manajemen partus prematurus kel 5 reproduksi

16
Kelompok 5 MANAJEMEN PARTUS PREMATURUS

Upload: yanadiana

Post on 25-Jun-2015

343 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

Kelompok 5

MANAJEMEN PARTUS PREMATURUS

Page 2: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

PENDAHULUAN• Manajemen persalinan prematur adalah tindakan-tindakan yang diambil untuk mengantisipasi

komplikasi yang dapat terjadi pada persalinan prematur baik yang berkaitan dengan ibu maupun pada janin yang dilahirkan.

Page 3: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

EPIDEMIOLOGI

• Amerika Serikat setiap tahun terjadi lebih dari 1 juta partus prematurus (10% dari kelahiran normal) dengan perkiraan biaya lebih dari 5 milyar dolar dan kurang lebih 5000 bayi per tahun meninggal karena komplikasi prematuritas dan berat badan lahir rendah.

• Di RSU Dr. Saiful Anwar Malang terjadi lebih dari seratus kejadian partus prematurus dari total 3750 persalinan per tahun (3,1 %)

Page 4: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

ETIOLOGI DAN PREDISPOSISI

• Penyebab partus prematurus sulit ditentukan, tapi tampaknya sangat berhubungan dengan status medis dan status sosial, termasuk di antaranya kemiskinan, malnutrisi, ketergantungan obat, penyakit menular seksual, rokok, dan kehamilan pada usia muda.

• Beberapa pemeriksaan dan faktor risiko dapat memperkirakan terjadinya partus prematurus, antara lain ras kulit hitam, indeks masa tubuh yang rendah, perdarahan pervagina, kontraksi, infeksi pelvis, bakterial vaginosis, partus prematurus habitualis, tes serviko vaginal fetal fibronectin, dan ukuran servik yang pendek. Dua yang disebutkan terakhir merupakan prediktor paling kuat. beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa fetal fibronectin test (fFN) merupakan prediktor yang paling baik untuk memperkirakan partus prematurus yang akan terjadi dalam 7 10 hari pada ibu hamil dengan gejala. Dilain sisi 58 kasus partus prematurus pada 264 wanita hamil dengan servik pendek ( 22 % ).

Page 5: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

• kontraksi,

• perdarahan

• dilatasi servik.

• ketuban pecah dini

TANDA DAN GEJALA

Page 6: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

PATOGENESIS• Ada teori yang menyebutkan bahwa Koriodesidua dapat secara selektif diperkaya dengan 15-

hydroxyprostaglandine dehydrogenase yang menyebabkan prostaglandin E sampai di myometrium dan memulai kontraksi oleh karena suatu hal. Teori lain mengatakan bahwa partus prematurus terjadi karena adanya jalur pendek pada kaskade proses kelahiran normal. Pada keadaan ini unit fetoplasental dapat memicu terjadinya partus prematurus apabila lingkungan intrauterin menjadi "tidak nyaman" dan mengancam keberadaan fetus. 30 % partus prematurus diduga diakibatkan adanya infeksi intra amnion.

• Pada ibu hamil yang mengalami infeksi, kadar produk jalur lipooksigenase dan siklooksigenase meningkat. Hal ini juga akan meningkatkan kadar sitokin, termasuk IL-1, IL-6 dan TNF- dalam cairan amnion. Sitokin ini merangsang sintesis prostaglandin pada membrana fetalis dan desidua serta menghambat perusakan prostaglandin. Selain itu IL-1 dan TNF- meningkatkan ekspresi matriks metallo-proteinase dan IL-8 pada korion, desidua dan servik. Hal ini akan meningkatkan rusaknya matriks ekstraselular membrana fetalis dan servik. TNF- dan matriks metalloproteinase juga meningkatkan program kematian sel-sel amnion.

Page 7: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi
Page 8: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Estriol Saliva

• Penggunaan estriol saliva untuk mendeteksi kelahiran prematur adalah berdasarkan pada keyakinan bahwa kelenjar adrenal akan menghasilkan dehidroeplandosteron pada saat menjelang kelahiran. Akan tetapi estriol saliva ini sangat dipengaruhi oleh irama sirkadia, memuncak di mlah hari, dan akan tersupresi dengan penggunaan dexametason. Hal inilah yang menyebabkan pemprediksian dengan menggunakan estriol ini menjadi kurang baik dalam memprediksi kelahiran premature.

Page 9: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

DIAGNOSIS• Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu lengkap atau antara 140 dan 259 hari

• Kontraksi uterus (his) teratur, pastikan dengan pemeriksaan inspekulo adanya pembukaan dan servisitis.

• Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-80%, atau sedikitnya 2 cm

• Selaput ketuban seringkali telah pecah

• Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku menstruasi, rasa tekanan intrapelvik dan nyeri bagian belakang

• Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah. (Rompas, 2004)

Page 10: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

PENGOBATAN LAMAEstriol Saliva

•Penggunaan estriol saliva untuk mendeteksi kelahiran prematur adalah berdasarkan pada keyakinan bahwa kelenjar adrenal akan menghasilkan dehidroeplandosteron pada saat menjelang kelahiran. Akan tetapi estriol saliva ini sangat dipengaruhi oleh irama sirkadia, memuncak di mlah hari, dan akan tersupresi dengan penggunaan dexametason. Hal inilah yang menyebabkan pemprediksian dengan menggunakan estriol ini menjadi kurang baik dalam memprediksi kelahiran premature. (Ross, 2010)

Page 11: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

KEKURANGAN METODE LAMA• Belom tauu lagi dicari lagi ma alya

Page 12: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

PENGOBATAN BARU

• Fetal fibronectin (fFN) adalah protein yang diproduksi selama kehamilan dan berfungsi sebagai "lem biologik", melekatkan fetal sac pada dinding uterus. Adanya fFN selama minggu ke-24, 34 pada kehamilan beresiko tinggi menunjukkan bahwa "lem biologik" tersebut mengalami disintegrasi, terjadi pemisahan antara membrana fetalis dan desidua maternal, sehingga kemungkinan besar dapat terjadi partus prematurus.

Page 13: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

POLA KERJA METODE TERBARU• Nilai ramal negatif dari tes fFN bervariasi tergantung metode yang digunakan, yaitu berkisar > 99%

untuk memprediksi kelahiran dalam 7 - 14 hari pada wanita dengan gejala dan nilai ramal positif bervariasi antara 9,1% sampai 38,9% untuk memprediksi kelahiran dalam 7 hari dan berkisar antara 16,7 % - 40 % untuk memprediksi kelahiran dalam 14 hari.

• Sensitivitas tes fFN ini berkisar antara 73 - 75 % dan spesifisitasnya berkisar antara 50 - 60 % untuk memprediksi kelahiran dalam 7 - 14 hari. Pemeriksaan fFN paling sensitif memperkirakan terjadinya partus prematurus pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu ( sensitivitas 63%). Hal terpenting dari pemeriksaan ini adalah nilai ramal negatif (99 % penderita dengan hasil pemeriksaan fFN negatif, tidak akan melahirkan dalam waktu 7 hari mendatang).

• Saat ini pemeriksaan fFN dapat dilakukan dengan cepat. Hasil pemeriksaan dapat dikeluarkan dalam waktu 1 jam. Bahan yang diperiksa adalah cairan serviko vaginal. Prosedur pengambilan cairan serviko vaginal seperti pada pengambilan untuk keperluan pemeriksaan pap smear. Spekulum diletakkan pada vagina, kemudian dengan sebuah lidi kapas atau Q tip atau dacron swab, diambil sekret serviko vaginal pada daerah forniks posterior vagina dan servik.

Page 14: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN• sebagai lem biologis yang membantu menempelkan kantong janin dan dinding rahim

• nilai ramal negatif dari tes fFN bervariasi tergantung metode yang digunakan, yaitu berkisar > 99 % untuk memprediksi kelahiran dalam 7 - 14 hari pada wanita dengan gejala.

• nilai ramal positif bervariasi antara 9,1% sampai 38,9% untuk memprediksi kelahiran dalam 7 hari dan berkisar antara 16,7 % - 40 % untuk memprediksi kelahiran dalam 14 hari.

• spesifisitasnya berkisar antara 50 - 60 % untuk memprediksi kelahiran dalam 7 - 14 hari.

• hasil pemeriksaan dapat dikeluarkan dalam waktu 1 jam.

• tes ini menunjukkan keberhasilan yang cukup tinggi dalam meramalkan siapa bumil yang tidak akan mengalami kelahiran prematur.

• Fetal fibronectin normalnya dapat dilihat dalam cairan vagina hingga kehamilan berusia 22 minggu, kemudian menghilang hingga satu atau dua minggu sebelum kelahiran.

• Uji usap dapat dilakukan untuk mengambil sampel cairan vagina pada kehamilan usia 22 dan 34 minggu. Bila terlihat adanya fibronection, bumil tersebut memiliki risiko tinggi akan mengalami kelahiran prematur.

• Perempuan yang terancam melahirkan secara prematur seringkali menyebabkan kecemasan tersendiri bagi ibu hamil. Karenanya dengan tes fetal fibronecti, ibu hamil bisa memprediksi kelahirannya dengan lebih akurat serta mengurangi kecemasan dan ketakutan yang merupakan resiko terjadinya persalinan prematur.

Page 15: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi

HARAPAN UNTUK METODE MENDATANG• Untuk metode selanjutnya yang diharapkan untuk dikembangkan adalah selain menekankan

pada prediksi kelahiran prematur juga menekankan mengenai manajemen bagi janin prematur yang lebih komprehensif, yaitu bukan hanya mencakup pematangan organ tapi juga pencegahan komplikasi yang dapat terjadi pada janin.

Page 16: Manajemen Partus Prematurus Kel 5 Reproduksi