester/ Tahun akademik : VII/ 2010-2011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillahirabbilaalmin kami sampaikan kehadiran Allah SWT karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kita semua selaku umatnya insya Allah akan selalu taat dan patuh terhadap ajaranya. Laporan pendahuluan ini di beri judul dengan Laporan Pendahuluan pada lansia dengan masalah asma Laporan pendahuluan ini disusun untuk memenuhi tugas praktek individu sebelum turun ke lapangan dengan mata kuliah keperawatan komunitas Gerontik yang mengenai asma dan adapun didalamnya kami menjelaskan secara konseptual dan sesuai pada tugas yang diberikan yaitu mengenai prevalensi, data pendukung, teori masalah yang mendukung masalah yang diangkat, data lebih lanjut, dan rencana keperawatan lansia dengan masalah asma. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Ns. Nana Supritna, S.Kep selaku koordinator Keperawatan klinik komunitas Gerontik, teman satu kelompok dan rekan sejawat yang saling bekerjasama dalam proses praktik klinik keperawatan gerontik. Demikian kata pengantar ini saya sampaikan.

Wassalam,

Penyusun

DAFTAR ISI Kata Pengantar .............................................................................................................................. Daftar Isi .........................................................................................................................................1. Latar Belakang ................................................................................................................... a. Terdiri dari data pendukung kegiatan atau rencana dan teori yang mendukung

masalah yang akan diangkat..... b. Data yang akan digali lebih lanjut..2. Rencana keperawatan.......................................................................................................

1. Diagnosa keperawatan keluarga.2. Tujuan Umum ............................................................................................................... 3. Tujuan Khusus .............................................................................................................. 3. Pelaksanaan ....................................................................................................................... -

media ....................................................................................................................... waktu dan tempat..................................................................................................... metode strategi pelaksanaan/ langkah-langkah: fase orientasi, kerja, dan terminasi..

-

4. Kriteria evaluasi.

a. Evaluasi struktur b. Evaluasi proses. c. Evaluasi hasil Lampiran-lampiran .................................................................................................................... Daftar Pustaka ..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Oma remot datang ke panti sosial werdha ciracas 10 tahun yang lalu, oma remot datang ke panti tersebut karena kakaknya sudah meninggal saat oma remot pulang ke rumah. Sebelum masuk ke panti oma remot di rawat di RS Fatmawati karena mengalami kecelakaan, saat kejadian menurut oma remot tidak sadar selama 3 hari, oma remot mengalami fraktur iga dan perdarahan di kepala. Oma remot tidak mempunyai anak dan suaminya sudah meninggal. Saat ini oma remot mengeluh sesak napas dan mudah mengalami aktivitas ringan mudah sesak. Dari hasil pemeriksaan fisik TD: 160/100 mmHg, RR: 103 x/ menit, pernapasan: 25 x/mnt, suhu 37 0C BB: 70 kg, terdapat suara wheezing dan terlihat menggunakan alat otot bantu pernapasan. Oma remot pernah jatuh dikamar mandi 12 kali karena itu oma remot tidak mau melakukan aktivitas kecuali ada yang membantu oma remot. Oma remot mengatakan untuk melegahkan rasa sesak napas oma remot diberikan asmasoho Data yang kurang saat melakukan pengkajian adalah pada saat inspeksi pembentukan sputum didaerah dada sebelah kanan atau kiri, ada atau tidak sianosis pada pasien, pada saat dilakukan palpasi ada atau tidak nyerti tekan, peradangan, saat melakukan perkusi ada atau tidak bunyi rensonan, bunyi perensonan, bunyi pekak, saat auskultasi suara sekret terdapat di sebelah mana. Saat ini kami akan melakukan pengkajian terlebih dahulu dimana letak penumpukan secret karena akan menentukan pada saat melakukan tindakan clapping, setelah itu baru kami akan melakukan tindakan inhalasi, clapping dan latihan batuk efektif pada oma remot dan mendokumentasikan pada format pengkajian yang telah ada. 2. Rencana Asuhan Keperawatan FORMAT PENGKAJIAN INDIVIDU GERONTIK 1. Data demografi Nama Klien Umur Jenis Kelamin : Oma Remot : 60 tahun : Perempuan

Suku Agama Status Marital Alamat Rumat Telepon Hobby 2. Riwayat kesetan

: Betawi : Islam : Janda : Tanjung Priok : : Baca shalawatan

Alasan Masuk panti ; tidak ada keluarga yang merawat karena suami oma remot sudah meninggal dan tidak mempunyai anak dibawa ke panti werdha oleh keponakannya bernama amsar setelah pulang dari RS. Fatmawati karena saat ingin pulang kerumah kakak oma remot sudah meninggal Tanggal masuk panti : Kamis, 10 hari sebelum puasa 2001 Penyakit yang pernah diderita ; Status kesehatan 5 tahun lalu 3. Status Kesehatano

: arthritis rematoid

Keluhan/masalah/ kesehatan saat ini : sesak napas, tidak bisa tidur Pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan cara perawatannya: kalau sesak

o

napas oma remot minum asmasoho 4. Kebiasaan sehari-hari

o Istirahat tidur: kurang tidur o Nutrisi : makan nasi porsi dengan ikan o Kebersihan diri: jarang mandi karena takut terpeleset di kamar mandio Spiritual: tidak pernah salat tapi sering membaca shalawat dan ingat terhadap Allah

5.

Aktivitas sehari-hari: tiduran ditempat tidur

6. Psikososial :

-

Persepsi klien tentang penyakit : menurut oma remot sesak napas datang saat oma melakukan aktivitas, dan saat sesak itu oma remot meminum obat asmasoho

-

Konsep diri : Oma remot percaya terhadap persepsinya tentang penyakit dan menurut oma remot tinggal menunggu ajal menjemput

-

Adaptasi : oma remot mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar Pertahanan diri : oma remot tidak mampu melindungi dirinya sendiri karena oma sudah tua dan aktivitas terbatas

7.

Pemeriksaan fisik Tekanan Darah Pernapasan Nadi Suhu Berat Badan Suara napas Retaksi dada Keadaan umum Tingkat kesadaran Kulit Rambut Mata Telinga Mulut dan gigi Leher Payudara Pernapasan Gastrointensial : 160/100 mmHG : 25 x/mnt : 103 x/menit : 37 0C : 70 kg : mengi : mengunakan otot napas bantu : gemuk, tinggi : composmetis : sawo matang dan ada bintik-bintik pada muka : beruban dan mudah rontok : simetris, refleks pupil normal : simetris, kotor, adanya penumpukan serumen : terdapat karies gigi : nadi jungularis teraba : tidak ada benjolan : penggunaan otot bantu, ada suara wheezing : terdapat nyeri tekan

Anus

: BAB keluar darah FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

No 1.

Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan kebersihan jalan napas berhubungan dengan bronkospasme Data Subjektif: Klien mengatakan napasnya sesak Pasien mengatakan kelelahan saat melakukan aktivitas ringan Pasien mengatakan batuk tapi tidak ada dahak Data Objektif : Pasien mengunaka n otot bantu napas -

Tujuan Umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam kebersihan jalan napas teratasi

Tujuan Khusus Pasien tidak mengalami sesak Pasien tidak terlihat menggunaka n otot bantu Bunyi napas pasien normal (tidak ada mengi)

Rencana Auskultasi bunyi napas

Rasional Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan napas dan dimanifestasikan dengan adanya bunyi mengi

Kaji frekuensi pernapasan.

Takipnea biasanya ditemukan selama proses infeksi akut/ stress. Pernapasan melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibandingkan inspirasi

Catat derajat dispenia seperti keluhan sesak, gelisah, distress pernapasan, penggunaan otot bantu Berikan posisi yang

Disfungsi pernapasan selain menimbulkan perawaran dirumah sakit seperti reaksi alergi

Terdapat suara mengi Pernapasan: 25 x/menit

Peninggian kepala tempat

nyaman, seperti peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur

tidur mempermudah fungsi pernapasan dengan menggunakan gravitasi. Dukungan tangan/ kaki dengan meja, bantal, membantu menurunkan kelemahan otot dan sebagai ekpansi dada

Bantu teknik batuk efektif

Batuk efektif membutuhkan napas dalam dan kontraksi otot pernapasan, khususnya otot abdomen, untuk meningkatkan tekanan intratorak dan pengeluaran ekskresi

Lakukan vibrasi pada daerah sesuai selama ekshalasi

Vibrilasi dilakukan pada dinding dada bersama dengan gaya gravitasi dan ekshalasi perlahan setelah napas dalam, mengeluarkan

lender yang tersembunyi pada jalan napas dan membersihkann ya Minimalkan polusi udara misalnya debu, asap, dan bulu bantal berhubungan dengan kondisi pasien Berikan inhalasi dengan pemberian minyak kayu putih dan air hangat Berikan asmasoho Napas yang terganggu akibat adanya lender atau tengah mengalami sesak napas menjadi normal Menurunkan edema mukosa dan spasme otot polis dan peningkatan langsung siklus AMP. Menurunkan kelemahan otot/ kegagalan pernapasan dengan meningkatkan kotraktilitas Pencetus reaksi alergi pernapasan yang dapat menjadi episode akut

2.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri Data Subjektif: - Klien mengatakan sudah 12 kali jatuh dikamar mandi - Klien mengatakan kedua lututnya nyeri saat berjalan Data Objektif : - Klien berjalan dengan bantuan tongkat/ kursi roda

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam klien dapat mempertahankan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskletal dan fleksibelitas sendi-sendi

- Pasien mampu melakukan aktivitas - Pasien mengalami perasaan nyaman saat melakukan aktivitas - Terdapat keseimbanga n suplai oksigen

Observasi tanda dan gejala penurunan mobilitas sendi dan ketahanan Observasi

digfragma Menetapkan kemampuan/ kebutuhan pasien dalam menentukan intervensi Memimalisir jatuh pada lansia

lingkungan terhadap potensial bahaya (lantai licin) Ajarkan tentang pentingnya melakukan gerak Berikan pegangan pada sekitar pasien

Tidak terjadi kekakuan sendi

Memudahkan pasien untuk melakukan aktivitas dan meminimalisir pasien mengalami cidera akibat terjatuh Nyeri dan program penuh stress juga memerlukan energi dan menyebabkan kelemahan Menurunkan ansietas dan menimbulkan

Observasi status respirasi dan jantung pasien

3.

Kurang pengetahun

Setelah dilakukan

- Klien tidak terlihat kebinguan/ce

Jelaskan tentang proses

mengenai kondisi tindakan

(pengobatan) berhubungan dengan kurang mengiat/ keterbatasan kognitif Data Subjektif: Klien mengatakan hanya di berikan asmasoho padahal klien masih sesak Klien mengatakan tidak mengerti dengan penyakitnya Data Objektif: Klien terlihat bingung saat ditanya

keperawatan 1x24 jam klien dapat memahami pengobatan secara perlahan

mas - Klien memahami indikasi diberikan obat

penyakit

perbaikan partisipasi rencana berobat

Instruksikan klien untuk latihan napas, batuk efektif, dan kondisi umum

Napas bibir dan napas abdominal atau diagfragma menguatkan otot pernapasan, meminimalkan kolaps jalan napas kecil. Latihan kondisi umum meningkatakan toleransi aktivitas, kekuatan otot, dan rasa rehat

Diskusikan obat pernapasan, efek samping dan reaksi yang tidak diinginkan

Pentingnya untuk memahami perbedaan antara efek samping penggunaan (obat lanjutankan) dan efek samping merugikan (dihentikan/dig anti)

Ajarkan klien untuk

Napas yang terganggu

inhalasi

akibat adanya lender atau tengah mengalami sesak napas menjadi normal

Tekankan pentingnya perawatan oral dan kebersihan gigi Diskusikan untuk menghindari orang yang terinfeksi pernapasan. Tekankan perlunya vaksinasi influenza Diskusikan factor yang meningkatka n kondisi, misalnya udara terlalu keringm angin lingkungan suhu ekstrem, serbuk asap tembakau, polusi udara.

Menurunkan pertumbuhan bakteri mulut, menimbulkan infeksi saluran napas atas

Menurunkan pemajanan dan insidensi mendapatkan infeksi saluran napas atas

Faktor lingkungan dapat menimbulkan atau meningkatkan iritasi bronkial, serta menimbulkan peningkatan produksi secret dan hambatan jalan napas

Berikan informasi tentang pembatasan aktivitas dengan periode istirahat untuk mencegah kelemahan, menghemat energi selama aktivitas, menggunaka n napas bibir, posisi berbaring 3. Pelaksanaan Media

Mempunyai pengetahuan membantu klien membuat pilihan/ keputusan informasi untuk menurunkan dispenia, memaksimalka n aktivitas yang diingkan, dan mencegah komplikasi.

: seputum pot, tissue, ruangan tertutup, baskom ukuran

sedang, obat-obatan aromatherapi seperti minyak kayu putih, air panas, format pengkajian, nursing kit Waktu dan tempat ruang Metode 1. Strategi pelaksanaan a. Fase orientasi Salam teraupeutik Assalamualaikum, selamat sore oma, ini Didan dan Maulida yang kemarin sudah kontrak sama oma remot untuk melakukan latihan batuk efektif selama 25 menit tempatnya disini saja oma untuk membantu agar oma remot tidak sesak lagi Evaluasi Validasi Bagaimana perasaan oma remot hari ini? Apakah tidur oma remot semalam nyenyak? Kontrak : Selasa, 20 desember 2011 pukul 16.00-16.50 wib : latihan batuk efektif, clapping, dan : panti sosial werdha ciracas

Oma remot kalau tidak keberatan boleh kami melakukan tindakan waktunya selama 25 menit tempatnya disini saja oma. 2. Fase Kerja Pertama-tama oma remot hirup uap dari campuran tersebut selama 510 menit atau oma sudah merasa lega dengan pernafasannya. Selanjutnya kami akan melakukan clapping (mengeluarkan sekret didada) dilakukan dengan membentuk mangkok pada telapak tangan dan dengan ringan di tepukan pada dinding dada dalam gerakan yang berirama di atas segmen paru yang akan di alirkan, pergelangan tangan secara bergantian flexi dan extensi sehingga dada di pukul atau di tepuk dengan cara yang tidak menimbulkan nyeri, dan yang terakhir oma melakukan batuk efektif dengan cara mulai dengan bernafas pelan. Ambil nafas secara perlahan akhiri dengan mengeluarkan nafas secara perlahan selama 3 4 detik. Tarik nafas secara perut, Lakukan secara pelan dan nyaman sampai oma merasa rileks, setelah oma menarik nafas secara perlahan, tahan nafas selama 3 detik, angkat dagu oma agak keatas, dan gunakan otot perut untuk melakukan pengeluaran nafas cepat sebanyak 3 kali dengan saluran nafas dan mulut terbuka, keluarkan dengan bunyi Ha,ha,ha atau huff, huff, huff, kontrol nafas, kemudian ambil napas pelan 2 kali, ulangi lagi oma sampai dahak sampai ke belakang tenggorokkan, setelah itu batukkan dan keluarkan dahak 3. Fase Terminasi Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan oma remot setelah melakukan tindakan tadi? Evaluasi Objektif

Tadi kita sudah praktekkan, coba oma lakukan lagi seperti apa yang kita lakukan tadi (latihan batuk efektif) Rencana Tindak lanjut Nanti kalau oma merasa sesak lakukan tindakan seperti tadi 4. Kriteria yang diharapkan a. Evaluasi struktur Waktu dan tempat 1). Clapping Pengertian: suatu tindakan yang dilakukan oleh perawat guna untuk

: : Selasa, 20 Desember 2011 pukul 16.00 wib di kamar oma remot

mengeluarkan sekresi dengan cara menepuk nempuk dinding dada.

Tujuan : mengeluarkan sekresi bronkus yang kental dan melekat dari

bronkeolus ke bronkus lalu ke trackea, hanya di lakukan di post terior selama 3 samapai 5 menit hati-hati pada orang tua karena dpat mengalami osteophorosis. Pesiapan pasien - jelaskan prosedur pada pasien dan partisipasi pasien - berikan posisi yang nyaman

Persiapan alat : seputum pot, tissue, dan underdog Langkah dilakukan dengan membentuk mangkok pada telapak tngan dan dengan ringgan

a)

di tepukan pada dinding dada dlam gerakan yang berirama di atas segmen paru yang akan di alirkanb)

pergelangan tangan secara bergantian flexi dan extensi sehingga dada di pukul hati-hati dilakukan pada lansia karena peningkatan insiden osteophorosis dan

atau di tepuk dengan cara yang teidak menimbulkan nyeric)

resiko fracture igga. 2) Batuk efektif

Pengertian : merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat

menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal Tujuan : Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif

yang menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan merangsang terbukanya system kolateral. meningkatkan distribusi ventilasi, meningkatkan volume paru, dan memfasilitasi pembersihan saluran napas a)

Langkah Untuk menyiapkan paru-paru dan saluran nafas dari Tehnik Batuk huff,

keluarkan semua udara dari dalam paru-paru dan saluran nafas. Mulai dengan bernafas pelan. Ambil nafas secara perlahan, akhiri dengan mengeluarkan nafas secar perlahan selama 3 4 detik.b)

Tarik nafas secara diafragma, Lakukan secara pelan dan nyaman, jangan Setelah menarik nafas secra perlahan, tahan nafas selama 3 detik, Ini untuk Angkat dagu agak keatas, dan gunakan otot perut untuk melakukan

sampai overventilasi paru-paru.c)

mengontrol nafas dan mempersiapkan melakukan batuk huff secara efektif.d)

pengeluaran nafas cepat sebanyak 3 kali dengan saluran nafas dan mulut terbuka, keluarkan dengan bunyi Ha,ha,ha atau huff, huff, huff. Tindakan ini membantu epligotis terbuka dan mempermudah pengeluaran mucus.

e) f) g)

Kontrol nafas, kemudian ambil napas pelan 2 kali. Ulangi tehnik batuk diatas sampai mucus sampai ke belakang tenggorokkan Setelah itu batukkan dan keluarkan mucus/dahak Pengertian : bagian dari fisioterapi paru-paru. Tepatnya, cara pengobatan dengan

3). Inhalasi memberi obat (sejenis aerosol) dalam bentuk uap secara langsung pada alat pernapasan menuju paru-paru. Tujuan : Membuat pernapasan yang terganggu akibat adanya lendir atau tengah

mengalami sesak napas menjadi kembali normal Persiapan alat dan bahan Ruangan tertutup Baskom ukuran sedang Obat-obatan aromatherapi seperti minyak kayu putih Air panas

Langkah

Persiapkan alat dan bahan Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat. Tempatkan pasien dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidak tercampur denga udara bebas. Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau pasien sudah merasa lega dengan pernafasannya.

b. Evaluasi Proses Respon pasien koperatif Teknik metode dilakukan dengan baik dan tepat

c. Evaluasi hasil -

Setelah dilakukan tindakan pasien tidak mengeluh sesak napas Tidak terlihat adanya bantuan otot aksesoris Pernapasan normal Tidak terdapat bunyi mengi

-

DAFTAR PUSTAKA Jaime L.Stockslarge & Liz Schaeffer. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Geriatrik. Cetakan 1. Edisi 2. Jakarta; EGC R.Boedhi Darmojo & H.Hadi Martono. (2006). Buku Ajar Geriatrik (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Cetakan 2 Edisi 3. Jakarta; Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Mickey Stanley & Patricia Gauntlett. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik). Cetakan 1. Edisi 2007. Jakarta; EGC Kusharyadi. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien Usia Lanjut. Jakarta; Salemba Annette G.Lueckenotte. Gerontologic Nursing. With 227 illustration; Mosby Potter & Perry . Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 1 dan 2. Edisi 4. Jakarta; EGC Marilynn E, Doenges., Mary Frances Moorhouse., Alice C. Geissler. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta; EGC