lapsus partus prematurus iminens.rtf

Upload: diphda-satria

Post on 10-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    1/19

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

    LAPORAN KASUS

    PARTUS PREMATURUS IMMINENS

    Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

    di Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi

    Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

    Diajukan Kepada :

    Pembimbing : dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG

    Disusun Oleh :

    Diphda Satria Risolawati H2A009015

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    2/19

    Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhhamdiyah Semarang

    Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

    Periode 02 September 09 November 2013

    LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN

    OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

    Presentasi kasus dengan judul :

    PARTUS PREMATURUS IMMINENS

    Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

    di Departemen Obstetri dan Ginekologi

    Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

    Disusun Oleh:

    Diphda Satria Risolawati H2A009015

    Telah disetujui oleh Pembimbing:

    Nama pembimbing Tanda Tangan Tanggal

    dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG ............................. .............................

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    3/19

    Mengesahkan:

    Koordinator Kepaniteraan Obstetri dan Ginekologi

    dr. Hary Purwoko, Sp.OG, K-FER

    NIP. 1967 0502 1996 12.1.002

    BAB 1

    IDENTITAS PENDERITA

    Nama : Ny. DP

    Umur : 20 tahun

    Jenis kelamin : perempuan

    Alamat : Tegal wuni 02/07 Banyubiru

    Agama : islam

    Pekerjaan : swasta

    Tanggal masuk : 26 September 2013 Pukul 08.20 WIB

    Nomor CM : 043248 2013

    Nama Suami : Tn. EP

    Umur : 21 tahun

    Agama : Islam

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    4/19

    Pekerjaan : swasta

    Kelompok pasien : JAMKESMAS

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

    Diambil dari : Autoanamnesa tanggal 26 September 2013 pukul 08.20 WIB

    Keluhan utama : flek flek coklat (sejak pukul 18.00 tanggal 25 September 2013)

    Keluhan tambahan : terdapat kenceng kenceng namun masih jarang

    RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

    Pasien datang rujukan dari Bidan dengan keluhan flek flek sejak pukul 18.00 , flek berwarna

    coklat, pasien mengaku juga merasakan kenceng kenceng namun masih jarang. Pagi dibawa ke

    Bidan dan setelah dilakukan pemeriksaan dikatakan pembukaan 1 cm. sebelum mengalami flek

    flek pasien mengaku 4 hari yang lalu mengalami diare

    RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

    Riwayat Darah Tinggi: disangkal

    Riwayat Kencing Manis: disangkal

    Riwayat Asma : disangkal

    Riwayat Jantung : disangkal

    Riwayat Alergi : disangkal

    Riwayat Mondok : diakui ( pasien mengaku pernah dirawat di RSUD Ambarawa awal bulan

    September dengan keluhan terdapat kontraksi )

    RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

    Riwayat Darah Tinggi: disangkal

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    5/19

    Riwayat Kencing Manis: disangkal

    Riwayat Asma : disangkal

    Riwayat Jantung : disangkal

    Riwayat Alergi : disangkal

    RIWAYAT HAID

    Menarche : 15 tahun

    Siklus : 28 hari

    Lama : 5 hari

    HPHT : 17 Februari 2013

    HPL : 22 November 2013

    RIWAYAT PERKAWINAN

    Menikah untuk yang pertama kali dengan suami yang sekarang dan sudah 1 tahun.

    RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

    Usia kehamilan : 32 minggu

    HPL : 22 November 2013

    RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

    G1P0A0

    Pasien mengaku mengalami kesulitan di kehamilan yang pertama ini karena telah mengalami

    perawatan di RSUD Ambarawa sebelumnya.

    RIWAYAT KB

    Pasien mengaku tidak menggunakan KB

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    6/19

    PEMERIKSAAN FISIK

    Kepala : Mesocephal

    Mata : Simetris, anemis (-/-), ikterik (-/-)

    Telinga : Simetris, sekret (-/-)Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Compos Mentis

    Tanda Vital : Tekanan Darah 110/80 mmHg

    Nadi 72 x/menit

    Suhu 37 C

    Pernapasan 20 x/menit

    Hidung : Sekret (-)

    Tenggorok : dbn

    Leher : Tidak ada pembesaran KGB, benjolan di leher (-)

    Thoraks : Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)

    Paru : Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

    Abdomen : Hati : Tidak ada pembesaran

    Limpa : Tidak ada pembesaran

    Ekstremitas : Edema (-), varises (-), turgor kulit baik

    Obstetri : TFU 33 cm

    HIS (+) jarang

    DJJ 136x/menit, pu-ka. Letak memanjang

    Pemeriksan VT tidak dilakukan (di Bidan pembukaan 1 cm)

    DIAGNOSIS AWAL

    G1 P0 A0 Hamil 32 minggu, usia ibu 20 tahun, janin tunggal hidup intrauterine, suspect partus

    prematurus imminens.

    PENATALAKSANAAN

    - Infus RL 20 tpm

    - Pemeriksaan penunjang laboratorium darah lengkap

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    7/19

    Hasil Laboratorium

    Darah Rutin HASIL NILAI RUJUKAN

    Hemoglobin

    (Hb)

    11.4 L 12 - 16

    Leukosit 13.3 H 4.0 - 10Eritrosit 4.41 4.2 5.4

    Hematokrit 36.0 37 - 42

    Trombosit 300 200 - 400

    MCV 85.2 80 - 90

    MCH 27.4 27 - 34

    MCHC 32.6 32 36

    Limfosit% 18.8 L 25 35

    Monosit% 7.2 H 4 6

    Granulosit% 74.0 50 80

    Golongan

    Darah

    AB

    Cloting Time 4.00 3 - 5

    Bleeding Time 1.00 1 3

    Follow Up

    Hari ke 1 post partus

    12.00

    Tanda Vital : Tekanan Darah 100/80 mmHg

    Nadi 100 x/menit

    Suhu 36 C

    Pernapasan 22 x/menit

    18.00

    Tanda Vital : Tekanan Darah 90/70 mmHg

    Nadi 70 x/menit

    Suhu 36,4 C

    Pernapasan 22 x/menit

    Hari ke 2 27/9/2013

    06.00

    Tanda Vital : Tekanan Darah 110/70 mmHg

    Nadi 80 x/menit

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    8/19

    Suhu 36 C

    Pernapasan 24 x/menit

    12.00

    Tanda Vital : Tekanan Darah 100/80 mmHg

    Nadi 80 x/menit

    Suhu 35,8 C

    Pernapasan 20 x/menit

    BAB II

    ANALISIS KASUS

    1. Subjektif ( S )

    Pasien datang pukul 7.41 WIB, G1P0A0, usia kehamilan 32 minggu diantar

    suaminya rujukan dari Bidan, dengan keluhan terdapat flek flek sejak pukul 18.00. flek

    berwarna coklat, terdapat kenceng kenceng tetapi jarang. Pagi harinya dibawa ke Bidan

    dan dilakukan pemeriksaan dalam dikatakan pembukaan 1 cm. Sebelumnya, 4 hari yang

    lalu pasien mengeluhkan mengalami diare

    Riwayat kehamilan dan persalinan, pasien baru hamil pertama kali, usia

    kehamilan 32 minggu.

    Riwayat haid dari pasien, menarche usia 15 tahun, haid teratur setiap bulan (siklus

    28 hari ), lamanya sekitar 5 hari. Hari pertama haid terakhir pasien adalah tanggal 17

    Februari 2013, hari perkiraan lahir bayi adalah tanggal 22 November 2013.

    Riwayat perkawinan, pasien baru menikah pertama kali dengan suami yang

    sekarang, perkawinan sudah 2 tahun berjalan

    Pasien menyangkal memeliki penyakit kencing manis, darah tinngi, jantung,

    alergi, dan asma. Pasien mengaku pada bulan yang sama saat dirawat sekarang pernah

    mendapat perawatan di RSUD Ambarawa dengan keluhan flek flek namun keadaan

    pasien membaik setelah mendapatkan perawatan

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    9/19

    2. Objektif ( O )

    Status obstetric :

    Tinggi Fundus Uteri : 33 cm

    HIS : jarang

    DJJ : 136 x/menit (10-12-12)

    Leopold I : teraba bulat, lunak (bokong)

    II : teraba punggung kanan, memanjang

    III : teraba bulat, keras (kepala)

    IV : belum masuk pintu atas panggul

    VT : pembukaan 1 cm di Bidan

    3. Assessment ( A )

    G1P0A0, 20 tahun, usia kehamilan 32 minggu, janin tunggal hidup intrauterine dengan

    partus prematurus imminens

    4. Planning ( P )

    - Pimpin persalinan jika pembukaan lengkap karena kehamilan tidak dapat

    dipertahankan dengan kemajuan pembukaan

    - Famarkologik :

    o Ciprofoxaxin 3 x 1 tab

    o Antalgin 3 x 1 tab

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    10/19

    BAB III

    TINJAUAN TEORI

    2.1 PARTUS PREMATUR IMMINENS

    Partus Prematur Iminens adalah persalinan pada usia kehamilan antara 20 37 minggu

    dan diikuti dengan dilatasi serviks yang progresif atau penipisan serviks kurang dari 37

    minggu usia gestasi. Menurut Wibowo (1997) yang mengutip pendapat Herron,dkk.,

    persalinan prematur adalah kontraksi uterus yang teratur setelah kehamilan 20 minggu dan

    sebelum 37 minggu , dengan interval kontraksi 5 hingga 8 menit atau kurang dan disertai

    dengan satu atau lebih tanda berikut:

    (1) perubahan serviks yang progresif

    (2) dilatasi serviks 2 sentimeter atau lebih

    (3) penipisan serviks 80 persen atau lebih.

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    11/19

    Menurut Mochtar (1998) partus prematurus yaitu persalinan pada kehamilan 28

    sampai 37 minggu, berat badan lahir 1000 sampai 2500 gram.

    Dari beberapa pengertian partus prematurus diatas dapat disimpulkan bahwa partus

    prematurus iminen adalah adanya suatu ancaman pada kehamilan dimana akan timbul

    persalinan pada umur kehamilan yang belum aterm (28 sampai 37 minggu) atau berat

    badan lahir kurang dari 2500 gram.

    2.2 ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

    a. Faktor resiko mayor

    Kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm

    pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar/memendek kurang dari 1 cm pada

    kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat

    persalinan pretem sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat

    operasi konisasi, dan iritabilitas uterus.

    b. Faktor resiko minor

    Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu,

    riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada

    trimester II, riwayat abortus pada trimester I lebih dari 2 kali. Sedangkan menurut

    Manuaba (1998), faktor predisposisi partus prematurus adalah sebagai berikut: Faktor ibu

    Gizi saat hamil kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak

    hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit menahun ibu seperti; hipertensi,

    jantung, ganguan pembuluh darah (perokok), faktor pekerjaan yang terlalu berat.

    Faktor kehamilan

    Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum, komplikasi hamil

    seperti pre eklampsi dan eklampsi, ketuban pecah dini.

    Faktor janin

    Cacat bawaan, infeksi dalam rahim

    2.3 PATOFISIOLOGI

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    12/19

    Beberapa pemeriksaan dan faktor risiko dapat memperkirakan terjadinya partus

    prematurus, antara lain ras kulit hitam, indeks masa tubuh yang rendah, perdarahan

    pervagina, kontraksi, infeksi pelvis, bakterial vaginosis, partus prematurus habitualis, tes

    serviko vaginal fetal fibronectin, dan ukuran servik yang pendek. Dua yang disebutkan

    terakhir merupakan prediktor paling kuat. Partus prematurus dapat diperkirakan dengan

    mencari faktor resiko mayor atau minor. Faktor resiko minor adalah penyakit yang disertai

    demam, perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 12 minggu, riwayat pielonefritis,

    merokok lebih dari 10 batang per hari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus

    pada trimester I lebih dari 2 kali. Faktor resiko mayor adalah kahamilan multipel,

    hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu,

    riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat persalinan preterm sebelumnya,

    operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi dan iritabilitas uterus.

    Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor resiko mayor atau bila ada 2

    atau lebih faktor resiko minor atau bila ditemukan keduanya.

    2.4 DIAGNOSIS

    a. Kriteria

    1. Usia gestasi 22-36

    2. HIS 1kali/10menit /selama 30detik

    3. Dilatasi serviks 2cm atau perubahan dilatasi pada waktu satu jam

    4. Pendataran serviks >50-80%

    b. Pemeriksaan Laboratorium

    1. Darah rutin, Kimia darah, golongan ABO,faktor Rhesus

    2. Urinalisis atau kultur Urin

    3. Bakteriologi Vagina

    4. Amniosentesis : Surfaktan

    5. Gas dan PH darah janin

    c. USG untuk mengetahui

    1. Usia gestasi,Jumlah Janin,besar janin, kativitas Biofisik

    2. Cacat Kongenital

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    13/19

    3. Letak dan Maturasi Plasenta

    4. Volume cairan tuba dan kelainan Uterus

    d. CTG guna menilai

    1. Kesejahteraan Janin

    2. Frekuensi dan kekuatan kontraksi

    2.5 TANDA DAN GEJALA

    Partus prematurus iminen ditandai dengan :

    a. Kontraksi uterus dengan atau tanpa rasa sakit

    b. Rasa berat dipanggul

    c. Kejang uterus yang mirip dengan dismenorea

    d. Keluarnya cairan pervaginam

    e. Nyeri punggung

    Gejala diatas sangat mirip dengan kondisi normal yang sering lolos dari kewaspadaan tenaga

    medis

    2.6 KONTRAINDIKASI MENGHENTIKAN PROSES PERSALINAN PRETERM

    a. Faktor Maternal

    1) Penyakit hipertensi dalam kehamilan yang berat ( misal eksaserbasi akut hipertensi

    kronik eklampsia, preeklampsia berat )

    2) Penyakit jantung atau paru (misal Edema paru , ARDS, penyakit katub jantung,

    takiaritmia)

    3) Dilatasi servik sudah > 4 cm

    4) Perdarahan pervaginam ( misal. Solusio plasenta, plasenta previa , DIC )

    b. Faktor Janin

    1) Bayi mati atau anomali kongenital yang lethal

    2) Fetal distress

    3) Infeksi intra uterine ( korioamnionitis )

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    14/19

    4) Gawat janin berkaitan dengan usaha mempertahankan kehamilan

    5) TBJ > 2500 gram

    6) Eritroblastosis fetalis

    7) PJT berat

    2.7 PENILAIAN KLINIK

    Menurut Saifuddin (2001), kriteria persalinan prematur antara lain kontraksi yang

    teratur dengan jarak 7-8 menit atau kurang dan adanya pengeluaraan lender kemerahan atau

    cairan pervaginam dan diikuti salah satu berikut ini :

    a. Pada periksa dalam, pendataran 50-80 persen atau lebih, pembukaan 2 cm atau lebih.

    b. Mengukur panjang serviks dengan vaginal probe USG: panjang servik kurang dari 2 cm

    pasti akan terjadi persalinan prematur, tujuan utama adalah bagaimana mengetahui dan

    menghalangi terjadinya persalinan prematur, cara edukasi pasien bahkan dengan

    monitoring kegiatan di rumah tampaknya tidak memberi perubahan dalam insidensi

    kelahiran prematur.

    Menurut Mansjoer (2000) manifestasi klinik persalinan pretem adalah:

    a. Kontraksi uterus yang teratur sedikitnya 3 sampai 5 menit sekali selama 45detik dalam

    waktu minimal 2 jam .

    b. Pada fase aktif, intensitas dan frekuensi kontraksi meningkat saat pasien melakukan

    aktivitas.

    c. Tanya dan cari gejala yang termasuk faktor risiko mayor dan minor

    d. Usia kehamilan antara 20 samapi 37 minggu

    e. Taksiran berat janin sesuai dengan usia kehamilan antara 20 sampai 37 minggu.

    f. Presentasi janin abnormal lebih sering ditemukan pada persalinan preterm

    5.8 PENCEGAHAN

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    15/19

    a. Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur

    b. Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kehamilan dan

    persalinan preterm.

    c. Memberikan nasehat tentang gizi saat kehamilan, meningkatkan pengertian KB-interval,

    memperhatikan tentang berbagai kelainan yang timbul dan sgera melakukan konsultasi,

    menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan sehingga secara dini penyakit ibu dapat

    diketahui dan diawasi / diobati.

    d. Meningkatakan keadaan sosial ekonomi keluarga dan kesehatan lingkungan (Manuaba,

    1998).

    Partus prematurus menurut Mochtar (1998) dapat dicegah dengan mengambil langkah-

    langkah berikut ini :

    a. Jangan kawin terlalu muda dan jangan pula terlalu tua (idealnya 20 sampai 30 tahun).

    b. Perbaiki keadaan sosial ekonomi

    c. Cegah infeksi saluran kencing

    d. Berikan makanan ibu yang baik, cukup lemak , dan protein

    e. Cuti hamil

    f. Prenatal care yang baik dan teratur

    g. Pakailah kontrasepsi untuk menjarangkan anak

    2.9 PENANGANAN UMUM

    Prinsip penanganan Persalinan preterm lakukan evakuasi keadaan umum ibu , upayakan

    melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi. Adapun hal yang perlu diketahui dalam

    penanganan umum persalinan preterm adalah :

    a. Umur kehamilan, karena lebih bisa dipercaya untuk penentuan prognosis daripada berat

    janin.

    b. Demam atau tidak

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    16/19

    c. Kondisi janin (jumlahnya, letak / presentasi, taksiran berat janin, hidup/gawat janin/mati,

    kelainan kongenital dan sebagainya dengan USG)

    d. Letak plasenta perlu diketahui untuk mengantisipasi irisan sectio cesarea

    e. Fasilitas dari petugas yang mampu menangani calon bayi terutama adanya seorang

    neonatologis, bila perlu dirujuk (Saifuddin, 2002).

    2.10 PENATALAKSANAAN

    a. Segera lakukan penilaian tentang

    1) Usia gestasi ( untuk prognosis)

    2) Demam ada/tidak

    3) Kondisi janin (jumlah, letak,TB) Hidup/gawat janin/mati,atau kelainan Kongenital

    dll

    4) Letak plasenta : perlukah SC

    5) Kesiapan Untuk Menangani bayi prematur

    b. Tentukan kemungkinan penanganan selanjutnya (ada 3)

    1) Pertahankan Janin hingga kelahiran aterm

    2) Tunda persalinan 2-3 hari untuk memberikan obat pematangan paru janin

    3) Biarkan terjadi persalinan

    Penataklaksanaan belum dalam persalinan :

    a. Bedrest

    b. Deteksi dan management faktor Resiko

    c. Tokolitik

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    17/19

    Kemungkinan obat-obat tokolitik hanya berhasil sebentar tapi penting untuk dipakai

    memberikan kortikosteroid sebagi induksi maturasi paru bila usia gestosis kurang dari 34

    minggu. Ibu masuk rumah sakit (rawat inap), lakukan evaluasi terhadap his dan

    pembukaan dan tindakan sebagai berikut:

    a. Berikan kortikosteroid untuk memperbaiki kematangan paru janin

    b. Berikan 2 dosis betamethason 12 mg IM selang 12 jam (atau berikan 4 dosis

    deksamethason 5 mg IM selang 6 jam)

    c. Steroid tidak boleh diberikan bila ada infeksi yang jelas.

    Pemberian obat-obatan tokolitik (salbutamol,MgSo4,Nifedipin, Nitrat) tidak lebih dari 48

    jam.Monitor keadaan janin dan ibu (nadi, tekanan darah, tanda distres nafas, kontraksi

    uterus, pengeluaran cairan ketuban atau darah pervaginam, DJJ, balance cairan , gula

    darah) (Saifuddin, 2002).

    2.11 CARA PERSALINAN

    Lakukan persalinan pervaginam bila janin presentasi kepala atau dilakukan episiotomy

    lebar dan lakukan perlindungan forceps terutama pada kehamilan 35 minggu. Lakukan

    persalinan dengan seksio sesarea bila janin letak sunggsang , gawat janin dengan syarat

    partus pervaginam tidak terpenuhi , janin letak lintang, placenta previa dan taksiran berat

    janin 1.500 gram (Mansjoer, 2002).

    Pimpinan partus prematurus bertujuan untuk menghindari trauma bagi anak

    yang masih lemah :

    a. Partus tidak boleh berlangsung terlalu lama tapi sebaliknya jangan pula terlalu cepat

    b. Jangan memecah ketuban sebelum pembukaan lengkap

    c. Buatlah episiotomi medialis

    d. Kalau persalinan perlu diselesaikan, pilihlah forceps diatas ekstraksi vakum

    e. Jangan menggunakan narcose

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    18/19

    f. Tali pusat secepat mungkin digunting untuk menghindarkan ikterus neonatorum yang

    berat (Sastrawinata , 1984).

    2.12 PROGNOSIS

    Pada pusat pelayanan yang maju dengan fasilitas yang optimal, bayi yang lahir dengan

    berat 2.000 sampai 2.500 gram mempunyai harapan hidup lebih dari 97 persen. 1500

    sampai 2.000 gram lebih dari 90 persen dan 1.000 sampai 1.500 gram sebesar 65-80 persen

    (Mansjoer, 2002).

    Prematurnya masa gestasi akan dapat mengakibatkan ketidakmatangan pada semua

    sistem organ. Baik itu pada sistem pernapasan (organ paru-paru), system peredaran darah

    (jantung), sistem pencernaan dan sistem saraf pusat (otak). Ketidakmatangan pada sistem-

    sistem organ itulah yang membuat bayi prematur cenderung mengalami kelainan

    dibandingkan bayi normal. Kelainan itu bisa berupa :

    a. Sindroma gangguan pernapasan.

    Kelainan ini terjadi karena kurang matangnya paru-paru, sehingga jumlah surfaktan

    (cairan pelapis paru-paru) kurang dari normal. Ini menyebabkan paru-paru tidak dapat

    berkembang sempurna.

    b. Perdarahan otak

    Biasanya terjadi pada minggu pertama kelahiran, terutama pada bayi premature yang

    lahir kurang dari 34 minggu. Pendarahan otak ini menyebabkan bayi prematur tumbuh

    menjadi anak yang relatif kurang cerdas, dibanding anak yang lahir normal.

    c. Kelainan jantung

    Yang sering terjadi adalah Patent Ductus Arteriosus, yaitu adanya hubungan antara

    aorta dengan pembuluh darah jantung yang menuju paru-paru.

    d. Kelainan usus

    Ini disebabkan akibat imaturitas atau kurang mampu dalam menerima nutrisi.

    e. Anemia dan infeksi

  • 7/22/2019 LAPSUS Partus Prematurus Iminens.rtf

    19/19

    Belum matangnya fungsi semua organ tubuh, membuat bayi premature menghadapi

    berbagai masalah. Seperti mudah dingin, lupa napas, mudah infeksi karena sensor

    otaknya belum sempurna, pengosongan lambung terhambat (refluks), kuning dan

    kebutaan (Rinawati, 2007)

    DAFTAR PUSTAKA

    Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, 1984.

    Obstetri Patologi. Elstar Offset, Bandung

    Krisnadi, SR. 2006. Dampak Infeksi Genital Terhadap Persalinan Kurang Bulan. Cermin

    Dunia Kedokteran, No. 151.

    Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

    Masjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI : Media Aesculapsius.

    Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

    Mufdillah, S.pd, S.SiT, M.Sc. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil . Jogjakarta : Nuha

    Medika.

    Nuada I, dkk. 2004. Risiko Partus Prematurus Iminen pada Kehamilan dengan InfeksiSaluran Kemih. Bagian Ilmu Kebidanan dan PenyakitKandungan FK Udayana RS Sanglah

    Denpasar. Cermin Dunia KedokteranNo. 145 Tahun 2004.

    Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

    Prawirohardjo.