pengkajian asma

21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. S DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA DI KMP. JAPUH RT/RT 03/02 DSN. DESA DS. CIKEMBULAN KEC. SIDAMULIH KAB. CIAMIS A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari Minggu, 09 September 2012 1. Data Umum a. Kepala Keluarga (KK) : Tn. S b. Umur : 50 Tahun c. Pendidikan : SMP d. Pekerjaan : Buruh Harian e. Alamat : Kmp. Japuh RT/RW 03/02 Dsn. Desa Ds. Cikembulan Kec. Sidamulih Kab. Ciamis f. Komposisi keluarga : No Nama JK Umur Hub. dengan KK Pendidika n Pekerja an Ket . 1 Ny. E P 46 Istri SLTA IRT 2 Sdr. I L 22 Anak SMA Karyawa n Swasta 3 Nn. A P 18 Anak SMA Pelajar 4 Nn. M P 15 Anak SMP Pelajar 5 An. I L 10 Anak SD Pelajar g. Tipe keluarga Keluarga Inti (Nuclear Family) h. Suku bangsa Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Upload: deff-hend

Post on 31-Dec-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengkajian Asma

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. S DENGAN SALAH SATU

ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA DI KMP. JAPUH RT/RT 03/02

DSN. DESA DS. CIKEMBULAN KEC. SIDAMULIH

KAB. CIAMIS

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari Minggu, 09 September 2012

1. Data Umum

a. Kepala Keluarga (KK) : Tn. S

b. Umur : 50 Tahun

c. Pendidikan : SMP

d. Pekerjaan : Buruh Harian

e. Alamat : Kmp. Japuh RT/RW 03/02 Dsn. Desa

Ds. Cikembulan Kec. Sidamulih Kab. Ciamis

f. Komposisi keluarga :

No Nama JK UmurHub. dengan

KKPendidikan Pekerjaan Ket.

1 Ny. E P 46 Istri SLTA IRT

2 Sdr. I L 22 Anak SMAKaryawan

Swasta

3 Nn. A P 18 Anak SMA Pelajar

4 Nn. M P 15 Anak SMP Pelajar

5 An. I L 10 Anak SD Pelajar

g. Tipe keluarga

Keluarga Inti (Nuclear Family)

h. Suku bangsa

Suku bangsa ayah : Sunda

Suku bangsa ibu : Jawa

Adat dan kebudayaan yang mempengaruhi sikap hidup dan perilaku dalam bidang

kesehatan adalah budaya Sunda

i. Agama

Keluarga (semua anggota keluarga) memeluk agama Islam dan taat menjalankan

agamanya.

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 2: Pengkajian Asma

j. Status sosial ekonomi keluarga

Menurut Ny. E, pendapatan keluarganya kurang untuk membiayai kebutuhan sehari-

hari. Selain suaminya yang bekerja, anaknya yang pertama juga sudah bekerja,

pendapatan keluarga Rp 900.000,- / bulan. Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi

pengeluaran untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya sekolah 3 anak, listrik, dan air.

Keluarga mempunyai televisi dan kulkas.

k. Aktivitas rekreasi

Biasanya keluarga melihat TV bersama, mendengarkan radio, kadang-kadang pergi

bersama ke tempat rekreasi yang berada di dekat tempat tinggalnya. Anak laki-

lakinya sering ikut kegiatan sepak bola bersama teman sebayanya.

l. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Laki-laki

: Perempuan meninggal : Laki-laki meninggal

: Perempuan Sakit : Laki-laki sakit

: Garis Perkawinan : Garis Keturunan

: Tinggal dalam satu rumah

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 3: Pengkajian Asma

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. S memiliki 4 orang anak. Anak tertua laki-laki berumur 22 tahun sudah

bekerja dan belum berumah tangga. Anak kedua adalah perempuan berusia 18 tahun

belum berumah tangga dan belum bekerja. Anak ketiga adalah perempuan 15 tahun

yang menderita asma adalah seorang pelajar SMA. Anak terakhir dari Keluarga Tn. S

adalah laki-laki berusia 10 tahun seorang pelajar SD. Keluarga Tn. S berada pada

tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Pada saat pengkajian tidak ada masalah

c. Riwayat dalam keluarga

Tn. S bekerja sebagai pedagang sedangkan Ny. E sebagai IRT. Anak ketiga, yaitu Nn.

M sering mengalami sesak nafas (asma) bila terlalu capai atau saat kontak dengan

debu dan cuaca dingin apalagi jika diawali dengan batuk dan flu yang tidak sembuh-

sembuh.

d. Tumbuh Kembang Keluarga

Pada saat pengkajian tidak ada masalah

e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya terpenuhi

Kakeknya Tn. S menderita asma. Keluarga dari Ny. E tidak ada yang menderita

penyakit serius.

3. Data Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah keluarga Tn.S berada di perbatasan antara kota dengan desa. Jarak dengan

tetangga berhimpitan, suasana ramai, lokasi dekat rumah.

Keluarga menempati rumah milik sendiri, jenis permanen dengan dinding luar dan

dalam dari tembok/semen serta lantai rumah terbuat dari semen. Atap genteng dari

tanah, ventilasi udara melalui jendela rumah, pencahayaan cukup baik dan luas rumah

± 12 m x 6 m dengan bentuk memanjang Leter L.

Perabot rumah

Keluarga Tn.S mengatakan alat-alat masak menggunakan kompor gas. Keluarga

Tn.S mengatakan tempat penyimpanan peralatan dapur diletakkan di rak

kecil.Perabot rumah tangga sudah tertata rapi.

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 4: Pengkajian Asma

Pengelolaan Sampah

Keluarga Tn.S mengatakan cara pembuangan sampah langsung di tempat

pembuangan sampah akhir. Tetapi sebelum di buang di tempat pembuangan

sampah akhir, keluarga Tn.S mengatakan sampah-sampah di masukkan tempat

pembuangan sampah sementara yang terletak di depan rumah. Jarak tempat

pembuangan sampah dengan sumber air minum ± 2 meter.

Sumber Air

Sumber air keluarga Tn.S berasal dari sumur gali. Jarak sumber air minum

dengan bak penampungan limbah (septic tank) ± 7 meter. Tidak tampak

pencemaran air, kualitas air jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

Jamban Keluarga

Keluarga Tn.S memiliki jamban. Keluarga Tn. S menggunakan jamban/WC milik

sendiri yang terletak bersamaan dengan kamar mandi, letak penampungan/septik

tank kira-kira 7 meter.

Pembuangan air limbah

Jenis air limbah adalah limbah rumah tangga dan di tempatkan pada bak

penampungan limbah. Jarak bak penampungan air limbah dengan sumber air

minum kurang dari 10 meter yang terletak di belakang rumah.

b. Denah Rumah :

U

2 3 4 5

1 6 7

Keterangan :

1. Dapur

2. Kamar mandi / WC

3. Ruang tidur

4. Ruang tidur

5. Ruang tidur

6. Ruang keluarga

7. Ruang tamu

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 5: Pengkajian Asma

c. Fasilitas

Fasilitas ibadah berjarak ± 100 meter dari rumah, fasilitas kesehatan ± 1500 meter

berupa puskesmas, bidan desa ± 400 meter dan warung/toko berjarak ± 300 meter.

d. Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Tempat tinggal Keluarga Tn. S terletak di dekat wilayah tempat rekreasi. Penduduk di

daerah tersebut kebanyakan suku bangsa Sunda dan Jawa dan kebudayaan pun agak

bercampur jawa sunda.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. S mengatakan hubungan keluarga dengan ketua RT, ketua KK LKMD,

ketua RW, dan anggota masyarakat terjalin harmonis. Keluarga Tn. S mengatakan

Tn. S aktif ikut kegiatan Ronda. Fasilitas untuk pertemuan masyarakat sering

dilakukan di rumah tokoh masyarakat.

f. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. S mengatakan jumlah anggota keluarga yang sehat berjumlah 3 orang.

Jarak antara rumah dengan Puskesmas ± 1500 meter.

4. Struktur Keluarga

a. Struktur peran

Anggota keluarga Tn. S mempunyai peran masing-masing.

- Tn.I sebagai kepala rumah tangga bekerja sebagai buruh bangunan.

- Ny. E bekerja sebagai ibu rumah tangga.

- Sdr. I sudah lulus SMA dan sekarang bekerja di perusahaan swasta.

- Nn. A sudah lulus SMA dan belum bekerja.

- Nn. M, dan An. I masih duduk di bangku sekolah.

b. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. S menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama dan

mengharapkan anaknya kelak menjadi anak yang taat dalam menjalankan ibadah dan

berharap kelak menjadi anak yang sukses.

Keluarga Tn. S menganut nilai dan norma Sunda dan selama ini tidak ada masalah

dalam keluarga.

c. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Tn. S menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari. Keluarga

berkumpul dalam hari-hari besar agama atau kadang-kadang menonton televisi

bersama.

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 6: Pengkajian Asma

d. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn. S saling menyayangi dan saling mendukung sebagai kekuatan dan

kekompakan dalam membantu pengobatan dan kebutuhan anak-anaknya. Ny. E

mengatakan setiap ada masalah dalam keluarga selalu dibicarakan secara bersama-

sama, tetapi Ny. E yang paling sering mengambil keputusan.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Hubungan antara anggota keluarga berjalan harmonis, saling menghargai satu sama

lain, dan saling memberikan dukungan pada anggota keluarga. Keluarga saling

menyayangi dengan pola asuh bebas terbatas.

b. Fungsi Sosial

Interaksi dalam keluarga berlangsung baik tanpa norma-norma kaku dan memaksa

tiap-tiap anggota keluarga, tidak ada disiplin keras dalam kehidupan keluarga.

Interaksi keluarga dengan masyarakat berlangsung baik.

c. Fungsi Perawatan

1) Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

Keluarga Tn. S mengatakan Nn. M terdiagnosa Asma sejak berumur 2 tahun.

Keluarga Tn. S mengatakan bahwa penyakit asma merupakan suatu masalah dan

penyakit keturunan yang bisa kapan saja kambuh. Keluarga Tn. S dan Nn. M

mengatakan bila kecapekan atau menderita batuk pilek asmanya langsung

kambuh. Keluarga Tn. S mengatakan belum tahu pengertian, tanda dan gejala,

penyebab, makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta lingkungan yang

sehat untuk penderita asma. Jenis makanan yang dikonsumsi Nn. M sama dengan

anggota keluarga yang lain. Keluarga Tn. S tampak menggelengkan kepala saat

ditanya tentangpengertian, tanda dan gejala, penyebab, makanan yang dianjurkan

dan tidak dianjurkan , dan lingkungan yang sehat untuk penderita asma.

2) Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit

Keluarga Tn.S mengatakan bahwa Nn. M jarang memeriksakan diri ke tempat

pelayanan kesehatan

Keluarga Tn. S mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit hanya membeli

obat di warung saja dan pergi ke dokter apabila sakitnya sudah terlalu parah.

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 7: Pengkajian Asma

6. Stressor dan Koping Keluarga

a. Stressor

Keluarga Tn. S menyadari bahwa ada salah satu anggota keluarga yang menderita

Asma yaitu Nn. M. Keluarga beranggapan bahwa asma merupakan penyakit

keturunan yang sewaktu-waktu bisa kambuh dan berbahaya sehingga harus ditangani

segera.

Keluarga Tn. S mengatakan bahwa Nn. M kadang suka minder karena mempunyai

asma tersebut, tetapi keluarga selalu memberi motivasi kepada Nn. M untuk tetap

memberi semangat.

b. Koping

Keluarga Tn. S mengatakan menerima keadaan Nn.M yang sakit Asma, tetapi

keluarga tidak berusaha untuk meningkatkan status kesehatan dengan cara sering

memeriksakan ke tempat kesehatan. Keluarga bermusyawarah dalam upaya

menyelesaikan masalah apabila ada.

7. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

Pada saat dilakukan pengkajian hari Minggu, 09 September 2012 didapatkan data

kesehatan:

a. Tn.S

Kepala : Rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal

Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterik,

Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada

secret.

Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat

bantu dengar

Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid

Dada

- Inspeksi : bentuk dada normo chest

- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil

fremitus

kanan=kiri

- Perkusi : terdengar sonor

- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara tambahan

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 8: Pengkajian Asma

Ekstremitas

- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

Tanda-tanda vital :

- TD : 130/90 mmHg

- Nadi : 92 x/menit

- Respirasi : 24 x/menit

- Suhu : 37 °C

b. Ny. E

Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal

Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu seperti

kacamata.

Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada

secret.

Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat

bantu dengar

Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,

tidak tampak caries gigi

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid

Dada

- Inspeksi : bentuk dada normo chest

- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil

fremitus kanan=kiri

- Perkusi : terdengar sonor

- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung

tambahan

Ekstremitas

- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

Tanda-tanda vital :

- TD : 150/90 mmHg

- Nadi : 84 x/menit

- Respirasi : 22 x/menit

- Suhu : 36, 6 °C

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 9: Pengkajian Asma

c. Sdr. I

Tidak terkaji dikarenakan Sdr. I bekerja di luar kota dan pulang ke rumah 2 minggu 1

x setiap hari sabtu dan minggu. Menurut Ny. S, Anak yang pertamanya (Sdr. I) tidak

mempunyai penyakit yang berat. Sdr. I pada saat ini dalam keadaan sehat.

d. Nn. A

Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal

Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu seperti

kacamata.

Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada

secret.

Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat

bantu dengar

Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,

tidak tampak caries gigi

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid

Dada

- Inspeksi : bentuk dada normo chest

- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil

fremitus kanan=kiri

- Perkusi : terdengar sonor

- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung

tambahan

Ekstremitas

- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

Tanda-tanda vital :

- TD : 110/70 mmHg

- Nadi : 96 x/menit

- Respirasi : 20 x/menit

- Suhu : 36, 5 °C

e. Nn. M

Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal

Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterik.

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 10: Pengkajian Asma

Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada

secret.

Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat

Bantu dengar

Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,

tidak tampak caries gigi

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid

Dada

- Inspeksi : bentuk dada normo chest

- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil

fremitus kanan=kiri

- Perkusi : terdengar sonor

- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung

tambahan

Ekstremitas

- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

Tanda-tanda vital :

- TD : 100/ 70 mmHg

- Nadi : 102 x/menit

- Respirasi : 24 x/menit

- Suhu : 36, 5 °C

Saat pengkajian KU baik. Menurut ibunya, Nn. M menderita sesak nafas dari umur 2

tahun, sering berobat ke petugas kesehatan bahkan pernah rontgen paru-paru di RSUD

Bajar namun tidak pernah sembuh total (sering kambuh).

f. An. I

Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal

Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterik.

Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada

secret.

Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri,

Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,

Tidak tampak caries gigi

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 11: Pengkajian Asma

Dada

- Inspeksi : bentuk dada normo chest

- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil

Fremitus kanan=kiri

- Perkusi : terdengar sonor

- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung

tambahan

Ekstremitas

- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan

Tanda-tanda vital :

- TD : -

- Nadi : 84 x/menit

- Respirasi : 20 x/menit

- Suhu : 36°C

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 12: Pengkajian Asma

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Analisa Data Dan Sintesis Data

Data Penyebab Masalah

DS :

- Keluarga TN. S dan Nn. M

mengatakan bahwa Nn. M

sering sesak nafas

DO :

- K/U baik, Respirasi 24

x/menit

- Adanya riwayat sesak nafas

pada kakek Tn. S

Ketidakmampuan keluarga mengenal

masalah kesehatan karena kurangnya

pengetahuan keluarga tentang

penyakit dan cara perawatannya

Resiko perubahan

pola nafas

DS:

- Keluarga Tn.S mengatakan

bahwa Nn. M jarang

memeriksakan diri ke

tempat pelayanan kesehatan

- Keluarga Tn. S mengatakan

bila ada anggota keluarga

yang sakit hanya membeli

obat di warung saja dan

pergi ke dokter apabila

sakitnya sudah terlalu parah.

DO:

- Keluarga Tn. S tampak

menggelengkan kepala saat

ditanya tentangpengertian,

tanda dan gejala, penyebab,

serta cara pengobatan

penyakit asma penderita

asma.

Ketidakmampuan keluarga untuk

memanfaatkan fasilitas kesehatan

karena terbatasnya pengetahaun

keluarga tentang penyakit dan cara

pengobatannya

Koping keluarga

tidak efektif

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 13: Pengkajian Asma

2. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko Perubahan Pola Nafas b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara

perawatannya

2. Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga untuk memanfaatkan

fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun keluarga tentang penyakit dan

cara pengobatannya

3. Pembobotan Masalah

o Resiko Perubahan Pola Nafas b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara

perawatannya

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah :

o Resiko

2/3 x 1 2/3 Merupakan factor resiko terhadap

masalah kesehatan

Kemungkinan masalah dapat

diubah :

o S ebagain

1/2 x 2 1/2 Sumber daya ada, sumber dana

ada, fasilitas kesehatan memadai

hanya saja pengetahuan keluarga

tentang penyakit kurang juga

Potensial untuk dicegah :

o C ukup

2/3 x 1 2/3 Bukan merupaka keluarga high

risk dan juga masalah sudah

cukup pelik.

Menonjolnya masalah :

o Masalah dirasakan tapi

tidak perlu segera

ditangani

1/2 x 1 1/2 Keluarga merasakan adanya

masalah tetapi tidak perlu

ditangani dengan segera

Total Skor 2,3

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012

Page 14: Pengkajian Asma

o Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga untuk memanfaatkan

fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun keluarga tentang penyakit dan

cara pengobatannya

NoKriteria

Hitungan SkorPembenaran

1. Sifat masalah :

Aktual

3/3 x 1 1 Keluarga jarang menggunakan

tempat fasilitas kesehatan untuk

memeriksakan diri

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah : sebagian

1/2 x 2 1 Sumber daya keluarga, dukungan

sumber dana kurang, dan fasilits

kesehatan ada

3. Potensial untuk

dicegah : rendah

1/3 x 1 1/3 Keluarga mengalami masalah sudah

cukup lama dan pelik bahkan selama

Nn.A sakit jarang memeriksakan diri

4. Menonjolnya masalah

: Masalah tidak

dirasakan

0/2 x 1 0 Keluarga tidak menganggap adanya

masalah bila tidak menggunakan

tempat fasilitas kesehatan

Jumlah 0,6

4. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

No Diagnosa Keperawatan Skor

1 Resiko perubahan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah kesehatan karena kurangnya

pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara perawatannya

2,3

2 Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga untuk

memanfaatkan fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun

keluarga tentang penyakit dan cara pengobatannya

0,6

Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012