lapsus otology_dini fadilla^^.pptx

Upload: dhiney

Post on 04-Jun-2018

357 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    1/50

    Pembimbing : dr. I Gusti Ayu Trisna Aryani, Sp.THT-KL

    Disusun oleh : DM Dini Fadilla

    DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK

    BAGIAN ILMU PENYAKIT TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK

    RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM2013

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    2/50

    Kelainan kongenital telinga terjadi pada 0,6 % dari populasi

    Sebagian besar kelainan ini dapat dikoreksi

    Kelainan kongenital pada telinga yang sering ditemukan adalah fistula

    preaurikula, mikrotia/anotia, atresia kanalis aurikula dan lobus

    aksesorius aurikula.

    Fistula preaurikular merupakan kelainan kongenital umum yang

    pertama kali digambarkan oleh Heusinger pada tahun 1864

    Atresia kanalis auricula, insidensinya sekitar 1:10.000-20.000 jumlah

    kelahiran

    Lobus aksesori aurikula, biasanya dihilangkan untuk alasan kosmetik

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    3/50

    Anatomi Telinga

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    4/50

    Embriologi Telinga

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    5/50

    Embriologi Telinga

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    6/50

    Embriologi Telinga

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    7/50

    Embriologi Telinga

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    8/50

    Fisiologi Pendengaran Telinga

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    9/50

    Definisi

    Kelainan bawaan pada telinga yangsering ditemukan, namun tidaksemuanya menimbulkan keluhan bagipenderitanya. Kelainan ini terbentukakibat gangguan perkembangan arkusbrakial I dan II.8,9,10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    10/50

    Epidemiologi Insidensi fistula preaurikular di AS sekitar 0- 0.9% dan

    insidensinya di New York sekitar 0.23%.

    Di Taiwan, insidensinya sekitar 1.6-2.5% di Skotlandia sekitar0.06% dan di Hungaria sekitar 0.47%.

    Di beberapa bagian Asia dan Afrika, insidensinya sekitar 4-10%.10

    Insidens fistula preaurikular pada orang kulit putih adalah 0.0-

    0.6% dan insidensinya pada ras Amerika, Afrika dan Asia adalah1-10%.

    Baik laki-laki maupun perempuan memiliki kemungkinan yangsama untuk menderita kelainan ini.

    Fistula preaurikular muncul pada masa antenatal dan terlihatpada saat lahir.10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    11/50

    Gejala Klinis Biasanya pasien datang berobat oleh karena terdapat

    obstruksi dan infeksi.

    Karena muara dari fistula ini mengeluarkan sekret.10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    12/50

    Penatalaksanaan Terapi Medis Dalam sebuah studi yang besar, 52% pasien mengalami

    peradangan pada fistulanya, 34% mengalami abses dan 18%dari fistulanya mengalami infeksi.

    Agen infeksius yang teridentifikasi adalah Staphylococcusepidermidis (31%),Staphylococcus aureus(31%),Streptococcus viridans(15%), Peptococcus sp. (15%)danProteus sp. (8%).

    Sekali pasien mengalami infeksi pada fistulanya, pasientersebut harus diberikan antibiotik sistemik.

    Jika terdapat abses, abses tersebut harus di insisi dan didrainase dan eksudat harus dikirim untuk dilakukanpengecatan Gram dan kultur untuk dapat memilih antibiotikyang tepat.10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    13/50

    Operasi Sekali infeksi terjadi, kemungkinan terjadinya kekambuhan

    eksaserbasi akut sangat tinggi dan saluran fistula harus diangkatdengan cara operasi.

    Operasi perlu sekali dilakukan ketika infeksi yang telah diberikanantibiotik dan peradangan pasti memiliki waktu untuk sembuh.

    Indikasi operasi masih menjadi perdebatan.

    Beberapa percaya bahwa saluran fistula harus di ektirpasi dengancara operasi pada pasien yang asimptomatik karena onset gejaladan infeksi yang berikutnya menyebabkan pembentukan jaringanparut (scarring), yang memungkinkan pengangkatan yang tidaksempurna dari saluran fistula dan kekambuhan setelah operasi.

    Angka kekambuhan setelah operasi adalah 13-42%.10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    14/50

    Sebagian besar kekambuhan setelah operasi terjadi karena

    pengangkatan yang tidak sempurna pada saat dioperasi. Untuk mencegah kekambuhan adalah dengan mengetahui

    gambaran jelas dari saluran tersebut ketika operasi.

    Beberapa ahli bedah memasang kanul mulut danmenginjeksi biru metilen kedalam saluran 3 hari sebelum

    operasi di bawah kondisi yang steril. Kartilago aurikular yang menempel pada saluran diangkat

    untuk menurunkan angka kekambuhan sampai dengan5%.10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    15/50

    Komplikasi Pasien dapat mengalami infeksi pada salurannya

    dengan pembentukan abses. Kekambuhan postoperasi merupakan komplikasi dari

    ekstirpasi saluran fistula

    Sebagian kekambuhan terjadi masa-masa awal

    setelah operasi, berlangsungdalam 1 bulan prosedur.Kekambuhan harus dicurigai ketika dischargedarisaluran sinus tetap ada. Insidensi kekambuhanterjadi sekitar 5-42%.10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    16/50

    Prognosis Fistula preaurikular umumnya memiliki prognosis

    yang baik.10

    Fistula Preaurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    17/50

    DEFINISI

    Kegagalan terbentuknya liang telingayang disebabkan oleh kegagalankanalisaasi ectodermal corepadabagian

    dorsal darifirst brachial cleft.1

    Atresia Kanalis Aurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    18/50

    ETIOLOGI

    Atresia telinga kongenital merupakankelainan yang jarang ditemukan. Penyebabkelainan ini belum diketahui dengan jelas,diduga oleh faktor genetik, seperti infeksi

    virus atau intoksikasi bahan kimia padakehamilan muda.8

    Atresia Kanalis Aurikula

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    19/50

    Deformitas Kanalis AurikulaEksterna (Ombredanne)

    Malformasi Mayor

    Kanal telinga luar & MTabsent

    Ukuran telinga tengah berkurang;maleus, inkus deformitas, fusi dan

    terfiksir pada tulang atresia

    N.VIIdehisensi dandisplacement

    Disertai mikrotia grd. I & II

    Fungsi telinga dalam normal

    Malformasi Minor

    Kelainan di telinga tengah

    CHLdeformitas atau fiksasi dari 1 atau lebihdari rantai osikula

    Abnormal stapes bisa lebih berat darimayor

    Rongga telinga tengah dan MTnormal/sedikit mengecil

    Kanal telinga luarpaten/ sedikit mengecil

    N.VIIdehisensi dan displacement bisa terjadi

    Pinna norma atau sedikit deformitas

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    20/50

    Prinsip evaluasi bayi / anak dengan atresiaaural kongenital :

    1. Penilaian status pendengaran &Amplifikasi segera

    2.Perumusan rencana terapi yang mungkin

    melibatkan disiplin lain (Bedah Plastik,Ahli Genetik, Tumbuh kembang anak)

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    21/50

    Perkembangan kraniofasial menyeluruhabnormalitas yg melibatkan arkus brankial I&II

    Derajat Mikrotia

    Perkembangan mastoid Kanal aurikula eksternanormal, stenotik,

    blindly ending atau atresi lengkap? Membran timpaniotoskopi, mobilitas? Displacemaleusanterior N. VIIjarang parese/paralysis melibatkan

    sesisi wajah Penilaian Tumbuh kembang

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    22/50

    Behavioral audiometrybisa digunakanhampir di semua kasus atresia unilateral

    Audiotory Brainstem Responsepadaanak / bayi yang sukar di tes Bone Conduction Auditory brainstem

    respon data objektif fungsi koklea pada

    atresia bilateralGelombang Idihasilkan dr bagiandistal N.auditoryspesifik utk telinga

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    23/50

    CT tulang temporaldiperlukan utkpenilaian sebelum pembedahan :

    Kolesteatom?

    Perkembangan telinga tengah?N.VII?Koklea dan Vestibular labirin?

    Aksial dan koronalPada Bayikurang di rekomendasikan

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    24/50

    Pada anak-anak Tidak memerlukan intervensi medis yangsegeraasumsi telinga yang lain normal

    Atresia kanal aurikulaalat bantu dengar konduksitulang

    Stenosis kanalalat bantu dengar konduksi udara(kosmetik, distorsi suara rendah, nyaman)

    Atresia Unilateral

    Amplifikasi awal sangat penting pada bayi

    Penilaian medis dan evaluasi audiologi komplit segeraAlat bantu dengar konduksi tulang

    Atresia bilateral

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    25/50

    Audiometrifungsisensorineural sebaiknya normal

    Evaluasi CT telinga tengahdasar seni pemilihan pasienyang sebenarnya

    Kriteria Pemilihan

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    26/50

    Elektif6-7 th (Audiometri akurat, pneumatisasitulang temporal cukup berkembang, kooperatif)

    Mikrotiarekonstruksi telinga diutamakan dahulu

    Waktu Pembedahan

    Sebaiknya dilakukan pembedahaneradikasi,peningkatan pendengaran

    Stenosis kanalis aurikula eksternal dengan resikokolesteatompembedahan,

    Cole & Jarhrsdoefer50 pasien (54 telinga) denganrerata diameter kanal 4mm50 % kolesteatom

    Kolesteatom

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    27/50

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    28/50

    10 hari paska operasitampon

    telinga dan silastik disk diambilJaringan granulasiberi ABgelfoamjaga kelembapan 7-10hr

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    29/50

    Cedera Labirin

    Cedera N. VIIStenosis Kanal

    Infeksi KronisCHL

    Tabel 137 1 Sistem Grading Jahrsdoefer untuk

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    30/50

    Parameter Poina

    Keberadaan stapes 2

    Paten foramen ovale 1

    Ruang telinga tengah 1

    Nervus fasialis 1

    Kompleks malleus/incus 1

    Pneumatisasi mastoid 1

    Hubungan incus-stapes 1

    Foramen rotundum 1

    Keberadaan telingan luar 1

    Tabel 137.1 Sistem Grading Jahrsdoefer untuk

    Atresia Aural Congenital

    a

    Total poin : 8, prognosis baik; 7 prognosis sedang; 6, kandidat marginal; 5, prognosisburuk

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    31/50

    IDENTITAS PASIEN Nama pasien : By.Fitriyani

    Umur : 52 hari Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Gunung Sari No.RM : 082583 Tanggal Pemeriksaan : 17 Juni 2013

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    32/50

    ANAMNESIS Keluhan utama:

    Lubang kecil pada bagian depan telinga kiri.

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    33/50

    Riwayat penyakit sekarang:

    Pasien datang ke poliklinik THT RSU Provinsi NTBbersama orangtua. Orangtua pasien datang mengeluhkanterdapat lubang kecil pada bagian depan telinga kirinya

    disertai tidak ada liang telinga kiri. Menurut orangtuapasien lubang kecil pada bagian depan telinga kiri tidakpernah mengeluarkan cairan, walaupun ditekan. Pasientidak pernah menangis bila lubang kecil tersebut disentuhatau ditekan (nyeri (-)). Saat ini pasien tidak demam,

    batuk, pilek maupun susah menyusu. Pasien hanyadikeluhkan sering tersedak bila minum ASI. Keluhan lain (-). Minum ASI (+), susu formula (-), BAB/BAK (+) dalambatas normal.

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    34/50

    Riwayat penyakit dahulu: Selama ini, semenjak lahir pasien tidak

    pernah dikeluhkan demam, batuk, pilek,

    kejang, sesak, maupun susah menyusu.Pasien lahir secara spontan di RSUP NTBdengan berat 2700 gr, langsung menangis,riwayat kulit biru atau kuning (-) dan riwayat

    dirawat di NICU (-). Semenjak lahir orangtuapasien sudah mengetahui kelainan padatelinga pasien.

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    35/50

    Riwayat penyakit keluarga/sosial:

    Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita

    penyakit yang serupa dengan pasien. RiwayatDM, Hipertensi serta Asma pada keluargadisangkal. Riwayat Ibu pasien selama hamilmengatakan pernah sakit flu, demam, batuk danpilek saat usia kehamilan 6 bulan dan diberikanobat tablet berwarna putih dan sirup, menurutbidan obat tersebut adalah antibiotik dan obatflu. Riwayat mengkonsumsi obat bebas (-) hanyamengkonsumsi rutin tablet merah dari bidan.

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    36/50

    Riwayat pengobatan: -

    Riwayat alergi:Orangtua Pasien mengaku tidak memilikiriwayat alergi obat-obatan, tidak pernahbentol-bentol merah ataupun bersin-bersin

    saat terkena obat, debu atau dingin.

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    37/50

    PEMERIKSAAN FISIK

    Status Generalis Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Compos mentis Tanda vital Nadi : 132 x/menit Respirasi : 32 x/menit

    Suhu : 36,7o

    C BB : 3200 gr(terakhir timbang Posyandu)

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    38/50

    Status Lokalis Pemeriksaan telinga

    No. Pemeriksaan Telinga Auricula Dextra Auricula Sinistra

    1. Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)

    2. Daun telinga : aurikula, preaurikuer, retroaurikuler. Bentuk dan ukuran telinga dalam batas normal, lesi

    pada kulit (-), hematoma (-), massa (-), fistula (-),

    lobus aksesorius (+), nyeri tarik aurikula (-).

    Bentuk dan ukuran telinga dalam batas normal, lesi

    pada kulit (-), hematoma (-), massa (-), fistula (+)

    terletak 2 cm sebelah depan tragus bentuk bulat dengan

    ukuran diameter 0,1 cm, warna sesuai kulit, nyeri tekan

    (-), lobus aksesorius (+), nyeri tarik aurikula (-).

    3. Liang telinga (MAE) Serumen (-), hiperemis (-), edema (-), furunkel (-),

    otorhea (-).

    Atresia kanalis aurikula,

    MAE tidak dapat dievaluasi

    4.

    Membran timpani Intak, retraksi (-),hiperemi (-),bulging (-),edema (-),

    perforasi (-),cone of light (+).

    Atresia kanalis aurikula, Membran timpani tidak dapat

    dievaluasi

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    39/50

    Pemeriksaan hidung

    Pemeriksaan Hidung Hidung kanan Hidung kiri

    Hidung luar Bentuk (normal), hiperemi (-), nyeri tekan

    (-), deformitas (-)

    Bentuk (normal), hiperemi (-), nyeri

    tekan (-), deformitas (-)

    Rinoskopi anterior

    Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)

    Cavum nasi Bentuk (normal), mukosa pucat (-),

    hiperemia (-)

    Bentuk (normal), mukosa pucat (-),

    hiperemia (-)

    Meatus nasi media Mukosa normal, sekret (-), massa berwara

    putih mengkilat (-).

    Mukosa normal, sekret (-), massa

    berwara putih mengkilat (-).

    Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemi (-) Edema (-), mukosa hiperemi (-)

    Septum nasi Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-) Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-)

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    40/50

    Pemeriksaan Tenggorokan

    Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah muda (N)

    Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah muda

    Geligi Belum tumbuh, normal sesuai umur

    Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-)

    Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-), pseudomembran (-)

    Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (-)

    Faring Mukosa hiperemi (-), reflex muntah (+), membrane (-), sekret (-)

    Tonsila palatine Kanan Kiri

    T1 T1

    Fossa Tonsillaris dan Arkus hi eremi - hi eremi -

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    41/50

    Fistula Preaurikula Sinistra,

    Atresia Kanalis AurikulaSinistra dan Lobus Aksesoriussinistra

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    42/50

    Lobus AksesoriusDekstra

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    43/50

    DIAGNOSISFistula Preaurikula Sinistra, Atresia KanalisAurikula Sinistra dan Lobus Aksesori Aurikula

    Dekstra & Sinistra

    DIAGNOSIS BANDING : -

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    44/50

    PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada pemeriksaan penunjang yang

    dilakukan saat ini, karena tidak ada keluhan

    selain kosmetik estetika, hanya perlu evaluasihingga pasien akan dioperasi saat dewasa.Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukanadalah

    Fistulografi Pemeriksaan fungsi pendengaran CT-scan tulang temporal dengan resolusi tinggi

    diperlukan untuk menilai keadaan telingatengah dan telinga dalam

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    45/50

    RENCANA TERAPI Evaluasi hingga usia pasien dewasa

    Atresia kanal aurikula, dapat menggunakanalat bantu dengar konduksi tulang Pembedahan Fistulektomi Kanaloplasti

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    46/50

    KIE PASIEN

    Pasien dianjurkan untuk tetap menjaga

    kebersihan telinga.

    Jika terdapat keluhan infeksi, segera berobat, danjika keluhan berulang, sehingga mengganggu

    aktivitas, pertimbangkan untuk tindakan bedah.

    Rutin kontrol untuk evaluasi

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    47/50

    PROGNOSISDubia ad bonam

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    48/50

    Pasien ini didiagnosis dengan fistula preaukula kongenitalberdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan.

    Terapi yang di berikan pada pada pasien ini adalah evaluasi hinggausia pasien dewasa atau bila terdapat keluhan infeksi berulang dan

    mengganggu.

    Pasien juga diberikan penjelasan untuk menjaga kebersihantelinga, rutin control dan segera berobat bila terdapat keluhaninfeksi dan untuk mempertimbangkan terapi operatif setelahpasien dewasa.

    Prognosis pada pasien ini adalah baik, jika dilakukan tindakanoperatif, angka kekambuhan bisa dikurangi.

  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    49/50

    Becker w. Naumann HH, Pfalt CR, Kongenital malformation in Ear, Nose and Throat Disease, secondedition,Thieme Medical publishers Inc., New york, 1994, h:134-136

    Scheinfeld, N.S., Nozad V., Weinberg, (2008), Preauricular Fistula, Department of Dermatology, St Luke'sRoosevelt Hospital Center, Available from :http://emedicine.medscape.com/

    Bailey B.J, Johnson J.T, congenital aural atresia in Head and Neck surgery Otolaryngology, Fourthedition, volumetwo, Lippincott williams & wilkins, 2046, h: 2027-2040

    Lee. K.J, Kongenital Mal formationin otolaryngology and Head and Neck Surgery, Elseiver Science Publishers,1989, h: 63-6

    Snell Richard S. Anatomi Telinga in Anatomi Klinik, Ed 6, EGC 2006, hal : 782 792

    Soetirto I and Bashiruddin J in Soepardi A.E Iskandar N edt. Gangguan Pendengaran in Buku Ajar Ilmu KesehatanTelinga Hidung dan Tenggorok Kepala Leher, Ed 6, FKUI 2007, hal : 10 16

    Moore and Persaud. Developing of Human Be (2012). Elsevier. Available from:http://studentconsult.com/

    Sosialisman and Djaafar A Z in Soepardi A.E Iskandar N edt. Kelainan Telinga in Buku Ajar Ilmu Penyakit TelingaHidung dan Tenggorok, Ed 1, FKUI 1991

    Ghanie Irwan A Sp.THT-KL, dr. Hj and Sugianto, dr in Atlas Berwarna: Teknik Pemeriksaan Kelainan TelingaHidung Tenggorok, Ed 1, EGC 2007, hal : 47 48, 53 53.

    Brown FE et al. Correction of Congenital Auricular Deformities by Splinting in the Neonatal Period. Pediatrics1986; 78: 406.

    http://emedicine.medscape.com/http://emedicine.medscape.com/http://studentconsult.com/%C2%A0http://studentconsult.com/%C2%A0http://studentconsult.com/%C2%A0http://studentconsult.com/%C2%A0http://studentconsult.com/%C2%A0http://emedicine.medscape.com/http://emedicine.medscape.com/
  • 8/14/2019 LAPSUS Otology_Dini Fadilla^^.pptx

    50/50