faktor - faktor penyebab partus prematurus di rs...

16
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG PERIODE 2016-2017 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.ked) Oleh: MELISA IRA DIKA NIM: 702015083 FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2018

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS

DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PERIODE 2016-2017

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S.ked)

Oleh:

MELISA IRA DIKA

NIM: 702015083

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2018

Page 2: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban
Page 3: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban
Page 4: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

v

ABSTRAK

Nama : Melisa Ira Dika

Program Studi : Kedokteran

Judul : Faktor-Faktor Penyebab Partus Prematurus di RS

Muhammadiyah Palembang Periode 2016-2017

Partus prematurus adalah suatu persalinan yang ditandai dengan kontraksi uterus,

adanya perdarahan dan dilatasi serviks serta turunnya kepala bayi pada wanita

hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu. Angka kejadian

persalinan prematur dan angka kematian bayi prematur di Indonesia masih

tergolong tinggi. Indonesia termasuk kedalam peringkat 10 besar dari 184 negara

dengan angka kejadian persalinan prematur yang tinggi, yaitu 15,5 kelahiran

prematur per 100 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang

periode 2016-2017. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan desain cross

sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, dan

sampel yang didapatkan sebanyak 82 orang. Data didapatkan melalui rekam

medis, lalu hasilnya dibuat dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase.

Didapatkan karakteristik partus prematurus berdasarkan usia terbanyak pada usia

20-35 tahun, paling banyak terjadi pada multigravida, memiliki riwayat prematur

sebelumnya, dan jenis persalinan terbanyak dilakukan adalah persalinan spontan.

Faktor-faktor penyebab partus prematurus didapatkan preeklampsia berat

(43,9%), ketuban pecah dini (30,5%), perdarahan antepartum (18,3%), kehamilan

kembar (3,7%), inkompetensi serviks (2,4%), dan kelainan uterus (1,2%).

Kata kunci: Faktor penyebab, karakteristik, partus prematurus

Page 5: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

vi

ABSTRACT

Name : Melisa Ira Dika

Study Program : Faculty of Medicine

Title : The Distribution of Premature Parturition Causal Factor in

RS Muhammadiyah Palembang 2016-2017

Premature parturition is a labor that is characterized by uterine contractions,

bleeding and dilation of the cervix and the fall of the baby's head in a pregnant

woman whose pregnancy is less than 37 weeks. The incidence of preterm labor

and premature infant mortality in Indonesia is still relatively high. Indonesia

ranks among the top 10 of 184 countries with a high rate of preterm labor, which

is 15.5 premature births per 100 live births. This study aims to determine the

factors that cause prematurus delivery in Muhammadiyah Hospital Palembang in

the period 2016-2017. This research were done in a descriptive form with cross

sectional design. Sampling was done by total sampling technique, and the samples

obtained were 82 people. Data is obtained through medical records, then the

results presented in the form of frequency tables and percentages. The

characteristics of prematurous delivery were obtained based on the highest age at

the age of 20-35 years, most commonly in multigravidas, had a previous

premature history, and the type of labor most performed was spontaneous labor.

The factors that cause prematurous delivery are severe preeclampsia (43,9%),

premature rupture of amnion membranes (30,5%), antepartum haemorrhage

(18,3%), multiple pregnancy (3,7%), cervical incompetence (2,4%), and uterus

abnormalities (1,2%).

Keywords : Causative factor. Characteristic, Premature parturition

Page 6: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

vii

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran

pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Saya menyadari

bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai

pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1) Prof. dr. Syakroni Daud Rusydi, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing pertama

dan dr. Putri Rizki AB selaku dosen pembimbing kedua yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan skripsi ini;

2) Pihak RS Muhammadiyah Palembang yang telah banyak membantu dalam

usaha memperoleh data yang saya perlukan;

3) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material

dan moral; dan

4) Sahabat dan teman dekat saya yang telah banyak membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat

bagi pengembangan ilmu.

Palembang, 14 Januari 2019

Penulis

Page 7: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….... i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. ii

DAFTAR PERNYATAAN ORISINALITAS................................................... iii

DAFTAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………………………... iv

ABSTRAK……………………………………………………………………… v

ABSTRACT……………………………………………………………………... vi

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH…………………... vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xi

DAFTAR SINGKATAN………………………………………………………. xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………… 1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………… 3

1.3.Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 3

1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 4

1.5. Keaslian Penelitian…………………………………………………... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita…………………………. 7

2.1.1. Anatomi………….……………………………………………. 7

2.1.2. Fisiologi…………….…………………………………………. 10

2.2. Partus……...………………………………………………………… 11

2.3. Definisi Partus Prematurus………………….………………………. 12

2.4. Klasifikasi Partus Prematurus.………………………………………. 12

2.5. Epidemiologi Partus Prematurus.……………………………………. 12

2.6. Etiologi Partus Prematurus………………………………………….. 12

2.6.1. Ketuban Pecah Dini……………………………………………. 13

2.6.2. Perdarahan Antepartum……………………………………….. 13

2.6.3. Janin Kehamilan Kembar……………………………………… 14

2.6.4. Preeklampsia…………………………………………………… 15

2.6.5. Inkompetensi Serviks………………………………………….. 16

2.6.6. Kelainan Uterus……………………………………………….. 16

2.7. Faktor Risiko Partus Prematurus…….……………………………… 17

2.7.1. Iatrogenik……………………………………………………… 17

Page 8: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

ix

2.7.2. Faktor Maternal……………………………………………….. 18

2.7.3. Faktor Perilaku………………………………………………… 19

2.8. Patofisiologi Partus Prematurus…….……………………………….. 19

2.9. Penegakkan Diagnosis Partus Prematurus…………….…………….. 20

2.10. Pemeriksaan Penunjang……………………………………………. 21

2.11. Tatalaksana Partus Prematurus.……………………………………. 22

2.11.1. Rekomendasi Penatalaksanaan………………………………. 22

2.12. Pencegahan Partus Prematurus…….………………………………. 26

2.13. Komplikasi Partus Prematurus…….………………………………. 27

2.14. Prognosis Bayi Prematur…..………….…………………………… 27

2.15. Kerangka Teori…………………………………………………….. 28

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian………………………………………………………. 29

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….. 29

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………… 29

3.3.1. Populasi Penelitian………….…………………………………. 29

3.3.2. Sampel Penelitian..……………………………………………. 29

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi…………………………………………. 30

3.4.1 Kriteria Inklusi…………………………………………………. 30

3.4.2 Kriteria Eksklusi……………………………………………….. 30

3.5. Variabel Penelitian…………………………………………………... 30

3.6. Cara Pengambilan Sampel…………………………………………... 30

3.7. Definisi Operasional………………………………………………… 30

3.8. Metode Pengumpulan Data…………………..……………………… 32

3.9. Metode Pengolahan dan Analisis Data……………………...……….. 32

3.10.Etika Penelitian……………………………………………………… 32

3.11.Alur Penelitian……………………………………………………….. 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil………………………………………………………………….. 34

4.2 Pembahasan………………………………………………………….. 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 48

5.2 Saran…………………………………………………………………. 49

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 50

LAMPIRAN……………………………………………………………………... 52

BIODATA RINGKAS ATAU RIWAYAT HIDUP……………………………. 56

Page 9: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

1 Universitas Muhammadiyah Palembang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partus prematurus adalah suatu persalinan yang ditandai dengan kontraksi

uterus, adanya perdarahan dan dilatasi serviks serta turunnya kepala bayi pada

wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (Oxorn, 2010). The

American Academy of Pediatrics mendefinisikan bayi prematur adalah bayi

dengan berat badan lahir < 2.500 g. Partus prematurus juga di definisikan sebagai

persalinan pada wanita hamil dengan usia gestasi 20-36 minggu, dengan kontraksi

uterus empat kali tiap 20 menit atau delapan kali tiap 60 menit selama 6 hari, dan

diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban pecah dini, dilatasi

serviks ≥ 2cm, penipisan serviks > 50%, atau perubahan dalam hal dilatasi, dan

penipisan serviks pada pemeriksaan secara serial (Creasy & Heron, 2009).

Menurut laporan badan kesehatan dunia, setiap tahun diperkirakan tiga belas

juta bayi lahir secara prematur di seluruh dunia dan satu juta bayi prematur

meninggal. Prevalensi persalinan prematur di Amerika Serikat menunjukkan

peningkatan dari tahun 2012 sebesar 11,55%, meningkat pada tahun 2014

menjadi 12,32% dan pada tahun 2015 menjadi 12,37%. Prevalensi persalinan

prematur di Inggris juga mengalami peningkatan, dari tahun 2010 yaitu 7,0%

meningkat pada tahun 2011 menjadi 7,1% dan pada tahun 2014 meningkat

menjadi 7,5%. Dan prevalensi persalinan prematur di Eropa berkisar antara 5-

11% (WHO, 2014).

Angka kejadian persalinan prematur di Indonesia termasuk kedalam peringkat

10 besar dari 184 negara dengan angka kejadian yaitu 15,5 kelahiran prematur per

1000 kelahiran hidup. Indonesia merupakan negara kelima dengan jumlah bayi

prematur sebesar 675.000 bayi (WHO, 2014). Dilihat dari jumlah kematian bayi

Page 10: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

2

Universitas Muhammadiyah Palembang

prematur nya, Indonesia berada pada peringkat 7 dari 10 negara dengan jumlah

kematian bayi prematur sebesar 25.800 kematian (UCFS, 2014).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, angka

kematian pada bayi prematur pada tahun 2011 didapatkan 79 bayi (0,5%) dari

jumlah kelahiran bayi 156.348. Pada tahun 2012 meningkat menjadi 91 bayi

(0,8%) dari jumlah kelahiran bayi 102.205 (Dinkes Kota Palembang, 2013).

Dalam sebagian besar kasus, etiologi partus prematurus tidak terdiagnosis,

dan umumnya multifaktor, kurang lebih 30% kasus partus prematurus tidak

diketahui penyebabnya (Guaschino, 2012). Sedangkan 70% sisanya disebabkan

oleh beberapa faktor seperti kehamilan kembar 30% kasus, ketuban pecah dini,

perdarahan antepartum, inkompetensi serviks, kelainan kongenital uterus 20-25%,

dan sisanya 15-20% dengan penyebab preeklampsia (Townson DS, 2011).

Permasalahan utama pada partus prematurus ini tidak saja pada kematian

perinatal melainkan bayi yang lahir prematur terutama dengan usia kehamilan <

32 minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena bayi kesulitan

untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem

organ tubuh (Greer I, 2008). Bayi yang lahir prematur sering pula disertai dengan

kelainan, baik kelainan jangka pendek maupun jangka panjang. Kelainan jangka

pendek yang sering terjadi adalah RDS (Respiratory Distress Syndrome),

perdarahan intraventrikular, NEC (Necrotizing Entero Cilitis), displasi bronko-

pulmonar, sepsis, dan paten duktus arteriosus. Adapun kelainan jangka panjang

sering berupa kelainan neurologik seperti serebral palsi, retinopati, retardasi

mental, juga dapat terjadi disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah yang

kurang baik (Prawirohardjo, 2014). Masalah lainnya dalam persalinan prematur

adalah perawatan bayinya, semakin muda usia kehamilannya semakin besar

morbiditas dan mortalitasnya. Perawatan bayi prematur membutuhkan teknologi

kedokteran yang canggih dan biaya yang sangat mahal dan membutuhkan tenaga

ahli yang banyak (Sulistiarini, 2016). Tingkat morbiditas tersebut dapat dikurangi

dengan mencegah terjadinya persalinan prematur seperti prediksi dini dan akurat,

intervensi untuk menghilangkan faktor risiko dan penyebab serta menunda

Page 11: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

3

Universitas Muhammadiyah Palembang

terjadinya persalinan dengan pemberian tokolisis, kortikosteroid untuk

pematangan paru janin, dan antibiotik profilaksis (Prawirohardjo, 2014).

Berdasarkan data angka kejadian partus prematurus dan kematian bayi

prematur yang mengalami peningkatan, maka diperlukan penelitian faktor-faktor

penyebab partus prematurus untuk mengetahui data yang lebih lengkap mengenai

angka kejadian, dan distribusi faktor-faktor penyebab partus prematurus sehingga

diharapkan dapat membantu upaya peningkatan penanganan, pencegahan, dan

mampu menekan angka kematian neonatal. Di samping itu juga sebagai penelitian

pendahulu untuk acuan penelitian selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Berapa angka kejadian partus prematurus di RS Muhammadiyah

Palembang periode 2016-2017.

2. Bagaimana distribusi faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS

Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS

Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden yang mengalami partus

prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

2. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan preeklampsia

sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

Page 12: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

4

Universitas Muhammadiyah Palembang

3. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan ketuban pecah

dini sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-

2017.

4. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan perdarahan

antepartum sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode

2016-2017.

5. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan inkompetensi

serviks sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode

2016-2017.

6. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan kelainan uterus

sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

7. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan kehamilan

kembar sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode

2016-2017.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, memperluas

wawasan dan meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai penyebab

terjadinya partus prematurus.

2. Sebagai masukan untuk dapat melakukan perawatan segera kepada ibu hamil

yang berisiko mengalami partus prematurus agar dapat mengurangi insiden

kematian ibu dan bayi, dan mengurangi kejadian prematurus pada masa yang

akan datang.

3. Data pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan

ilmu sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan

dengan partus prematurus.

Page 13: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

5

Universitas Muhammadiyah Palembang

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian

1. Intan Simamora Karakteristik ibu

melahirkan prematur

di RS. Santa

Elisabeth Medan

2004-2008

Deskriptif dengan

desain case series

Proporsi

karakteristik ibu

yang melahirkan

bayi prematur

berdasarkan

sosiodemografi

tertinggi: usia 20-

35 tahun 81%,

suku Batak 60,7%,

pendidikan tinggi

83,9%, pekerjaan

ibu rumah tangga

50,2%. Proporsi

medikal obstetri

tertinggi: paritas

multigravida

53,6%, dan

riwayat kehamilan

terdahulu baik

74,9%.

2. Tria Agustiana Faktor-faktor yang

mencetuskan

terjadinya persalinan

prematur pada ibu di

Indonesia tahun

2010 (Analisis Data

RISKESDAS 2010)

Observational

analitik dengan

desain cross

sectional

Persalinan

prematur pada ibu

yang mengalami

ketuban pecah dini

mempunyai

peluang 3,7 kali

lebih besar. Ibu

dengan jarak

kehamilan <18

bulan memiliki

peluang 1,6 kali

lebih besar.

Persalinan

prematur dengan

pendidikan ibu

kategori rendah

menurunkan

peluang 0,8 kali

dibandingkan ibu

pendidikan tinggi.

Persalinan

prematur pada ibu

dengan riwayat

abortus secara

Page 14: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

6

Universitas Muhammadiyah Palembang

statistik tidak

bermakna, hasil

uji statistik

menunjukkan nilai

p= 0,447.

3. Rini Wahyuni,

dan Siti Rohani

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Persalinan Prematur

(2016)

Observational

analitik dengan

desain case control

Distribusi

frekuensi

responden dalam

penelitian ini

adalah sebanyak

33 (23,9%) ibu

hamil dengan usia

>35 tahun,

sebanyak 87

(32,1%) ibu

dengan paritas >1,

sebanyak 24

(17,4%) ibu hamil

dengan jarak

kehamilan <24

bulan. Hasil

analisis bivariat

menunjukkan

bahwa terdapat

perbedaan yang

bermakna antara

usia ibu dengan

persalinan

prematur (p-value

= 0,017).

Page 15: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

50 Universitas Muhammadiyah Palembang

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, WW., Goldenberg, RI., Mercer, B., et al. 2011. The Preterm Prediction

study : “Association of Second Trimester Genitourinary Chlamydia Infection.

Obstetry Gynecologist Journal. 183(3) : 662-678.

Anik Maryunani. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Jakarta :

Trans Info Medika

Creasy, RK., Herron MA. 2009. Prevention of Preterm Birth. Obstetry Gynecologist

Journal; 102: 488-492.

Cunningham, FG. et al. 2014. Preterm Birth. In: William Obstetrics (22nd

edition).

New York. Hal: 855-873.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013. (Di akses 5 September 2018)

Tersedia dari: http://www.portalgaruda.org

Dizon, Towson, DS. 2011. Preterm labour and delivery : a genetic predisposition.

Pediatry Perinatal Epidemiology. 2:57-62.

Greer, I., Norman, J. 2008. Preterm Labor, Managing Risk in Clinical Practice.

Cambridge University Press. Hal: 1-26.

Goldenberg, RL., Culhane, JF., et. al. Preterm Birth : Epidemiology and Causes.

2010. Hal: 75.

Guaschino, S., De Seta, F., Piccoli, M., Maso, G., Alberico, S. 2012. Etiology of

preterm labour: bacterial vaginosis. Obstetry Gynecologist Journal. 3:46-51.

Hacker, N. 2011. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta : Hipokrates.

Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI. Manajemen Persalinan Preterm.

Semarang, 2016.

Krisnadi, SR. 2009. Faktor Risiko Persalinan Prematur. Bandung : Refika Aditama.

Hal : 43-55.

Manuaba, I.B.G, 2010. Gawat Darurat : Obstetrik Ginekologi dan Obstetrik

Ginekologi Sosial. Ed:1. EGC : Jakarta.

Moutquin, J. 2013. Classification and Heterogenicity of Preterm Birth. BJOG An

International Journal of Obstetrics and Gynecology. 20: 30-33.

Mutianingsih, R., 2013. Hubungan Preeklamsi Berat Dengan Kelahiran Preterm Di

Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013. Nusa Tenggara

Barat: Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.

Page 16: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS ...repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2805/1/702015083_BAB I_… · diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban

51

Universitas Muhammadiyah Palembang

Norwitz, E., Schorge, J., 2008. At A Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:

Erlangga.

Nugroho, T. 2010. Kasus Emergensi Kebidanan. Yogyakarta: Nuna Medika. Hal :

115-125.

Oxorn, H., Forte, WR. 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan.

Yogyakarta. Hal 581-602.

Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Jakarta. Hal: 667-675.

Price, S. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.

Vol.2. Jakarta: EGC.

Rayburn, WF., Carey, JC. 2011. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika.

Hal : 749.

Saifuddin, A., B. 2009. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: YBPS.

Spong, CY. 2010. Prediction and Prevention of Recruitment Spontaneous Preterm

Birth. Obstetry Ginecologist Journal. 110:405-415.

Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuka Medik.

Sulistiarini, D., Berliana, SM. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelahiran

Prematur di Indonesia. E-Journal Kesehatan dan Lingkungan. 1(2) : 109-115.

Sumarah. 2008. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.

UCSF. 2014. Preterm Birth is Now Leading Cause of Death in Young Children

Globally. University of California, San Fransisco. Diakses pada 12 Agustus

2018.

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 625.

WHO. 2014. Born Too Soon : The Global Action Report on Preterm Birth.

Widjayanegara, H. 2009. Aspek Umum Prematuritas. Bandung : Refika Aditama.

Hal: 3-4.

Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya. Hal : 79-82.

Wiknjosastro, H., Saifuddin, AB., Rachimhadhi, T. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 3.

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal : 365-383.